Anda di halaman 1dari 20

A.

IBADAH
1. Landasan :
a. Al-Baqarah [2] : 21

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu,
agar kamu bertakwa,

b. Al-Dzariyat [51] : 56

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku

Al-Islam-2
2

2. Definisi
a. Bahasa: taat (), tunduk (),

hina (), dan pengabdian (

b. Istilah :


Mendekatkan diri kepada Allah dengan
cara mengerjakan segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya dan
mengamalkan segala yang diizinkan Allah

12/9/15

3. Pembagian

12/9/15

penjelasan
1. IBADAH MAHDHAH (khusus): ibadah
yang sudah ditentukan Allah secara terperinci
tentang jenis dan tatacaranya.
Contoh : wudhu, tayammum, mandi, shalat,
puasa, hajji dan umrah
2. IBADAH GHAIR MAHDHAH (umum) :
segala amal (hati,lisan,perbuatan) yang
diizinkan Allah. Contoh : menuntut ilmu,
bekerja, mengajar, kuliah, dsb

12/9/15

4. Karakteristik
Ibadah Mahdhah
1. Cakupan : hubungan vertikal ( )

mengatur hubungan manusia dengan Allah


2. Tsabit : tetap, tidak berubah sejak zaman Nabi
Muhammad sampai sekarang, bahkan sampai hari
kiamat, tidak boleh ditambah dan dikurangi
3. Taabbudi, ghair maqulatul mana : tidak
dapat dijangkau rasionalisasinya, pokoknya begitu
4. Sikap : samina wa athana, kita dengar dan kita
ikuti, tidak boleh berkreasi (tidak ada peran akal)

12/9/15

5. Karakteristik
Ibadah Ghair Mahdhah
1. Cakupan : hubungan horizontal (
) mengatur hub. manusia dengan
manusia dan manusia dengan alam sekitarnya
2. Dinamis : bisa berubah sesuai dengan
perkembangan zaman ()
3. Taaqquli, maqulatul mana : dapat
dijangkau rasionalitasnya, mengapa begini,
mengapa begitu
4. Sikap : bebas berkreasi, akal berperan

12/9/15

6. Kaidah

A. Ibadah Mahdlah :
1-
pada prinsipnya dalam ibadah itu menunggu
(sampai datangnya dalil)
2 -

pada prinsipnya dalam ibadah itu batal (tidak
diterima) sampai ada dalil yang
memerintahkannya

12/9/15

penjelasan

Ibadah Mahdhah : harus dilakukan berdasarkan


dalil yaitu al-Quran dan Hadits Maqbul,
kalaupun pada awalnya mengikuti pendapat
ulama selanjutnya harus mencari rujukannya
dalam kedua sumber tersebut agar ibadahnya
dilakukan berdasarkan ilmu, bukan taklid.
Apabila tidak ada dalilnya, maka itu termasuk
bidah seperti : salat sunnah Nishfu Syaban,
puasa Rabu Wekasan, mengumandangkan
adzan setelah mayat dikubur, dsb.

12/9/15

lanjutan
B. Ibadah Ghair Mahdlah :

pada prinsipnya segala sesuatu yang


bermanfaat itu boleh dan yang membahayakan
itu haram

12/9/15

10

penjelasan
Kriterinya baik dan bermanfaat. Untuk
mengetahui ada tidaknya manfaat atau
untuk menilai baik buruknya ucapan, sikap
dan perbuatan diperlukan penggunaan akal
fikiran (penalaran).
Pertimbangan yang digunakan meliputi
bermanfaat atau tidak untuk kehidupan
dunia (duniawi) dan kehidupan akhirat
(ukhrawi)

12/9/15

11

7. Syarat Diterimanya
Ibadah
a. Mahdhah :

1. Sesuai dengan tuntunan : (al-Kahfi [18] : 110)



Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya".
2. Niat ikhlash karena Allah (al-Bayyinah [98] : 5)


Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

12/9/15

12

lanjutan
b. Ghair Mahdhah :
1. Baik dan bermanfaat baik bagi kehidupan
dunia maupun akhirat
2. Niat ikhlash karena Allah (al-Bayyinah
[98] : 5)

12/9/15

13

B. BIDAH
1. Pengertian :
1. Bahasa : ( sesuatu yang
diada-ada)
2. Istilah :
Beribadah kepada Allah yang tidak ada
contohnya dari Nabi saw. Berlaku dalam
ibadah mahdlah.

12/9/15

14

2. Hukum Bidah
) - / 5 (132





-









Barang siapa yang mengada-ada dalam
perkara kami yang tidak ada contohnya maka
akan ditolak
Barang siapa yang beramal yang tidak
bersumber dari kami akan ditolak

15

12/9/15

3. Semua Bidah Sesat


16

12/9/15

artinya
Rasulullah salat Subuh bersama kami, kemudian beliau
menghadap kami seraya memberi nasehat yang
membuat hati kami bergetar dan meneteskan air mata.
Lalu kami merespon, wahai Rasulullah sepertinya
nasehat itu nasehat yang terakhir darimu. Oleh karena
itu, sampaikanlah kepada kami. Beliau bersabda, Saya
berwasiat pada kalian untuk bertakwa hanya kepada
Allah, dengar dan taatilah pemimpinmu meskipun ia
berasal dari hamba sahaya. Sesungguhnya di antara
kamu akan menyaksikan banyak perselisihan. Oleh
karena itu, kalian wajib mengikuti sunnahku dan sunnah
khalifah-khalifah sesudahku. Hati-hati terhadap bidah
karena semua bidah itu sesat

12/9/15

17

prinsip
IBADAH
SESUAI

12/9/15

18

C. MANHAJ TARJIH
(METODOLOGI ISTIMBATH)
1. Sumber ajaran Islam : Al-Quran dan
As-Sunnah al-Maqbulah. Akal digunakan
sebagai alat untuk memahami teks-teks
al-Quran dan as-Sunnah. Apabila tidak
ada ketentuannya dalam al-Quran dan
Hadis dilakukan ijtihad Jamai (ijithad
kolektif)

19

sumber dan metode

20

Anda mungkin juga menyukai