Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan
memahami konsep dasar stroke
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan
memahami asuhan keperawatan gangguan
mobilisasi dan transportasi sistem
persarafan
Created By
Devi dwi septaliana
Elsa Nindya Salim
Mayang Sari
Putri Shinta
Sarah Stephani
Umi Rahmi
Egi Nurmala
Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui
dan
menjelaskan
Asuhan
keperawatan pada klien dengan
stroke
Mahasiswa mampu mengetahui
dan menjelaskan konsep dasar
stroke
ETIOLOGI
Penyebab stroke menurut Arif Muttaqin
(2008):
1. Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh
darah yang mengalami oklusi
sehingga menyebabkan iskemi
jaringan otak yang dapat
menimbulkan oedema dan kongesti di
sekitarnya.
2. Hemoragi
Akibat pecahnya pembuluh darah otak
menyebabkan
perembesan
darah
kedalam parenkim otak yang dapat
mengakibatkan penekanan, pergeseran
dan pemisahan jaringan otak
3. Hipoksia Umum
4. Hipoksia Setempat
Klasifikasi
Stroke dapat diklasifikasikan menurut
patologi dan gejala kliniknya (Muttaqin,
2008) :
1. Stroke Hemoragi
2. Stroke Non Hemoragi
Stroke Hemoragi
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin
perdarahan
subarachnoid.
Disebabkan
oleh
pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak
tertentu. Perdarahan otak dibagi dua, yaitu:
1. Perdarahan intraserebral
Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma)
terutama karena hipertensi mengakibatkan
darah masuk ke dalam jaringan otak,
membentuk massa yang menekan jaringan
otak,
dan
menimbulkan
edema
otak.
Peningkatan TIK yang terjadi cepat, dapat
mengakibatkan kematian mendadak karena
herniasi otak
2. Perdarahan subaraknoid
Pedarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma
berry atau AVM. Aneurisma yang pecah ini
berasal dari pembuluh darah sirkulasi willisi dan
cabang-cabangnya
yang
terdapat
diluar
parenkim otak.Pecahnya arteri dan keluarnya
keruang
subaraknoid
menyebabkan
TIK
meningkat mendadak, meregangnya struktur
peka nyeri, dan vasospasme pembuluh darah
serebral yang berakibat disfungsi otak global
(sakit kepala, penurunan kesadaran) maupun
fokal (hemiparase, gangguan hemisensorik, dll)
Etiologi
1. Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah
yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang
dapat menimbulkan edema dan kongesti di
sekitarnya. Beberapa keadaan di bawah ini
dapat menyebabkan thrombosis otak:
a. Aterosklerosis
b. Hyperkoagulasi pada polysitemia
c. Arteritis( radang pada arteri )
d. Emboli
2. Haemorhagi
Perdarahan intrakranial atau intraserebral
termasuk
perdarahan
dalam
ruang
subarachnoid atau kedalam jaringan otak
sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena
atherosklerosis dan hypertensi. Akibat
pecahnya
pembuluh
darah
otak
menyebabkan perembesan darah kedalam
parenkim otak yang dapat mengakibatkan
penekanan, pergeseran dan pemisahan
jaringan otak yang berdekatan, sehingga
otak akan membengkak, jaringan otak
tertekan, sehingga terjadi infark otak,
edema, dan mungkin herniasi otak.
3. Hipoksia Umum
a.Hipertensi yang parah.
b.Cardiac Pulmonary Arrest
c. Cardiac output turun akibat
aritmia
4. Hipoksia Setempat
Beberapa penyebab yang
berhubungan dengan hipoksia
setempat adalah:
1. Spasme arteri serebral, yang
disertai perdarahan
subarachnoid.
2. Vasokontriksi arteri otak disertai
sakit kepala migrain.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
1. Kelumpuhan pada salah satu sisi
tubuh
(hemiparese
atau
hemiplegia)
2. Lumpuh pada salah satu sisi
wajah anggota badan (biasanya
hemipresis)
yang
timbul
mendadak.
3. Tonus otot lemah atau kaku
4. Menurun atau hilangnya rasa
Komplikasi
1. Infeksi pernafasan, nyeri pada
daerah tertekan, konstipasi dan
thromboflebitis.
2. Nyeri pada daerah punggung,
dislokasi sendi, deformitas dan
terjatuh
3. Epilepsi dan sakit kepala.
Pemeriksaan Penunjang
1. Angiografi serebral
Menentukan penyebab stroke scr spesifik
seperti perdarahan atau obstruksi arteri.
2. Single Photon Emission Computed Tomography
(SPECT) yaitu untuk mendeteksi luas dan
daerah abnormal dari otak, yang juga
mendeteksi, melokalisasi, dan mengukur
stroke (sebelum nampak oleh pemindaian CT).
3. CT scan
Penindaian ini memperlihatkan secara spesifik
letak edema, posisi hematoma, adanya
jaringan otak yang infark atau iskemia dan
posisinya secara pasti.
Pemeriksaan
Laboratorium
a. Lumbang fungsi: pemeriksaan likuor merah
biasanya dijumpai padaperdarahan yang masif,
sedangkan pendarahan yang kecil biasanya
warna likuor masih normal (xantokhrom)
sewaktu hari-hari pertama.
b. Pemeriksaan darah rutin (glukosa, elektrolit,
ureum, kreatinin)
c. Pemeriksaan kimia darah: pada strok akut
dapat terjadi hiperglikemia.
d. Gula darah dapat mencapai 250 mg di dalam
serum dan kemudian berangsur-rangsur turun
kembali.
e. Pemeriksaan darah lengkap: untuk mencari
kelainan pada darah itu sendiri.
Pengkajian
Keperawatan
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat penyakit keluarga.
f. Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aktivitas/istirahat
Sirkulasi
Eliminasi
Makanan/caitan
Neuro Sensori
Nyaman/nyeri
Keamanan
Interaksi sosial
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan interupsi aliran
darah,
gangguan
oklusif,
hemoragi,vasospasme
serebral,
edema serebral
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan
dengan kerusakan fungsi neurologis.
3. Kerusakan
komunikasi
verbal
berhubungan dengan efek kerusakan
pada hemifer bahasa atau wicara.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1
1. Pantau atau catat status neurologi seseing
mungkin dengan keadaan normalnya atau
standar.
R/ Mengetahui kecenderungan tingkat kesadaran
dan pontensial peningkatan Tekanan intra
kranial.
2. Pantau tanda-tanda vital
R/ Variasi mungkin terjadi oleh karena tekanan
atau trauma serebral pada daerah vosomotor
otak.
3. Catat perubahan dalam
penglihatan seperti
adanya kebutaan, gangguan lapang pandang
atau kedalam persepsi.
R/
Gangguan
penglihatan
yang
spesifik
EVALUASI
Hasil yang di harapkan :
Mencapai peningkatan mobilisasi kerusakan kulit terhindar,
tidak ada kontraktur dan footdrop. Berpartisipasi dalam
program latihan mencapai keseimbangan saat duduk
penggunaan sisi tubuh yang tidak sakit untuk konpensasi
hilangnya fungsi pada sisi yang hemiplegia.
Dapat merawat diri : dalam bentuk perawatan kebersihan
dan menggunakan adaptasi terhadap alat-alat
Pembuangan kandung kemih dapat di atur.
Berartisipasi dalam program meningkatkan kognitif
Adanya peningkatan komunikasi
Mempertahankan kulit yang utuh tanpa adanya kerusakan :
memperlihatkan
turgor
kulit
tetap
normal
dan
berpartisipasi dalam aktivitas membalikkan badan dan
posisi.
Daftar Pustaka
TERIMA KASIH