Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI MUAMALAH DALAM

KEHIDUPAN PERSONAL,
BERAGAMA DAN SOSIAL

KELOMPOK 13
Muhammad Faris Al-Jabbar

1202025105

Iwan Kurniawan

1202025105

Citra Ayu Ratnasari

1402025183

Putri Rahmaningrum

1402025187

Pengertian muamalah
Muamalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial atau
hablumminanas. Dalam syariat Islam hubungan antar manusia tidak
dirinci jenisnya,tetapi diserahkan kepada manusia mengenai bentuknya.
Islam hanya membatasi bagian-bagian yang penting dan mendasar
berupa larangan Allah dalam AlQuran atau larangan Rasul-Nya yang
didapatkan dalam As-Sunnah.Dari segi bahasa, muamalah berasal dari
kata aamala, yuamilu, muamalat yang berarti perlakuan atau tindakan
terhadap orang lain, hubungan kepentingan. Kata-kata semacam ini
adalah kata kerja aktif yang harus mempunyai dua buah pelaku, yang
satu terhadap yang lain saling melakukan pekerjaan secara aktif,sehingga
kedua pelaku tersebut saling menderita dari satu terhadap yang lainnya.
Muamalah adalah segala peraturan yang mengatur hubungan
antara sesama manusia, baik yang seagama maupun tidak seagama,
antara manusia dengan kehidupannya, dan antara manusia dengan alam
sekitarnya.

Ruang Lingkup Muamalah


Dilihat dari segi bagian-bagiannya, ruang lingkup syariah
dalam bidang muamalah, menurut Abdul Wahhab Khallaf (1978: 3233),meliputi :
a) Ahkam al-ahwal al- syakhshiyyah ( Hukum Keluarga ), yaitu
hukum hukum yang
mengatur tentang hak dan kewajiban suami, istri dan anak. Ini
dimaksudkan untuk memelihara dan membangun keluarga sebagai
unit terkecil.
b) Al-ahkam al-maliyah( Hukum Perdata ), yaitu hukum tentang
perbuatanusaha perorangan seperti jual beli ( Al- Bai wal Ijarah ),

pegadaian (rahn), perserikatan (syirkah), utang piutang (udayanah),


perjanjian (uqud ). Hukum ini dimaksudkan untuk mengatur orang
dalam kaitannya dengan kekayaandan pemeliharaan hak-haknya.
c) Al-ahkam al-jinaiyyah( Hukum Pidana ), yaitu hukum yang
bertaliandengan tindak kejahatan dan sanksi-sanksinya. Adanya
hukum ini untuk memelihara ketentraman hidup manusia dan harta
kekayaannya,kehormatannnya dan hak-haknya, serta membatasi
hubungan antara pelakutindak kejahatan dengan korban dan
masyarakat.
d) Al-hkam al- murafaat ( Hukum Acara ), yaitu hukum yang
berhubungandengan peradilan (al-qada), persaksian (al-syahadah)
dan sumpah (al- yamin), hukum ini dimaksudkan untuk mengatur
proses peradilan gunameralisasikan keadilan antar manusia.
e) Al-ahkam al-dusturiyyah( Hukum Perundang-undangan ), yaitu
hukum yang berhubungan dengan perundang-undangan untuk
membatasi hubunganhakim dengan terhukum serta menetapkan
hak-hak perorangandan kelompok.
f) Al-ahkam al-duwaliyyah ( Hukum Kenegaraan), yaitu hukum yang
berkaitandengan hubungan kelompok masyarakat di dalam negara
dan antar negara.Maksud hukum ini adalah membatasi hubungan
antar negara dalam masadamai, dan masa perang, serta
membatasi hubungan antar umat Islamdengan yang lain di dalam
negara.
g) Al-ahkam al-iqtishadiyyah wa al-maliyyah( Hukum Ekonomi dan
Keuangan ), yaitu hukum yang berhubungan dengan hak fakir
miskin didalam harta orang kaya, mengatur sumber-sumber
pendapatan dan maslah pembelanjaan negara. Dimaksudkan untuk
mengatur hubunganekonomiantar orang kaya (agniya), dengan
orang fakir miskin dan antara hak-hak keuangan negara dengan
perseorangan.

Prinsip-prinsip muamalah dalam islam


1. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang
ditentukan oleh al-quran dan sunnah rasul. Bahwa hukum islam
memberi kesempatan luas perkembangan bentuk dan macam
muamalat baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan hidup
masyarakat.
2. Muamalat dilakukan atas dasar sukarela , tanpa mengandung unsur
paksaan. Agar kebebasan kehendak pihak-pihak bersangkutan
selalu diperhatikan.
3. Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan
manfaat dan menghindari madharat dalam hidup masyarakat.
Bahwa sesuatu bentuk muamalat dilakukan atas dasar
pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari madharat
dalam hidup masyarakat.
4. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan,
menghindari unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan
kesempatan dalam kesempitan. Bahwa segala bentuk muamalat
yang mengundang unsur penindasan tidak dibenarkan.

Manfaat aplikasi muamalah dalam kehidupan


Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan
hubungan manusia dengan Khaliq-nya. Ibadah juga merupakan sarana
untuk mengingatkan secara kontinu tugas manusia sebagai khalifah-Nya
di muka bumi ini. Adapun muamalah diturunkan untuk menjadi rules of
the game atau aturan main manusia dalam kehidupan sosial. Kelengkapan
sistem muamalah yang disampaikan Rasulullah saw.
Universal bermakna syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap
waktu dan tempat sampai Hari Akhir nanti. Universalitas ini tampak jelas

terutama pada bidang muamalah. Selain mempunyai cakupan luas dan


fleksibel, muamalah tidak membeda-bedakan antara muslim dan non
muslim. Kenyataan ini tersirat dalam suatu ungkapan yang diriwayatkan
oleh Sayyidina Ali, Dalam bidang muamalah kewajiban mereka adalah
kewajiban kita dan hak mereka adalah hak kita.
Sifat muamalah ini dimungkinkan karena Islam mengenal hal yang
diistilahkan sebagai tsawabit wa mutaghayyirat. Dalam sektor ekonomi,
misalnya yang merupakan prinsip adalah larangan riba, sistem bagi hasil,
pengambilan keuntungan, pengenaan zakat, dan lain-lain. Adapun contoh
variabel adalah instrumen-instrumen untuk melaksanakan prinsip-prinsip
tersebut. Di antaranya adalah aplikasi prinsip jual beli dalam modal kerja,
penerapan asas mudharabah dalam investasi atau penerapan baiassalam dalam pembangunan suatu proyek. Tugas cendekiawan muslim
sepanjang zaman adalah mengembangkan teknik penerapan prinsipprinsip tersebut dalam variabel-variabel yang sesuai dengan situasi dan
kondisi pada setiap masa.

Arti penting pendidikan muamalat islam


1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
peserta didik kepada Allah swt yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan
keimanan dan ketakwaan di lakukan oleh setiap orang tua dalam
keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih
lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan
agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari
kebahagian hidup didunia dan di akhirat.

3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan


lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan
dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam.
4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan
dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
Indonesia seutuhnya.
6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum
system dan fungsional.
7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki
bakat khusus di bidang agama islam agar bakat tersebut dapat
berkembangsecara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dirinya sendiri dan bagi orang lain.

Arti penting muamalah islam dalam kehidupan


masyarakat
Husein Shahhatah, selanjutnya menulis, Dalam bidang muamalah
maliyah ini, seorang muslim ber-kewajiban memahami bagaimana ia
bermuamalah sebagai kepatuhan kepada syariah Allah. Jika ia tidak
memahami muamalah maliyah ini, maka ia akan terperosok kepada
sesuatu yang diharamkan atau syubhat, tanpa ia sadari.
Seorang Muslim yang bertaqwa dan takut kepada Allah swt, Harus
berupaya keras menjadikan muamalahnya sebagai amal shaleh dan ikhlas

untuk Allah semata Memahami/mengetahui hukum muamalah maliyah


wajib bagi setiap muslim, namun un-tuk menjadi expert (ahli) dalam
bidang ini hukumnya fardhu kifayah. Oleh karena itu, Khalifah Umar bin
Khattab berkeliling pasar dan berkata :
Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang yang benar-benar
telah mengerti fiqh (muamalah) dalam agama Islam (H.R.Tarmizi).
Berdasarkan ucapan Umar di atas, maka dapat dijabarkan lebih
lanjut bahwa umat Islam Tidak boleh beraktifitas bisnis, Tidak boleh
berdagang, Tidak boleh beraktivitas per-bankan, Tidak boleh beraktifitas
asuransi, Tidak boleh beraktifitas pasar modal, Tidak boleh
beraktifitas koperasi, Tidak boleh beraktifitas pegadaian, Tidak
boleh beraktifitas reksadana, Tidak boleh beraktifitas bisnis MLM, Tidak
boleh beraktifitas jual-beli, Tidak boleh bergiatan ekonomi apapun,
kecuali faham fiqh muamalah.
Sehubungan dengan itulah Dr.Abdul Sattar menyimpulkan
Muamalat adalah inti terdalam dari tujuan agama Islam untuk
mewujudkan kemaslahatan manusia.

Dalam konteks ini Allah berfirman :


Dan kepada penduduk Madyan, Kami utusan saudara mereka, Syuaib. Ia
berkata, Hai Kaumku sembahlah Allah, sekali-kali Tiada Tuhan bagimu
selain Dia. Dan Janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan.
Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik.
Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang
membinasakan (kiamat).
Dan Syuaib berkata,Hai kaumku sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Janganlah kamu merugikan manusia terhadap
hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi
dengan membuat kerusakan. (Hud : 84,85)

Anda mungkin juga menyukai