Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah

sakit

merupakan

institusi

pelayanan

kesehatan

yang

kompleks, padat pakar dan padat modal. kompleksitas ini muncul karena
pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan,
dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin, agar
rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidan
teknis medis maupun administrasi kesehatan ( Rustyanto, 2009 ).
Pesatnya

perkembangan

ilmu

kedokteran

dan

teknologi

mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut


pelayanan kesehatan yang bermutu di rumah sakit. Parameter pelayanan mutu
tersebut satu diantaranya adalah rekam medis yang baik dan lengkap. Rekam
medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang
diberikan kepada pasien. Isi rekam medis merupakan milik pasien sedangkan
berkas rekam medis merupakan milik rumah sakit yang harus dipelihara
kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit (Mawarni dan
Wulandari , 2013 ).
Menurut peraturan menkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Berkas rekam medis
pasien adalah suatu sumber informasi utama mengenai proses asuhan dan
perkembangan pasien, sehingga merupakan alat komunikasi yang penting
( Standar akreditasi rumah sakit, 2011 ).
Rekam medis disebut benar apabila rekam medis tersebut sudah
diperiksa kelengkapannya oleh kepala catatan medis atau petugas yang
ditunjuk, dan kemudian diperiksa juga oleh panitia catatan medis (dokter)
tentang kebenaran isi resume medis yang dibuat, termasuk adanya diagnosa
akhir ( Depkes RI ,2001).
Ringkasan keluar pasien pulang adalah ringkasan dari seluruh masa
perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh
para tenaga kesehatan dan pihak terkait. Lembar ini harus ditandatangani oleh
dokter yang merawat pasien (Hatta, 2008). Resume ini harus disingkat dan
hanya menjelaskan informasi penting tentang penyakit, pemeriksaan yang
dilakukan dan pengobatanya ( Depkes RI, 1997 ).
Ketidaklengkapan resume medis menjadi salah satu masalah karena
resume medis dapat memberikan informasi terinci tentang apa yang sudah
terjadi selama pasien dirawat di rumah sakit sehingga berdampak pada mutu
rekam medis serta layanan yang diberikan oleh rumah sakit (KKI, 2006).
Dari hasil penelitian Dewi Kurniawati tahun 2013 yang berjudul
tinjauan pengisian resume keluar rawat inap ruang teratai triwulan IV di
RSUD Kabupaten Ciamis menyebutkan bahwa dalam hal kelengkapan
dokumen rekam medis (DRM) pada resume keluar rata rata persentase

sebesar 94% yang terisi dan 6% yang tidak terisi. Sedangkan standar
pelayanan minimal menurut standar pelayanan minimal rumah sakit
dikatakan lengkap itu mencapai 100%, sehingga kelengkapan dokumen
rekam medis pada resume keluar di RSUD kabupaten Ciamis dikategorikan
belum lengkap.
Dari laporan alih informasi Dwiyono Wahyu Permadi dkk yang
berjudul pelepasan informasi medis untuk keperluan klaim terhadap pihak ke3 ditinjau dari aspek hukum kesehatan pada bulan Februari 2015 di Rumah
Sakit Bhayangkara Tk.II H.S. Samsoeri Mertojoso dari 50 sampel formulir
resume medis diperoleh kelengkapan 68% diantaranya identifikasi sebesar 47
dengan persentase 94%, pelaporan 264 dengan persentase 88%, autentikasi 49
dengan persentase 98% dan pencatatatan sebesar 0 dengan persentase 0%,
dapat disimpulkan bahwa kelengkapan pengisian resume medis belum 100%
sesuai dengan standar pelayanan minimal rumah sakit.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul tinjauan kelengkapan pengisian discharge summary
pasien umum rawat inap di rumah sakit Bhayangkara Surabaya tahun 2015.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah kelengkapan pengisian discharge summary pasien umum
rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya tahun 2015 ?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi pada bangsal edelweis Triwulan IV

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui kelengkapan

pengisian discharge summary pasien umum

rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.


2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kelengkapan pengisian discharge summary pasien umum
bangsal adelweis di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
b. Mengetahui presentase kelengkapan discharge summary pasien umum
bangsal adelweis di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
c. Mengetahui penyebab ketidaklengkapan pengisian discharge summary
pasien umum bangsal adelweis Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
a. Menambah referensi dibagian perpustakaan Institut Ilmu Kesehatan
Bhakti Wiyata Kediri.
b. Sebagai evaluasi belajar dalam peningkatan mutu pendidikan rekam
medis untuk menghasilkan lulusan yang bermutu dan handal dalam
bidangnya.
2. Bagi Rumah Sakit
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi rumah
sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara
Surabaya.

3. Bagi Peneliti

a. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan


dengan yang ada di lapangan.
b. Mengetahui cara pengisian resume medis secara lengkap dan benar.
c. Menanbah wawasan , pengetahuan dan pengalaman di bidang rekam
medis.

Anda mungkin juga menyukai