2011
2006
Pendapat 1:
Membuat Visum et Repertum Luka Tembus
Pendapat 2:
Membuat Visum et Repertum Luka Sayat (Luka Memar)
Intinya Visum orang hidup
2007
Teori dipelajari
Membuat Visum et Repertum
Keracunan
Kasus Tenggelam
Kasus Pemerkosaan
2008
VISUM et REPERTUM
DEFINISI
Laporan tertulis yang dibuat oleh dokter berdasarkan sumpah jabatan,
mengenai apa yang dilihat/diperiksa berdasarkan keilmuannya, atas permintaan
tertulis dari pihak yang berwajib, untuk kepentingan peradilan.
Visum et Repertum terdiri kata Visa (melihat), et (dan), kata reperta
(melaporkan), sehingga secara harfiah Visum et Repertum adalah apa yang
dilihat dan apa yang dilaporkan.
Terminologi menurut dr.Sofwan Dahlan, Sp.F(K), pengertian Visum et
Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter (dalam kapasitas
ahli) atas permintaan dari penegak hukum yang berwenang tentang apa yang
dilihat dan yang ditemukan pada objek yang diperiksanya dengan mengingat
sumpah atau janji ketika menerima jabatan, untuk kepentingan peradilan.
DASAR HUKUM
Beberapa pasal dalam KUHAP yang menjadi acuan formal adalah :
Pasal 133 KUHAP menyebutkan :
1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang
korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa
yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan
keterangan ahli pada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan ahli
lainnya.
2) Permintaan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara
tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan
luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedoteran kehakiman atau dokter pada
rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan
terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat idenntitas mayat,
dilak dengan diberi cap jabatan yang diletakan pada ibu jari kaki atau
pada bagian lain badan mayat.
Pasal 134 KUHAP menyebutkan :
1) Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian bedah
mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan
terlebih dahulu kepada keluarga korban.
2) Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan
sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukanya
pembedahan tersebut.
3) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga
atau pihak yang perlu diberitahu tidak dketemukan, penyidik segera
melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat
(3).
Pasal 135 KUHAP menyebutkan :
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu melakukan
penggalian mayat, dilaksanakan menurut ketentuan Pasal 133 ayat (2)
dan Pasal 134 ayat (1).
Pasal 136 KUHAP menyebutkan :
Semua biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pemeriksaan
ditanggung oleh negara.
Pasal 179 KUHAP menyebutkan :
3
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa
Pasal 186 KUHAP menyebutkan :
Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang
pengadilan.
Pasal 187 KUHAP menyebutkan :
Surat keterangan dari seseorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan
keahliannya mengenai suatu hal atau suatu keadaan yang diminta secara
resmi padanya.
JENIS-JENIS VISUM ET REPERTUM
1. V et R orang hidup :
a) V et R perkosaan atau kejahatan susila lainnya
b) V et R psikiatri
c) V et R luka : seketika (definitif), sementara, lanjutan
d) V et R racun
2. V et R orang mati
3. V et R benda dari tubuh manusia
Penjelasan
1. V et R seksual
2. V et R psikiatri
3. V et R perlukaan dan keracunan
Kelalaian yang terjadi akibat luka secara yuridis dapat ditentukan
berat ringannya berdasarkan pengaruhnya terhadap : kesehatan jasmani,
kesehatan rohani, kelangsungan janin di dalam kandungannya, estetika
jasmani, pekerjaan jabatan atau perkerjaan mata pencaharian, fungsi
indra.
Kualifikasi luka dalam KUHAP terdiri dari :
a) Luka Ringan (pasal 352 KUHAP) adalah luka yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau
mata pencahariannya.
Contoh kesimpulan V et R : pada dahi orang tersebut ditemukan memar
akibat kekerasan dengan benda tumpul yang tidak menimbulkan
penyakit
atau
halangan
menjalankan
pekerjaan
mata
pencahariannya sebagai pegawai negeri (pegawai swasta, petani,
pedagang, tukang becak)
b) Luka Sedang (pasal 351(1) dan pasal 353 (1)) adalah luka yang
mengakibatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatan atau mata pencahariannya untuk sementara waktu (harus
dinyatakan berapa hari/bulan)
Contoh kesimpulan V et R : ditemukan luka robek pada pelipis sebelah
kanan yang disebabkan oleh kekerasan dengan benda tumpul.
Akibatnya korban tidak dapat menjalankan pekerjaan mata
pencahariannya sebagai sopir selama 7 hari.
4
Pada orang tersebut ditemukan luka tusuk dibahu kiri disebabkan oleh
kekerasan dengan benda tajam. Akibatnya korban menderitaa
penyakit tetanus selama 1 bulan.
c) Luka berat (pasal 90, 354 (1) dan 355 (1)) terdiri dari :
Luka atau penyakit yang tidak dapat diharapkan sembuh dengan
sempurna.
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan luka
robek pada kornea (selaput bening mata) kiri akibat kekerasan
dengan benda tajam. Luka tersebut tidak dapat sembuh sempurna
(fungsinya tidak dapat pulih kembali).
Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut.
Contoh kesimpulan V et R : pada perut sebelah kiri ditemukan luka
tusuk menembus limpa dan mengakibatkan perdarahan banyak
(500 cc) di rongga perut. Keadaan tersebut dapat mendatangkan
bahaya maut.
Luka yang dapat menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan
pekerjaan jabatan atau mata pencahariannya.
Contoh kesimpulan V et R : pada wajah orang tersebut ditemukan
lima buah luka iris akibat kekerasan dengan benda tajam sehingga
menimbulkan jaringan parut. Akibatnya ia mendapatan rintangan
tetap dalam menjalankan pekerjaan mata pencahariannya sebagai
peragawati.
Kehilangan salah satu panca indera.
Contoh kesimpulan V et R : pada kedua mata orang tersebut
ditemukan luka robek akibat kekerasan dengan benda tumpul
sehingga mengakibatkan kehilangan indera penglihatannya (buta
kedua matanya).
Cacat besar atau kudung
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan lukaluka pada tungkai bawah sebelah kiri akibat kekerasan dengan
benda tumpul sehingga harus diamputasi (dipotong). Akibatnya ia
mengalami kudung.
Lumpuh
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan patah
tulang punggung akibat kekerasan dengan benda tumpul.
Akibatnya ia mengalami kelumpouhan pada kedua kakinya.
Gangguan daya pikir lebih dari 4 minggu lamanya atau lebih.
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan lima
buah memar pada kepalanya akibat kekerasan dengan benda
tumpul. Akibatnya ia mengalami gangguan daya pikir selama 38
hari.
Keguguran atau matinya janin dalam kandungan.
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan luka
memar pada perutnya akibat kekerasan dengan benda tumpul
sehingga bayi yang dikandunganya meninggal dunia.
Seringkali pada pemeriksaan pertama kali, dokter tidak dapat
menetukan apakah suatu luka yang diperiksanya luka sedang atau berat
karena belum selesainya pengobatan dan perawatan. Sehingga saat
penyidik membutuhkan V et R , dokter dapat memberikan V et R
sementara yang tidak berisikan kesimpulan derajat luka.
4. V et R jenazah
5. V et R benda dari tubuh manusia
5
Jenis
V et R
V et R orang hidup (perkosaan, psikiatri, luka, racun)
V et R orang mati
V et R benda dari tubuh manusia
Bagian-bagian
1. Projustitia (sudut kiri atas)
2. Pendahuluan
3. Pemberitaan
4. Kesimpulan
5. Penutup
Pendahuluan
a) Identitas
a. Peminta
b. Dokter yg melekukan pemeriksaan
c. Objek yang diperiksa
b) Alasan dimintakan VeR
c) Kapan dilakukan pemeriksaan
d) Dimana Dilakukan pemeriksaan Boleh menggunakan simbol dan angka
Contoh Pendahuluan
VISUM ET REPERTUM
NO. POL : R/
/ VRH / I / 2010/ DOKPOL
Atas permintaan tertulis dari Kepolisian Sektor Sidodadi melalui suratnya
tanggal 7 Januari 2010 Nomor Polisi: R/01/I/2010/Reskrim yang ditanda tangani
oleh Muh Wahadi, Nrp 65090107, pangkat Aiptu dan diterima tanggal 7 Januari
2010 jam 15.30 WIB, maka dengan ini saya, Dr. Iman Suseno Bayuadi yang
bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, menerangkan bahwa pada
tanggal 7 Januari 2010, Jam 15.30 WIB, di Rumah Sakit Bhayangkara
telah memeriksa, yang berdasarkan surat permintaan tersebut di atas dan telah
dibenarkan oleh yang bersangkutan bernama nama NN. MIRNA ZAKIA BINTI
SUMIRAN, tempat lahir Semarang tanggal 6 juni 1999, jenis kelamin perempuan,
pekerjaan pelajar, alamat Jl. Unta Raya No.24 Kel. Pandeanlamper Kec.
Gayamsari Kota Semarang atau Jl. Bintoro Kecil II No.24 Rt.02 Rw.08 Kel.
Pandeanlamper Kec. Gayamsari Semarang.
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga telah mengalami
peristiwa penganiayaan.
Pemberitaan
Bagian terpenting dan paling objektif
Berisi deskripsi keadaan tubuh manusia (hidup/mati) seperti yg terlihat pd
saat itu
Tidak boleh menyangkut hal yg telah lampau
Dapat disertakan pemeriksaan laboratorium
Hindarkkan istilah medis
Semua ditulis menggunakan kata-kata (huruf)
Bagian Pemberitaan (V et R hidup)
A. Fakta Pemeriksaan Pertama Kali
1. Keadaan Umum (vital sign)
6
Luka Tajam
Luka
Tumpul
Bentuk Luka
(garis batas)
Teratur
Tidak teratur
Tepi Luka
Rata
Tidak rata
Jembatan
Jaringan
Tidak Ada
Ada
Folikel Rambut
terpotong
Ya
Tidak
Garis Batas
Luka
Daerah di
dalam garis
batas luka
Dasar Luka
Garis/ titik
Tidak teratur
Sekitar Luka
Bersih
Ada
lecet,
memar,
bekuan
darah
Daerah di
luar garis
batas luka
Penampang Luka
1
2
Tampak
Samping
1 4
5
Tampa
k Atas
Keterangan:
1. Sekitar Luka
2. Tepi Luka
3. Dasar Luka
4. Panjang Luka
5. Sudut Luka
6. Jembatan Jaringan
Warna luka
Merah luka baru
Merah kehijauansekitar 5 hari
Merah kehitaman sekitar 7 hari
Contoh Deskripsi Luka (luka tumpul)
Terdapat dua buah luka memar koma memar pertama terletak di kelopak
mata kanan bawah bentuk memanjang tidak teratur berukuran panjang tiga
sentimeter dengan warna merah kebiruan garis batas tidak tegas koma daerah
di dalam garis tidak bengkak dan tidak ditemukan kelainan di sekitar luka koma
memar kedua terletak di kelopak mata kiri atas dan bawah dengan bentuk
tidak teratur berukuran diameter lima sentimeter dengan garis batas memar
tidak tegas koma daerah dalam garis batas luka terlihat bengkak dengan warna
merah yang terdiri dari kulit yang masih utuh dan disekitar memar tidak
ditemukan kelainan titik
Contoh Deskripsi (jejas jerat)
TAMBAHAN
Tanatologi adalah cabang ilmu kedokteran forensik yang mempelajari kematian
dan perbuatan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi
perubahan tersebut.
9
2.
A.
B.
C.
D.
Pada anak-anak timbulnya kaku mayat lebih cepat daripada orang dewasa.
4.
5.
Cutis anserina
Kaku mayat yang terjadi pada otot-otot erector pili, yaitu otot yang
terdapat pada akar rambut, sehingga akan memberikan gambaran seperti
kulit yang berbintil-bintil. Gambaran ini juga sering ditemukan pada korban
tenggelam.
6.
Pembusukan
Pembusukan adalah suatu keadaan di mana bahan-bahan organik
tubuh mengalami dekomposisi baik yang disebabkan oleh karena adanya
aktivitas bakteri, mapun karena autolisis.
Setelah terjadi kematian, bakteri normal di dalam tubuh segera
melakukan invasi ke dalam jaringan. Oleh karena itu, bila seseorang mati
karena penyakit infeksi maka pembusukannya akan berlangsung lebih cepat.
Autolisis adalah perlunakan dan pencairan jaringan tubuh yang terjadi
dalam kondisi steril, tanpa pengaruh bakteri. Hal ini dikarenakan adanya
aktivitas enzim yang menyebabkan sel mengalami autolisis. Autolisis dapat
dihambat dengan cara meletakkan jaringan tersebut di dalam tempat yang
bersuhu sangat rendah.
Pada suhu lingkungan di atas 20oC (misal daerah tropis), maka
pembusukan akan dapat dilihat dalam waktu 24 jam. Bila suhu lingkungan
sesuai dengan suhu optimal bagi pertumbuhan bakteri, maka pembusukan
akan cepat terjadi.
Tanda awal pembusukan akan tampak sebagai pewarnaan kehijauan
pada daerah perut kanan bawah, di mana usus besar di daerah tersebut
banyak mengandung cairan dan bakteri. Pewarnaan akan menyebar ke
seluruh perut dan kemudian ke daerah dada, pada saat ini dapat tercium bau
pembusukan.
Pada akhir minggu pertama tubuh akan seluruhnya berwarna
kehijauan dan di sana sini akan tampak warna merah-ungu. Gambaran vena
akan jelas terlihat di daerah bahu, dada bagian atas, perut bagian bawah,
dan pada daerah lipat paha. Jika proses pembusukan cepat, vena yang
berbentuk seperti jaring-jaring tersebut akan terlihat dalam waktu 24 jam
saja.
Kulit ari akan mudah terkelupas bila tergeser atau tertekan. Pada
minggu kedua akan terbentuk gelembung-gelembung pembusukan yang
merupakan kelanjutan dari perubahan kulit ari di atas. Gelembung tersebut
berisi cairan merah kehitaman yang berbau busuk; yang bila dipecahkan
12
akan tampak kulit pada dasar gelembung tersebut licin dan berwarna merah
jambu.
Pembentukan gas dalam tubuh akan terbentuk pada awal minggu
kedua. Pembentukan gas dimulai di lambung dan usus sehingga perut akan
tampak membesar dan dindingnya tegang. Penekanan pada perut yang
menggelembung tersebut akan menyebabkan keluarnya cairan merah
kehitaman dari mulut dan hidung, sebagian berasal dari saluran pernapasan
dan sebagian dari lambung. Gelembung pembusukan akan tampak jelas
pada daerah testis dan kelenjar mammae.
Setelah tiga atau empat minggu rambut akan mudah dicabut, kuku
mudah terlepas, wajah menggelembung, mata tertutup erat karena adanya
penggembungan pada kelopak mata, bibir menggembung dan mencucur,
lidah menggembung dan terjulur keluar. Lalat sering meletakkan telurnya
pada lubang-lubang tubuh, sehingga sering terlihat larva pada daerah mata,
hidung, dan mulut.
Kelenjar prostat dan rahim paling lama mengalami pembusukan,
sehingga pada keadaan pembusukan lanjut, kedua organ tersebut dapat
dipakai sebagai petunjuk untuk menentukan jenis kelamin mayat. Keadaan
mayat setelah berada selama 1 minggu di udara terbuka sama dengan 2
minggu di dalam air sama dengan 8 minggu di dalam kuburan.
7.
Adipocere
Suatu keadaan di mana tubuh mayat mengalami hidrolisis dan
hidrogenisasi pada jaringan lemaknya. Hidrolisis ini terjadi karena
terbentuknya lesitinase, enzim yang dihasilkan oleh Clostridium welchii, yang
berpengaruh terhadap jaringan lemak. Enzim ini mengakibatkan
terbentuknya asam lemak bebas, pH tubuh menjadi rendah dan ini akan
menghambat bakteri untuk melakukan pembusukan. Tubuh yang mengalami
adipocere akan tampak putih kelabu, perabaan licin dengan bau khas
(campuran bau tanah, keju, amoniak, manis, dan tengik)
Adipocere dapat terbentuk dalam beberapa minggu hingga bulan post
mortem. Keuntungan adanya adipocere adalah tubuh korban akan mudah
dikenali dan tetap bertahan untuk waktu yang sangat lama sekali, sampai
ratusan tahun.
8.
Mummifikasi
Akan terjadi bila keadaan lingkungan dapat menyebabkan
pengeringan dengan cepat sehingga dapat menghentikan proses
pembusukan. Jaringan akan menjadi gelap, keras, dan kering. Pengeringan
akan menyusutkan alat-alat dalam tubuh sehingga tubuh akan menjadi lebih
kecil dan ringan.
9.
10.
Perubahan biokimiawi
13
Akan terjadi perubahan kadar gula darah dan ureum. Gula darah akan
terakumulasi di vena cava inferior dan akan berdifusi ke dalam jantung
kanan. Hal ini disebabkan oleh adanya pemecahan glikogen hati setelah
kematian. Tingginya kadar gula darah di vena cava inferior dan jantung
kanan menyebabkan pemeriksaan hiperglikemia tidak dapat dilakukan dari
kedua jaringan tersebut. Pemeriksaan darah diambil dari ekstremitas.
Peningkatan kadar gula darah tidak hanya terjadi pada hiperglikemia tapi
juga didapatkan pada keadaan hipoksia, keracunan karbon monoksida dan
efek utama dari trauma.
Kadar ureum darah akan meningkat sebagai akibat dari proteolisis,
tetapi peningkatannya tidak akan melebihi 100 mg/dl dalam waktu 48 jam
pertama. Bila kadar ureum melebihi 100 mg/dl maka kematian disebabkan
oleh azotemia. Peningkatan kadar ureum lebih dari 350 mg/dl dan kadar
kreatinin leboh dari 10 mg/dl, merupakan indikasi adanya kegalan ginjal yang
disertai uremia.
PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
Selain perubahan diatas, perubahan lain yang dapat digunakan adalah :
1. Perubahan pada mata.
Kekeruhan yang menetap kira-kira 6 jam pascamati, 10-12jam pascamati
kekeruhan terjadi baik pada mata yang ditutup/tidak. Setelah mati
tekanan bola mata menurun. Hingga 30 menit pascamati tampak
kekeruhan macula dan memucatnya diskus optic. Selama 2 jam pertama
pascamati retina pucat, daerah sekitar diskus dan sekitar macula menjadi
kuning. Saat itu pola vascular koroid berupa bercak-bercak berlatar merah
dengan pola segmentasi yang jelas, setelah 3 jam pascamati menjadi
kabur dan setelah 5 jam menjadi homogeny pucat. Setelah 6 jam
pascamati batas diksus kabur dan hanya pembuluh besar yang
bersegmentasi yang terlihat dengan latar belakang kuning-kelabu. Dalam
12 jam pasca mati pada diskus hanya dikenali dengan adanya konvergensi
beberapa segmen pembuluh darah yang tersisa. Setelah 15 jam hanya
macula saja yang tampak, berwarna coklat gelap.
2. Perubahan pada lambung.
Kecepatan pengosongan lambung bervariasi. Adanya makanan tertentu
dapat menyimpulkan korban memakan makanan tersebut beberapa jam
sebelum mati.
3. Perubahan rambut.
Berpegangan bahwa kecepatan tumbuh rambut rata-rata 0.4 mm/hari.
Untuk mengetahui pertambahan panjang rambut, kumis dan jenggot dari
saat kematian
4. Pertumbuhan kuku.
Sebagaimana diatas, pertumbuhan kuku sekitar 0,1mm/hari
5. Perubahan dalam cairan serebrospinal.
Kadar nitrogen asam amino <14mg%, kadar nitrogen non protein <80mg
%, kadar keratin <5mg% dan kadar keratin <10mg%
6. Cairan vitreus.
Peningkatan kalum bermakna (24-100 jam pascamati)
14
Bentuknya
Ukurannya
Sifatnya
2. LUKA TUSUK
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya
: Satu buah.
Letaknya
: Di dada bagian kanan atas, 10 sentimeter sebelah kanan
garis tengah tubuh dan 7 sentimeter di atas garis mendatar
yang melewati puting susu.
Bentuknya
: Berupa luka tembus sebelum ditautkan berbentuk celah
dan setelah ditautkan rapat membentuk garis lurus yang
arahnya mendatar.
Ukurannya
: Sebelum dirapatkan panjangnya 2,5 sentimeter, lebar 0,6
sentimeter dan dalamnya belum dapat ditentukan pada
pemeriksaan luar sebab luka menembus dinding dada.
Setelah dirapatkan panjangnya menjadi 2,7 sentimeter.
Sifatnya
: Garis batas luka teratur dan simetris, tepinya rata serta
kedua sudutnya runcing.
Tebing luka rata terdiri atas kulit, jaringan ikat, jaringan
lemak, dan otot. Tidak ditemukan adanya jembatan jaringan
dan dasar luka tidak terlihat pada pemeriksaan luar.
Di sekitar garis batas luka tidak ada memar.
Contoh Gambar Luka Tusuk :
3. LUKA BACOK
16
Bacok :
17
5. LUKA ROBEK
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya
: Satu buah
Lokasinya
: Pada tonjolan di bawah mata kanan, 9 sentimeter sebelah
kanan garis tengah tubuh dan 2 sentimeter di bawah garis
mendatar yang melewati kedua mata.
Bentuknya
: Sebelum dirapatkan erupa robekan, simetris dan setelah
dirapatkan terdapat beberapa bagian yang tidak rapat . Arah
luka mendatar.
Ukurannya
: Panjang 1,5 sentimeter, lebar 0,5 sentimeter dan dalamnya
0,7 sentimeter.
Sifatnya
: Garis batas luka teratur tetapi tepinya tidak rata dan kedua
sudutnya tumpul.
Tebing luka tidak rata, terdiri atas jaringan kulit dan jaringan
ikat. Terdapat jembatan jaringan.
Daerah di sekitar luka terlihat memar.
Ukurannya
Sifatnya
7. MEMAR (KONTUSI)
Pada pemeriksaan ditemukan memar.
Jumlahnya
: Dua buah
Lokasinya
: Memar pertama di sisi luar dari lengan bawah kiri, 10
sentimeter dari garis pergelangan tangan. Memar kedua di
pipi kiri, 5 sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh
dan 5 sentimeter sebelah bawah dari garis mendatar yang
melewati kedua mata.
Bentuknya
: Tidak teratur
Ukurannya
: Memar di lengan kiri 3 sentimeter kali 4 sentimeter dan
memar di pipi 3 sentimeter kali 3 sentimeter.
Sifatnya
: Garis batas memar tidak begitu tegas dan bentuknya tidak
teratur. Daerah di dalam garis batas luka terlihat sedikit
menonjol (bengkak), terdiri atas kulit yang masih utuh.
Disekitar memar tidak ditemukan kelainan.
Contoh Gambar Luka Memar :
8. LUKA LECET
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Di perut dan dada dengan batas teratas 24 sentimeter
sebelah atas dari garis mendatar yang melewati pusat dan
batas terbawah 7 sentimeter sebelah bawah dari garis
tersebut, sedang batas paling kiri 16 sentimeter sebelah kiri
19
11.
JEJAS JERAT
Pada pemeriksaan ditemukan jejas.
Jumlahnya
: Satu buah
Lokasinya
: Di leher sebelah atas, pada sisi depan setinggi 2
sentimeter di atas jakun sedang pada sisi belakang setinggi
batas rambut.
Bentuknya
: Berupa jejas yang melingkari leher secara penuh.
Ukurannya
: Panjang lingkaran 35 sentimeter, lebar 0,7 sentimeter dan
dalamnya 0,2 sentimeter.
Sifatnya
: Garis batas luka teratur, tetapi di beberapa tempat
kelihatan tidak begitu tegas.
Dasar jejas berupa kulit, warna kecoklatan, perabaan
licin seperti kertas perkamen.
Di sekitar garis batas jejas terlihat sedikit memar.
12.
JEJAS GANTUNG
Pada pemeriksaan ditemukan jejas.
Jumlahnya
: Satu buah
Lokasinya
: Dileher sebelah atas, melingkari leher tersebut secara
tidak penuh. Pada sisi depan setinggi 2 sentimeter di atas
jakun dan pada kedua sisi samping mengarah ke atas serta
berakhir di sisi belakang. Jika kedua ujung jejas diteruskan
dengan membuat garis semu maka akan bertemu pada
suatu titik yang letaknya lebih tinggi dari letak jejas sisi
depan.
Bentuknya
: Berupa lingkaran jejas yang tidak penuh.
Ukurannya
: Panjang lingkaran 35 sentimeter, lebar 0,7 sentimeter dan
dalamnya 0,2 sentimeter.
Sifatnya
: Garis batas luka teratur, tetapi dibeberapa tempat
kelihatan tidak begitu tegas.
Dasar jejas berupa kulit, warna kecoklatan, perabaan
licin seperti kertas perkamen.
Di luar garis batas jejas terlihat sedikit memar.
13.
LUKA BAKAR
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya
: Dua buah.
Lokasinya
: Keduanya di paha sisi depan, yang satu 10 sentimeter di
atas lutut dan lainnya 17 sentimeter di atas lutut.
21
Bentuknya
Form. V et R Jenazah
VISUM et REPERTUM
No:...../VRJ/BLN...../TH....
Atas
permintaan
tertulis
dari
KEPOLISIAN ............................................................................. melalui suratnya
tanggal
.....................................,
No.............................................................................,
yang
ditanda
tangani
oleh........................................., Nrp.......................................................................,
pangkat........................................dan
diterima
tanggal..................................jam...................................., maka dengan ini saya,
sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit....................................................
menerangkan
bahwa
pada
tanggal
..............................................,
jam......................................... telah memeriksa jenazah, yang berdasarkan surat
22
- Kanan: .......................................................................................
- Kiri: ............................................................................................
b. Anggota gerak bawah: ......................................................................
- Kanan: .......................................................................................
- Kiri: .......................................................................................
BAGIAN-BAGIAN TUBUH TERTENTU:
1. Mata:
- Alis mata: .......................................................................................
- Bulu mata: .......................................................................................
- Selaput
kelopak
mata: .......................................................................................
- Selaput
biji
mata: .......................................................................................
- Selaput
bening
mata: .......................................................................................
- Pupil mata: .......................................................................................
- Pelangi mata: .......................................................................................
- Lain-lain: .......................................................................................
2. Hidung:
- Bentuk hidung: .......................................................................................
- Permukaan
kulit
hidung: .......................................................................................
- Lubang hidung: .......................................................................................
3. Telinga:
- Bentuk telinga: .......................................................................................
- Permukaan
daun
telinga: .......................................................................................
- Lubang telinga: .......................................................................................
4. Mulut:
- Bibir atas: .......................................................................................
- Bibir bawah: .......................................................................................
- Selaput
lendir
mulut: .......................................................................................
- Lidah: .......................................................................................
- Gigi geligi
Gigi
rahang
atas: .......................................................................................
Gigi
rahang
bawah: .......................................................................................
- Langit-langit
mulut: .......................................................................................
- Lain-lain: .......................................................................................
5. Alat kelamin:
a. Alat kelamin laki-laki:
- Pelir: .......................................................................................
- Kantong
buah
pelir: .......................................................................................
- Lain-lain: .......................................................................................
b. Alat kelamin wanita:
- Bibir besar: .......................................................................................
- Bibir kecil: .......................................................................................
- Kelentit: .......................................................................................
- Dinding
vagina: .......................................................................................
24
- Lain-lain:
TULANG-TULANG: (retak, patah tulang, kelainan lain)
1. Tulang tengkorak:
2. Tulang belakang:
3. Tulang-tulang dada:
4. Tulang-tulang punggung:
5. Tulang-tulang panggul:
6. Tulang anggota gerak:
D. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN DALAM
1. RONGGA KEPALA:
2. LEHER BAGIAN DALAM:
3. RONGGA DADA:
4. RONGGA PERUT:
5. RONGGAL PANGGUL:
E. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. JARINGAN/SEL:
2. DARAH:
3. MANI:
4. RAMBUT:
5. LAIN-LAIN:
F. FAKTA YANG DAPAT MEMBERI PETUNJUK IDENTITAS PELAKUNYA
1. JEJAS GIGITAN:
2. MANI:
3. DARAH:
4. JARINGAN/SEL:
5. LAIN-LAIN:
Selain fakta-fakta di atas maka guna menambah fakta-fakta yang barangkali
dapat bermanfaat bagi penyelesaian perkara, saya telah mengambil sampel dari
tubuh jenazah berupa:
1. Cairan
............................................................
sebanyak .............................................................
2. Jaringan
.........................................................
sebesar ................................................................
3. Organ
..................................................................
sebesar ...........................................................
Sampel tersebut telah saya serahkan kepada pihak penyidik, yang diwakili
oleh ...................................., Nrp ........................................................ guna
meminta pemeriksaan kepada laboratorium lain.
KESIMPULAN
Dari fakta-fakta yang kami temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenazah
tersebut
maka
kami
simpulkan
bahwa .....................................................................................................................
.................. .............................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
..............................................................................................................................
PENUTUP
Demikian keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan
mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.
25
Tanda Tangan,
Nama dokter pemeriksa.
Form. V et R Hidup
VISUM et REPERTUM
No:...../VRH/BLN...../TH....
Atas
permintaan
tertulis
dari
KEPOLISIAN ............................................................................. melalui suratnya
tanggal
.....................................,
No.............................................................................,
yang
ditanda
tangani
oleh........................................., Nrp.......................................................................,
pangkat........................................dan
diterima
tanggal..................................jam...................................., maka dengan ini saya,
sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit....................................................
menerangkan
bahwa
pada
tanggal
..............................................,
jam......................................... telah memeriksa serta merawat orang, yang
berdasarkan
surat
tersebut
di
atas
bernama..................................
umur....................., jenis kelamin.........................., pekerjaan.......................,
alamat...............................................................................................................
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga telah mengalami
peristiwa ................. ...............................................................................................
................................................................
HASIL PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan yang telah saya lakukan, ditemukan fakta-fakta sebagai
berikut:
A. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PERTAMA KALI
Tanggal..................................
1. KEADAAAN UMUM:
- Tingkat kesadaran:
- Denyut nadi:
- Pernapasan:
- Tekanan darah:
- Suhu badan:
2. KELAINAN-KELAINAN FISIK:
- Bagian luar tubuh: (memar, lecet, luka, kelainan lain)
- Bagian dalam tubuh:
B. FAKTA YANG DIALAMI SELAMA PERAWATAN
1. Fakta berupa akibat: (timbulnya penyakit, kondisi kritis, dll)
2. Fakta berupa tindakan medik: (operasi, amputasi, dll)
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TERAKHIR
Tanggal...........................
1. Fakta yang berkaitan dengan kondisi jasmaniahnya:
- Sembuh sempurna
- Sembuh dengan cacat besar (kudung)
- Sembuh, tetapi fungsi dari organ..................... tidak dapat pulih
kembali
2. Fakta yang berkaitan dengan pekerjaannya:
- Tidak
menimbulkan
halangan
menjalankan
pekerjaan
mata
pencaharian/jabatnannya
26
Menimbulkan
hakangan
menjalankan
pekerjaan
mata
pencaharian/jabatannya
selama ....................................................................................................
.....................................
Menimbulkan
hakangan
menjalankan
pekerjaan
mata
pencaharian/jabatnnya selamanya.
Selain fakta-fakta di atas, guna lebih memperjelas perkara maka saya telah
mengambil
sampel
berupa
.................................................
sebanyak ........................................... dan telah saya serahkan kepada pihak
penyidik
yang
diwakili
oleh
................................................................................................
Nrp ......................................................... untuk dimintakan pemeriksaan kepada
laboratorium lain.
KESIMPULAN
Dari fakta-fakta yang kami temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenazah
tersebut
maka
kami
simpulkan
bahwa .....................................................................................................................
.................. .............................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
..............................................................................................................................
PENUTUP
Demikian keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan
mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.
Tanda Tangan,
Nama dokter pemeriksa.
27
B.
C.
D.
E.
Selain fakta-fakta di atas, guna lebih memperjelas perkara maka saya telah
mengambil
sampel
berupa
.................................................
sebanyak ........................................... dan telah saya serahkan kepada pihak
penyidik
yang
diwakili
oleh
................................................................................................
Nrp ......................................................... untuk dimintakan pemeriksaan kepada
laboratorium lain.
KESIMPULAN
Dari fakta-fakta yang kami temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenazah
tersebut
maka
kami
simpulkan
bahwa .....................................................................................................................
.................. .............................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
..............................................................................................................................
PENUTUP
Demikian keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan
mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.
29
Tanda Tangan,
Nama dokter pemeriksa.
Form. V et R Psikiatrik
VISUM et REPERTUM
No:...../VRP/BLN...../TH....
Atas
permintaan
tertulis
dari
KEPOLISIAN ............................................................................. melalui suratnya
tanggal
.....................................,
No.............................................................................,
yang
ditanda
tangani
oleh........................................., Nrp.......................................................................,
pangkat........................................dan
diterima
tanggal..................................jam...................................., maka dengan ini saya,
sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit....................................................
menerangkan
bahwa
pada
tanggal
..............................................,
jam......................................... telah memeriksa serta merawat orang, yang
berdasarkan
surat
tersebut
di
atas
bernama..................................
umur....................., jenis kelamin.........................., pekerjaan.......................,
alamat...............................................................................................................
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga menderita
kelainan atau gangguan jiwa.
HASIL PEMERIKSAAN
30
31
TULANG-TULANG
1. Tulang tengkorak : terdapat sebuah lubang pada bagian belakang
tengkorak denganlokasi tepat pada garis tengah tubuh dan seratus
tujuh puluh tiga sentimeter dari tumit.Bentuk lubang tidak teratur,
dengan diameter lubang satu sentimeter, dengan tepi tidak teratur
2. Tulang wajah : terdapat sebuah lubang pada daerah dahi dengan
lokasi tepat pada titik tengah tubuh dan seratus tujuh puluh lima
sentimeter dari tumit. Bentuk lubang bulatdengan diameter satu koma
dua sentimeter, tepi rata berbentuk bulat.
3. Tulang belakang : Tidak ada kelainan
4. Tulang-tulang dada : Tidak ada kelainan
5. Tulang-tulang punggung :Tidak ada kelainan
6. Tulang-tulang panggul : Tidak ada kelainan
7. Tulang anggota gerak : Tidak ada kelainan.
D. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN DALAM
1. Kepala bagian dalam:
a. Kulit kepala bagian dalam : terdapat resapan darah di kulit kepala
sebelah dalam,terutama bagian dahi dan belakang kepala
b. Tulang Tengkorak : pada bagian dahi terdapat lubang berdiameter satu
koma duasentimeter berbentuk bulat, dengan tebing berbentuk
corong yang membuka mengarahke bagian dalam kepala, dan pada
bagian belakang tengkorak terdapat sebuah lubang berdiameter satu
sentimeter berbentuk bulat, dengan tebing berbentuk corong
yangmembuka ke arah luar.
c. Selaput keras otak : terdapat sebuah lubang berdiameter satu
sentimeter pada bagian belakang selaput otak
d. Selaput lunak otak : terdapat sebuah lubang berdiameter satu
sentimeter pada bagian belakang selaput otak, lokasi sama dengan
lubang pada selaput keras
e. Otak besar : Panjang delapan belas sentimeter, lebar tiga belas
sentimeter, tinggi enamkoma sentimeter. Berat seribu delapan ratus
gram. Terdapat lubang berupa liang yangmenembus dari depan otak
sampai belakang, terdapat jelaga dan resapan darah disepanjang liang
tersebut.
f. Otak kecil : panjang enam koma lima sentimeter, lebar delapan
sentimeter. Tinggiempat sentimeter, berat seratus sepuluh gram. Pada
penampang dan permukaan tidak ada kelainan.
g. Dasar tengkorak : tidak ada kelainan.
2. Leher bagian dalam:
a. Lidah : Tidak ada kelainan.
b. Pada kulit leher bagian dalam tidak ada kelainan.
c. Kerongkongan : tidak ada kelainan.
d. Tulang rawan cincin, tulang pangkal lidah, rawan gondok tidak ada
kelainan
35
3. Rongga dada:
a. Kulit bagian dalam : Tidak ada kelainan.
b. Otot dinding dada : Tidak ada resapan darah.
c. Tulang dada : Tidak ada kelainan.
d. Tulang-tulang Iga : Tidak ada kelainan.
e. Paru kanan : Terdiri dari tiga baga, permukaan licin, tepi tumpul, warna
merah gelap, berat empat ratus gram, ukuran panjang dua puluh satu
sentimeter, lebar empat belassentimeter dan tinggi dua sentimeter. Pada
perabaan terasa seperti spons
f. Paru kiri : Terdiri dari dua baga, permukaan licin, tepi tumpul, warna
merah gelap, berat tiga ratus lima puluh gram, ukuran, panjang dua puluh dua
sentimeter, lebar empat belas koma lima sentimeter dan tinggi dua
koma lima sentimeter. Pada perabaanterasa seperti spons.
g. Jantung : Kandung jantung terdapat cairan berwarna kuning jernih
sebanyak dua puluhmililiter, ukuran jantung, panjang, tiga belas
sentimeter, lebar sepuluh sentimeter dantinggi empat koma dua
sentimeter. Berat jantung tiga ratus gram
- Katup antara serambi dan bilik kanan ukuran lingkar katup dua
belas sentimeter,ukuran katup pembuluh nadi paru lima
sentimeter, tebal otot jantung kanan nolkoma lima sentimeter.
- Katup antara serambi dan bilik kiri ukuran lingkar katup sebelas
koma duasentimeter, ukuran katup pembuluh nadi lima sentimeter,
terdapat resapan darah pada pembuluh darah besar, tebal otot
jantung kiri satu koma lima sentimeter
4. Rongga perut:
a. Kulit perut bagian dalam : Tidak ada kelainan
b. Tirai usus menutupi sebagian besar usus
c. Rongga perut : Tidak ada perlengketan
d. Lambung : Terdapat pelebaran pembuluh darah lambung, ukuran
panjang, dua puluhsentimeter, lebar sembilan koma delapan
sentimeter.
e. Usus : Usus besar dan usus kecil tidak ada kelainan.
f. Hati : Permukaan licin, perabaan kenyal keras, warna merah
kecoklatan, tepi lancip, berat seribu dua ratus lima puluh gram,
ukuran, panjang dua puluh lima koma limasentimeter, lebar empat
belas koma lima sentimeter, dan tinggi, tujuh sentimeter,
pada pengirisan tidak ada kelainan.
g. Limpa : Permukaan tidak ada kelainan, warna merah kebiruan, berat
empat puluhgram, ukuran, panjang sepuluh sentimeter, lebar tuju
koma delapan sentimeter dantinggi dua sentimeter, pada pengirisan
tidak ada kelainan.
h. Ginjal kanan : Kapsul ginjal mudah dilepas, permukaan licin, warna
merah gelap, berat dua ratus gram, ukuran panjang sebelas
sentimeter, lebar enam koma tigasentimeter dan tinggi, dua koma
delapan sentimeter. Pada pengirisan tidak adakelainan.
i. Ginjal Kiri : Kapsul ginjal mudah dilepas, permukaan licin, berat dua
ratus gram,ukuran, panjang dua belas sentimeter, lebar enam
sentimeter dan tinggi tiga komalima sentimeter, permukaan licin,
warna merah gelap, pada pengirisan tidak ada kelainan.
5. Rongga panggul:
a. Kandung kemih kosong, tidak ada kelainan.
b. Prostat tidak ada kelainan
36
KESIMPULAN
Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan atas jenazah
tersebut, maka sayasimpulkan bahwa telah diperiksa jenazah seorang, laki-laki,
umur kurang lebih dua puluhlima tahun, warna kulit putih, kesan gizi cukup. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan bekasluka akibat kekerasan senjata api. Berupa
sebuah luka tembak masuk di dahi dengan jarak menempel pada dahi, dengan
arah tembakan miring ke bawah, dan luka tembak keluar pada bagian belakang
kepala, posisi lebih rendah lima sentimeter dari luka tembak masuk.Terdapat
tanda- tanda perdarahan dan kerusakan sebagian besar jaringan otak berupa
sebuahlubang yang menembus otak besar dari arah dahi ke arah belakang
kepala dengan arah sedikitmiring kebawah, perbedaan lubang masuk dan lubang
keluar sebesar tiga sentimeter. Sebabkematian adalah luka tembak di dahi yang
mengakibatkan kerusakan sebagian besar jaringanotak.
PENUTUP
Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya,
dengan mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.
37
A.
B.
C.
D.
Contoh soal 1 :
Identitas pasien
Nama : Susilo
Umur : 37 th
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Gebangsari, Genuk, Semarang
Riwayat penyakit sekarang : luka memar di lengan atas kiri akibat dianiaya
tetangganya.
Atas permintaan Polres Semarang Timur pada tanggal 2 Maret 2011 melalui
surat yang bernomor B/2195/III/2011/Reskrim yang ditandatangani oleh Kompol
Arif Sukamto, NRP 72030429. Sehubungan dengan hal tersebut di atas meminta
dilakukan pemeriksaan dan visum et repertum.
LUKA MEMAR
Pada pemeriksaan ditemukan luka memar.
Jumlah
: Satu
Lokasi
: di sisi dalam lengan atas kiri, 5 cm di atas garis siku
Bentuk
: teratur
Ukurannya : diameter terpendek tiga sentimeter, diameter terpanjang empat
sentimeter
Sifatnya
: Garis batas memar tegas dan bentuknya teratur. Daerah di dalam
garis batas tidak bengkak. Berwarna biru keunguan dan kulitnya
masih utuh. Di sekitar memar tidak ditemukan kelainan.
Contoh soal 2 :
Identitas pasien
a. Nama : Jonathan
b. Umur : 28 th
c. Pekerjaan : Model
d. Alamat : Gebangsari, Genuk, Semarang
38
Riwayat penyakit sekarang : luka iris di pipi kiri akibat dianiaya teman kerjanya.
Atas permintaan Polres Semarang Timur pada tanggal 4 Maret 2011 melalui
surat yang bernomor B/2199/III/2011/Reskrim yang ditandatangani oleh Kompol
Arif Sukamto, NRP 72030429. Sehubungan dengan hal tersebut di atas meminta
dilakukan pemeriksaan dan visum et repertum.
LUKA IRIS
Pada pemeriksaan ditemukan luka iris.
Jumlah
: Satu
Lokasi
: pipi kiri
Bentuk
: Sebelum dirapatkan terbuka dan ketika ditautkan rapat membentuk
garis lurus yang arahnya miring
Ukurannya : Sebelum ditautkan panjang lima belas sentimeter, lebar empat
sentimeter dan dalamnya satu sentimeter. Ketika dirapatkan
panjang luka menjadi enam belas sentimeter.
Sifatnya
: Garis batas luka bentuknya teratur, tepi rata dan kedua sudutnya
runcing. Tebing luka rata dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat,
lemak serta otot. Jembatan jaringan tidak ada. Dasar luka terdiri
atas jaringan otot. Daerah di sekitar garis batas luka tidak didapati
memar.
39
40
GAMBAR
Pro Justicia
VISUM et REPERTUM
No 1/VRH/BLN 10/TH 2012
Atas permintaan tertulis dari KEPOLISIAN sektor Gayamsari melalui suratnya
tanggal 03 oktober 2012, No R/8X/2012/Reskrim yang ditanda tangani oleh
Tri Wisnugroho, Nrp 69070626, pangkat AKR dan diterima tanggal 4 oktober
2012 jam 08.00 WIB maka dengan ini saya, sebagai dokter yang bekerja pada
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang menerangkan bahwa pada tanggal 4
oktober 2012 jam 13.00 WIB telah memeriksa dan merawat orang, yang
berdasarkan surat tersebut diatas dan telah dibenarkan oleh yang bersangkutan
bernama Irvan Surya Pradana bin Rubianto, umur 21 tahun, jenis kelamin lakilaki, pekerjaan pelajar/mahasiswa, alamat jl cimanuk raya no 39 Rt 05 Rw
02 kelurahan mlatiharjo kecamatan semarang timur kota semarang.
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga telah mengalami
peristiwa penganiayaan.
HASIL PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan yang telah saya lakukan, ditemukan fakta-fakta senagai
berikut :
A. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PERTAMA KALI
Tanggal
empat
oktober
dua
ribu
belas----------------------------------------------------------------1. KEADAAN UMUM
41
dua
a. Kesadaran
:
sadar----------------------------------------------------------------------------------b. Nadi
:
seratus
kali
permenit--------------------------------------------------------------------c. Pernapasan
:
dua
puluh
kali
permenit-------------------------------------------------------d. Tekanan darah : seratus dua puluh per delapan puluh
millimeter air raksa------e. Suhu
:
tiga
puluh
tujuh
derajat
celcius------------------------------------------------------2. KELAINAN-KELAINAN FISIK
a. Bagian luar tubuh : ditemukan luka memar dikelopak mata
kiri atas dan bawah. Pada pemeriksaan memar jumlah
satu buah lokasi kelopak mata atas kiri bentuk panjang
koma ukuran dua sentimeter koma sifatnya bengkak
batas
tegas
koma
robekan
di
selaput
bening
mata------------------------------------------------b. Bagian
dalam
tubuh
:
tidak
ada
kelainan-----------------------------------------------------B. FAKTA YANG DIALAMI SELAMA PERWATAN
1. Fakta
berupa
akibat
:
-----------------------------------------------------------------------------------------2. Fakta
berupa
tindakan
medik :-----------------------------------------------------------------------------C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TERAKHIR
Tanggal
sebelas
oktober
dua
ribu
dua
belas--------------------------------------------------------------1. Fakta yang berkaitan dengan kondisi jasmaniahnya : tidak sembuh
sempurna--------------2. Fakta
yang
berkaitan
dengan
pekerjaannya
:
terganggu-------------------------------------------KESIMPULAN
Dari fakta-fakta yang saya temukan sendiri dari pemeriksaan orang tersebut
mada dapat disimpulkan bahwa saudara Irvan Surya Pradana bin Rubianto.
Keadaan umum dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan
kekerasan tumpul dengan ditemukan luka memar dikelopak mata kiri
atas dan bawah jumlah satu buah lokasi kelopak mata atas kiri bentuk
panjang koma ukuran dua sentimeter koma sifatnya bengkak batas
tegas koma robekan di selaput bening mata. Luka belum dapat di
klasifikasikan karena masih dalam proses pengobatan.
PENUTUP
Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan
mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.
Semarang, 11 oktober 2012
Tanda tangan,
42
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
Contoh Soal:
Laki-laki, 45 tahun, ditemukan gantung diri di kamar. Pemeriksaan luar lebam
mayat (+) di ujung jari kaki, paha dan betis, merah kebiruan, tidak hilang pada
penekanan. Kaku mayat (+) di seluruh badan lengkap.
Pertanyaan:
1. Perkiraan waktu kematian?
2. Mekanisme lebam mayat?
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi lebam mayat?
4. Mekanisme kaku mayat?
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kaku mayat?
54
55
56
57
58
Anda diminta menjadi saksi ahli dalam kasus tersebut. Buatlah visum
atas nama Tn. X
Saat menulis visum, tulis jawaban di LJK sesuai nomor yang ada saja
(kayak ngisi soal mencongak). Contoh:
h: sadar penuh OK
Kesadaran : sadar penuh agak boros waktu
Yang diisi dulu bagian identitas bagian2 yang tinggal nyontek skenario
tanda tangan dan nama di bagian pojok bawah deskripsi luka
kesimpulan
Benar
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Salah
Sadar penuh
.. belum diisi
100 x/menit
37oC
. belum diisi
<Kesimpulan>
g. Sadar penuh
c. 100x/menit
d. 37oC
f. <kesimpulan>
b. 22 x/menit
e. <deskripsi luka>
59
60
Penting !
Hasil Konsultasi dengan dr.setyo (2010) :
Visum yang dikeluarkan adalah visum orang hidup.
Begitu juga dengan dr.Istiqomah (2011), visum psikiatri dll tidak keluar, hanya
visum hidup saja.
Format visum :
a. Pendahuluan
b. Pemberitaan (Hasil Pemeriksaan)
c. Kesimpulan
d. Penutup
OSCE COMPRE mengerjakan keempat format visum lengkap
PENTING !!! :
a. Pemberitaan : Menulisnya tidak boleh menggunakan kata-kata yang disingkat :
angka, tanda plus minus dan koma hrs ditulis dengan huruf (contoh : d. Seratus
dua puluh per delapan puluh milimeter air raksa)
b. Tempat yang kosong adanya kalimat tidak sampai tepi dipenuhi dengan garis
c. Klo salah tidak boleh di tipex tp, dicoret dan diberi paraf.
d. Nanti waktu menjawab langsung : seumpama a. Sadar b. Sembilan puluh kali
permenit. Ga usah nulis a. Kesadaran : sadar b. Nadi :... (Kelamaan)
e. Bagian Kesimpulan :
seumpama belum dirawat menulisnya : luka belum dapat diklasifikasikan karena
masih dalam proses pengobatan.
Kesimpulan lanjutan (sudah dirawat) : luka dapat mengakibatkan tidak sembuh
sempurna dan dapat mengganggu aktivitas sebagai mahasiswa (TIDAK BOLEH
MENULIS LUKA BERAT,LUKA SEDANG, LUKA RINGAN) tp,keterangannya. (pada
luka sedang menulisnya hari / bulan (tidak boleh minggu)).
Untuk usia, menggunakan berusia kurang lebih ..... pada kesimpulan, karena
merupakan perkiraan saat pemeriksaan, bukan usia pasti.
f. Jgan lupa kata penutup dihafalkan seumpama keluar : demikianlah keterangan
tertulis ini...... dan tanta tangan jg krn nilainya 30 pada penutup.
61