Pendahuluan
Sistem motorik mengurus pergerakan
Upper motor neuron (UMN)
Lower motor neuron (LMN)
Sambungan saraf otot (neuromuscular
junction, NMJ)
Otot
PARESE
kelemahan/ kelumpuhan
parsial yang ringan/tidak lengkap atau suatu
kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian
gerakan atau gerakan terganggu
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Identitas Pribadi
Nama : S
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia : 60 tahun
Suku bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Lintas samudra km 16
Status: Menikah
Pekerjaan: Wiraswasta
Tanggal Masuk : 01 Januari 2015
Tanggal Keluar : 08 Januari 2015
Telaah...
Anamnesis Traktus
Traktus sirkulatorius
: akral hangat,
CRT < 3
Traktus respiratorius
: sesak nafas (+),
batuk (+)
Traktus digestivus
: BAB tertahan
Traktus urogenitalis
: BAK tertahan
Penyakit terdahulu dan kecelakaan : Intoksikasi dan obat-obatan
:-
Anamnesis Keluarga
Faktor herediter
Faktor familier
Lain-lain
: tidak jelas
: tidak jelas
: tidak jelas
Anamnesis Sosial
Kelahiran dan pertumbuhan : tidak jelas
Imunisasi : tidak jelas
Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan : SMA
Perkawinan dan anak: menikah
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 70x/i
Frekuensi nafas
: 32x/i
Temperature
: 37,4C
Kulit dan selaput lender
: dbn
Kelenjar dan getah bening
: dbn
Persendian
: dbn
Pemeriksaan Fisik
simetris fusiformis
Rongga
abdomen
simetris
Palpasi
soepel
Rongga dada
Perkusi
Auskultasi
Sonor memendek
di lapangan paru
kiri
SP: bronkial
ST: ronkhi basah
di lapangan atas
paru kiri(+)
Genitalia
Toucher
: tdp
timpani
Peristaltik (+) N
Pemeriksaan Neurologis
Sensorium
Compos mentis
Kranium
Bentuk
: bulat
Fontanella
: tertutup
Palpasi
: pulsasi a.temporalis (+) N
a. carotis (+) N
Perkusi
: tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi
: Bruit (-)
Transiluminasi
: tdp
Pemeriksaan Neurologis
Perangsangan meningeal
Kaku kuduk
: (-)
Tanda Kerniq
: (-)
Tanda brudzinski I
: (-)
Tanda brudzinski II
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
Pemeriksaan Neurologis
Saraf Otak / Saraf Kranialis
Nervus I
sinistra
Normosmia
Anosmia :
Parosmia :
Hiposmia:
: (+)
(-)
(-)
(-)
(+)
(-)
(-)
(-)
Meatus nasi
Pemeriksaan Neurologis
Nervus II
Oculi Dextra
Oculi Sinistra
dbn
dbn
Normal
(+)
(+)
Menyempit
(-)
(-)
Hemianopsia
(-)
(-)
Scotoma
(-)
(-)
Reflex ancaman
Warna
tdp
tdp
Batas
tdp
tdp
Ekskavasio
tdp
tdp
Arteri
tdp
tdp
Vena
tdp
tdp
Visus
Lapangan pandang
Fundus okuli
Pemeriksaan Neurologis
Nervus III IV VI
Oculi Dextra
Oculi Sinistra
(+)
(+)
Nistagmus
(-)
(-)
Isokor, 3 mm
Isokor, 3 mm
Bentuk
Bulat
bulat
Reflex cahaya
langsung
(+)
(+)
(+)
(+)
Rima palpebra
7 mm
7 mm
(-)
(-)
tdp
tdp
(-)
(-)
Pupil
Lebar
Deviasi conjugate
Fenomena Dolls Eye
Strabismus
Pemeriksaan Neurologis
Nervus V
kanan
kiri
Motorik
Membuka dan menutup mulut :
(+)
Palpasi otot masseter & temporalis:
(+)
Kekuatan gigitan
:
(+)
(+)
Sensorik
Kulit
:
dbn
Selaput lendir
:
dbn
Reflex kornea
:
tdp
Reflex masseter
:
(-)
Reflex bersin
:
(+)
(+)
(+)
Pemeriksaan Neurologis
Nervus VII
Motorik
Kanan
Kiri
Mimik
: (+)
(+)
Kerut kening
: (+)
(+)
Menutup mata
: (+)
(+)
Meniup sekuatnya
: (+)
(+)
Memperlihatkan gigi : : (+)
(+)
Tertawa
: (+)
(+)
Sensorik
Pengecapan 2/3 depan lidah : (+)
(+)
Produksi kelenjar ludah : (+)
(+)
Hiperakusis
: (-)
(-)
Rekfleks stapedial
: (-)
(-)
Pemeriksaan Neurologis
Nervus VIII
Kanan
Auditorius
Pendengaran: (+)
Tes rinne: tdp
Tes weber : tdp
Tes schwabach: tdp
Vestibularis
Nistagmus : (-)
Reaksi kalori: tdp
Vertigo : (-)
Tinnitus : (-)
Kiri
(+)
tdp
tdp
tdp
(-)
tdp
(-)
(-)
Pemeriksaan Neurologis
Nervus IX, X
Pemeriksaan Neurologis
Nervus XI
kanan
kiri
Mengangkat bahu
:
(+)
Fungsi otot sternocleidomastoideus:
(+)
(+)
(+)
Pemeriksaan Neurologis
Nervus XII
Lidah
Tremor
: (-)
Atrof
: (-)
Fasikulasi
: (-)
Ujung lidah sewaktu istirahat : medial
Ujung lidah sewaktu dijulurkan: medial
Sistem Motorik
Trof
: eutrof
Tonus otot
: normotonus
Kekuatan otot : kesan : lemah pada
ekstremitas bawah
ESD : 55555/55555 ESS :
55555/55555
EID : 11111/11111
EIS :
11111/11111
Sikap (duduk-berdiri-berbaring) : berbaring
Sistemik Motorik
Gerakan spontan abnormal
Tremor
: (-)
Khorea
: (-)
Ballismus
: (-)
Mioklonus
: (-)
Atetosis
: (-)
Distonia
: (-)
Spasme
: (-)
Tic
: (-)
Dan lain-lain
: (-)
Test Sensibilitas
Eksteroseptif
: hipestesi setentang
thorakal 6-7
Proprioseptif
: dbn
Fungsi kortikal untuk sensibilitas
Stereognosis
: (+)
Pengenalan dua titik
Grafestesia
: (+)
: (+)
Refleks
Reflex fsiologis
Biceps
:
Triceps
:
Radioperiost
APR
:
KPR
:
Strumple
++
++
: ++
++
++
: +
++
++
++
++
++
+
Refleks
Refleks Patologis
Babinski
:
Oppenheim
:
Chaddock
:
Gordon
:
Schaefer
:
Hoffman-trommer :
Klonus lutut
:
Klonus kaki
:
Reflex primitive :
-
Koordinasi
Lenggang : sdn
Bicara : (+)
Menulis : (+)
Percobaan Apraksia : (-)
Mimik: dbn
Tes telunjuk-telunjuk : (+)
Tes telunjuk-hidung : (+)
Diadokhinesia : (+)
Tes tumit-lutut : (-)
Tes Romberg : sdn
Vegetatif
Vasomotorik
: dbn
Sudomotorik
: anhidrosis setentang th 6-7
Pilo-erektor
: dbn
Miksi dan defekasi : retensi urin (+), konstipasi (+)
Potens dan libido : tdp
Vertebra
Bentuk
Normal
: (+)
Scoliosis
: (-)
Hiperlordosis : (-)
Pergerakan
Leher
: (+)
Pinggang
: (-)
Tanda
perangsangan
radikuler
Laseque : (-)
Cross laseque :
(-)
Tes Lhermitte :
(-)
Tes Naffziger :
(-)
Gejala-gejala
serebellar
Ataksia
: tdp
Disartria : (-)
Tremor : (-)
Nistagmus: (-)
Fenomena
rebound : (-)
Vertigo: (-)
Dan lain-lain :
(-) sdn
Gejala-gejala
ekstrapiramida
l
Tremor : (-)
Rigiditas : (-)
Bradikinesia :
(-)
Dan lain-lain :
(-)
Fungsi luhur
Kesadaran kualitatif
: Compos mentis
Ingatan baru
: dbn
Ingatan lama
: dbn
Orientasi
Diri
: (+)
Tempat
: (+)
Waktu
: (+)
Situasi
: (+)
Intelegensia
: dbn
Daya pertimbangan
: dbn
Reaksi emosi
: dbn
Fungsi Luhur
Afasia
Ekspresif
: (-)
Represif
: (-)
Apraksia
: (-)
Agnosia
Agnosia visual
: (-)
Agnosia jari-jari
: (-)
Akalkulia
: (-)
Disorientasi kanan-kiri : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium (02 Januari 2015)
JENIS PEMERIKSAAN
SATUAN
HASIL
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap (CBC)
Hemoglobin (HBG)
gr/dL
12.10
13.2 17.3
Eritrosit (RBC)
105/mm3
3.78
4.20 4.87
Leukosit (WBC)
103/mm3
8.64
5 10
Hematokrit
34.30
L: 40 48
P: 37 43
Trombosit (PLT)
103/mm
193
150 450
91.00
70-110
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah sewaktu
mg/ dL
GINJAL
Ureum
mg/ dL
33.00
<50
Kreatinin
mg/ dL
0.54
0.70 1,20
Natrium (Na)
mEq/L
135
135 155
Kalium (K)
mEq/L
3.9
3.6 5.5
Klorida (Cl)
mEq/L
104
96 106
Foto Thorax
(02 Januari 2015)
Kesimpulan radiologis
suspek proses spesifk lama aktif
konsolidasi homogen di lapangan atas
paru kiri dd/
nodul metastasis
round pneumonia
susp. Massa paru
susp. Limfadenopati kiri
aorta elongasi
Foto Thorakolumbal
(02 Januari 2015)
Kesimpulan Pemeriksaan
Telah dirawat seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun
yang datang dengan keluhan utama lemah kedua
tungkai bawah. Hal ini dialami OS sejak 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit secara perlahan-lahan,
serentak pada kedua tungkai bawah. Pada 1 minggu
sebelumnya os mengeluhkan nyeri pinggang bawah,
lalu kedua tungkai terasa kebas dan berat. Pada 3 hari
kemudian kedua tungkai tidak bisa digerakkan sama
sekali secara bersamaan, BAB dan BAK tertahan.
Riwayat trauma (-), riwayat batuk lama (+) dialami
dalam +/- 3 bulan, riwayat batuk darah (-), riwayat
minum obat tuberculosis (-), riwayat demam (-), riwayat
Status presens
Sensorium : Compos Mentis
TD : 130/80mmHg
RR : 36 x/i
HR : 70 x/i
Temp : 37.4 C
Nervus Kranialis
N
N
N
N
N
N
N
N
I
: Normosmia
II, III : RC +/+, pupil bulat isokor 3mm
III,IV,VI : Gerakan bola mata (+)
V
: Buka tutup mulut (+)
VII
: sudut mulut simetris
VIII : pendengaran (+) normal
IX, X : uvula medial
XI
: mengangkat bahu (+), fungsi otot
sternocleidomastoideus (+)
N XII
: lidah dijulurkan medial
Refleks Fisiologis Ka
B/T
APR/KPR
Refleks Patologis
H/T
Babinski
Ki
++/++
++/++
++/++
Ka
++/++
Ki
-/-
-/-
Laseque
: (-)
Cross Laseque : (-)
Sensibilitas :Hipestesi setentang Th
6-7
Otonom
: Retensio Urine et alvi
Diagnosa
DIAGNOSA FUNGSIONAL : Paraparese tipe UMN +
Hipestesi setentang Th 6-7 + Retensio Urine et alvi
DIAGNOSIS ETIOLOGIK : SOL medula spinalis
DIAGNOSA ANATOMIK : Medula Spinalis
DIAGNOSA BANDING : 1. Tumor metastasis medula
spinalis
2. Tumor primer medula spinalis
3. Mielitis
DIAGNOSA KERJA : Paraparese tipe UMN +
Hipestesi setentang Th 6-7 + retensio urine et alvi ec
susp. tumor metastasis medula spinalis
Penatalaksanaan
Bed Rest
O2 2-4 l/i via n.k.
IVFD RL 20 gtt/i
Inj Dexamethason 2 amp bolus i.v -->
selanjutnya 1amp/ 6jam
Inj Ranitidin 1 amp/12 jam
: 130/80mmHg
HR
: 80x/menit
RR : 22x/menit
Temp :36,5 C
Status Neurologi :
Peningkatan TIK : (-)
Rangsangan Meningeal : (-)
Nervus Kranialis
NI
: Normosmia
NV
N VII
N XII
Refleks Fisiologis
Ka
Ki
B/T
++/++
++/++
APR/KPR
++/++
++/++
Refleks Patologis
Ka
Ki
H/T
-/-
-/-
Babinski
P:-
Bed Rest
Kateter Terpasang
R: -
Tes perspirasi
Konsul
pembacaan
EKG,
Foto
Toraks,
Foto
thoracolumbal
-
Konsul paru
: 120/80mmHg
HR
: 80x/menit
RR : 22x/menit
Temp :36,5 C
Status Neurologi :
Refleks Fisiologis
Ka
Ki
B/T
++/++ ++/++
APR/KPR
++/++ ++/++
Refleks Patologis
Ka
Ki
H/T
-/-
-/-
Babinski
Bed Rest
Kateter terpasang
R:-
: 130/80mmHg
HR
: 96x/menit
RR : 26x/menit
Temp :36,8 C
Refleks Fisiologis
Ka
B/T
++/++
++/++
APR/KPR
++/++
++/++
Refleks Patologis
Ka
Ki
H/T
-/-
-/-
Babinski
Kekuatan motorik :
Ki
ESD = 55555/55555
EID = 11111/11111
Tanda perangsangan radikuler :Sensibilitas : Hipestesi setentang Th 6-7
Otonom : Retensio urine et alvi
Hasil Lab
SGOT/SGPT : 78/31 (kesan meningkat)
KGD puasa : 116 mg/dl
KGD 2 jam PP : 164 mg/dl
Kolesterol Total : 163 mg/dl
Trigliserida : 145 mg/dl
HDL : 27 mg/dl (kesan menurun)
LDL : 98 mg/dl
Hs-CRP : 38,38 (kesan meningkat)
ESS = 55555/55555
EIS = 11111/11111
Bed Rest
Kateter terpasang
Rawat decubitus
: 130/80mmHg
HR
: 98x/menit
RR : 28x/menit
Temp :36,0 C
Status Neurologi :
Refleks Fisiologis
Ka
Ki
B/T
++/++
++/++
APR/KPR
++/++
++/++
Refleks Patologis
Ka
Ki
H/T
-/-
-/-
Babinski
Kekuatan motorik :
ESD = 55555/55555
EID = 11111/11111
ESS = 55555/55555
EIS = 11111/11111
Hasil Lab
Penanda Tumor
CEA : 31,1 ng/ml (N; 0-3 ng/dl, kesan meningkat)
PSA total : 3,9 ng/ml (N: 0-4 ng/dl)
CA 19-9 : 16,4 U/l (N: 0-37 U/l)
Cyfra 21-1 : 42,81 ng/ml (N: <3,3 ng/ml, kesan meningkat)
Bed Rest
Kateter terpasang
BTA 3 DS (paru)
Fisioterapi
: 140/90mmHg
HR
: 88x/menit
RR : 23x/menit
Temp :36,5 C
Status Neurologi :
Refleks Fisiologis
Ka
Ki
B/T
++/++
++/++
APR/KPR
++/++
++/++
Refleks Patologis
Ka
Ki
H/T
-/-
-/-
Babinski
Kekuatan motorik :
ESD = 55555/55555
EID = 11111/11111
ESS = 55555/55555
EIS = 11111/11111
Bed Rest
Kateter terpasang
R:
-
BTA 3 DS (paru)
Fisioterapi
: 120/80mmHg
HR
: 88x/menit
RR : 36x/menit
Temp :38,9 C
Status Neurologi :
Refleks Fisiologis
Ka
Ki
B/T
++/++
++/++
APR/KPR
++/++
++/++
Refleks Patologis
Ka
Ki
H/T
-/-
-/-
Babinski
Kekuatan motorik :
ESD = 55555/55555
EID = 11111/11111
ESS = 55555/55555
EIS = 11111/11111
Bed Rest
Kateter terpasang
Tinjauan Pustaka
TRAKTUS KORTIKOSPINAL
Lower Motor
Neuron
3. NEUROMUSCULAR JUNCTION
4. OTOT
KELUMPUHAN
Plegia
Paresis
Paralisis
Monoplegia
Hemiplegia
Paraplegia
ekuina
Quadriplegia
(tetraplegia)
Patofsiologi Susunan
Neuromuskular
Berdasarkan komponen yang terkena lesi,
gangguan volunter dapat berupa:
1. Kelumpuhan
Susunan piramidalis
Final common path
Motor end plate
Otot
LMN
Arefleksia
Tidak ada refleks
patologis
Tonus otot
menghilang
Atrof otot cepat
terjadi
Kelumpuhan UMN
Hemiplegia akibat hemilesi di korteks motorik primer
Hemiplegia akibat hemilesi di kapsula interna
Hemiplegia alternans akibat hemilesi di batang otak, dapat
dirinci dalam:
Sindrom hemiplegia alternans di mesensefalon
Sindrom hemiplegia alternans di pons
Sindrom hemiplegia alternans di medula oblongata
Kelumpuhan LMN
Lesi Neurogenik
Lesi di Neuromuscular Junction
Lesi di Otot
Paraparesis
Gangguan vaskuler medula spinalis
Gangguan inflamasi medula spinalis
Gangguan toksik atau alergi medula
spinalis
Gangguan SOL non-inflamasi medula
spinalis
Gangguan Non-tulang belakang
Diskusi Kasus
Teori
Kelumpuhan
kekuatan
atau
otot
Kasus
hilangnya
lemah
kedua
sejak
sama
sebelum
sekali
menyebabkan
tidak
padat
tungkai
hari
masuk
bawah
yang
rumah
lalu
sakit
kedua tungkai.
merupakan
hasil
dari
penyakit
ekuina,
atau
saraf
Teori
Sistem motorik berhubungan
dengan sistem
neuromuskular. Sistem
neuromuskular terdiri atas
Upper motor neurons (UMN)
dan lower motor neuron
(LMN). Upper motor neurons
(UMN) merupakan kumpulan
saraf-saraf motorik yang
menyalurkan impuls dan
area motorik di korteks
motorik sampai sebelum intiinti motorik di saraf kranial
di batang otak atau kornu
anterior medula spinalis.
Sindrom UMN yang dijumpai
pada kerusakan sistem
piramidal yang mempunyai
Kasus
Pada pemeriksaan
neurologis didapatkan
normotonus, eurefleks,
tidak dijumpai refleks
patologis, dan tidak
djumpai atrofi pada otototot yang lumpuh.
Teori
Pada lesi medula spinalis di
bagian thorakal seringkali
dijumpai gangguan pada
persarafan simpatis yang
berfungsi untuk menutup
spinchter uretra interna dan
spinchter ani, sehingga
pengeluaran urin dan BAB
bisa lancar. Jika terdapat lesi
pada medula spinalis
setentang torakal dan atau
lumbal, dapat
mengakibatkan hipestesi
pada daerah lesi tersebut,
retensi urin, dan gangguan
defekasi.
Kasus
Letak inti dari tungkai
bawah terletak pada
medula spinalis setentang
lumbal dan sakral. Pada
pemeriksaan sensibilitas
dijumpai hipestesi
setentang thorakal 6-7.
Dari pemeriksaan
perspirasi dijumpai
anhidrosis setentang Th 67. Pada os juga dijumpai
retensi urin dan gangguan
defekasi. Sehingga
berdasarkan anatomik,
pasien ini didiagnosis
dengan paresis tipe UMN.
Pada os juga dijumpai
retensi urin dan gangguan
Teori
Kasus
seringkali
merupakan
metastasis
dialami
hati.
masuk
Kompresi
pada
spinalcord
gejala
bagian
dapat
paraparese
disertai
gejala
torakik
menimbulkan
spastik
yang
penurunan
level
diakibatkan
kompresi
dari
sejak
bulan
sebelum
sakit
secara
rumah
Riwayat
malam,
batuk
dan
lama,
penurunan
berat
badan
dijumpai.
Riwayat
sesak
nafas
dijumpai.
Riwayat
dijumpai
konsolidasi
nodul
Teori
Kasus
Dari
seringkali
keluhan
merupakan
metastasis
anamnesis
didapatkan
utama
lemah
kedua
hati.
Kompresi
pada
spinalcord
gejala
bagian
dapat
paraparese
disertai
gejala
torakik
menimbulkan
spastik
yang
penurunan
level
diakibatkan
kompresi
dari
secara
perlahan-lahan,an,
serentak
pada
kedua
tungkai
batuk
malam,
dan
badan
lama,
keringat
penurunan
dijumpai.
Riwayat
berat
sesak
dijumpai
konsolidasi
metastasis,
round
Kesimpulan
Pada kasus ini seorang laki-laki berusia 60 tahun didiagnosa
Paraparese tipe UMN + Hipestesi setentang Th 6-7 + Retensio
Urine ec susp. tumor metastasis medula spinalis berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis dan
pemeriksaan penunjang
Dari anamnesis didapatkan keluhan utama lemah kedua tungkai
bawah. Hal ini dialami OS sejak 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit secara perlahan-lahan, serentak pada kedua tungkai
bawah. Pada 1 minggu sebelumnya os mengeluhkan nyeri
pinggang bawah, lalu kedua tungkai terasa kebas dan berat.
Pada 3 hari kemudian kedua tungkai tidak bisa digerakkan
sama sekali secara bersamaan, BAB dan BAK tertahan
Riwayat batuk lama, keringat malam, dan penurunan berat
badan dijumpai. Riwayat sesak nafas dijumpai. Riwayat
penggunaan obat tuberkulosis disangkal. Riwayat hipertensi,
Diabetes Mellitus dan kolesterol tinggi tidak jelas. Riwayat
merokok dijumpai selama 30 tahun. Riwayat penyakit jantung
tidak jelas. Riwayat stroke sebelumnya disangkal
Terima Kasih