Anda di halaman 1dari 3

KASUS 2 : Kejang Demam Sederhana

Nama peserta: dr. Adi Ahmad Nurobi


Nama wahana: RSUD Taman Husada Bontang
Topik: Kejang Demam Sederhana
Tanggal (kasus): 22 Oktober 2012
Nama pasien: An. P
No. RM: 056651
Tanggal presentasi:
Pendamping: dr. Ihsan Gusti
Tempat presentasi: RSUD Taman Husada Bontang
Obyektif presentasi:
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi: Anak laki-laki, 3 tahun, kejang seluruh tubuh kurang lebih 5 menit, sebelumnya os demam, batuk (+), pilek (-), reflex fisiologis (+), kaku kuduk (-), babinsky (-),
lasegue sign (-), kernig sign (-), brudzinsky sign 1 dan 2 (-)
Tujuan: Menatalaksana kejang demam secara tepat
Bahan bahasan:
Tinjauan Pustaka
Cara membahas:
Diskusi
Data pasien:
Nama: An. P
Nama klinik: RSUD Taman Husada Bontang
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / Gambaran klinis:

Riset
Presentasi dan diskusi

Telp: -

Kasus
E-mail

Audit
Pos

No registrasi: 056651
Terdaftar sejak: 12 Juli 2012

Kejang demam sederhana, kejang seluruh tubuh kurang lebih 5 menit, sebelumnya os demam, batuk (+), pilek (-), reflex fisiologis (+), kaku kuduk (-), babinsky (-),
lasegue sign (-), kernig sign (-), brudzinsky sign 1 dan 2 (-)
2. Riwayat pengobatan:
Pasien belum mendapat terapi apapun
3. Riwayat kesehatan / Penyakit:
Riwayat kejang demam (-),
Riwayat trauma kepala (-)
4. Riwayat keluarga:
Pasien anak kedua dari 2 bersaudara. Riwayat kejang demam dan epilepsi dalam keluarga (-)

5. Riwayat pekerjaan:
Pasien belum bekerja
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN):
Pasien suka makan es dan gorengan
7. Riwayat imunisasi :
Imunisasi dasar lengkap
Daftar Pustaka (Diberi contoh, memakai sistem Harvard, Vancouver, atau media elektronik)
1. Hardiono D, dkk. Konsensus Penanganan Kejang Demam. IDAI. 2008.
2.
Anonym . Kejang Demam. Dalam : Pedoman Pelayanan Medis IDAI. Jilid I. Cet. I. Jakarta : IDAI. 2010. Hal. 150 3.
Hasil Pembelajaran:
1. Dapat mendiagnosa kejang demam
2. Menyingkirkan diagnosa banding kejang demam
3. Tatalaksana kasus kejang demam
4. Edukasi kepada orangtua pasien mengenai kejang demam

1.

Subyektif : Pasien anak laki-laki, 3 tahun, datang dengan keluhan kejang sejak 6 jam SMRS. Sebelum kejang, pasien panas tinggi namun tidak diukur

suhunya oleh orangtua pasien. Lama kejang 5 menit. Kejangnya seluruh badan, kaki dan tangan kaku, mulut terkatup dan mata mendelik ke atas.
Setelah kejang, pasien tertidur. Kejang berlangsung 1 kali dan tidak ada riwayat kejang sebelumnya. Menurut ibunya, pasien batuk pilek sejak 3 hari
yang lalu, tidak berdahak. Trauma kepala disangkal.
2.

Obyektif : Berdasarkan pemeriksaan didapatkan hasil berupa : pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, nadi 120 x/menit, RR 28

x/menit, suhu 39.5C, BB 10 kg, tampak secret pada kedua kavum nasi, faring hiperemis (+), reflex fisiologis (+), kaku kuduk (-), kernig sign (-), lasegue
sign (-), brudzinsky sign 1 dan 2 (-).
3.

Assessment : Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, kita dapat mengambil diagnosa kejang demam sederhana karena sesuai dengan criteria

Livingstone. Kejang demam kompleks


dapat disingkirkan karena durasi kejang kurang dari 15 menit, kejang tidak satu sisi melainkan seluruh tubuh dan tidak berulang. Epilepsy dapat
disingkirkan karena kejang didahului dengan

demam dan pasien belum pernah kejang sebelumnya. Meningitis dapat disingkirkan karena tidak terdapat tanda rangsang meningeal. Ensefalitis dapat
disingkirkan karena saat diperiksa,
pasien dalam keadaan compos mentis.
4.

Plan : Pada kasus kejang demam, perlu tindakan secepatnya untuk mengatasi kejang. Diazepam rectal 0,5 mg/kgBB dapat digunakan untuk

pertolongan pertama terhadap kejang. Pemberian


diazepam rectal dapat diulang selang waktu 5 10 menit apabila ternyata pasien tidak berhenti kejang pada pemberian diazepam rectal yang pertama.
Kejang demam terjadi karena adanya
focus infeksi, sehingga pemberian antibiotic harus dilakukan. Pemberian antipiretik walaupun tidak menurunkan risiko terjadinya kejang demam, namun
tetap direkomendasikan. Tindakan
pada pasien ini : pemberian Dumin supp. 250mg rectal, IVFD KAEN 3B 10tpm, Amoksisilin inj 3 x 250 mg (i.v), paracetamol syr 4 x cth 1 (p.o),
Ambroxol syr 3x1cth

Anda mungkin juga menyukai