Presentasi Borang Ileus Obsruktif 26
Presentasi Borang Ileus Obsruktif 26
ILEUS OBSTRUKTIF
IdentitAS
28 Juni 2014
Anamnesa
Keluhan utama:
nyeri perut bagian sejak 1 minggu SMRS
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
Kepala : CA -/- , SI -/ Thorax :
Cor : SI dan SII normal regular
Pulmo : vesicular, ronkhi -/- , wheezing -/ Abdomen
Inspeksi
: datar
Auskultasi
: bising usus (+) meningkat, metalic
sound ((+)
Perkusi
: timpani
Palpasi : nyeri tekan (+) seluruh kuadran abdomen,
defans muskular (-), dinding
abdomen tegang,
hepar dan lien tidak teraba. Turgor kulit menurun
Pemeriksaan fisik
Ekstremitas : CRT < 2 detik, Udem (-), akral
dingin (+)
Rectal toucher: RT kolaps, feses (-) darah (-)
LABORATORIUM
No
Pemeriksaan
Nilai
Hemoglobin
Leukosit
20.500/mm3
Trombosit
167.000/mm3
Hematokrit
41%
LED
MCV
90 fL
MCH
0 pg
MCHC
34 mg/dl
GDS
100 mg/dl
10
Ureum
60g/dl
11
Creatinin
1 mg/dl
12
SGOT
50 mg/dl
13
SGPT
83 mg/dl
Natrium
150 mmol/L
kalium
3,2mmol/L
calcium
9,5mmol/L
14 gr/dl
20 mm/jam
Pemeriksaan Radiologi
DIAGNOSIS KERJA
ILEUS
OBSTRUKTIF
PENATALAKSANAAN
ILEUS OBSTRUKTIF
penyumbatan intestinal mekanik
yang terjadi karena adanya daya
mekanik yang bekerja atau
mempengaruhi dinding usus
sehingga menyebabkan
penyempitan/penyumbatan lumen
usus.
ETIOLOGI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya ileus obstruktif dibedakan
menjadi tiga kelompok :
1) Lesi-lesi intraluminal, misalnya fekalit, benda asing,
bezoar, batu empedu.
2) Lesi-lesi intramural, misalnya malignansi atau inflamasi.
3) Lesi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia, volvulus
atau intususepsi.
Manifestasi Klinis
Terdapat 4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif :
1) Nyeri abdomen
2) Muntah
3) Distensi
4) Kegagalan buang air besar atau gas (konstipasi)
PEMERIKSAAN FISIK
RECTAL TOUCHER
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak
abdomen atau posisi dekubitus) dan posisi tegak thoraks.
Pada foto abdomen dapat ditemukan beberapa gambaran,
antara lain:
1)Distensi usus bagian proksimal obstruksi
2)Kolaps pada usus bagian distal obstruksi
3)Posisi tegak atau dekubitus: Air-fluid levels
4)Posisi supine dapat ditemukan distensi usus dan stepladder sign
5)String of pearls sign, gambaran beberapa kantung gas
kecil yang berderet
6)Coffee-bean sign, gambaran gelung usus yang distensi
dan terisi udara dan gelung usus yang berbentuk U yang
dibedakan dari dinding usus yang oedem.
7)Pseudotumor Sign, gelung usus terisi oleh cairan.
Dilatasi usus
Step Ladder
Herring Bone
Coffee Bean
Penatalaksanaan
Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami
dehidrasi dan kekurangan Natrium, Khlorida dan Kalium
yang membutuhkan penggantian cairan intravena dengan
cairan salin isotonic seperti Ringer Laktat.
Urin harus di monitor dengan pemasangan Foley Kateter.
Pemeriksaan elektrolit serial, seperti halnya hematokrit dan
leukosit, dilakukan untuk menilai kekurangan cairan.
Antibiotik spektrum luas diberikan untuk profilaksis atas
dasar temuan adanya translokasi bakteri pada ostruksi
intestinal.
Dekompresi
Pemasangan
nasogastric
tube
bertujuan
untuk
mengosongkan lambung, mengurangi resiko terjadinya
aspirasi pulmonal karena muntah dan meminimalkan
terjadinya distensi abdomen.
Pasien dengan obstruksi parsial dapat diterapi secara
konservatif dengan resusitasi dan dekompresi.
Penyembuhan gejala tanpa terapi operatif
sebesar 60 85% pada obstruksi parsial.
dilaporkan
Terapi Operatif
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah
yang dikerjakan pada obstruksi ileus.
1)Koreksi sederhana (simple correction).Tindakan bedah
sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya
pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh
streng/adhesi atau pada volvulus ringan.
2)Tindakan operatif by-pass.Membuat saluran usus baru
yang "melewati" bagian usus yang tersumbat, misalnya
pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya.
3)Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal
dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca stadium lanjut.
4)Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat
anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan
kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon,
invaginasi strangulata, dan sebagainya.
TERIMA KASIH