PENDAHULUAN
Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat
kandungan air di dalam tinja melebihi normal (10 mL/KgBB/hari) dengan
peningkatan defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung
kurang dari 14 hari. Pola defekasi neonatus dan bayi hingga usia 4-6
bulan, jika defekasi >3 kali/hari dan konsistensinya cair atau lembek masih
dianggap normal selama tumbuh kembangnya baik.
Diare masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada
anak di seluruh dunia, yang menyebabkan 2 miliar kejadian sakit dan 3-5
juta kematian setiap tahunnya. Berdasarkan hasil Rikesdas 2007
diperoleh bahwa diare masih merupakan penyebab kematian bayi yang
terbanyak yaitu 42% dibanding pneumonia 24%, untuk golongan umur 1-4
tahun penyebab kematian karena diare 25,2% dibandingkan pneumonia
15,5%.
Infeksi saluran pencernaan disebabkan oleh berbagai enteropatogen,
termasuk bakteri, virus dan parasit. Dua tipe dasar diare infeksi akut
adalah
radang
dan
nonradang.
Pemeriksaan
laboratorium
untuk
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. Dil Ihram
Jenis kelamin
: Laki - laki
Umur
: 2 tahun
Tanggal masuk
: 19 Oktober 2015
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Muntah-Muntah
Usia
0-6 bulan
6 bulan 9 bulan
9 bulan sampai 12 bulan
1 tahun
Riwayat makanan
ASI
Bubur Sun & pisang + ASI
Bubur saring dicampur dengan
wortel, tomat, hati ayam
Anak sudah bisa makan nasi +
sayur + lauk pauknya dan sudah
makan sendiri
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit sedang
SP
: Lemah/Compos Mentis
Status Gizi
BB/U
: BB 10 kg, TB 85 cm
= BBA / BBI x 100%
= 10 kg/12,4 kg x 100%
= 80,6% (BB Normal)
TB/U
Pernapasan : 24 kali/menit
Suhu : 36,50 C
Kulit
Warna
: Sawo matang
Efloresensi
: Tidak ada
Sianosis
: Tidak ada
Turgor
: 2 detik (lambat)
Kepala
Wajah
Deformitas
: Tidak ada
Bentuk
: Normocephal
Rambut
Mata
Konjungtiva
: Anemis +/+
Sklera
: Ikterik -/-
Pupil
Cekung
: (+)
Mulut
Hidung
: Rhinore (-)
Leher
Kelenjar GB
: Limfadenopati (-)
Tiroid
: Struma (-)
Kaku Kuduk
: (-)
Massa lain
: tidak ada
Dada
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Perut
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Anggota gerak
: Atas
2
Baik
3
Lemas
Biasa
Cekung
Biasa
Kering
< 30 x/menit
30-40 x/menit
Baik
Kurang
< 120 x/menit 120-140 x/menit
Gelisah, lemas,
syok
Sangat cekung
Sangat kering
> 40 x/menit
Jelek
> 140 x/menit
: Tidak dehidrasi
RESUME
6
An. D MRS dengan keluhan vomitus sejak kemarin, frekuensi >10 kali,
isi berupa air dan susu, darah (-). Anoreksia. BAB encer (+) sebanyak 2
kali, warna kuning. Batuk (+) sejak 1 mgg, lendir (+) warna putih. BAK
Lancar.
Keadaan Umum
SP
Turgor Kulit
Mata
Bibir
Perut
: Sakit sedang
: Lemah/Compos Mentis
: 2 detik (lambat)
: Cekung (+)
: Kering (+)
: Peristaltik (+) kesan meningkat,
Tympani (+) kesan kembung
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama : An. Dil Ihram
Usia : 2 THN
Tgl Pemeriksaan
Jenis Spesimen
PARAMETER
HASIL
NILAI RUJUKAN
WBC
12,9
4,8-10,0 103/ l
RBC
4,87
4,00-5,50 106/l
HGB
11,9
12-18 g/dl
HCT
36,8
30,0-47,0 %
MCV
75,6
75,0-118,0 fl
MCH
24,4
23,2-38,7 pg
MCHC
32,3
31,9-37,0 g/dl
PLT
327
150-450 103/l
: 19 Oktober 2015
: Darah
DIAGNOSA KERJA
Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
ISPA
ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Feaces
Elektrolit Serum
TERAPI
NON-MEDIKAMENTOSA
Tirah baring
MEDIKAMENTOSA
IVFD RL 12 tpm
Domperidone 3 x 1 cth
FOLLOW UP
Tanggal 20/10/2015
S : Muntah 1 kali, BAB cair 1 kali, warna kekuningan, Lendir (-), darah (-).
Batuk (+), lendir (+) warna putih. Sesak napas (-). Panas (-). BAK Lancar
O : Tanda vital
Nadi
: 120 x/menit,
Suhu
Respirasi : 32 kali/menit
Pemeriksaan Fisik
Perut kembung (+)
Tanda dehidrasi WHO
Keadaan umum
: Lemah
Mata
: cekung
Mulut
: Kering
Turgor kulit : lambat
Rasa haus : minum biasa
Kesimpulan : Dehidrasi ringan-sedang
A : Diare akut disertai dehidrasi ringan sedang + ISPA
: 36,5 C
P:
Non-Medikamentosa
Tirah baring
Medikamentosa
IVFD RL 12 tpm
Domperidon 3 x 1 cth
Tgl Pemeriksaan
: 20 Oktober 2015
Usia : 2 THN
Jenis Spesimen
: Feaces
NO
PEMERIKSAAN FEACES
1. MAKROSKOPIS
KONSISTENSI
WARNA
BAU
HASIL
NILAI RUJUKAN
Cair
Kuning
Khas
9
LENDIR
DARAH
2. MIKROSKOPIS
LEUKOSIT
ERITROSIT
AMUBA
TELUR CACING
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
3-5
0-1
Tidak Ditemukan
Tidak Ditemukan
0-5
0-5
Negatif
Negatif
Tanggal 21/10/2015
S : Muntah (-). BAB ampas (+), warna kekuningan, Lendir (-), darah (-).
Batuk (-), lendir (-). Ssak napas (-). Panas (-). BAK Lancar
O : Tanda vital :
Nadi
: 110 x/menit,
Suhu
: 36,5 C
Respirasi
: 32 kali/menit
Pemeriksaan Fisik
Perut kembung (-)
Tanda dehidrasi WHO
Keadaan umum
: Baik
10
Mata
: tidak cekung
Mulut
: Biasa
Turgor kulit
: baik
Rasa haus
: minum biasa
PEMBAHASAN
Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali perhari, disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan
darah yang berlangsung kurang dari 2 minggu.
Faktor resiko terjadinya diare akut pada anak antara lain: tidak
memberikan ASI secara penuh untuk waktu 4-6 bulan pertama kehidupan
bayi, tidak memadainya penyediaan air bersih, pencemaran air oleh tinja,
kebersihan lingkungan, pribadi yang buruk, penyiapan dan penyimpanan
makanan yang tidak higienis.
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan timbulnya diare pada
anak adalah :
1. Gangguan osmotik
11
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolik ke dalam rongga usus.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin dari virus atau bakteri)
pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolik ke
dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat
peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan motilitis usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila
peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan.
12
13
Rotavirus
Mual &
Permulaa
muntah
Demam
n
+
Sakit
Tenesmus
Volume
Shigella
Vibrio
disentri
cholera
jarang
Kadang-
Tenesmus
+
Tenesmus
kadang
kolik
kolik,
Kolik
Banyak
Menurun
Salmonella
ETEC
EIEC
+
Kolik (+)
Sedang
Menurun
pusing
Menurun
Sangat
Sering
banyak
Terus
Frekuensi
>10x
Sering
Sering
Sering
Konsistensi
Mukus
Berair
Jarang
Berair
+
Kental
+
sekali
Kental
Sering
menerus
Lendir
Flacks
Darah
Berair
+
Kadang-
Sering
Bau
Tidak
Tidak
Tidak
spesifik
Hijau
berbau
Hijau
berwarna
-
darah
+
darah
+
Warna
Leukosit
kadang
Telur busuk
Hijau
Hijau
kuning
+/-
Tinja
Anyir
Putih
keruh
+
Pada kasus ini, kemungkinan infeksi yang terjadi adalah rotavirus. Hal
ini dengan mengamati anamnesis pasien, dimana pasien mengalami
muntah, tenesmus, konsistensi feses cair, warna feses kuning, tidak ada
lendir ataupun darah. Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan
peningkatan leukosit tetapi pada pemeriksaan feaces leukosit normal (35/lpb) dan tidak ditemukan penyebab spesifik seperti amuba maupun telur
cacing.
Penentuan derajat dehidrasi merupakan hal penting terkait
penatalaksanaan yang akan dilakukan. Skor dehidrasi modifikasi UNHAS
dapat digunakan untuk menilai derajat dehidrasi pasien dengan diare.
Kriteria
Keadaan umum
Mata
2
Baik
Biasa
3
Lemas
Gelisah, lemas,
Cekung
syok
Sangat cekung
14
Mulut
Pernapasan
Turgor
Nadi
Interpretasi :
6
Biasa
Kering
< 30 x/menit
30-40 x/menit
Baik
Kurang
< 120 x/menit 120-140 x/menit
Sangat kering
> 40 x/menit
Jelek
> 140 x/menit
: Tidak dehidrasi
sedikit tapi sering dari cangkir/ mangkuk/ gelas. Jika anak muntah, tunggu
10 menit kemudian berikan lagi lebih lambat serta lanjutkan pemberian
makanan.
Pasien
pada
kasus
ini
mengalami
muntah
sehingga
yang sama pada waktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat
badan serta pengganti nutrisi yang hilang pada saat terjadi diare.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Boyle, JT., Diare Kronis, In: Nelson, WE (Ed.): Nelson Ilmu Kesehatan
Anak Edisi 15 Volume 3, Jakarta: EGC, 2000: 1354-64.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi
Edisi pertama, Jakarta : Badan Penerbit IDAI, 2012.
Departemen Kesehatan RI. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jakarta, 2008.
18