Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN BENDUNG DAN BENDUNGAN

Cr : Toto Wilianto
Assalamu'alaikum wr wb...kali ini saya akan berbagi mengenai perbedaan bendung dan
bendungan...memang beberapa orang awam bahwa bendung dan bendungan dalah hal yang
sama , tetapi dalam ilmu teknik , dua hal tersebut adalah berbeda...mari kita baca
selengkapnya...check it out...

Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk
mengubah karakteristik aliran sungai. Dalam banyak kasus, bendung merupakan
sebuah kontruksi yang jauh lebih kecil dari bendungan yang menyebabkan air
menggenang membentuk kolam tetapi mampu melewati bagian atas bendung.
Bendung mengizinkan air meluap melewati bagian atasnya sehingga aliran air tetap
ada dan dalam debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung. Bendung
bermanfaat untuk mencegah banjir, mengukur debit sungai, dan memperlambat aliran
sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah dilalui. Kementrian PU membagi
bendung menjadi dua, yaitu bendung tetap dan bendung gerak :
1. Bendung tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka
air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan
ke saluran irigasi dan petak tersier.
2. Bendung gerak dalah bangunan yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari
pintu yang dapat digerakan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai

Perhitungan debit secara sederhana yaitu:

Di mana:

Q adalah debit
C adalah konstanta bendung

L adalah lebar belahan

H adalah tinggi air yang melewati belahan

n adalah nilai yang bervariasi sesuai struktur (misal 3/2 untuk bendung horisontal, 5/2
untuk belahan berbentuk V)

Ketika digunakan di dalam pengukuran debit, penting untuk diketahui bahwa belahan
bendung harus bebas dari karat atau sampah yang menghambat. Kekasaran belahan bendung
akan mengakibatkan perhitungan menjadi berbeda dari tabel standar yang telah ditetapkan.
Air juga harus dipastikan bebas dari gelembung udara sebelum melewati bendung.
Selain digunakan untuk pengukuran, bendung juga dimanfaatkan untuk mengaliri saluran
irigasi. Muka air yang tinggi menyebabkan air dapat mengalir melalui saluran irigasi karena
sifat air yang bergerak dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan
untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam
juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak
diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan sebagai
"bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu yang dibangun selain
untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah
tambang atau lumpur."[1]
Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda.
[2]
Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang
berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang
permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow).
Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa
juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara
dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat
dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat
digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah
yang akan diairi.

Anda mungkin juga menyukai