Anda di halaman 1dari 3

cara cek sistem pengisian alternator

Tujuan dari Charging system ini pada dasarnya adalah untuk melakukan pengecasan
ulang terhadap daya aki yang terpakai saat melakukan starter, menyalakan lampu, dan
aksesoris lainya. Selain itu charging system juga menjadi sumber tegangan utama saat
mesin kendaraan hidup.
Charging system merupakan sistem pada kendaraan yang tidak terlalu berkembang
dalam artian tidak begitu banyak mengalami perubahan dari dulu hingga sekarang.
Charging system bekerja dengan cara :
Merubah Energi mekanik (putaran pulley yang di hubungkan oleh v belt ke crank saft)
menjadi Energi Elektrik.
Komponen utama Charging system
Komponen utama dari Charging system antara lain Aki, Alternator, Voltage Regulator.
Sering kali kita menvonis aki kita rusak, sebenarnya belum tentu aki kita tersebut sudah
rusak apalagi untuk aki yang masih berumur di bawah 8 bulan..kemungkinan kecil untuk
rusak. Bisa saja aki mengalami discharge yang sangat besar karena tidak normalnya
Charging System kita. Apabila tidak adanya pengisian oleh Charging system..maka daya
dari aki akan terkuras dan lama-lama akan habis terpakai. (menghidupkan koil, lampu,
komputer, dll). Jika sudah habis maka mobil kita akan mogok Sebenarnya aki ini masih
bisa dipakai jika kita melakukan charge ulang dengan menggunakan battery charger.
komponen Charging system lainya yaitu Alternator.(disebut juga dinamo Ampere).Yaitu
sebuah generator yang menghasilkan arus AC (Alternating Current), Namun arus AC ini
segera dirubah menjadi DC(Direct Current) oleh alternator itu sendiri. Sebab pada
kendaraan (mobil pada umumnya) menggunakan aki 12V DC.
Voltage Regulator : Fungsi dari voltage regulator adalah sesuai dengan namanya
mengatur tegangan agar output dari alternator berada pada kisaran 13,5volt sampai
14,5 voltagar tidak merusak komponen elektrikal pada kendaraan. Pada awalnya
pengatur tegangan ini ditempatkan terpisah dengan alternatornya berupa Cut
Out..tetapi sekarang seiring dengan kemajuan teknologi fungsi dari pengatur tegangan
ini sudah dapat di bentuk dengan modul ic yang kompak sehingga bisa di letakan
didalam alternator itu sendiri.
Cut out
Pengisian pada kendaraan dapat dianalogikan dengan aliran air. Aliran air untuk mengisi
sebuah ember kosong akan cepat apabila selangnya cukup besar dan juga tekanan dari
air tersebut cukup kencang. Namun tekanan yang terlalu kencang dapat menjebol
sambungan2 selang dan juga ember itu sendiri. Demikian halnya dengan Pengisian pada
kendaraan. Tegangan atau Voltage dari charging system mirip dengan tekanan pada
airdan selang yang digunakan adalah kabel pengisian. Sedangkan ember penampung
air dalam charging system adalah Aki. Terlalu besar Voltage dapat merusak komponen
kendaraan seperti aki, computer, dan lain-lain(merupakan tugas dari voltage regulator
untuk menahan agar ini tidak terjadi). Agar pengisian aki dapat berlangsung cepat maka
hambatan pada kabel harus seminimal mungkin dan arus pengisian (ampere) yang
cukup deras.
Ketika kendaraan melaju dengan kencangnya kemungkinan output tegangan dari
alternator akan semakin meningkat. Seiring dengan itu maka voltage regulator
mengurangi kekuatan magnet dari alterntor sehingga secara otomatis output dari
alternator menjadi berkurang juga.
Kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi
Kemungkinan kemungkinan kegagalan dari charging system antara lain :
1. Kegagalan pada Alternator (dinamo ampere) itu sendiri seperti :
Rusak nya salah satu dari tiga gulungan. Sehingga output yang dihasilkan menjadi 2/3
dari output seharusnya. Masalah seperti ini sangat jarang terjadi dan sangat sulit untuk
cepat dideteksi. Sebab gejala kerusakan akan terasa apabila kita menggunakan seluruh
aksesoris kendaraan secara bersamaan. Seperti mengendarai dimalam hari dengan
lampu, AC, Tape, Defogger, fog lamp, wiper pada kondisi hidup mungkin baru akan

terasa ..ketika wiper melambai, head lamp ikut mengedip atau main. Nah ini
kemungkinan salah satu dari 3 gulungan putus.
Rusaknya salah satu diode dari 6 diode rectifier : Gejalanya sama percis dengan gejala
diatas.
Rusaknya Voltage Regulator : Hal ini ditandai dengan cepat putusnya komponenkomponen electrical anda seperti bohlam, dan komponen lainnya. Selain itu timbul bau
asam menyengat dari aki karena penguapan yang begitu besarnya. Hal ini harus segera
diperbaiki karena selain merusak komponen electrical yang lain juga dapat merusak Aki.
Suara berisik hingga macet : Suara berisik yang mungkin timbul dari alternator adalah
karena adanya komponen bearing alternator yang sudah macet atau rusak. Sehingga
saat alternator berputar dengan kencang akan terdengan suara gemuruh bahkan kalau
sudah parah akan timbul macet pada rotor dinamo ampere sehingga tidak terjadi
pengecasan sama sekali.
2. Kegagalan pada wiring system seperti :
Medan magnet tidak terbentuk : Ketika posisi kunci kontak sudah pada posisi on maka
seharusnya pada alternator sudah terdapat medan magnet. Hal ini dapat dijadikan dasar
pengecekan pertama pada alternator anda. . Jika tidak ada medan magnet maka dapat
dipastikan charging system tidak bekerja dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan
karena adanya socket ke alternator yang lepas (sering terjadi) selain itu juga bisa
diakibatkan brush atau arang alternator sudah habis.
Kabel pengisian utama (dari charging output) korosi atau putus : apabila kabel utama
pengisian ini putus maka Alternator akan bekerja sia-sia, sebab keluaran dari alternator
tidak ditampung dengan baik. Begitu pula jika terjadi korosi pada kabel pengisian utama
ini..misalnya dari charging output terminal keluar 14 volt , karena korosi maka yang
sampai ke terminal aki menjadi hanya 12,6 voltsehingga pengisian akan berkurang dan
tidak maksimal.
Kabel Ground dari aki ke Egine kurang baik atau korosi : Sama halnya dengan kabel
pengisian utama yang korosi, kabel grounding dari terminal aki ke engine yang korosi
dapat menurunkan kemampuan pengisian. Karena grounding alternator mengambil
langsung dari body alternator yang di baut ke engine. Sehingga apabila grounding dari
aki ke engine kurang baik..maka hasil dari pengisian alternator juga akan berkurang.
Metode Pengecekan Sederhana
Pengecekan Medan Magnet
Seperti dijelaskan diatas, Cara pengecekan Paling sederhana adalah dengan merasakan
apakah medan magnet terjadi ketika kunci kontak pada posisi ON. Caranya dengan
menggunakan Sebuah benda logam besi seperti obeng, atau pisaudekatkan pada
dinamo ampere ketika kunci kontak pada posisi On (cukup pada posisi on tidak perlu
hidup mesin). Apabila terdapat medan magnet minimal anda tahu bahwa wiring dan
alternator sudah benar. Tetapi apabila tidak terdapat medang magnet Segera cek wiring
dan bila perlu alternator.
Cara pengecekan dengan Voltmeter

1.
2.
3.
4.
5.

Ukur
Ukur
Ukur
Ukur
Ukur

Voltase
voltase
voltase
Voltase
Voltase

di kepala aki + dan saat mesin dimatikan. catet.


di kepala aki + dan saat mesin di hidupkan.
ketika mesin hidup dari terminal B ke bodynya alternator itu sendiri.
ketika mesin hidup dari terminal B ke kepala aki
ketika mesin hidup dari body alternator ke kepala aki +

jika hasil test nomer 4, 5 (lebih kecil dari nilai hasil test nomer 3..) gagal maka ada
kemungkinan kabel ground atau kabel dari pengisian utama dari charging output
bermasalah
Sebenarnya masih banyak cara pengecekan yang lain..namun menurut TS dua metode
diatas sudah cukup untuk mengecek kondisi Charging system bagi pemilik Mobil.

Anda mungkin juga menyukai