Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan
Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan sekitar
kita masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang menjadi habitat
bagi berbagai jenis hewan kini sudah berubah menjadi pemukiman-pemukiman
penduduk, pabrik, area perbelanjaan, lahan pertanian, dan sebagainya. Hal ini
akan menimbulkan dampak yang luas bagi kehidupan kita dimasa yang akan
datang. Seperti banjir, tanah longsor kepunahan berbagai satwa langka,
ketersediaan air bersih yangterbatas dan sebagainya, hingga berujung pada
pemanasan global.
Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding
lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat.
Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan yang harus
digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin banyak
penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang
menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian akan semakin
menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang
ikut menambah jumlah pembangunan, kita hanya dapat melakukan pembangunan
yang ramah terhadap lingkungan, dan saling menguntungkan antara kehidupan
manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar kita
tinggal agar terjaga selalu keseimbangan lingkungan .
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini, agar dapat membantu
pembaca agar dapat mengetahui dampak-dampak apa saja yang dapat ditimbulkan
dengan pembangunan yang asal-asalan yang tidak memperhatikan kondisi
lingkungan sekitar. Kami berharap pembaca sadar akan pentingnya pembangunan
yang ramah akan lingkungan, mengingat sangat sulit bagi kita untuk
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3
Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan
dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik
sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan.
Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan
kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di
sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap
sumberdaya alam.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun
tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik (benda
hidup) misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan dan lingkungan abiotik (benda
mati). Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga
sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
2.2. Lingkungan Hidup
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk
menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
dari
kegiatan
manusia
terhadap
lingkungan
hidup
telah
Mutasi Gen.
Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen)
atau kromosom sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka
(diturunkan) tetapi bukan sebagai akibat persilangan atau perkawinan.
Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan selalu
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan.
Agar suatu species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk
menyesuaikan diri terhadap timbulnya suatu perubahan.
3. Hujan asam
Istilah Hujan Asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith
ketika ia menulis tentang Polusi Industri di Inggris. Tetapi istilah hujan
asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan
asam harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat global
dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki
dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan
abiotik.
4. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian
penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian
dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen
dan polutan. Manfaat terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata. Akibat dari pencemaran air adalah terjadinya banjir,
erosi, kekurangan sumber air, dapat membuat sumber penyakit, tanah
longsor, dapat merusak ekosistem sungai.
BAB III
PEMBAHASAN
Aspek lingkungan adalah dimensi khusus yang sebenarnya berfungsi
sebagai alat penjaga dan penyelaras pola pembangunan, terutama dari peran
lingkungan
yang
mensejahterakan
dan
melindungi
kehidupan
manusia.
Sifat fisik jelek: struktur tanah pejal, pengolahan tanah yngg berat, drainase
jelek/sering tergenang, porositas rendah sehingga tata air dan udara jelek,
warna tanah terang / pucat.
b.
Sifat fisik baik: Struktur tanah yg gembur, tekstur lempung, tata air dan
udara yang seimbang sehingga drainase baik, porositas = 30 50 %,
permeabiliats sedang cepat, warna tanah kehitama/ gelap.
c.
bahan organik, kandungan Al, kejenuhan basa (KB), kapasitas Tukar kation
(KTK). Unsur hara unsur-unsur kimia dalam tanah yang diperlukan sebagai
makanan bagi tanaman untuk menunjang pertumbuhannya.
d.
komponen-komponen padat, cair dan udara saja. Tapi harus mengandung jasad
hidup tanah yang cukup. Karena jasad hidup memegag peranan penting dalam
proses-proses pelapukan / dekomposisi bahan organic tanah, sehingga unsur hara
menjadi tersedia bagi tanaman. Dalam segumpal tanah yang subur akan di jumpai
bermacam-macam organisme hidup.
Dalam 1 gram tanah : (Berat 90 136 kg/ha)
0,3 95 juta bakteri
7500 1 juta cendawan
500.000 1 juta protozoa
100.000 500.000 amoeba
80 1000 golongan ciliates
Dampak Negatif Pembangunan Terhadap Struktur Tanah
1.
Erosi.
2.
Kekeruhan tanah
3.
4.
5.
air hujan yang seharusnya dapat meresap terhalang dan menjadi suatu aliran
permukaan. Terjadinya banjir tersebut akan menimbulkan erosi yang pada
akhirnya akan membawa dampak pada kerusakan tanah. Eksplorasi lahan yang
tidak terkendali menyangkut pembukaan lahan hutan secara tidak terkendali guna
mendukung pembangunan infrastruktur serta kepentingan industri, akan
menimbulkan terganggunya kestabilan ekosistem alam.
Faktor penyabab terjadinya kerusakan tanah juga dipicu oleh akibat
adanya pencemaran tanah oleh akumulasi berbagai zat pencemar. Pembangunan
infrastruktur terutama menyangkut industrialisasi yang tidak memperhatikan dan
kuran bertumpu pada aspek lingkungan sering kali menimbulkan pencemaran
termasuk juga pencemaran tanah oleh limbah yang dihasilkan. Zat pencemar
tersebut pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan tanah. Tanah yang tercemar
mengalami perubahan fisik, struktur, maupun tekturnya. Selain itu juga akan
berdampak pada kematian organisme yang menggunakan tanah sebagai medium
hidupnya sehingga produktifitas ekosistem menurun. Dampak bagi manusia
terjadi secara tidak langsung oleh zat polutan yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada kesehatan.
Akibat masalah kerusakan dan pencemaran tanah
1. Pencemaran dan kerusakan tanah akan berpengaruh pada menurunnya tingkat
kesehatan masyarakat dan lingkungan oleh pengaruh zat pencemar yang ada.
2. Menurunnya angka produktifitas ekosistem oleh akibat kerusakan tanah yang
terjadi.
Contoh Dampak Pembangunan Kota pada Air Tanah:
Dalam cekungan Great Lakes, sebagian besar debit air tanah terjadi
langsung ke danau atau sungai mereka. Kontaminan air tanah yang paling erat
terkait dengan praktek penggunaan lahan perkotaan: pestisida yang berlebihan dan
penggunaan pupuk; bocor tangki penyimpanan bawah tanah; rusak sistem septik
pribadi, dan tumpahan atau lindi dari situs industri, membuka tutup sumur dan
garam jalan. Air tanah juga berfungsi sebagai jalur untuk pencemaran bakteri dari
pantai perkotaan.
Solusi Perbaikan Struktur Tanah
1.
Menjaga dan memperbaiki lingkungan agar air baku tetap tersedia adalah
jalan keluar yang terbaik, bukan air kemasan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan,
disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam,
hari, bulan, musim, tahun).
4.
Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara
statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda
dengan keadaan pada setiap saatnya.
2.
angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang
panjang.
4.
Rumah yang dibangun dengan konstruksi khusus pada bagian atapnya ini biasa
digunakan untuk lahan proses pembibitan pada kegiatan perkebunan dan
berfungsi untuk menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Hal di atas
juga terjadi pada bumi, di mana radiasi yang dipancarkan oleh matahari,
menembus lapisan atmosfer dan masuk ke bumi. Radiasi matahari yang masuk ke
bumi dalam bentuk gelombang pendek, menembus atmosfer bumi dan berubah
gedung-gedung
yang
berdinding
kaca
juga
akan
dan pengurangan emisi gas-gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer yang berpotensi
menipiskan lapisan ozon. Untuk itu, upaya mitigasi terutama difokuskan untuk 2
(dua) sektor, yaitu : (1) sektor kehutanan sebagai sumber mekanisme carbon sink
(pemeliharaan hutan berkelanjutan, pencegahan deforstasi dan degradasi hutan,
pencegahan illegal logging, pencegahan kebakaran hutan dan lahan); serta (2)
sektor energi untuk mengurangi emisi GRK yang berasal dari pembangkitan
energi, transportasi, industri, perkotaan dan lahan gambut.
2.
untuk menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim. Namun upaya tersebut
akan sulit memberikan manfaat secara efektif apabila laju perubahan iklim
melebihi kemampuan beradaptasi. Upaya ini bertujuan untuk : (1) mengurangi
kerentanan sosial-ekonomi dan lingkungan yang bersumber dari perubahan iklim,
(2) meningkatkan daya tahan (resilience) masyarakat dan ekosistem, sekaligus (3)
meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal (mengentaskan kemiskinan).
Beberapa langkah strategis yang harus dilakukan oleh bidang Pekerjaan
Umum dalam melakukan mitigasi bidang Penataan Ruang terhadap dampak
perubahan iklim, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Langkah strategis yang harus dilakukan oleh bidang Pekerjaan Umum dalam
melakukan adaptasi bidang Penataan Ruang terhadap dampak perubahan
iklim, antara lain:
6.
7.
8.
Meningkatkan
kapasitas
adaptasi
kota/kabupaten/kawasan
dengan
telah
mengakomodasi
prinsip-prinsip
utama
menuju
ruang.
Pada
dasarnya
pengembangan
wilayah
adalah
usaha
yang
ada
dalam
lingkungan
seperti
meningkatkan
fungsi
perlindungan terhadap tanah, hutan, air, flora, fungsi industri, fungsi pertanian,
fungsi pemukiman dan fungsi lain. Peningkatan fungsi setiap unsur dalam
dampak
negatif
harus
ditekan
sekecil
mungkin.
Konsepsi
pembangunan wilayah dengan dasar tata ruang sangat dibutuhkan dalam upaya
pembangunan industri berwawasan lingkungan.
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam
untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini
disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosil terhadap manusia dan
lingkungan:
a.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu
bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah
energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan
mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton.
b.
minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau
kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air
tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran
tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
c.
pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul
terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini
memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara
terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk
pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk
pertanian atau hutan selama waktu tertentu.
Ada dua definisi KLHS yang lazim diterapkan, yaitu definisi yang menekankan
pada pendekatan telaah dampak lingkungan (EIA-driven) dan pendekatan
keberlanjutan (sustainability-driven). Pada definisi pertama, KLHS berfungsi
untuk menelaah efek dan/atau dampak lingkungan dari suatu kebijakan, rencana
atau program pembangunan. Sedangkan definisi kedua, menekankan pada
keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya.
KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun,
mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap lingkungan
dan keberlanjutan dipertimbangkan secara inheren dalam kebijakan, rencana dan
program [KRP]. Posisinya berada pada relung pengambilan keputusan. Oleh
karena tidak ada mekanisme baku dalam siklus dan bentuk pengambilan
keputusan dalam perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS bersifat khusus
bagi masing-masing hirarki rencana tata ruang wilayah [RTRW]. KLHS bisa
menentukan substansi RTRW, bisa memperkaya proses penyusunan dan evaluasi
keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai instrument metodologis pelengkap
(komplementer) atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW, atau
kombinasi dari beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas.
Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan
efektivitas
pelaksanaan Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
Hidup
Pendekatan KLHS
Pendekatan KLHS dalam penataan ruang didasarkan pada kerangka bekerja
dan metodologi berpikirnya. Berdasarkan literatur terkait, sampai saat ini ada 4
(empat) model pendekatan KLHS untuk penataan ruang, yaitu :
1. KLHS dengan Kerangka Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup/AMDAL (EIA-Mainframe)
2. KLHS dilaksanakan menyerupai AMDAL yaitu mendasarkan telaah pada
efek dan dampak yang ditimbulkan RTRW terhadap lingkungan hidup.
Perbedaannya adalah pada ruang lingkup dan tekanan analisis
telaahannya pada tiap hirarhi KRP RTRW.
3. KLHS sebagai Kajian Penilaian Keberlanjutan Lingkungan Hidup
(Environmental Appraisal)
4. KLHS ditempatkan sebagai environmental appraisal untuk memastikan
KRP RTRW menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga
bisa diterapkan sebagai sebuah telaah khusus yang berpijak dari sudut
pandang aspek lingkungan hidup.
5.
Faktor Penyebab:
1. Lemahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penataan ruang
2. Lemahnya kemampuan pengawasan dan pengendalian pembangunan baik
oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat
3. Lemahnya penegakan hukum
4. Belum terciptanya semangat dan mekanisme kerjasama lintas wilayah
dalam pembangunan yang sinergis.
DAMPAK POSITIF :
a. Menambah
penghasilan
penduduk
sehingga
meningkatkan
kemakmuran.
b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh
masyarakat.
c. Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.
d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi
penduduk.
e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan
tentang industri.
DAMPAK NEGATIF:
a. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan
udara.
b.
Solusi :
1.
2.
3.
4.
5.
Produk rencana tata ruang daerah harus dibuat sesuai dengan kebutuhan
masing-masing daerah yang selaras dengan visi dan misi daerah.
6.
7.
8.
9.
percepatan
pertumbuhan
ekonomi,
pengurangan
ketidakmerataan,
dan
di luar lokasi tersebut, baik hubungan yang bersifat sosial, politik maupun
ekonomi.
h. Pranata dan fungsinya dalam masyarakat yang erat hubungannya dengan
subkomponen organisasi budaya dan cara hidup sehari-hari. Dilihat jenis dan
jaringan hubungan dalam setiap pranata.
i. Pengalaman dengan perubahan sosial : tingkat kesanggupan masyarakat
menangani perubahan yang datang dari luar serta cara-cara penanganan
perubahan.
j. Masalah Sosial : jenis-jenis masalah sosial yang ada serta penanganannya di
masyarakat.
k. Kesehatan lingkungan yang dipengaruhi oleh ciri kependudukan, cara hidup,
penggunaan sumber daya, keadaan biofisik serta risiko suatu proyek.
l. Penggunaan sumber daya (produksi-distribusi-pola konsumsi). Teknologi yang
digunakan dalam suatu kegiatan pembangunan dapat merubah pola konsumsi
setempat yang selanjutnya merubah cara hidup sehari-hari maupun penggunan
lahan/tanah.
m. Lingkungan binaan : perubahan pada lingkungan binaan akan membawa
dampak perubahan persepsi, orientasi, rasa kenyamanan, dan interaksi sosial.
n. Demografi : peningkatan mobilitas penduduk yang dapat memberi dampak
perubahan terhadap struktur dan stratifkasi sosial dalam masyarakat dan
terutama terhadap hubungan antara pendatang dan penduduk asli.
2. Komponen Kependudukan
a. Jumlah Penduduk, dengan asumsi semakin besar jumlah penduduk dan
semakin banyak diferensiasi kerja yang ada di suatu lokasi kegiatan
pembangunan, semakin kecil intensitas dampak sosial yang diperkirakan,
karena proyek dapat menggunakan tenaga kerja setempat.
b. Kepadatan penduduk dan komposisi penduduk di lokasi, untuk memperkirakan
besaran dampak, stress ataupun konflik, dari kegiatan pembangunan yang
direncanakan.
c. Jarak lokasi dari pusat daerah atau kota metropolitan, dengan asumsi bahwa
kota besar lebih mudah dapat menyerap dampak sosial suatu kegiatan.
d. Keanekaragaman penduduk di lokasi, dengan asumsi bahwa semakin beraneka
ragam penduduk di suatu lokasi, semakin menjadi kurang menyolok kehadiran
pendatang, karenanya perbedaan pendatang dan penduduk asli berkurang.
Dengan kata lain, diasumsikan bahwa semakin beranekaragam semakin tinggi
toleransi pada perubahan.
e. Pola perubahan penduduk, untuk memperkirakan tenaga kerja yang tersedia
bagi kegiatan pembangunan yang direncanakan.
3. Komponen Ekonomi
a. Perubahan Pendapatan, yang akan menyebabkan perubahan daya beli
penduduk sehingga merubah cara hidup sehari-hari.
b. Daya serap dan komposisi tenaga kerja diberbagai sektor ekonomi:
yang mempengaruhi struktur stratifikasi serta kehidupan masyarakat
setempat.
Perpajakan, yang menentukan gaya hidup sehari-hari dari masyarakat dan
perubahan karena kegiatan pembangunan pada sistem atau pelaksanaan
perpajakan akan membawa dampak sosial
Pola kegiatan di setiap sektor ekonomi, yang berkaitan erat dengan
kehidupan masyarakat, dan mempengaruhi keadaan sosial dari masyarakat
tersebut.
Kualitas Lingkungan Hidup Sosial
Pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan pemberantasan kemiskinan
merupakan masalah pokok yang dihadapi setiap usaha pembangunan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi di suatu wilayah pembangunan selayaknya diikuti dengan
meningkatnya kualitas lingkungan hidup sosial dan berkurangnya penduduk yang
hidup di bawah garis kemiskinan, serta dapat teratasinya depresiasi sumber daya
alam dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari proses pembangunan.
3. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatangbinatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lainlain.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha
yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak
huni bagi generasi anak cucu kita kelak
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi
rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan
menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai
pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.
Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di
Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang
hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
- Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai
berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme
bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung
beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan
kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan
hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga
kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari
ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia,
hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari
sistem
tersebut
akan
mengakibatkan
gangguan
dalam
kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak
diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.
3.5. Dampak Pembangunan terhadap Keadaan Ekonomi
1. Pengertian Pembangunan terhadap Ekonomi
Pembangunan terhadap ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan
total
dan
pendapatan
perkapita
dengan
memperhitungkan
adanya
faktor-faktor yang
Hubungan antara ekonomi dan pembangunan sangat lah erat kaitannya. Beberapa
hal yang dapat dikatakan berkaitan adalah:
1.
suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai
contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi
dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap
bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang
adil, makmur, dan sejahtera.
2.
dan hasil
laut,
sangat
memengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku
produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk
mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih
tinggi (disebut juga sebagai proses produksi). Sumber daya manusia juga
menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas
penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakanpasar potensial untuk
memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan
seberapa
besar
produktivitas
yang
ada.
Sementara
itu,
sumber
a.
b.
c.
1.
2.
3.
4.
6.
A.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu, masalah pembangunan di satu
pihak menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat seperti
tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta
produknya sendiri memberi manfaat bagi masyarakat luas dan juga meningkatkan
pendapatan bagi daerah yang bersangkutan. Masyarakat sekitar pabrik langsung
atau tidak langsung dapat menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di
pihak lain apabila pembangunan ini tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai
masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan,
pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial lainnya
yang pada dasarnya merugikan masyarakat.
B. SARAN
Pembangunan adalah salah satu usaha yang sebenarnya sangat membantu
manusia. Tetapi bila pembangunan tidak sesuai dengan tata aturan yang ada,
dimana manusia tidak memperhitungkan dampak-dampak yang terjadi dimasa
mendatang maka dampak dari perubahan itu akan ditanggung sendiri oleh
manusia.
Pembangunan yang ada sekarang mempunyai hubungan dengan semuanya,
baik itu, iklim, sosial, struktur tanah dan sebagainya.
Pemerintah diharapkan mempertimbangkan dengan baik, pembangunan yang
dilakukan dan sebaiknya memilih wilayah yang akan dibanguni sesuai dan tidak
akan merusak ekosistem.
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Upaya pemerintah untuk
mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus
menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan
berkelanjutan
yang
sering
disebut
sebagai
pembangunan
2.
3.
4.
2.
Pelestarian udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat
antara lain:
1).
2). Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon.
Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan.
1). Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
3)
DAFTAR PUSTAKA
Dirga. 2012. Definisi Iklim dan Perubahan Iklim. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id,
diakses tanggal 31 Mei 2012.
Riandi, Renaldi. 2008. Perubahan Iklim Indonesia. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id,
diakses 31 Mei 2012.
Hendro. 2012. Perubahan Iklim dan Cuaca. http://advertisinglampung.com, diakses
31 Mei 2012.
Hilman,
Masnellyarti.
2012.
perubahan
cuaca
karena
pengaruh
Ali.
2012.
Dampak
pembangunan
terhadap
perubahan
2008.
Hubungan
Tata
Ruang
dan