Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai jenis hewan hidup di ekosistem. Berbagai jenis tersebut memiliki
kebutuhan yang sama tetapi mereka memiliki pebedaan dan persamaan. Perbadaan itu
meliputi struktur bentuk tubuhnya. Perbedaan yang nyata memungkinkan mereka dikenali
sebagai
kelompok
yang
berbeda.
Perbedaan
tersebut
menunjukkan
adanya
rambut yang menutupi seluruh bagian tubuhnya. Mamalia berkembang dari leluhur reptilia
lebih awal dari burung. Fosil tertua yang diyakini merupakan mamalia yang berumur 220
juta tahun, kembali ke masa Trias. Saat zaman senozoikum datang setelah kepunahan
massal di masa kretaseus, mamalia sedang melakukan radiasi adaptif besar-besaran.
Keanekaragaman itu diwakili oleh tiga kelompok utama: monotrema (mamalia yang
bertelur), marsupial (mamalia berkantung), dan mamalia eutherian (berplasenta) (Kant,
2001).
Penciuman sangat penting untuk kelangsungan hidup kebanyakan mamalia. Hal ini
digunakan untuk mencari makanan, menghindari bahaya, mengidentifikasi pasangan dan
keturunan, dan mengidentifikasi wilayah yang ditandai. Berbagai molekul bau di
lingkungan terdeteksi oleh reseptor penciuman dinyatakan dalam epitel penciuman dari
rongga hidung (Niimura et al., 2014).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara Mamalia antara lain :
1. Mengenal beberapa anggota Class Mamalia.
2. Mengetahui beberapa karakter penting untuk identifikasi dan klasifikasi anggota Class
Mamalia.
deciduous atau lacteal dentition atau disebut gigi susu. Kelompok gigi kedua adalah gigi
permanen sebagai pengganti gigi susu setelah tanggal, dan gigi ini tidak akan tumbuh lagi
apabila tanggal. Beberapa spesies, gigi susu hanya ada pada kehidupan embrionik atau
pada masa awal kelahiran. Kadang gigi susu sangat spesifik misalnya pada kelelawar, gigi
kecil ini membentuk kait yang digunakan untuk menempelkan diri pada nipped induknya.
Ada kelompok mamal, gigi pertama yang tumbuh adalah gigi-gigi permanen yang tidak
akan diganti ketika hilang atau patah. Gigi-gigi pada mamal dibagi dalam kelompok mulai
dari anterior ke posterior rahang yaitu gigi seri (incisor), gigi taring (canines), geraham
depan (premolar) dan geraham belakang (molar). Jumlah gigi-gigi tersebut berbeda-beda
untuk setiap spesies, kecuali untuk gigi taring tidak lebih dari 1 pada setiap sisi rahang
(Kielan et al., 2004).
Gigi seri terletak di bagian depan mulut, digunakan untuk memotong, menggerut,
menggerogoti, dengan demikian gigi seri tersebut berkembang baik pada binatang
herbivora. Gigi seri yang ada pada sebagian besar herbivora rata seperti mata pisau. Gigi
seri umumnya 6 pasang, tetapi pada tikus pengerat hanya ada 2 pasang dan
mempunyai bentuk sangat khusus seperti pahat dan tumbuh terus sepanjang hidup.
Lagomorpha berbeda dengan Rodentia karena pasangan kedua gigi seri yang terletak di
rahang atas sangat kecil. Gigi taring tampak sangat berkembang pada mammal karnivora.
Gigi ini relatif lebar dan lancip. Gigi taring berguna untuk menangkap dan membunuh
mangsa serta menyobek daging. Gigi taring kelelawar insektivora panjang sehingga cocok
untuk memangsa. Gigi taring tidak ditemukan pada Rodentia dan Lagomorpha. Pada 2
kelompok ini di setiap sisi rahang terdapat diastema yaitu jarak antara gigi seri dan gigi
geraham. Perbedaan bentuk gigi geraham depan dan gigi geraham belakang pada mammal
tergantung pada tingkah laku atau kebiasaan makannya (Kielan et al., 2004).
Geraham depan terkadang mirip bahkan sama bentuk dengan geraham belakang,
sehingga seringkali dianggap gigi geraham belakang. Bentuk yang demikian ini disebut
molariform. Bentuk gigi molariform pada tupai disebut brakhiodont dengan ciri mahkota
rendah, sementara gigi dengan mahkota yang tinggi microtine disebut hypsodont atau
permukaan dari mahkota tersebut bunodont karena memiliki taring yang bundar seperti
pada anggota genus Peromyscus. Selenodont merupakan kondisi gigi yang geraham yang
terlihat seperti bulan sabit. Gigi yang terdapat hubungan email dinamakan lofodont.
Gigi selenodont dan lofodont sangat sesuai untuk memotong rumput dan dedaunan.
Beberapa jenis karnivora mempunyai mahkota lateral sangat tajam seperti mata pisau, tipe
gigi ini disebut sekodont. Gigi pemotong karnivora dinamakan gigi karnasial berupa
geraham depan. Adanya gigi seri, taring, geraham depan dan geraham belakang (gigi
heterodont) adalah menjadi karakteristik mammal, tetapi seperti ada mammal tertentu yang
kehilangan gigi tertentu. Dolphin memiliki gigi homodont, sehingga gigi tampak
seperti pasak pada rahangnya (Rice, 1998).
Berkaitan dengan gerakan berjalan dan melompat dari kelas mammalia dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu: Plantigrade, digitigrades, unguligrade. Plantigrade
yaitu mamalia yang berjalan dengan seluruh permukaan telapak kakinya menyentuh tanah
Contohnya manusia. Hewan plantigrade bukanlah pelari yang baik. Digitigrade yaitu
hewan mamalia yang berjalan dengan jari-jari kakinya yang menyentuh tanah. Ini
merupakan hewan yang dapat melompat dengan cepat dan gesit. Contohnya adalah kucing.
Unguligrade yaitu hewan mamalia yang berjalan dengan kukunya yang menyentuh tanah.
Kuku yang menyentuh tanah ini adalah kuku yang menutupi hanya satu jari kakinya yaitu
jari yang ketiga contohnya adalah kuda (Fifield and Haines, 2000).
1. Caput
2. Truncus
3. Caudal
4. Mata
5. Rima oris
6. Nares anterior
6
10
7
9
7. Vibrisae
8. Auricula
9. Ekstrimitas anterior
10. Ekstrimitas posterior
Nama Ilmiah : Rattus morvegicus
Nama Lokal : Tikus
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Mamalia
Ordo
: Rodensia
Famili
: Muridae
Genus
: Rattus
Keterangan:
3
2
1. Nasal bone
4
2. Frontal
3. Parietal
5
4. Interparietal
5. Occipital
6. Temporal crest
7. Zygomatic notch
8
6
8. Zygomatic spine
9. Foramen incisivi
Dorsal
9
Ventral
12
13
15
10
11
14
Keterangan:
7
1. Daun telinga
2. Organon visus
3. Rima oris
12
4. Humerus
5. Radius
3
11
6. Metakarpal
7. Phalanges
10
8. Femur
2
9
4
11
9. Tibia
10. Fibula
11. Calcar
Nama
Ilmiah
Rhinolophus
megaphyllus
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Mamalia
Ordo
: Chiroptera
Famili
: Rhinolophidae
Genus
: Rhinolophus
Spesies
: Rhinolophus megaphyllus
Keterangan:
1. Caput
2. Truncus
3. Caudal
4. Pina auricularis
6
5. Organon visus
7
6. Vibrisae
7. Nares anterior
8. Leher
9. Pectoral
10
10. Abdomen
12
11
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Mamalia
Ordo
: Lagomorpha
Famili
: Leporidae
Genus
: Oryctolagus
Spesies
: Oryctolagus sp.
Deskripsi : kelinci termasuk dalam ordo Lagomorpha karena mempunyai gigi seri 2
pasang di rahang atas dan sepasang di rahang bawah, berbeda dengan rodensia.
Bagian-bagian tubuh kelinci yaitu Caput, Truncus, Caudal, Pina auricularis,
Organon visus, Vibrisae, Nares anterior, Leher, Pectoral, Abdomen, Ekstrimitas
anterior, Ekstrimitas posterior.
B. Pembahasan
Class Mamalia memiliki ciri umum tubuh ditutupi rambut; memliki kelenjar
mammae, kelenjar keringat, kelenjar sebaceous dan kelenjar bau; endhitermi atau dapat
menghasilkan panas tubuh sendiri; organ pendengaran dengan tiga ossicle pada telinga
tengah; tipe gigi khusus (heterodont); tubuh terbagi atas rongga dada dan rongga perut
yang dipisahkan oleh diafragma, jantung dengan empat ruang (dua atrium dan dua
ventrikel); memiliki korteks celebral yang besar.
Mamalia memiliki dua subclass yaitu, Prototheria dan Theria. Mamalia juga
memiliki banyak ordo, tetapi pada praktikum kali ini hanya dibahas 4 ordo yaitu
Monotremata, Chiroptera, Rodensia dan Lagomorpha. Preparat yang digunakan yaitu
Rhinolophus megaphyllus, Rathus norvegicus, tengkorak Rathus norvegicus dan kelinci
yang masing-masing mewakili ordo yang dibahas.
Rhinolophus megaphyllus memiliki nama lokal kelelawar. Rhinolophus
megaphyllus masuk dalam subclass Theria dan Ordo Chiroptera. Kelelawar merupakan
mamalia yang memiliki sayap. Bagian-bagian tubuh kelelawar antara lain organon visius,
rimanoris, telinga, tragus atau tonjolan dari dalam daun telinga yang berbentuk tongkat,
anti tragus atau tonjolan diluar telinga yang berbentuk bulat, humerus, radius, metacarpal
(jempol), palanges, lancet, sela dan horse shoe shu. Ukurannya kecil dan termasuk dalam
mikrochiroptera. Makanannya adalah tumbuhan dan buah.
Ordo Chiroptera dibagi menjadi dua yaitu Makrochiroptera dan Mikrochiroptera.
Makrochiroptera
memiliki ciri ukuran besar; memiliki cakar pada jari sayap ke-2;
pemakan daging, nectar, darah, dan serangga; contoh dari Makrochiroptera adalah
kelelawar vampir. Mikrochiroptera memiliki ukuran kecil, memiliki tragus dan anti tragus,
makanannya tumbuhan atau buah.
Kelinci masuk dalam subclass Theria, ordo Lagomorpha dan family leporidae.
Bagian-bagian tubuhnya yaitu, organon visus, Noris anteriores, rima oris, vibrisae, pina
auricularis, leher, pectoral, abdomen, ekstrimitas anterior 4, ekstrimitas posterior 3, caput,
truncus dan caudal. Ordo Lagomorpha memiliki ciri lawan dari Ordo Rodensia (samasama hewan pengerat), Daun telinga panjang, insisivi superior ada 4, Penis di depan
skrotum dan jiumlah digiti pada ekstrimitas posterior 4 dan ekstrimitas anterior ada 3.
Mencit memiliki nama ilmiah Rathus norvegicus. Mencit merupakan hewan
pengerat yang masuk dalam Ordo Rodensia. Bagian-bagiannya caput, truncus, cauda,
organon visus, auricular, nares anteriorus, rima oris, fibriceae, ekstrimitas anterior dan
Bunodont
: mamalia omnifora
2.
Secodont
: mamalia karnifora
3.
Lopodont
4.
Bilopodont
5.
Selenodont
Plantigrat
2.
Unguligrat
3.
Digitigrat
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Anggota mamalia yakni tikus putih dari ordo Rodensia, kelinci dari ordo
Lagomorpha dan kalong dari ordo Chiroptera.
2.
Karakter penting yang dimiliki anggota kelas mamalia yaitu tubuh umumnya
tertutup rambut, kulit berkelenjar. Cranium dengan dua occipital condyle, mulut
umumnya bergigi. Lubang telinga luar umunya memiliki daun telinga yang kenyal.
Jantung terdiri dari 4 ruang, respirasi hanya dengan paru-paru, suhu tubuh
homolotermis.
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini yakni lebih teliti dan memahami perbedaan
karakter utama dari setiap preparat agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan
identifikasi pada setiap preparat.
DAFTAR REFERENSI
Fifield, F., and Haines, P.J. 2000. Enviromental Analytical Chemistry 2nd Edition.
London : Blackwell Science Ltd.
Gold J.R., G. Voelker, and M. A. Renshaw. 2011. Phylogenetic relationships of
tropical western Atlantic. Biological Journal of the Linnean Society, 1-15.
Kant, G. C., R. K. Carr.2001. Comparative of the Anatomy Vertebrates Ninth Edition.
New York: Mc Graw Hill Companies Inc.
Kielan, Jaworowska, Z., Cifelli, R. L. & Luo, Z.-X. 2004. Mammals from the Age of
Dinosaurs: Origins, Evolution, and Structure. Columbia Univ. Press:
Colombia.
Murad, Sajuti. 1997. Sistematik Vertebrata. Bandung : Universitas Pajajaran Press.
Niimura, Yoshihito, Atsushi Matsui and Kazushige Touhara. 2014. Extreme expansion
of the olfactory receptor gene repertoire in African elephants and
evolutionary dynamics of orthologous gene groups in 13 placental
mammals. Research Cold Spring Harbor Laboratory Press, 24:1485
1496.
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta : Erlangga.
Rice, D. W. 1998. Mammals of the World: Systematics and Distribution. Special
Publication No. 4, Society for Marine Mammalogy. Allen Press Lawrence,
KS.
Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2007. Biologi Laut : Ilmu Pengatahuan tentang
Biota Laut. Jakarta : Puslitbang Oseanologi LIPI.
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Umum. Jember : UPT Penerbitan Universitas Jember.
Widiyadi, Emeraldy. 2009. Penerapan Tree dalam Klasifikasi dan Determinasi
Makhluk Hidup. Makalah IF2091 Strategi Algoritmik Tahun 2009. Jurusan
Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung.