Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam dunia industri modern saat ini kebutuhan dalam otomasi sistem kontrol
semakin meningkat dan terus berkembang. Sistem kontrol industri dimana peranan
manusia masih amat dominan misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang
diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel
dan saklar-saklar yang relevan telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem
Pencampur warna otomatis ini sangat dibutuhkan oleh pengusaha di bidang
pencampuran warna, contohnya pengusaha cat. Alat ini juga bisa berfungsi secara
otomatis untuk mencampur berbagai macam warna menjadi warna baru dengan berbagai
macam variasi warna. Alat yang digunakan di pasaran toko penjual cat rata-rata masih
menggunakan pencampuran warna yang dilakukan secara manual. Pada dasarnya prinsip
kerja dari alat pencampur warna ini yaitu terdiri dari dua benjana warna pokok yaitu
warna kuning dan hijau,. Penggunaan dua warna ini sebagai contoh pencampuran warna
apabla dicampur akan menjadi warna baru yaitu warna hijau yang nantinya dijadikan
sebagai contoh hasil dari pencampur warna otomatis ini.
1.2. Urutan Proses kontrol akhir
SENSOR
ULTRASONIK

MOTOR
LISTRIK

VALVE
/KATUP

PROSES
MIXING

1.3. Spesifikasi Peralatan Yang Digunakan


1. PLC
Plant PLC disesuaikan dengan jenis PLC yang digunakan, pada desain awal plant
ini menggunakan PLC Omron dengan tipe CP1L yang memiliki 12 terminal input
dan 8 terminal output. PLC CP1L ini cukup sederhana dan sangat cocok untuk
dijadikan perangkat latih sederhana untuk pembelajaran otomasi industri.

2. Sensor Ultrasonik
Yaitu suatu alat yang berfungsi mengukur besaran jarak dan kecepatan
dan sensor ini tidak langsung dapat masuk ke PLC karena perlu penyesuaian
besaran tegangan dan lain-lainnya maka dikondisikan dulu sinyalnya dibagian
pengkondisi sinyal (signal conditioner), sehingga levelnya sesuai atau dapat
dimengerti oleh bagian input PLC atau prosseor lainnya.

3. Katub/ valve
Katub atau Valve, adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida dengan
menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran. Contoh yang
mudah adalah kran air. Globe Valve, biasanya digunakan untuk mengatur
banyaknya aliran fluida yang mengalir dalam sebuah line. Globe
Valve adalah Valve yang didesign untuk mengontrol aliran, disamping itu
digunakan untuk menghentikan atau mengatur aliran fluida tetapi biasanya
digunakan untuk mengatur aliran. Perubahan arah aliran fluida yang menembus
Valve menyebabkan turbulensi atau gejolak dan tekanan jatuh.

4. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat yang menerima masukan listrik dan
menghasilkan suatu perputaran kontinu sebagai hasilnya. Jenis
motor dan ukurannya bermacammacam tergantung pada hal
kecepatan putaran (jumlah putaran tiap menit, atau rpm), tenaga
awal putaran (torsi), tenaga putaran, dan macam-macam spesifikasi
lainnya. Mungkin situasi

1.4. Diskripsi Proses


Aksi alat kontrol yang paling umum yang dipakai pada kontrol proses adalah salah
satu ataupun kombinasi dari cara kontrol kontinyu. Jenis proses yang digunakan
dalam kontrol proses pencampur cat ini mengunakan jenis proses kontinyu yang
dimana terjadi aliran material atau produk yang kontinyu , seperti pada pencampuran
cat yang memiliki awal dan akhir proses yang biasanya dilakukan berulang ulang .

1. Ketika tombol START ditekan, maka secara otomatis VALVE 1 akan menyala dan
mengeluarkan cat warna yang ditampung dalam tangki. Selama VALVE 1 menyala maka
volume warna pada tangki pencampur akan bertambah dan akan mencapai batas
SENSOR 1 dan SENSOR 2.
2. Ketika cat warna telah mencapai SENSOR 2, maka VALVE 1 yang tadinya membuka
akan kembali tertutup dan dalam waktu yang bersamaan VALVE 2 akan membuka dan
mengisi tangki pencampur dengan cat warna lain. Hal ini tentunya akan meningkatkan
volume warna dalam tangki sehingga cat bertambah dan akan menyentuh SENSOR 3.
3. Pada saat SENSOR 3 menyala artinya tangki dalam keadaan penuh dan VALVE 2 akan
menutup. Lalu secara otomatis MIXER pada tangki menyala dan melakukan proses
pencampuran dalam durasi waktu tertentu.
4. Setelah MIXER berhenti, VALVE 3 akan membuka secara otomatis dan cat yang telah
tercampur dikeluarkan dan nantinya tangki akan kembali kosong.
5. Ketika tangki pencampur dalam kondisi kosong maka VALVE 3 akan mati kemudian
proses kembali berjalan, dimana VALVE 1 akan menyala kembali dan sampai seterusnya.
akan terus berjalan selama tombol STOP tidak ditekan.

BAB II

ISI

2.1 Kendali proses yang melibatkan kendali akhir


Cara kerja kontrol akhir melibatkan sejumlah langkah yang diperlukan untuk
mengkonversikan sinyal kontrol (yang dibangkitkan oleh alat kontrol proses) menjadi
aksi proporsional pada proses itu sendiri. Operasi lanjutan tertentu memvariasi
berdasarkan disain kontrol proses akan tetapi generalisasi tertentu dapat dibuat
berdasarkan tahapan-tahapan dari sinyal kontrol sampai ke elemen kontrol akhir itu
sendiri. Untuk suatu aplikasi kontrol proses tertentu, konversi alat kontrol proses menjadi
suatu fungsi kontrol dapat dijelaskan secara bertahap
2.1.1

Konversi Sinyal

Tujuan utama dari konversi sinyal adalah mengkonversikan sinyal kontrol energi rendah
menjadi sinyal energi tinggi untuk mengendalikan penggerak. Pada tahap ini sinyal
kontrol energi yang rendah harus dimodivikasi untuk mengoperasikan valve . Alat yang
digunakan untuk konversi sinyal pada kendali proses pencampur cat adalah dengan
menggunakan sensor ultrasonik yang gunanya untuk mengukur ketinggian dari suatu
cairan yaitu cairan cat yang akan dicampur atau di mixing. sensor ini tidak langsung dapat
masuk ke PLC karena perlu penyesuaian besaran tegangan dan lain-lainnya maka
dikondisikan dulu sinyalnya dibagian pengkondisi sinyal (signal conditioner), sehingga
levelnya sesuai atau dapat dimengerti oleh bagian input PLC atau prosseor lainnya. pada
proses pencampuran cat ini kami menggunakan 3 sensor yang digunakan untuk
mencampur 2 warna cat .

2.1.2

Aktuator

Aktuator adalah terjemahan dari sinyal kontrol (terkonversi) menjadi tindakan pada
sebuah motor listrik akan dioperasikan, maka aktuator adalah sebuah peralatan yang
mengkonversikan elemen kontrol. Dalam proses kendali pencampuran cat ini
menggunakan Aktuator yaitu yang fungsinya untuk mencampur cat / mixing . motor
listrik sebagai aktuatorakan bekerja apabila sensor 3 sudah tersentuh cairan yang kedua
dan mencampai ketinggian yang sdh ditentukan sehingga motor listrik akan bekerja dan
akan mencampur cat.

2.1.3

Elemen Kontrol Akhir

Alat ini mempunyai pengaruh langsung pada variabel dinamis proses dan dirancang
sebagai suatu bagian integral dari proses itu sendiri. Jadi, jika aliran dikontrol, maka
elemen kontrol, suatu valve, dibangun secara langsung pada sistem aliran. Control valve
adalah elemen kontrol akhir yang paling umum digunakan untuk mengatur aliran bahan
dalam sebuah proses contohnya saja penerapan dala kontrol proses pencampur cat
menggunakan valve sebagai elemen kontrol akhir.
2.1.4

Proses

Dalam proses kendali pencampuran cat ini menggunakan Aktuator yaitu motor listrik
yang fungsinya untuk mencampur cat / mixing . motor listrik sebagai aktuator akan
bekerja apabila sensor 3 sudah mendeteksi cairan yang mencampai ketinggian yang sdh
ditentukan sehingga motor listrik akan bekerja dan akan mencampur cat. Dan apabila
proses mixing sudah bekerja selama durasi waktu tertentu maka mixer akan mati dan
valve 3 mengalirkan membuka secara otomatis dan cat yang telah tercampur dikeluarkan
dan nantinya tangki akan kembali kosong. Ketika tangki pencampur dalam kondisi
kosong maka VALVE 3 akan mati kemudian proses kembali berjalan, dimana VALVE 1
akan menyala kembali dan sampai seterusnya.akan terus berjalan selama tombol STOP
tidak ditekan.
2.2 Type Kendali Yang Digunakan
Secara umum sistem kendali dapat dikelompokkan menjadi : kendali lingkat tertutup
(closed loop) dan kendali lingkar terbuka (open loop). Pada kendali proses pencampuran
cat menggunakan type kendali open loop , sistem kendali open loop adalah sistem kendali
yang tidak punya umpan balik di dalamnya , sistem kendali open loop mempunyai sifat
sifat : keluaran tidak mempengaruhi masukkan , tidak tahan terhadap gangguan dari luar ,
parameter yang diinginkan hanya dapat diperoleh degan metode kalibrasi. Jadi dalam
kontrol proses pencampuran cat ini keluaran dari percampuran warna cat tidak
mempengaruhi masukkan, karena dalam sistem kendali open loop tidak mempunyai
umpan balik
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Fungsi kontrol akhir dapat diimplementasikan oleh pengkondisian sinyal, sebuah
aktuator, dan sebuah elemen kontrol akhir.
2. Aktuator adalah tahap antara, antara sinyal kontrol yang dikonversikan dan
elemen kontrol akhir. Aktuator listrik yang digunkan adalah Motor listrik
3. Jenis proses yang digunakan dalam kontrol proses pencampur cat ini mengunakan

jenis proses kontinyu yang dimana terjadi aliran material atau produk yang
kontinyu , seperti pada pencampuran cat yang memiliki awal dan akhir proses
yang biasanya dilakukan berulang ulang
4. Jadi dalam kontrol proses pencampuran cat ini keluaran dari percampuran warna

cat tidak mempengaruhi masukkan, karena dalam sistem kendali open loop tidak
mempunyai umpan balik
3.2 Saran
1. Dalam membuat makalah haruslah tau apa permasalah yang harus didiskusikan
oleh kelompok
2. Dalam makalah ini penulis hanya membahas kontrol proses dalam pencampuran
cat saja jadi tidak mengambil kontrol proses dalam pembuat cat sampai dengan
pencampuran warna serta pengemasan , dan diharapkan teman teman yang lain
bisa membuat tugas makalah yang kontrol prosesnya mencakup semua sistem
kontrol proses keseluruhan dalam membuat tugas makalah.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://ngangsukaweruhdotcom.wordpress.com/2013/03/20/valve-sebuahpengantar/

2. https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/101795/jurnal_eproc/realis
asi-dan-mekanisme-uji-ukur-volume-sistem-pencampur-warna-primer-otomatisberbasis-mikrokontroler.pdf
3. http://faniirfani03.blogspot.co.id/2015/04/sensor-ultrasonik.html
4. http://kuliah.unpatti.ac.id/mod/page/view.php?id=46

Anda mungkin juga menyukai