JUDUL JURNAL
PENULIS JURNAL
: 115070400111001
JUDUL
Judul jurnal sudah sesuai yaitu menggambarkan isi penelitian, dibuat dalam kalimat
yang sederhana dan tercantum tempat penelitian.
ABSTRAK
Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi
artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini
merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul. Abstrak yang baik harus mengandung
empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk
memecahkan masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode),
hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur
hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas. Dalam abstrak jurnal ini
sudah terdapat tiap-tiap unsur tersebut namun abstrak kurang padat karena terdapat katakata yang berulang dan jumlah kata lebih dari 250 kata. Selain itu juga terdapat beberapa
kesalahan tanda baca dan kesalahan penulisan kata. Abstrak sudah dilengkapi dengan
adanya 3 kata kunci yang sesuai dengan isi jurnal.
PENDAHULUAN
Pendahuluan pada jurnal harusnya mencakup latar belakang permasalahan, disertai
hipotesis jika ada, mengandung tujuan umum dan khusus penelitian, dan tidak terlalu
ekstensif. Pada jurnal ini penulisan pendahuluan sudah cukup lengkap dengan adanya
unsur-unsur tersebut.
Pada pendahuluan jurnal ini dicantumkan pengetahuan umum mengenai rekam
medik dan pentingnya pendataan rekam medik dalam bidang kedokteran gigi untuk
kebutuhan identifikasi manusia. Informasi mengenai software SIMPUS juga cukup
memberikan gambaran bagaimana sistem tersebut beroperasi dan data apa saja yang bisa
didapatkan dari program tersebut.
Dari tiap-tiap informasi yang dicantumkan terdapat sumber informasi yang kemudian
dituliskan dalam daftar pustaka. Sumber data didapat dari buku-buku dan jurnal-jurnal dalam
bentuk cetak maupun diakses melalui internet. Beberapa sumber yang digunakan memiliki
tahun penerbitan dalam satu dekade terakhir, namun masih ada beberapa sumber yang
memiliki tahun penerbitan lebih dari 10 tahun yang lalu.
Penjabaran latar belakang penelitian didapatkan dari paragraph berikut:
Sebagai salah satu divisi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia, Disaster
Victim Identification (DVI) memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi para
korban saat terjadinya musibah. Menurut hasil wawancara dengan anggota
Biddokkes Polda Jateng, sampai bulan Maret 2011 terdapat 1.043 kasus
yang ditangani oleh Biddokkes Polda Jateng dalam upaya mengidenfikasi
korban/pelaku melalui identifikasi visual dan DNA, sedangkan metode
pemeriksaan melalui odontologi gigi, mengalami kesulitan karena sulitnya
didapat data pendukung antemortem sebagai pembanding. Sehingga
optimalisasi berbagai sarana pendukung baik yang melibatkan peran lintas
organisasi dengan tujuan untuk membantu pelaksanaan identifikasi manusia
khususnya bagi warga Kota Semarang, sangat dibutuhkan.
Berdasarkan kondisi tersebut maka pada tahun 2010 telah dilakukan kajian
awal pembuatan prototipe Sistem Informasi Rekam Medis Gigi dengan
kemampuan Sistem Pendukung Keputusan dalam hal Identifikasi Manusia
yang diuji cobakan di Klinik Swadana Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang. Pada tahun 2011 dilakukan implementasi
berupa penggabungan pada Software SIMPUS Kota Semarang, dilanjutkan
dengan sosialisasi pada pengguna yaitu dokter gigi dan perawat gigi di Kota
Semarang. Tahapan berikutnya dilakukan pembaharuan/update pada
seluruh Software SIMPUS Kota Semarang di 37 Puskesmas yang tersebar
secara geografis di 16 kecamatan. Setelah diterapkan kurang lebih selama
12 bulan maka perlu dilakukan kajian penggunaan Software SIMPUS Kota
Semarang sebagai Sistem Informasi Rekam Medis Gigi dan Identifikasi
Manusia.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan dalam jurnal ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif
melalui pengamatan/observasional dan wawancara. Pendekatan waktu yang digunakan
dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu penelitian yang pengukurannya dilakukan
pada saat yang sama. Metode Pengumpulan Data wawancara dan observasi kepada dokter
gigi atau perawat gigi puskesmas, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi bagaimana
penggunaan Software SIMPUS Kota Semarang sebagai Sistem Informasi Rekam Medis
Gigi dan Identifikasi Manusia. Subyek penelitian ini adalah Dokter Gigi atau Perawat Gigi
sebagai pengguna Software SIMPUS.
Dalam bagian metode penelitian disebutkan adanya beberapa komponen questioner
yang meliputi:
a. Kemudahan sistem dengan pilihan jawaban mudah, sedang, dan sulit.
b. Kelengkapan sistem dengan pilihan jawaban lengkap, cukup, dan tidak lengkap.
c. Kesesuaian sistem terhadap standar laporan dengan pilihan jawaban sesuai, cukup,
dan tidak sesuai.
d. Keakuratan system dengan pilihan jawaba ya, ragu-ragu, tidak.
Namun tidak disebutkan siapa dan banyaknya responden yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
Disebutkan juga bahwa pengolahan dan analisis data menggunakan metode content
analysis (analisis isi) yaitu pengumpulan data, reduksi data, verifikasi kemudian disajikan
dalam bentuk deskriptif dengan mengikuti berpikir induktif yaitu pengujian data bertitik tolak
dari data yang telah terkumpul. Kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Sedangkan data
hasil pengamatan (observasi) diolah dengan tabulasi untuk mengetahui penggunaan
Software SIMPUS Kota Semarang. Waktu dan tempat dilakukan penelitian juga sudah
dicantumkan dalam jurnal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dalam jurnal ini disajikan dengan tinjauan menggunakan teks naratif,
tabel, dan grafik diagram. Tabel dan grafik diagram dilengkapi teks naratif dan disajikan
dalam bentuk yang mudah dimengerti. Tidak terdapat adanya interpretasi yang berlebihan
dari tabel dan grafik sehingga pembahan terlihat lebih padat dan tidak berulang.
Hasil penelitian menggunakan metode observasional disajikan dalam bentuk narasi
deskriptif meliputi data tentang Standar Prosedur Operasional Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut di Puskesmas, standar perangkat computer yang dibutuhkan untuk pengunaan
software SIMPUS, tampilan aplikasi system yang dapat diakses oleh petugas pendaftaran,
perawat, dan dokter gigi, dan contoh gambaran odontogram dari aplikasi.
Hasil penelitian menggunakan kuisioner disajikan menggunakan grafik. Terdapat 4
grafik yaitu masing-masing membahas tentang kemudahan, kelengkapan, kesesuaian, dan
keakuratan sistem menurut responden.
Pembahasan dari hasil penelitian tersebut sudah cukup memberikan gambaran
tentang penelitian, namun mungkin masih perlu beberapa pembahasan lebih lanjut
mengenai hasil dari kuisoner. Juga seharusnya terdapat penjabaran tentang keurangan
program SIMPUS, tidak hanya tentang kelebihannya saja.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari jurnal ini didapatkan kesimpulan bahwa software SIMPUS dapat diterima dan
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan terhadap proses pencarian identitas
manusia berdasarkan kode odontogram/peta gigi bagi pasien yang telah tercatat status
kesehatan giginya. Kesimpulan sudah sesuai dengan isi dan pembahsan jurnal. Selain itu
dalam jurnal ini juga terdapat beberapa saran yang dapat digunakan untuk lebih mendukung
penggunaan program SIMPUS.