TRANSFORMASI SIMILARITAS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Geometri Transformasi
Dosen Pengampu:
Erfan Yudianto, S.Pd., M.Pd.
Dr. Susanto, M.Pd.
Oleh :
Kelompok 8
Kelas C
1. Meilinda Faisovi
2. Lilavati Vijaganita Rahma
3. Irmu Afin Naziroh
(140210101088)
(140210101091)
(140210101102)
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertiandan sifat-sifat similaritas.
2. Untuk mengetahui pengertian dilasi.
3. Untuk mengetahui hasil kali antara transformasi dengan dilasi.
1.4.
Manfaat
1. Dapat menngetahui pengertian dan sifatsifat dari similaritas.
2. Dapat mengetahui pengertian dilasi.
3. Dapat mengetahui hasil kali antara transformasi dengan dilasi.
BAB II
PEMBAHASAN
SIMILARITAS
1. Definisi similaritas dan sifat-sifat
Kita telah mempelajari macam-macam transformasi yang berupa suatu
isometri, yaitu suatu transformasi yang mengawetkan jarak.
Dalam bab ini, kita akan mempelajari transformasi yang mengubah jarak.
Transformasi demikian dinamakan suatu transformasi kesebangunan (bahasa Inggris
similitude). Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan contoh soal dan latihan soal.
Definisi suatu transformasi T adalah transformasi kesebangunan (atau disingkat
kesebangunan) apabila ada sebuah konstanta k > 0 sehingga untuk setiap pasang titik
P, Q, = kPQ dengan T(P) = Pdan T(Q) = Q
Apabila k = 1, maka transformasi tersebut adalah sebuah isometri.
Teorema 1.1 sebuah kesebangunan T:
1. memetakan garis pada garis,
2. mengawetkan ukuran sudut,
3. mengawetkan kesejajaran.
Rumus similaritas
Rumus umum similaritas pada bidang Cartesius adalah
||
'
x
y'
Dengan
||+||
p
q x
+q p y
m
n
p +q =k 0 ,
2. Dilasi
Dalam mempelajari isometri-isometri, refleksi-lah adalah isometri dasar. Anda
masih ingat tentunya bahwa setiap isometri dapat ditulis sebagai hasilkali dari tiga
refleksi paling banyak. Untuk transformasi kesebangunan transformasi dasarnya
adalah suatu perbaikan atau dilasi (dalam bahasa inggris dilation).
Definisi diketahui sebuah titik A dan sebuah bilangan positif r. Suatu dilasi D dengan
faktor skala r dan pusat A adalah padanan yang bersifat:
1. D(A) = A
2. jika P A, P' = D(P) adalah titik pada sinar
AP
setara dengan mengatakan bahwa AP' = rAP). Dilasi dengan pusat A dan
faktor skala r ini dilambangkan dengan DA.r'
Akibat 2.1 DA.r' adalah suatu kesebangunan.
Untuk membuktikan ini akan dibuktikan dua hal, yaitu sebagai berikut.
1. DA.r' adalah suatu transformasi
2. Jika P, Q dua titik pada bidang yang berbeda maka P'Q' = r(PQ), dengan P' =
DA.r' (P) dan Q' = DA.r' (Y)
Akibat 2.2 Jika g sebuah garis dan g' = D A.r (g) maka g' = g apabila A
g'//g apabila
g dan
A g.
OP
Jadi jika P' = (x',y') maka x' = rx dan y' = ry. Sehingga P' = (rx,ry)
Sekarang andaikan A = (a,b) dan diketahui dilasi D A.r'. Kalau P" = (x",y")
dengan DA.r(P) = P" sedangkan P = (x,y). Apakah hubungan antara x", y", x, dan y?
Untuk ini kita lakukan translasi GAQ' kemudian dilasi D0,r, disusul dengan
translasi Q0A, maka kita dapat menulis
DA.r = G0AD0,rGA0
Jadi untuk P = (x,y) kita peroleh berturut-turut:
DA.r[(x,y)] = G0AD0rGA0 [(x,y)]
= G0AD0r[(x-a,y-b)]
= G0A[r(x-a,r(y-b)]
= [r(x-a)+a,r(y-b)+b]
= [rx+a(1-r),ry+b(1-r)]
Dengan demikian dapat dikatakan
Teorema 3.1 Apabila DA,r sebuah dilasi dengan A = (a,b) dan P = (x,y), maka DA.r (P)
= [rx+a(1-r), ry+b(1-r)].
Sebaliknya: padanan T'(P) = (rx+c,ry+d) untuk P = (x,y) dengan r>0 dan r 1
adalah suatu transformasi dan merupakan suatu dilasi. Pusat dilasi ini dapat
ditentukan sebagai berikut.
Kita tulis T(P) =
d
( 1r ))
(rx + 1rc (1r ) ry + 1r
( 1rc , 1rd )
C AB apabila rs 1.
Apabila rs = 1 maka hasil kali dua dilasi itu adalah suatu translasi yang sejajar
dengan
AB
Akibat 3.2 jika diketahui DA.r dan DA.s maka DA.s.DA.r adalah suatu dilasi dengan skala
faktor rs, jika rs 1.
Apabila rs = 1 maka hasil kali ini adalah transformasi identitas.
kesebangunan.
Akibat : Jadi pada umumnya hasilkali suatu reflexi dan suatu dilasi atau hasil
kali suatu rotasi dan suatu dilasi adalah sebuah kesebangunan.
ABC
XYZ
Contoh Soal
1. Diketahui titik-titik A, P, Q, yang tak segaris. Lukiskan DA.r(P), DA.r(Q).
2. Diketahui A, P, Q segaris pada g dan R g. Lukislah D (R) apabila;
A.k
a. DA.k(Q) = P
b. DA.k(P) = Q
3. Diketahui ABC, K di luar ABC, I di dalam ABC. Lukislah DA.4/3(ABC)
4. Diketahui A = (1,2) dan B = (4,10). Gunakan dilasi yang tepat untuk
menentukan,
a. Koordinat-koordinat E dengan E AB dan AE =
2
5
AB
b. DA.k(P) = Q
menentukan :
a. Koordinat-koordinat E dengan E AB dan AE = 2/5 AB
Penyelesaian:
AB
Misalkan E
dan AE = 2/5 AB
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
1. Pengertian similaritas merupakan suatu transformasi T adalah transformasi
kesebangunan (atau disingkat kesebangunan) apabila ada sebuah konstanta
k > 0 sehingga untuk setiap pasang titik P, Q, = kPQ dengan T(P) = Pdan
T(Q) = Q
2. Pengertian dilasi merupakan sebuah titik A dan sebuah bilangan positif r.
Suatu dilasi D dengan faktor skala r dan pusat A adalah padanan yang
bersifat:
a. D(A) = A
b. jika P A, P' = D(P) adalah titik pada sinar
AP
sehingga AP' =
DAFTAR PUSTAKA
Kahfi,M,S. 1997. Geometri Tranformasi 1 (Edisi Revisi). Malang: IKIP Malang.
Rawuh. 1993. Geometri Transformasi. Bandung: Matematika FMIPA-ITB.