Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

FASILITASI DAN BIMBINGAN TEKNIS DALAM PENINGKATAN


CAKUPAN DAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL BAGI 10 PROVINSI
DENGAN CAKUPAN K4 RENDAH
Kementerian Negara/
Lembaga

Kementerian Kesehatan RI

Unit Eselon I

Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Program

Program Bina Gizi dan KIA

Hasil

Laporan Pembinaan Teknis, Supervisi,


Monitoring dan Pendampingan

Kegiatan

Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan


Reproduksi

Indikator Kinerja Kegiatan

Puskesmas yang Melaksanakan Kelas Ibu


Hamil

Volume

1 (satu) laporan

Satuan Ukur/ Jenis Keluaran :

Laporan Kegiatan

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan prioritas
pembangunan nasional tahun 2010
c. Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010, tentang Program Pembangunan Yang
Berkeadilan
d. Peraturan Menteri Kesehatan No.1144/Menkes/PER/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
e. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 93/PMK.02/2011 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan RKAKN/L
f. Permenkes No. 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS
g. Permenkes No. 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan HIV dan AIDS dari
Ibu ke Anak
h. Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
i. Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaran
Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual
j. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019
k. Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2015 - 2019
2. Gambaran Umum
Salah satu indikator pencapaian MDGs adalah pelayanan antenatal. Pelayanan
antenatal (ANC) merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu
hamil, yang dilaksanakan sesuai dengan standar yaitu minimal 4 kali selama
kehamilan dan bertujuan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa
deteksi dini faktor risiko serta pencegahan dan penanganan komplikasi. Pelayanan
antenatal yang sesuai standar ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
ibu.

% dan K4 adalah 88%. Berdasarkan data rutin program Kesehatan Ibu Tahun 2013
Saat ini, akses terhadap pelayanan pemeriksaan ibu hamil (K1) telah mencapai
95,25%, sedangkan kunjungan antenatal K4 masih 86,85% (data Laporan Rutin
Direktorat Bina Kesehatan Ibu Tahun 2014). Besarnya kesenjangan tersebut
menunjukkan bahwa pelayanan antenatal belum berjalan sebagaimana mestinya.
Masih banyak ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pertama kali (K1) tidak
pada trimester-1 dan ibu hamil yang telah memeriksakan kehamilannya ke tenaga
kesehatan masih banyak yang tidak meneruskan kunjungannya untuk pemeriksaan
selanjutnya sehingga tidak dapat mencapai K4, Hal ini berarti kesinambungan
pelayanan antenatal (continuum of care) belum berjalan dengan baik. Dimana
pelayanan antenatal yang berkualitas dapat menemukan ibu hamil yang mengalami
penyakit dan kelainan sedini mungkin sehingga dapat segera diberikan intervensi
yang sesuai agar ibu hamil dan janinnya sehat.
Menurut indikator RPJMN, target nasional K1 adalah 96beberapa daerah telah
mencapai K1 dan K4 di atas target. Namun peningkatan cakupan tersebut tidak diiringi
dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Sehingga dapat diasumsikan bahwa
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil masih belum berkualitas.
Selain itu, beberapa daerah juga mengalami penurunan capaian K1 dan K4 serta
peningkatan jumlah kematian ibu.
Berdasarkan permasalahan - permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan
Fasilitasi dan Bimbingan Teknis Dalam Peningkatan Cakupan dan Kualitas
rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan Antenatal dengan fokus terhadap Provinsi
dengan cakupan K4 rendah.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengelola program KIA tingkat Propinsi


Pengelola program KIA tingkat Kabupaten/Kota
Lintas program terkait di tingkat Kabupaten/Kota
Kepala Puskesmas terpilih
Bidan koordinator Puskesmas terpilih
Bidan desa terpilih

Adapun rincian peserta kegiatan adalah sebagai berikut:


1. Peserta Pusat sebanyak 2 orang berasal dari Subdit Bina Kesehatan Ibu Hamil,

Direktorat Bina Kesehatan Ibu


2. Peserta Pendamping Propinsi sebanyak 2 orang berasal dari Pengelola Program

KIA dan pengelola P2 dari Dinas Kesehatan Provinsi


3. Peserta pertemuan di tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 25 orang berasal dari :

1) Peserta Dinkes Kabupaten sebanyak 5 orang terdiri dari :

Kepala Dinkes Kabupaten/Kota


Kepala bidang penanggung jawab program Yankes
Kasie penanggung jawab program kesehatan Ibu
Kasie Gizi
Staf penanggung jawab program kesehatan Ibu

2) Peserta Puskesmas 20 orang, berasal dari 5 Puskesmas yang lokasinya dekat


dari Dinkes Kabupaten/Kota dengan cakupan dan kualitas pelayanan antenatal
rendah atau Puskesmas dengan cakupan pelayanan antenatal tinggi namun
kasus kematian juga tinggi. Masing-masing Puskesmas 4 orang terdiri dari:
1 orang Kepala Puskesmas,
1 orang bidan koordinator Puskesmas


C.

2 orang bidan desa


Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan selama 4 (empat) hari dengan melaksanakan kunjungan ke
Dinas kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta 1 (satu)
Puskesmas di wilayah Kabupaten/Kota dilanjutkan dengan mengadakan pertemuan
yang dilaksanakan di Kabupaten/Kota tersebut selama 1 (satu) hari dengan metode
ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hasil dari kunjungan lapangan dan pertemuan ini
akan menjadi bahan evaluasi dan rencana tindak lanjut.
Kegiatan akan dilaksanakan di 10 provinsi dengan cakupan K4 rendah.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
a. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan meliputi :
Persiapan untuk menentukan sasaran provinsi, penanggungjawab teknis
dan administrasi pertemuan dan teknis acara
Pembuatan dan pengiriman surat kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Penentuan Kabupaten dan Puskesmas Terpilih yang akan dikunjungi
Pelaksanaan fasilitasi dan pendampingan
Penyusunan laporan kegiatan
b. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Fasilitasi dan Bimbingan Teknis Dalam Peningkatan Cakupan dan
Kualitas rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan Antenatal ini akan
dilaksanakan pada bulan April-November Tahun 2016
D.

Kurun Waktu Pencapaian Kegiatan


Kegiatan

Apr

Mei

Ju
ni

Juli

Agust

Sep

Okt

Nov

xx

xx

Pelaksanaan

xx

xx

xx

Penyusunan Laporan

xx

xx

xx

Persiapan

E. Biaya yang Diperlukan


Biaya dalam pelaksanaan kegiatan Fasilitasi dan Bimbingan Teknis Dalam
Peningkatan Cakupan dan Kualitas rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan
Antenatal menggunakan dana satker Direktorat Bina Kesehatan Ibu Tahun Anggaran
2016 (RAB terlampir).

Kasubdit Bina Kesehatan Ibu Hamil

dr. Lukas C Hermawan, MKes

NIP : 196003121989031001

Anda mungkin juga menyukai