Anda di halaman 1dari 46

1

LAPORAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA BERBASIS PROFESI


(KKN-P)

DESA

: TANGGULTLARE

KECAMATAN

: KEDUNG

KABUPATEN

: JEPARA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN REVITALISASI


KELEMBAGAAN MELALUI AKSI KOLABORATIF

Oleh:
Sri Mulyana Shilvia
Vivi Safriani
Dwikani Oklita A
Rily Hanundyah
Alvian Rizky

D24120012
H14120095
I14120019
I14120140
I34120060

INSTITUTPERTANIANBOGOR
B OG OR
2015

HALAMAN PENGESAHAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN


KESEHATAN, PERLINDUNGAN HAMA TERPADU, DAN
PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL WILAYAH

Oleh:
Sri Mulyana Shilvia
Vivi Safriani
Dwikani Oklita A
Rily Hanundyah
Alvian Rizky

D24120012
H14120095
I14120019
I14120140
I34120060

Dosen Pembimbing Lapang 1

Dosen Pembimbing Lapang 2

Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si


NIP 19690108 199303 2 001

Sigid Prabowo, S.Pt., M.Sc


NIP 19831213 201212 2 002

Kepala LPPM IPB

Dr.Ir. Prastowo, M.Eng


NIP 19580217 198703 1 004

RINGKASAN
TIM KKN-P IPB.2015. Desa Tanggultlare Kecamatan Kedung Kabupaten
Jepara. Pemberdayaan Masyarakat dan Revitalisasi Kelembagaan melalui Aksi
Kolaboratif.Dibimbing oleh Ninuk Purnaningsih dan Sigid Prabowo.
Kegiatan Kuliah kerja profesi dalam bentuk pemberdayaan masyarakat
dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2015 sampai 28 Agustus 2015 yang bertempat
di Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Program ini
melibatkan 5 (lima) orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor dari 3 (tiga)
fakultas, yaitu Fakultas Peternakan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan
Fakultas Ekologi Manusia dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda.
Kegiatan ini memiliki tujuan umum untuk mengembangkan potensi daerah
serta meningkatkan kualitas masyarakat melalui aksi kolaboratif orientasi dan
pemetaan wilayah, revitalisasi posyandu, pendampingan balita gizi kurang/buruk,
sosialisasi gizi kesehatan, penyuluhan keamanan pangan dan PHBS, dan
pengintegrasian pemanfaatan limbah pertanian dan perikanan dalam penyediaan
pakan ternak, serta penerapan teknologi pengolahan pakan berbasis sumber daya
lokal di Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara.
Potensi Desa Tanggultlare yang ada bukan hanya menjadi keuntungan,
namun dapat menjadi masalah jika tidak dikembangkan. Hasil praktik teknik
partisipatif menggunakan teknik analisis mata pencaharian dan teknik pohon
masalah serta hasil wawancara terhadap warga Desa Tanggultlare menunjukkan
tiga permasalahan utama, yaitu: 1) permasalahan peternakan yang meliputi ternak
yang dipelihara secara ekstensif, kesulitan pakan ternak, dan lamanya
penggemukan ternak; 2) permasalahan gizi dan kesehatan yang meliputi
terdapatnya balita gizi kurang, rendahnya pemahaman akan prilaku hidup bersih
dan sehat pada anak-anak, dan sistem lima meja posyandu yang belum berjalan
efektif; 3) permasalahan abrasi pantai yang terus terjadi.
Bentuk program yang dilaksanakan dalam rangka mengembangkan
produktivitas sumber daya manusia di Desa Tanggultlare dilakukan dalam
berbagai bentuk program/kegiatan yang melibatkan kerjasama antara mahasiswa,
instansi pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten, serta masyarakat
setempat.Program yang dijalankan dalam kegiatan KKN-P ini terbagi kedalam
dua bentuk program yaitu program profesi dan program umum. Rangkaian
kegiatan dalam menjalankan program terdiri dari persiapan dan identifikasi
masalah, pelaksanaan program kegiatan profesi berupa: 1) Identifikasi potensi dan
masalah; 2) Lokakarya; 3) Sosialisasi manajemen peternakan; 4) Pembuatan
pakan fermentasi; 5) Pelatihan pembuatan suplemen ternak; 6) Pembuatan
kelompok ternak; 7) Revitalisasi posyandu; 8) Pendampingan balita gizi kurang;
9) Sosialisasi keamanan pangan; 10) Penyuluhan PGS dan PHBS; 11) Konsultasi
gizi; dan 12) Sosialisasi ayo menabung.
Program yang dilaksanakan telah mencapai indikator keberhasilan. Warga
Desa Tanggultlare memberikan respon positif dan ikut berpartisipasi dalam
pelaksanaan program KKN-P IPB. Pemetaan dan penggalian masalah desa sangat
dibutuhkan sebagai langkah awal dalam pembuatan program KKN-P agar
program yang akan dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan warga sangat dibutuhkan
agar dapat mempermudah program KKN-P yang telah direncanakan.

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya sehingga laporan Kuliah Kerja Nyata berbasis Profesi (KKN-P) 2015
yang berjudul Pemberdayaan Masyarakat dan Revitalisasi Kelembagaan
melalui Aksi Kolaboratifdi Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten
Jepara, Jawa Tengah dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Laporan ini dibuat sebagai bahan evaluasi dan bentuk pertanggungjawaban kami
setelah melaksanakan kegiatan KKN-P 2015 yang telah dilaksanakan di Desa
Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Kami mengucapkan terimakasih kepada keluarga Bapak Abdullah SyafiI
(Baidi) selaku Petinggi Desa Tanggultlare, Ibu Samchah selaku Ibu Petinggi Desa
Tangglutlare dan Ketua PKK, Bapak Rusli selaku Camat Kedung, Pak Musdi
selaku Kamituwo, seluruh perangkat desa, Ibu Halimah selaku Bidan Desa, dan
kepada kader-kader posyandu Sari Kencana, Ibu Lupi selaku Kepala Puskesmas
Kedung I, Ibu Komsatun selaku petugas bagian gizi di Puskesmas Kedung I, dan
serta kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Tanggultlaresegala bentuk
partisipasi dan bantuan yang diberikan sehingga berbagai program KKP yang
dijalankan dapat terlaksana dan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami
berharap laporan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dalam
keberlanjutan program, serta dapat menjadi referensi dalam pengembangan
program KKN-P di Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara di
tahun berikutnya.
Laporan ini merupakan evaluasi serta dokumentasi kegiatan KKN-P IPB
2015 di Desa Tanggultlare yang telah berjalan sejak tanggal 29 Juni sampai 28
Agustus 2015. Kami menyadari betul bahwa dalam pembuatan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif demi menyempurnakan kembai laporan akhir ini dan dapat menjadi
pembelajaran untuk kami semua.

Bogor, 16 September 2015

Tim KKN-P IPB Desa Tanggultlare

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN........................................................................................................... 4
Latar Belakang.......................................................................................................... 4
Tujuan....................................................................................................................... 5
Tujuan Umum.......................................................................................................... 5
Tujuan Khusus.......................................................................................................... 5
POTENSI DAN PERMASALAHAN WILAYAH.......................................................... 6
Kondisi Fisik dan Sosial Wilayah............................................................................. 6
Potensi tambak garam............................................................................................... 7
Potensi peternakan.................................................................................................... 7
Potensi pelayanan kesehatan..................................................................................... 7
Permasalahan di Desa Tanggultlare.......................................................................... 8
Masalah Peternakan.................................................................................................. 8
Masalah Gizi dan Kesehatan..................................................................................... 8
Masalah Abrasi Pantai.............................................................................................. 9
PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROGRAM......................................................... 9
PROGRAM UMUM....................................................................................................... 10
Lomba 17 Agustus 2015........................................................................................... 10
Pengajaran Ilmu Tajwid dengan Metode Rosm Usmani Tahsin 1............................. 10
PROGRAM PROFESI.................................................................................................... 11
Program Keprofesian Komunikasi Pengembangan Masyarakat Fakultas
Ekologi Manusia....................................................................................................... 11
Pemetaan dan Penggalian Masalah........................................................................ 11
Mengorganisir Pelaksanaan Kegiatan.................................................................... 13
Program Keprofesian Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan......... 14
Sosisalisasi Manajemen Peternakan...................................................................... 14
Pembuatan Pakan Fermentasi................................................................................ 14
Inisiasi Pembuatan Kelompok Ternak................................................................... 15
Pembuatan permen sapi......................................................................................... 16
Program Keprofesian Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia........................... 17
Revitalisasi Posyandu............................................................................................ 17
Konsultasi Gizi Gratis di Puskesmas..................................................................... 19
Pendampingan Balita Gizi Kurang atau Gizi Buruk ............................................. 20
Penyuluhan Keamanan Pangan.............................................................................. 21
Penyuluhan Pedoman Gizi Seimbang dan Perilaku Hidup Bersih Sehat............... 22
Program Keprofesian Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Manajemen......................................................................................... 22
Ayo Menabung...................................................................................................... 22
Kesimpulan..................................................................................................................... 24
Saran............................................................................................................................... 24
Daftar Pustaka................................................................................................................. 25
Lampiran......................................................................................................................... 26

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perguruan Tinggi adalah salah satu stakeholder yang mengampu tiga
pilar utama yang dibutuhkan masyarakat, yaitu pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Tiga pilar ini diwujudkan melalui berbagai bentuk
aplikasi langsung maupun tidak langsung. Pilar pendidikan, Perguruan Tinggi
mengampu tugas mencerdaskan bangsa melalui kegiatan pembelajaran di bangku
perkuliahan. Pilar penelitian, Perguruan Tinggi memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk melakukan riset terhadap temuan-temuan yang mampu
diaplikasikan. Pilar pengabdian masyarakat, Perguruan Tinggi menjadi tempat
para pelajar terdidik untuk mengasah jiwa sosial kepedulian terhadap masyarakat
sekitar (Lubis 2004).
Institut Pertanian Bogor (IPB), sebagai Perguruan Tinggi Pertanian yang
memiliki program rutin dalam pilar tesebut, terutama pilar Pengabdian
Mayarakat. Program Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) menjadi salah satu
program IPB yang menggambarkan bentuk kepedulian terhadap masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat.Pelaksanaan program KKN-P yang nantinya
diharapkan dapat memberdayakan masyarakat secara partisipatif. Program KKNP ini, disamping sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa dan stakeholder
lain, juga merupakan salah satu wujud kepedulian serta pengabdian mahasiswa
terhadap masyarakat luas. Program KKN-P ini juga merupakan bentuk kepedulian
dari institusi khususnya Institut Pertanian Bogor terhadap masyarakat di
Indonesia. Berbagai daerah bermitra dengan IPB untuk membangun masyarakat
melalui pemberdayaan, salah satunya Kabupaten Jepara, tepat di Desa
Tanggultlare Kecamatan Kedung bekerja sama dengan sama dengan Pemerintah
Daerah setempat berusaha untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi
masyarakat untuk kemudian dicari solusi yang tepat sesuai dengan bidang
profesi masing-masing peserta KKN-P. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas
pertimbangan
perlunya pengembangan potensi desa yang termasuk di
Kecamatan Kedung. Mahasiswa dalam rangka pengembangan potensi desa
menempatkan diri sebagai sekelompok community development officer yang
bekerja sama mengintegrasikan bidang profesi masing-masing dalam mencoba
untuk memberikan solusi permasalahan yang ditemukan di lapang.
Berdasarkan data Kecamatan Kedung Dalam Angka (2014), Desa
Tanggultlare memiliki jumlah penduduk 626 jiwa yang terdiri dari 315 laki
laki dan 311 perempuan, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 75,29% atau
setara dengan 460 penduduk. Desa Tanggultlare merupakan desa kecil hasil
penggabungan dua desa menjadi satu, yaitu Desa Tanggul dan Desa Tlare.
Kondisi masyarakat menurut pencaharian utamanya adalah petani dan nelayan.

Program terkait pertanian akan bersama-sama dirumuskan untuk membantu


memberdayakan masyarakat.
Penyusunan
program secara partisipatif
memungkinkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, menurunkan kemiskinan
dan kesenjangan serta meningkatkan angka kecukupan gizi.

Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah mengembangkan potensi daerah
serta meningkatkan kualitas masyarakat melalui aksi kolaboratif orientasi dan
pemetaan wilayah, revitalisasi posyandu, pendampingan balita gizi kurang/buruk,
sosialisasi gizi kesehatan, penyuluhan keamanan pangan dan PHBS, dan
pengintegrasian pemanfaatan limbah pertanian dan perikanan dalam penyediaan
pakan ternak, serta penerapan teknologi pengolahan pakan berbasis sumber daya
lokal di Desa Tanggultlare Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara.

Tujuan Khusus
1. Menganalisis kondisi, masalah dan potensi masyarakat Desa Tanggultlare,
Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, yang berkaitan dengan kesehatan,
perekonomian, peternakan dan pengembangan masyarakat
2. Revitalisasi posyandu melalui peningkatan kualitas kader posyandu dan
peran serta masyarakat.
3. Memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang dan pola
hidup bersih dan sehat.
4. Meningkatkan pengetahuan peternak tentang manajemen peternakan yang
baik dan benar
5. Meningkatkan keterampilan peternak tentang teknik pengolahan pakan.
6. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha ekonomi dalam bidang
peternakan.
7. Memberikan pemahaman tentang pentingnya menabung sejak usia dini.

POTENSI DAN PERMASALAHAN WILAYAH


Kondisi Fisik dan Sosial Wilayah
Desa Tanggultlare secara administratif terletak di Kecamatan Kedung,
Kabupaten Jepara.Desa ini terdiri dari 2 dukuh, 1 Rukun Warga, dan 3 Rukun
Tetangga. Berikut adalah batas-batas yang terdapat desa ini berbatasan langsung
dengan beberapa desa lainnya (merujuk lampiran 1), yaitu:
Sebelah Utara
: Desa Semat
Sebelah Timur
: Desa Kerso
Sebelah Selatan
: Desa Bulak Baru
Sebelah Barat
: Laut Jawa
Desa Tanggultlare memiliki jumlah penduduk sebanyak 626 jiwa yang
apabila dibagi berdasarkan jenis kelamin sebanyak 315 (laki-laki) dan
311(perempuan). Jumlah tersebut terbagi menjadi 183 rumah tangga, dengan rata
rata jiwa per rumah tangga sebanyak 3 jiwa. Kepadatan penduduk di Desa
Tanggultlare sebesar 286 jiwa/Km2. Seluruh penduduk di Desa Tanggultlare
adalah penganut ajaran agama Islam.
Desa Tanggultlareberada di wilayah pesisir pantai dengan luas wilayah
218,581 Ha.Secara topografi Desa Tanggul memiliki luas lahan sawah 118,995 Ha
dan luas lahan kering 99,541 Ha. Wilayah Desa Tanggultlare beriklim tropis
dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun. Sebagian besar
lahannya digunakan untuk usaha garam. Desa Tangglutlare merupakan wilayah
pesisir atau tepi laut di sebelah Utara Kecamatan Kedung dengan ketinggian
wilayah dari permukaan laut < 500 M. Desa Tanggultlare merupakan salah satu
wilayah yang sering mengalami abrasi karena minimnya kawasan mangrove pada
wilayah ini.
Secara kultural, masyarakat Desa Tanggultlare merupakan warga asli.
Sebagian besar penduduk usia muda atau produktif di desa ini merantau ke kota
untuk kepentingan sekolah maupun pekerjaan, sedangkan sebagian kecil lainnya
tinggal di desa bekerja sebagai buruh tani maupun perajin mebel. Desa
Tanggultlare relatif masih menjaga tradisi turun temurun dengan mengadakan
ritual sedekah bumi sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen.Acara
ini diisi prosesi adat yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat Desa
Tanggultlare, yaitu dengan menyembelih seekor kerbau atau sapi dan kesnian
wayang dari malam hingga pagi hari.

Potensi Wilayah Desa Tanggultlare


Secara umum terdapat beberapa potensi yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian

masyarakat Desa Tanggultlare. Beberapa potensi yang dapat dikembangkan


tersebut antara lain adalah potensi peternakan, potensi kesehatan, dan potensi
tambak garam.
Potensi tambak garam
Desa Tanggultlare merupakan salah satu desa penghasil garam di wilayah
Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara dengan jumlah petambak garam sebanyak
31 orang. Luas lahan potensial penghasil garam di Desa Tanggultlare adalah
123,67 Ha, akan tetapi baru 58,08 Ha lahan tambak yang bisa digunakan untuk
produksi garam. Hampir setiap hari desa ini memproduksi garam dengan jumlah
yang lumayan banyak. Berdasarkan data Kedung dalam angka 2014 produksi
garam di Desa Tanggultlare mencapai 1.927,50 ton. Potensi garam yang sangat
besar tentunya akan mendorong kehidupan para petani garam dari segi ekonomi
dan sosial. Sebagian besar penduduk desa juga bekerja sebagai petani garam
ataupun sebagai buruh di tambak garam. Penduduk dari desa lain juga banyak
yang berdatangan untuk menggarap tambak garam di Desa Tanggultlare karena
potensinya yang tinggi.
Potensi peternakan
Pekerjaan sebagai peternak bukan merupakan pekerjaan utama bagai
penduduk Desa Tanggultlare.Sebagian penduduk Desa Tanggultlare memiliki
ternak sebagai penghasilan tambahan atau tabungan mereka. berdasarkan data
pada tahun 2013 Desa Tanggultlare memiliki sejumlah hewan ternak yaitu
kambing sebanyak 78 ekor, ayam lokal sebanyak 10 ekor dan itik sebanyak 1
ekor. Jumlah tersebut terus bertambah hingga pada tahun 2015. Tahun 2015
jumlah hewan ternak di Desa Tanggultlare yaitu sapi atau kerbau sebanyak 8 ekor,
kambing sebanyak 75 ekor, dan ayam sebanyak 12 eko. Pekerjaan tambahan
dengan memiliki ternak dilihat sebagai potensi untuk meningkatkan penghasilan
keluarga di Desa Tanggultlare.
Potensi pelayanan kesehatan
Desa Tanggultlare yang luas wilayahnya tidak teralu luas dengan jumlah
penduduk yang berjumlah kurang lebih 600 orang terdapat satu buah posyandu,
satu bidan praktek yang tinggal, dan juga dua buah PKD (Pos Kesehatan Desa).
Salah satu bangunan PKD yaitu PKD Sari Kencana merupakan bangunan baru
yang selesai pada tahun 2013 lalu dan memiliki fasilitas yang baik untuk
menunjang praktek bidan di desa. Hal tersebut dirasa cukup untuk memenuhi
permasalahan praktek kesehatan dan gizi di wilayah desa.Praktek dari bidan desa
dibuka rutin di PKD Sari Kencana untuk konsultasi kesehatan dan ibu
hamil.Sementara pelaksanaan posyandu dan posbindu dilakukan rutin setiap satu
bulan sekali pada tanggal 10. Aktivitas posyandu yang rutin dilaksanakan setiap
bulannya hanya dirasa mampu mendeteksi jumlah balita gizi kurang yang ada di
Desa Tanggultlare tetapi belum dapat mendampingi balita secara rutin saat

10

dirumah maupun saat posyandu.


Permasalahan di Desa Tanggultlare
Potensi Desa Tanggultlare yang ada bukan hanya menjadi keuntungan,
namun dapat menjadi masalah jika tidak dikembangkan. Hasil praktik teknik
partisipatif menggunakan teknik analisis mata pencaharian dan teknik pohon
masalah serta hasil wawancara terhadap warga Desa Tanggultlare menunjukkan
tiga permasalahan utama, yaitu : 1) permasalahan peternakan yang meliputi ternak
yang dipelihara secara ekstensif, kesulitan pakan ternak, dan lamanya
penggemukan ternak ; 2) permasalahan gizi dan kesehatan yang meliputi
terdapatnya balita gizi kurang, rendahnya pemahaman akan prilaku hidup bersih
dan sehat pada anak-anak, dan sistem lima meja posyandu yang belum berjalan
efektif ; 3) permasalahan abrasi pantai yang terus terjadi.
Masalah Peternakan
Permasalahan umum tentang peternakan yang ada di Desa Tanggultlare
diantaranya adalah terdapatnya lahan kosong yang dapat digunakan sebagai lahan
untuk penanaman hijauan tetapi lahan tersebut terkena air payau yang
mengakibatkan tanah menjadi rusak dan tidak bisa digunakan untuk menanam
apapun.Selain itu, iklim yang berada di Desa Tanggultlare yang berada di pesisir
pantai adalah beriklim panas yang mengakibatkan sulitnya mencari hijauan untuk
pakan ternak yang tumbuh subur.
Ternak yang ada di Desa Tanggultlare mayoritas memakan tanaman warga
sekitar atau memakan sampah sisa pembuangan limbah rumah tangga warga desa
yang mengakibatkan masuknya bakteri atau kuman kedalam tubuh ternak,
sehingga ternak menjadi susah gemuk atau lama untuk proses penggemukan.
Tidak adanya tempat pembuangan limbah ternak atau tempat pengolahan limbah
peternakan yang menyebabkan kotoran ternak bercecer di berbagai tempat
dilingkungan desa dan mengakibatkan banyak anak-anak yang terkena
dampaknya oleh kotoran tersebut, tidak adanya kandang yang memadai untuk
memelihara ternaknya, serta kurangnya kesadaran peternak tentang pentingnya
memelihara ternak yang baik untuk mempertahankan bibit yang unggul.
Masalah Gizi dan Kesehatan
Berdasarkan data dari bidan desa, terdapat dua balita gizi kurang yang
tersebar di Desa Tanggultlare.Pada umumnya, balita gizi kurang berasal dari
keluarga miskin di Desa Tangultalre.Tidak semua balita gizi kurang disana
mendapatkan bantuan PMT dari puskesmas, bidan desa dan kader posyandu juga
kurang rutin memantau perkembangan balita gizi kurang di rumah maupun di
posyandu.
Dari hasil pengamatan di posyandu, penyakit degeneratif yang banyak

11

diderita lansia adalah penyakit asam urat dan hipertensi.Penanganan penyakit


hanya terbatas pada konsumsi obat generik dan pemeriksaan di bidan desa karena
tidak ada dokter di Desa Tanggultlare. Masalah lain di bidang kesehatan di Desa
Tanggultlare adalah banyaknya jajanan tidak sehat di SDN Tanggultlare yang
dikonsumsi oleh para anak-anak. Selain itu, perilaku hidup bersih sehat siswa
sekolah dasar juga masih kurang seperti rendahnya kesadaran untuk mencuci
tangan dalam melakukan aktivitas-aktivitas tertentu terlebih banyaknya kotoran
ternak di lingkungan desa.
Masalah Abrasi Pantai
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak camat dan perangkat desa
serta dengan penerapan teknik pohon masalah bersama masyarakat dalam melihat
permasalahan abrasi diketahui bahwa abrasi pantai di Desa Tanggultlare adalah
permasalahan yang sudah lama dan terus terjadi. Diketahui bahwa permasalhan
abrasi terjadi karena hilangnya ekosistem bakau di pulau bokor, dan dampak
domino dari pembangunan desa lain di sekitar Desa Tanggultlare yang
menyebabkan ombak pantai mengarah kearah Desa Tanggultlare dan
menyebabkan abrasi.
Pembangunan yang dilakukan untuk menanggulangi permasalhan abrasi
tersebut juga dirasa kurang dan menyebabkan abrasi terus terjadi.Kondisi tanah
yang dikatakan sebagai gambut labil membuat penahan gelombang yang
dibangun oleh pemerintah hanya bisa bertahan kurang lebih delapan hingga dua
belas bulan setelah pembangunan.Dampak dari abrasi yang telah terjadi sejak
berpuluh-puluh tahun ini dirasa cukup parah karena lahan yang telah tergerus
telah mencapai kurang lebih satu kilometer dari bibir pantai.

PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROGRAM

Kuliah Kerja Nyata Berbasis Profesi IPB 2015 di Desa Tanggultlare memuat
dua program, yaitu program umum dan program keprofesian.Program umum
merupakan program yang dijalankan secara bersama-sama oleh mahasiswa dari
bidang keilmuan yang berbeda. Program profesi merupakan program yang
dijalankan sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing mahasiswa KKN-P
IPB, yang terdiri atas lingkup departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Fakultas Peternakan, Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia, Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, dan Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Adapun rincian program tersebut adalah
sebagai berikut.

12

PROGRAM UMUM
Lomba 17 Agustus 2015
Kegiatan
Kegiatan lomba 17 Agustusan ini dilakukan secara berkolaborasi dengan
pemuda Karang Taruna Karya Muda Manunggal yang sudah vakum selama 7
tahun karena masalah kepengurusan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk
kebangkitan aktivitas para karang tarunadi Desa Tanggultlare ini. Kegiatan lomba
17 Agustusan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2015 dimulai dari pukul
08.00 pagi hingga malam setelah isya dan tanggal 21 Agustus 2015 dimulai pukul
14.00 hingga 17.00.
Lomba 17 Agustusan ini diikuti oleh seluruh anak-anak dan warga Desa
Tanggultlare. Berbagai macam perlombaan yang dilaksanakan, yaitu lomba bawa
kelereng, lomba memasukkan pensil dalam botol, dan lomba balap karung, lomba
makan kerupuk, lomba cabut koin, lomba membaca Al-Quran dengan tartil,
lomba adzan dan lomba cerdas cermat yang diikuti oleh anak-anak. Lomba untuk
kategori remaja dan dewasa meliputi lomba tarik tambang dan lomba
kreasi.Pertandingan khusus juga dilaksanakan dalam kegiatan ini yaitu sepak bola
sarung antara perangkat desa dan pemuda karang taruna, serta lomba utama panjat
pinang yang diikuti oleh anak-anak dan pemuda Desa Tanggultlare. Acara puncak
kegiatan lomba 17 Agustus yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus yaitu
Sepeda Santai yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Tanggultlare dan
kegiatan ditutup oleh pembagian hadiah.
Kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-70,
meningkatkan keakraban tim KKN-P IPB dan pemuda Karang Taruna Karya
Putra Manunggal sebagai panitia acara, serta meningkatkan kekompakan dan
kebersamaan masyarakat Desa Tanggultlare (merujuk pada gambar no 21)
Evaluasi
Indikator keberhasilan dilihat dari antusiasme warga desa tanggultlare
dalam mengikuti perlombaan, banyaknya perwakilan setiap RT yang mewakili
perlombaan, serta kepuasaan warga desa atas acara lomba dan hadiah yang
diterima. Kegiatan lomba 17 Agustusan ini disambut dengan meriah oleh warga
khususnya anak-anak dan berjalan dengan lancar. Kerjsama antara tim KKN-P
IPB dan pemuda Karang Taruna sudah cukup baik. Sebaiknya, untuk kegiatan 17
Agustusan ini bisa dilaksanakan dan direncanakan lebih baik lagi di tahun yang
akan datang dengan penambahan berbagai lomba dan persiapan dilaksanakan
dalam waktu yang lebih lama.
Pengajaran Ilmu Tajwid dengan Metode Rosm Usmani Tahsin 1
Kegiatan
Kegiatan ini merupakan pengajaran membaca Al-Quran dengan Kajian

13

Ilmu Tajwid yang baik dan benar sesuai dengan hukum-hukumnya dengan
menggunakan metode Tahsin 1. Penerapan metode ini dilakukan karena masih
kurangnya pemahaman anak-anak dalam membaca Al-Quran dengan
menggunakan Tajwid yang baik dan benar, selain itu masih kurangnya tenaga
pengajar yang mengerti secara detil tentang Kajian Ilmu Tajwid yang benar dalam
membedakan hukum-hukum bacaan Al-Quran sehingga metode ini cocok
diterapkan dalam memudahkan dalam proses belajar membaca Al-Quran.
Kegiatan ini dilakukan setiap malam selesai sholat Magrib kecuali malam jumat
bertempat di Baitul Ilmi Desa Tanggultlare.
Tujuan
Metode ini digunakan untuk memudahkan anak-anak dalam mengetahui
dan mengerti dengan cepat tentang memahami dan mempelajari hukum-hukum
Ilmu Tajwid diantaranya Makhorijul Huruf, Hukum Bacaan nun mati atau tanwin
dan Mad.
Evaluasi
Kegiatan ini perlu diterapkan secara terus menerus untuk menumbuhkan
generasi muda yang bisa membaca Al-Quran dengan baik, dibutuhkan pengajar
yang ahli dan mengerti dengan baik tentang pengajaran Al-Quran.Indikator
keberhasilan dapat dilihat dari semakin banyaknya anak-anak yang dapat
membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan tatacara dan hukumhukum Ilmu Tajwid.

PROGRAM PROFESI
Program Keprofesian Komunikasi Pengembangan Masyarakat Fakultas
Ekologi Manusia
Pemetaan, Pengorganisasian dan Evaluasi Masalah Desa
Pemetaan & Penggalian Masalah
A. Bidang Peternakan
Pelaksanaan pemetaan dan penggalian masalah dalam bidang peternakan
menggunakan teknik Participatory Rural Appraisal (PRA). Teknik PRA
mencakup metode analisis mata pencaharian untuk mengetahui permasalahan
yang terjadi dalam bidang peternakan yang dilakukan pada minggu kedua.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di balai Desa Tanggultlare hari Selasa, 7
Juli 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi
oleh masyarakat Desa Tanggultlare, terutama menyangkut tentang masalah
peternakan. Diantaranya : menjaring partisipasi masyarakat dalam
mengidentifikasi serta merumuskan masalah mereka sendiri, mengetahui potensi
yang dimiliki dan dapat dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan yang

14

dihadapi oleh masyarakat dan merumuskan program secara partisipatif sesuai


dengan permasalahan masyarakat.
Masalah dalam bidang peternakan yang perlu diselesaikan berdasarkan
kegiatan ini yaitu tidak pastinya ketersediaan pakan ternak, permasalahan ternak
yang dilepas secara ekstensif dan lamanya waktu penggemukan ternak ( 1
tahun).
B. Bidang Kesehatan
Pelaksanaan identifikasi masalah dalam bidang kesehatan menggunakan
teknik wawancara mendalam kepada bidan desan dan kader-kader posyandu serta
melakukan observasi lapang di Desa Tangultlare yang dilakukan selama minggu
pertama dan minggu kedua. Kegiatan ini diawali dengan wawancara bersama ibu
bidan kemudian bersama ibu petinggi dan kader-kader posyandu. Observasi
lapang dilakukan pada minggu 1 dan 2 dengan berkeliling desa dan mencari
informasi dari tetangga dan perangkat desa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengetahui permasalahan tentang status gizi dan kesehatan serta merumuskan
program sesuai dengan permasalahan masyarakat.
Selama melakukan observasi lapang dan wawancara, perangkat desa
membantu dengan memberikan informasi-informasi mengenenai permasalahan
kesehatan dan status gizi yang terdapat di Desa Tanggultlare. Dari teknik ini,
beberapa masalah penting yang harus diselesaikan bersama dengan masyarakat.
Masalah masalah tesebut diantaranya pengetahuan kader dan kurang efektifnya
sistem lima meja dan ditemukannya 2 balita gizi kurang yang perlu pendampingan
C. Permasalahan Abrasi Pantai
Pelaksanaan identifikasi masalah dalam permasalahan abrasi dilakukan
menggunakan teknik Participatory Rural Appraisal (PRA). Teknik PRA yang
digunakan adalah teknik pohon masalah untuk mengetahui permasalahan yang
terjadi dalam masalah abrasi tersebut yang dilakukan pada minggu pertama.
Kegiatan dilaksanakan di Desa Tanggultlare hari Kamis, 10 Juli 2015. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat
Desa Tanggultlare, terutama menyangkut tentang masalah abrasi pantai. Abrasi
pantai di Desa Tanggultlare sudah menghabiskan lahan masyarakat. Kegiatan
ini secara spesifik dilakukan untuk menjaring partisipasi masyarakat dalam
mengidentifikasi serta merumuskan masalah mereka sendiri dan merumuskan
program secara partisipatif sesuai dengan permasalahan masyarakat. Hal yang
ditemukan setelah melakukan kegiatan ini berupa opini masyarakat sekitar
tentang sumber permasalahan dan solusi untuk abrasi pantai yang terjadi di Desa
Tanggultlare ini. Hasil hasil tersebut yaitu permasalahan utama terjadinya
abrasi pantai adalah hilangnya ekosistem pulau bokor dan tidak adanya penahan
gelombang yang sesuai dengan tanah desa, pembangunan penahan gelombang

15

abrasi harus lah maksimal (tidak satu tahap) dengan mempertahatikan keadaan
tanah desa yang labil, dan kontrol pembangunan harus melibatkan masyarakat
desa.
Pengorganisasian Masalah
A. Bidang Peternakan
Berdasarkan permasalahan yang telah diketahui melalui teknin
Participatory Rural Apprasial (PRA), kemudian dilakukan pengorganisasian dari
beberapa masalah utama yakni: tidak pastinya ketersediaan pakan ternak,
permasalahan ternak yang dilepas secara ekstensif dan lamanya waktu
penggemukan ternak ( 1 tahun).
Pada permasalahan tidak pastinya ketersediaan pakan ternak, dilakukan
sebuah penyelarasan program dengan mahasiswa dari Departemen Ilmu Nutrisi
dan Teknologi Pakan untuk melaksanakan program pembuatan pakan fermentasi
dari bahan yang mudah didapat dan tersedia cukup banyak di wilayah desa.
Pembuatan pakan fermentasi tersebut merupakan program pemanfaatan jerami
padi untuk kemudian di fermentasi dan dijadikan sebagai pakan ternak (sapi).
Permasalahan ternak yang dilepas secara ekstensif serta lamanya waktu
penggemukan ternak yang kurang lebih memakan waktu hingga 1 tahun,
dilakukan sebuah pengorganisasian masalah dengan merumuskan beberapa
program. Pada permasalahan ini dilakukan beberapa program sekaligus, baik
dengan program yang telah direncanakan sebelumnya maupun program baru yang
akan dirumuskan. Beberapa program untuk permasalahan tersebut antara lain
adalah pembentukan kelompok ternak desa, penyuluhan manajemen peternakan
yang baik, dan pelatihan pembuatan permen ternak (suplemen ternak).
Pengorganisasian utama dari masalah tersebut adalah pembentukan
kelompok ternak desa untuk selanjutnya akan menjalankan pelatihan-pelatihan
secara bersama. Pembentukan kelompok ternak dimulai dengan diskusi dengan
pemilik ternak di Desa Tanggultlare dan juga pengurus kelompok tani di desa.
Setelah para pemilik ternak merasa bahwa kelompok ternak merupakan suatu
organisasi yang perlu, maka dilanjutkan dengan mengajukan musyawarah
bersama dengan seluruh pemilik ternak di Desa Tanggullare dan membentuk
kepengurusan kelompok ternak bernama Sido Rukun. Setelah terbentuk
kepengurusan dan juga terbitnya berita acara dari kantor desa, dilakukan advokasi
untuk pembentukan berita acara dan pengesahan dari kecamatan hingga kelompok
ternak tani Sido Rukun diakui sebagai sub-kelompok tani ternak dari kelompok
tani Handayani.
Program penyuluhan manjemen ternak dan pembuatan suplemen (permen
ternak) dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para
anggota kelompok tani ternak Sido Rukun sehingga permasalahan ternak yang
dilepas secara ekstensif dan lamanya waktu penggemukan ternak dapat diatasi.

16

B. Bidang Kesehatan
Permasalahan kesehatan di Desa Tanggultlare setelah dilakukan pemetaan
dan penggalian masalah antara lain adalah kurangnya pengetahuan kader dan
kurang efektifnya sistem lima meja dan ditemukannya 2 balita gizi kurang yang
perlu pendampingan. Setelah ditemukannya permasalahan tersebut, kami
mencoba untuk diskusi kepada pihak terkait seperti bidan desa dan ketua
puskesmas Kecamatan Kedung 1 untuk menyesuaikan program yang perlu
dilakukan.
Permasalahan yang telah disesuaikan dan dapat dilakukan dalam jangka
waktu dekat selama program KKN-P IPB berjalan antara lain adalah, melakukan
program revitalisasi posyandu dan pendampingan balita gizi kurang secara rutin.
Revitalisasi posyandu berlangsung dengan juga memberikan pelatihan kepada
kader posyandu agar para kader juga dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
sistem lima meja.
C. Permasalahan Abrasi Pantai
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari pemetaan dan penggalian masalah
melalui teknik Participatory Rural Apprasial (PRA), kemudian dirumuskan
sebuah rumusan untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan dalam jangka
waktu dekat dan sesuai dengan bidang keprofesian mahasiswa selama program
KKN-P IPB berjalan. Rumusan tersebut yaitu pembuatan artikel tentang
permasalahan abrasi pantai Desa Tanggultalre untuk dimuat di surat kabar sebagi
bentuk advokasi. Pembuatan artikel tersebut merupuakan rumusan yang didapat
dari hasil diskusi dengan Bapak Camat Kedung dan masukan dari dosen atas
permasalahan yang mungkin diselesaikan sejalan dengan keprofesian KPM.
Evaluasi
Indikator keberhasilan program pemetaan, pengorganisasian, dan evaluasi
masalah desa tercapai dengan hasil orientasi dalam berbagai bidang yang dapat
digunakan dalam aksi pengembangan masyarakat Desa Tanggultlare. Kegiatan
pemetaan dan pengorganisasian masalah desa dilakukan dengan berbagai teknik
diantaranya teknik partisipatif, diskusi tanya jawab, dan wawancara mendalam.
Kendala yang dihadapi adalah masih terdapat warga yang mendominasi dalam
forum, masih kurangnya partispati aktif warga dalam berdiskusi terutama dalam
bidang peternakan dan sulitnya memuat artikel tentang permasalahan abrasi pantai
ke surat kabar.
Program Keprofesian Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas
Peternakan

17

Sosialisasi Manajemen Peternakan


Kegiatan
Sosialisasi Manajemen Peternakan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2015
bertempat di balai desa Tanggul Tlare.Dihadiri oleh 11 orang partisipan yaitu
beberapa peternak Desa Tanggul Tlare.Kegiatan ini menggunakan teknik
Sosialisasi serta diskusi tentang permasalahan serta potensi peternakan yang ada
di Desa tersebut. Pada sesi pertama, para peternak dijelaskan mengenai
manajemen peternakan yang baik dan benar, seperti : system perkandangan,
hijauan pakan serta pembuangan limbah ternak. Pada sesi ke-2, para peternak
diberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan berbagai permasalahan
dalam memelihara ternaknya tersebut.Secara umum program berjalan dengan
lancar, tidak ada hambatan yang berarti.Hasil yang diperoleh adalah peternak
terbuka paradigmanya tentang dunia peternakan yang selama ini mereka
kesampingkan sebelah mata dan tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, peternak mendapatkan informasi tentang cara beternak yang baik dan
benar, serta didapatkan informasi mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi
para peternak dalam memelihara ternaknya. (merujuk pada lampiran 4 gambar 3)
Evaluasi
Kegiatan Sosialisasi Manajemen Peternakan sudah berlangsung dengan
baik, Hal ini ditunjukkan dengan antusias peternak dalam mengikuti sosialisasi
dan diskusi. Adapun hambatan yang dihadapi yaitu kurangnya pengetahuan
tentang cara penanaman di lahan yang terkena air payau. Hal tersebut dikarenakan
Desa Tanggul Tlare sebagai daerah pesisir pantai dan jebolnya tembok pemisah
air laut dan air tawar.Selain itu tidak adanya modal untuk pembuatan kandang
yang baik dan benar untuk ternaknya itu sendiri agar tidak dipelihara
menggunakan sistem ekstensif.Serta tidak adanya tempat pembuangan limbah
ternak atau pengolahan limbah ternak di Desa tesebut.
Pembuatan Pakan Fermentasi
Kegiatan
Kurangnya lahan penghijauan di Desa Tanggultlare mengakibatkan
kurangnya sumber pakan untuk hewan ternak.Lahan kosong yang terdapat di desa
ini dapat digunakan sebagai lahan untuk penanaman hijauan tetapi lahan tersebut
terkena air payau yang mengakibatkan tanah menjadi rusak dan tidak bisa
digunakan untuk menanam apapun.Selain itu, iklim yang berada di Desa Tanggul
Tlare yang berada di pesisir pantai adalah beriklim panas yang mengakibatkan
sulitnya mencari hijauan yang tumbuh subur.
Program ini merupakan kegiatan demonstrasi tentang teknik pengolahan
pakan yang sederhana berbasis bahan lokal dengan memanfaatkan limbah
pertanian untuk penyediaan pakan ternak yang berkelanjutan, terutama pada
musim kemarau. Demonstrasi pembuatan pakan fermentasi ini dihadiri oleh 17
peternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, dan domba).

18

Pakan fermentasi adalah suatu teknik pengolahan pakan dengan cara


mengubah substrat menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan
menggunakan bantuan mikroba dalam kondisi lingkungan yang terkendali. Pakan
ternak yang dihasilkan dari fermentasi ini adalah pakan yang berkualitas dengan
komposisi nutrisi sesuai dengan yang dibutuhkan hewan. Pada pakan fermentasi
terkandung nutrisi yang lebih kaya dibandingkan sebelum pakan difermentasi,
selain itu pakan akan sangat mudah dicerna dan diserap karena adanya reaksi
dekomposisi pada saat reaksi.pakan fermentasi ini menggunakan jerami sebagai
bahan pakannya, karena jerami banyak ditemukan di Desa Tanggultlare sebagai
sisa hasil pertanian yang ada di desa tersebut. Selain itu, substrat untuk tempat
pertumbuhan mikroorganisme digunakan molasses (tetes tebu), molasses
mengandung 50% gula sebagai substrat untuk memproduksi antibiotic, asam
organic, dll.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2015 di balai Desa
Tanggultlare (merujuk pada lampiran 4 gambar 22). Dalam pelaksanaannya,
semua peternak yang datang dalam mengikuti pembuatan pakan fermentasi ini
sangat antusias dan turun langsung untuk membuatnya bersama-sama. Setelah
program ini berjalan, peternak mengetahui cara mengolah limbah hasil
perkebunan menjadi pakan ternak yang kaya akan nutrisi. Kendala dalam program
ini adalah perlunya waktu untuk menunggu proses fermentasi selama 21 hari,
yang menjadikan peternak tidak bisa melihat langsung hasil yang sudah
dikerjakan bersama-sama.
Evaluasi
Kegiatan pembuatan pakan fermentasi sudah berlangsung cukup baik.Hal
ini ditunjukkan dengan antusias peternak dalam mengikuti demonstrasi
pembuatan pakan fermentasi.Adapun hambatan yang dihadapi yaitu kurangnya
pengetahuan tentang pembuatan starter yang baik, ramah lingkungan, hasil dari
limbah pertanian yang digunakan secara tidak boros dan tersedia terus
menerus.Hal ini dikarenakan molasses (tetes tebu) yang digunakan cukup mahal
dan sulit untuk mencarinya karena tidak semua pabrik dari limbah tebu tidak
memproduksinya secara berkala.
Inisiasi Pembuatan Kelompok Ternak
Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2015 di balai desa
Tanggultlare selepas pembuatan pakan fermentasi. Program ini dilakukan karena
tidak terdapatnya kelompok ternak di Desa Tanggultlare yang mengakibatkan
tidak adanya sharing antar peternak, penyuluhan dari dinas, sosialisasi atau
pemberian vaksin di desa yang mengakibatkan kurang pengetahuan peternak
tentang manajemen peternakan yang baik dan benar. Kegiatan ini dilakukan
secara musyawarah dengan beberapa peternak dari berbagai jenis ternak, kepala
Desa Tanggul Tlare, ketua BPD, serta ketua LKMD yang berjumlah 18 orang.

19

Musyawarah tersebut membahas tentang nama kelompok ternak, pemilihan ketua


kelompok ternak dan pengurusnya, agenda pertemuan rutin tiap bulannya,
program yang akan dijalankan kedepannya, serta penyuluh atau praktisi guna
melanjutkan program apabila mahasiswa KKN-P telah tidak ada lagi di desa
tersebut (merujuk pada lampiran 4 gambar 23).
Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah kelompok ternak di Desa
Tanggultlare bernama Sido Rukun dengan ketua Bapak Kasmiri yang telah
disahkan oleh Kepala Desa Tanggultlare dan Kecamatan Kedung (merujuk pada
lampiran 2). Agenda kelompok ini yaitu diadakannya pertemuan rutin pada hari
Jumat paing per 36 hari atau selepas panen padi, program yang akan dijalankan
kedepannya adalah pembuatan permen sapi (molasses block), jamu ternak, dll.
Didapatkan penyuluh atau praktisinya guna memantau kelompok ternak yang ada
di desa tersebut dan sebagai tempat untuk sharing yaitu ketua UPTD Pertanian
dan Peternakan Jepara dan Sanggar IPTEK Jepara. Kendala yang dihadapi dalam
program ini adalah sulitnya pengesahan kelompok ternak di tingkat Kabupaten
Jepara, karena harus masuk kedalam sub kelompok ternak yang telah disahkan
oleh Kabupaten Jepara. Dari hasil yang diperoleh bahwa peternak semakin
termotivasi untuk memelihara ternaknya dengan baik dan benar, serta semakin
banyak ingin mempelajari tentang dunia peternakan yang akan menjadikan ternak
mereka menjadi ternak yang unggul.
Evaluasi
Kegiatan Inisiasi pembuatan kelompok ternak berlangsung cukup baik.Hal
ini ditunjukkan dengan antusias peternak dalam mengikuti musyawarah tersebut.
Adapun hambatan yang dihadapi adalah sulitnya untuk pengesahan kelompok
ternak di tingkat kabupaten, hal ini dikatenakan bahwa pada tingkat kabupaten
hanya terdapat 4 kelompok tani yang telah disahkan oleh pihak kabupaten.Hal
tersebut yang mengakibatkan kelompok tani Sido Rukun hanya boleh masuk
kedalam salah satu sub-kelompok tani yang telah disahkan oleh Kabupaten
Jepara.
Pembuatan Permen Sapi
Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2015 bertempat di balai
Desa Tanggul Tlare dihadiri oleh 27 peternak di Desa Tanggul Tlare. Permen
ternak (urea molasses block) merupakan bahan pemacu, artinya bahwa pakan ini
merupakan suplemen yang berperan sebagai pemacu pertumbuhan dan
peningkatan populasi mikroba didalam rumen.Pakan ini merangsang ternak
ruminansia untuk menambah jumlah konsumsi serat kasar sehingga meningkatkan
produksi.Mikroorganisme yang hidup didalam rumen ternak ruminansia mampu
mensitesa protein untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan berproduksi.Pada
demonstrasi pembuatan permen ternak ini digunakan molasses (tetes tebu) sebagai
sumber karbohidrat, sedangkan sumber energy lainnya yaitu dedak padi, dan

20

tepung tapioca, dll.Untuk sumber nitogen non proteinnya ditambahkan urea yang
memudahkan aktivitas fermentasi mikroba. Manfaat dari permen sapi ini adalah
meningkatkan efisiensi pencernaan pakan dalam lambung ternak ruminansia yang
dikarenakan banyak ternak yang mengalami perut kembung (bloat), serta
meningkatkan produksi dan perbaikan kinerja reporoduksi dan memperbaiki nilai
gizi pakan, hal ini dikarenakan banyak ternak di Desa tersebut mengalami
kekurangan bobot badan dari yang seharusnya. Kendala yang dihadapi dalam
pembuatan permen sapi ini adalah belum adanya peralatan yang menunjang untuk
pembuatan permen sapi tersebut. (merujuk pada lampiran 4 gambar 4 )
Evaluasi
Kegiatan pembuatan permen sapi (Urea Molases Block) sudah
berlangsung cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan antusias peternak dalam
mengikuti demonstrasi pembuatan permen sapi.Adapun hambatan yang dihadapi
adalah tidak adanya alat untuk menunjang kegiatan tersebut.Hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan peternak tentang pengolahan pakan yang baik dan benar,
serta sulitnya mencari distributor tepung jagung yang halus untuk menunjang
pembuatan permen sapi. Hal ini dikarenakan bila menggunakan tepung jagung
yang kasar, tekstur dari permen sapi tidaklah kompak dan akan cepat patah.

Program Keprofesian Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia


Revitalisasi Posyandu
Kegiatan
Kegiatan revitalisasi posyandu dilakukan dalam rangka untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader posyandu, meningkatkan
sistem 5 meja, dan mengoptimalkan fungsi posyandu dalam meningkatkan
pelayanan bagi ibu dan anak di Desa Tanggultlare.Desa Tanggultlare memiliki
satu posyandu yang bernama posyandu Sari Kencana.Pelaksanaan kegiatan
posyandu ini berada di Pos Kesehatan Desa (PKD) Desa Tanggultlare.Posyandu
Sari Kencana sudah memiliki fasilitas seperti dacin, timbangan bayi, timbangan
injak untuk orang dewasa serta staturemeter untuk mengukur tinggi badan bayi
dan ruang khusus untuk konsultasi kesehatan.
Pemahaman kader mengenai sistem 5 meja dinilai belum cukup baik
dilihat saat pelakasanaan posyandu berlangsung. Ada beberapa hal yang menjadi
kendala saat pelaksanaan posyandu yaitu fasilitas meja yang hanya dua meja pada
setiap posyandu, pelaksanaan sistem 5 meja yang belum berurutan, kegiatan selain
posyandu yang diadakan bersamaan dalam satu tempat yang sama sehingga
kondisi kegiatan posyandu menjadi kurang kondusif dan jumlah kader tetap yang
hanya 4 orang. Hal ini disebaban karena kurangnya partisipasi masyarakat sekitar.
Pelaksanaan pada meja pertama yaitu meja pendaftaran juga tidak cukup

21

rapi dalam pelaksanaannya. Kebanyakan masyarakat yang datang membawa


balitanya tidak mendaftarkan balitanya pada meja pertama ini karena para kader
juga tidak memberikan petunjuk pada masyarakat yang datang untuk
mendaftarkan balitanya terlebih dahulu, akan tetapi para kader langsung
menimbang balita yang datang menggunakan dacin.Hal ini dikarenakan letak
meja pendaftaran diatur berada di dalam ruangan sedangkan dacin tempat
menimbang balita berada di luar ruangan.Kemampuan kader dalam menimbang
bayi sudah cukup baik namun pengkalibrasian timbangan yang akan digunakan
belum dilaksanakan dengan baik dan rutin. Pelaksanaan meja tiga dan empat
dilaksanakan berdampingan, hal ini tidak terlalu menggangu pelaksanaan
program. Setelah meja empat para peserta posyandu mengikuti kegiatan BKB
terlebih dahulu, namun kegiatan ini sedikit menganggu kegiatan 5 meja karna
berdampak pada tidak semua balita mengikuti meja lima, hanya balita yang ingin
melakukan pemeriksaan saja. Kegiatan BKB dikelola oleh pengurus yang berbeda
dengan posyandu dan kurangnya koordinasi antar kegiatan ini sehingga
pelaksanaannya kurang optimal.
Apabila dilihat dari segi keaktifan, para kader dapat dikatakan sangat
baik.Setiap pelaksanaan posyandu, para kader selalu datang dan mempersiapkan
peralatan dan bahan yang dibutuhkan.Para kader bersama petugas kesehatan
(bidan) juga secara sigap mendata bayi baru lahir dan ibu hamil. Para kader dan
petugas kesehatan (bidan) akan segera datang ke rumah bayi baru lahir dan ibu
hamil yang tidak datang ke posyandu untuk memberikan pelayanan dasar atau
hanya sekedar melihat kondisi kesehatan yang bersangkutan.Pengetahuan
mengenai gizi dan kesehatan dasar para kader sudah cukup baik namun
revitalisasi atau pendampingan posyandu ini perlu dilakukan.Hal ini bertujuan
agar kemampuan dan pengetahuan kader mengenai posyandu meningkat.
Kegiatan revitalisasi posyandu diawali oleh wawancara langsung dengan
bidan desa tentang kegiatan posyandu yang ada di Desa Tanggultlare.Pada tanggal
10 Juli 2015 dilakukan kegiatan posyandu. Pada saat ini kami melihat proses
kegiatan posyandu mulai dari proses pendaftaran, penimbangan, pencatatan,
penyuluhan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan. Kegiatan lain yang kami
perhatikan sistem 5 meja yaitu pembuatan data balok SKDN yang sudah
dilakukan oleh kader,
Pelaksanaan kegiatan kaderisasi posyandu dilakukan pada tanggal 6
Agustus 2015 di PKD Desa Tanggultlare.Pelatihan ini dihadiri oleh 4 orang kader
posyandu Sari Kencana.Materi yang diberikan adalah mengenai tugas posyandu,
pentingnya sistem 5 meja, materi mengenai gizi dasar, dan cara pengukuran LILA
dan berat badan yang benar menggunakan timbangan injak untuk orang dewasa.
Materi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan dari kader yang bertugas di
Desa Tanggultlare.Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan kader mengenai posyandu. Media yang digunakan adalah berupa
poster dan slide powerpoint. Kegiatan pelatihan ini berjalan dengan lancar.Para

22

kader aktif menjawab pertanyaan dan bertukar informasi mengenai kondisi


posyandu yang dikelolanya.
Pencegahan gizi kurang ataupun gizi buruk sekarang dilakukan oleh para
kader posyandu dan petugas kesehatan (bidan). Balita yang mengalami penurunan
berat badan akan diberikan rujukan ke Puskesmas kemudia diberikan PMT berupa
susu serta makanan tambahan lainnya.
Pada tanggal 14 Agustus 2015 kami mengikuti kegiatan posyandu bulan
Agustus, hal yang kami perbaiki pada kegiatan ini yaitu mengatur posisi meja
meja agar berurutan dengan sistem 5 meja, selain itu kami juga memberikan nama
pada setiap meja sebagai tanda yang jelas dan dapat dilihat oleh peserta posyandu
agar para peserta dapat mengikuti alur kegiatan dengan sesuai. (merujuk pada
lampiran 4 gambar nomor 9, 10, 12 dan 13)
Evaluasi
Indikator keberhasilan dari kegiatan revitalisasi posyandu ini adalah
meningkatnya kemampuan dan pengetahuan kader untuk menerapkan sistem 5
meja dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil pretest dan posttest yang
dilakukan terdapat peningkatan nilai rata rata pengetahuan gizi kader dari nilai 8
menjadi 10. Partisipasi balita dalam kegiatan posyandu juga mengkat dari 35
balita pada bulan Juli menjadi 42 balita pada bulan Agustus.
Konsultasi Gizi Gratis di Puskesmas Kedung
Kegiatan
Program ini dilaksanakan berguna untuk memberi pelayanan secara gratis
kepada masyarakat Kecamatan Kedung. Pelayanan gratis ini berupa konsultasi
gratis mengenai makanan yang baik untuk pasien yang sedang menderita suatu
penyakit. Puskesmas Kecamatan Kedung ini telah memiliki fasilitas yang
memadai untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Akan
tetapi, di puskesmas ini masih belum ada seorang ahli gizi yang dapat
memberikan konsultasi gizi atau sekedar penyuluhan.
Masalah yang dialami puskesmas ini adalah kurangnya kesadaran
masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya. Sehingga masyarakat biasanya
lebih memilih meminum obat yang dibeli di toko kecil dibandingkan pergi ke
puskesmas ketika sedang sakit. Hal ini yang membuat puskesmas harus mencari
jalan keluar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk datang ke
puksesmas guna memeriksakan kesehatannya.
Kegiatan konsultasi gizi gratis ini dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu
pada bulan Agustus yaitu pada tanggal 3 Agustus 2015 sampai 24 Agustus 2015 di
puskesmas Kecamatan Kedung 1. Kegiatan dimulai pukul 08.00-12.00
WIB.Kegiatan konsultasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu ditempatkan pada bagian
MTBS dan Penyakit umum. Bagian MTBS bertugas untuk memberikan konsultasi
pada ibu dan anak, sedangkan bagian penyakit umum bertugas untuk memberikan

23

konsultasi gizi pada pasien penderita berbagai penyakit degenerative maupun


infeksi Selama kegiatan berlangsung, hanya terdapat 5 orang pasien MTBS dan
22 orang pasien penyakit umum yang menjadi klien dalam konsultasi gizi ini. Hal
ini bisa saja disebabkan karena masyarakat masih belum terbiasa dengan
konsultasi gizi.Klien diberitahu mengenai PGS (Pedoman Gizi Seimbang) serta
konsultasi gizi secara individu mengenai makanan yang harus dihindari sesuai
dengan penyakit yang sedang diderita.Hal ini untuk mencegah agar penyakit tidak
bertambah parah. (merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 7)
Evaluasi
Indikator keberhasilan dari kegiatan konsultasi gizi ini adalah masyarakat
mampu mencegah dan mengurangi permasalahan gizi.Hal ini dapat terlihat dari
beberapa klien yang telah mengetahui beberapa poin PGS (Pedoman Gizi
Seimbang). Klien tersebut juga telah mengetahui makanan yang baik untuk
dirinya konsumsi.
Pendampingan Balita Gizi Kurang atau Gizi Buruk
Kegiatan
Pendampingan gizi adalah salah satu cara untuk meningkatkan status gizi
ank yang ada di Desa Tanggultlare. Kegiatan ini dibantu oleh pihak Dinas
Kesehatan dan kader di posyandu Desa Tanggultlare. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk memantau status gizi balita, memberikan kesadaran kepada orang
tua balita yang memiliki anak dengan kondisi gizi kurang agar anak tidak
mengalami gizi buruk, dan mengurangi jumlah balita yang berisiko menderita gizi
kurang atau gizi buruk di Desa Tanggultlare.
Tahap awal yang dilakukan untuk kegiatan pendampingan balita gizi
kurang ini adalah mahasiswa meminta petunjuk kepada petugas kesehatan (bidan)
dan kader posyandu Desa Tanggultlar, kemudian berdiskusi mengenai balita yang
mengalami gizi buruk dan gizi kurang. Dari hasil diskusi ini terdapat 2 orang
balita gizi kurang di Desa Tanggultlare.
Kami melakukan kunjungan awal pada kedua balita tersebut sebagai
perkenalan dan pemaparan tujuan kami melakukan pendampingan balita gizi
kurang.Pada kunjungan berikutnya kami melakukan wawancara ke orang tua
balita sesuai dengan kuesioner yang kami miliki dan bertanya tentang balita
tersebut. Pengukuran antropometri keluarga juga kami lakukan saat kunjungan
kedua ini.
Kami melakukan rutin ke rumah balita sebanyak 2 kali dalam
seminggu.Pada kunjungan ini kamu melakukan sharing terkait kebiasaan makan
balita, kegiatan sehari hari yang dilakukan balita dan juga berbagai upaya
pendekatan lainnya dengan tujuan dapat memahami kondisi balita secara
langsung.Para balita juga kami berikan PMT berupa selingan pada setiap
kunjungan dengan tujuan dapat menambah asupan energi balita.Pada akhir
kegiatan pendampingan balita, kami mengukur berat badan balita kembali.

24

(merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 6)


Evaluasi
Berdasarkan hasil wawancara dan pengukuran yang didapatkan, dilakukan
analisis status gizi anak berdasarkan data berat badan/umur balita (BB/U).Hasil
yang didapatkan adalah terdapat 2 balita yang berada pada kategori gizi
kurang.Indikator keberhasilan kegiatan pendampingan gizi kurang ini adalah
adanya peningkatan berat badan balita dan penerapan PHBS yang kami sarankan
pada orang tua balita. Kendala yang dihadapi pada saat pendampingan balita yaitu
kebiasaan makan balita yang tergolong susah makan dan pada saat pendampingan
ada balita yang sakit, sehingga berat badan balita sempat turun.
Penyuluhan Keamanan Pangan
Kegiatan
Kegiatan keamanan pangan ini dilaksanakan pada kegiatan rutin PKK
Desa Tanggultlare yaitu setiap hari minggu pada minggu ke-2 setiap bulannya.
Penyuluhan 5 kunci keamanan pangan dilaksanakan pada tanggal 9 agustus 2015.
Pemberian penyuluhan dilakukan pada kegiatan PKK Desa Tanggultlare
dikarenakan anggota PKK adalah ibu-ibu rumah tangga dan belum pernah ada
kegiatan penyuluhan gizi dalam rangkaian kegiatan rutin PKK.
Materi diberikan kepadaseluruh anggota PKK yang telah hadir.Sebelum
pemberian materi, peserta diberikan test awal (pre test) yang dilanjutkan dengan
pemberian materi 5 kunci Keamanan Pangan oleh Mahasiswa Gizi
Masyarakat.Pemberian materi ini dilakukan menggunakan media poster dan
leaflet. Poster berisikan gambar-gambar 5 kunci dan keamanan pangan dan leaflet
berisi penjelasan 5 kunci kemanan pangan yang lebih mendetail. Kegiatan
dilajutkan dengan sesi tanya jawab setelah selesai penyuluhan. Antusias dari ibu
ibu warga Desa tanggultlare sangat tinggi. Ketika kegitan tanya jawab
berjangsung banyak ibu-ibu warga Desa Tanggultlare menanyakan diluar topik
keamanan pangan. (merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 8)
Evaluasi
Indikator keberhasilan dari program penyuluhan ini adalah meningkatnya
pengetahuan ibu ibu warga Desa Tanggultlare. Diharapkan ibu-ibu dapat
menerapkan 5 kunci kemanan pangan dan kegiatan masak memasak.
Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu warga desa Tanggutlare dapat dilihat dari
hasil pre test dan post test peserta. Hasil yang didapatkan adalah nilai persentase
dari post test lebih tinggi dari pada nilai persentase pretest. Nilai rata-rata pretest
dari seluruh peserta adalah sekitar 60-70% yang meningkat sekitar 15% pada post
test. Hal ini menunjukkan adanya pertambahan pengetahuan peserta.
Penyuluhan Pedoman Gizi Seimbang dan Perilaku Hidup Bersih Sehat
Kegiatan
Materi diberikan kepada seluruh siswa SDN Tanggultare. Hal ini
dikarenakan jumlah siswa-siswi Desa Tanggutlare hanya sedikit yaitu berjumlah

25

80 orang. Kegiatan ini dilakukan dua sesi yaitu sesi pertama adalah kelas 1,2 dan
3 kemudian sesi ke dua adalah kelas 4,5 dan 6. Perbedaan antara sesi satu dan dua
adalah pada sesi dua dilakukan pretest dan post test pada kelas 4, 5 dan 6.Sebelum
pemberian materi, peserta diberikan test awal (pre test) yang dilanjutkan dengan
pemberian materi oleh Mahasiswa Gizi Masyarakat.Pemberian materi ini
dilakukan menggunakan tiga media yaitu poster, leaflet dan lagu. Poster berisikan
gambar-gambar yang dapat dengan mudah dimengerti oleh anak-anak. Poster
digunakan untuk penyuluhan PGS dan PHBS sedangkan lagu digunakan untuk
penyuluhan 7 langlah cuci tangan yang baik.
Kegiatan dilanjutkan dengan bernyanyi lagu 7 langkah cuci tangan.Diselasela kegiatan juga diadakan permainan sederhana dan jargon agar peserta kegiatan
tidak merasa bosan. Kemudian lanjut dengan pemberian post test dan diakhiri
dengan pemberian hadiah atau reward kepada seluruh peserta kegiatan
penyuluhan. (merujuk pada lampiran 4 gambar nomor 5)
Evaluasi
Indikator keberhasilan dari program penyuluhan ini adalah meningkatnya
pengetahuan anak-anak mengenai PGS dan PHBS. Diharapkan anak-anak
menerapkan 8 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada kehidupan sehari hari..Selain
itu, indikator keberhasilan lainnya adalahnggultlare dapat mempraktekan 7
langkah cuci tangan yang benar.
Meningkatnya pengetahuan anak-anak mengenai gizi terutama PGS dan
PHBS dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest peserta. Hasil yang didapatkan
adalah nilai persentase dari post test lebih tinggi dari pada nilai persentase
pretest.Nilai rata-rata pretest dari seluruh peserta adalah sekitar 70-80% yang
meningkat sekitar 11% pada post test.Hal ini menunjukkan adanya pertambahan
pengetahuan peserta.

Program Keprofesian Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas


Ekonomi dan Manajemen
Sosialisasi Ayo Menabung
Kegiatan
Merupakan kegiatan sosialisasi untuk gemar menabung yang dilakukan
kepada anak-anak usia dini dari kelas 1 SD hingga kelas 6 SD di Desa
Tanggultlare pada 20 Agustus 2015. Tujuan dari adanya sosialisasi kegiatan ini
adalah meningkatkan pengetahuan akan pentingnya menabung dan manfaatmanfaatnya untuk kehidupan dimasa mendatang juga meningkatkan kesadaran
dan minat anak dalam menyisikan sebagian uang saku nya untuk ditabung dalam
celengan. Antusias anak-anak dalam menabung merupakan langkah-langkah baik
untuk melahirkan kemandirian dan belajar berhemat, dimana masih kurangnya
tingkat kesadaran anak-anak di Desa Tanggultlare dalam menabung. (merujuk

26

pada lampiran 4 gambar nomor 17)


Evaluasi
Kegiatan ini membutuhkan pengawasan dari kedua orang tua dan guruguru di sekolah sebagai pembimbing anak-anak dalam kemandirian dan pola
hidup anak-anak. Indikator keberhasilan adalah dapat meningkatkan dan
menerapkan kebiasaan menabung anak dilihat dari semakin banyaknya anak-anak
yang rajin menabung.

27

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Program kerja yang telah dirancang telah teraksana dengan baik di Desa
Tanggultlare. Warga Desa Tanggultlare memberikan respon positif dan ikut
berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN-P IPB. Proses pemetaan dan
penggalian masalah desa sangat dibutuhkan sebagai langkah awal dalam
pembuatan program KKN-P agar program yang akan dilaksanakan dapat tepat
sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, menjaga hubungan
baik dengan warga sangat dibutuhkan agar dapat mempermudah terlaksananya
program KKN-P yang telah direncanakan. Potensi warga mengenai peternakan
berkembang melalui program pembentukan kelompok ternak sehingga kegiatan
para peternak terkordinir. Meningkatnya pengetahuan warga terutama bidang gizi
dan kesehatan setelah dilaksanakannya program penyuluhan. Tingkat kesadaran
warga desa meningkat setelah penyuluhan mengenai manajemen keuangan.
Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan KKN-P yang telah dilakukan
serta dievaluasi, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dan masyarakat dapat
bekerja sama dalam pembangunan untuk memberdayakan ekonomi, pangan, dan
gizi masyarakat Desa Tanggultlare. Masyarakat diharapkan tidak hanya sebagai
objek pembangunan namun juga sebagai subjek yang turut memberikan suara
dalam pembangunan.
Program-program yang telah dilakukan pada KKN-P IPB tahun 2015 yang
dapat terlaksana dengan baik dan diharapkan dapat dikembangkan oleh
masyarakat di Desa Tanggultlare seperti manajemen peternakan, pembuatan pakan
fermentasi, pembuatan permen (suplemen) ternak, dan keberlanjutan dari
kelompok ternak tani diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang. Programprogram tersebut perlu mendapat perhatian dan evaluasi secara rutin tiap bulannya
dari para perangkat desa dan juga masyarakat agar terus berlanjut dan tetap
berkembang. Para masyarakat diharapkan dapat terus aktif menjaga program
tersebut dan mendiskusikannya dengan pihak terkait seperti PPL kecamatan,
Pengurus Sanggar IPTEK, dan juga dinas apabila menghadapi masalah yang
serius.
Saran untuk pihak IPB utamanya LPPM, sebagai penyelenggara program
KKN-P, sebaiknya KKN-P di Desa Tanggultlare ini dilanjutkan untuk tahun
berikutnya sehingga program-program yang telah dijalankan tahun ini dapat
berkelanjutan dan terus berkembang. Kedepannya untuk program KKN-P di Desa
Tanggultalre perlu untuk diberi kesempatan pada mahasiswa dari program studi

28

Agronomi Dan Hortikultur (AGH), Teknologi Hasil Perikanan (THP), Budidaya


Perikanan (BDP), Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL), Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Pakan (INTP), Gizi Masyarakat (GM), dan Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat (SKPM) untuk melanjutkan, mengembangkan dan memberikan
program-program baru di Desa Tanggultalre. Untuk akademisi, desa ini bisa
digunakan untuk riset, penelitian, ataupun program pengembangan masyarakat
yang cukup relevan dengan bidang tertentu terutama dengan beberapa
permasalahan utama desa seperti abrasi, kekeringan, dan permasalahan tambak
garam.

DAFTAR PUSTAKA

BPS Kabupaten Jepara. 2014. Kecamatan Kedung dalam Angka 2014. Jepara
(ID): Badan Pusat Statistik
Lubis P Chairuddin. 2004. Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam
Mendukung Disiplin Nasional. Jurnal Universitas Sumatera Utara Hal. 2.
Medan (ID): Sumatera Utara

LAMPIRAN

29

Lampiran 1 Peta Wilayah Desa Tanggultlare

30

Lampiran 2 Berita Acara Pembentukan Kelompok Ternak Sido Rukun

Lampiran 3

31

JURNAL HARIAN KKN-P IPB 2015


Nama
NIM
Mayor
Desa
Kec

: Rily Hanundyah Dienasari


: I14120140
: Gizi Masyarakat
: Tanggultlare
: Kedung
Kabupaten

No.

Tanggal

Senin, 29 Juni 2015

Senin, 29 Juni 2015

Senin, 29 Juni 2015

Senin, 29 Juni 2015

Senin, 29 Juni 2015

Senin 29 Juni 2015

7
8
9
10

Selasa, 30 Juni
2015
Selasa, 30 Juni
2015
Selasa, 30 Juni
2015
Selasa, 30 Juni
2015

Jam
08.0010.00
11.00-12.00
12.0013.00
13.0017.00
17.0018.00
19.0020.15
07.0009.00
10.0010.30
13.0015.00
19.0020.15
06.3008.30
12.0015.00
16.4518.00
19.0020.15
20.3022.00
07.3009.00

11

Rabu, 1 Juli 2015

12

Rabu, 1 Juli 2015

13

Rabu, 1 Juli 2015

14

Rabu, 1 Juli 2015

15

Rabu, 1 Juli 2015

16

Kamis, 2 Juli 2015

17

Kamis, 2 Juli 2015

11.00-12.00

18

Kamis, 2 Juli 2015

16.0017.00

: Jepara
Uraian Kegiatan

Tiba di Pendopo Kabupaten Jepara


Penyambutan oleh Kecamtan
Kedung
Perkenalan kepada Petinggi dan
Perangkat Desa di Kantor Desa
Tiba di PKD, beres beres PKD dan
istirahat
Persiapan berbuka dan berbuka
puasa
Tarawih
Berkenalan dan bermain bersama
anak anak
Bertemu ibu bidan
Dikusi dengan pak petinggi megenai
kondisi masyarakat
tarawih
Belanja ke Pasar dan berkeliling
desa dengan warga
Berkeliling Desa
Pengajian di masjid dan berbuka
puasa bersama
Tarawih
Persiapan untuk acara di FGD
Berkunjung ke Balai Desa dan
membuat undangan
Berdiskusi dengan ibu bidan
mengenai kondisi balita, program
posyandu dan menjelaskan program
gizi
Merapihkan balai desa

32

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

20.0023.00
06.00Jumat, 3 Juli 2015
08.00
08.00Jumat, 3 Juli 2015
09.30
Jumat, 3 Juli 2015 09.30-11.00
13.00Jumat, 3 Juli 2015
18.00
08.00Sabtu, 4 Juli 2015
10.00
10.00Sabtu, 4 Juli 2015
14.00
15.00Sabtu, 4 Juli 2015
17.00
19.00Sabtu, 4 Juli 2015
20/15
10.00Minggu, 5 Juli 2015
13.00
19.00Minggu, 5 Juli 2015
20.00
Kamis, 2 Juli 2015

Beres beres PKD


Pegajian di rumah warga
Pelelangan lahan di Balai Desa
Keliling kecamatan kedung
Kunjungan Puskesmas Karang Aji
Kunjungan ke desa desa bersama
teman teman di kecamatan
Kunjungan ke rumah warga
Tarawih
Kunjungan ke rumah warga dan
melihat kondisi ternak
Pergi ke alun alun jepara
Ke balai Desa membicarakan FGD
ke 2 dan cetak undangan
Berkeliling dan membagikan
undangan

30

Senin, 6 Juli 2015

31

Senin, 6 Juli 2015

32

Senin, 6 Juli 2015

33

Selasa, 7 Juli 2015

34

Selasa, 7 Juli 2015

35

Selasa, 7 Juli 2015

36

Selasa, 7 Juli 2015

37

Rabu, 8 Juli 2015

38

Kamis, 9 Juli 2015

10.00-11.00

Kunjungan ke sekolah untuk


menyampaikan program gizi

39

Kamis, 9 Juli 2015

13.0016.00

Mengajar anak anak di PKD

09.00-11.00

Kegiatan posyandu

15.0017.00
09.0020.00

Kunjungan ke rumah balita dan ke


rumah kader
Jalan-jalan ke pantai bandengan dan
Kudus

40
41
42

Jumat, 10 Juli
2015
Jumat, 10 Juli
2015
Sabtu, 11 Juli 2015

10.00-11.00

FGD di balai Desa

15.0016.30
19.0020.15
08.0010.00
1100-11.30
16.0017.00
20.0022.00
08..0012.00

Tarawih
Kunjungan Puskesmas kedung I
Diskusi dengan bu bidan mengeni
kegiatan posyandu bulan Juli
Rapih rapih balai desa
FGD tahap 2
Lokakarya I

33

43
44
45

Minggu, 12 Juli
2015
Minggu, 12 Juli
2015
Minggu, 26 Juli
2015

09.0010.00
14.0016.00
16.0017.00
08.0009.00

46

Senin, 27 Juli 2015

47

Senin, 27 Juli 2015

48

Senin, 27 Juli 2015

49

Senin, 27 Juli 2015

50

Selasa, 28 Juli 2015

51

Selasa, 28 Juli 2015

52

Selasa, 28 Juli 2015

53

Rabu, 29 Juli 2015

08.0009.00

54

Rabu, 29 Juli 2015

09.00-11.00

55

Rabu, 29 Juli 2015

56

Kamis, 30 Juli 2015

57

Kamis, 30 Juli 2015

58

Kamis, 30 Juli 2015

59

Kamis, 30 Juli 2015

60

Jumat, 31 Juli 2015

61

Jumat, 31 Juli 2015

62

Jumat, 31 Juli 2015

63

Jumat, 31 Juli 2015

64

Jumat, 31 Juli 2015

65
66

Sabtu, 1 Agustus
2015
Sabtu, 1 Agustus

09.00-11.00
16.0017.00
18.0019.00
09.0010.00
10.4514.00
15.0016.00

Beli oleh oleh


Kunjungan ke rumah warga
Kunjungan ke rumah warga
silaturahmi
Silaturahmi ke Puskesmas
Permberian materi ke kader kader se
kecamatan kedung
Silaturahmi ke warga desa
Masak makan malam
Mengunjungi balita gizi kurang
Mengikuti acara di Desa Welahan
Berdiskusi mengenai irigasi di
Kecamatan kedung
Bertemu kepala sekolah SD untuk
membicarakan tanggal penyuluhan
di SD
Kunjungan balita gizi kurang dan
wawancara

15.00Berkunjung ke rumah kader


18.00
06.30Ke pasar berbelanja untuk makan
08.00
pagi
09.00-11.00
Bersih-bersih Desa
15.00Pengukuran antropometri ke
17.00
keluarga balita
07.00Belanja ke pasar bugel bersama
08.30
tetangga
08.30Masak dan makan bersama
10.00
13.30Mengaji di rumah warga
14.00
15.00Kunjungan ke rumah balita
17.00
17.00Persiapan untuk penyuluhan ke SD
18.00
19.00Penyuluhan manajemen ternak
22.00
08.45-11.00

Penyuluhan ke SDN Tanggultlare

11.00-12.00

Pengukuran antropometri balita gizi

34

67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89

2015
Sabtu, 1 Agustus
2015
Minggu, 2 Agustus
2015
Minggu, 2 Agustus
2015
Minggu, 2 Agustus
2015
Senin, 3 Agustus
2015
Senin, 3 Agustus
2015
Senin, 3 Agustus
2015
Selasa, 4 Agustus
2015
Selasa, 4 Agustus
2015
Selasa, 4 Agustus
2015
Rabu, 5 Agustus
2015
Rabu, 5 Agustus
2015
Kamis, 6 Agustus
2015
Kamis, 6 Agustus
2015
Kamis, 6 Agustus
2015
Jumat, 7 Agustus
2015
Jumat, 7 Agustus
2015
Jumat, 7 Agustus
2015
Jumat, 7 Agustus
2015
Jumat, 7 Agustus
2015
Sabtu, 8 Agustus
2015
Sabtu, 8 Agustus
2015
Minggu, 9 Agustus
2015

14.0016.00
08.0008.30
08.3010.00
11.00-13.00
08.0012.00
13.0014.00
14.0017.00
08.0012.00
14.0015.00
15.0017.00
07.0012.00
16.0017.00
09.00-11.00
13.0014.00
19.0020.00
07.0009.00
09.00-11.00
14.0015.00
15.0017.00
17.0018.00
08.0010.00
13.0016.00
08.0010.00

kurang
Mengajarkan materi membantu anak
anak mengerjakan PR
Memeriksa hasil pretest dan post
test
Mengikuti kegiatan paud
Bermain bersama anak anak dan
membantu mengerjakan PR
Konsultasi Gizi di kecamatan Desa
Belanja
Masak
Membantu acara rakor kecamatan di
Desa Tanggultlare
Bermain bersama bintang
Merencanakan pertemuan kader
Senan prolanis dan konsultasi gizi
Diskusi bersama ibu petinggi
Penyuluhan kader
Kunjungan ke rumah bu petinggi
Bincang bincang bersama perangkat
desa
Supervisi dosen
Kelas ibu hamil
Mengajarkan anak-anak dan
membantu mengerjakan PR
Kunjungan ke rumah bu petinggi
untuk diskusi
Kunjungan ke rumah kader
silaturahmi
Persiapan materi keamanan pangan
Bermain bersama anak anak dan
berbincang dengan warga sekitar
Mengikuti kegiatan pos PAUD

35

90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113

Minggu, 9 Agustus
16.00
2015
17.00
Senin, 10 Agustus
08.002015
12.00
Senin, 10 Agustus
15.00
2015
17.00
Selasa, 11 Agustus
10.00-11.00
2015
Selasa, 11 Agustus
16.002015
17.00
Selasa, 11 Agustus
20.002015
22.00
Rabu, 12 Agustus
08.002015
12.00
Rabu, 12 Agustus
12.002015
13.30
Rabu, 12 Agustus
19.002015
20.00
Rabu, 12 Agustus
20.002015
21.00
Kamis, 13 Agustus
13.002015
16.00
Kamis, 13 Agustus
16.002015
17.30
Kamis, 13 Agustus
19.002015
20.00
Jumat, 14 Agustus
09.00-11.30
2015
Jumat, 14 Agustus
13.00
2015
16.00
Jumat, 14 Agustus
19.002015
20.30
Jumat, 14 Agustus
20.302015
21.30
Sabtu, 15 Agustus
10.002015
14.00
Minggu, 16 Agustus
08.002015
10.00
Minggu, 16 Agustus
10.002015
12.00
Minggu, 16 Agustus
16.002015
17.00
Minggu, 16 Agustus
20.002015
21.00
Senin, 17 Agustus
08.00
2015
21.00
Selasa, 18 Agustus
09.00

Penyuluhan Keamanan Pangan


dengan ibu PKK
Konsultasi Gizi di Puskesmas
Berkunjung ke rumah balita dan
warga
Melayat
Kunjungan ke rumah balita
Mengikuti rapat desa dan rapat
karang taruna
Konsultasi gizi di puskesmas
Mencari makan ke kota
Tahlilan
Rapat 17 agustus bersama pemuda
karang taruna
Membantu persiapan tahlilan
Mengajarkan anak anak
Tahlilan
Kegiatan posyandu
Berkunjung dan bernain dengn
warga sekitar
Mengajarkan PR ke anak anak SD
Merencanakan lomba 17 agustus
Membantu belanja dan
membungkus hadiah 17 agustusan
Mengikuti kegiatan lomba PAUD
Menonton lomba 17 agustus di RT
03
Jalan jalan ke kota untuk membeli
beberapa keperluan
Membantu persiapan lomba agustus
di lokasi lomba
Mengikuti rangkaian lomba 17
Agustus di Desa
Mengikuti kegiatan posbindu

36

114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131

2015
Selasa, 18 Agustus
2015
Selasa, 18 Agustus
2015
Rabu, 19 Agustus
2015
Rabu, 19 Agustus
2015
Rabu, 19 Agustus
2015
Rabu, 19 Agustus
2015
Rabu, 19 Agustus
2015
Kamis, 20 Agustus
2015
Kamis, 20 Agustus
2015
Kamis, 20 Agustus
2015
Kamis, 20 Agustus
2015
Jumat, 21 Agustus
2015
Jumat, 21 Agustus
2015
Jumat, 21 Agustus
2015
Jumat, 21 Agustus
2015
Sabtu, 22 Agustus
2015
Minggu, 23 Agustus
2015

14.00
17.30
18.3021.30
08.00
12.00
15.0016.00
16.0017.00
19.0020.30
20.3022.00
09.00-11.00
11.00-13.00
15.0018.00
19.0021.00
09.00
11.00
13.00
15.30
15.3017.00
19.00
21.00
13.00
17.30
07.0008.30

Minggu, 23 Agustus 08.30


2015
12.00

Minggu, 23 Agustus
2015
Minggu, 23 Agustus
133
2015
Senin, 24 Agustus
134
2015
135 Senin, 24 Agustus
132

12.00

13.0014.30
16.00
21.00
08.0012.00
14.00-

Berbincang dan membantu


membenahi hadah bersama pemuda
karang taruna
Jalan jalan ke kota bersama
tetangga
Konsultasi gizi di puskesmas
Berkunjung ke rumah balita
Berbincang cincang dengan
perangkat desa
Mengajarkan PR pada anak SD
Berbincang dengan pemuda karang
taruna
Penyuluhan ayo menabung di Desa
Tanggultlare
Berkunjung ke rumah balita
Masak besar untuk makan bersama
di balai desa
Syukuran acara 17 agustus dan
makan bersama
Persiapan kegiaatn sepeda santai dan
pembagian hadiah
Acara puncak 17 Agustusan
Praktek pembuatan suplemen ternak
Bermain bersama anak anak
Jalan jalan dan berkunjung ke
rumah warga
Nonton kartun bersama anak - anak
Mengambil ikan di tambak pak
Petinggi dan makan bersama
keluarga pak Petinggi dan perangkat
desa
Bermain bersama anak anak
Jalan jalan bersama karang taruna
Konsultasi Gizi
Membeli oleh oleh

37

136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146

2015
Senin, 24 Agustus
2015
Senin, 24 Agustus
2015
Selasa, 25 Agustus
2015
Selasa, 25 Agustus
2015
Selasa, 25 Agustus
2015
Selasa, 25 Agustus
2015
Selasa, 25 Agustus
2015
Selasa, 25 Agustus
2015
Selasa, 25 Agustus
2015
Selasa, 25 Agustus
2015

17.00
17.30
19.00
19.0022.00
08.00
12.00
12.0012.30
12.3014.30
14.3015.30
15.3017.30
18.1519.00
19.00
20.00

Rabu, 26 Agustus
2015

08.00
09.00

20.00
22.00

Berkunjung ke rumah tetangga


Persiapan materi lokakarya 2
Lokakarya 2 di kecamatan
Makan bersama pak petinggi
Berkeliling kota jepara bersama pak
petinggi dan pak jasmanto
Berkunjung serta perpisahan dengan
balita
Masak dan masak bersama di rumah
tetangga sebagai tanda perpisahan
Berkunjung ke rumah perangkat
desa dan ibu kader
Bermain dan perpisahan dengan
anak anak di balai desa
Acara perpisahan dan pemberian
kenang kenangan bersama
perangkat desa dan pemuda karang
taruna
Perpisahan di Kantor Kecamatan
Kedung
Mengetahui
Kepala Desa Tanggultlare

Abdullah Safiii

38

Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1 Kegiatan Pemetaan dan Penggalian Masalah Desa menggunakan


Metode Mata Pencaharian

Gambar 2 Kegiataan Penggalian Masalah berdasarkan Metode Pohon Masalah

Gambar 3 Kegiatan Sosialisasi Manajemen Pakan Ternak

Gambar 4 Kegiatan Pembuatan Permen Ternak

39

Gambar 5 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi PHBS dan PGS pada Siswa SD

Gambar 6 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Balita Gizi Kurang

40

Gambar 7 Pelaksanaan Program Konsultasi Gizi

Gambar 8 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan

Gambar 9 Pemberian Materi Kader Posyandu sebagai Bentuk Program Revitalisasi


Posyandu

41

Gambar 10 Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Bulan Agustus

42

Gambar 11 Mengikuti Kegiatan PAUD di Desa Tanggultlare

Gambar 12 Kegiatan Posbindu di Desa Tanggultlare

Gambar 13 Pemberian Materi pada Kegiatan Kelas Ibu Hamil

Gambar 14 Kegiatan Lokakarya

43

Gambar 15 Supervisi oleh Dosen Pembimbing Lapang dan LPPM

Gambar 16 Kegiatan Rakor Rutin Petinggi Se-Kecamatan Kedung, Jepara

Gambar 17 Kegiatan Sosialisasi Ayo Menabung

Gambar 18 Kegiatan Mengajar Anak SD di Desa Tanggultlare

44

Gambar 19 Kegiatan Menambak Ikan Bersama Perangkat Desa dan Warga Sekitar

Gambar 20 Kegiatan Lomba 17 Agustus Khusus PAUD

45

Gambar 21 Kegiatan Lomba 17 Agustus di Desa Tanggultlare

Gambar 22 Kegiatan Pembuatan pakan fermentasi

46

Gambar 23 Kegiatan pembentukan kelompok ternak

Anda mungkin juga menyukai