Anda di halaman 1dari 78

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Fisik Sekolah dan Lingkungannya


Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Jember (SMP Negeri 11 Jember)
merupakan salah satu sekolah menengah pertama di kabupaten Jember yang
beralamat di Jalan Letjen Soeprapto nomor 110 Jember. Penggagas
berdirinya SMP Negeri 11 Jember yaitu yayasan PGA (Pendidikan Guru
Atas). SMP Negeri 11 Jember awal mulanya diberi nama SKP kemudian
menjadi SKKP sampai akhirnya menjadi SMP Negeri 11 Jember sampai
sekarang ini. Peletakan

batu pertama

pada proses pembangunan

dilaksanakan pada 1 April 1958 dan pembukaannya pada tanggal 1 Agustus


1958. Selanjutnya peresmiannya dilaksanakan pada 25 Juni 1958 oleh SGA
Negeri berdasarkan Srt.Men.P.P dan K No.15/ 1.K / B/ III. SMP Negeri 11
Jember adalah salah satu sekolah negeri yang masih memberikan dan
menerapkan pembelajaran karakter yang berbasis islami, misalnya adanya
suatu program pembiasaan tartil setiap hari Jumat. SMP Negeri 11 Jember
sudah berakreditasi A sejak tahun 2009.
Secara fisik SMP Negeri 11 Jember memiliki beberapa ruangan yang
dapat mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar dan beberapa
tempat yang diperlukan untuk mendukung aktivitas atau kegiatan di
sekolah. Dafar ruangan tersebut terdapat pada tabel 1.1.1 berikut.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Nama Ruangan
Ruang kelas VII A, B, C, D, E, F,dan G
Ruang kelas VIII A, B,C, D, E, F, dan
G
Ruang kelas IX A, B, C, D, E, F, dan G
Ruang KEPSEK dan WAKASEK
Ruang Guru
Ruang Bimbingan Konseling (BK)
Ruang Tata Usaha (TU)
Ruang Arsip
Ruang Komite
Musholla
AULA
Perpustakaan
Laboratorium IPA
Multimedia
Lapangan upacara

Jumlah
6 kelas
6 kelas
6 kelas
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

16.
17.
18.
19.
20.
21.

Lapangan Basket
1
UKS
1
Koperasi siswa
1
Kantin sekolah
4
Parkiran sepeda guru
1
Parkiran sepeda siswa
1
Tabel 1.1.1 : Tabel Ruangan dan Tempat Kegiatan
Dari keseluruhan ruangan tersebut, terdapat beberapa ruangan yang saat
ini tidak dapat digunakan untuk proses belajar mengajar dikarenakan
bangunannya yang rusak dan masih perlu bnayak perbaikan. Solusinya
siswa yang awalnya belajar di dua kelas yang rusak itu dipindahkan di aula
sekolah. Pihak sekolah sebenarnya merasa sangat tidak efetif dengan adanya
aula sekolah yang disekat menjadi dua ruangan untuk menampung dua kelas
yang kondisi kelasnya rusak. Selain itu dengan dipindahnya siswa ke aula
dirasa sagat menghambat fungsi dari aula itu sendiri. Mengenai keadaan
kelas yang perlu perbaikan satusatunya solusi yang diusahakan oleh sekolah
adalah mengajukan pada pemerintah. SMP Negeri 11 Jember mempunyai
sarana dan prasarana yang sudah cukup memadai, dimana hampir 85%
sarana dan prasarananya baik dan dapat difungsikan dengan baik hanya
terkendala dua bangunan kelas yang perlu perbaikan.
1.2 Gambaran Umum Data Siswa dan Guru
SMP Negeri 11 Jember memiliki jumlah siswa yang cukup banyak. Data
tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2.1 berikut.

NO KELAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

WALI KELAS

VII A Retno Hastuti,S.Pd


VII B Eriyani Purwanti,S.Pd
VII C Dra. Nafiah
VII D Sujono,S.Pd
VII E Mustangin,S.Pd
VII F Pangestu,S.Pd
JUMLAH SISWA KELAS VII
VIII A Hariani,S.Pd
VIII B Dra. Dewi Novi Wardani
VIII C Khulasoh,S.PdI
VIII D Emi Sulistyowati,S,Pd

JML SISWA
L
P
18
20
22
16
20
18
17
19
21
17
16
20
114
110
15
23
21
17
15
23
20
18

JUMLAH
38
38
38
36
38
36
224
38
38
38
38

11
12
13
14
15
16
17
18

VIII E Misriyamah,S,Pd
VIII F Tri Lisiyani,S.Pd
JUMLAH SISWA KELAS VIII
IX A
Wasis S.Pd
IX B
T. Luxiningrum,S.Pd
IX C
Nurmaida Tambun,S.Pd
IX D
Triswita Nuswantarie,S.Pd
IX E
Eko Ermawanto,S.Pd
IX F
Kayitno,S.Pd
JUMLAH SISWA KELAS IX

14
17
102
18
18
20
20
16
14
106

24
21
126
18
18
16
16
20
21
109

38
38
228
36
36
36
36
36
35
215

JUMLAH SISWA SELURUHNYA


322
345
667
Tabel 1.2.1 Tabel Data Siswa
Jumlah siswa yang cukup banyak tersebut juga diimbangi dengan
jumlah guru yang memadai di setiap bidang pelajaran yang diajarka di SMP
Negeri 11 Jember. Data guru yang mengajar di SMP Negeri 11 Jember
beserta mata pelajaran yang diampu terdapat pada tabel 1.2.2 beikut.

NO

NAMA/NIP

GOL

JABATAN PNS/GTT

IJASAH

Drs. Joko Wahyudiyono,


1

2
3
4
5

S.Pd., M.Pd
NIP. 19631009 198601 1
003
Yuni Setiyaningsih,S.Pd
NIP. 19630606 198602 2006
Drs. Sunarko
NIP. 19550810 198403 1005
Drs. Setyono
NIP. 19640706 199003 112
Hariani,S.Pd
NIP. 19580605 198703 2
004
T. Luxiningrum,S.Pd
NIP. 19620425 198703 2

BID
MEN
Baha

IV b

Kep. Sek

PNS

S1/Bahasa Inggris

Inggr

IV b

Guru

PNS

S2/Bhs Inggris
S1/FISIKA

IPA

IV b

Guru

PNS

S1/SOSPOL

PAI

IV a

Guru

PNS

SI/ GEOGRAFI

IPS

IV a

Guru

PNS

S1/ SEJARAH

IPS

IV a

Guru

PNS

S1 / PKn

PKn

007

Baha
7

Eriyani Purwanti,S.Pd
NIP. 19651128 199003 2

IV a

Guru

PNS

S1/ BHS INGGRIS

Inggr

007
S1/
8

Farid Wadjdi,S.Pd
NIP. 19651216 198903 1
011
Mustangin,S,Pd
NIP. 19651129 199003 1

IV a

Guru

PNS

MATEMATIKA

Mate

IV a

Guru

PNS

S1/ BIOLOGI

IPA

S1/BHS

Baha

005
10

11

12
13

Endah Setyo Hastuti S,Pd


NIP. 19560410 198202 2
002
Kayitno,S.Pd
NIP. 19600212 198802 1
002
Dra. Nafiah
NIP. 19680406 199802 2003
Eko Setia Budi,S.Pd
NIP. 19631010 198403 1

IV a

Guru

PNS

INDONESIA

Indon

IV a

Guru

PNS

S1/BK,

BK

IV a

Guru

PNS

S1/BK,

BK

IV a

Guru

PNS

S1/BK,

Mate

014

Baha
14

15

Emi sulistyowati,S.Pd
NIP. 19670409 198901 2
002
Retno Hastuti,S.Pd
NIP. 19660813 199802 2

IV a

Guru

PNS

S1/BHS INGGRIS

Inggr

IV a

Guru

PNS

S1/MATEMATIKA

Mate

S1/BHS

Baha

002
16

17
18

Wasis.S.Pd
NIP. 19610101 198412 1
010
Misriyamah,S.Pd
19610103 199003 2 006
Sujono,S.Pd
NIP. 19650421 198901 1

IV a

Guru

PNS

INDONESIA

Indon

IV a

Guru

PNS

S1/BK,

BK

IV a

Guru

PNS

S1/Matematika

Mate

003

Baha
19

Nurmaida Tambun,S.Pd
NIP. 19650802 199112 2

IV a

Guru

PNS

S1/BHS INGGRIS

Inggr

001

Baha
20

Tri Lisiani,S.Pd
NIP. 19640927 198503 2

III d

Guru

PNS

S1/BK,

Indon

21

004
Dra. Dewi Novi Wardhani
NIP. 19670907 200012 2

III d

Guru

PNS

S1/BIOLOGI

IPA

22

003
Triswita Nuswantarie
NIP. 19690712 200501 2

III c

Guru

PNS

S1/ SEJARAH

IPS

018
SI/ P.AGAMA
23
24

25

Khulasoh,S.Pd.I
NIP. 19801110 2010012014
Pangestu,S.Pd
NIP. 19750903 201001 2
005
Eko Ermawanto,S.Pd

III b

Guru

PNS

PAI

PNS

ISLAM
S2 / PAI
S1/IPS

III b

Guru

Guru

GTT

S1/ BIOLOGI

TIK

IPS

NUPTK :
26

7448754656200012
Siswanto,S.Pd
NUPTK :

Guru

GTT

SI/ OR

Penja

9145763665200013
Bhs.
S1/ SOSEK(AKTA
27

28
29

30
31
32

33
34

Dian Sulistyoningtyas,S.P
NUPTK :
3639760661300102
Diah Setyorini,S.Pd
NUPTK.2238759661300053
Yati Kurniawati,S.Pd
NUPTK :
1254763664210073
Umi Rosida, S.Pd
NUPTK.
Moh. Jamalul Lail,S.Pd
Sri Susanti Cahyani,S.TP
NUPTK.

Guru

GTT

IV)

TIK

Guru

GTT

S1/BK,
SI/Bhs Indonesia

Seni
Bhs D

Guru

GTT

S1/OR

Olah

Guru

GTT

S1/ BHS INGGRIS

Bhs.

Guru

GTT

S1 / FISIKA

Guru

GTT

S1-TP

IPA
Ketra
Seni

S1/ Bhs Indonesia


S1/ PKn

Seni
PKn

1759758658220002
Tati Sugiati,S.Pd
Dra. Puji Budi Yudawati
Guru
PNS
Tabel 1.2.2 data Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu

1.3 Gambaran Umum Pembelajaran di Sekolah


Sebelumnya proses pengajaran, SMP Negeri 11 Jember menggunakan
kurikulum 2013, setelah diterapkan ternyata sekolah merasa kurang efektif
dengan penerapan kurikulum 2013 tersebut, sehingga pada tahun ajaran
2015-2016 kembali lagi menggunakan kurikulum 2006. Keadaan tersebut
disesuaikan dengan kondisi sekolah dan peserta didik. Proses pembelajaran
IPA menekankan keterlibatan siswa dengan menggunakan berbagai
pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menarik dan situasional
karena akan membuat siswa lebih cepat menangkap materi pembelajaran
dan lebih mudah mengingatnya.

Metode pembelajaran yang digunakan

untuk mengajarkan materi IPA juga beragam dan disesuaikan dengan

keadaan atau potensi masing-masing kelas serta materi yang sedang


dipelajari.
SMP Negeri 11 Jember mengelompokkan peserta didik secara acak
berdasarkan urutan masuk dengan memperhatikan NEM, sehingga terbentuk
beberapa kelas yang setiap kelasnya terdiri dari peserta didik yang memiliki
kemampuan akademik baik dan ratta-rata. Kegiatan belajar mengajar di
SMP Negeri 11 Jember dimulai dengan kegiatan Upacara jika hari Senin,
untuk selain hari Senin ada kegiatan pembiasaan 3S (Senyum, Sapa, Salam),
kegiatan 3S dilakukan ketika pagi hari sebelum bel masuk. Guru bersiap
berdiri di lapangan depan untuk menyambut, menyapa dan mengucapkan
salam kepada murid yang baru datang di sekolah serta mengingatkan perihal
kerapian atribut sekolah siswa. Kemudian dilanjutkan dngan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Untuk hari Jumat, setelah kegiatan pembiasaan
3S, jam pertama ada kegiatan pembiasaan membaca Surat Yasin. Untuk hari
Sabtu ada kegiatan pengembangan diri yakni berupa ekstrakurikuler yang
diselenggarakan di sekolah.

BAB 2 ANALISIS MASALAH


2.1 Analisis Masalah Pendidikan
2.1.1 Analisis Masalah Belajar dan Pembelajaran
Siswa-siswi SMPN 11 Jember mempunyai kebudayaan membaca
yang sangat minim, hal ini dibuktikan dengan pengunjung perpustakaan
yang hanya terdiri 5 hingga 7 orang setiap harinya. Kebudayaan membaca
yang minim mengakibatkan siswa kurang terbiasa untuk belajar. Observasi
yang kami lakukan di perpustakaan selama 2 minggu di dapat bahwa siswa
hanya senang membaca buku fiksi dan hanya meminjam buku karena ada
tugas sekolah saja. Ketentuan sekolah yang mengharuskan siswa untuk
menggunakan buku-buku perpustakaan sebagai sumber belajar siswa di
dalam kelas belum dapat meningkatkan minat baca siswa. Hal ini
dikarenakan siswa cenderung hanya meminjam dan mengmbalikan saja
tanpa duduk diam membaca di perpustakaan. Siswa lain yang minat
bacanya lebih buruk justru memilih untuk tidak meminjam ke
perpustakaan. Menurut Bu Yuni selaku wakil kepala sekolah, siswa-siswi
SMPN 11 Jember memiliki kebiasaan belajar yang sangat rendah, siswa
cenderung belajar pada saat jam pelajaran berlangsung dan hanya beberapa
yang belajar di rumah dengan bantuan guru les privat.
Kesadaran akan belajar inilah yang menyebabkan siswa bermasalah
di sekolah, salah satunya adalah rendahnya hasil belajar siswa. Faktor
belajar juga berpengaruh terhadap pembelajaran di sekolah, hal ini
dibuktikan dengan pembelajaran di kelas yang cenderung kurang hidup.
Siswa kurang bersemangat selama pembelajaran dan masih banyak
memerlukan bantuan guru dalam mengerjakan tugas. Setelah melakukan
observasi kelas maka kami menyimpulkan bahwa pembelajaran di kelas
masih cenderung berpusat pada guru dan siswa cenderung pasif. Hal ini
dikarenakan siswa kurang dapat menggali informasi secara mandiri dan
cenderung meminta bantuan guru. Apabila siswa tidak mendapatkannya
maka siswa cenderung ramai dan berbicara sendiri. Kemandirian siswa
yang rendah tentu disebabkan oleh kebiasaan belajar yang rendah. Dari
fakta yang kami terima dari lapangan tentu menjadi sebuah tantangan bagi
kami untuk meningkatkan minat baca siswa serta terbentuk kebiasaan

belajar dengan baik. Hal ini tentu tidak akan mudah tanpa kerjasama kami
beserta guru mata pelajaran terkait.
2.1.2 Analisis Masalah Karakter Siswa
Permasalahan karakter siswa di sekolah yang timbul yakni kenakalan
oleh siswa itu sendiri. Mulai dari kelas VII hingga kelas IX, berbagai
pelanggaran sering dilakukan oleh siswa. Kenakalan saat jam pelajaran
berlangsung diantaranya adalah ramai dikelas (kotekan), bermain sendiri,
saat jam pelajaran berlangsung juga anak-anak sering ijin ke kamar mandi
ternyata mereka pergi ke kantin dan tidak sedikit yang melakukan hal
seperti itu. Berkaitan dengan sopan santun, beberapa siswa masih ada yang
berkata tidak baik, bahkan ada yang menjelekkan gurunya. Saat ulangan,
beberapa siswa ada yang mencontek jawaban milik temannya, adapula
yang melihat jawaban dari buku.
Namun dari berbagai kenakalan yang dilakukan siswa, berbagai upaya
pula telah dilakukan sekolah berkaitan dengan penanaman karakter siswa
mulai sejak kelas VII hingga kelas IX. Hal ini dibuktikan dengan SMPN
11 Jember yang menanamkan pembiasaan 3S (salam, senyum, sapa) untuk
seluruh warga sekolah, terutamanya terfokus pada siswa. Jadi setiap pagi
beberapa guru sudah siap di depan halaman sekolah menyambut para
siswa untuk bersalaman. Hal ini bertujuan untuk membelajarkan sikap
sopan dan hormat kepada guru. Contoh lainnya gerbang akan ditutup oleh
satpam tepat pukul 07.00 WIB, hal ini bertujuan untuk mendisiplinkan
siswa agar siswa masuk ke sekolah lebih awal. Selain itu sekolah juga
menyediakan buku pelanggaran pada tiap kelas, yang nantinya di isi nama
yang melakukan pelanggaran dan nantinya akan diberikan sanksi. Dari
beberapa upaya tersebut, hasilnya banyak siswa yang masih memiliki
kesadaran untuk mentaati tata tertib sekolah misalnya saja kebanyakan
siswa datang ke sekolah lebih awal, ketika guru masuk kelas ada siswa
yang menyuruh teman-temannya untuk diam dan tidak bermain sendiri.
2.2 Analisis Bidang Kesehatan dan Lingkungan Sekolah
2.2.1 Analisis Masalah Kesehatan
Kesehatan siswa sering merasa terganggu ketika sedang upacara
berlangsung. Pada saat upacara hari senin banyak siswa merasa tidak kuat
dan pergi ke UKS. Hal ini dikarenakan siswa tidak sarapan dan
10

memaksakan diri untuk mengikuti upacara. Selain itu, pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung, terdapat beberapa gangguan yang berhubungan
dengan masalah kesehatan siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan,
ditemui beberapa masalah kesehatan siswa yang mengganggu pelaksanaan
pembelajaran diantaranya yaitu sakit gigi, nyeri perut karena haid, siswa
perempuan ada yang terganggu dengan bau nafas temannya seperti asap
rokok. Dari permasalahan tersebut dikhawatirkan akan semakin merajah
ke siswa yang lain dan dapat lebih mengganggu pelaksanaan pembelajaran
di kelas. Kekhawatiran ini yang mendorong kami untuk melakukan tindak
pencegahanya itu melakukan penyuluhan akan kesehatan reproduksi bagi
siswi dan penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS, penyuluhan bahaya
rokok dan miras, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta pelatihan
UKS dan dokter sekolah. SMPN 11 Jember memiliki UKS dan tidak
memiliki perawat sekolah. UKS di SMPN 11 Jember dijaga oleh pegawai
bernama Bu Kayitno. UKS tersebut juga memiliki sejumlah tenaga kerja
yang berasal dari siswa yaitu PMR. Kegiatan yang dilakukan PMR adalah
membantu siswa lainnya yang memiliki masalah kesehatan khususnya
pada saat upacara hari senin. Kegiatan lainnya yaitu pemberian materi
setiap jumat sore tentang pertolongan pertama dalam kecelakaan dan
pencegahan lainnya. Pemberian materi tersebut dibimbing oleh Bu
Kayitno dan guru olahraga di SMPN 11 Jember.
2.2.2 Analisis Masalah Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah SMPN 11 Jember sangat bersih, dan rapi. Hal
ini dikarenakan karena adanya petugas tim 7K, selain itu juga melalui
guru, dan wali kelas yang selalu mengajarkan kebersihan lingkungan
sekolah. Hal ini dibuktikan oleh pembiasaan dari guru untuk malakukan
piket di pagi hari dan pada saat pulang sekolah. Namun, ada salah satu titik
dimana tempat tersebut sangat tidak terawat yaitu kamar mandi siswa
khusus laki-laki. Kamar mandi tersebut berada di pojokan sekolah
sehingga hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Siswa maupun siswi
cenderung menggunakan toilet umum di samping ruang guru karena
sangat bersih. Setiap minggunya juga diterapkan adanya bersih-bersih
lingkungan sekolah yang dilaksankan setiap hari Jumat dengan sebutan

11

Jumat Bersih. Kantin, ruang UKS sekolah SMPN 11 Jember juga sudah
cukup nyaman, karena keadaan ruangan di UKS tidak mengganggu
istirahat siswa yang sakit. Akan tetapi ruangan di UKS masih akan ada
perbaikan. Untuk obat-obatan yang ada di UKS sudah lengkap, tetapi obatobatannya yang ringan-ringan saja, misalnya seperti adanya tensi, minyak
kayu putih, obat merah, dan sebagainya. Namun sekolah ini mempunyai
kendala yaitu sulitnya air. Sehingga produk yang biasanya dihasilkan oleh
sekolah SMPN 11 Jember yaitu susu kedelai, sekarang masih terhambat.
Oleh sebab itu masalah tersebut sampai saat ini masih ditangani oleh guru
prakarya.
2.3 Analisis Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
2.3.1 Analisis Permasalahan Ekonomi Siswa

dari

Keluarga

Prasejahtera
Berdasarkan obeservasi yang kami lakukan di SMP Negeri 11
Jember, kami mendapati sebagian besar siswa SMPN 11 Jember berasal
dari keluarga menengah kebawah. Pekerjaan orang tua siswa kelas
menengah sebagai wiraswasta, sebagian lagi dari keluarga yang kurang
mampu. Meskipun terdapat beberapa siswa yang berasal dari lingkungan
keluarga yang cukup mampu, namun jumlahnya hanya sedikit. Hal
tersebut membuat siswa menjadi kurang bersemangat dalam belajar di
kelas dikarenakan fasilitas yang diberikan keluarga siswa yang kurang
mampu dirasa belum maksimal. Untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga siswa yang kurang mampu, diperlukan usaha untuk mendukung
ekonomi keluarga siswa yaitu dengan membekali siswa atau orang tua
siswa dengan keterampilan keterampilan berwirausaha.
2.3.2 Analisis Potensi Wirausaha Siswa dan Keluarganya
Pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 11 Jember, siswa dibekali
dengan keterampilan bercocok tanam, yaitu pembibitan dan produksi.
Kegiatan ini diberikan sejak siswa berada di kelas VII. Di kelas VII siswa
dibekali dengan cara menanam dari bibit sayuran, misalnya kulbis; bunga
kol; dan seledri. Di kelas VIII siswa dibekali keterampilan berwirausaha
yaitu mengolah kedelai menjadi susu kedelai dan menjual hasil olahan
tersebut. Dan si kelas IX siswa mendapatkan bekal keerampilan membuat

12

es krim tape. Melalui bekal kegiatan yang telah diberikan oleh sekolah ini,
siswa dan keluarganya berpotensi untuk melakukan kegiatan wirausaha
dengan bercocok tanam sayuran (berkebun) dan menjual hasil kebunnya
ketika sudah siap panen atau siswa dan keluarganya juga dapat melakukan
usaha dengan mengolah kedelai menjadi susu dan menjual hasil olahan
tersebut di daerah sekitar rumahnya maupun dengan di titipkan di kantin
sekolah.

13

BAB 3 RENCANA PROGRAM KERJA


Model KKMT Posdaya (Kuliah Kerja Mengajar Terbimbing Pos
Pemberdayaan Keluarga) merupakan suatu model pemberdayaan keluarga
yang bertujuan membangun setiap individu untuk bersemangat membangun
diri sendiri dan keluarganya secara mandiri lebih sejahtera dengan azas
gotong royong. Target sasaran progam ini salah satunya program
pendidikan. Pendidikan merupakan program yang diletakkan diurutan
paling atas ini, merupakan program yang mempunyai sasaran dalam
memberantas keterbelakangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Rencana
program pendidikan posdaya yang akan terlaksana di SMPN 11 JEMBER
meliputi;

rencana

praktek

mengajar

terbimbing,

rencana

program

pendidikan karakter siswa, rencana program kesehatan dan lingkungan serta


rencana program kewirusahaan.
3.1 Rencana Program Pendidikan
3.1.1 Rencana Praktek Mengajar Terbimbing
Rencana pelaksanaan praktek mengajar terbimbing di sekolah yang
sudah ditentukan yaitu dimulai dari minggu ke 3 setelah penerjunan ke
sekolah. Mulai minggu ke 3 sampai minggu ke 7 mahasiswa KKMT
Posdaya secara individual melaksanakan praktek mengajar di dalam kelas
dengan materi yang berkelanjutan. Praktek mengajar terbimbing ini
dilakukan selama 5 kali dengan 5 RPP. Saat praktek mengajar terbimbing
ini mahasiswa ditunggu oleh DPL dan guru pamong di dalam kelas.
Namun 1 minggu sebelum melaksanakan praktek mengajar individu,
mahasiswa wajib masuk ke dalam kelas untuk melihat guru pamong yang
sedang mengajar. Sehingga ketika minggu berikutnya saat mahasiswa
mengajar secara individu di dalam kelas, mahasiwa sudah mendapat
gambaran bagaimana ia nanti saat praktek mengajar individu dalam kelas
tersebut.
Setelah melaksanakan praktek mengajar terbimbing secara individu
5 kali dalam 5 minggu, di minggu berikutnya mahasiswa tetap praktek
mengajar di satu pertemuan dengan 1 RPP namun tanpa ditunggu oleh
guru pamong maupun DPL di dalam kelas. Setelah itu minggu berikutnya
mahasiswa melakukan ujian mengajar terbimbing satu kali dengan 1 RPP
14

dan boleh mengadakan remedial jika diperlukan dalam kurun waktu


minggu ke 9 sampai minggu ke 10.
3.1.2 Rencana Program Pendidikan Karakter Siswa
Beberapa program kerja untuk menunjang kegiatan pendidikan
karakter siswa sebagai berikut;
1. Menghafalkan dan menghayati lagu-lagu wajib
Menghayati lagu nasional dan lagu wajib merupakan program yang
ditujukan untuk membangun semangat nasionalisme siswa-siswi SMP
Negeri 11 Jember.
a. Waktu pelaksanaan

: Setiap upacara hari Senin dan upacara

peringatan hari nasional


b. Tempat
: Lapangan upacara SMP Negeri 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa-siswi SMP Negeri 11 Jember
(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)
2. Menghafal dan mengamalkan Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang wajib dihafalkan
oleh setiap warga negara. Penghafalan dan pelafalan Pancasila
diharapkan siswa mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
a. Waktu pelaksanaan : Setiap hari
b. Tempat
: Lapangan upacara SMP Negeri 11 Jember
c. Sasaran
:Siswa-siswi SMP Negeri 11

Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)


3. Membiasakan melaksanakan upacara dengan khidmat
Upacara yang dilaksanakan setiap hari Senin merupakan kegiatan rutin
yang selalu dilakukan oleh sekolah SMPN 11 Jember. Kegiatan ini
dapat menumbuhkan rasa sosialisme yang tinggi pada setiap anak dan
diharapkan mampu meneruskan kebiasaan melaksanakan upacara
dengan penuh khidmat.
a. Waktu pelaksanaan : Setiap senin dan hari nasional
b. Tempat
: Lapangan upacara SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa-siswi SMPN 11 Jember (khusunya
kelas VII-D, VII-E, VII-F)
4. Kegiatan pramuka / persami
Pramuka adalah kepanjangan dari Praja Muda Karana yang memiliki
karya atau sedang berkarya. Kegiatan pramuka ini merupakan kegiatan
wajib di SMPN 11 Jember. Kegiatan ini dapat menumbuhkan

15

kemandirian, kepemimpinan, kedisiplinan dan mampu mengatasi


masalah.
a. Waktu pelaksanaan : Sabtu - Minggu, 24 - 25 Oktober 2015
b. Tempat
: SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa-siswi kelas VII dan VIII (khusunya
kelas VII-D, VII-E, VII-F)
5. Lomba mading
Majalah dinding merupakan media informasi tradisional yang berisi
tentang informasi terkini dari sekolah dan informasi-informasi penting
di Indonesia. Dalam program ini, kami memiliki gagasan agar siswasiswi SMPN 11 Jember dapat berperan aktif dalam menyampaikan
informasi dengan kreatifitas yang mereka miliki.
a. Waktu pelaksanaan : Selasa, 6 Oktober 2015
b. Tempat
: Masing-masing ruang kelas VII dan VIII
c. Sasaran
: Siswa-siswi kelas VII dan VIII SMPN 11
Jember (khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)
6. Lomba keagamaan
Lomba keagamaan ini diharapkan mampu menumbuhkan ketaqwaan
pada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam program ini, kami memiliki
gagasan agar siswa-siswi SMPN 11 Jember dapat lebih dekat dengan
Tuhannya.
a. Waktu pelaksanaan
b. Tempat
c. Sasaran

: Sabtu, 26 September 2015


: Musholla dan koridor SMPN 11 Jember
: Siswa-siswi kelas VII dan VIII SMPN 11

Jember (khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)


7. Baksos Idul Adha
Bakti sosial merupakan kegiatan sosial yang melatih siswa untuk ikut
berperan aktif di dalam masyarakat. Dalam program ini, kami memiliki
gagasan agar siswa-siswi SMPN 11 Jember dapat menumbuhkan rasa
berbagi kepada masyarakat sekitar.
a. Waktu pelaksanaan : Senin, 28 September 2015
b. Tempat
: SMP Negeri 11 Jember dan Yayasan Panti Asuhan
Mambaul Ulum
c. Sasaran

: Seluruh siswa SMP Negeri 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)


8. Positron
Positron adalah program yang ditujukan pada siswa-siswi SMP Negeri
11

Jember.

Positron

adalah

kegiatan

pengamatan

matahari

16

menggunakan teleskop. Disamping itu kegiatan tersebut juga diisi


pemberian materi tentang astronomi dan teleskop.
a. Waktu pelaksanaan : Minggu, 27 September 2015
b. Tempat
: Gedung 3 FKIP Universitas Jember
c. Sasaran
: Siswa kelas IX SMP Negeri 11 Jember
3.2

Rencana Program Kesehatan dan Lingkungan Hidup


Kesehatan masyarakat sekolah sangatlah penting

untuk

keberlangsungan sekolah, karena masyarakat sekolahlah yang membangun


dan memelihara sekolah. Kesehatan sangat bergantung pada masing-masing
individu masyarakat sekolah, selain itu juga bergantung pada keadaan
lingkungan. Maka dari itu perlulah untuk menjaga kesehatan masyarakat
sekolah dan lingkungan. Semua warga sekolah dan kami, mahasiswa peserta
KKMT POSDAYA UNEJ di SMP N 11 Jember bertanggung jawab untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup di sekolah. Dan kami
berencana memberlakukan beberapa program kerja untuk menunjang
pemeliharaan kesehatan lingkungan di sekolah.

3.2.1

Rencana Program Kesehatan di Sekolah


Beberapa program kerja untuk menunjang pemeliharaan kesehatan

lingkungan di sekolah antara lain;


1. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu aspek penting yang
harus diperhatikan oleh siswa. Umumnya, siswa menyepelekan hal
demikian. Mereka menganggap bahwa kesehatan gigi dan mulut kurang
penting. Kesehatan gigi dan mulut juga sangat berpengaruh dalam
kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, kami berencana akan
melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Rincian kegiatannya
sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 19 September 2015
b. Tempat
: Laboratorium IPA SMP Negeri 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember
(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)
2. Penyuluhan bahaya rokok dan minuman keras

17

Dikalangan remaja usia sekolah menengah, rasa ingin tahu dan rasa
ingin mencoba mereka sangat besar, terutama hal-hal yang berkaitan
dengan rokok dan minuman keras. Untuk mencegah hal tersebut, kami
berencana akan mengadakan penyuluhan bahaya rokok dan minuman
keras. Hal ini kami lakukan untuk

meningkatkan kesadaran siswa

SMPN 11 Jember akan bahaya rokok dan minuman keras. Rincian


kegiatannya adalah sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 24 Oktober 2015
b. Tempat
: Laboratorium IPA SMP Negeri 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember
(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)
3. Penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS
Kami melihat bahwa remaja merupakan salah satu hal yang sangat
mudah untuk dijadikan sasaran sebagai korban dalam hal yang buruk.
Kurangnya pengatuhan akan pentingnya untuk tidak mengkonsumi obat
terlarang masih kurang. Dalam hal ini, kami berencana akan melakukan
prnyuluhan anti narkoba dan HIV/AID pada siswa SMPN 11 Jember.
Dalam hal ini, kami bertujuan agar siswa-siswi SMPN 11 Jember
menjadi siswa-siswi yang bersih, sehat dan bebas dari narkotika.
Rincian kegiatannya sebagai berikut:
a.
b.
c.

Waktu pelaksanaan : Sabtu, 24 Oktober 2015


Tempat
: Laboratorium IPA SMP Negeri 11 Jember
Sasaran
: Siswa kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember

(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)


4. Pelatihan UKS dan dokter sekolah
Dalam pelatihan UKS dan dokter sekolah, kami mempunyai gagasan
agar siswa-siswi SMPN 11 Jember bisa menjadi dokter untuk dirinya
sendiri maupun orang lain. Rincian kegiatan sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Selasa, 22 September 2015
b. Tempat
: Ruang kelas IX C SMP Negeri 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa kelas VII, VIII, IX, (khusunya kelas
VII-D, VII-E, VII-F) dan yang tergabung dalam ekstrakurikuler
PMR dan OSIS, serta pembinanya
5. Penyuluhan kesehatan reproduksi wanita

18

Program penyuluhan kesehatan reproduksi wanita sangatlah penting


untuk diketahui oleh siswa sedini mungkin. Pasalnya, hal demikian
yang seringkali disepelekan oleh para wanita. Dalam pelakukan
program ini, kami berencana akan melakukan kegiatan keputrian yang
akan diikuti oleh siswi SMPN 11 Jember.
a. Waktu pelaksanaan : Selasa, 29 September 2015
b. Tempat
: Ruang kelas IX C SMP Negeri 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa kelas IX dan siswa yang tergabung
dalam ekstrakurikuler PMR
3.2.2 Rencana Program Lingkungan di Sekolah
Beberapa program kerja untuk menunjang pemeliharaan lingkungan di
sekolah antara lain;

1.

Gerakan kebun bergizi


Kami melihat bahwa SMPN 11 Jember merupakan salah satu sekolah
Adiwiyata yang dikenal sebagai sekolah yang hijau. Dalam hal ini,
kami memiliki tujuan agar pengoptimalan program sekolah hijau dapat
berkembang menjadi lebih baik. Gerakan kebun bergizi ini merupakan
suatu program yang kami lakukan dari siswa dan untuk siswa. Rincian
kegiatannya sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Kamis, 05 November 2015
b. Tempat
: Kebun SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa kelas VII SMPN 11 Jember (khusunya

kelas VII-D, VII-E, VII-F)


2. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Dalam melakukan observasi sekolah, kami melihat bahwa keadaan
sekolah sudah bersih, namun masih ada beberapa siswa yang masih
kurang sadar akan kebersihan dan kedisiplinan dalam membuang
sampah pada tempatnya. Kami masih menemukan beberapa siswa yang
meninggalkan sampah diloker meja kelas. Oleh karena itu, kami berniat
untuk membiasaakan siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
a. Waktu pelaksanaan : Setiap hari
b. Tempat
: Lingkungan SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: Semua warga sekolah (khusunya kelas VIID, VII-E, VII-F)
3. Lomba kelas yang rapi dan sehat

19

Kebersihan kelas merupakan salah satu syarat untuk terciptanya


kenyamanan kegiatan belajar. Berdasarkan observasi, kami melihat
bahwa setiap kelas yang ada di SMPN 11 Jember sudah bersih.
Sehingga dalam kegiatan ini kami memiliki gagasan supaya siswa-siswi
senantiasa

selalu

menjaga

kebersihan

kelas

mereka.

Rincian

kegiatannya sebagai berikut:


a. Waktu pelaksanaan : September 2015
b. Tempat
: Masing-masing kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: Kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember
(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)
4. Jumat bersih
Untuk menanamkan karakter kepada siswa tentang kebersihan dan
gotong royong, maka perlu diadakan kegiatan Jumat bersih. Meskipun
telah ditanamkan pendidikan karakter pada siswa tentang kebersihan,
yaitu pada kegiatan membuang sampah pada tempatnya.
a. Waktu pelaksanaan : Setiap hari Jumat
b. Tempat
: Lingkungan SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: Semua warga sekolah (khusunya kelas VIID, VII-E, VII-F)
3.3 Rencana Program Kewirausahaan
Beberapa program kerja untuk menunjang kewirausahaan di sekolah
antara lain:
1. Kreasi bahan bekas
Barang bekas merupakan barang yang sudah atau telah terpakai
sebelumnya. Kami mempunyai gagasan untuk menjadikan barang
tersebut menjadi lebih bermanfaat. Contohnya dengan mengumpulkan
barang bekas yang ada pada SMPN 11 Jember seperti kertas dan
kardus. Dalam kegiatan ini, kami mengharapkan siswa-siswi SMPN 11
Jember menjadi lebih kreatif. Rincian kegiatannya sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 24 Oktober 2015
b. Tempat
: Halaman SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa kelas VII dan VIII SMPN 11 Jember
(khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)
2. Pelatihan kewirausahaan
Pada kegiatan ini, kami memfokuskan pada proses pelatihan yang
bertujuan untuk membuat aneka kreasi bahan pangan agar siswa dan
siswi dapat melanjutkan proses kewirausahaan tersebut sendiri. Dan

20

siswa-siswi diharapkan mampu menjualnya sendiri. Rincian kegiatan


pelatihan adalah sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Selasa, 13 Oktober 2015
b. Tempat
: Rung PPL KKMT-Posdaya UNEJ di SMP Negeri 11
Jember
c. Sasaran

: Siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 11

Jember (khusunya kelas VII-D, VII-E, VII-F)


3. Praktek menanam sayur pada barang bekas
Dalam kegiatan ini, kami mengkombinasikan kegiatan menanam sayur
pada barang bekas dengan kegiatan kebun bergizi yang ada pada
program kerja kami. Sehingga pada kegiatan ini, siswa dan siswi SMPN
11 Jember diharapkan mampu untuk memanfaatkan barang bekas yang
ada untuk menanam sayuran disekitar sekolah. Rincian kegiatan ini
adalah sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 07 November 2015
b. Tempat
: Kebun SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: VII D, VII E, VII F (khusunya kelas VII-D,
VII-E, VII-F)
4. Pengoptimalan produksi susu kedelai
Pengoptimalan ini ditujukan untuk membantu siswa dan siswi SMPN
11 Jember dalam melakukan pemasaran produksi susu kedelai yang
pernah dilakukan oleh siswa-siswi SMPN 11 Jember sebelumnya.
Rincian kegiatannya sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Setiap hari Selasa, Kamis, dan Jumat
b. Tempat
:Ruang praktek ketrampilan SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: Siswa kelas VIII SMPN 11 Jember
5. Kantin kejujuran
Kantin kejujuran kami tujukan untuk siswa siswi SMPN 11 Jember. Hal
tersebut bertujuan

untuk membentuk karakter siswa supaya selalu

berperilaku jujur. Pada kantin kejujuran tersebut kami memberi


keleluasaan para siswa dan siswi untuk memilih dan membayar sesuai
harga yang tertera pada jajanan yang mereka beli. Rincian kegiatannya
sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 3 dan 24 Oktober 2015
b. Tempat
: Koridor SMPN 11 Jember
c. Sasaran
: Seluruh warga SMPN 11 Jember
3.3.1

Rencana Program Pemberdayaan Ekonomi Bagi Siswa dari

Keluarga Prasejahtera
21

Dalam perberdayaan ekonomi bagi siswa dari keluarga prasejahtera,


pihak SMP N 11 Jember sudah melaksanaakan program sekolah
yaitu beasiswa bagi siswa dari keluarga prasejahtera yang sampai
saat ini sudah berjalan dengan lancar.

22

BAB 4 REALISASI PROGRAM KKMT POSDAYA


4.1 Realisasi Program Pembelajaran
4.1.1 Mengajar Terbimbing
Time Table
Nama Mahasiswa/NIM
Swit Tani Rahayu Ningsih/
120210102001
Siti Rodliyatin/
120210102033
Windy Eka Safitri/
120210102084
Ratna Hapsari Eka Putri/
120210102103
Ratna Sari/
120210102104

Hari

Waktu

Selasa
Kamis
Selasa
Jumat
Senin
Sabtu
Kamis
Sabtu
Senin
Kamis

10.00 11.20
08.20 09.40
11.40 13.00
07.20 08.40
07.00 08.20
07.00 08.20
10.10 11.30
08.50 10.10
11.10 12.30
07.00 08.20

4.2 Realisasi Program Pendidikan Karakter


4.2.1 Menghafalkan Lagu Wajib Nasional
4.2.1.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan menghafalkan dan menghayati

lagu-lagu

wajib

dilaksanakan setiap acara upacara bendara hari senin dan upacara


peringatan hari nasional. Setiap upacara semua siswa-siswi SMPN 11
Jember diwajibkan menghayati lagu wajib yaitu Indonesia Raya yang
dinyanyikan oleh grup paduan suara selama penaikan bendera merah
putih. Kemudian melakukan hening cipta dengan diiringi lagu
mengheningkan cipta. Guru PPL Unej secara bergantian melatih petugas
upacara pada hari sabtu sepulang sekolah. Petugas upacara hari senin
yaitu siswa-siswi SMPN 11 Jember kelas 8 dan 9 secara bergantian.
Sedangkan petugas upacara hari nasional dilakukan oleh petugas osis
SMPN 11 Jember. Lagu-lagu wajib lain juga dinyanyikan pada saat
upacara sebanyak dua lagu dan setiap minggunya menyanyikan lagu
wajib pilihan yang berbeda. Pada peringatan hari sumpah pemuda semua
guru ppl di SMPN 11 Jember diberi kepercayaan untuk menjadi petugas
upacara. Lagu wajib yang dinyanyikan oleh grup paduan suara guru ppl
yaitu Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, Bangun Pemuda Pemudi,
Satu Nusa Satu Bangsa.

23

4.2.1.2 Anggaran Dana


4.2.1.3 Kendala
Siswa kurang menghafal berbagai macam lagu wajib nasional,
sehingga untuk lagu yang baru dikenal dibutuhkan latihan lebih giat.
Saran
Sebaiknya siswa dikenalkan dengan berbagai lagu nasional sehingga

4.2.1.4

siswa dapat mengenal dan menghafal berbagai lagu nasional. Untuk


lagu yang akan dinyanyikan pada saat upacara sebaiknya
diberitahukan minimal tiga hari sebelum pelaksanaan upacara.
4.2.2 Menghafal dan Mengamalkan Pancasila
4.2.2.1 Deskripsi Kegiatan
Program

kerja

menghafal

dan

mengamalkan

pancasila

diimplementasikan setiap pelaksanaan kegiatan upacara di sekolah. Pada


susunan acara kegiatan upacara terdapat serangkaian acara pembacaan
pancasila oleh pembina upacara yang diikuti oleh seluruh peserta upacara
yang terdiri siswa, guru dan petugas upacara. Pembacaan sila-sila
pancasila setiap upacara hari senin diharapkan siswa dapat menghafal dan
selalu ingat untuk mengamalkan sila-sila pancasila dalam kehidupan
sehari-hari. Pada susunan acara kegiatan juga terdapat amanat yang diisi
oleh pembina upacara. Pembina upacara berpidato selalu mengaitkan
pada kedisplinan dan kesesuaian dengan sila-sila pancasila. Pembelajaran
di kelas juga harus selalu disinggung masalah pengamalan sila-sila
pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4.2.2.2 Anggaran Dana
4.2.2.3 Kendala
Banyak siswa yang masih ramai ketika upacara berlangsung
sehingga ketika pembacaan pancasila menjadi tidak kondusif dan
makna dari pancasila tersebut kurang tersampaikan kepada siswa.
4.2.2.4 Saran
Sebaiknya kedisplinan siswa saat upacara ditingkatkan kembali
dengan cara penjagaan yang ketat di belakang barisan oleh guru
maupun mahasiswa ppl.
4.2.3 Membiasakan Melaksanakan Upacara dengan Khidmat
4.2.3.1 Deskripsi Kegiatan

24

Kegiatan upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin dan setiap


memperingati hari nasional. Upacara di laksanakan mulai jam 07.00
hingga selesai dan diikuti oleh semua siswa SMPN 11 Jember. Petugas
upacara setiap seninnya merupakan siswa kelas 8 dan 9 yang bergantian
sesuai jadwal kelasnya sehingga semua siswa memiliki kesempatan
untuk menjadi petugas upacara. Pembina upacara hari senin yaitu guru
SMPN 11 Jember secara bergantian. Setiap senin siswa dilatih untuk
lebih disiplin dalam mengikuti upacara dengan khidmat. Upacara bendera
tidak akan dimulai sebelum siswa diam dan tertib dalam berbaris.
Apabila semua siswa telah siap maka upacara bendera dapat
dilaksanakan. Tata upacara bendera secara garis besar terdiri dari
penghayatan dalam pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu
Indonesia Raya, menghayati sila-sila pancasila dan pembukaan Undangundang Dasar 1945. Dalam serangkaian upacara bendera juga diselipkan
pengucapan janji siswa SMPN 11 Jember yang diharapkan siswa dapat
menghayati janji tersebut dan mengamalkannya. Selama pelaksanaan
upacara bendera, siswa SMPN 11 Jember sudah melaksanakan upacara
dengan khidmat walaupun masih ada siswa yang mengganggu temannya
dan membuat keramaian. Namun, hal tersebut dapat di atasi oleh
beberapa guru termasuk guru ppl di SMPN 11 Jember.
4.2.3.2 Anggaran Dana
4.2.3.3 Kendala
Siswa kurang disiplin dalam melalukan upacara sehingga pelaksanaan
upacara bendera sering molor
Banyak siswa yang tidak memakai atribut lengkap dalam mengikuti
upacara
4.2.3.4 Saran
Sebaiknya semua guru ppl mengerahkan segala tenaganya untuk
menertibkan siswa
Sebaiknya guru ppl memeriksa kelengkapan atribut pada masingmasing barisan kelas dan memberi sanksi sehingga siswa tidak
mengulanginya lagi.
4.2.4 Kegiatan Pramuka/Persami
4.2.4.1 Deskripsi Kegiatan

25

Dalam kegiatan persami antusias dari siswa-siswi SMP NEGERI


11 JEMBER Sangat bagus sekali. Dimana siswanya gembira bahwa akan
diadakan persami, karena dalam kegiatan persami siswa diajarkan untuk
mandiri terampil, kerjasama dan menjaga kerukunan antar teman,guru
dan orang tua. Pada acara persami yang dilaksanakan pada tanggal 24
Oktober 2015 banyak siswa yang begitu senang saat datang ke sekolah.
Banyak barang-barang yang dibawa sehingga kesulitan bagi kakak
pendamping untuk mengatur apa saja yang dibawa oleh siswa. Ketika
pelaksanaan kegiatan-kegiatan persami dilaksnakan tampak kerjasama
akan anggota. Sehingga mereka tahu bahwa perlunya kerja sama dengan
anggota.
Dalam acara api unggun dan pensi mereka tampak sorak sorak
bergembira melaksnakan kegiatan tersebut. Dimana mereka habis
melaksanakan UTS kemudian mereka persami dan dihibur pada acara
pennsi mereka senang sekali dan paartisipasi dalam kegiatan ini sungguh
luar biasa.
4.2.4.2 Anggaran Dana
Tanggal
24
Oktober
2015

Pendapatan
Kas
Rp 459.000,00
KK-MT
Posdaya
Unej

Jumlah

Rp 459.000,00

Pengeluaran
Konsumsi
Pembina dan
Satpam
Sie
Kesekretariaan

Rp 188.000,00
Rp

28.000,00

Hadiah lomba
tartil dan kotak
hadiah
Banner Pensi

Rp 123.000,00

Jumlah

Rp 459.000,00

Rp 120.000,00

4.2.4.3 Kendala
Acara pensi yang seharusnya selesai pukul 23.00 WIB molor hingga

pukul 24.00 WIB


Pendistribusian kiriman dari orang tua siswa kurang terorganisir
dengan baik sehingga ada kiriman dari orang tua yang tidak sampai
ke siswa yang bersangkutan

26

Konsumsi untuk sarapan siswa telat karena kurang koordinasi

dengan juru masak


4.2.4.4 Saran
Panitia harus lebih tegas dalam membatasi waktu yang disediakan

pada setiap penampilan pensi dan kegiatan persami


Pendistribusian kiriman dari orang tua sebaiknya dikelompokkan
berdasarkan kamar tidur siswa dan langsung diantarkan oleh panitia

ke kamar masing-masing
Sebaiknya dua jam sebelum jadwal sarapan sudah dilakukan
konfirmasi dengan juru masak dan setengah jam sebelum jadwal

sarapan sudah siap diambil


4.2.5 Lomba Mading
4.2.5.1 Deskripsi Kegiatan
Lomba Mading atau majalah dinding diikuti oleh seluruh siswa kelas
VII dan VIII SMPN 11 Jember. Siswa dapat mengerjakan madding pada
masing-masing kelas setelah dua minggu dari pengumuman yang
disampaikan kepada siswa di masing-masing kelas. Penilaian dilakukan
sekali pada saat penilaian akhir. Tim penilai adalah mahasiswa PPL Unej
yang merupakan panitia dari kegiatan tersebut.
Kriteria penilaian terdiri dari keindahan, isi, bahasa, kerapihan,
kekreatifan dalam membuat mading. Dari skor yang diperoleh masingmasing kelas, kemudian dipilih juara 1, juara 2, dan juara 3 secara
keseluruhan. Untuk kelas yang terpilih menjadi juara akan mendapatkan
hadiah berupa vas bunga beserta bunganya. Namun jenis dan kualitas
vas bunga beserta bunganya berbeda untuk setiap juara. Juara pada
lomba mading tersebut diumumkan pada saat pengumuman setelah
kegiatan upacara bersamaan dengan pengumuman kegiatan kebersihan
kelas.
4.2.5.2 Anggaran Dana
Tanggal

Pendapatan
Kas
Rp
KK-MT
75.000,Posdaya
Unej

Pengeluaran
Hadiah untuk
juara 1
Hadiah untuk
juara 2
Hadiah untuk
juara 3

Rp.28.000,Rp.25.000,Rp.22.000,-

27

Jumlah

Rp
75.000,-

Jumlah

Rp.75.000,-

4.2.5.3 Kendala
Terdapat kesalahan ketika mengumumkan pemenang lomba mading,
sehingga banyak siswa yang protes karena setelah dilihat
kenyataannya untuk pemenang juara lomba mading sangat tidak
sesuai.
4.2.5.4 Saran
Panitia lebih selektif dan teliti terhadap skor masing-masing peserta
dan melakukan pengecekan ulang secara detail sebelum pemenang
diumumkan.
4.2.6 Lomba Keagamaan
4.2.6.1 Deskripsi Kegiatan
Lomba keagamaan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 September
2015 dan diikuti oleh perwakilan setiap kelas dari siswa kelas VII dan
VIII. Dalam lomba keagamaan terdapat dua lomba, yaitu lomba adzan
dan kaligrafi. Lokasi lomba adzan ditempatkan di mushollah sedangkan
lomba kaligrafi di koridor sekolah. Pada lomba adzan dan kaligrafi
terdapat dua juri, yaitu guru agama SMP Negeri 11 Jember serta
perwakilan mahasiswa KK-MT Unej yang merupakan panitia dari
kegiatan tersebut.
Kriteria penilaian lomba adzan terdiri dari volume, pelafalan,
pengaturan nafas (power), tempo, dan irama. Sedangkan kriteria
penilaian lomba kaligrafi terdiri dari makhroj dan kreativitas. Skor yang
diperoleh masing-masing peserta lomba adzan dan kaligrafi akan
diakumulasi dan dipilih 3 skor tertinggi sebagai juara. Pengumuman
juara lomba keagamaan dilakukan setelah upacara pada hari Senin, 28
September 2015 bersamaan dengan pengumuman lomba kegiatan yang
lain.
4.2.6.2 Anggaran Dana
Tanggal
24 Sept
2015

Pendapatan
Kas
Rp 124.000,KK-MT
Posday
a
Unej

Pengeluaran
Kertas Ariston

Rp

2.000,-

Map kertas

Rp

2.000,-

Lembar
fotokopi

Rp

1.500,-

28

25 Sept
2015

Jumlah Rp 124.000,-

Tasbih

Rp

7.500,-

Sajadah

Rp

10.000,-

Sarung
Kertas sampul
Buku tulis
new vision 38
Buku tulis
sidu
Buku tulis
new vision 58
Tipe x
Stabilo
Bolpoin
Jumlah

Rp
Rp
Rp

23.000,4.000,15.900,-

Rp

17.400,-

Rp

24.000,-

Rp
6.000,Rp
5.400,Rp
4.500,Rp 124.000,-

4.2.6.3 Kendala
Ada peserta lomba keagamaan (adzan dan kaligrafi) yang tidak hadir
ketika lomba sudah dilaksanakan dan nama peserta lomba langsung
dicoret (diidskualifikasi)
4.2.6.4 Saran
Lebih teliti dalam mempersiapkan daftar hadir peserta lomba
keagamaan (adzan dan kaligrafi)
4.2.7 Baksos Idul Adha
4.2.7.1 Deskripsi Kegiatan
Baksos diadakan untuk memenuhi program kerja KK-MT Posdaya
2015 SMP Negeri 11 Jember dan untuk memperingati Hari Raya Idul
Adha. Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan baksos ini yaitu
mengumumkan kepada seluruh siswa SMP Negeri 11 Jember tentang
adanya kegiatan baksos pada peringatan Idul Adha. Panitia juga
mengumumkan bahwa dibuka penggalangan dana dari semua siswa
untuk santunan kepada panti asuhan. Selain itu, panitia juga sebagai
fasilitator penyaluran bahan makanan pokok, sembako, baju bekas layak
pakai, buku bacaan bekas layak baca maupun buku baru. Pengumpulan
bahan yang akan digunakan untuk baksos dijadwalkan pada tanggal 2228 September 2015 dan penyerahan tanggal 28 September pukul 12.30.
Barang-barang yang dikumpulkan berupa sembako (beras, minyak
goreng, mie instan), alat-alat sekolah, pakaian bekas yang layak pakai.
Peserta baksos terdiri dari siswa-siswi SMP Negeri 11 Jember yang

29

mampu dan mahasiswa Universitas Jember. Sasaran baksos kali ini


adalah siswa-siswi SMP Negeri 11 Jember yang membutuhkan, pegawai
SMP Negeri 11 Jember (Tukang kebun, tugas kebersihan sekolah,
pedagang kantin sekolah), tukang becak, masyarakat sekitar sekolah,
serta yayasan Mambaul Ulum. Dalam penyerahan baksos, mahasiswa
Unej dibantu oleh Pengurus Osis SMP Negeri 11 Jember.
4.2.7.2 Kendala
Siswa/siswi yang sudah terdaftar untuk menerima baksos sebagian
tidak datang sehingga terdapat bahan untuk baksos yang belum
tersalurkan
4.2.7.3 Saran
Panitia memberikan pada hari berikutnya atau menyalurkan bahanbahan tersebut pada yang berhak menerima
4.2.8 Positron
4.2.8.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan positron ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 27
September 2015 di FKIP Universitas Jember. Kegiatan positron ini diisi
dengan pemberian materi, pengamatan matahari menggunakan teleskop
dan pameran media pembelajaran. Kegiatan positron dimulai pada pukul
08.00 pagi hingga jam 10.00 pagi. Acara tersebut difasilitasi oleh Himafi
Neutron FKIP Fisika Unej. Langkah pertama yang kami lakukan untuk
merealisasikan keiatan ini yaitu meminta izin kepala sekolah melalui
wakil kepala sekolah yaitu Bu Yuni Setyaningsih. Kemudian setelah
mendapat persetujuan kami memulai sosialisasi. Sasaran kegiatan adalah
siswa kelas 3 yang berminat mengikuti kegiatan positron. Pemilihan
peserta kegiatan didasarkan pada materi tata surya yang akan ditempuh
oleh siswa kelas 3 di semester 2 nanti. Peserta kegiatan sejumlah 23 anak
dari kelas yang berbeda. Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan positron
wajib membayar uang administrasi sebesar Rp 5000,00 untuk konsumsi
dan print out materi. Siswa-siswi yang mengikuti positron dilarang
membawa kendaraan pribadi dan harus di antar oleh orang tua ke tempat
kegiatan.
4.2.8.2 Anggaran Dana

30

4.2.8.3 Kendala
Banyak siswa yang tidak jadi ikut kegiatan karena dilarang
membawa kendaraan pribadi dan diwajibkan memakai seragam.
4.2.8.4 Saran
Demi keamanan siswa-siswi SMPN11 Jember, sebaiknya lebih
ditegasi lagi untuk tidak membawa kendaraan pribadi dan
memastikan siswa ditemani oleh orang tua atau kerabat.

4.3 Realisasi Program Kerja Bidang Kesehatan dan Lingkungan


4.3.1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
4.3.1.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 19 September 2015 bertempat di laboratorium IPA
SMP Negeri 11 Jember. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan gigi dan
mulut ini dilaksanakan sepulang sekolah pukul 11.00 WIB dengan
sasaran perwakilan siswa dari kelas VII, VIII, dan IX dari masingmasing kelas. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini mendatangkan
pemateri dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember yaitu Sdri.
Nervilia Ika Putri.
Dalam pelaksanaannya, penyuluhan ini menitikberatkan pada
pengetahuan tentang bagian-bagian gigi dan rongga mulut serta fungsifungsinya, penyakit-penyakit dan kerusakan rongga mulut dan gigi, serta
memberikan contoh bagaimana cara menggosok gigi dengan benar dan
bagaimana cara memilih sikat gigi yang baik dan sehat. Dalam kegiatan
ini terlihat sekali antusiasme siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan dibuktikan dengan siswa-siswi banyak yang bersemangat
bertanya dan menjawab pertanyaan dari pemateri. Setiap pertanyaan
yang

telah

dijawab dengan benar oleh siswa-siswi, pemateri

memberikan hadiah berupa satu sikat gigi dengan maksud agar semakin
menambah kesadaran peserta penyuluhan akan pentingnya menjaga
kesehatan rongga mulut dan gigi.
4.3.1.2 Anggaran Dana
Tanggal

Pendapatan

Pengeluaran
31

19 Sept
2015

Kas
Rp 95.900,KK-MT
Posdaya
Unej

Jumlah

Konsumsi
Pemateri
Konsumsi Guru
Pendamping
Konsumsi Peserta
Penyuluhan:
Aqua Gelas
Roti
Rp 95.900,- Jumlah

Rp

12.000,-

Rp

12.000,-

Rp 11.900,Rp 60.000,Rp 95.900,-

4.3.1.3 Kendala
Jumlah peserta tidak sesuai dengan target yang diharapkan sehingga
dilakukan penambahan peserta dari siswa lain yang tidak menjadi

perwakilan kelas
Pengisian daftar hadir siswa kurang tertib sehingga jumlah siswa

yang hadir dengan jumlah pada daftar hadir tidak sama


4.3.1.4 Saran
Jumlah kehadiran siswa yang tidak sesuai target dan ketidak tertiban
siswa dikarenakan siswa tersebut lupa dan tidak menginformasikan
kepada orangtua untuk menjemput lebih lambat dari jam biasanya karena
siswa akan mengikuti kegiatan tersebut. Sehingga ketika telah dijemput,
siswa tersebut langsung pulang. Dan siswa pengganti hanya bersedia
karena tertarik konsumsi. Untuk kegiatan selanjutnya, diharapkan lebih
optimal ketika melakukan sosialisasi kepada siswa mengenai kegiatan
yang akan dilaksanakan dan diikuti siswa.
4.3.2 Penyuluhan Bahaya Rokok dan Minuman Keras
4.3.2.1 Deskripsi Kegiatan
Penyuluhan bahaya rokok dan minuman keras (Miras) dilaksanakan
bersamaan dengan penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS. pada
kegiatan ini acara dibuka oleh MC selanjutnya diserahkan kepada
moderator acara. Tujuan kegiatan serta susunan acara disampaikan oleh
MC, kemudian moderator mengambil alih jalannya acara. Peserta sangat
antusias mengikuti kegiatan tersebut hingga maeri disampaikan oleh
pemateri yang merupakan mahasiswa fakultas kedokteran UNEJ,
Nugroho Priyo Utomo dan Rizki Nur Fitria.
Penyampaian materi bahaya rokok dan minuman keras berlangsung
sekitar 20 menit kemudian dilanjutkan dengan materi anti narkoba dan

32

HIV/AIDS serta tanya jawab. Selama proses tanya jawab tentang materi
yang berhubungan, siswa terlihat sangat antusias. Selama kegiatan
berlangsung, terdapat beberapa siswa yang berbicara dengan temannya.
Namun hal ini dapat diatasi dengan mengajukan pertanyaan pada siswa
yang bersangkutan.
4.3.2.2 Anggaran Dana
Tanggal
24
Oktober
2015

Pendapatan
Kas
KK-MT
Posdaya
Unej

Jumlah

Rp 27. 500,-

Rp. 27.500,-

Pengeluaran
Konsumsi
Pemateri

Rp. 26. 000,-

Kesekretariatan

Rp.

Jumlah

1.500,-

Rp. 27. 500,-

4.3.2.3 Kendala
Kurangnya alokasi waktu yang disediakan
Kegiatan sempat berlangsung kurang kondusif meskipun hanya
sebentar
4.3.2.4 Saran
Melihat keantusiasan siswa selama kegiatan berlangsung sebaiknya
kegiatan penyuluhan bahaya rokok dan miras perlu diakan rutin oleh

pihak sekolah maupun dari mahasiswa KKMT periode berikutnya.


Alokasi waktu untuk kegiatan penyuluhan bahaya rokok dan miras
sebaiknya ditambah karena penyuluhan semacam ini sangat penting

bagi para pelajardi sekolah


4.3.3 Penyuluhan Anti Narkoba dan HIV/AIDS
4.3.3.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan anti Narkoba dan HIV/AIDS dilaksanakan selama
kurang lebih 60 menit. Pada sesi pertama MC membuka acara dengan
memperkenalkan diri dan tim, lalu dilanjutkan dengan menyampaikan
maksud dan tujuan penyuluhan, sekaligus menjelaskan susunan acara. Di
awal sesi, siswa (audien) terlihat sangat antusias dalam menanggapi
penyuluan anti Narkoba dan HIV/AIDS.
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan penyuluhan bahaya rokok
dan minuman keras, namun pematerinya berbeda. Pemateri pada kegiatan
penyuluhan narkoba dan HIV/AIDS dibawakn oleh Aditha Fitrina Andiani

33

Sesi, mahasiswa fakultas kedokteran UNEJ. Pemberian materi pada


kegiatan ini cukup singkat, namun siswa etap antusias dalam menyimak
materi yang disampaikan.

4.3.3.2 Anggaran Dana


Tanggal
24
Oktober
2015

Pendapatan
Kas
Rp. 13. 500,KK-MT
Posdaya
Unej

Pengeluaran
Konsumsi
Rp. 13. 000,Pemateri
Kesekretariatan

Jumlah

Rp. 13.500,-

Jumlah

Rp.

500,-

Rp. 13.500,-

4.3.3.3 Kendala
Kurangnya alokasi waktu yang disediakan
Di tengah kegiatan sempat berlangsung kurang kondusif selama
beberapa menit karena beberapa siswa yang mulai bosan sehingga
berbicara sendiri dengan temannya
4.3.3.4 Saran
Melihat keantusiasan siswa selama kegiatan berlangsung, sebaiknya
antara kegiatan penyuluhan anti narkoba dan HIV/AIDS dan
penyuluhan bahaya rokok dan minuman keras tidak dilaksanakan

secara bersamaan
Diberikan pertanyaan pada siswa yang mulai terlihat kurang

memperhatikan dan menyimak materi yang diberikan.


4.3.4 Pelatihan UKS dan Dokter Sekolah
4.3.4.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dokter sekolah ini diikuti oleh peserta dari
siswa dan guru. Peserta siswa terdiri dari perwakilan masing-masing
siswa kelas 7, 8, dan 9, siswa yang mengikuti ekstrakurikuler PMR,
pengurus OSIS. Kemudian pembina yang terdiri dari pembina
ekstrakurikuler PMR dan juga fasilitator PMR SMP Negeri 11 Jember
serta perwakilan guru. Sebelum peserta masuk ruangan, panitia
membagikan konsumsi kepada peserta berupa snack dan minuman.

34

Serangkaian acara penyuluhan dokter sekolah di pimpin oleh MC


yang mengatur jalannya acara mulai dari sambutan-sambutan sampai
kepada penutup acara. Pemberian sambutan diisi oleh pembina,
fasilitator, dan ketua pelaksana. Sedangkan untuk acara inti yakni
pemberian materi diisi oleh pemateri dan fasilitator. Dalam kegiatan ini
pemateri dari kegiatan tersebut ialah Maya Mei Rositasari dari KSR PMI.
Acara ini berlangsung kurang lebih 90 menit. Kegiatan ini dibuka
oleh MC dan selanjutnya sambutan dari ketua pelaksana dan pelatih
PMR di SMP Negeri 11 Jember. Kegiatan pelatihan UKS dan dokter
sekolah diikuti kurang lebih oleh 80 peserta, yang terdiri dari 44 siswa
dari peserta PMR dan 36 siswa dari perwakilan kelas.
Berbagai alat yang menunjang kegiatan telah disiapkan oleh panitia.
Seperti termometer, ember, sabun cuci tangan, air. Setelah sambutan dari
ketua pelaksana dan pelatih, selanjutnya pemateri memberikan materi
kepada siswa kurang lebih selama 45 menit dan selama 15 menit
pemateri mempraktikan hal yang telah disampaikan. Setelah itu masuk
dalam sesi tanya jawab yang berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit.
Dalam sesi tanya jawab, pemateri memberikan 5 pertanyaan kepada
peserta pelatihan. Dalam sesi tanya jawab, peserta sangat antusias.
Panitia menyediakan 5 hadiah untuk peserta jika mereka bisa menjawab
pertanyaan dengan benar. Pada akhir acara MC membagikan doorprize
berjumlah 10 buah bagi peserta yang aktif bertanya dan juga berani maju
kedepan untuk menjawab kuis dari pemateri.
4.3.4.2 Anggaran Dana
Tanggal
22

Pendapatan
Kas

Septemb
er 2015

KK-MT
Posdaya
Unej

Rp 200.000,-

Pengeluaran
Konsumsi
pemateri+guru
(makanan berat)
Konsumsi
peserta
(makanan
ringan)
Minum
pemateri+guru
Air mineral
untuk peserta
Doorprize

Rp. 80.400,Rp.

4.500,-

Rp. 10.440,Rp. 77.400,Rp. 20.200,-

35

Total

Rp 200.000,-

Total

Rp.192.940,-

4.3.4.3 Kendala
Jumlah konsumsi yang disediakan oleh panitia kurang karena jumlah

peserta yang hadir melebihi target yang ditentukan


Kekurangan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang
berlangsung karena kerusakan pada baterai dan tidak tersedia charger

untuk kamera
4.3.4.4 Saran
Panitia segera membelikan konsumsi tambahan untuk peserta yang

diluar target
Menggunakan kamera ponsel panitia untuk mendokumentasikan

kegiatan yang berlangsung


4.3.5 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Wanita
4.3.5.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi wanita ini bertujuan
untuk pembekalan dan tambahan pengetahuan bagi para siswa agar lebih
selektif dan berhati-hati dalam bergaul. Kegiatan ini dimulai pukul 14.30
WIB sampai pukul 15.30 WIB. Kegiatan tersebut ditargetkan untuk
siswa kelas IX yang dianggap telah mulai memasuki masa pertengahan
pubertas sehingga perlu diberikan bekal pengetahuan seputar masalah
reproduksi. Selain itu, kegiatan ini juga diperuntukkan anggota PMR
sekolah.
Pelaksananan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi wanita ini
terlihat sangat diminati oleh siswa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
siswa yang hadir melebihi target yang telah ditentukan oleh panitia.
Peserta yang sebenarnya ditargetkan hanya sekitar 60 orang, baik itu
dari kelas IX maupun dari PMR, ternyata bisa mencapai 80 orang yang
hadir. Hal tersebut menjadi kendala bagi panitia karena daftar hadir yang
disediakan hanya cukup untuk 70 orang.
Peserta kegiaan penyuluhan kesehatan reproduksi wanita ini idak
hanya terdiri dari kalangan perempuan saja, namun ada juga dari
kalangan laki-laki. Materi yang diberikan juga disesuaikan dengan
kisaran usia peserta. Selain itu juga diberikan materi tambahan tentang
kesehatan reproduksi pria. Hal ini karena target awal panitia adalah
siswi SMP Negeri 11 Jember, namun karena dari pihak guru dan siswa

36

sendiri terlihat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut, maka


panitia diminta untuk menyertakan peserta laki-laki mengikuti kegiatan
tersebut.
Proses acara terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama adalah pemberian
materi dari mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Jember. Sesi
kedua adalah tanya jawab dari peserta kekapa pemateri. Dan sesi ketiga
adalah pembagian doorprize bagi peserta yang aktif bertanya dan peserta
yang berhasil menjawab pertanyaan dari pemateri dengan benar dan
tepat.
4.3.5.2 Anggaran Dana
Tanggal
28
September
2015

Pendapatan
Kas
KK-MT
Posdaya
Unej

Alokasi
Rp 78.425

Pengeluaran
Konsumsi
Pemateri dan
Guru
Konsumsi
Peserta

Rp. 25.570,-

Doorprize

Rp.

Rp. 34.500,5.373,-

Total
Rp 78.425 Total
Rp. 78.425,4.3.5.3 Kendala
Jumlah peserta yang hadir melebihi jumlah yang ditargetkan
sehingga daftar hadir yang disediakan kurang
4.3.5.4 Saran
Panitia menyiapkan daftar hadir peserta lebih dari yang ditargetkan
4.3.6 Gerakan Kebun Bergizi
4.3.6.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Kebun Bergizi ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VII dan
VIII SMPN 11 Jember. Sebelum dilakukan praktik menanam, siswa telah
diberikan bekal materi yang berkaitan dengan kegiatan kebun bergizi.
Setelah siswa mendapatkan materi, maka pada minggu setelahnya siswa
melakukan kegiatan praktik. Spada praktik pertama siswa diajari untuk
mengolah tanah yang dicampur dengan pupuk. Pada minggu selanjutnya
siswa melakukan praktik menanam menggunakan benih. Pada langkah
ini, siswa benar-benar dipandu oleh guru dan pemateri dari dinas
pertanian, Pak Imam, karena hal tersebut akan berpengaruh besar
terhadap pertumbuhan tanaman yang ditanam. Setelah tanaman ditanam,
maka siswa diajari untuk melakukan perawatan pada tanaman di minggu
37

selanjutnya. Kemudian pada seiap minggunya siswa mengecek


perkembangan anaman yang telah ditanam sambil menyiram dan
memberikan nutrisi pada tanaman tersebut.
Pada kegiatan ini, bahan bahan yang telah disediakan oleh sekolah
yaitu tanah dan benih tanaman, serta nutrisi tanaman. Untuk pot,
polybag, sekop, dan pupuk, setiap siswa dalam satu kelompok iuran
untuk membelinya. Siswa ditugaskan untuk membawa pot berukuran
diameter 40 cm. Sedangkan untuk bibit alat-alat perlengkapan seperti
sekop disediakan oleh sekolah.
4.3.6.2 Anggaran Dana
4.3.6.3 Kendala
Beberapa siswa terlambat mengumpulkan pot
Kurangnya koordinasi antara panitia dengan guru keterampilan yang
memandu siswa dalam pemberian materi sehingga pelaksanaan
kegiatan ini molor dari jadwal target yang telah ditentukan
4.3.6.4 Saran
Panitia lebih tegas memberikan batasan waktu untuk mengumpulkan

pot yang akan digunakan


Lebih sering berkoordinasi dengan pemateri tentang waktu

pelaksanaan kegiatan dan prosesnya


4.3.7 Membiasakan Membuang Sampah pada Tempatnya
4.3.7.1 Deskripsi Kegiatan
Dalam program kerja ini, pihak sekolah sangat mendukung kami.
Pihak sekolah sudah menyediakan tempat sampah di dalam kelas kelas
dan juga tempat sampah untuk sampah kering maupun sampah basah di
depan kelas. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami selaku mahasiswa
KK- MT memberikan contoh kepada siswa untuk selalu membiasakan
diri membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, kami juga menegur
siswa jika melihat mereka membuang sampah sembarangan dan meminta
siswa tersebut mengambil kembali sampah yang dibuang sembarangan
tersebut untuk dibuang di tempat sampah. Kami mengingatkan siswa
tersebut supaya tidak menjadikan hal tersebut menjadi kebiasaan. Dari
sampah kecil (bungkus permen) harus dibuang pada tempatnya.
Kebersihan sekolah menjadi tanggung jawab semua warga sekolah.
38

Sehingga, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus dilakukan


oleh semua warga sekolah.
4.3.7.2 Anggaran Dana
4.3.7.3 Kendala
Masih banyak siswa yang kurang memiliki kesadaran diri untuk
membuang sampah pada tempatnya
4.3.7.4 Saran
Lebih giat dan gigih untuk memberikan contoh, mengingatkan, dan
mengajak siswa menerapkan agar membuang sampah pada tempat
sampah
4.3.8 Lomba Kelas yang Rapi dan Sehat
4.3.8.1 Deskripsi Kegiatan
Lomba kelas diikuti oleh seluruh siswa kelas VII dan VIII SMPN 11
Jember. Penilaian dilakukan setelah satu minggu dari pengumuman yang
disampaikan

kepada

siswa

di

masing-masing

kelas.

Sistem

penilaiannnya berkala, yaitu dua minggu sekali secara rahasia oleh tim
penilai. Tim penilai adalah mahasiswa PPL Unej yang merupakan panitia
dari kegiatan tersebut.
Penilai terdiri dari dua tim. Masing-masing tim terdiri dari dua
orang. Pada penilaian pertama, tim 1 menilai kelas VII dan tim 2 menilai
kelas VIII. Kemudian pada penilaian kedua, tim 1 menilai kelas VIII dan
tim 2 menilai kelas VII, demikian seterusnya. Kriteria penilaian terdiri
dari keindahan, kebersihan, kerapihan, kelengkapan atribut kelas, dan
keunikan serta kekreatifan hiasan ilmiah di kelas. Skor yang diperoleh
masing-mesing kelas akan diakumulasi dan dipilihl 3 juara, yaitu juara 1,
2, dan 3 pada keseluruhan kelas VII dan VIII.
Pengumuman juara lomba kelas dilakukan setelah upacara
peringatan G-30S/PKI. Awalnya pengumuman dijadwalkan dilaksanakan
selama dua kali (bulan September dan Oktober), namun karena kendala
waktu harus dibagi dengan pelaksanaan proker lain, maka diputuskan
untuk dilakukan penilaian hanya sau kali pada bulan September 2015.
4.3.8.2 Anggaran Dana
Tanggal

Pendapatan

Pengeluaran

39

25

Kas

September

KK-MT

2015

Posdaya
Unej
Total

Rp 100.000,-

Rp 100.000,-

Hadiah Juara 1

Rp

40.000,-

Hadiah Juara 2
Hadiah Juara 3

Rp
Rp

35.000,25.000,-

Total

Rp 100.000,-

4.3.8.3 Kendala
Kurangnya kepedulian siswa terhadap informasi lomba kelas,
sehingga banyak siswa yang asal menghias dan membersihkan kelas
tanpa memperhatikan kriteria penilaian yang diberitahukan
Minimnya waktu yang tersedia untuk pelaksanaan lomba kelas
4.3.8.4 Saran
Memberikan kriteria penilaian dan ditempel di mading kelas serta
lebih giat untuk mengingatkan siswa tentang kriteria penilaian lomba

kelas
Menjadwalkan lebih awal dan segera diinformasikan kepada siswa di
setiap kelas serta menyisipkan waktu penilaian di sela-sela kegiatan

lain
4.3.9 Jumat Bersih
4.3.9.1 Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Jumat Bersih dilaksanakan setelah kegiatan
belajar dan mengajar pada hari Jumat. Baik siswa kelas VII, VIII dan IX
bertanggung jawab untuk membersihkan ruang kelas masingmasing.
Selain itu, siswa juga membersihkan musholla sekolah, laboratorium
sekolah dan halaman sekolah. Selain membersihkan ruang kelas masing
masing, setiap kelas juga mendapat giliran untuk membersihkan tempattempat tersebut. Semua kegiatan tersebut dibantu oleh para guru
(terutama wali kelas) serta mahasiswa KK- MT POSDAYA. Kegiatan
tersebut rutin dilaksanakan setiap hari Jumat.
4.3.9.2 Anggaran Dana
4.3.9.3 Kendala
Pada saat pelaksanaan kegiatan Jumat bersih, masih terdapat
beberapa siswa yang lebih asyik bermain sendiri dan tidak
bersemangat untuk membantu yang lain jika tidak didampingi oleh
guru atau mahasiswa PPL
40

4.3.9.4 Saran
Guru dan mahasiswa PPL turut bekerja sama membantu dan
mendampingi siswa selam kegiatan berlangsung (dari awal sampai
selesai)
4.4 Implemenasi Program Wirausaha
4.4.1 Kreasi Bahan Bekas
4.4.1.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada saat kegiatan PERSAMI berlangsung
pada tanggal 24 Oktober 2015. Peserta dari kegiatan ini sebanyak 32
peserta perwakilan dari masing-masing regu PERSAMI. Peserta
diwajibkan membawa barang bekas yang akan dimanfaatkan kembali.
Selain itu, kami juga mengijinkan siswa untuk membawa barang
setengah jadi yang kemudian dilanjutkan kembali di sekolah. Kegiatan
ini dilakukan di halaman samping sekolah. Peserta diberi waktu selama
30 menit untuk membuat kreasi barang bekas tersebut. Peserta diberi
kebebasan untuk mengkreasikan barang bekas tersebut menjadi barang
yang lebih bermanfaat.
Kriteria dalam penilaian kegiatan ini yaitu: kreatifitas, ketepatan
mengumpulkan, dan kerapian. Para peserta terlihat sangat antusias dalam
mengerjakan barang bekas yang mereka bawa. Setelah semua peserta
selesai membuat kerajinan tersebut, hasilnya dikumpulkan menjadi satu.
Dari hasil tersebut, panitia mengambil tiga barang dengan kreasi terbaik
dan kreatif. Pada saat upacara bendera, panitia mengumumkan pemenang
dari kegiatan tersebut dan memberikan hadiah untuk masing-masing
pemenang.
4.4.1.2 Anggaran Dana
4.4.1.3 Kendala
Kurangnya koordinasi antara panitia dan Regsus (Regu Khusus) dari
pramuka dalam sistem pelaksanaan kegiatan
4.4.1.4 Saran
Sebelum kegiatan pada hari-H, sebaiknya dikoordinasikan sistem
pelaksanaan kegiatan hingga matang antara panitia dan Regsus
4.4.2 Pelatihan Kewirausahaan
4.4.2.1 Deskripsi Kegiatan
Pada kegiatan kewirausahaan kali ini, KKMT SMP 11 Jember
mengadakan

ketrampilan

membuat

gelang.

Salah

satu

tujuan
41

mengadakan acara ini untuk menarik siswi yang ingin bisa terampil
dalam berwirausaha. Peralatan yang dibutuhkan pun sederhana, hanya
memerlukan manik manik serta senar elastis dalam membuatnya.
Pemateri dari mahasiswa KKMT Posdaya Unej.
Kegiatan yang dilakukan adalah pertama pemateri memberikan
petunjuk pembuatan serta memberi materi apa itu kewirausahaan serta
ketrampilan. Selanjutnya pemateri memberikan contoh cara membuat
gelang yang kemudian diikuti oleh siswa dengan waktu kurang lebih 30
menit. Disini bukan hanya diajarkan cara membuat gelang saja,
melainkan cara packing dan cara penjualannya.

4.4.2.2 Anggaran Dana


Tanggal

Pendapatan

11
September
2015

Kas
KK-MT
Posdaya
Unej
Jumlah

Pengeluaran
Rp 35.000,-

Rp 35.000,-

5 string
mutiara
2 roll senar
elastis
Jumlah

Rp

25.000,-

Rp

10.000,-

Rp 35.000,-

4.4.2.3 Kendala
Kurangnya rasa antusias dari siswa sehingga peserta yang hadir
kurang dari target yang ditentukan
4.4.2.4 Saran
Panitia lebih bersemangat untuk mempromosikan proker pelatihan
kewirausahaan karena dapat menjadi bekal siswa untuk lebih
mandiri dan kreatif dalam berwirausaha
4.4.3 Praktek menanam Sayur pada Barang Bekas
4.4.3.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan praktek menanam sayur pada barang

bekas

ini

dilaksanakan mata pelajaran ketrampilan yang sebelumnya sekolah sudah


bekerja sama dengan konselor dari Dinas Pertanian (Bapak Imam). Pada
kegiatan ini, guru KK-MT dibantu oleh siswa dalam penanaman sayuran
dan dibimbing oleh Bu Tatik selaku guru ketrampilan dan Bapak Imam
selaku konselor pertanian di SMP Negeri 11 Jember. Hal pertama yang

42

dilakukan ialah mencampurkan pupuk dan tanah di polybag. Setelah itu


memasukan benih ke dalam tanah di polybag tersebut dan ditempatkan
ditempat yang strategis. Strategis disini adalah tempat yang terkena sinar
matahari cukup dan tidak mengganggu pemandangan lingkungan
sekolah. Benih sayuran yang ditanam adalah seledri, sawi, brokoli dan
lainlain. Benih tersebut disediakan oleh Bapak Imam selaku konselor
pertanian di SMP Negeri 11 Jember. Sedangkan pot, tanah dan pupuk
disediakan oleh siswa.
Pada rencana program kerja yang dibuat, praktek menanam sayur
tersebut ditempatkan pada barang bekas, misalnya botol air mineral.
Namun karena pada kegiatan menanam kebun bergizi masih terdapat sisa
pot, maka berdasarkan saran dari guru keterampilan, dipilih untuk tetap
menggunakan pot dan polybag. Karena tempat yang digunakan juga akan
berpengaruh terhadap hasil pertumbuhan tanaman.
4.4.3.2 Anggaran Dana
4.4.3.3 Kendala
Terdapat banyak sisa pot dari kegiatan kebun bergizi, sehingga
tempat yang digunakan untuk menanam sayuran diganti dengan pot
tersebut
4.4.3.4 Saran
Sebaiknya tempat yang digunakan untuk menanam sayur tetap
menggunakan

barang

bekas

sebagian,

dan

sebagian

lagi

menggunakan sisa pot yang ada


4.4.4 Pengoptimalan Produksi dan Pemasaran Susu Kedelai
4.4.4.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan produksi susu kedelai sudah merupakan program sekolah
yang dikhususkan siswa-siswi kelas 8. Kegiatan ini dilaksanakan pada
jam pelajaran ketrampilan masing-masing kelas secara bergantian.
Adapun jam pelajaran ketrampilan untuk kelas 8 yaitu hari selasa, kamis
dan jumat. Pada hari tersebut bagi kelas yang mendapat giliran untuk
praktek diwajibkan membawa bahan-bahan untuk membuat susu kedelai
secara per kelompok. Pelaksanaan prakte susu kedelai dibimbing oleh
guru ketrampilan yaitu Bu Santi dan Bu Tati kemudian di damping oleh 3
guru ppl yang tidak ada jam mengajar. Tahapan dalam produksi susu
43

kedelai yaitu pembuatan , pengemasan dan pemasaran. Dalam tahap


pembuatan dan pengemasan semua siswa diwajibkan terlibat, sedangkan
tahap pemasaran dilakukan oleh kurir SMPN 11 Jember. Pengemasan
susu kedelai yaitu dalam wadah botol dan plastik. Satu botol kecil
dihargai enam ribu rupiah, sedangkan setengah plastik sekitar 250ml
dijual dengan harga seribu rupiah. Sasaran pemasaran yaitu warga dalam
sekolah dan warga sekitar sekolah. Untuk semester ini, produksi susu
kedelai hanya sampai pada prakek membuat susu kedelai dan hasilnya
dikembalikan lagi kepada siswa dan dibagikan kepada guru-guru. Hal ini
dikarenakan air yang terbatas sehingga tidak dapat produksi dalam
jumlah besar.
4.4.4.2 Anggaran Dana
4.4.4.3 Kendala
Air di SMPN 11 Jember terbatas karena musim kemarau sehingga
siswa harus mengambil air di halaman depan sekolah yang jaraknya

cukup jauh dengan kelas praktek sehingga siswa merasa kesusahan.


Alat produksi sperti blender masih kurang sehingga untuk
mempercepat produksi susu kedelai siswa harus menghaluskan

bahan-bahan di rumah masing-masing.


Banyak siswa yang tidak praktek dan kabur dari kelas praktek.
Pemasaran kurang mencapai target.
4.4.4.4 Saran
Sebaiknya disediakan selang yang panjang untuk mengantisipasi

kurangnya air sehingga untuk mengambil air tidak terlalu jauh.


Penambahan jumlah blender.
Sebaiknya diadakan absensi praktek dan pembagian kerja yang jelas

setiap kelompok.
Sebaiknya pemasaran dilakukan oleh masing-masing siswa per
kelompok sehingga setiap siswa mempunyai kewajiban untuk

mencapai target penjualan.


4.4.5 Kantin Kejujuran
4.4.5.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan kantin kejujuran yang dilaksanakan di SMP N 11 jember
berjalan dengan baik. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua kali
pada 3 Oktober 2015 bertepaan dengan pelaksanaan lomba keagamaan,

44

dan tanggal 24 Oktober 2015 bertepaan dengan kegiatan persami. Praktik


berwirausaha dengan karakter jujur dapat dikembangkan oleh siswa
SMPN 11 Jember. Hal ini dapat dibuktikan dengan keantusiasan siswa
yang tinggi dalam membeli jajanan di kantin kejujuran yang disertai
dengan sikap jujur telah terwujud. Pada kegiatan ini tidak diperoleh
kerugian, justru malah keuntungan dan balik modal. Sikap jujur yang
dicerminkan siswa di SMP N 11 Jember dalam kegiatan kantin kejujuran
kali ini patut untuk diapresiasi.
4.4.5.2 Anggaran Dana
Tanggal

Pendapata

Alokasi

Pengeluaran

n
25

Kas

Rp. 130.688

september KK-MT
2015

Posdaya
Unej

Jumlah
21
Oktober
2015

Jumlah
Total

Roma malkist

Superco Big
La Chocho
Roma Zuperkeju
Sosis Champ
Teh Rio
Milkita permen
Mie enak
Potato chips
Stik balado
Rp. 130.688
Jumlah
Rp. 88.800
Teh Anda
Pilus
Sandwich
Permen big
babol
Keripik rinbee
Mie soba
Rp. 88.800
Jumlah
Rp. 219.488 Total

Rp. 6.678
Rp. 4.310
Rp. 4.220
Rp. 9.800
Rp. 34.220
Rp. 15.960
Rp. 30.000
Rp. 8.500
Rp. 8.500
Rp. 8.500
Rp. 130.688
Rp 45.800
Rp 8.500
Rp 7.500
Rp. 5.500
Rp
4.500
Rp. 17.000
Rp. 88.800
Rp. 219.488

4.4.5.3 Kendala
Kurangnya uang pecahan kecil (receh) untuk kembalian karena ratarata siswa membayar dengan uang nominal besar
4.4.5.4 Saran
Panitia telah menyediakan uang pecahan kecil (receh) untuk
persediaan kembalian jika ada yang membayar dengan nominal
besar

45

BAB 5 KENDALA DAN SOLUSI


5.1 Kendala
Pada program kerja KKMT-Posdaya FKIP Universitas Jember di
SMP Negeri 11 Jember terdapat kendala di setiap program kerja yang telah
dilaksanakan. Namun tingkat keseriusan kendala tersebut masih tergolong
ringan dan masih dapat teratasi dengan baik sehingga program kerja yang
telah diajukan pada proposal sebelumnya dapat berjalan dengan lancar.
Berikut rincian kendala dan solusi secara umum :
1. Kurangnya sedikit komunikasi/koordinasi antara sesama mahasiswa
KK-MT Posdaya yang menyebabkan terjadinya kesalahpahaman.
2. Kurangnya koordinasi antara mahasiswa KK-MT Posdaya dengan
guru.
3. Kurangnya kesadaran dari masing-masing mahasiswa KK-MT
Posdaya dalam melaksanakan tugas piket masing-masing.
4. Masih terdapat beberapa siswa yang berkemampuan kurang sehingga
kegiatan belajar-mengajar sedikit kurang tertib dan lancar.
5. Masih terdapat beberapa siswa yang berperilaku kurang sopan
terhadap mahasiswa KK-MT Posdaya.
6. Kurangnya alat-alat laboratorium untuk menunjung pembelajaran IPA
selama praktek mengajar terbimbing.
5.2 Solusi
1. Mengkomunikasikan semua agenda yang akan dilaksanakan, sehingga
setiap mahasiswa tahu terhadap bagian bagian pekerja yang telah
ditetapkan, dan meminimalisasi kesalahpahaman antar-mahasiswa
KK-MT Posdaya.
2. Mengkoordinasikan suatu kegiatan beberapa hari sebelum pelaksaan,
sehingga guru mengetahui susunan acara dari kegiatan tersebut.
3. Perlu adanya kesadaran terhadap tugas dan masing-masing kewajiban
setiap mahasiswa KK-MT Posdaya.
4. Perlu adanya motivasi khusus yang diberikan kepada siswa-siswa
yang berkemampuan kurang agar dapat beradaptasi dengan mata
pelajaran tertentu.
5. Perlu adanya bimbingan dan konseling terhadap siswa yang
berkelakuan kurang sopan.

46

6. Melakukan peminjaman alat-alat laboratorium di laboratorium FKIP


Universitas Jember.

47

BAB 6 REKOMENDASI

Setelah melaksanakan observasi dan KKMT Posdaya di SMP Negeri


11 Jember , beberapa rekomendasi yang dapat kami sampaikan diantaranya
sebagai berikut:
Rekomendasi untuk sekolah:
1. Merekrut tenaga atau karyawan dibagian kurikulum dan perpustakaan.
2. Meningkatkan perawatan dan penataan alat-alat laboratorium IPA
serta penambahan alat-alat laboratorium yang baru.
3. Perawatan dan pembenahan kamar mandi untuk siswa laki-laki.
4. Penambahan perangkat komputer untuk menunjang pembelajaran TIK.
5. Penambahan alat-alat olahraga untuk menunjang pembelajaran
olahraga.
Rekomendasi bagi mahasiswa KKMT-Posdaya di SMP Negeri 11 Jember
selanjutnya:
1. Menyusun program kerja pelatihan komputer bagi guru SMPN 11
Jember.
2. Menyusun program kerja sosialisasi kepada orang tua/wali murid
mengenai pendidikan karakter.
3. Menjaga hubungan baik dengan warga sekolah.
4. Menjaga nama baik alamamater Universitas Jember.

48

LAMPIRAN
1. Pendidikan
1.1 Swit Tanti Rahayu Ningsih, NIM 120210102001
Seluruh mahasiswa FKIP Universitas Jember akan menempuh
program Kuliah Kerja Mengajar Terbimbing Pos Pemberdayaan Keluarga
(KK-MT Posdaya) yang dulunya disebut sebagai program KK-PPL. Pada
semester 7 ini dilaksanakan program KK-MT Posdaya sebagai bentuk
praktek langsung mahasiswa agar mendapat pembelajaran dari lapangan.
Program ini dilaksanakan selama 3 bulan (13 Minggu) dari pertengahan
bulan Agustus sampai pertengahan bulan November. Berikut ini pemaparan
kegiatan yang telah dilakukan selama program KK-MT Posdaya di SMP N
11 Jember.
Pembekalan program KK-MT Posdaya dilaksanakan pada 30 Juli
2015 serta kuliah umum pada 12 Agustus 2015, pada intinya bahwa
kegiatan yang akan dilaksanakan nanti mencakup tiga pilar diantaranya
pendidikan, kesehatan dan lingkungan, serta kewirausahaan dengan sasaran
sekolah. Kelebihan dari program KK-MT Posdaya adalah setiap program
kerja yang direncanakan oleh mahasiswa didasarkan atas permasalahan real
siswa di sekolah, atau masyarakat sasaran yang pelaksanannya lebih banyak
melibatkan siswa, guru, wali murid, atau masyarakat sekitar sekolah. Oleh
karena itu dilakukan pengenalan lapangan selama satu minggu setelah
proses penerjunan dari pihak UPPL pada 19 Agustus 2015. Serah terima
dilakukan oleh Bapak Andi selaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok
KK-MT Posdaya di SMP N 11 Jember dan disambut dengan baik oleh pihak
SMP N 11 Jember mulai dari Bapak Joko Wahyudiono selaku kepala
sekolah, Ibu Yuni Setyaningsih selaku wakil kepala sekolah, Ibu Retno, dan
Bapak Setyono serta bapak dan ibu guru yang lain.
Pelaksanaan kegiatan Mengajar Terbimbing merupakan kegiatan di
bidang pembelajaran. Kegiatan ini juga mulai dilaksanakan pada minggu
pertama setelah penerjunan sebagai bentuk pengenalan permasalahan
lapangan, baik terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah dan karakter
siswa. Mengajar Terbimbing penulis laksanakan di kelas VII-D dimana
siswanya berjumlah 36 orang, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

49

(IPA). Mata pelajaran ini dilaksanakan 4 JP (dua kali pertemuan) selama


satu minggu dengan waktu 40 menit setiap JP.
Proses pembelajaran Mengajar Terbimbing mulai dilaksanakan pada
minggu ke-3. Mengajar Terbimbing terdiri dari empat kegiatan yaitu:
Minggu ke-2

Magang mengajar

Minggu ke-3 s/d 7

Praktek mengajar terbimbing

Minggu ke-8

Praktek mengajar mandiri (1 RPP)

Minggu ke-9

Ujian mengajar terbimbing (1RPP)

Pada fase praktek mengajar terbimbing hingga ujian mengajar


terbimbing terdapat tiga siklus yaitu: pembahasan RPP, implementasi RPP,
dan hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan, guru
pamong, dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) program studi fisika oleh
Drs. Bambang Supriadi, M.Sc. Sebelum mengajar praktikan membuat
perhitungan hari efektif, program semester (promes), program tahunan
(prota) kemudian perangkat mengajar. Pada kegiatan magang mengajar
dilaksanakan pada minggu ke-2, dimana praktikan melakukan observasi
guru yang sedang mengajar di kelas sebanyak satu kali pertemuan. Minggu
ke-3 sampai ke-7 praktikan dalam mengimplementasikan 5 RPP dengan
materi berkelanjutan di dampingi oleh guru pamong atau DPL. Sedangkan
minggu

ke-8

kegiatan

praktek

mengajar

mandiri,

dalam

mengimplementasikan 1 RPP praktikan tidak didampingi oleh guru pamong,


DPL maupun observer. Selama pelaksanaan praktek mengajar terbimbing
dan mandiri praktikan membahas SK ke 2 dan ke 3, KD 2.2 sampai 2.3, dan
3.1 sampai 3.2 dengan pokok bahasan Klasifikasi Zat dan Wujud Zat.
Adapun rincian kegiatan pada pelaksanaan Mengajar Terbimbing dijelaskan
sebagai berikut:
1. Minggu ke-1: Pengenalan Lapangan
Pada minggu ke-1 praktikan melakukan silaturahim atau perkenalan
dengan semua pihak dari sekolah, observasi Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) yang biasanya berlangsung di SMP N 11 Jember, dan observasi
lingkungan sekolah. Berdasarkan pengamatan yang diperoleh praktikan
ketika melakukan observasi lingkungan sekolah, banyak lahan kosong yang
50

belum terpakai sehingga bisa digunakan sebagai sasaran lokasi dalam


pelaksanaan rencana kegiatan program kerja (proker). Selain melakukan
observasi, praktikan juga membuat susunan pembagian tugas untuk
mahasiswa di ruang kurikulum, BK, UKS, kesiswaan, dan perpustakaan.
Untuk penyusunan proposal kegiatan program kerja KK-MT Posdaya baik
di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan, maupun kewirausahaan
juga dilaksanakan pada minggu ke-1.
2. Minggu ke-2: Magang Mengajar
Kegiatan minggu ke-2 ini, selain melanjutkan menyusun proposal
kegiatan secara menyeluruh dari hasil observasi yang dilakukan di sekolah
selama satu minggu, praktikan juga melakukan observasi mengajar guru
pamong sebanyak satu kali pertemuan. Tindakan ini bertujuan untuk
mengetahui permasalahan yang ada di kelas, sehingga praktikan dapat
menentukan strategi belajar yang cocok untuk diterapkan di kelas tersebut.
Dari hasil magang mengajar yang praktikan lakukan, dapat
dikatakan siswa kelas VII-D sangat hiperaktif selama proses pembelajaran.
Sehingga jika dilakukan model pembelajaran langsung yang mayoritas
menggunakan metode ceramah, siswa kurang memperhatikan guru di dalam
kelas. Karena karakter materi yang ada di dalam mata pelajaran IPA berupa
teori dan terlalu banyak rumus, siswa cenderung kurang tertarik dan mudah
bosan dengan mata pelajaran tersebut.
Setelah informasi yang diperoleh praktikan dalam magang mengajar,
praktikan merencanakan RPP yang sesuai dan tepat untuk digunakan di
kelas VII-D. Praktikan menyusun RPP dan kemudian dikonsultasikan
dengan guru pamong. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, RPP yang
sudah tersusun dengan baik tidak perlu direvisi sedangkan RPP yang kurang
sesuai masih perlu direvisi lagi.
Setelah

RPP

diimplementasikan

tersusun

dalam

dengan

kegiatan

baik,

maka

pembelajaran

di

RPP
dalam

tersebut
kelas.

Berdasarkan RPP yang telah disusun, maka implementasi RPP Mengajar


Terbimbing siap dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x40 menit atau satu

51

kali pertemuan. Implementasi RPP Mengajar Terbimbing dilaksanakan di


kelas VII-D pada hari Selasa, tanggal 1 September 2015.
3. Minggu

ke-3

sampai

dengan

ke-7:

Praktek

Mengajar

Terbimbing
Dari hasil yang praktikan peroleh dari minggu ke-2, pada
pelaksanaan Mengajar Terbimbing ini model yang digunakan adalah
Cooperatif Learning atau Direct Instruction. Dikarenakan untuk memanfaat
kankarakter siswa yang hiperaktif, sehingga mereka dapat melakukan
diskusi dengan anggota kelompoknya.
Pada minggu ke-3 untuk pelaksanaan RPP 1, materi yang diajarkan
adalah Asam, Basa, dan Garam. Dalam KBM siswa dibentuk menjadi 6
kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang untuk
melakukan praktikum Menguji zat yang bersifat asam, basa, dan netral
melalui indikator alami (kunyit) dan indikator buatan (kertas lakmus).
Seusai praktikum, siswa mendiskusikan pertanyaan yang ada di LKS
dengan kelompoknya. Kemudian praktikan (guru) menyuruh perwakilan
kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan jawaban hasil
diskusinya. Siswa terlihat antusias pada ssat pelaksanaan presentasi karena
terjadinya tanya jawab antar kelompok yang presentasi dengan kelompok
yang lain.
Pelaksanaan RPP 2 pada minggu ke-4, materi yang diajarkan adalah
Unsur, Senyawa, dan Campuran. Dalam KBM siswa dibentuk menjadi 6
kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang untuk
menjawab Lembar Diskusi Siswa (LDS). Kemudian praktikan (guru)
menyuruh

perwakilan

kelompok

maju

ke

depan

kelas

untuk

mempresentasikan jawaban hasil diskusinya. Siswa terlihat antusias, hal ini


terlihat pada saat praktikan menjelaskan materi karena dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari yaitu berupa unsur-unsur penyusun tubuh manusia
dengan menampilkan gambar anak balita dan berupa unsur unsur penyusun
rumah. Selain itu, juga dapat dilihat ketika siswa menghafalkan nama
senyawa dalam bahasa latin.

52

RPP 3 dilaksanakan pada minggu ke-5, yaitu materi Campuran


Homogen dan Campuran Heterogen pelaksanaannya dilakukan dengan
cara melakukan praktikum secara berkelompok ndengan mencampurkan
satu sendok gula ke dalam segelas air dan mencampurkan satu sendok pasir
ke dalam segelas air yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan campuran
homogen dan campuran heterogen. Siswa terlihat antusias, karena dapat
dilihat ketika mengamati gula bercampur dan pasir mengendap.
Pada minggu ke-6 adalah pelaksanaan RPP 4 dimana dalam
pelaksanaannya praktikan (guru) melakukan demonstrasi menunjukkan
adanya peristiwa kapilaritas yaitu meresap dan berpindahnya air fanta
berwarna merah dari gelas yang berisi fanta merah menuju gelas yang
kosong. Kemudian praktikan membagikan soal evaluasi kepada siswa secara
individu sebagai evaluasi akhir pembelajaran setelah praktikan menjelaskan
materi Wujud Zat.
RPP 5 dilaksanakan pada minggu ke-7, yaitu materi Pemuaian
dimana dalam pembelajaran praktikan (guru) dibantu siswa melakukan
demonstrasi dengan tujuan mengamati proses pemuaian zat padat, cair, dan
gas. Siswa menjawab LKS secara berkelompok dengan teman satu bangku.
Sebagai evaluasi akhir pembelajaran, guru memberikan soal menghitung
pemuaian pada zat padat.Siswa terlihat antusias karena pada saat
demonstrasi banyak siswa yang maju ke depan untuk mengamati dan
mencoba memahami demonstrasi yang dilakukan.
4. Minggu ke-8: Praktek Mengajar Mandiri
Untuk RPP 6 yang merupakan Praktek Mengajar Mandiri tanpa di
dampingi oleh guru pamong atau DPL dilaksanakan pada minggu ke-8.
Pembelajaran kali ini siswa diajarkan materi Anomali Air. Dalam KBM
siswa dibagi secara berkelompok untuk mengamati video bukti adanya
anomali air, kemudian secara individu siswa mengerjakan pertanyaan pada
Lembar Pengamatan Video yang sudah dibagikan oleh praktikan (guru).
Kemudian praktikan membagikan latihan soal kepada siswa secara individu
sebagai evaluasi akhir pembelajaran. Selama proses pembelajaran, siswa
masih terlihat antusias, hal ini dapat dilihat pada saat siswa mengamati dan

53

memahami video bukti anomali air serta pada saat siswa mengerjakan
latihan soal.
5. Minggu ke-9 sampai dengan ke-10: Ujian Mengajar Terbimbing
Karena pada minggu ke-9 KBM di non-aktifkan digunakan untuk
kegiatan ujian tengah semester (UTS), sehingga ujian mengajar terbimbing
dilaksanakan pada minggu ke-10. Selama kegiatan UTS mahasiswa KK-MT
membantu sekolah dalam pelaksanaan ujian, mulai dari pembuatan soal
UTS bagi mahasiswa yang ditugaskan oleh guru pamong, menjaga
pelaksanaan ujian agar berjalan dengan kondusif, mempersiapkan
pelaksanaan ujian di ruang kurikulum, serta menilai hasil UTS siswa.
Pelaksanaan UTS berjalan selama 6 hari, yaitu pada dari Senin sampai
Sabtu.
Pada tanggal 3 Nopember 2015, dilaksanakan Ujian Mengajar
Terbimbing. Materi yang diajarkan kali ini adalah Bab 4 tentang Kalor.
Dalam KBM praktikan (guru) dibantu siswa melakukan demonstrasi
Hubungan kalor dengan massa, jenis, dan perubahan suhu suatu zat.
Siswa secara individu mengamati demonstrasi kemudian menjawab
pertanyaan yang ada di LKS. Kemudian praktikan membagikan soal posttest kepada siswa secara individu sebagai evaluasi akhir pembelajaran.
Selama proses pembelajaran siswa terlihat antusias dalam memperhatikan
materi yang disampaikan oleh praktikan serta aktif menjawab pertanyaan
yang di ajukan oleh praktikan.
Ujian mengajar Terbimbing dinilai oleh DPL Bapak Drs. Bambang Supriadi,
M.Sc. dan guru pamong Bapak Mustangin, S.Pd. Penilaian dilakukan secara
menyeluruh dari aspek RPP, praktik pembelajaran, dan aspek sosial.
Penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

54

1.2 Siti Rodliyatin, NIM 120210102033


Awal penerjunan KKMT-Posdaya FKIP Universitas Jember di SMP
Negeri 11 Jember dimulai pada hari Rabu tanggal 19 Agustus 2015.
Mahasiswa KKMT-Posdaya FKIP Universitas Jember di SMP Negeri 11
Jember terdiri dari 20 orang, yakni 5 orang dari Prodi Pendidikan Fisika; 5
orang dari prodi Pendidikan Sejarah; 4 orang dari Prodi Pendidikan Bahasa
Inggris; dan 6 orang dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pada saat awal penerjunan ke sekolah yang bersangkutan, kami diterima
dengan baik oleh pihak sekolah. Acara sambutan serah terima mahasiswa
KKMT-Posdaya di SMP Negeri 11 Jember dihadiri oleh kepala sekolah,
wakil kepala sekolah 1 dan wakil kepala sekolah 2, waka kurikulum, dan
dosen pendamping dari pihak kampus (Bapak Andy dari Prodi Bahasa dan
Sastra Indonesia), serta mahasiswa KKMT-Posdaya yang bersangkutan.
Acara penyambutan awalnya dijadwalkan mulai pada pukul 07.00
WIB. Namun karena ada sedikit kendala yang tak terduga dari pihak
kampus, maka acara menjadi molor hingga pukul 08.00 WIB. Acara
penyambutan tersebut berlangsung dengan sederhana dan hangat. Banyak
wejangan yang diberikan oleh kepala sekolah dan dosen pendamping saat
memberikan sambutan. Setelah acara penyambutan selesai, dilanjutkan
dengan ramah tamah dengan beberapa guru di sekolah yang sedang tidak
sibuk. Banyak hal yang dapat kami tanyakan tentang sekolah melalui guruguru tersebut. Beberapa informasi yang mulai kami peroleh tersebut kami
catat.
Setelah menanyakan banyak hal dari guru-guru, kami diantarkan
menuju ke ruang PPL. Ruang PPL merupakan ruangan tempat anak
KKMT-Posdaya

Universitas

Jember

beristirahat.

Ruangan

tersebut

sebenarnya adalah ruang baca perpustakaan yang di desain untuk lesehan


yang beralaskan karpet (tidak menggunakan kursi) dan hanya terdapat meja
lipat. Di ruangan ini terdapat TV, kipas angin, dan beberapa kardus tempat
penyimpan buku siswa. Menurut kami, tempat tersebut sangat nyaman
untuk tempat istirahat kami selama tiga bulan di SMP Negeri 11 Jember.

55

Biasanya mahasiswa yang PPL di SMP Negeri 11 Jember ditempatkan


di aula atau ruang laboratorium IPA. Namun karena ruang laboratorium dan
separuh dari aula sekolah digunakan sebagai ruang kelas sementara, maka
kami ditempatkan di ruang baca perpustakaan. Kondisi ruangan sekolah
pada saat awal kami diterjunkan memang sedang kekurangan ruangan. Hal
ini dikarenakan tembok dari beberapa gedung sekolah sudah mulai rapuh
dan butuh direnovasi. Selain itu, sekolah juga sedang dalam proses
akreditasi, sehingga untuk sementara beberapa kelas dipindahkan dari
tempat aslanya.
Setelah ditunjukkan ruangan kami dan diijinkan untuk menata sendiri
sesuai kebutuhan kami oleh Bu Retno, maka tak menunggu lama kami
segera

membersihkan

ruangan

tersebut

(kami

biasa

menyebunya

basecamp). Tak lupa pula kami mempersiapkan beberapa kebutuhan


ruangan untuk menerima tamu (misalnya Dosen Pembimbing Lapang),
seperti kursi dan meja beserta taplak dan vas bunga. Untuk alat-alat
kebersihan ruangan, seperti sapu; kemoceng; pel; dan penebah, sudah
disediakan oleh sekolah. Tak lupa pula kami diberikan kunci ruangan
tersebut oleh ibu Ratna (Ibu perpus). Setelah kegiatan bersih-bersih selesai,
dilanjutkan dengan rapat untuk membahas agenda hari ini dan enam hari ke
depan sambil menunggu pembagian guru pamong dari sekolah.
Kami membagi kelompok untuk melakukan observasi berdasarkan
bidang-bidang yang diamanatkan dari pihak UPPL untuk program Posdaya.
Kemudian kami meminta ijin untuk melakukan observasi lingkungan
sekolah di hari pertama kami di sekolah sambil menunggu pembagian guru
pamong. Setelah mendapatkan ijin, kami berkeliling di lingkungan sekolah
untuk melakukan observasi. Selama melakukan observasi, kami mecatat
hal-hal penting yang kami dapatkan sambil berkenalan dengan beberapa
guru dan pegawai sekolah yang kami temui. Dari pihak sekolah belum
sempat memperkenalkan kami pada guru-guru dan karyawan serta pegawai
sekolah yang lain karena pada saat yang bersamaan sekolah sedang sibuk
dengan kegiatan lain. Hingga jam pelajaran berakhir, kami masih belum
mendapatkan kabar mengenai guru pamong kami.

56

Hari kedua di sekolah, kami masih melakukan observasi melanjutkan


apa yang telah kami lakukan di hari sebelumnya. Pada hari kedua kami juga
belum mengetahui guru pamong. Pada hari ketiga baru kami mengetahui
guru pamong masing-masing. Kemudian di hari selanjutnya, kami secara
pribadi menemui guru pamong masing-masing untuk konsultasi mengenai
pelaksanaan program pembelajaran di sekolah. Jadi selama minggu pertama
di sekolah,kami hanya melakukan observasi tentang belajar mengajar,
karakter siswa, kesehatan dan lingkungan, serta ekonomi keluarga yang
nantinya digunakan sebagai dasar penyusunan program kerja. Selain tiu
juga melakukan konsultasi mengenai gambaran program kerja yang akan
diajukan.
Setelah berkonsultasi dengan guru pamong sebelumnya, kami
mengetahui pembagian untuk mengajar di kelas. Untuk prodi Pendidikan
Fisika diamanati untuk mengajar di kelas VII secara keseluruhan. Kelas VII
terdiri dari 6 kelas, sehingga untuk pembagian kelas, masing-masing
mahasiswa prodi pendidikan fisika memegang satu kelas, dan untuk satu
kelas yang tersisa dibuat jadwal secara bergiliran dari mahasiswa prodi
pendidikan fisika. Mahasiswa prodi pendidikan fisika terdiri dari lima
orang. Guru pamong untuk prodi pendidikan fisika ada dua, yaitu Bu Yuni
Setyaningsih dan Pak Mustangin. Bu Yuni merupakan guru IPA yang
basicnya fisika dan biasanya mengajar khusus untuk mata pelajaran IPA
khusus materi fisika di kelas VIII maupun kelas IX, sedangkan Pak Mus
adalah guru IPA yang mengajar kelas VII keseluruhan dan basicnya adalah
biologi. Guru pamong saya yaitu Bu Yuni Setyaningsih. Saya mendapatkan
jatah untuk mengajar IPA di kelas VII-B dan jam tambahan untuk mengisi
kelas VII-E secara bergantian dengan guru PPL dari prodi pendidikan fisika
yang lain.
Pada minggu kedua, kami mengamati guru pamong ketika mengajar
IPA di kelas. Setelah itu kami selaku guru PPL yang mengajar IPA kelas VII
diminta oleh Pak Mus membuat RPP untuk materi bab dua yaitu asambasa-garam. Selain itu juga kami mendapat tugas membuat soal ulangan
harian bab 1 tentang besaran dan pengukuran, tugas membuat program

57

semester dan program tahunan, serta analisis KKM. Pada hari Rabu di
minggu kedua, Bu Yuni meminta kita untuk melakukan bimbingan karena
pada hari Rabu itu tidak ada jam mengajar IPA di kelas VII. Bimbingan
yang diberikan oleh Bu Yuni yaitu menjelaskan cara menghitung hari
efektif yang digunakan sebagai bekal untuk membuat program tahunan,
program semester, analisis KKM, selain itu kami juga diajari cara membuat
kisi-kisi ulangan harian, soal ulangan harian, kartu soal, dan analisis
ulangan harian. Setelah itu kami diminta untuk belajar membuat perangkat
yang telah dijelaskan oleh Bu Yuni tersebut. Akhir minggu kedua, kami
melakukan konsultasi RPP dan LKS yang akan digunakan untuk mengajar
bab 2 tentang asam-basa-garam di kelas masing-masing.
Ketika mengajar pertama kali di kelas pada minggu ketiga, hari Jumat
tanggal 4 September 2015 di ruang laboratorium, saya didampingi oleh
guru pamong yaitu Bu Yuni dan juga didampingi oleh Pak Mus. Mengajar
pertama adalah materi asam, basa, dan garam. Metode yang digunakan
yaitu eksperimen. Kesan pertama mengajar di kelas VII-B menyenangkan,
siswanya sangat antusias dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah
melakukan praktik mengajar terbimbing pertama kali, saya mendapatkan
evaluasi dari guru pamong dan Pak Mus, secara keseluruhan sudah cukup
bagus untuk proses pembelajarannya, kekurangannya yaitu volume suara
kurang keras.
Mengajar terbimbing kedua pada hari Selasa tanggal 8 September
2015. Materi yang dibahas yaitu tentang ciri-ciri dan pengelompokan asam,
basa, dan garam yang berkaitan dengan makanan dan minumak dalam
kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan pada pembelajaran ini yaitu
diskusi kelompok. Berdasarkan evaluasi dari guru pamong, tingkat
keberhasilan pada pembelajaran terbimbing kedua ini tidak jauh berbeda
dengan pembelajaran sebelumnya.
Pada hari Jumat tanggal 11 September melakukan praktek mengajar
terbimbing ketiga dengan materi nama unsur, lambang unsur, dan senyawa.
Metode yang digunakan yaitu penjelasan guru dan diskusi. Pada pertemuan
sebelumnya siswa diminta untuk membawa tabel periodik unsur untuk

58

pertemuan kali ini karena tabel tersebut akan menjadi media penunjang
proses pembelajaran pada materi ini. Demikian juga pada mengajar
terbimbing keempat tanggal 15 September 2015 menjelaskan tentang
perbandingan sifat unsur, senyawa, dan campuran. Pada pembelajaran ini
tetap dibutuhkan tabel periodi unsur. Metode yang digunakan yaitu
demontrasi. Demontrasi yang dilakukan yaitu menggunakan salah satu
contoh dari unsur, senyawa, dan campuran yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa
sangat antusias mengikuti kegiatan demonstrasi dan mengerjakan soal.
Praktik mengajar kelima yaitu pada hari Jumat tanggal 18 September
2015. Pada pertemuan ini siswa hanya diberikan penguatan terhadap materi
bab 2 yang telah dipelajari oleh siswa pada pertemuan sebelumnya. Metode
yang digunakan yaitu game. Proses pembelajaran didesain seperti
bermain game. Materi pada game adalah materi yang berhubungan dengan
materi IPA kelas VII bab 2. Selama proses pembelajaran siswa terlihat
sangat antusias dan aktif. Pada praktek mengajar terbimbing ini hanya
ditemani oleh guru IPA kelas VII, Pak Mustangin.
Setelah diberikan penguatan, pada pertemuan selanjutnya yaitu
ulangan harian bab 2 yang dilaksanakan pada tanggal 22 September 2015.
Kemudian untuk hari Jumat tanggal 25 September 2015 dilanjutkan materi
bab tiga tentang perubahan wujud zat, susunan gerak partikel, peristiwa
kohesi, adhesi, dan kapilaritas. Pertemuan ini merupakan mengajar
terbimbing keenam. Pada pembelajaran ini siswa diminta untuk melakukan
pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh guru, kemudian
melakukan diskusi secara berkelompok. Evaluasi pembelajaran kali ini oleh
guru pamong yaitu kurang kondusifnya awal kegiatan pembelajaran karena
adanya sedikit kendala mengenai terbatasnya ruangan yang digunakan.
Awalnya siswa menggunakan ruang laboratorium, namun ada guru dari
kelas VIII yang secara tiba-tiba meminta untuk bertukar ruang karena kelas
VIII membutuhkan ruang laboratorium untuk melakukan praktikum secara
mendadak. Hal ini menyebabkan konsentrasi siswa terganggu pada saat
awal kegiatan pembelajaran.

59

Hari Selasa tanggal 29 September 2015 saya melakukan praktek


mengajar terbimbing ketujuh mengenai massa jenis zat. Pada materi ini
saya menggunakan dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama metode
yang digunakan yaitu eksperimen. Sedangkan pada pertemuan kedua yaitu
tanggal 2 Oktober 2015 yang merupakan praktek mengajar terbimbing
kedelapan. Praktek mengajar ini didampingi oleh guru pamong, Bu Yuni,
dosen pembimbing lapang (DPL), Pak Bambang Supriadi, dan Pak
Mustangin. Pada pertemuan kedua ini siswa hanya diajarkan untuk aplikasi
materi massa jenis ke dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasinya berupa
latihan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk evaluasi
dari guru pamong pada praktek mengajar terbimbing ketujuh dan kedelapan
tidak disampaikan secara detail, hanya sedikit komentar yang menurut
beliau pembelajaran yang saya lakukan sudah baik. Pada pertemuan
berikutnya, siswa diberikan penguatan untuk materi massa jenis dan
dilanjutkan ulangan harian ketiga pada pertemuan selanjutnya..
Materi selanjutnya yang diberikan kepada siswa setelah ulangan
harian ketiga yaitu pemuaian. Praktek ini merupakan mengajar terbimbing
kesembilan yang dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2015. Metode yang
digunakan yaitu demonstrasi dan diskusi kelompok. Pada pertemuan
pertama yaitu guru melakukan demonstrasi dan siswa mengamati kemudian
melakukan diskusi secara kelompok serta diberikan latihan soal yang
merupakan aplikasi dari materi yang diberikan.
Masuk pada minggu kedelapan dan minggu kesembilan KKMTPosdaya, yaitu minggu ketiga bulan Oktober, ada kegiatan Ulangan Tengah
Semester (UTS) di SMP Negeri 11 Jember. Setelah kegiatan UTS, kami
melakukan bimbingan kepada guru pamong dan dosen pembimbing untuk
mempersiapkan ujian prakrik mengajar. Selain itu kami juga berdiskusi
untuk menentukan hari ujian masing-masing mahasiswa praktik mengajar
(PPL).
Jadwal ujian praktik mengajar pada hari Jumat tanggal 30 Oktober
2015. Materi yang digunakan pada saat ujian mengajar yaitu tentang kalor
dengan metode demonstrasi. Pokok bahasaannya yaitu tentang persamaan

60

kalor Q = m c T. Proses pembelajaran kita yaitu menjelaskan hubungan


kalor dengan massa benda, hubungan kalor dengan jenis zat, dan hubungan
kalor dengan perubahan suhu.
Setelah ujian praktik mengajar, kami masih diberi amanah untuk
mengajar di kelas hingga minggu ke 11. Kami masih mengajar di kelas
masing-masing dan tambahan kelas VII-E yang secara bergantian hingga
materi pada bab kalor selesai sambil mengerjakan laporan. Minggu terakhir
di sekolah, kegiatan kami yaitu mengerjakan laporan dan mempersiapkan
untuk acara perpisahan dan penarikan. Dan setelah dikonfirmasi, untuk
penarikan KKMT-Posdaya FKIP Universitas Jember di SMP Negeri 11
Jember dilakukan pada tanggal 19 November 2015.

61

1.3 Windy Eka Safitri, NIM 120210102084


Penerjunan KK-MT Posdaya Universitas Jember di SMP 11 Jember
berjalan dengan lancar pada tanggal 19 Agustus 2015 sekitar jam 08.30.
Jadwal penerjunan sempat tertunda karena kesalahan berita acara dan surat
yang kurang lengkap. Acara penerjunan dibuka dengan pemberian sambutan
oleh Bu Yuni Setiyaningsih dan Pak Setyono selaku wakil kepala sekolah
dan Pak Joko Wahyudiyono selaku kepala sekolah SMPN 11 Jember.
Kemudian sambutan selanjutnya oleh pak Andi selaku dosen FKIP
Universitas Jember. Setelah itu kami dibimbing untuk melakukan observasi
selama 1 minggu. Observasi yang kami lakukan meliputi observasi kelas
bersama guru pamong, observasi lingkungan sekolah terkait dengan
program kerja yang akan dilaksanakan dan wawancara dengan penanggung
jawab UKS, Kurikulum, dan wakil kepala sekolah terkait dengan
pembelajaran dan program kerja. Guru pamong saya adalah Bu Yuni
Setiyaningsih, S.Pd. Guru PPL prodi fisika mengajar kelas VII karena
SMPN 11 Jember masih menggunakan kurikulum KTSP sehingga materi
IPA belum terpadu dan materi fisika terdapat pada kelas VII. Saya mengajar
IPA di kelas VII A. Kelas VII A terdiri dari 38 siswa. Karakteristik siswa
kelas VII A mayoritas aktif dan cepat tanggap. Beberapa siswa
dikategorikan pandai dan kritis di setiap pembelajaran. Kemudian dua siswa
di anggap sebagai Trouble Maker di kelas tersebut. Mayoritas siswa kelas
VII A memiliki kelebihan dalam psikomotorik namun kurang dalam hal
kognitif. Sehingga mayoritas siswa kelas VII A tidak senang mendengarkan
penjelasan guru di depan kelas. Siswa kelas VII A cenderung lebih
menyukai metode praktikum, demonstrasi yang menarik dan permainan.
Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut saya cenderung memilih diskusi
informasi daripada ceramah selama pembelajaran. Jadwal pembelajaran IPA
di kelas VII A adalah pada hari senin dan sabtu pada jam pelajaran pertama
dan kedua. Selama proses observasi kelas kami juga banyak mendapat ilmu
dari Bu Yuni. Setiap hari Rabu kami mendapat bimbingan dari Beliau terkait
dengan persiapan mengajar. Sebelum mengajar kami wajib membuat
perhitungan hari efektif, program semester dan program tahunan. Kemudian

62

setelah itu baru kami bisa merancang pembelajaran. RPP harus sudah selesai
sehari sebelumnya dan harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru
pamong. Mengajar terbimbing pertama dilakukan pada minggu ke tiga di
SMPN 11 Jember dengan materi asam, basa dan garam. Kompetensi dasar
pertama pada bab ini terkait dengan pemberian materi awal kemudian
kompetensi dasar kedua adalah praktikum. Namun, sesuai guru kelas VII A
menginginkan praktikum terlebih dahulu dan pertemuan kedua sebagai
penguatan hasil praktikum. Hal ini dikarenakan menghemat waktu
pembelajaran dan materi ini cukup mudah. Sebelum praktikum, siswa juga
mendapat pendahuluan sebelum praktikum. Pertemuan kedua yaitu
penguatan hasil praktikum yang saya kemas dalam sebuah permainan dan
metode diskusi informasi. Evaluasi dari guru pamong terkait dengan
mengajar terbimbing pertama yaitu suara kurang lantang dan kalah dengan
siswa, kurang dalam pengelolaan kelas kemudian manajemen waktu saat
praktikum juga masih kurang. Namun pada pertemuan kedua, metode
permainan yang saya pilih membuat siswa kelas VII A senang dan
pembelajaran menjadi menyenangkan alhasil siswa kelas VII A dapat
menyerap materi pembelajaran secara optimal.
Mengajar terbimbing kedua yaitu pada minggu ke empat dengan
materi unsur, senyawa dan campuran. Materi ini sangat asing bagi siswa
oleh sebab itu dibutuhkan penekanan dan metode yang tepat sehingga kesan
mudah dan menyenangkan didapat siswa pada materi ini. Metode yang saya
ambil adalah metode demonstrasi sebagai motivasi di awal pembelajaran
terkait dengan contoh unsur dalam kehidupan sehari-hari, kemudian metode
diskusi informasi terkait dengan pengetahuan awal tentang unsur, senyawa
dan campuran beserta contoh lainnya. Kemudian diskusi siswa dalam
kelompok dan diskusi kelas mengenai aturan penulisan nama dan lambang
unsur, penulisan nama dan lambang senyawa dan rumus kimia sederhana.
Semua siswa berpartisipasi dalam pembelajaran namun ketika diskusi
kelompok, hanya beberapa siswa dalam kelompok yang berdiskusi dan
lainnya berbicara dengan temannya. Kesalahan saya pada metode ini adalah
pengadaan lembar diskusi yang hanya terdiri satu per kelompok dan

63

seharusnya satu untuk setiap siswa sehingga setiap siswa wajib berdiskusi
untuk menyelesaikannya. Kemudian untuk memicu siswa dalam berdiskusi
saya membimbing kelompok satu per satu dan membatasi waktu pengerjaan
lembar diskusi sehingga setiap anggota kelompok bekerja sama dalam
menyelesaikannya. Evaluasi dari pembelajaran ini adalah lembar diskusi
seharusnya diberikan pada setiap siswa dalam satu kelompok. Kemudian
diskusi kelas kurang maksimal karena manajemen waktu yang kurang baik.
Pertemuan selanjutnya membahas perbedaan unsur, senyawa dan campuran
kemudian jenis-jenis campuran dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Metode yang saya pakai dalam pembelajaran ini yaitu metode demonstrasi,
diskusi kelompok dan diskusi kelas. Kekurangan di pembelajaran
sebelumnya telah saya perbaiki di pembelajaran ini yaitu pengadaan lembar
diskusi untuk setiap siswa. Manajemen waktu pada pembelajaran kali ini
juga sudah baik namun terdapat kelemahan yaitu pengelolaan siswa yang
kurang pada saat demonstrasi berlangsung. Penggunaan metode demonstrasi
dikarenakan terbatasnya alat dan bahan. Siswa kelas VII A cenderung susah
di atur ketika melihat hal-hal baru saat guru mendemonstrasikan sesuatu
sehingga kelas menjadi gaduh karena banyak siswa berebut melihat
demonstrasi guru dengan jarak dekat. Dengan demikian membutuhkan
waktu tambahan untuk mengatur siswa kembali ke tempat duduk masingmasing. Pada pertemuan selanjutnya dilaksanakan ulangan harian bab 2 .
Persiapan yang saya lakukan yaitu membuat kisi-kisi soal, kartu soal dan
lembar soal ulangan. Kisi-kisi soal dan kartu soal telah dikonsultasikan
kepada guru pamong sebelum ulangan berlangsung.
Mengajar terbimbing ketiga yaitu pada minggu kelima. Materi
pembelajaran selanjutnya yaitu wujud zat dengan materi pokok diantaranya
yaitu perubahan wujud zat, ciri-ciri zat padat, cair dan gas beserta susunan
partikelnya, kohesi dan adhesi kemudian kapilaritas. Semua materi pokok
tersebut saya ajarkan dalam dua jam pelajaran. Diantara materi pokok
tersebut , kohesi dan adhesi merupakan materi baru sehingga dibutuhkan
penekanan. Metode yang saya gunakan yaitu metode demonstrasi, diskusi
informasi dan diskusi kelompok. Selama jam pembelajaran berlangsung

64

siswa VII A sudah bisa di atur ketika mengamati demonstrasi. Dalam


pembelajaran ini tidak ada kendala berarti, siswa kelas VII A juga dapat
berpartisipasi dalam pembelajaran dengan sangat baik. Pada saat saya
menjelaskan kapilaritas, siswa mengamati demonstrasi air yang berpindah
melalui tisu. Kemudian siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk
menjawab

pertanyaan

pada

lembar

diskusi.

Selanjutnya

siswa

menyimpulkan hasil demonstrasi dan mendiskusikannya dengan teman


sekelas melalui bimbingan guru. Di balik suksesnya mengajar terbimbing
yang ketiga ini, ada kelemahan yang harus saya tutupi yaitu saya gagal
memenuhi permintaan guru pamong untuk menggunakan demonstrasi
kapilaritas pada tumbuhan menggunakan air yang berwarna. Hal ini
dikarenakan saya tidak menemukan tumbuhan pacar air yang dapat
digunakan untuk demonstrasi tersebut. Sehingga saya menggunakan
demonstrasi air berpindah dari gelas satu ke gelas lainnya menggunakan
selembar tisu. Evaluasi dari guru pamong untuk pembelajaran ini adalah
kurang memanfaatkan media papan tulis, tulisan di papan tulis masih belum
rapi dan kurang terorganisir dengan baik dan sebaiknya menuliskan tujuan
pembelajaran di papan tulis. Kurangnya penggunaan papan tulis
dikarenakan saya terlalu fokus dengan demonstrasi dan diskusi informasi
bersama siswa. Kemudian saya kurang berpengalaman dalam mengorganisir
papan tulis sehingga sering lupa dan kurang rapi karena demam panggung
dan sebagainya. Sehingga untuk kemajuan pembelajaran selanjutnya, yang
saya lakukan adalah menyiapkan spidol pribadi dan berlatih di papan tulis.
Mengajar terbimbing keempat yaitu pada minggu keenam. Materi
pembelajaran adalah konsep massa jenis dan perhitungannya. Materi ini
sangat asing bagi siswa karena sebelumnya siswa tidak pernah mempelajari
konsep massa jenis. Sebelum mengajar saya bersama guru pamong
menganalisis rancangan pembelajaran yang telah saya buat. Kemudian
setelah itu saya merevisi dan memperbaiki rancangan saya terlebih dahulu.
Metode pembelajaran yang saya gunakan dalam pembelajaran kali ini
adalah diskusi informasi, demonstrasi, dan diskusi kelompok. Demonstrasi
kali kurang kondusif diakibatkan siswa menempati kelas laboratorium yang

65

cukup luas sehingga banyak siswa yang berkeliaran. Sehingga dibutuhkan


waktu ekstra untuk mengkondisikan siswa kembali. Siswa belum tau dan
tidak pernah menggunakan neraca lengan sehingga siswa mengalami
kesusahan dalam menimbang benda cair maupun benda padat. Hal ini
dikarenakan pada bab besaran dan satuan siswa tidak diajarkan
menggunakan neraca lengan secara langsung. Oleh sebab itu , saya harus
menjelaskan penggunaan neraca lengan terlebih dahulu dan menuntun siswa
untuk menimbang benda. Hal ini dibutuhkan waktu yang sangat lama.
Kesalahan saya berikutnya dalam pembelajaran ini ialah membuat tabel
pada lembar kerja siswa dengan harapan siswa dapat mengambil data secara
kolektif melalui demonstrasi. Pada kenyataannya , siswa kelas VII A kurang
bisa menggunakan simbol dalam fisika seperti simbol massa menggunakan
m dan simbol volume adalah V, siswa masih kesulitan dengan hal
tersebut. Kemudian siswa masih membutuhkan waktu yang lama dalam
mengisi tabel pengamatan. Sehingga evaluasi dari guru pamong untuk
pembelajaran ini adalah menggunakan pertanyaan-pertanyaan akan lebih
cepat dimengerti oleh siswa daripada menggunakan tabel pengamatan .
Seperti contohnya, Berapakah massa benda X tersebut? Hitung
menggunakan neraca lengan ! , kemudian , Berapakah volume benda X
tersebut? , Lalu Hitunglah massa jenis benda X tersebut !. Pertanyaanpertanyaan seperti di atas akan membuat siswa lebih mudah untuk mengerti
dan membuat kesimpulan. Selain itu dapat menghemat waktu karena siswa
dapat mengisi pertanyaan secara mandiri. Pengalaman saya dalam mengajar
kelas VII A adalah suara harus lantang, selalu marah ketika siswa mulai
berkeliaran dan harus tegas apabila siswa mulai tidak bisa di atur. Strategi
saya setiap pembelajaran berlangsung ialah pemberian poin tambahan bagi
yang menjawab pertanyaan guru, aktif dalam pembelajaran, mengerjakan
soal tercepat dan lembar diskusi tercepat, dll. Kemudian pengurangan poin
bagi yang terlambat, ramai di kelas, berkeliaran, tidak memperhatikan
penjelasan guru, dll. Saya lebih sering melakukan diskusi informasi dengan
memberikan pertanyaan cepat kepada siswa kemudian siswa menjawab
dengan cepat pula. Kemudian saya melakukan penjelasan lebih mendalam

66

dan membuka diskusi kelas dengan siswa yang bertanya ataupun bercerita.
Materi untuk bab 3 sangat banyak sehingga untuk ulangan kami batasi
sampai dengan materi massa jenis, kemudian ulangan kedua tentang
pemuaian dan ulangan ketiga dalam bab ini mengenai kalor. Sehingga
setelah materi massa jenis, saya menyiapkan kisi-kisi ulangan , kartu soal
dan lembar soal ulangan.
Mengajar terbimbing kelima yaitu pada minggu ketujuh. Materi
pembelajaran adalah pemuaian. Materi pokok dari pembelajaran ini adalah
pemuaian pada zat padat, cair dan gas. Pengenalan koefisien muai panjang,
luas dan volume dan melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan bahwa
sebagian besar zat dapat memuai. Metode yang saya gunakan adalah metode
demonstrasi, metode diskusi informasi dan diskusi kelompok. Pada saat
pembelajaran mengajar terbimbing kelima ini tidak hanya ditemani dengan
guru pamong tetapi juga ditemani oleh dosen pembimbing lapangan yaitu
Bapak Bambang Supriadi. Siswa kelas VII A yang awalnya selalu
membutuhkan perhatian ekstra ketika mengamati suatu demonstrasi yang
dilakukan guru tiba-tiba menjadi siswa yang pendiam dan mudah di atur
oleh guru untuk melakukan pengamatan. Hal ini dikarenakan ada dosen
yang berkunjung ke kelas mereka. Namun hal itu tidak berlangsung lama,
kira-kira lima belas menit kemudian siswa kelas VII A mulai aktif dan kritis
terhadap pembelajaran. Siswa pandai yang telah menguasai pelajaran
tersebut kemudian mulai acuh dan mengerjakan pekerjaan lainnya. Agar
kelas tidak gaduh maka saya memilih strategi pengamatan sesuai posisi
tempat duduk siswa. Contohnya seperti, siswa yang duduk di barisan depan
dapat mengamati demonstrasi terlebih dahulu. Kemudian selanjutnya siswa
yang duduk di barisan bangku kedua dan seterusnya.

Pembelajaran

berlangsung kondusif dan efektif. Evaluasi pembelajaran dari dosen yaitu


kurang memanfaatkan papan tulis dengan baik sehingga dibutuhkan latihan
lebih sering menggunakan papan tulis. Kemudian materi pembelajaran
terlalu luas sehingga kesan pembelajaran kurang karena kurangnya
penekanan pada tujuan pembelajaran saat itu. Evaluasi dari guru pamong
yaitu guru kurang menguasi materi, sebaiknya ditambahkan demonstrasi

67

untuk zat gas. Dari evaluasi tersebut, kami diberi kesempatan untuk latihan
mengajar di luar mengajar terbimbing. Untuk materi ujian mengajar
terbimbing adalah materi kalor. Materi ini kami pilih atas persetujuan guru
pamong dengan alasan materi ini merupakan materi lanjutan kelas VII yang
diharapkan dengan adanya ujian mengajar terbimbing ini siswa tidak
ketinggalan materi. Persiapan ujian mengajar terbimbing yang saya lakukan
adalah pembahasan materi bersama guru pamong, menyusun rancangan
pembelajaran, menyiapkan demonstrasi dan perlengkapan mengajar seperti
spidol dan lain-lain.

68

1.4 Ratna Hapsari Eka Putri, NIM 120210102103


Pada hari penerjunan, yaitu tanggal 18 Agustus 2015 bertempat di
SMP N 11 Jember, serah terima mahasiswa KKMT POSDAYA dari pihak
kampus yang diwakili oleh salah satu dosen pembimbing kepada kepala
SMP N 11 Jember. setelah acara serah terima, pada hari kedua kegiatan
kami adalah melaksanakan observasi sekolah selama 2 minggu. Dalam
melaksanakan observasi, kami mengamati tentang tata ruang sekolah,
struktur sekolah dan sarana prasarana yang ada di SMP N 11 Jember.
Setelah melaksanakan observasi selama 2 minggu kegiatan minggu
selanjutnya adalah kegiatan mengajar terbimbing dikelas selama 5 minggu.
Minggu pertama mengajar terbimbing dilaksanakan setelah kegiatan
observasi sekolah selama 2 minggu. Dalam kegiatan observasi kita telah
mengatahui mengenai letak letak ruangan yang ada di SMP N 11 Jember
dan juga struktur guru dan karyawan yang ada disana.
Kegiatan mengajar terbimbing minggu pertama dimulai pada tanggal
2 September 2015. Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar terbimbing
mahasiswa KKMT dari prodi fisika sebanyak 5 orang mendapatkan
pengarahan dari masing-masing guru pamong . Dengan arahan dan
bimbingan guru pamong kami mengetahui apa saja yang perlu
dipersiapkan seorang guru sebelum mengajar di dalam kelas. Diantaranya
yang harus dipersiapkan yaitu RPP, Program semester, Progam Tahunan,
kisi-kisi penilaian, format ulangan harian dan perangkat pembelajaran
yang lain yang diperlukan. Dengan penuh kehangatan dan antusias guru
pamong memberikan arahan dan bimbingan.
Setelah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang diperlukan ,
pada mengajar terbimbing pertama , materi yang diajarkan adalah bab 2
yaitu bab klasifikasi zat subbab asam, basa dan garam. Karena pada
subbab ini dilaksanakan praktikum maka kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan di laboratorium IPA SMP N 11 Jember. Kelas yang menjadi
kelas mengajar terbimbing saya adalah kelas 7F dengan jumlah siswa 35
anak. Materi yang digunakan adalah materi IPA terpadu SMP semester
ganjil.

69

Pada minggu pertama mengajar saya masih merasa agak gugup


karena baru pertama mengajar dengan siswa sebenarnya di sekolah.
Namun antusiasme siswa karena diajar oleh guru baru cukup baik. Mereka
bersemangat dalam menerima pelajaran. Terlihat ketika mereka ditugaskan
untuk membawa bahan-bahan yang diperlukan untuk praktikum mereka
dengan senang hati membawa nya. Dan ketika diajak untuk praktikum di
laboratorium mereka berbondong-bondong penuh semangat.
Ketika pelajaran dimulai siswa cukup antusias dalam menerima
pelajaran dan melaksanakan praktikum tentang asam, basa dan garam.
Mereka sangat antusias ketika diberikan indicator yang di celupkan dalam
larutan asam, basa dan garam warnanya berubah. Karena materi ini adalah
materi baru yang belum pernah mereka terima, maka mereka sangat
bersemangat ketika melaksakan praktikum. Setelah pembelajaran dan
praktikum usai , siswa mendapatkan evaluasi berupa post tes untuk
menyerap sejauh mana materi yang diberikan dapat mereka terima.
Pada minggu kedua mengajar terbimbing, sebelum melaksanakan
pembelajaran di kelas, seperti biasa guru pamong mengecek dan memberi
arahan mengenai perangkat pembelajaran yang akan di gunakan. Mulai dari
RPP, lembar penilaian, LKS dan post tes di koreksi kebenarannya oleh guru
pamong. Setelah perangkat pembelajaran direvisi maka siap digunakan
untuk mengajar di kelas.
Materi pelajaran pada kegiatan mengajar terbimbing yang kedua
adalah subbab unsure dan senyawa serta tata nama unsure dan senyawa.
Pada subbab ini siswa diharapkan mampu menuliskan lambang dan
tatanama unsur dan senyawa. Pada kegiatan mengajar terbimbing kedua ini
dilaksanakan di laboratorium IPA. Hal ini dikarenakan di kelas belum
terdapat proyektor sementara saya menggunakan media power point dalam
mengajar sehingga saya menggunakan LCD yang terapat di laboratorium
IPA. Alasan saya menggunakan media power point adalah supaya
memudahkan siswa dalam emnerima pelajaran dan juga supaya materi bisa
dijelaskan dengan urut dan tidak loncat-loncat.

70

Pada kegiatan mengajar terbimbing kedua ini siswa-siswa cukup


antusias dalam menerima pelajaran. Karena materi ini masih baru bagi
mereka jadi dalam menjelaskan materi harus benar-benar sabar dan jelas.
pelajaran ipa yang berlangsung 2x40 menit ini berjalan cukup
menyanangkan karena banyak siswa yang antusias dalam bertanya tentang
materi yang belum dipahami. Dengan sabar dan telaten saya menjawab
pertanyaan dari siswa yang bertanya.
Pada saat kegiatan mengajar terbimbing, guru pamong tetap
memantau di dalam ruangan dari awal proses belajar mengajar hingga
selasai . Kegiatan guru pamong memantau cara mengajar saya selama 2
jam pelajaran selanjutnya akan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan
kegiatan belajar mengajar pada pertemuan selanjutnya.
Setelah kegiatan belajar mengajar hampir berakhir diadakan post tes
sebagai evaluasi guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
mengenai materi yang telah disampaikan. Siswa cukup antusias dan
bersemangat dalam mengerjakan post tes tanda bahwa mereka menyukai
materi pelajaran kali ini.
Masih mengenai materi bab 3 yaitu tentang klasifiksi zat, namun
subbab nya yaitu tentang campuran. Seperti biasa sebelum mengajar saya
konsultasi ke guru pmong mengenai perangkat yang akan saya ajarkan ke
siswa. Tentang kelengkapan dan kebenaran RPP, LKS , post tes dan
perangkat penilaian benar-benar di perhatikan dan diarahkan oleh guru
pamong. Pada materi kali ini guru pamong menyarankan untuk memakai
metode demonstrasi. Yaitu dengan menggunakan beberapa contoh larutan
yang termasuk campuran. Dengan menggunakan contoh campuran dengan
benar-benar menunjukkan kepada siswa melalui demonstrasi diharapkan
siswa lebih memahami materi yang disampaikan.
Sebagai contoh demonstrasi materi campuran kali ini saya
menggunakan larutan gula, larutan susu dan larutan pasir dengan air.
Larutan gula sebagai contoh campuran homogeny. Air susu sebagai contoh
campuran heterogen koloid dan larutan pasir dengan air sebagai contoh
larutan heterogen suspense. Dengan melihat secara langsung, siswa dapat

71

membedakan struktur antara campuran momogen dan heterogen. Dengan


begitu siswa lebih mudah memahami materi yang saya sampaikan.
Setelah pelajaran usai seperti biasa terdapat post tes untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. Memang sudah menjadi
anjuran dari guru pamong bahwa setiap pelajaran usai untuk memberikan
post tes untuk mengukur pemahaman siswa. Dan ternyata metode
demostrasi yang saya gunakan cukup berhasil . Hal ini dapat dilihat dari
nilai siswa yang cukup bagus daripaa post test pada pembelajaran
sebelumnya.
Setelah 3 subbab pada materi klasifikasi zat selesai, maka saya dan
teman-teman dari prodi fisika mendapat tugas untuk membuat kisi-kisi
sekaligus soal ulangan harian bab klasifikasi zat ini. Setelah selesai
membuat kisi-kisi dan soal ulangan harian, selanjutnya saya beserta temanteman dari prodi fisika mengadakan ulangan harian untuk semua kelas
yaitu

7 A sampai 7F. Ulangan harian ini menggunakan waktu 2 jam

pelajaran atau 1 kali tatap muka.


Setelah ulangan harian selesai kami ditugaskan untuk mengoreksi
hasil ulangan harian masing-masing kelas yang diampu. Setelah
mengetahui hasil ulangan harian , pada pertemuan selanjutnya yaitu
melaksanakan program perbaikan atau remedial bagi siswa yang nilai nya
belum tuntas sesuai KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal untuk materi
pelajaran IPA di SMP N 11 Jember adalah 72.
Pada materi pelajaran selanjutnya adalah bab mengenai wujud zat.
Pada materi ini subbab yang dipelajari adalah menyenai wujud zat, massa
jenis zat dan pemuaian. Seperti sebelumnya sebelum mengajar saya
konsultasi perangkat mengajar. Tentang kelengkapan dan kebenaran RPP,
LKS , post tes dan perangkat penilaian benar-benar di perhatikan dan
diarahkan oleh guru pamong. Pada materi wujud zat kali ini saya
menggunakan media power point agar memudahkan siswa dalam belajar .
Dengan media power point yang dilengkapi gambar-gambar yang menarik
diharapkan siswa lebih tertarik pada materi yang diajarkan.

72

Setelah pelajaran usai seperti biasa terdapat post tes untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. Memang sudah menjadi
anjuran dari guru pamong bahwa setiap pelajaran usai untuk memberikan
post tes untuk mengukur pemahaman siswa.
Subbab materi selanjutnya adalah massa jenis zat. Pada subbab ini
saya menggunakan metode demonstrasi.

Seperti sebelumnya sebelum

mengajar saya konsultasi perangkat mengajar. Tentang kelengkapan dan


kebenaran RPP, LKS , post tes dan perangkat penilaian benar-benar di
perhatikan dan diarahkan oleh guru pamong. Guru pamong menyerankan
untuk menggunakan metode demonstrasi dengan bantuan balok berbagai
jenis zat untuk mengetahui besar massa jenis zat yang berbeda-beda.
Selain menggunakan balok zat padat, saya juga menggunakan minyak dan
air sebagai massa jenis zat cair. Siswa sangat antusias dalam menerima
pelajaran karena ini adalah materi baru bagi mereka. Dengan metode ini
siswa benar-benar memahami materi dengan kenyataan bisa melihat secara
langsung bahwa perbedaan jenis zat mempengaruhi massa jenis zat. Usai
pelajaran siswa di beri post tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa.
Pada subbab selanjutnya bab wujud zat, yaitu tentang materi
pemuaian. Pada bab ini guru pamong juga menganjurkan untuk
menggunakan metode demonstrasi. Demonstrasi kali ini menggunakan alat
muschenbrook untuk mengemati muai panjang zat padat, labu didih untuk
mengetahui muai volume pada zat cair. Siswa antusias dalam mengamati
demonstrasi karena ini merupakan materi baru untuk mereka. Sebelum
materi diakhiri siswa diberi post tes untuk mengukur kemampuan mereka
dalam memahami materi. Setelah materi bab 4 sepenuhnya selesai maka
dilaksanakan ulangan harian untuk semua kelas untuk mengukur
kompetensi siswa mengenai wujud zat.
Setelah selesai kegiatan mengajar terbimbing maka selanjutnya
adalah persiapan ujian . Setelah itu saya melaksanakan ujian mengejar
pada tanggal 31 oktober 2015 . setelah ujian selesai saya beserta temanteman menyusun laporan untuk proker dan kegiatan mengajar terbimbing.

73

1.5 Ratna Sari, 120210102104


Kegiatan Kuliah Kerja Mengajar Terbimbing POSDAYA diawali
dengan pembekalan oleh UPPL sebelum mahasiswa terjun ke sekolah yang
dituju. Saat penerjunaan pada tanggal 19 Agustus 2015 yang didampingi
oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yakni Bapak Andi dari Program
Studi Bahasa Indonesia.

Hari pertama penerjunan kami ke SMPN 11

Jember untuk serah terima yang dijadwalkan pukul 07.00 WIB. Namun
karena surat pengantar belum ditandatangani sehingga perwakilan
mahasiswa meminta tandatangan ke UPPL, maka acara serah terima mundur
sekitar pukul 07.30 WIB. Kami pun bertemu dengan pihak sekolah untuk
serah-terima mahasiswa KKMT POSDAYA selama 3 bulan disekolah yang
dituju. Mahasiswa yang diterjunkan di SMPN 11 Jember berjumlah 20
orang yang terdiri atas

5 mahasiswa pendidikani Fisika, 6 mahasiswa

pendidikan Bahasa Indonesia, 4 mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris, dan


5 mahasiswa pendidikan Sejarah. Saat penerjunan kami disambut hangat
oleh Kepala Sekolah Bapak Drs. Joko Wahyudiyono, S.Pd., M.Pd beserta
Wakil Kepala Sekolah Ibu Yuni Setyaningsih S.Pd dan Bapak Setyono S.Pd.
Kami juga disambut baik oleh guru-guru serta staf karyawan

di

SMPN 11 Jember. Setelah selesai serah terima mahasiswa KKMT


POSDAYA, kami diajak oleh waka kurikulum yaitu Ibu Retno untuk
melihat basecamp mahasiswa KKMT POSDAYA. Kami diberi ruangan
yang terletak di sebelah ruang perpustakaan. Kami sangat senang karena
ruang basecamp untuk kami memadai sehingga cukup untuk 20 orang
dengan fasilitas kursi dan meja khusus untuk bimbingan DPL serta televisi.
Pada hari kamis, tanggal 20 Agustus 2015 kami diijinkan untuk
berkeliling melihat kondisi dan juga beberapa tempat seperti kantin, kopsis,
ruang kelas, dan ruang guru SMPN 11 Jember. Kami melakukan observasi
di lapangan dengan mewawancarai guru BK, petugas UKS, petugas kantin.
Selama kurang lebih satu minggu kami melakukan observasi,
didapatkan hasil observasi bahwa terdapat beberapa permasalahan sehingga
perlu adanya perbaikan dan pengembangan lebih lanjut terhadap pengolahan
bidang yang sudah baik terkait pendidikan karakter, kesehatan dan

74

lingkungan serta kewirausahaan. Permasalahan tersebut yang kemudian


menjadi dasar penyusunan proposal KKMT Posdaya. Melihat beberapa
permasalahan yang muncul, kami melakukan rapat terkait penyusunan
program kerja sehingga terbentuk 23 program kerja.
Selain observasi lapangan terkait program POSDAYA, kami juga
melakukan pertemuan dengan guru pamong terkait mengajar terbimbing.
Untuk pembagian guru pamong dibagi menjadi 2 kelompok untuk prodi
fisika yang masing-masing kelompok terdiri dari 2 mahasiswa di bawah
naungan Ibu Yuni Setyaningsih S.Pd yakni Windy Eka Safitri dan Siti
Rodliyatin. Dibawah naungan Bapak Mustangin S.Pd ada 3 mahasiswa
yakni Ratna Sari, Ratna Hapsari dan Swit Tanti. Kami diberi wewenang
untuk mengajar kelas VII. Kelas VII berjumlah 6 kelas. untuk pelajaran IPA
kami diberi tugas mengajar 1 kelas dipegang oleh 1 mahasiswa. Penentuan
kelas binaan ini berdasarkan kesepakatan mahasiswa dan guru pamong.
Setelah pembagian guru pamong selesai, kami diberi jadwal mengajar guru
untuk mengetahui jam mengajar dan jam kosong. Hal ini bertujuan agar
tidak mengganggu kesibukan guru pamong. Ketika guru pamong tidak
mengajar atau tidak sedang sibuk, mahasiswa dapat menemui guru tersebut
untuk konsultasi tentang Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). Saya
diberi tanggung jawab untuk mengajar IPA kelas VII C. Berikut tabel
jadwal mengajar kelas VII C.
Nama
Ratna Sari

Kelas
VII C

Jadwal Mengajar
Senin

11.10-12.30

Kamis

07.00-08.20

Tabel 1.1 Jadwal Mengajar


Pada tanggal 25 Agustus 2015, kami sudah mulai memasuki kelas
untuk melihat guru pamong mengajar. Saat itu kelas yang kami masuk
pertama kali adalah kelas VII E dengan materi yang dipelajari mengenai
asam, basa, garam. Setiap pelajaran IPA saya bersama teman-teman prodi
fisika memasuki kelas untuk melihat guru pamong mengajar. Untuk kelas
VII E, kami mengajar secara bergantian. Minggu kedua ini kami sudah
75

mendapatkan tugas pertama dari guru IPA yang merupakan guru pamong
saya yakni Bapak Mustangin S.Pd untuk membuat soal ulangan beserta
kartu soal dan kisi-kisi untuk bab Besaran dan Pengukuran. Tugas
selanjutnya yang diberikan yaitu membuat program tahunan, program
semester, analisis KKM. Selama masuk dikelas, saya mengamati sikap dan
karakter siswa yang bertujuan untuk memudahkan memilih metode
mengajar yang cocok diterapkan dalam kelas tersebut.
Kurikulum yang digunakan di SMPN 11 Jember yakni KTSP yang
merupakan dasar pembuatan RPP. Pelajaran IPA di SMPN 11 Jember setiap
minggunya ada 2 pertemuan, dimana satu pertemuan waktunya 2 x 40
menit. Jadi, kami membuat 2 RPP setiap minggunya. Berikut tabel RPP
yang kami buat dari minggu ke tiga sampai minggu ke 7.
Minggu

Waktu

Materi

ke
3

Asam, Basa, garam

2 x 40

Unsur, senyawa

menit

Campuran

Wujud zat

Massa jenis
Tabel Pembuatan RPP

Pada minggu ketiga, saya melakukan praktek mengajar terbimbing


yang ditemani oleh guru pamong. Sebelum mengajar saya mengumpulkan
RPP mengenai materi asam, basa, dan garam untuk dikoreksi oleh guru
pamong. Selama praktek mengajar terbimbing, kami mendapatkan
bimbingan dan arahan dari guru pamong terkait Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran yang kami buat dan cara kami mengajar.
Pada pertemuan pertama dengan pembelajaran materi asam, basa,
garam saya menggunakan metode ceramah, praktikum dan diskusi. Siswa
sangat antusias dalam praktikum dikarenakan siswa baru pertama kali
melakukan praktikum asam, basa, garam. Minat siswa yang tinggi membuat

76

hasil belajar siswa juga tinggi. Hal ini terlihat dari nilai post test siswa yang
sebagian besar mendapat nilai memuaskan. Kendala saat mengajar yaitu
saya belum bisa mengendalikan kelas sehingga banyak siswa yang ramai.
Terutama hal itu terjadi karena pembelajaran dilakukan di Laboratorium IPA
sehingga siswa banyak terfokus pada alat-alat di laboratorium. Solusi agar
siswa fokus terhadap materi lagi yaitu saya memberikan tebak-tebakan
kepada siswa. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka
akan mendapatkan kertas berbentuk hati sebagai penghargaan.
Pada pertemuan selanjutnya, selesai materi asam,basa, garam saya
memberikan penguatan berupa permainan. Hal ini bertujuan agar siswa
tidak merasa bosan dan juga agar materi ini lebih lama diingat siswa.
Setelah penguatan selesai, maka pertemuan berikutnya ulangan materi asam,
basa, dan garam.
Minggu keempat saya memberikan materi baru berupa unsur dan
senyawa. Metode yang saya gunakan sama yakni ceramah, diskusi, dan
tanya jawab. Karakter siswa kelas VII C yang ramai namun tetap aktif
bertanya dan menjawab dikelas membuat saya memilih metode diskusi
kelompok lalu presentasi dan tanya jawab untuk mengurangi siswa yang
ramai. Supaya siswa tetap focus pada materi saya menampilkan materi lewat
PPT menggunakan LCD dengan tampilan yang menarik.
Minggu kelima saya memberikan materi lanjutan yakni campuran.
Dalam pembelajarannya saya memperlihatkan gambar terkait contoh
campuran homogen dan heterogen dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
bertujuan juga untuk menjelaskan perbedaan campuran yang homogen dan
heterogen. Kedala dalam mengajar, siswa yang ramai membuat kelas tidak
kondusif sehingga pembelajaran kurang berjalan dengan baik. Solusi yang
diberikan memberika tebakan kepada siswa yang menjawab benar maka
akan diberi hati sebagai tambahan poin.
Minggu keenam, saya mengajar dengan materi wujud zat. Kendala
yang dialami yakni siswa masih sulit untuk memahami gejala kapilaritas.
Hal ini dikarenakan materi ini baru didapat oleh mereka. Solusinya saya
menjelaskan ulang dan memberikan contoh lebih banyak dalam kehidupan

77

sehari-hari. Minggu ketujuh saya mengajar dengan massa jenis. Kendala


yang dialami yakni siswa sulit memahami materi massa jenis terutama pada
bagian menghitung massa jenis. Solusinya saya memberikan contoh riil
yakni minyak yang dimasukkan kedalam beker gelas berisi air. Selain itu,
dalam pembelajaran terdapat praktikum menentukan massa jenis pada balok
besi, kayu, aluminium.
Pada minggu keenam ini, Bapak Bambang selaku Dosen
Pembimbing Lapangan datang untuk melihat kondisi mengajar dikelas.
Setiap

ada

mahasiswa

yang

mengajar

Bapak

Bambang

selalu

menyempatkan waktu untuk kesekolah sekedar melihat kami mengajar dan


melihat situasi dikelas yang kami ajar.
Minggu ke delapan praktek mengajar mandiri saya mengajar materi
mengenai pemuaian. Metode yang digunakan yakni ceramah, demonstrasi,
dan diskusi. Pembelajaran berlangsung di Laboratorium IPA. Kendala yang
dialami adalah selama pembelajaran berlangsung siswa kurang kondusif
karena banyak siswa yang antusias ingin melihat demonstrasi dari dekat
mengenai pemuaian zat padat, cair dan gas. Sedangkan beberapa siswa
lainnya bermain dibelakang.
Tepat hari Senin tanggal 2 November 2015 giliran saya ujian
mengajar. Materi yang diujikan mengenai bab kalor denga sub bab pengaruh
kalor terhadap kenaikan suhu. Saat pembelajaran berlangsung, metode yang
digunakan yakni ceramah, demonstrasi, diskusi kelompok dan tanya jawab.
Setelah seluruh mahasiswa KKMT Posdaya ujian mengajar, kami membuat
laporan terkait program kerja yang sudah dijalankan selama 3 bulan.

78

Anda mungkin juga menyukai