Otw 1
Otw 1
batu pertama
Nama Ruangan
Ruang kelas VII A, B, C, D, E, F,dan G
Ruang kelas VIII A, B,C, D, E, F, dan
G
Ruang kelas IX A, B, C, D, E, F, dan G
Ruang KEPSEK dan WAKASEK
Ruang Guru
Ruang Bimbingan Konseling (BK)
Ruang Tata Usaha (TU)
Ruang Arsip
Ruang Komite
Musholla
AULA
Perpustakaan
Laboratorium IPA
Multimedia
Lapangan upacara
Jumlah
6 kelas
6 kelas
6 kelas
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Lapangan Basket
1
UKS
1
Koperasi siswa
1
Kantin sekolah
4
Parkiran sepeda guru
1
Parkiran sepeda siswa
1
Tabel 1.1.1 : Tabel Ruangan dan Tempat Kegiatan
Dari keseluruhan ruangan tersebut, terdapat beberapa ruangan yang saat
ini tidak dapat digunakan untuk proses belajar mengajar dikarenakan
bangunannya yang rusak dan masih perlu bnayak perbaikan. Solusinya
siswa yang awalnya belajar di dua kelas yang rusak itu dipindahkan di aula
sekolah. Pihak sekolah sebenarnya merasa sangat tidak efetif dengan adanya
aula sekolah yang disekat menjadi dua ruangan untuk menampung dua kelas
yang kondisi kelasnya rusak. Selain itu dengan dipindahnya siswa ke aula
dirasa sagat menghambat fungsi dari aula itu sendiri. Mengenai keadaan
kelas yang perlu perbaikan satusatunya solusi yang diusahakan oleh sekolah
adalah mengajukan pada pemerintah. SMP Negeri 11 Jember mempunyai
sarana dan prasarana yang sudah cukup memadai, dimana hampir 85%
sarana dan prasarananya baik dan dapat difungsikan dengan baik hanya
terkendala dua bangunan kelas yang perlu perbaikan.
1.2 Gambaran Umum Data Siswa dan Guru
SMP Negeri 11 Jember memiliki jumlah siswa yang cukup banyak. Data
tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2.1 berikut.
NO KELAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
WALI KELAS
JML SISWA
L
P
18
20
22
16
20
18
17
19
21
17
16
20
114
110
15
23
21
17
15
23
20
18
JUMLAH
38
38
38
36
38
36
224
38
38
38
38
11
12
13
14
15
16
17
18
VIII E Misriyamah,S,Pd
VIII F Tri Lisiyani,S.Pd
JUMLAH SISWA KELAS VIII
IX A
Wasis S.Pd
IX B
T. Luxiningrum,S.Pd
IX C
Nurmaida Tambun,S.Pd
IX D
Triswita Nuswantarie,S.Pd
IX E
Eko Ermawanto,S.Pd
IX F
Kayitno,S.Pd
JUMLAH SISWA KELAS IX
14
17
102
18
18
20
20
16
14
106
24
21
126
18
18
16
16
20
21
109
38
38
228
36
36
36
36
36
35
215
NO
NAMA/NIP
GOL
JABATAN PNS/GTT
IJASAH
2
3
4
5
S.Pd., M.Pd
NIP. 19631009 198601 1
003
Yuni Setiyaningsih,S.Pd
NIP. 19630606 198602 2006
Drs. Sunarko
NIP. 19550810 198403 1005
Drs. Setyono
NIP. 19640706 199003 112
Hariani,S.Pd
NIP. 19580605 198703 2
004
T. Luxiningrum,S.Pd
NIP. 19620425 198703 2
BID
MEN
Baha
IV b
Kep. Sek
PNS
S1/Bahasa Inggris
Inggr
IV b
Guru
PNS
S2/Bhs Inggris
S1/FISIKA
IPA
IV b
Guru
PNS
S1/SOSPOL
PAI
IV a
Guru
PNS
SI/ GEOGRAFI
IPS
IV a
Guru
PNS
S1/ SEJARAH
IPS
IV a
Guru
PNS
S1 / PKn
PKn
007
Baha
7
Eriyani Purwanti,S.Pd
NIP. 19651128 199003 2
IV a
Guru
PNS
Inggr
007
S1/
8
Farid Wadjdi,S.Pd
NIP. 19651216 198903 1
011
Mustangin,S,Pd
NIP. 19651129 199003 1
IV a
Guru
PNS
MATEMATIKA
Mate
IV a
Guru
PNS
S1/ BIOLOGI
IPA
S1/BHS
Baha
005
10
11
12
13
IV a
Guru
PNS
INDONESIA
Indon
IV a
Guru
PNS
S1/BK,
BK
IV a
Guru
PNS
S1/BK,
BK
IV a
Guru
PNS
S1/BK,
Mate
014
Baha
14
15
Emi sulistyowati,S.Pd
NIP. 19670409 198901 2
002
Retno Hastuti,S.Pd
NIP. 19660813 199802 2
IV a
Guru
PNS
S1/BHS INGGRIS
Inggr
IV a
Guru
PNS
S1/MATEMATIKA
Mate
S1/BHS
Baha
002
16
17
18
Wasis.S.Pd
NIP. 19610101 198412 1
010
Misriyamah,S.Pd
19610103 199003 2 006
Sujono,S.Pd
NIP. 19650421 198901 1
IV a
Guru
PNS
INDONESIA
Indon
IV a
Guru
PNS
S1/BK,
BK
IV a
Guru
PNS
S1/Matematika
Mate
003
Baha
19
Nurmaida Tambun,S.Pd
NIP. 19650802 199112 2
IV a
Guru
PNS
S1/BHS INGGRIS
Inggr
001
Baha
20
Tri Lisiani,S.Pd
NIP. 19640927 198503 2
III d
Guru
PNS
S1/BK,
Indon
21
004
Dra. Dewi Novi Wardhani
NIP. 19670907 200012 2
III d
Guru
PNS
S1/BIOLOGI
IPA
22
003
Triswita Nuswantarie
NIP. 19690712 200501 2
III c
Guru
PNS
S1/ SEJARAH
IPS
018
SI/ P.AGAMA
23
24
25
Khulasoh,S.Pd.I
NIP. 19801110 2010012014
Pangestu,S.Pd
NIP. 19750903 201001 2
005
Eko Ermawanto,S.Pd
III b
Guru
PNS
PAI
PNS
ISLAM
S2 / PAI
S1/IPS
III b
Guru
Guru
GTT
S1/ BIOLOGI
TIK
IPS
NUPTK :
26
7448754656200012
Siswanto,S.Pd
NUPTK :
Guru
GTT
SI/ OR
Penja
9145763665200013
Bhs.
S1/ SOSEK(AKTA
27
28
29
30
31
32
33
34
Dian Sulistyoningtyas,S.P
NUPTK :
3639760661300102
Diah Setyorini,S.Pd
NUPTK.2238759661300053
Yati Kurniawati,S.Pd
NUPTK :
1254763664210073
Umi Rosida, S.Pd
NUPTK.
Moh. Jamalul Lail,S.Pd
Sri Susanti Cahyani,S.TP
NUPTK.
Guru
GTT
IV)
TIK
Guru
GTT
S1/BK,
SI/Bhs Indonesia
Seni
Bhs D
Guru
GTT
S1/OR
Olah
Guru
GTT
Bhs.
Guru
GTT
S1 / FISIKA
Guru
GTT
S1-TP
IPA
Ketra
Seni
Seni
PKn
1759758658220002
Tati Sugiati,S.Pd
Dra. Puji Budi Yudawati
Guru
PNS
Tabel 1.2.2 data Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu
belajar dengan baik. Hal ini tentu tidak akan mudah tanpa kerjasama kami
beserta guru mata pelajaran terkait.
2.1.2 Analisis Masalah Karakter Siswa
Permasalahan karakter siswa di sekolah yang timbul yakni kenakalan
oleh siswa itu sendiri. Mulai dari kelas VII hingga kelas IX, berbagai
pelanggaran sering dilakukan oleh siswa. Kenakalan saat jam pelajaran
berlangsung diantaranya adalah ramai dikelas (kotekan), bermain sendiri,
saat jam pelajaran berlangsung juga anak-anak sering ijin ke kamar mandi
ternyata mereka pergi ke kantin dan tidak sedikit yang melakukan hal
seperti itu. Berkaitan dengan sopan santun, beberapa siswa masih ada yang
berkata tidak baik, bahkan ada yang menjelekkan gurunya. Saat ulangan,
beberapa siswa ada yang mencontek jawaban milik temannya, adapula
yang melihat jawaban dari buku.
Namun dari berbagai kenakalan yang dilakukan siswa, berbagai upaya
pula telah dilakukan sekolah berkaitan dengan penanaman karakter siswa
mulai sejak kelas VII hingga kelas IX. Hal ini dibuktikan dengan SMPN
11 Jember yang menanamkan pembiasaan 3S (salam, senyum, sapa) untuk
seluruh warga sekolah, terutamanya terfokus pada siswa. Jadi setiap pagi
beberapa guru sudah siap di depan halaman sekolah menyambut para
siswa untuk bersalaman. Hal ini bertujuan untuk membelajarkan sikap
sopan dan hormat kepada guru. Contoh lainnya gerbang akan ditutup oleh
satpam tepat pukul 07.00 WIB, hal ini bertujuan untuk mendisiplinkan
siswa agar siswa masuk ke sekolah lebih awal. Selain itu sekolah juga
menyediakan buku pelanggaran pada tiap kelas, yang nantinya di isi nama
yang melakukan pelanggaran dan nantinya akan diberikan sanksi. Dari
beberapa upaya tersebut, hasilnya banyak siswa yang masih memiliki
kesadaran untuk mentaati tata tertib sekolah misalnya saja kebanyakan
siswa datang ke sekolah lebih awal, ketika guru masuk kelas ada siswa
yang menyuruh teman-temannya untuk diam dan tidak bermain sendiri.
2.2 Analisis Bidang Kesehatan dan Lingkungan Sekolah
2.2.1 Analisis Masalah Kesehatan
Kesehatan siswa sering merasa terganggu ketika sedang upacara
berlangsung. Pada saat upacara hari senin banyak siswa merasa tidak kuat
dan pergi ke UKS. Hal ini dikarenakan siswa tidak sarapan dan
10
memaksakan diri untuk mengikuti upacara. Selain itu, pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung, terdapat beberapa gangguan yang berhubungan
dengan masalah kesehatan siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan,
ditemui beberapa masalah kesehatan siswa yang mengganggu pelaksanaan
pembelajaran diantaranya yaitu sakit gigi, nyeri perut karena haid, siswa
perempuan ada yang terganggu dengan bau nafas temannya seperti asap
rokok. Dari permasalahan tersebut dikhawatirkan akan semakin merajah
ke siswa yang lain dan dapat lebih mengganggu pelaksanaan pembelajaran
di kelas. Kekhawatiran ini yang mendorong kami untuk melakukan tindak
pencegahanya itu melakukan penyuluhan akan kesehatan reproduksi bagi
siswi dan penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS, penyuluhan bahaya
rokok dan miras, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta pelatihan
UKS dan dokter sekolah. SMPN 11 Jember memiliki UKS dan tidak
memiliki perawat sekolah. UKS di SMPN 11 Jember dijaga oleh pegawai
bernama Bu Kayitno. UKS tersebut juga memiliki sejumlah tenaga kerja
yang berasal dari siswa yaitu PMR. Kegiatan yang dilakukan PMR adalah
membantu siswa lainnya yang memiliki masalah kesehatan khususnya
pada saat upacara hari senin. Kegiatan lainnya yaitu pemberian materi
setiap jumat sore tentang pertolongan pertama dalam kecelakaan dan
pencegahan lainnya. Pemberian materi tersebut dibimbing oleh Bu
Kayitno dan guru olahraga di SMPN 11 Jember.
2.2.2 Analisis Masalah Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah SMPN 11 Jember sangat bersih, dan rapi. Hal
ini dikarenakan karena adanya petugas tim 7K, selain itu juga melalui
guru, dan wali kelas yang selalu mengajarkan kebersihan lingkungan
sekolah. Hal ini dibuktikan oleh pembiasaan dari guru untuk malakukan
piket di pagi hari dan pada saat pulang sekolah. Namun, ada salah satu titik
dimana tempat tersebut sangat tidak terawat yaitu kamar mandi siswa
khusus laki-laki. Kamar mandi tersebut berada di pojokan sekolah
sehingga hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Siswa maupun siswi
cenderung menggunakan toilet umum di samping ruang guru karena
sangat bersih. Setiap minggunya juga diterapkan adanya bersih-bersih
lingkungan sekolah yang dilaksankan setiap hari Jumat dengan sebutan
11
Jumat Bersih. Kantin, ruang UKS sekolah SMPN 11 Jember juga sudah
cukup nyaman, karena keadaan ruangan di UKS tidak mengganggu
istirahat siswa yang sakit. Akan tetapi ruangan di UKS masih akan ada
perbaikan. Untuk obat-obatan yang ada di UKS sudah lengkap, tetapi obatobatannya yang ringan-ringan saja, misalnya seperti adanya tensi, minyak
kayu putih, obat merah, dan sebagainya. Namun sekolah ini mempunyai
kendala yaitu sulitnya air. Sehingga produk yang biasanya dihasilkan oleh
sekolah SMPN 11 Jember yaitu susu kedelai, sekarang masih terhambat.
Oleh sebab itu masalah tersebut sampai saat ini masih ditangani oleh guru
prakarya.
2.3 Analisis Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
2.3.1 Analisis Permasalahan Ekonomi Siswa
dari
Keluarga
Prasejahtera
Berdasarkan obeservasi yang kami lakukan di SMP Negeri 11
Jember, kami mendapati sebagian besar siswa SMPN 11 Jember berasal
dari keluarga menengah kebawah. Pekerjaan orang tua siswa kelas
menengah sebagai wiraswasta, sebagian lagi dari keluarga yang kurang
mampu. Meskipun terdapat beberapa siswa yang berasal dari lingkungan
keluarga yang cukup mampu, namun jumlahnya hanya sedikit. Hal
tersebut membuat siswa menjadi kurang bersemangat dalam belajar di
kelas dikarenakan fasilitas yang diberikan keluarga siswa yang kurang
mampu dirasa belum maksimal. Untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga siswa yang kurang mampu, diperlukan usaha untuk mendukung
ekonomi keluarga siswa yaitu dengan membekali siswa atau orang tua
siswa dengan keterampilan keterampilan berwirausaha.
2.3.2 Analisis Potensi Wirausaha Siswa dan Keluarganya
Pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 11 Jember, siswa dibekali
dengan keterampilan bercocok tanam, yaitu pembibitan dan produksi.
Kegiatan ini diberikan sejak siswa berada di kelas VII. Di kelas VII siswa
dibekali dengan cara menanam dari bibit sayuran, misalnya kulbis; bunga
kol; dan seledri. Di kelas VIII siswa dibekali keterampilan berwirausaha
yaitu mengolah kedelai menjadi susu kedelai dan menjual hasil olahan
tersebut. Dan si kelas IX siswa mendapatkan bekal keerampilan membuat
12
es krim tape. Melalui bekal kegiatan yang telah diberikan oleh sekolah ini,
siswa dan keluarganya berpotensi untuk melakukan kegiatan wirausaha
dengan bercocok tanam sayuran (berkebun) dan menjual hasil kebunnya
ketika sudah siap panen atau siswa dan keluarganya juga dapat melakukan
usaha dengan mengolah kedelai menjadi susu dan menjual hasil olahan
tersebut di daerah sekitar rumahnya maupun dengan di titipkan di kantin
sekolah.
13
rencana
praktek
mengajar
terbimbing,
rencana
program
Jember
15
Jember.
Positron
adalah
kegiatan
pengamatan
matahari
16
untuk
3.2.1
17
Dikalangan remaja usia sekolah menengah, rasa ingin tahu dan rasa
ingin mencoba mereka sangat besar, terutama hal-hal yang berkaitan
dengan rokok dan minuman keras. Untuk mencegah hal tersebut, kami
berencana akan mengadakan penyuluhan bahaya rokok dan minuman
keras. Hal ini kami lakukan untuk
18
1.
19
selalu
menjaga
kebersihan
kelas
mereka.
Rincian
20
Keluarga Prasejahtera
21
22
Hari
Waktu
Selasa
Kamis
Selasa
Jumat
Senin
Sabtu
Kamis
Sabtu
Senin
Kamis
10.00 11.20
08.20 09.40
11.40 13.00
07.20 08.40
07.00 08.20
07.00 08.20
10.10 11.30
08.50 10.10
11.10 12.30
07.00 08.20
lagu-lagu
wajib
23
4.2.1.4
kerja
menghafal
dan
mengamalkan
pancasila
24
25
Pendapatan
Kas
Rp 459.000,00
KK-MT
Posdaya
Unej
Jumlah
Rp 459.000,00
Pengeluaran
Konsumsi
Pembina dan
Satpam
Sie
Kesekretariaan
Rp 188.000,00
Rp
28.000,00
Hadiah lomba
tartil dan kotak
hadiah
Banner Pensi
Rp 123.000,00
Jumlah
Rp 459.000,00
Rp 120.000,00
4.2.4.3 Kendala
Acara pensi yang seharusnya selesai pukul 23.00 WIB molor hingga
26
ke kamar masing-masing
Sebaiknya dua jam sebelum jadwal sarapan sudah dilakukan
konfirmasi dengan juru masak dan setengah jam sebelum jadwal
Pendapatan
Kas
Rp
KK-MT
75.000,Posdaya
Unej
Pengeluaran
Hadiah untuk
juara 1
Hadiah untuk
juara 2
Hadiah untuk
juara 3
Rp.28.000,Rp.25.000,Rp.22.000,-
27
Jumlah
Rp
75.000,-
Jumlah
Rp.75.000,-
4.2.5.3 Kendala
Terdapat kesalahan ketika mengumumkan pemenang lomba mading,
sehingga banyak siswa yang protes karena setelah dilihat
kenyataannya untuk pemenang juara lomba mading sangat tidak
sesuai.
4.2.5.4 Saran
Panitia lebih selektif dan teliti terhadap skor masing-masing peserta
dan melakukan pengecekan ulang secara detail sebelum pemenang
diumumkan.
4.2.6 Lomba Keagamaan
4.2.6.1 Deskripsi Kegiatan
Lomba keagamaan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 September
2015 dan diikuti oleh perwakilan setiap kelas dari siswa kelas VII dan
VIII. Dalam lomba keagamaan terdapat dua lomba, yaitu lomba adzan
dan kaligrafi. Lokasi lomba adzan ditempatkan di mushollah sedangkan
lomba kaligrafi di koridor sekolah. Pada lomba adzan dan kaligrafi
terdapat dua juri, yaitu guru agama SMP Negeri 11 Jember serta
perwakilan mahasiswa KK-MT Unej yang merupakan panitia dari
kegiatan tersebut.
Kriteria penilaian lomba adzan terdiri dari volume, pelafalan,
pengaturan nafas (power), tempo, dan irama. Sedangkan kriteria
penilaian lomba kaligrafi terdiri dari makhroj dan kreativitas. Skor yang
diperoleh masing-masing peserta lomba adzan dan kaligrafi akan
diakumulasi dan dipilih 3 skor tertinggi sebagai juara. Pengumuman
juara lomba keagamaan dilakukan setelah upacara pada hari Senin, 28
September 2015 bersamaan dengan pengumuman lomba kegiatan yang
lain.
4.2.6.2 Anggaran Dana
Tanggal
24 Sept
2015
Pendapatan
Kas
Rp 124.000,KK-MT
Posday
a
Unej
Pengeluaran
Kertas Ariston
Rp
2.000,-
Map kertas
Rp
2.000,-
Lembar
fotokopi
Rp
1.500,-
28
25 Sept
2015
Jumlah Rp 124.000,-
Tasbih
Rp
7.500,-
Sajadah
Rp
10.000,-
Sarung
Kertas sampul
Buku tulis
new vision 38
Buku tulis
sidu
Buku tulis
new vision 58
Tipe x
Stabilo
Bolpoin
Jumlah
Rp
Rp
Rp
23.000,4.000,15.900,-
Rp
17.400,-
Rp
24.000,-
Rp
6.000,Rp
5.400,Rp
4.500,Rp 124.000,-
4.2.6.3 Kendala
Ada peserta lomba keagamaan (adzan dan kaligrafi) yang tidak hadir
ketika lomba sudah dilaksanakan dan nama peserta lomba langsung
dicoret (diidskualifikasi)
4.2.6.4 Saran
Lebih teliti dalam mempersiapkan daftar hadir peserta lomba
keagamaan (adzan dan kaligrafi)
4.2.7 Baksos Idul Adha
4.2.7.1 Deskripsi Kegiatan
Baksos diadakan untuk memenuhi program kerja KK-MT Posdaya
2015 SMP Negeri 11 Jember dan untuk memperingati Hari Raya Idul
Adha. Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan baksos ini yaitu
mengumumkan kepada seluruh siswa SMP Negeri 11 Jember tentang
adanya kegiatan baksos pada peringatan Idul Adha. Panitia juga
mengumumkan bahwa dibuka penggalangan dana dari semua siswa
untuk santunan kepada panti asuhan. Selain itu, panitia juga sebagai
fasilitator penyaluran bahan makanan pokok, sembako, baju bekas layak
pakai, buku bacaan bekas layak baca maupun buku baru. Pengumpulan
bahan yang akan digunakan untuk baksos dijadwalkan pada tanggal 2228 September 2015 dan penyerahan tanggal 28 September pukul 12.30.
Barang-barang yang dikumpulkan berupa sembako (beras, minyak
goreng, mie instan), alat-alat sekolah, pakaian bekas yang layak pakai.
Peserta baksos terdiri dari siswa-siswi SMP Negeri 11 Jember yang
29
30
4.2.8.3 Kendala
Banyak siswa yang tidak jadi ikut kegiatan karena dilarang
membawa kendaraan pribadi dan diwajibkan memakai seragam.
4.2.8.4 Saran
Demi keamanan siswa-siswi SMPN11 Jember, sebaiknya lebih
ditegasi lagi untuk tidak membawa kendaraan pribadi dan
memastikan siswa ditemani oleh orang tua atau kerabat.
telah
memberikan hadiah berupa satu sikat gigi dengan maksud agar semakin
menambah kesadaran peserta penyuluhan akan pentingnya menjaga
kesehatan rongga mulut dan gigi.
4.3.1.2 Anggaran Dana
Tanggal
Pendapatan
Pengeluaran
31
19 Sept
2015
Kas
Rp 95.900,KK-MT
Posdaya
Unej
Jumlah
Konsumsi
Pemateri
Konsumsi Guru
Pendamping
Konsumsi Peserta
Penyuluhan:
Aqua Gelas
Roti
Rp 95.900,- Jumlah
Rp
12.000,-
Rp
12.000,-
4.3.1.3 Kendala
Jumlah peserta tidak sesuai dengan target yang diharapkan sehingga
dilakukan penambahan peserta dari siswa lain yang tidak menjadi
perwakilan kelas
Pengisian daftar hadir siswa kurang tertib sehingga jumlah siswa
32
HIV/AIDS serta tanya jawab. Selama proses tanya jawab tentang materi
yang berhubungan, siswa terlihat sangat antusias. Selama kegiatan
berlangsung, terdapat beberapa siswa yang berbicara dengan temannya.
Namun hal ini dapat diatasi dengan mengajukan pertanyaan pada siswa
yang bersangkutan.
4.3.2.2 Anggaran Dana
Tanggal
24
Oktober
2015
Pendapatan
Kas
KK-MT
Posdaya
Unej
Jumlah
Rp 27. 500,-
Rp. 27.500,-
Pengeluaran
Konsumsi
Pemateri
Kesekretariatan
Rp.
Jumlah
1.500,-
4.3.2.3 Kendala
Kurangnya alokasi waktu yang disediakan
Kegiatan sempat berlangsung kurang kondusif meskipun hanya
sebentar
4.3.2.4 Saran
Melihat keantusiasan siswa selama kegiatan berlangsung sebaiknya
kegiatan penyuluhan bahaya rokok dan miras perlu diakan rutin oleh
33
Pendapatan
Kas
Rp. 13. 500,KK-MT
Posdaya
Unej
Pengeluaran
Konsumsi
Rp. 13. 000,Pemateri
Kesekretariatan
Jumlah
Rp. 13.500,-
Jumlah
Rp.
500,-
Rp. 13.500,-
4.3.3.3 Kendala
Kurangnya alokasi waktu yang disediakan
Di tengah kegiatan sempat berlangsung kurang kondusif selama
beberapa menit karena beberapa siswa yang mulai bosan sehingga
berbicara sendiri dengan temannya
4.3.3.4 Saran
Melihat keantusiasan siswa selama kegiatan berlangsung, sebaiknya
antara kegiatan penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS dan
penyuluhan bahaya rokok dan minuman keras tidak dilaksanakan
secara bersamaan
Diberikan pertanyaan pada siswa yang mulai terlihat kurang
34
Pendapatan
Kas
Septemb
er 2015
KK-MT
Posdaya
Unej
Rp 200.000,-
Pengeluaran
Konsumsi
pemateri+guru
(makanan berat)
Konsumsi
peserta
(makanan
ringan)
Minum
pemateri+guru
Air mineral
untuk peserta
Doorprize
Rp. 80.400,Rp.
4.500,-
35
Total
Rp 200.000,-
Total
Rp.192.940,-
4.3.4.3 Kendala
Jumlah konsumsi yang disediakan oleh panitia kurang karena jumlah
untuk kamera
4.3.4.4 Saran
Panitia segera membelikan konsumsi tambahan untuk peserta yang
diluar target
Menggunakan kamera ponsel panitia untuk mendokumentasikan
36
Pendapatan
Kas
KK-MT
Posdaya
Unej
Alokasi
Rp 78.425
Pengeluaran
Konsumsi
Pemateri dan
Guru
Konsumsi
Peserta
Rp. 25.570,-
Doorprize
Rp.
Rp. 34.500,5.373,-
Total
Rp 78.425 Total
Rp. 78.425,4.3.5.3 Kendala
Jumlah peserta yang hadir melebihi jumlah yang ditargetkan
sehingga daftar hadir yang disediakan kurang
4.3.5.4 Saran
Panitia menyiapkan daftar hadir peserta lebih dari yang ditargetkan
4.3.6 Gerakan Kebun Bergizi
4.3.6.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Kebun Bergizi ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VII dan
VIII SMPN 11 Jember. Sebelum dilakukan praktik menanam, siswa telah
diberikan bekal materi yang berkaitan dengan kegiatan kebun bergizi.
Setelah siswa mendapatkan materi, maka pada minggu setelahnya siswa
melakukan kegiatan praktik. Spada praktik pertama siswa diajari untuk
mengolah tanah yang dicampur dengan pupuk. Pada minggu selanjutnya
siswa melakukan praktik menanam menggunakan benih. Pada langkah
ini, siswa benar-benar dipandu oleh guru dan pemateri dari dinas
pertanian, Pak Imam, karena hal tersebut akan berpengaruh besar
terhadap pertumbuhan tanaman yang ditanam. Setelah tanaman ditanam,
maka siswa diajari untuk melakukan perawatan pada tanaman di minggu
37
kepada
siswa
di
masing-masing
kelas.
Sistem
penilaiannnya berkala, yaitu dua minggu sekali secara rahasia oleh tim
penilai. Tim penilai adalah mahasiswa PPL Unej yang merupakan panitia
dari kegiatan tersebut.
Penilai terdiri dari dua tim. Masing-masing tim terdiri dari dua
orang. Pada penilaian pertama, tim 1 menilai kelas VII dan tim 2 menilai
kelas VIII. Kemudian pada penilaian kedua, tim 1 menilai kelas VIII dan
tim 2 menilai kelas VII, demikian seterusnya. Kriteria penilaian terdiri
dari keindahan, kebersihan, kerapihan, kelengkapan atribut kelas, dan
keunikan serta kekreatifan hiasan ilmiah di kelas. Skor yang diperoleh
masing-mesing kelas akan diakumulasi dan dipilihl 3 juara, yaitu juara 1,
2, dan 3 pada keseluruhan kelas VII dan VIII.
Pengumuman juara lomba kelas dilakukan setelah upacara
peringatan G-30S/PKI. Awalnya pengumuman dijadwalkan dilaksanakan
selama dua kali (bulan September dan Oktober), namun karena kendala
waktu harus dibagi dengan pelaksanaan proker lain, maka diputuskan
untuk dilakukan penilaian hanya sau kali pada bulan September 2015.
4.3.8.2 Anggaran Dana
Tanggal
Pendapatan
Pengeluaran
39
25
Kas
September
KK-MT
2015
Posdaya
Unej
Total
Rp 100.000,-
Rp 100.000,-
Hadiah Juara 1
Rp
40.000,-
Hadiah Juara 2
Hadiah Juara 3
Rp
Rp
35.000,25.000,-
Total
Rp 100.000,-
4.3.8.3 Kendala
Kurangnya kepedulian siswa terhadap informasi lomba kelas,
sehingga banyak siswa yang asal menghias dan membersihkan kelas
tanpa memperhatikan kriteria penilaian yang diberitahukan
Minimnya waktu yang tersedia untuk pelaksanaan lomba kelas
4.3.8.4 Saran
Memberikan kriteria penilaian dan ditempel di mading kelas serta
lebih giat untuk mengingatkan siswa tentang kriteria penilaian lomba
kelas
Menjadwalkan lebih awal dan segera diinformasikan kepada siswa di
setiap kelas serta menyisipkan waktu penilaian di sela-sela kegiatan
lain
4.3.9 Jumat Bersih
4.3.9.1 Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Jumat Bersih dilaksanakan setelah kegiatan
belajar dan mengajar pada hari Jumat. Baik siswa kelas VII, VIII dan IX
bertanggung jawab untuk membersihkan ruang kelas masingmasing.
Selain itu, siswa juga membersihkan musholla sekolah, laboratorium
sekolah dan halaman sekolah. Selain membersihkan ruang kelas masing
masing, setiap kelas juga mendapat giliran untuk membersihkan tempattempat tersebut. Semua kegiatan tersebut dibantu oleh para guru
(terutama wali kelas) serta mahasiswa KK- MT POSDAYA. Kegiatan
tersebut rutin dilaksanakan setiap hari Jumat.
4.3.9.2 Anggaran Dana
4.3.9.3 Kendala
Pada saat pelaksanaan kegiatan Jumat bersih, masih terdapat
beberapa siswa yang lebih asyik bermain sendiri dan tidak
bersemangat untuk membantu yang lain jika tidak didampingi oleh
guru atau mahasiswa PPL
40
4.3.9.4 Saran
Guru dan mahasiswa PPL turut bekerja sama membantu dan
mendampingi siswa selam kegiatan berlangsung (dari awal sampai
selesai)
4.4 Implemenasi Program Wirausaha
4.4.1 Kreasi Bahan Bekas
4.4.1.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada saat kegiatan PERSAMI berlangsung
pada tanggal 24 Oktober 2015. Peserta dari kegiatan ini sebanyak 32
peserta perwakilan dari masing-masing regu PERSAMI. Peserta
diwajibkan membawa barang bekas yang akan dimanfaatkan kembali.
Selain itu, kami juga mengijinkan siswa untuk membawa barang
setengah jadi yang kemudian dilanjutkan kembali di sekolah. Kegiatan
ini dilakukan di halaman samping sekolah. Peserta diberi waktu selama
30 menit untuk membuat kreasi barang bekas tersebut. Peserta diberi
kebebasan untuk mengkreasikan barang bekas tersebut menjadi barang
yang lebih bermanfaat.
Kriteria dalam penilaian kegiatan ini yaitu: kreatifitas, ketepatan
mengumpulkan, dan kerapian. Para peserta terlihat sangat antusias dalam
mengerjakan barang bekas yang mereka bawa. Setelah semua peserta
selesai membuat kerajinan tersebut, hasilnya dikumpulkan menjadi satu.
Dari hasil tersebut, panitia mengambil tiga barang dengan kreasi terbaik
dan kreatif. Pada saat upacara bendera, panitia mengumumkan pemenang
dari kegiatan tersebut dan memberikan hadiah untuk masing-masing
pemenang.
4.4.1.2 Anggaran Dana
4.4.1.3 Kendala
Kurangnya koordinasi antara panitia dan Regsus (Regu Khusus) dari
pramuka dalam sistem pelaksanaan kegiatan
4.4.1.4 Saran
Sebelum kegiatan pada hari-H, sebaiknya dikoordinasikan sistem
pelaksanaan kegiatan hingga matang antara panitia dan Regsus
4.4.2 Pelatihan Kewirausahaan
4.4.2.1 Deskripsi Kegiatan
Pada kegiatan kewirausahaan kali ini, KKMT SMP 11 Jember
mengadakan
ketrampilan
membuat
gelang.
Salah
satu
tujuan
41
mengadakan acara ini untuk menarik siswi yang ingin bisa terampil
dalam berwirausaha. Peralatan yang dibutuhkan pun sederhana, hanya
memerlukan manik manik serta senar elastis dalam membuatnya.
Pemateri dari mahasiswa KKMT Posdaya Unej.
Kegiatan yang dilakukan adalah pertama pemateri memberikan
petunjuk pembuatan serta memberi materi apa itu kewirausahaan serta
ketrampilan. Selanjutnya pemateri memberikan contoh cara membuat
gelang yang kemudian diikuti oleh siswa dengan waktu kurang lebih 30
menit. Disini bukan hanya diajarkan cara membuat gelang saja,
melainkan cara packing dan cara penjualannya.
Pendapatan
11
September
2015
Kas
KK-MT
Posdaya
Unej
Jumlah
Pengeluaran
Rp 35.000,-
Rp 35.000,-
5 string
mutiara
2 roll senar
elastis
Jumlah
Rp
25.000,-
Rp
10.000,-
Rp 35.000,-
4.4.2.3 Kendala
Kurangnya rasa antusias dari siswa sehingga peserta yang hadir
kurang dari target yang ditentukan
4.4.2.4 Saran
Panitia lebih bersemangat untuk mempromosikan proker pelatihan
kewirausahaan karena dapat menjadi bekal siswa untuk lebih
mandiri dan kreatif dalam berwirausaha
4.4.3 Praktek menanam Sayur pada Barang Bekas
4.4.3.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan praktek menanam sayur pada barang
bekas
ini
42
barang
bekas
sebagian,
dan
sebagian
lagi
setiap kelompok.
Sebaiknya pemasaran dilakukan oleh masing-masing siswa per
kelompok sehingga setiap siswa mempunyai kewajiban untuk
44
Pendapata
Alokasi
Pengeluaran
n
25
Kas
Rp. 130.688
september KK-MT
2015
Posdaya
Unej
Jumlah
21
Oktober
2015
Jumlah
Total
Roma malkist
Superco Big
La Chocho
Roma Zuperkeju
Sosis Champ
Teh Rio
Milkita permen
Mie enak
Potato chips
Stik balado
Rp. 130.688
Jumlah
Rp. 88.800
Teh Anda
Pilus
Sandwich
Permen big
babol
Keripik rinbee
Mie soba
Rp. 88.800
Jumlah
Rp. 219.488 Total
Rp. 6.678
Rp. 4.310
Rp. 4.220
Rp. 9.800
Rp. 34.220
Rp. 15.960
Rp. 30.000
Rp. 8.500
Rp. 8.500
Rp. 8.500
Rp. 130.688
Rp 45.800
Rp 8.500
Rp 7.500
Rp. 5.500
Rp
4.500
Rp. 17.000
Rp. 88.800
Rp. 219.488
4.4.5.3 Kendala
Kurangnya uang pecahan kecil (receh) untuk kembalian karena ratarata siswa membayar dengan uang nominal besar
4.4.5.4 Saran
Panitia telah menyediakan uang pecahan kecil (receh) untuk
persediaan kembalian jika ada yang membayar dengan nominal
besar
45
46
47
BAB 6 REKOMENDASI
48
LAMPIRAN
1. Pendidikan
1.1 Swit Tanti Rahayu Ningsih, NIM 120210102001
Seluruh mahasiswa FKIP Universitas Jember akan menempuh
program Kuliah Kerja Mengajar Terbimbing Pos Pemberdayaan Keluarga
(KK-MT Posdaya) yang dulunya disebut sebagai program KK-PPL. Pada
semester 7 ini dilaksanakan program KK-MT Posdaya sebagai bentuk
praktek langsung mahasiswa agar mendapat pembelajaran dari lapangan.
Program ini dilaksanakan selama 3 bulan (13 Minggu) dari pertengahan
bulan Agustus sampai pertengahan bulan November. Berikut ini pemaparan
kegiatan yang telah dilakukan selama program KK-MT Posdaya di SMP N
11 Jember.
Pembekalan program KK-MT Posdaya dilaksanakan pada 30 Juli
2015 serta kuliah umum pada 12 Agustus 2015, pada intinya bahwa
kegiatan yang akan dilaksanakan nanti mencakup tiga pilar diantaranya
pendidikan, kesehatan dan lingkungan, serta kewirausahaan dengan sasaran
sekolah. Kelebihan dari program KK-MT Posdaya adalah setiap program
kerja yang direncanakan oleh mahasiswa didasarkan atas permasalahan real
siswa di sekolah, atau masyarakat sasaran yang pelaksanannya lebih banyak
melibatkan siswa, guru, wali murid, atau masyarakat sekitar sekolah. Oleh
karena itu dilakukan pengenalan lapangan selama satu minggu setelah
proses penerjunan dari pihak UPPL pada 19 Agustus 2015. Serah terima
dilakukan oleh Bapak Andi selaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok
KK-MT Posdaya di SMP N 11 Jember dan disambut dengan baik oleh pihak
SMP N 11 Jember mulai dari Bapak Joko Wahyudiono selaku kepala
sekolah, Ibu Yuni Setyaningsih selaku wakil kepala sekolah, Ibu Retno, dan
Bapak Setyono serta bapak dan ibu guru yang lain.
Pelaksanaan kegiatan Mengajar Terbimbing merupakan kegiatan di
bidang pembelajaran. Kegiatan ini juga mulai dilaksanakan pada minggu
pertama setelah penerjunan sebagai bentuk pengenalan permasalahan
lapangan, baik terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah dan karakter
siswa. Mengajar Terbimbing penulis laksanakan di kelas VII-D dimana
siswanya berjumlah 36 orang, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
49
Magang mengajar
Minggu ke-8
Minggu ke-9
ke-8
kegiatan
praktek
mengajar
mandiri,
dalam
RPP
diimplementasikan
tersusun
dalam
dengan
kegiatan
baik,
maka
pembelajaran
di
RPP
dalam
tersebut
kelas.
51
ke-3
sampai
dengan
ke-7:
Praktek
Mengajar
Terbimbing
Dari hasil yang praktikan peroleh dari minggu ke-2, pada
pelaksanaan Mengajar Terbimbing ini model yang digunakan adalah
Cooperatif Learning atau Direct Instruction. Dikarenakan untuk memanfaat
kankarakter siswa yang hiperaktif, sehingga mereka dapat melakukan
diskusi dengan anggota kelompoknya.
Pada minggu ke-3 untuk pelaksanaan RPP 1, materi yang diajarkan
adalah Asam, Basa, dan Garam. Dalam KBM siswa dibentuk menjadi 6
kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang untuk
melakukan praktikum Menguji zat yang bersifat asam, basa, dan netral
melalui indikator alami (kunyit) dan indikator buatan (kertas lakmus).
Seusai praktikum, siswa mendiskusikan pertanyaan yang ada di LKS
dengan kelompoknya. Kemudian praktikan (guru) menyuruh perwakilan
kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan jawaban hasil
diskusinya. Siswa terlihat antusias pada ssat pelaksanaan presentasi karena
terjadinya tanya jawab antar kelompok yang presentasi dengan kelompok
yang lain.
Pelaksanaan RPP 2 pada minggu ke-4, materi yang diajarkan adalah
Unsur, Senyawa, dan Campuran. Dalam KBM siswa dibentuk menjadi 6
kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang untuk
menjawab Lembar Diskusi Siswa (LDS). Kemudian praktikan (guru)
menyuruh
perwakilan
kelompok
maju
ke
depan
kelas
untuk
52
53
memahami video bukti anomali air serta pada saat siswa mengerjakan
latihan soal.
5. Minggu ke-9 sampai dengan ke-10: Ujian Mengajar Terbimbing
Karena pada minggu ke-9 KBM di non-aktifkan digunakan untuk
kegiatan ujian tengah semester (UTS), sehingga ujian mengajar terbimbing
dilaksanakan pada minggu ke-10. Selama kegiatan UTS mahasiswa KK-MT
membantu sekolah dalam pelaksanaan ujian, mulai dari pembuatan soal
UTS bagi mahasiswa yang ditugaskan oleh guru pamong, menjaga
pelaksanaan ujian agar berjalan dengan kondusif, mempersiapkan
pelaksanaan ujian di ruang kurikulum, serta menilai hasil UTS siswa.
Pelaksanaan UTS berjalan selama 6 hari, yaitu pada dari Senin sampai
Sabtu.
Pada tanggal 3 Nopember 2015, dilaksanakan Ujian Mengajar
Terbimbing. Materi yang diajarkan kali ini adalah Bab 4 tentang Kalor.
Dalam KBM praktikan (guru) dibantu siswa melakukan demonstrasi
Hubungan kalor dengan massa, jenis, dan perubahan suhu suatu zat.
Siswa secara individu mengamati demonstrasi kemudian menjawab
pertanyaan yang ada di LKS. Kemudian praktikan membagikan soal posttest kepada siswa secara individu sebagai evaluasi akhir pembelajaran.
Selama proses pembelajaran siswa terlihat antusias dalam memperhatikan
materi yang disampaikan oleh praktikan serta aktif menjawab pertanyaan
yang di ajukan oleh praktikan.
Ujian mengajar Terbimbing dinilai oleh DPL Bapak Drs. Bambang Supriadi,
M.Sc. dan guru pamong Bapak Mustangin, S.Pd. Penilaian dilakukan secara
menyeluruh dari aspek RPP, praktik pembelajaran, dan aspek sosial.
Penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
54
Universitas
Jember
beristirahat.
Ruangan
tersebut
55
membersihkan
ruangan
tersebut
(kami
biasa
menyebunya
56
57
semester dan program tahunan, serta analisis KKM. Pada hari Rabu di
minggu kedua, Bu Yuni meminta kita untuk melakukan bimbingan karena
pada hari Rabu itu tidak ada jam mengajar IPA di kelas VII. Bimbingan
yang diberikan oleh Bu Yuni yaitu menjelaskan cara menghitung hari
efektif yang digunakan sebagai bekal untuk membuat program tahunan,
program semester, analisis KKM, selain itu kami juga diajari cara membuat
kisi-kisi ulangan harian, soal ulangan harian, kartu soal, dan analisis
ulangan harian. Setelah itu kami diminta untuk belajar membuat perangkat
yang telah dijelaskan oleh Bu Yuni tersebut. Akhir minggu kedua, kami
melakukan konsultasi RPP dan LKS yang akan digunakan untuk mengajar
bab 2 tentang asam-basa-garam di kelas masing-masing.
Ketika mengajar pertama kali di kelas pada minggu ketiga, hari Jumat
tanggal 4 September 2015 di ruang laboratorium, saya didampingi oleh
guru pamong yaitu Bu Yuni dan juga didampingi oleh Pak Mus. Mengajar
pertama adalah materi asam, basa, dan garam. Metode yang digunakan
yaitu eksperimen. Kesan pertama mengajar di kelas VII-B menyenangkan,
siswanya sangat antusias dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah
melakukan praktik mengajar terbimbing pertama kali, saya mendapatkan
evaluasi dari guru pamong dan Pak Mus, secara keseluruhan sudah cukup
bagus untuk proses pembelajarannya, kekurangannya yaitu volume suara
kurang keras.
Mengajar terbimbing kedua pada hari Selasa tanggal 8 September
2015. Materi yang dibahas yaitu tentang ciri-ciri dan pengelompokan asam,
basa, dan garam yang berkaitan dengan makanan dan minumak dalam
kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan pada pembelajaran ini yaitu
diskusi kelompok. Berdasarkan evaluasi dari guru pamong, tingkat
keberhasilan pada pembelajaran terbimbing kedua ini tidak jauh berbeda
dengan pembelajaran sebelumnya.
Pada hari Jumat tanggal 11 September melakukan praktek mengajar
terbimbing ketiga dengan materi nama unsur, lambang unsur, dan senyawa.
Metode yang digunakan yaitu penjelasan guru dan diskusi. Pada pertemuan
sebelumnya siswa diminta untuk membawa tabel periodik unsur untuk
58
pertemuan kali ini karena tabel tersebut akan menjadi media penunjang
proses pembelajaran pada materi ini. Demikian juga pada mengajar
terbimbing keempat tanggal 15 September 2015 menjelaskan tentang
perbandingan sifat unsur, senyawa, dan campuran. Pada pembelajaran ini
tetap dibutuhkan tabel periodi unsur. Metode yang digunakan yaitu
demontrasi. Demontrasi yang dilakukan yaitu menggunakan salah satu
contoh dari unsur, senyawa, dan campuran yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa
sangat antusias mengikuti kegiatan demonstrasi dan mengerjakan soal.
Praktik mengajar kelima yaitu pada hari Jumat tanggal 18 September
2015. Pada pertemuan ini siswa hanya diberikan penguatan terhadap materi
bab 2 yang telah dipelajari oleh siswa pada pertemuan sebelumnya. Metode
yang digunakan yaitu game. Proses pembelajaran didesain seperti
bermain game. Materi pada game adalah materi yang berhubungan dengan
materi IPA kelas VII bab 2. Selama proses pembelajaran siswa terlihat
sangat antusias dan aktif. Pada praktek mengajar terbimbing ini hanya
ditemani oleh guru IPA kelas VII, Pak Mustangin.
Setelah diberikan penguatan, pada pertemuan selanjutnya yaitu
ulangan harian bab 2 yang dilaksanakan pada tanggal 22 September 2015.
Kemudian untuk hari Jumat tanggal 25 September 2015 dilanjutkan materi
bab tiga tentang perubahan wujud zat, susunan gerak partikel, peristiwa
kohesi, adhesi, dan kapilaritas. Pertemuan ini merupakan mengajar
terbimbing keenam. Pada pembelajaran ini siswa diminta untuk melakukan
pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh guru, kemudian
melakukan diskusi secara berkelompok. Evaluasi pembelajaran kali ini oleh
guru pamong yaitu kurang kondusifnya awal kegiatan pembelajaran karena
adanya sedikit kendala mengenai terbatasnya ruangan yang digunakan.
Awalnya siswa menggunakan ruang laboratorium, namun ada guru dari
kelas VIII yang secara tiba-tiba meminta untuk bertukar ruang karena kelas
VIII membutuhkan ruang laboratorium untuk melakukan praktikum secara
mendadak. Hal ini menyebabkan konsentrasi siswa terganggu pada saat
awal kegiatan pembelajaran.
59
60
61
62
setelah itu baru kami bisa merancang pembelajaran. RPP harus sudah selesai
sehari sebelumnya dan harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru
pamong. Mengajar terbimbing pertama dilakukan pada minggu ke tiga di
SMPN 11 Jember dengan materi asam, basa dan garam. Kompetensi dasar
pertama pada bab ini terkait dengan pemberian materi awal kemudian
kompetensi dasar kedua adalah praktikum. Namun, sesuai guru kelas VII A
menginginkan praktikum terlebih dahulu dan pertemuan kedua sebagai
penguatan hasil praktikum. Hal ini dikarenakan menghemat waktu
pembelajaran dan materi ini cukup mudah. Sebelum praktikum, siswa juga
mendapat pendahuluan sebelum praktikum. Pertemuan kedua yaitu
penguatan hasil praktikum yang saya kemas dalam sebuah permainan dan
metode diskusi informasi. Evaluasi dari guru pamong terkait dengan
mengajar terbimbing pertama yaitu suara kurang lantang dan kalah dengan
siswa, kurang dalam pengelolaan kelas kemudian manajemen waktu saat
praktikum juga masih kurang. Namun pada pertemuan kedua, metode
permainan yang saya pilih membuat siswa kelas VII A senang dan
pembelajaran menjadi menyenangkan alhasil siswa kelas VII A dapat
menyerap materi pembelajaran secara optimal.
Mengajar terbimbing kedua yaitu pada minggu ke empat dengan
materi unsur, senyawa dan campuran. Materi ini sangat asing bagi siswa
oleh sebab itu dibutuhkan penekanan dan metode yang tepat sehingga kesan
mudah dan menyenangkan didapat siswa pada materi ini. Metode yang saya
ambil adalah metode demonstrasi sebagai motivasi di awal pembelajaran
terkait dengan contoh unsur dalam kehidupan sehari-hari, kemudian metode
diskusi informasi terkait dengan pengetahuan awal tentang unsur, senyawa
dan campuran beserta contoh lainnya. Kemudian diskusi siswa dalam
kelompok dan diskusi kelas mengenai aturan penulisan nama dan lambang
unsur, penulisan nama dan lambang senyawa dan rumus kimia sederhana.
Semua siswa berpartisipasi dalam pembelajaran namun ketika diskusi
kelompok, hanya beberapa siswa dalam kelompok yang berdiskusi dan
lainnya berbicara dengan temannya. Kesalahan saya pada metode ini adalah
pengadaan lembar diskusi yang hanya terdiri satu per kelompok dan
63
seharusnya satu untuk setiap siswa sehingga setiap siswa wajib berdiskusi
untuk menyelesaikannya. Kemudian untuk memicu siswa dalam berdiskusi
saya membimbing kelompok satu per satu dan membatasi waktu pengerjaan
lembar diskusi sehingga setiap anggota kelompok bekerja sama dalam
menyelesaikannya. Evaluasi dari pembelajaran ini adalah lembar diskusi
seharusnya diberikan pada setiap siswa dalam satu kelompok. Kemudian
diskusi kelas kurang maksimal karena manajemen waktu yang kurang baik.
Pertemuan selanjutnya membahas perbedaan unsur, senyawa dan campuran
kemudian jenis-jenis campuran dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Metode yang saya pakai dalam pembelajaran ini yaitu metode demonstrasi,
diskusi kelompok dan diskusi kelas. Kekurangan di pembelajaran
sebelumnya telah saya perbaiki di pembelajaran ini yaitu pengadaan lembar
diskusi untuk setiap siswa. Manajemen waktu pada pembelajaran kali ini
juga sudah baik namun terdapat kelemahan yaitu pengelolaan siswa yang
kurang pada saat demonstrasi berlangsung. Penggunaan metode demonstrasi
dikarenakan terbatasnya alat dan bahan. Siswa kelas VII A cenderung susah
di atur ketika melihat hal-hal baru saat guru mendemonstrasikan sesuatu
sehingga kelas menjadi gaduh karena banyak siswa berebut melihat
demonstrasi guru dengan jarak dekat. Dengan demikian membutuhkan
waktu tambahan untuk mengatur siswa kembali ke tempat duduk masingmasing. Pada pertemuan selanjutnya dilaksanakan ulangan harian bab 2 .
Persiapan yang saya lakukan yaitu membuat kisi-kisi soal, kartu soal dan
lembar soal ulangan. Kisi-kisi soal dan kartu soal telah dikonsultasikan
kepada guru pamong sebelum ulangan berlangsung.
Mengajar terbimbing ketiga yaitu pada minggu kelima. Materi
pembelajaran selanjutnya yaitu wujud zat dengan materi pokok diantaranya
yaitu perubahan wujud zat, ciri-ciri zat padat, cair dan gas beserta susunan
partikelnya, kohesi dan adhesi kemudian kapilaritas. Semua materi pokok
tersebut saya ajarkan dalam dua jam pelajaran. Diantara materi pokok
tersebut , kohesi dan adhesi merupakan materi baru sehingga dibutuhkan
penekanan. Metode yang saya gunakan yaitu metode demonstrasi, diskusi
informasi dan diskusi kelompok. Selama jam pembelajaran berlangsung
64
pertanyaan
pada
lembar
diskusi.
Selanjutnya
siswa
65
66
dan membuka diskusi kelas dengan siswa yang bertanya ataupun bercerita.
Materi untuk bab 3 sangat banyak sehingga untuk ulangan kami batasi
sampai dengan materi massa jenis, kemudian ulangan kedua tentang
pemuaian dan ulangan ketiga dalam bab ini mengenai kalor. Sehingga
setelah materi massa jenis, saya menyiapkan kisi-kisi ulangan , kartu soal
dan lembar soal ulangan.
Mengajar terbimbing kelima yaitu pada minggu ketujuh. Materi
pembelajaran adalah pemuaian. Materi pokok dari pembelajaran ini adalah
pemuaian pada zat padat, cair dan gas. Pengenalan koefisien muai panjang,
luas dan volume dan melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan bahwa
sebagian besar zat dapat memuai. Metode yang saya gunakan adalah metode
demonstrasi, metode diskusi informasi dan diskusi kelompok. Pada saat
pembelajaran mengajar terbimbing kelima ini tidak hanya ditemani dengan
guru pamong tetapi juga ditemani oleh dosen pembimbing lapangan yaitu
Bapak Bambang Supriadi. Siswa kelas VII A yang awalnya selalu
membutuhkan perhatian ekstra ketika mengamati suatu demonstrasi yang
dilakukan guru tiba-tiba menjadi siswa yang pendiam dan mudah di atur
oleh guru untuk melakukan pengamatan. Hal ini dikarenakan ada dosen
yang berkunjung ke kelas mereka. Namun hal itu tidak berlangsung lama,
kira-kira lima belas menit kemudian siswa kelas VII A mulai aktif dan kritis
terhadap pembelajaran. Siswa pandai yang telah menguasai pelajaran
tersebut kemudian mulai acuh dan mengerjakan pekerjaan lainnya. Agar
kelas tidak gaduh maka saya memilih strategi pengamatan sesuai posisi
tempat duduk siswa. Contohnya seperti, siswa yang duduk di barisan depan
dapat mengamati demonstrasi terlebih dahulu. Kemudian selanjutnya siswa
yang duduk di barisan bangku kedua dan seterusnya.
Pembelajaran
67
untuk zat gas. Dari evaluasi tersebut, kami diberi kesempatan untuk latihan
mengajar di luar mengajar terbimbing. Untuk materi ujian mengajar
terbimbing adalah materi kalor. Materi ini kami pilih atas persetujuan guru
pamong dengan alasan materi ini merupakan materi lanjutan kelas VII yang
diharapkan dengan adanya ujian mengajar terbimbing ini siswa tidak
ketinggalan materi. Persiapan ujian mengajar terbimbing yang saya lakukan
adalah pembahasan materi bersama guru pamong, menyusun rancangan
pembelajaran, menyiapkan demonstrasi dan perlengkapan mengajar seperti
spidol dan lain-lain.
68
69
70
71
72
Setelah pelajaran usai seperti biasa terdapat post tes untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. Memang sudah menjadi
anjuran dari guru pamong bahwa setiap pelajaran usai untuk memberikan
post tes untuk mengukur pemahaman siswa.
Subbab materi selanjutnya adalah massa jenis zat. Pada subbab ini
saya menggunakan metode demonstrasi.
73
Jember untuk serah terima yang dijadwalkan pukul 07.00 WIB. Namun
karena surat pengantar belum ditandatangani sehingga perwakilan
mahasiswa meminta tandatangan ke UPPL, maka acara serah terima mundur
sekitar pukul 07.30 WIB. Kami pun bertemu dengan pihak sekolah untuk
serah-terima mahasiswa KKMT POSDAYA selama 3 bulan disekolah yang
dituju. Mahasiswa yang diterjunkan di SMPN 11 Jember berjumlah 20
orang yang terdiri atas
di
74
Kelas
VII C
Jadwal Mengajar
Senin
11.10-12.30
Kamis
07.00-08.20
mendapatkan tugas pertama dari guru IPA yang merupakan guru pamong
saya yakni Bapak Mustangin S.Pd untuk membuat soal ulangan beserta
kartu soal dan kisi-kisi untuk bab Besaran dan Pengukuran. Tugas
selanjutnya yang diberikan yaitu membuat program tahunan, program
semester, analisis KKM. Selama masuk dikelas, saya mengamati sikap dan
karakter siswa yang bertujuan untuk memudahkan memilih metode
mengajar yang cocok diterapkan dalam kelas tersebut.
Kurikulum yang digunakan di SMPN 11 Jember yakni KTSP yang
merupakan dasar pembuatan RPP. Pelajaran IPA di SMPN 11 Jember setiap
minggunya ada 2 pertemuan, dimana satu pertemuan waktunya 2 x 40
menit. Jadi, kami membuat 2 RPP setiap minggunya. Berikut tabel RPP
yang kami buat dari minggu ke tiga sampai minggu ke 7.
Minggu
Waktu
Materi
ke
3
2 x 40
Unsur, senyawa
menit
Campuran
Wujud zat
Massa jenis
Tabel Pembuatan RPP
76
hasil belajar siswa juga tinggi. Hal ini terlihat dari nilai post test siswa yang
sebagian besar mendapat nilai memuaskan. Kendala saat mengajar yaitu
saya belum bisa mengendalikan kelas sehingga banyak siswa yang ramai.
Terutama hal itu terjadi karena pembelajaran dilakukan di Laboratorium IPA
sehingga siswa banyak terfokus pada alat-alat di laboratorium. Solusi agar
siswa fokus terhadap materi lagi yaitu saya memberikan tebak-tebakan
kepada siswa. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka
akan mendapatkan kertas berbentuk hati sebagai penghargaan.
Pada pertemuan selanjutnya, selesai materi asam,basa, garam saya
memberikan penguatan berupa permainan. Hal ini bertujuan agar siswa
tidak merasa bosan dan juga agar materi ini lebih lama diingat siswa.
Setelah penguatan selesai, maka pertemuan berikutnya ulangan materi asam,
basa, dan garam.
Minggu keempat saya memberikan materi baru berupa unsur dan
senyawa. Metode yang saya gunakan sama yakni ceramah, diskusi, dan
tanya jawab. Karakter siswa kelas VII C yang ramai namun tetap aktif
bertanya dan menjawab dikelas membuat saya memilih metode diskusi
kelompok lalu presentasi dan tanya jawab untuk mengurangi siswa yang
ramai. Supaya siswa tetap focus pada materi saya menampilkan materi lewat
PPT menggunakan LCD dengan tampilan yang menarik.
Minggu kelima saya memberikan materi lanjutan yakni campuran.
Dalam pembelajarannya saya memperlihatkan gambar terkait contoh
campuran homogen dan heterogen dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
bertujuan juga untuk menjelaskan perbedaan campuran yang homogen dan
heterogen. Kedala dalam mengajar, siswa yang ramai membuat kelas tidak
kondusif sehingga pembelajaran kurang berjalan dengan baik. Solusi yang
diberikan memberika tebakan kepada siswa yang menjawab benar maka
akan diberi hati sebagai tambahan poin.
Minggu keenam, saya mengajar dengan materi wujud zat. Kendala
yang dialami yakni siswa masih sulit untuk memahami gejala kapilaritas.
Hal ini dikarenakan materi ini baru didapat oleh mereka. Solusinya saya
menjelaskan ulang dan memberikan contoh lebih banyak dalam kehidupan
77
ada
mahasiswa
yang
mengajar
Bapak
Bambang
selalu
78