Anda di halaman 1dari 62

ENTREPRENEUR dan

ANALISIS PECs (Pesrsonal Entrepreneur


Characteristic)
Pengertian Entrepreneurship
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis, yang diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia yang berarti wirausaha. Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk
mengelola sesuatu atau sumber daya yang ada menjadi suatu produk yang punya nilai
untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal dengan menanggung risiko
yang ada.
Untuk

mengembangkan

entrepreneur

kita

perlu

intrapreneurship.

Intrapreneurship adalah satu metode untuk mendorong serta memberikan fasilitas,


membuka kesempatan bagi seseorang dalam organisasi untuk menciptakan,
mengerjakan sesuatu yang beda dari yang lain secara lebih baik dan bertanggung
jawab.
Dengan terbukanya peluang semacam ini, sangat menjanjikan satu kemajuan
bagi sebuah perusahaan, karena munculnya kreatifitas untuk mengembangkan talenta,
kemampuan daya pikir, daya cipta dan inovasi yang dikembangkan secara
bertanggung

jawab

menguntungkan

bagi

yang

mengarah

perusahaan.

pada
Bagi

hal-hal
sebuah

yang

positif,

organisasi

sehingga

sangat

perlu

mengembangkan spirit entrepreneurship ini, inilah yang dimaksud dengan istilah


entrepreneurship. Spirit ini akan meningkatkan pengembangan produk, diversifikasi,
dan meningkatkan produktivitas.

Perbedaan antara Intrapreneur dengan Entrepreneur

A. Intrapreneur
Sifat-sifat Intrapreneur :
1. Motif utama

: ada kebebasan, dan peluang mengembangkan bakat dan


ada hadiah dari perusahaan

2. Kegiatan

: lebih banyak terlibat ketimbang mendelegasikan kepada


orang lain

3. Risiko

: bersifat moderat dalam mengambil risiko

4. Status

:tidak

terlalu

memperhatikan

status,

hanya

ingin

keleluasaan
5. Kegagalan

: mencoba tidak membicarakan masalah sampai ia


berhasil.

6. Decisions

: mencoba meyakinkan kolega agar menyokong idenya

7. Latar belakang

: pengusaha small business, professional, dan pertanian.

8. Hubungan

: Saling berhubungan dalam rangka hirarki.

B. Entrepreneur
Sifat-sifat Entrepreneur :
1. Motif utama

: ada kebebasan, ada peluang berkreasi dan dapat uang

2. Kegiatan

: terlibat secara langsung

3. Risiko

: lebih moderat dalam mengambil risiko

4. Status

: tidak peduli dengan simbol status

5. Kegagalan

: terbiasa dengan kesalahan dan kegagalan

6. Decisions

: mengikuti mimpi, intuisi sebagai bahan pertimbangan

7. Latar belakang

: Pengusaha small, professional, atau pertanian.

8. Hubungan

: saling berhubungan

Lingkungan Organisasi yang mendorong adanya Intrapreneurship

Untuk mendorong adanya intrapreneurship maka diperlukan suasana kepemimpinan


yang menunjang :
1. Adanya penerapan teknologi dalam organisasi yang dapat membangkitkan
keberanian, dan menunjang ide-ide baru, sehingga karyawan tidak menjadi
penakut.
2. Terbuka peluang eksperimen, tidak takut pada kegiatan trial and error. Biasanya
untuk mendapatkan produk baru, ditempuh beberapa kegagalan, sampai
memperoleh bentuk yang sempurna, ini memakan waktu, berevolusi.
3. Tidak ada ukuran atau parameter baku untuk suatu keberhasilan.
4. Harus tersedia dana yang cukup untuk melakukan kebebasan pengembangan ide.
5. Harus dikembangkan tim multidisiplin, dan kerjasama antar bidang.
6. Spirit intrapreneurship tidak berdasarkan pada perseoranngan, tapi atas dasar
sukarela dan sistem hadiah. Hadiah perlu diberikan untuk semua energi, usaha
yang dikeluarkan untuk penciptaan yang baru.
7. Akhirnya aktivitas spirit ini harus mendapat support dari top management baik
secara fisik maupun dalam bentuk finansial.
Ada 3 tipe utama dari wirausaha yaitu:
1. Wirausaha Ahli (Caftman)
2. The Prometer
3. General Manager
-

Wirausaha Ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang ingin
mengembangkan

proses produksi system produksi, dan sebagainya. Dia

cenderung bergerak dalam bidang penelitian membuat model percobaan


laboratorium dan seagainya. Dia juga menjal lisensi idenya untuk menjadikan
produk komersial. Pengetahuannya lebih banyak pada bidang teknis produksi
dibandingkan pengetahuan dibidang pengawasan, financing dan sebagainya.
Wirausaha ahli ini biasanya seseorang yang bekerja pada sebuah peusahaan besar
kemudian memutuskan untuk keluar sebagai pegawai dan memulai bisnisnya
-

sendiri. Misalnya seorang tukang mendirikan sebuah perusahaan konstruksi


seorang sopir truk membuka perusahaan pengangkutan, seorang dokter membuka

sebuahperusahaan klinik kesehatan. Sebagian besar wirausaha berasal dari tipetipe individu seperti ini.
-

The Prometer adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang
pekerjaan seperti sebagai sales atau bidang marketing yang kemudian
mengembangkan perusahaannya sendiri Keterampilan yang sudah ia miliki
biasanya merupakan factor pendorong untuk mengembangkan perusahaan yang
baru ia rintis.

General Manager adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja
pada sebuah perusahaan dia banyak menguasai keahlian bidang produksi,
pemasaran, permodalan, dan pengawasan.

Berikut macam-macam profil wirausaha:


1. Women Entrepreneur
Banyak wanita yag terjun kedalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni bidang
bisnis ini didorong oleh fakto-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan
prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan
sebelumnya dan sebagainya.
2. Minority Entrepreneur
Kaum minoitas terutama di Negara kita Indonesia kurang memiliki kesempatan
kerja di lapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga Negara pada umumnya.
Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kegiatan shari-hari.
Demikian pula para perantau dari daerah tertentu yang menjadi kelompok minoritas
pada suatu daerah, mereka juga bergiat mengemangka bisnis. Kegiatan bisnis mereka
ini makin lama makin maju, dan mereka membentuk organisasi minoritas di kota-kota
tertentu.

3. Immigarant Entrepreneurs

Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh
pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang
bersifat non-formal yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang
menjadi perdagangan ingkat menengah.
4. Part Time Entrepreneurs
Memulai bisnis dalam mengisi waktu luang atau part time merupakan pintu
gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time tidak
mengorbankan pekerjaan dibidang lain misalnya seorang pegawai pada sebuah kantor
mencoba mengembangkan hobinya untuk berdagang atau mengembangkan suatu hobi
yang menarik. Ada kalanya orang ini beralih profesi, dan berhenti menjadi pegawai
beralih ke bisnis yang merupakan hobinya.
5. Home-Based Entrepreneurs
Ada pula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari rumah
tangga misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan, mengirim
kue-kue ke toko eceran di sekitar tempatnya. Akhirnya usaha makin lama makin maju.
Usaha catering banyak dimulai dari rumah tangga yang biasa masak. Kemudian usaha
catering ini berkembang melayani pesanan untuk pesta.
6. Family-Owned Business
Sebuah keluarga dapat membuka berbagai jenis cabang usaha. Mungkin saja
usaha keluarga ini dimulai lebih duluoleh bapak setelah usahabapak maju dibuka
cabang baru dan dikelola oleh ibu. Kedua perusahaan ini maju dan membuka
beberapa cabang lain mungkin jenis usahanya berbeda atau lokasinya berbeda.
Masing-masing usahanya ini bias dikembangkan atau dipimpin oleh anak-anak
mereka.dalam keadaan sulitnya lapangan kerja pada saat ini maka kegiatan semacam
ini perlu dikembangkan.

7. Copreneurs

Copreneurs are entrepreneurial couples who work together as co-owners of their


businesses. (Zimmere & Scarborough, 1996:9)
Copreneurs ini berbeda dengan usaha famili yang disebut sebagai usaha Mom &
Pop (Pop as boss and Mom as :subordinate).
Copreneurs dibuat dengan cara menciptakan pembagian pekerjaan yang
didasarkan atas keahlian masing-masing orang yang ahli dibidang ini diangkat
menjadi penanggung jawab divisi-divisi tertentu dari bisnis yang sudah ada.

Karateristik Entrepreneur
1. Mereka memilki disiplin tinggi
2. Selalu awas terhadap tujuan yang hendak dicapai
3. Selalu mendengarkan rasa intuisinya
4. Sopan pada orang lain
5. Mau belajar apa aja yang memudahkan ia mencapai tujuan
6. Mau belajar dari kesalahan
7. Selalu mencari peluang baru
8. Memiliki ambisi , berpikiran positif.
9. Senang menghadapi resiko dengan membuat perhitungan matang yang
sebelumnya.
Adapun sebagai seorang entrepreneur harus memilki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Percaya diri
Kepercayaan (keteguhan)
Ketidaktergantungan, kepribadian mantap
Optimisme
2. Berorientasikan tugas dan hasil
Kebutuhan atau haus akan prestasi
Berorientasi pada laba atau hasil
Tekun dan tabah
Tekad, kerja keras, motivasi

Energik
Penuh inisiatf
3. Pengambil resiko
Mampu mengambil resiko
Suka pada tantangan
4. Kepemimpinan
Mampu memimipin
Dapat bergaul dengan orang lain
Menanggapi saran dan kritik
5. Keorisinilan
Inovatif (pembaharu)
Kreatif
Fleksibel
Banyak sumber
Serba bisa
Mengetahui banyak
6. Berorientasi ke masa depan
Pandangan ke depan
Perseptif
7 ciri identitas yang melekat pada seorang wirausaha:

Kepemimpinan

Inovasi

Cara pengambilan keputusan

Sikap tanggap terhadap perubahan

Bekerja ekonomis dan efisien

Visi masa depan

Sikap terhadap resiko

7. Kreativitas
8. Konsep 10 D dari Bygrave

Beberapa karateristik dari wirausahaan yang berhasil memiliki sifat-sifat


yang dikenal dengan istilah 10 D yaitu :
1. Dream
2. Decisiveness
3. Doers
4. Determination
5. Dedication
6. Devotion
7. Details
8. Destiny
9. Dollars
10. Distribute

Kreativitas dan Inovasi


1. Orang wirausaha adalah orang kreatif
sebetulnya tak ada rahasia, yang terpenting adalah kemampuan pengusaha
untuk lebih kreatif dan memanfaatkan inovasi dalam kegiatan bisnisnya seharihari. Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembankan ide baru dan
menemukan cara baru dalam melihat peluang ataupun problem yang dihadapi.
Inovasi adalah kemampuan untuk menggunakan solusi kreatif dalam mengisi
peluang sehingga membawa manfaat dalam kehidupan masyarakat.jadi kreatif
adalah thinking new thing atau hold thing in new way, sedangkan inovasi adalah
doing new thing atau old thing in new way. Kreatif dan inovasi menyangkut
sesuatu hal baru atau barang baru atau bisa juga barang lama yang
diperbaharui,dalam istilah lain dikatakan creatifity is ability to create the new and
different, juga dikatakan creatifity involves generating something from nothing,
menciptakan sesuatu yang betul-betul baru.

2. Sifat Keorsinilan seorang Wirausaha


Sifat keorsinilan wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan
tugasnya. Contoh-contoh kegiatan kreativitas:
Pencipta sepatu roda-gabungan antara sepatu dengan roda.
Anak-anak menyusun permainan bolak-balok, ia bisa berkreasi membuat
berbagai bentuk susunan balok, yang tadinya belum ia kenal.
Seorang ibu membuat kejutan, masakan kue dengan resep baru sebagai
hasil eksperimennya.
Di laboratorium, seorang siswa mencoba berbagai eksperimen.
Seorang murid membuat karangan dalam Bahasa Indonesia
Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya,
seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur
promosi, dan sebagainya.

3. Hubungan Kreatifitas dengan Intelegensi


Kreativitas dan intelegensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum
tentu intelegensinya tinggi, dan sebalikanya. Para peneliti membuat empat variasi
hubungan kretivitas dengan intelegensi, yaitu:
Kreativitas rendah, intelegensi rendah
Kreativitas tinggi, intelegensi tinggi
Kreativitas rendah, intelegensi tinggi
Kreativitas tinggi, intelegensi rendah

4. Rahasia Keberhasila Seorang Wirausaha


Seorang pengusaha akan berhasil apabila ia selalu kreatif, dan menggunakan
hasil kreativitas itu dalam kegiatan usahanya. Kreativitas akan berarti jika ia
gunakan, jika tidak digunakan maka kreativitas itu tak ada nilainya. Perhatikanlah
bagaimana para pengusaha menciptakan segala sesuatu yang baru baik pengusaha
industri mobil, maupun pada perusahaan lain, seperti usaha makanan, minuman
teh botol, teh celup, dsb.
Sekarang dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk
memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan
kemampuan untuk melakukan, mengaplikasikan sesuatu yang baru dan berbeda.
Sesuatu yang baru dan berbeda dapat dalam bentuk hasil seperti pada barang dan
jasa, dalam bisa bentuk proses, ide metode. Kegiatan ini menimbulkan value
added, dan merupakan keuggulan yang berharga.

5. Kreativitas membawa kemajuan


Menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan persaingan ekonomi
global, maka kreativitas menjadi sangat penting untuk mencipatakan keunggulan
kompetitif, dan kelangsungan hidup bisnis. Dunia bisnis memerlukan sumber daya
manusia kreatif dan inovatif, dan berjiwa kewirausahaan. Sering terjadi orang
yang tidak berpendidikan tinggi berhasil dalam berwirausaha, namun orang yang
berpendidikan tinggi diharapkan lebih kreatif dan inovatif. Prinsip dasar yang

terpenting adalah dalam wirausaha diperlukan orang-orang yang kreatif,


inovatif, disiplin, memiliki daya cipta, thinking new thing and doing new thing or
create the new and different.

6. Beberapa hambatan Munculnya Kreativitas


Kreatifitas akan terhalang muncul oleh sebab:
Mencari jawaban soal hanya satu yang benar.
Focus pada harus logis tidak boleh aneh-aneh, tidak boleh think something
different.
Harus taat pada aturan
Tetap konstan pada praktek yang dilakukan selama ini
Menganggap permainan satu hal membuang waktu dan percuma
Terlalu menekankan pada spesialisasi
Menghindari dari sifat ambiguity, sifat mendua
Takut terlihat bodoh
Takut salah dan takut gagal
Terpaku pada stigmasaya tidak kreatif

7. Usaha Meningkatkan Kreativitas


Managemen harus menciptakan suasana dalam organisasi demikian rupa agar
kreativitas dapat berkembang diantara karyawannya. Pimpinan tidak bisa
menyerukan ayo semua harus lebih kreatif dengan hanya memerintah, dan
menyediakan dana untuk itu, tapi yang harus dilakukan oleh pemimpin ialah
menciptakan iklim organisasi degan membangkitkan keberanian dan rasa bebas
menciptakan sesuatu.. kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh pimpinan
ialah izinkan karyawan mengembangkan kreativiatasnya, toleransi pada
kegagalan, ungkapkan rasa penasaran (coriusity), memandang masalah sebagai
satu tantangan, adakan pelatihan kreativitas, beri fasilitas berupa peralatan,
toleransi terhadap waktu, beri penghargaan, perlihatkan contoh-contoh kreativitas
yang sudah ada.

8. Proses Kreativitas
Untuk langkah membangkitkan kreativitas memerlukan suatu proses dengan
langkah-langkah tertentu yaitu sebagai berikut (Zimmerer)
a. Preparation
b. Investigation
c. Transformation
d. Incubation
e. Illuminition
f. Verivication
g. Implementation

9. Mengembangkan Keunggulan Positioning Bisnis secara Kreatif


Cara mengembangkan keunggulan bisnis secara kreatif:
Produk harus diciptakan model, kualitas, desain yang khusus yang berbeda
denga produk lain. Misalnya perusahaan kue, dapat membuat perbedaan
dalam rasa, bentuk ukuran dsb.
Pelayanan dengan memberikan penghormatan istimewa, antar jemput dsb
Menciptakan kemudahan-kemudahan
Harga sesuai dengan kelas konsumen yang dilayani
Memberikan garansi yang meyakinkan konsumen
Aneka ragam produk, sehingga memberi kebebasan pilihan bagi konsumen
Memberikan tingkat kepercayaan tertinggi, sehingga konsumen tidak
merasa was was atau ragu berhubungan dengan produsen/ penjual
Membuka akses, hubungan komunikasi yang mudah dan murah bagi setiap
orang yang berhubungan. Misalnya komunikasi dapat dilakukan dengan
berbagai cara: telepon, fax, email, HP, dsb
Rasa akrab, persahabatan memupuk costumer relationship management
yang lebih baik

10. Semboyan Entrepreneur agar Kreatif


Entrepreneur selalu mimpi ide baru, selalu bertanya mengapa tidak, apa yang
terjadi jika begini, selalu awas melihat peluang, buat sesimpel mungkin, coba ini,
sesuaikan, dan kerjakan. Entrepreneur adalah orang yang action-oriented.
Gantungkan cita-cita setinggi langit, tembak yang paling atas. Entrepreneur tidak
segan, tidak malu mengemukakan mimpi besarnya, walaupun kelihatannya lucu,
tapi mimpi besar ini memacu motivasi dan visinya. Jangan malu mulai dari yang
kecil, sukses tidak muncul dalam satu malam, tetapi melalui jalan panjang,
pengalaman dari kecil membentuk fondasi kuat melalui kerja keras, dan dedikasi
sabar. Jangan takut gagal, dan beljar dari kegagalan itu, dia memiliki intelegent
failure ia punya kecerdasan kegagalan, ia akan balik belajar cepat ini pengalaman
sangat berharga, pantang menyerah, tidak mau berhenti, maju terus. Intelegent
failure sulit dimiliki oleh seseorang. Kebanyakan orang tidak tahan dengan
kegagalan, cepat menyerah putus asa, trauma, ini bukan tipe orang entrepreneur.
Intelegent failure adalah guru yang sangat berharga, belajarlah dari pengalaman
dan kegagalan.

Menjual Kegiatan Dasar Wirausaha

Walaupun seorang wirausaha tidak menjadi wiraniaga, namun seorang


wirausaha harus mengetahui dan memahami seluk beluk ilmu menjual.
Kegiatan menjual meupakan kegiatan dasar wirausaha. Seperti telah
disebutkan bahwa wirausaha seseorang telah mengorganisir factor-faktor produksi
untuk tujuan produksi yang dihasilkan harus dapat terjual. Jika wirausaha ini tidak
berhasl menjual produknya, maka kegiatan usahanya akan mengalami kegagalan.
Sejak awalnya, seorang wirausaha yang akan membuka usaha, ia harus
mendesain ide-idenya, kemudian menjual ide tersebut atau mungkin mendiskusikan
dengan teman-temannya agar dapat membuat keputusan yang tepat. Keputusan yang
akan dibuat dapat dijadikan landasan kokoh pelaksanaan dengan keyakinan akan
berhasil, tanpa ragu-ragu.
1. Profesi Penjual
Menjual ialah masalah perorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan menjual
merupakan keahlian yang tidak mungkin diganti dengan mesin. Pada zaman modern
seperti sekarang ini seorang penjual yang pandai masih sangat dibutuhkan. Lebihlebih di Negara yang sedang berkembang, pekerjaan penjual mendapat kedudukan
istimewa. Di Negara yang telah maju, peranan penjual sangat dominant sekali karena
mereka dibutuhkan untuk menjual kelebihan produksi dan menjaga tetap berputarnya
rodan industri. Dengan demikian maka penjual bukan hanya sekerdar tugas
sampingan saja, tetapi penjual adalah suatu pekerjaan yang meghasilkan dan sebagai
karir dalam hidup yang paling menantang.
Sangat beruntung sebuah perusahaan yang menpunyai seorang penjual yang
ahli, seorang penjual professional. Perusahaan akan merasa sangat terpukul bila
penjual profesionalnya meninggal dunia atau keluar dari perusahaannya. Untuk
mendapat gantinya diperlukan waktu yang sangat lama karena tenaga penjual yang
baru harus dididik, dilatih, dan dibekali mulai dari bawah lagi.

Seorang penjual professional harus memiliki dedikasi tinggi untuk melayani


kebutuhan dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh pembeli. Seorang penjual harus

diberi advis kepada pembeli, apa yang harus dibeli, begaimana cara
menggunakan barang, dan sebaginya.
Gambaran seorang penjual professional adalah sebagi berikut:
1. He posses a satisfactory amount of basic ability to sell (memiliki kemampuan
menjual yang memuaskan)
2. He consciously chose the selling field and is proud of it
3. He is loyal tho high etnical standards
4. He is skilled in his work
5. His knowledge is through
6. He is true to his obligation
7. He stays up to date because he never stops learning
8. He maintains his self-respect and his independence
9. He knows to sell is to serve
Kaum professional dalam segala bidang pekerjaan tidak dibentuk dalam
sekejap mata, dia tidak dilahirkan tetapi harus melewti proses panjang dan kerja keras.
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan bila seseorang terjun ke dalam
bidang profesi penjualan ini.
Keuntungannya
1. akan memperoleh gaji/penghasilan yang cukup tinggi dibandingkan dengan
orang-orang yang menerima upah/gaji tetap.
2. memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berkembang, dibandingkan
dengan pegawai tetap ada umumnya.
3. memiliki kesempatan mengadakan tour ke berbagai daerah dan ini akan
menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman, bergaul dengan banyak
orang dari segala lapisan.
4. rasa bangga akan pekerjaannya dan lebih bebas, tidak selalu bekerja di bawah
seorang mandor seperti dalam pabrik.

5. pribadinya dapat berkembang, karena banyak mendapat ide-ide baru dari hasil
interelasinya dengan orang lain.
6. memiliki rasa tanggung jawab tinggi karena sudah terlatih.

Kelemahannya
1. kurang waktu tinggal di rumah, karena seorang penjual banyak berpegian
keluar derah
2. kurang kekuasaan, karena segala kegiatan yang dilakuakan sudah ditetapkan
oleh perusahaan.
3. monoton, pekerjaan bisa membosankan karena hari-hari yang dilakukan tidak
ada perubahan
Bagaimanapun juga karir seseorang penjual, banyak tergantung pada orang
itu sendiri. Jika ada bakat, mau belajar, gandrung dengan prestasi, bukan mengejar
prestise, maka seorang penjual akan sukses menjadi seorang pengusaha besar.
2. Seni Menjual
Seni kita artikan sebagai suatu usaha mencapai usaha yang didinginkan
dengan jalan menggunakan kepandaian. Jadi merupakan tindakan untuk menerapkan
ilmu yang kita miliki dalam praktek atau juga merupakan kehlian dalam palaksanaan
penjualan.
Keahlian dalam menjual mungkin karena seseorang itu telah mempunyai bakat
dari kecil. Kemudian bakat itu dikembangkan dengan intuisi, pengetahuan langsung
serta pengalaman pribadinya dalam melakuka praktik penjualan, sehingga ia menjadi
ahli. Orang yang ahli melakukan kegitan tertentu sehingga mendapat pengakuan dari
masyarakat atau lingkungannya disebut JENI. Ia dapat melakukan keahliannya
dengan baik, mempunyai keistimewaan dari yang lain dan dapat mengembangkannya
sehingga ia mempunyai pribadi yang besar. Serin ia mempunyai pribadi yang besar.
Sering juga orang demikian disebut Self Mde Man. Ia menjadi orang yang penting ,
disegani dan luwes dalam pergaulan dan dalam melakukan tugasnya.
Keberhasilan seseorang tersebut tidak ditentukan oleh bakat saja, tetapi juga
oleh segala upaya pikitannya yang mendorong kea rah keberhasilan.

3. Penjual Sebagai Artist dan Scientist


Banyak para penjual mengalami rintangan dan kesulitan serta kerugian dalam
tugasnya. Apakah orang itu berbakat, tidak berbakat, ataupun tidak berilmu? Mereka
membuat kesalahan dalam mengambil keputusan karena terdapat kelemahan pada
dirinya. Mungkin karena ia tidak bersekolah, hanya mengandalkan nasibnya pada
bakat yang ada sehingga setiap tindakannya itu terlampau subyekif , didorong oleh
perasaannya bukan oleh perasaannya bukan oleh perimbangan yang rasional.
Padahal bagaimanapun juga, sikap yang jernih, pandangan yang obyektif serta
penuh perhitungan berdasarkan data keterangan nyata dalam mengambil keputusan
perlu pertimbangan, sehingga dengan cara demikian kerugian minimum dapat
dieliminir (dkurangi) dan keuntungan maksimal bisa diperjuangkan.
Oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan-kelemahan seseorang yang
dibawa sejak lahir dan dibesarkan dengan intuisi serta pengalaman, maka para ahli
telah mencoba menyusun pengetahuan menjual itu secara sistematis dari data dan
informasi yang terus dikembangkan menjadi teori-teori yang dapat dipelajari. Sekrang
bagi setiap orang yang berminat menjadi penjual, teori menjual dapat dipelajari di
bangku sekolah ataupun Perguruan Tinggi, kemudian teori menjual tersebut
dipraktikan melalui latihan kerja dalam dunia usaha, sehingga ia akan memperoleh
pengalaman yang endekatkan teorinya dengan praktik. Dengan ketekunan, kerja
keras, penuh inisiatif dan kemauan, maka lama kelamaan seseoran akan menjadi ahli
dalam menjual. Jadi seorang penjual harus berlaku sebagai artis dalam melakuakan
transaksi penjualan dan bersikap Scientist dalam melakukan persoalan-persoalan
menjual melalui analisa secara ilmu pengetahuan agar diperoleh cara-cara menjual
yang obyektif, rasional, dan menguntungkan.
4. Obyek Ilmu Menjual

Bagi seoran penjual agar berhasil dalam menjalankan usahanya, perlu


mengetahui tujuan serta bidang pekerjaan yang harus dilakukannya. Adapun yang
menjadi objek penjualan adalah:

1. Diri penjual
Dalam praktik terjadinya jual beli, umumnya melalui tahap persiapan,
membuka pembicaraan, memajangkan barang, mengarahkan agar terjadinya penjualan
dan tercapainya kepuasan pada pembelinya. Seorang penjual sebelum melakukan
pejualan harus mengetahui keadaan dirnya yang menyangkut keadaan fisik,
pendengaran, penglihatan, nada suara, cara berbicara, dan sebagainya.
2. Barang yang akan dijual
Sebelum melakukan penjualan, penjual perlu mengetahui dahulu keadaan,
sifat dan guna dari barang yang akan dijualnya. Hal ini bisa dipelajari dari buku
petunjuk, keterangan atau label, surat kabar, atau meminta bantuan kepada orang yang
ahli tentang barang tersebut yang biasanya pula disediakan oleh produsen, sehingga
dapat menarik dan mempercepat proses terjadinya penjualan.
3. Keadaan pembeli atau langganan
Langganan merupakan jiwa perusahaan, mereka harus diperlakukan seperti
raja, artinya mereka harus mendapat pelayanan yang baik sehingga menyenangkan
dan memuaskan. Caranya bisa dipelajari secara kejiwaan atau mungkin dari kartu
keadaan langganan sudah dapat membayangkan keadaan jiwanya dan profesinya.
Jiwa yang ikhlas, sikap yang terbuka dan menyenangkan merupakan unsur yang perlu
diperhatikan bagi pembeli. Sikap dan kemungkinan besar menjadi langganan tetap.
5. Politik dan Hukum Penjualan
a. Politik Penjualan
Politik penjualan meruakan salah satu cara atau siasat untuk mencapai
keberhasilan dalam melakukan penjualan. Dalam menjalankan politik penjualan harus
berdasarkan ilmu dan seni. Diusahakan agar siasat penjualan dapat memperbesar
jumlah penjualan dan menguntungkan serta memuaskan pelanggan.
b. Hukum Penjualan

Dalam hukum pembelian dikatakan bahwa tipa-tiap orang mau membeli satu
barang dengan uangnya, karena ia berpendapat bahwa barang itu lebih berharga,
menguntungkan, dan memuaskan daripada uangnya yang dikeluarkannya.
Sedangkan dalam hokum penjualan dikemukakan bahwa tiap-tiap orang mau
menukarkan barangnya dengan uang, karena ia menganggap bahwa uang itu sangat
diharapakannya dan akan menguntungkan serta memuaskan hatinya.
Urutan hukum penjualan adalah sebagai berikut:
1. Tiap manusia adalah penjual
2. Jual beli merupakan pertukaran anatara dua jenis barang atau jasa
3. Orang mau menjual sesuatu karena didorong oleh keuntungan dan kepuasan
yang akan diperolehnya dari hasil penjualan itu.
Jadi, antara hokum pembeli dan penjualan di lapangan jual beli perlu
diperhatkan oleh penjual agar bisa menyiapkan rencana penjualannya dengan baik.
6. Cara-cara Menemui dan Mempengaruhi Calon pembeli
Sebelum melakukan penjualan, terlebih dahulu harus dipikrkan bagaimana
cara mendekati calon pembeli. Adapun eberpa cara yang dapat ditempuh untuk
mengadakan kontak dengan calon pembeli, yaitu:
1. Datang sendiri dengan memperkenalkan diri
2. Dengan perantara orang lain
3. Dengan perantara surat
4. Dengan perantara telepon
5. Melalui Organisasi/perkumpulan
7. Cara Menghadapi Pembeli
Untuk mengetahui dan mendapatkan calon pembeli, kita harus melakukan halhal sebagai berikut:
a. Menciptakan suasana yang menyenangkan
Penciptaan suasana yang menyenangkan berarti memberikan kekuasaan bagi
si pembeli untuk menyampaikan berbagai isi hatinya yang kadang-kadang sukar
ditebak sebelumnya.

Apabila telah jelas apa yang diinginkannya kita berusaha untuk lebih
mengkhususkan pembicaraan pada barang yang menjadi objek sehingga calon
pembeli dapat mengambil keputusan membeli barang tersebut.
Adapun langkah-langkah yang dapat dijalankan untuk menciptakan suasana yang
menyenagkan bagi pembeli adalah:
1. Buatlah suasana persahabatan yang intim
2. Besarkanlah perasaan hati konsumen agar merasa dirinya itu adalah orang
yang penting

3. tanamkanlah kepercayaan pada dirinya agar ia mempunyai ilham atau


inspirasi/pikiran.
4. Berikanlah

jalan

untuk

mempermudah

pembeli

dalam

menentukan

keputusannya
b. Mengadakan pendekatan terhadap pembeli
Pendekatan terjadi sejak pembeli memauki toko serta berakhir setelah
pramuniaga menawarkan barang dagangannya. Pada dasarnya tujuan utama dari
pendekatan itu adalah mengenali pembeli. Pada dasarnya pendekatan ke pembeli
tergantung pada situasi yang berbeda-beda.
Cara-cara untuk mengadakan pendekatan terhadap pembeli yang dapat
dilakukan oleh seorang pramuniaga.
1. Memberi salam
2. Menunggu sejenak
3. Pendekatan dagang
4. Dengan menaruh perhatian
8. Cara untuk memperoleh perhatian pembeli
Usaha yang dapat menarik perhatian menjadi minat pembeli merupakan
tingkat kedua dalam proses pendekatan penjualan. Yaitu dengan proses sebagai
berikut:
a. Perhatian pembeli hanya besifat sementara
b. Perhatian perlu dijaga supaya cukup lama sehingga beribah menjadi minat
untuk membeli

c. Adanya perhatian yang memusat untuk membangkitkan minat untuk membeli


9. Mendorong keinginan pembeli
Pembeli pada umumnya mengambil keputusan karena didorong oleh:
1. Untung yang akan diperleh bila ia memiliki barang tersimpan
2. Akan menyenangkan dan memberi kenikmatan
3. Akan menyehatkan dan menyelamatkan dalam hidupnya
4. Akan meninggikan harga dirinya untuk mendapatkan penghormatan atau
pujian orang lain.
5. Akan mendapatkan kebahagiaan tersendiri
Bagaimanapun usaha penjual untuk mendorong pengambilan keputusan oleh
calon pembeli, maka ia perlu memberikan motivasi dengan memberikan keternagan
tang bersifat suggesti tentang:
a. Manfaat atau dayaguna yang ada pada barang
b. Setiap orang berpendirian untuk mendapatkan suatu barang yang baik dengan
harga yang terjangkau.
Setiap penjual harus dapat meyakinkan pembeli , caranya yaitu:
1. Jangan mengelabuhi pembeli, maksudnya penjual harus dapat membuktikan
kebenaran kata-katanya.
2. Jangan berbohong, maksudnya penjual harus jujur dalam melepaskan mutu
barang atau jasa yang dijualnya.
10. Prinsip The Costumer is King
Hormati dan pelakukan setiap pelanggan seperti raja. Penjual harus
menyediakan diri membantu dan melayani pelanggan tanpa rasa jemu dan mengeluh.
Layanilah pelanggan seperti yang ia harapkan sehingga ia merasa puas.
11 pernyataan yang harus dipelajari penjual dalam prinsip The Costumer is
king, yaitu:
1. Pembeli adalah orang penting dalam dunia uasaha
2. Pembeli tidak tergantung pada kita, justru kuta tergantung padanya.
3. Pembeli bukan pengganggu terhadap pekerjaan kita
4. Pembeli berbuat kepada kita sesuatu yang menyenangkan berilah respon yang
menyenangkan juga.

5. Pembeli adalah sebagian dari usaha dan kegiatan kita


6. Pembeli ialah makhluk yang berperasaan
7. Pembeli ialah kawan yang besahabat
8. Pembeli seorang yang membawa kebutuhan kepada penjualan
9. Pembeli adalah orang yang harus dilayani dengan penuh perhatian
10. Pembeli adalah orang yang memungkinkan membuat keuntungan bagi
pendapatan kita
11. Pembeli adalah jiwa penghidupan bagi dunia usaha
11. Sifat-sifat penjual yang disenangi pembeli
Para penjual perlu memiliki sifat-sifat yang baik. Sifat-sifatnya yaitu:
a. Jujur dalam informasi
b. Pengetahuan yang baik tentang barang
c. Tahu kebutuhan konsumen
d. Pribadi yang menarik
12. Beberapa Tipe Pembeli
Selanjutnya mengenai langganan atau para kostumer ada beberapa golongan
sebagai berikut:
1. The decided costumer
2. The know it all costumers
3. The deliberate costumers
4. The indecided costumers
5. The talkative costumers
6. The silent Timid costumers
7. The decided but mistaken costumers taken
8. The I get discount costumers
13. Mengatasi Keberatan Pembeli
Hal yang diperlukan dalam mengatasi keberatan calon pembeli ialah ajaklah
calon pembeli berbicara. Jangan hanya penjual sendiri yang berbicara. Terimalah dan
dengarkanlah segala keberatannya dan keluhannya dengan senang hati. Kemudian
ajukan beberapa pertanyaan dan pengarihu dengan anjuran atau tawakan barang lain
sebagai alternative pengganti.

14. Beberapa cara praktis mengatasi kebertan-keberatan yang diajukan oleh


calon pembeli
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi ersoalan ini ialah:
Penjual harus mengetahui dulu apa saja keberatan yang di ajukan
Dengaran baik-baik segala keberatan yang di ajukan dan jangan memotong
pembicaraan calon pembeli

Ulangi keberatan yang dikemukakkan oleh calon pembeli ntadi secara pelanpelan
15. Sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh penjual
Hubungan antar ilmu menjual dengan kepribadian erat sekali, kadang-kadang
ada juga orang yang tidak memiliki kepribadian dapat memperoleh sukses dalam
hidupnya, akan tetapi jika orang tersebut memiliki kepribadian yang menarik maka ia
dapat sukses.
Dipandang dari sudut ilmu jiwa, seiap orang memiliki dua kepribadian yaiu:
a. Kepribadian bakat
b. Kepribadian didikan
Untuk mengembangkan kepribadian penjual perlu ditanamkan pengatahuan
dasar, seperti:
a. Pengetahuan akan diri sendiri
b. Pengetahuan tentang barang-barang yang dijual
c. Pengetahuan tentang langganan-langganan/ calon pembeli
Paling tidak ada sepuluh macam sifat kepribadian penjual yang perlu
dipelajari:
Selalu gembira
Lurus hati dan disiplin
Bijaksana
Sopan santun
Periang
Mudah bergaul

Penuh inisiatif
Tidak putus asa
Ketajaman daya iangatan
Penuh perhatian

16. Syarat fisik penjual


Seorang penjual harus memperhatikan dan memelihara keadaan dirinya agar
selalu terlihat segar, menarik, dan simpatik dengan syarat-syarat sebagai berikut:

Kesehatan

Badan tegap

Mudah tersenyum

Lancer bicara

Muka riang dan peramah

Mata jernih

Nafas bersih

Pakaian rapih, bersih, dan pantas

17. Syarat Mental dan karakter penjual


Seorang penjual dituntut memiliki sikap yang jujur, tulus, dan halus.
Mempunyai inisiatif, kreatif, dinamis dan optimis. Memang karakter ialah bawaan,
tetapi dalam hal mental bisa kita ubah melalui pendidikan dan linkungan yang baik,
dengan syarat sebagai berikut:
a. seksama
b. waspada
c. simpati
d. berinisiatif
e. berkeahlian

f. optimis
g. percaya diri
h. jujur
i. berani
j. mempunyai daya imajinasi
k. tanggung jawab,dan
l. contol
sedangkan syart-syarat karakter yang diperlukan, ialah:
a. kesetiaan
b. rajin
c. teliti
d. tulus hati
e. hati-hati
f. sungguh-sungguh

g. tepat waktu,dan
h. patuh
18. Syarat-syarat Sosial Penjual
Oleh karena penjual berhubungan dengan setiap manusia pembeli, maka wajib
dan patutlah ia memiliki sifat-sifat yang bisa menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan manusia, siafat-sifatnya sebagai berikut:
a. pandai bergaul
b. lancar berbicara
c. sopan santun
d. bijaksana
e. halus budi pekerti
f. toleran
g. simpati
h. sikap mau bekerja
i. tenang dan tabah
19.Mengapa ada penjual yang gagal

Sebab banyaknya penjual yang gagal , Kirk Patrick mengadakan suatu survey
kepada 500 perusahaan di Amerika, diantaranya 450 perusahaan menjelaskan
kegagalan para penjual itu karena:
a. kurang inisiatif
b. tidak membuat rencana dan organisasi yang kurang baik
c. tidak memilki pengetahuan tentang barang produksi
d. kurang sungguh-sungguh
e. penjual tidak berorientasi kepada pelanggan
f. kurangnya latihan yang memadahi
g. kurang luwes
h. tidak mempunyai pengetahuan pasar
i. kurang memiliki pengetahuan perusahaan
j. karir kurang menguntungkan

k. tidak memiliki pengalaman


l. kurang disiplin
m. kurang perhatian terhadapa pribainya ke masa depan
n. bekerja tidak dengan penuh perhatian
o. kegagalan dalam mengikuti instruksi
p. kurang percaya diri
q. tak cakap dalam mengaahkan sesuatu ke pembeli
r. tak pandai berbicara
s. kurang daya imajinasi
t. banyak terpengaruh tentang masalah pribadi
u. sukar dalam berkomuniksi
v. kurang bijaksana
w. sikap tidak meyakinkan
x. gagal mengatasi keberatan terhadap pembeli
y. kurang sopan dan kurang ramah
z. suka berjudi dan minuman keras
aa. banyak melamun
bb. sering terganggu kesehatannya dan suka mengeluh

20. Penyebab kegagalan dan keberhasilan bisnis


Zimmere dan scarborough menyatakan the most common causes of business
failure include the following:
Managerial incompetence
Lack of experience
Poor financial control
Failure to plan
Inappropriate location
Lack of inventory control
Imporer attidus
Nability to make the entrepreneurial transistion
Megginson menyatakan sebab-seba kegagalan dalam usaha small business
secara tambahan modal:
Lack of capital
No business knowledge
Poor management
Inadequate planning
Inexperience
Karakteristik wirausaha sukses karena dipacu oleh:
Ingin bekerja indepeden
Memiliki inisiatif tinggi
Dimotivasi oleh pribadi
Ingin cepat memperoleh hasil dari invstasi
Mampu bereaksi secara tepat
Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan wirausaha:
Mampu melayani konsumen secara baik
Memiliki modal cukup
Dapat mengangkat tenaga kerja yang baik
Mencari dan menggunakan informasi secara teratur
Mengikuti prosedur yang di keluarkan oleh pemerintah

Memiliki tenaga kerja yang dapat diandalkan


Mampu memenej waktu secara efektif
21. Kunci sukses Membuka Bisnis Baru
Jika anda ingin membuka bisnis, maka prlu diperhatikan hal-hal berikut:
Memutuskan komoditi apa, jenis usaha industri yang diinginkan
Memutuskan sesuatu dengan berkongsi
Analisa prospek lokasi
Memulai usaha baru dengan fasilitas
Membuat planning dengan tujuan bisnis
Memasarkan barang dengan bentukniche marketing
Mencari tenaga kerja yang dapat diandalkan

Kepemimpinan
1. Pentingnya Kepemimpinan
Ada suatu keunggulan wirausaha yang sukses dibandingkan dengan wiausaha
yang gagal atau bangkrut yaitu terletak pada dinamika dan efektivitas
kepemimpinan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka ada 3 variabel utama yang tercakup di
dalam kepemimpinan.
1. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut.
2. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan.
3. Kepemimpinan

menyangkut

penanaman

pengaruh

dalam

rangka

mengarahkan pada bawahan.

2. Dua Pendekatan Utama Kepemimpinan


Untuk mempelajari kepemimpinan, ada dua pendekatan utama yaitu:
1. Pendekatan sifat-sifat (traits approach)
Ada sejumlah sifat-sifat kepriadian yang perlu di milki oleh para pemimpin:

a. Pendidikan umum yang luas, seorang yang berpendidikan akan mempunyai


kemapuan untuk mengembangkan ketermpilan kepemimpinan.
b. Kematangan mental, seorang pemimpinan harus memilki kematangan mental
yang terlihat pada kestabilan emosional, tidak mudah tersinggung, tidak
gampang marah dan sebagainya.
c. Sifat ingin tahu, sifat ini mendorong sorang pemimpin untuk menyelidik,
inovatif dan kretif.
d. Kemampuan analistis.
e. Memiliki daya ingat yang kuat.
f. Intregatif.
g. Keterempilan berkomunikasi.
h. Keterampilan mendidik.
i. Rasional dan objektif.
j. Pragmatisme.
k. Ada naluri prioritas.
l. Pandai mengatur waktu.
m. Kesederhanaan.
n. Sifat keberanian.
o. Kemauan mendengar.
2. Pendekatan keperilakuan (Behavioral approach)
Menurut teori ini kepemimpinan terdiri atas empat system yaitu:
a. Exploitative authoritative
system ini bercirikan tidak ada kepercayaan kepada bawahan.
b. Benevolent authoritative
System ini cirinya mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahan tetapi hubungan
seperti orang tuan dengan budaknya, dan masih menggunakan ancaman dan
hukuman dalam pelaksanaan.
c. Consultative
System ini berdasarkan kepercayaan kepada bawahan tetapi tudak penuh.
d. Partisipative
System ini merupakan system yang ideal ada kepercayaan penuh dari atasan.

3. Sebab-sebab Munculnya Pemimpin


Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin:
1. Teori genetic
2. Teori social
3. Teori Ekkologis atau Sintetis
4. Sifat-sifat Pemimpin
Ordway Tead mengemukakan 10 sifat kepemimpinan sebagai berikut:
1. Energi jasmaniah dan mental
2. Kesadaran akan tujuan dan arah
3. Antusiasme
4. Keramahan dan kecintaan

5. Integritas
6. Penguasa teknis
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan
8. kecerdasan
9. Keterampilan mengajar
10. Kepercayaan (Faith)
5. Tipe kepemimpinan
Tipe kharismatis
Tipe Partnerlistis dan maternalistis
Tipe Militeristis
Tipe Otokratis
Tipe Laissez faire
Tipe Populistis
Tipe Administrative
Tipe demokratis
6. Keterampilan Kepemimpinan (Leadership Skills)
Ada tiga ketermpilan kepemimpinan yaiti:

1. Technical skills
Yaitu suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk
melaksanakan sesuatu pekerjaan.
2. Human skills
Yaitu kempuan untuk bekerja sama dan membangun tim kerja bersama orangorang lain.
3. Conceptual skills
Berarti seorang wirausaha harus mampu berfikir dan mengungkapkan
pemikirannya dalam bentuk model rangka kerja dan mengonsepnya untuk
memudahkan pekerjaan.

Pandangan lain menyatakan skills yang diperlukan dalam entrepreneurship


dapat diklasifikan dalam tiga hal:
a. Technical skills seperti:
Menulis
Komunikasi lisan
Menguasai lingkungan
Bussiness management
Teknologi
Hubungan antarmanusia
Listening
Mmpu berorganisasi
Membangan jaringan kerja
Membimbing
Membangun Tim
b. Business Management Skills
Merencanakan
Membuat kepeutusan
Human relations

Marketing
Finance
Accounting
Control
Negotation
Managing Growth
c. Personal Entrepreneurial Skills
Disiplin
Mengambil resiko
Inovasi
Tepat dalam pekerjaan
Visionary leader

7. Power
Politik berhubungan dengan menjaga keseimbangan power di masyarakat
dengan cara melakukan tawar-menawar, mebuat benteng-benteng kelompok dan
berbagai kegiatan lainya untuk menjaga kestabilan kekuasaan. Antara lain:
a. Personal Power, Power yang melekat pada pribadi pemimpin.
b. Legitimate Power, Kekuasaan yang dating karena pengangkatan dari instusi
yang lebih tinggi seorang kepala again pada sebuah perusahaan secara syah.
c. Expert Power, Kekuasaan yang diperoleh oleh pemimpin karena dia
mempunyai pengetahuan dan keistimewaan tetentu.
d. Political Power, Berasal dari penunjukkan kelompok.
8. Power Dalam Hubungan Bisnis
Dalam hubungan bisnis antara produsen dan distributor antara pemimpin dan
kayawan ada berbagai bentuk power yang digunakan antara lain:
a. Coercive Power (kekuasaan memaksa)
b. Reward Power (kekuasaan Pengahargaan)
c. Legitimate Power (Kekuasaan Sah)
d. Expert Power (Kekuasaan Sah)

e. Expert Power (Kekuasaan ahli)


f. Referent Power (Kekuasaan referen)

9. Fokus Kepemimpinan
Pimpinan berada di puncak hirarki paling tinggi sebuah organisasi. Pemimpin
yang baik ialah pemimpin tiga arah ia berusaha memimpin ke atas (Lead up yaitu
mempengaruhi pimpinannya, dan meringankan beban atasan). Load down yaitu
membantu anak buah untuk menggali potensinya menjadi contoh peran yang kuat
yang membantu orang lain untuk bergabung demi meraih tujuan yang lebih tinggi.
Pimpinan yang tidak baik akan bermain peran yang menguntungkan diri sendiri,
dengan cara menginjak ke bawah menyikut ke samping dan menjilat ke
atas.Kepemimpinan juga merupakan sebuah perjalanan pembelajaran. Pemimpin
yang berhasil akan selalu mengendapkan kerjasamanya dalam satu tim, bukan
semuanya di kerjakan sendiri, atau semua berganting kepada pemimpin, tidak ada
delegasi wewenang terhadap bawahan. Pemimpin yang efektif dibagian tengah
akan memilki kemungkinan suksenya lebih besar bila ia dipromsikan ke tingkat
yang lebih tinggi, kerena ia sudah lebuh dekat dengan bawahannya serta diterima
baik oleh koleganya.
PROFIL USAHA
1. Pengembangan wawasan jenis bidang usaha :
Banyak usaha yang bisa digarap, mana yang akan dipilih sangat
bergantung pada beberapa hal, yaitu :
1. Minat seseorang
2. Modal
3. Relasi
4. Dan berbagai peluang lainnya
Untuk mengetahui banyaknya bidang usaha yang bisa dimasuki oleh
wirausaha baru , coba kitakihat hubungan antara Rumah Tangga
Produsen dan Rumah Tangga Konsumen.

Bila RTP mengalami kemajuan , maka akan berdampak positif


terhadap kemajuan RTK. Pendapatan rat-rata RTK akan meningkat,
daya belinya pun akan meningkat. Apabila daya beli masyarakat
meningkat maka hasil produksi yang diproduksi oleh RTP akan diserap
oleh masyarakat. Kerjasama RTP dan RTK ini akan menunjang
kemajuan. Sebagai orang yang kreatif , calon-calon wirausaha akan
melihat banyak peluang usaha yang dapat diciptakan.
2. Rintisan Usaha Wirausaha Baru
Pilihan usaah yang akan dikembangkan ini tergantung pada minat ,
pengetahuan dan fasilitas yang ada pada masing-masing kelompok. Pilihan mereka
tampaknya mnecakup dua bidang bisnis utama yaitu produksi dan perdagangan.
Jadi kalau dikaji lebih lanjut , bagi orang-orang kreatif banyak terbuka
lapangan untuk berwirausha. Sebelum sampai pada penetapan pilihan usaha apa yang
akan dibuka maka calon usahawan , harus melakukan survey., observasi lapangan ,
dan banyak bertanya bagaimana seluk beluk usaha bisnis dalam bidang tertentu.

3. Pedagang Besar
Pedagang besar ialah aktivitas marketing menggerakkan barang-barang dari
produsen ke pedagang eceran atau ke lembaga-lembaga marketing lainnya.
Ada tiga sifat yaitu:
1. Motif pembelian
2. Jumlah pembelian
3. Cara-cara dari usaha tersebut.
Penggolongan Grosir
1. Grosir yang berfungsi terbatas, terdiri atas:
a. pengiriman barang
b. pedagang dengan truk
c. grosir tunai dengan self service
d. pengecer yang bersama-sama memilki grosir
e. kelompok sukarela yang bergabung dengan grosir
2. Pengumpul hasil pertanian,yaitu:
a. Pembeli local Khusus

b. Pembeli keliling yang dating


c. Saudagar dengan truk
d. Pembeli berdasar perintah
3. Menurut jenis barang yang diperdagangkan
a. Grosir yang umum
b. Grosir yang khusus
4. Menurut lapangannya
a. Grosir yang melayani pabrik
b. Penjual barang khusus ke pabrik
5. Menurut daerah operasi
a. Grosir tingkat nasional
b. Grosir tingkat provinsi
c. Grosir local

Fungsi-fungsi pedagang besar


1. Pengumpulan dan penyebaran
2. Pembelian dan penjualan
3. Pemilihan barang
4. Pembelian kredit
5. Penyimpanan
6. Pengangkutan
4. Pedagang Eceran
Pedagang eceran ialah orang-orang atau took yang kerja utamanya ialah
mengecerkan barang.
Klasifikasi pedagang eceran:
a. Pedaganag eceran besar
b. Pedegang eceran kecil yaitu:
1. Eceran kecil berpangkalan
2. Eceran kecil tidak beropangkalan

5. Pedagang kaki lima


Pedagang kaki lima ialah orang atau pedagang golongan ekonomi lemah
yang berjualan kbarang untuk kebutuhan sehari-hari, makanan atau jasa
dengan modal sendiri, baik berjualan di tempat yang dilaranga atau yang
tidak di larang.
Cirri-cirinya yaitu:
a. Kegiatannya tidak terorganisir dengan baik
b. Tidak memilki izin usaha
c. Tidak teratur kegiatan ussahanya
d. Bergerombol di torotoar
e. Menjajakannya sambil berteriak

6.

Franchising
Franchising didefinisikan sebagai perlimpahan dari pabrikan atau
distributor suatu produk atau jasa yang diberikan pada agen-agen loka atau
pengecer dengan membayar sejumlah royalty.
Franxchising merupakan sebuah peluang bisnis dimana pemilik produsen
atau distributor sebagai franchisor dari barang dan jasa atai merk tertentu
member hak kepada individu atau franchising untuk menjadi agen local
dari barang dan jasa dan sebagai imblannya menerima pembayaran atau
royalty yang telah ditetapkan.

Meningkatkan Produktivitas Usaha Melalui


Motivasi
1. Pengertian Produktivitas
Pada dasarnya produktivitas memiliki arti yang berbeda antara satu dan yang
lain. Ada yang menyatakan bahwa produktivitas ialah kuantitas atau volume dari
produk atau jasa yang dihasilkan. Akan tetapi banyak pandangan menyatakan
bahwa produktivitas bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas produk yang
dihasilkan, yang harus juga dipakai sebagai pertimbangan mengukur tingkat
produktivitas.
Pandangan di atas ada yang termasuk pandangan tradisional dan ada yang
termasuk pandangan modern tentang produktivitas. Pandangan tradisional
memfokuskan pada perbandingan antara output fisik dan resources inputs.

Jadi dalam menentukan produktivitas tidak hanya dilihat factor kualitas saja,
tetapi juga factor kualitasnya. Melihat definisi di atas, maka produktivitas ini
dapat diukur menurut tiga tingkatkan, yaitu:
-

individu

kelompok

oganisasi

Ketiga kelompok di atas yang terdapat dalam organisasi bisnis dapat diukur
produktivitasnya. Ada tiga ukuran produktivitas yang harus dipertimbangkan
dalam mengelola organisasi, yaitu:
a. untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar sesuai dengan apayang
telah digariskan.
b. Efektivitas, sampai tingkat manakah tujuan itu suda dicapai dalam arti
kuantitas dan kualitas
c. Efisiensi, bagaimana perbandingan output dibagi input, dimana pengukuran
output termasuk di dalamnya kuantitas dan kualitas.
Selanjutnya untuk menghitung tingkat produktivitas, ada 3 bentuk dasar
perhitungan, yaitu:
a. produktivitas parsial, yaitu perbandingan output dengan salah satu input
tertentu, misalnya dengan input pekerja

b. produktivitas Total-Faktor, yaitu perbandingan output dengan sejumlah input


yang berhubungan dengan pekerja dan modal.
c. Produktivitas Total, yaitu perbandingan output dengan input.
Paul Mali mengungkapkan bahwa produktivitas bukanlah produksi, bukan
performans, bukan pula hasil. Dikatakan bahwa baik produksi, performans,
maupun hasil merupakan komponen produktivitas. Dalam hal ini ada dua hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:
a. seperangkat hasil atau performans. Di sini kita melihat efektivitas.
b. Penggunaan sumber-sumber, ini menyangku efisiensi.
Untuk mengkaji kedua hal di atas dapat diajukan pertanyaan: hasil apa yang
diingnkan oleh organisasi (menyagkut efektivitas) dan sumber-sumber apa
yang dikorbankan(menyangkut efisiensi)?

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dapat disusun formula untuk mencari
indeks produktivitas sebagai berikut:
Produktivitas

Hasil yang diperoleh


Input yang dikeluarkan

Performans yang dicapai


Sumber-sumber yang dikorbankan

Efektivitas
Efisiensi

3 Kekuatan Internal yang berpengaruh pada produktivitas


a. Managerial processes
b. Managerial Leadership
c. Motivation

3 Kekuatan Eksternal yang berpengaruh pada produktivitas


a. Government Regulation
b. Union
c. Inovation

2. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan mtif adalah
kebutuhan, keinginan, dorongan, atau impuls. Motivasi seseorang tergantung
kepada kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang
akan menenukan perilaku seseorang. Motif yang kuat ini seringkali berkurang
apabila telah mencapai kepuasan ataupun karena menemui kegagalan.
Jadi kekuatan motif ini dapat berubah karena:
a. terpuaskanlah Kebutuhan.
Bila kebutuhan terpuaskan maka motif akan berkurang, dan akan beralih
kepada kebutuhan lain dan seterusnya.
b. Karena adanya hambatan, maka orang mencoba mengalihkan motifnya kearah
lain.

3. Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan Maslow


Teori motivasi yang sangat popular ialah teori hirarki kebutuhan yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow berpendapat bahwa hirarki
kebutuhan manusia dapat dipakai untuk melukiskan dan meramalkan motivasinya.
Teori tentang motivasi didasarkan oleh dua asumsi. Pertama kebutuhan seseorang
tergantung dari apa yang telah dipunyainya, dan kedua, kebutuhan merupakan
hirarki dilihat dari pentingnya. Menurut Maslow ada lima kategori kebutuhan
manusia, yaitu Physiological needs, safety (security), social (affilation), esteem
(recognition), and self actualization.
Bila satu tingkat kebutuhan sudah terpenuhi, maka akan muncul tingkat
kebutuhan yang lebih tinggi. Namun tidak berarti tingkat kebutuhan yang lebih
rendah harus terpenuhi 100% atau sangat memuaskan. Bisa saja kebutuhan yang
lebih rendah belum memuaskan sama sekali, sudah muncul tingakatan yang lebih
tinggi. Hal ini terasa sekali kepada Negara yang sedang berkembang yang
masyarakatnya ingin cepat sekali memenuhi tingkat kebutuhan yang lebih tinggi,
yang kemudian merupakan gejala demonstrasion effect.

4. Teori Motivasi Hawthorne


Suatu hal yang sangat berarti dan sangat penting ditemukan bahwa untuk
meningkatkan prestasi kerja karyawan, perlu adanya factor human relation. Jika
karyawan mendapatperhatian khusus secara pribadi terhadap dirinya dan
kelompoknya, maka produktivitas akan meningkat. Oleh sebab itu seorang
wirausaha harus pandai mendekati dan memperhatikan pekerjaan yang sedang
dikerjakan karyawan. Beri mereka pujian spontan, atau tepuk bahunya, sebagai
tanda kebanggaan pimpinan karyawan seperti dia.

5. Teori X dan Teori Y(Douglas Mc. Gregor)


Teori X mengasumsikan bahwa kebayakan orang lebih suka dipimpin tidak
punya tanggung jawab dan ingin selamat saja, ia dimotivasi oleh uang,

keuntungan dan ancaman hukuman. Manager yang menganut teori X akan


menganut system engawasan dan disiplin yang ketat terhadap para pekerja.
Sedangkan teori Y mengasmsikan bahwa orang itu malas bukan karena bakat
atau pembawaan sejak lahir. Semua orang sebenarnya bersifat kreatif, yang harus
dibangkitkan atau dirangsang oleh pimpinan. Inilah tugas manejer, yaitu
membangkitkan daya kreasi para pekerja Mc. Gregor mengemukakan daftar
asumsi tentang hakekat manusia dalam teori X dan teori Y sebagai berikut.

Teori X

a. pekerjaan pada hakekatnya tidak disenangi orang banyak


b. kebutuhan orang rendah tanggung jawabnya dan lebih suka dipimpin
c. kebanyakan orang kurang kreatif
d. orang lebih suka memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisik saja,
asal itu sudah terpenuhi, selesai persoalannya.
e. Kebanyakan orang harus dikontrol secara ketat, dan sering harus dipaksakan
menerim tujuan organisasi (dipaksa bekerja)

Teori Y

a. pekerjaan itu sebenarnya sama dengan bermain, cukup menarik dan


mengasyikkan.
b. Orang mempunyai kemampuan memgawasi diri sendiri guna mencapai tujuan.
c. Setiap orang punya kemampuan kretivitas.

d. Orang tidak hanya memiliki kebutuhan fisik saja tetapi jugamemiliki


kebutuhan rasa aman, ingin bergaul ingindihargai dan ingin meninjolkan
dirinya.
e. Orang harus diberi motivasi agar dapat membangkitkan daya inisiatif dan
kretivitasnya.
Kedua teori ini jangan disimpulkan bahwa teori X jelek dan teoriY baik.Teori
X dan Y hanya memberikan kira-kira arah atau kecenderungan orang. Orang yang
menganut teori Y untuk hal tertentu, namun ia juga harus memimpin dan
mengawasi para pekerja menurut teori X.

6. Teori Pola A dan Teori B

Teori pola A beranggapan bahwa orang atau individu tidak punya perasaan,
tidak terbuka, suka menlak eksperimen, dan tidak mau menolong orang lain.
Pola B beranggapan bahwa setiap orang memiliki perasaan, ada tenggan rasa,
bersifat terbuka, mau melakukan eksperimen dan mau menolong orang lain.

7. Teori Hygiene dari Frederick Herzberg


Kesimpulan Hezberg ialah ada dua kategori yang berlainan yang
mempengaruhi perilaku. Ia menemukan bahwa bila orang merasa tidak puas
dengan pekerjaanya, maka mereka akan memperhatikan lingkungan sekitar tempat
bekerjanya. Sebaliknya bila orang merasa senang dengan pekerjaannya, maka ia
akan memperhatikan pekerjaannya.
Hezberg mengatakan kategori pertama disebut factor hygiene, yaitu actor
lingkungan yang mempengaruhi ketidakpuasan dalam melakukan pekerjaan.
Kategori kedua sebagai motivator karena memotivasi orang untuk bekerja.
Termasuk factor hygieneialah kebijaksanaan perusahaan, administrasi,
supervise, kondisi kerja, hubungan interpersonal, uang, status, dan keamanaan.
Hal ini tidak termasuk bagian pekerjaan, tetapi berhubungan dengan gairah kerja.
Istilah hygiene dalah istilah kesehatan, karena mencegah sesuatu penyakit. Factor
hygiene ini tidak ada hubungannya dengan peningkatan output secara langsung,
tetapi hanya mencegah timbulnya kerugian karena kegairahan kerja buruh yang
rendah. Sedangkan factor motivator ialah yang memuaskan seperti rasa puas
berkembangnya karier, ada pengalaman dalam pekerjaan.
Factor-faktor ini akan mrningkatkan kegairahan kerja. Jika dirinci, factorfaktor hygiene adalah sebagai berikut:
a. administrasi dan kebijaksanaan
b. supervise
c. kondisi kerja
d. hubungan interpersonal
e. uang, status, security.
Sedangkan factor motivator antara lain:
a. prestasi
b. pengahargaan dan pekerjaan

c. tantangan pekerjaanbertambah tanggung jawab


d. ada kemungkinan meningkat lebih maju.

8. Teori Ekspertasi (harapan)dari Vroom


Teori ini mendasarkan perkirannya pada dua asumsi:
a. manusia biasanya meletakkan nilai kepada sesuatu yang diharapkan dari hasil
karyanya, oleh karena itu mempunyai urutan kesenangan (preference) diantara
sekian banyak hasil yang diharapakan, artinya da sesuatu yang dia harapkan.
b. selain mempertimbangkan hasil yang dicapai, juga mempertimbangkan
keyakinan orang tersebut bahwa yang dikerjakan itu akan memberikan sumbangan
terhadap tercapainya tujuan yan diharapakan.

9. Teori Motivasi Model Porter dan Lawyer


Upaya (kekuatan dari motivasi dan energi yang dicurahkan) tergantung pada
nilai imbalan serta probabilitas untuk memperoleh imbalan itu. Persepsi dan upaya
probabilitas imbalan itu sebaliknya dipengaruhi juga oleh hasil penampilan
sesungguhnya (actual performance). Jelas bahwa bila seseorang tahu dia mampu
mengerjakan sesuatu tugas atau pernah mengerjakannya maka dia memiliki
perkiraan yang lebih baik mengenai upaya yang dibutuhkan dan mengetahui lebih
baik probabilitas imbalannya. Penampilan sesungguhnya dalam suatu pekerjaan
ditentuka oleh upaya yang dicurahkan serta dipengaruhi oleh kemampuan untuk
melaksanakan dan persepsinya tentang tugas. Penampilan sebaliknya dilihat dari
imbalan instriksik(seperti rasa keberhasilan dan aktualisasi diri) dan imbalan
ekstrisik (seperti kondisi kerja dan status).
Dalam organisasi bisnis, para wirausahawan harus menilai stuktur imbalan
dengan hati-hati melalui perencanaan yang teliti, dan uraian yang jelas tentang
tugas-tugas.

10.Teori Prestasi (Achievement Theory) dari Mc. Clelland


Pada dasrnya motivasi seseorang ditentukan oleh oleh tiga kebutuhan:
a. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power)

b. Kebutuhan akan afilasi (need for affiliation)


c. Kebutuhan akan keberhasilan (need for achievement)

11.Teori Z dari William G.Ouchi


Pelajaran pertama dari teori Z ini ialah ahwa produktivitas dan kepercayaan
saling bergandengan. Ciri umum kehidupan bangsa Jepang ialah adanya rasa
intim. Bagi bangsa Amerika sifat intim ini hanya dijumpai dalam keluarga, klub,
tetangga. Tetapi nampaknya sifat intim ini makin menurun dengan semakin
banyaknya perceraian. Orang Amerika yang lahir tahun 1900, menyatakan pernah
bercerai (12,5%) dan yang lahir tahun 1940-1945 ada 40% pernah derail,
diantaranya ada sebanyak 40% yang pernah dua kali bercerai. Ahli sosiologi
menyatakan bahwa sifat intim ini tidak ada, maka manusia akan menuju
kehancurannya, orang tak punya hubungan satu sama lain. Di Amerika
pemupukan sifat intim itu sangat terbatas, bahkan ditempat kerja tidak ada sifat
ini. Di Jepang, sifat intim ini selalu ada dalam perusahaan, sebagaimana halnya
ditempat-tempat lain.pernah kejadian, sebuah perusahaan Amerika di Jepang,
dimana suatu hari pegawainya dimintautuk tidak bekerja. Pegawai-pegawai yang
semuanya orang Jepang itu, pada hari tidak bekerja tersebut, maka membersihkan
perusahaan dari segala kotoran, seperti membersihkan lantai, dinding, bekas-bekas
minuman, bekas rokok dan sebagainya, sehingga semuanya betul-betul bersih.
Kemudian keesokan harinya mereka bekerja seperti biasa, dan terus bekerja
lembur mengganti hari kemarin, tanpa mengharapkan uang lembur. Menejernya
yang orang Amerika baru mengerti setelah diberitahukan bahwa inilah cara kerja
orang Jepang. Mereka Loyal, mereka merasa memiliki erusahaan ini. Mereka akan
bkerja diperusahaan ini seumur hidup.
Demikianlah Ouchi memberikan gambaran organisasi tipe Z, yang lanjut lebih
rinci sebagai berikut:
1. Mengharapkan pekerja akan bekerja seumur hidup diperusahaan tersebut
2. Bekerja dengan penuh rasa intim, seperti sebuah clan (paguyuban)
3. Tipe Z penuh dengan system informasi serba modern dan memiliki system
pembukuan mutakhir
4. Keputusan diambil secara kolektif

5. Peusahaan Z tidak terlalu menekankn terhadap pentingnya laba


6. Sifat egalitarian adalah prinsip yang dianut oleh tipe Z.

Perencanaan Usaha
(BUSINESS PLAN)

1. PENTINGNYA PERENCANAAN
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa adanya rencana sebelumnya.
Rencana harus ada betapa pun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di
Negara kita banyak yang tidak maun ataupun mungkin segan menulis rencana tertulis
tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada
rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari

berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha
tersebut, di mana lokasinya, siapa konsumennya, dari mana sumber modal, dsb.
Tampaknya wirausaha baru seperti ini cenderung melaksanakan kegiatan trial and
error atau coba-coba. Seandainya gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain.
Model seperti ini banyak di jumpai dalam masyarakat bisnis kita.
Dinyatakan oleh David H. Bangs, Jr. (1995 : x) bahwa, seorang pengusaha
yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan.
Ungkapan ini benar, dari hasil pengamatan para pemilik pengusahaan kecil yang
menyisihkan waktu untuk mengkaji semua strateginya, menggunakan informasi untuk
menguju kebenaran pendapatnya, dan cukup pandai mengenali kekurangankekurangan dirinya adalah pengusaha yang tidak mengalami kegagalan.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan
(business plan) merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan
menjaga agar focus usaha perusahaan tidak menyimpang.

Perlunya Disusun Business Plan :


Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang
akan dididrikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu perusahaan anda sehingga
tertarik untuk bekerja sama. Ada alas an penting mengapa orang harus menyusun
Business Plan :

1. To sell yourself on the business


2. To obtain bank financing
3. To obtain investment funds
4. To arrange strategic alliance
5. To obtain large contracts
6. To attract key employes
7. To complete mergers and acquisitions
8. To motivate and focus your management team
Tujuan Business Plan :

Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam


membuka usaha baru. Anda yakin akan keberhasilan usaha itu dan anda juga
harus meyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama
dengan anda.
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang
sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat
diharapkan memasok barang buat perusahaan anda ataupun perusahaanperusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat
dikerjakan oleh perusahaan anda.
Business Plan juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial
atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda.
Business Plan juga berguna untuk melakukan merger dan akusisi misalnya
anda menjual perusahaan anda kesebuah perusahaan besar maka perusahaan
besar tersebut harus membaca business palan anda atau mungkin juga anda
ingin membeli perusahaan lain maka business plan yang anda susun dapat
memberi keyakinan kepada perusahaan lain yang mau diakusisi.
Business Plan bertujuan untuk menjamin adanya focus tujuan dari berbagai
personil yang ada dalam perusahaan.

2. Pengertian Business Plan


Agara pereusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha
harus menyusun bBusiness Plan. Business Plan adalah :
Dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan pandangan penasihat
profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan
kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang
manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi
tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business
Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi aliran kas untuk

dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan dan ide dari anggota tim
manajemen. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan
mencantumkan secara jelas dan rinci informasi menyangkut :
o Lokasi pabrik
o Proses produksi
o Masalah bahan baku
o Masalah mesin dan perlengkapan
o Masalah karyawan yang terlatih
o Masalah tempat, tanah, ruangan yang tersedia sekarang ini dan buat perluasan
dimasa yang akan datang.
o Hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
Rencana bisnis yang baik, merupakan gambaran bagaimana memperoleh keuntungan
dari suatu usaha.
Ada 5 alasan mengapa harus disiapkan business plan yaitu :
1. business merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis.
Ini menolong anda tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
2. Ini merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam bisnis.
3. Ini merupakan alat komunikasi untuk menarik orange lain, pemasok,
konsumen, penyandang dana. Dengan adanya business plan membuat mereka
mengerti tujuan dan cara operational bisnis.
4. Ini membuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkah-langkah
praktis menghadapi dunia persaingan, membuat promosi, sehingga lebih
efektif.
5. Menbuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti
atau sesuai rencana atau tidak.

Kegagalan Dalam Business Plan


Business plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian
hari karena beberapa factor :

-Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha


kurang memiliki tanggung jawab.
-Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
-Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri
-Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut.

3.Kerangka Rencana Usaha


Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan
yang mencakup antara lain :
1). Nama paerusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena
nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang. Canon dan wichert menyatakan
ciri-ciri :
1. Short-pendek
2. Simple-sederhana
3. Easy to spell-mudah dieja
4. Easy to remember-mudah diingat
5. Pleasing when read-enak dibaca
6. No disagreeable-tak ada nada sambung
7. Does not go out of date-tak letinggalan zaman
8. Ada hubungan dengan barang dagangang.
9. Bila diekspor gampang dibaca oleh luar negeri
10. Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain
11. membayabgkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk
tersebut.

2). Lokasi
Lokasi perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang dipilih, yaitu :
1. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan

2. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman


Tempat kedudukan berarti tempat(kantor) badab usaha, biasanya mengelola
perusahaan yang berada di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat
perusahaan beroprasi. Antara tempat kedudukan dan tempat kediaman ada
beberapa perbedaan sebagai berikut.
1. Tempat yang baik untuk usaha belum tentu baik untuk perusahaan.
2. Memilih tempat badan usaha lebih mudah dari pada tempat perusahaan.
3. Suatu badan usaha yang mempunyai beberapa badan perusahaan harus memilih
tempat yang berlainan untuk tiap-tiap perusahaan itu, sebab factor-faktor yang
mempengaruhi perusahaan itu tidak sama (ada pertimbanagan yang berbeda).
4. Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada rentabilitas yang
diharapkan, seperti keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya
bahan baku.
Lokasi Pertokoan
Untuk memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen umumnya
tertarik untuk belanja ke took atau ke lokasi yang mempunyai banyak persediaan
barang dagangan dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu
dengan harga bersaing. Letak took akan terakumulasi pada daerah terminal bis, pusat
perbelanjaan disekitar alun-alun.

Lokasi pabrik/industri
Untuk menentukan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan ialah :
Dekat dengan sumber material
Dekat dengan pasar
Mudah mendapat tenaga kerja
Mudah fasilitas transportasi
Mudah memperoleh bahan baker
Mudah memperoleh air, dan
Sikap pemerintah setempat dan masyarakat

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada 2 hal utama yang harus
diperhatikan dalam memilih lokasi, yaitu :
1. backward linkage
2. forward linkage
Backward linkage berarti pertalian kebelakang, yaitu bagaimana sumber daya
(resource)
yang akan digunakan ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi
masyarakat setempat.
Forward linkage berarti pertalian kedepan, yaitu daerah pemasaran produksi.
Apakah tersedia konsumen yang cukup menyerap hasil produksi.

3). Komoditi yang Akan Diusahakan


Mengenai komoditi ysng sksn diusahakan banyak tergantung kepada pemilik
usaha. Pemilik tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh informasi dari
lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan komoditi tersebut.

4). Konsumen yang Dituju


Dalam hal ini perlu analisa calon-calon konsumen yang diharapkan. Apakah
konsumen bertempat tinggal dilingkungan usaha? Ataukah perusahaan akan
menjangkau konsumen yang lebuh jauh.

5). Pasar yang Akan Dimasuki


Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan
perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market
challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market nicher).
Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini
dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara
gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah dari ancamanancaman peruisahaan lain, dia harus tetap berjaga-jaga untuk mmpertahankan pangsa
pasarnya.

6). Partner yang Akan Diajak Kerjasama


Definisi partnership ialah an association of two or more person to carry on as
co-owners of a business for profit (Messelman dan Hughes, 1964 : 50 ). Artinya,
partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha mencari keuntungan.
Ada dua macam partnership yaitu :
1. general paertnership artinya, semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan
bisnis sama-sama bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tidak
terbatas terhadap utang-utang bisnis.
2. limited partnership artinya, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang
yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab
terbatas.
Bermacam-macam bentuk partnership
Dalam peraturan dinyatakan bahwa ada berbagai bentuk partner, misalnya ada
anggota yang aktif menjalankan bisnis, tetapi tidak mau identitasnya diketahui orang
umum, ini disebut secret partner. Ada pula partner cukup dikenal oleh umum, disebut
silent oartner. Adapula partner yang tidak aktif, dan juga tidak dikenal oleh umum,
disebut dormant partner. (dormant tidur).
Ada lagi nominal partner, yaitu bukan pemilik tetap tapi menyatakan dirinya
sebagai pemilik kepada umum, tentu atas persetujuan pemilik yang sah. Dan semua
tindakannya menjadi tanggung jawab pemilik bisnis.
General partner yang sudah lama bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan
senior partner dan anggota yang baru bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan yunior
partner.
Pda umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan itu ialah menyangkut :

nama-nama partner

jumlah penyertaan modal

masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan

gaji dan honor

pembagian laba atau kerugian

prosedur menambah partner prosedur memberhentikan partner

penambahan karyawan

tanggung jawab dan otoritas

7). Personil yang Dipercaya Untuk Menjalankan Perusahaan


Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut
masalh karakter, kejujuran, dan kemampuan seseorang. Adakalanya sulit mencari
orang jujur. Padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang utama.
Kadang-kadang melihat penampilan seseorang kita berkesimpulan dia jujur, tetapi
dibalik itu terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis.
1) Jumlah Modal Yang Diharapkan Dan Yang Tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka suatu usaha sangat minim
atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran, akan tetapi banyak di
antara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta,
atau pinjaman dari orang tua dan famili lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat
dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya.
Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini
harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah
pertama wirausaha.
2) Peralatan Perusahaan Yang Perlu Disediakan
Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kepentingan usaha.
Ada 2 hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan yaitu:
Ekonomis, wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi
dalam membeli peralatan
Prestise, Wirausaha yang prestisius akan selalu membeli peralatan
terlengkap dan baru serta mahal

3) Penyebaran Promosi
Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain:
Advertising, yaitu berupa iklan di berbagai media
Personal Selling, yaitu tenaga penjual yang disiapkan baik di toko ataupun
yang berkunjung ke rumah-rumah
Sales Promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk
korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebagainya
Public Relation, yaitu memberi informasi kepada masyarakat tentang
perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya, yang
membuat masyarakat memiliki citra baik terhadap perusahaan
Bentuk-bentuk advertising yang sering digunakan antara lain:
Papan Reklame
Poster

1.

Katalog
Folder
Spanduk
Slide
Iklan
Papan Nama Perusahaan

Bentuk Formal Business Plan

Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam bentuk Business Plan, akan tetapi pada
umumnya Business Plan Memuat hal-hal sebagai berikut:
- Halaman Depan
Di halaman ini dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang
bertanggung jawab yang bisa dihubungi sewaktu-waktu melalui telepon.
- Daftar Isi
Harus dibuat daftar isi secara rinci dengan nomor-nomor halamannya.
- Rangkuman Eksekutif
Rangkuman eksekutif ini sangat penting karena pembaca ingin melihat secara
cepat apa isi dari keseluruhan Business Plan tersebut. Rangkuman eksekutif
merupakan inti dari perencanaan yang sangat menarik perhatian pembaca.
- Penjelasan Tentang Perusahaan
Di sini diungkapkan strategi perusahaan dan tim manajemen yang mengelola
perusahaan
- Pemasaran
Di sini diungkapkan pasar yang dituju berapa besar potensi pasar dan berbagai
strategi serta ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan datang.
- Barang Dan Jasa Yang Dihasilkan
Di sini diungkapkan mengenai kualitas, kuntitas, kegunaan dan keistimewaan
barang dan jasa yang ditawarkan.

- Usaha Meningkatkan Penjualan


Di sini dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga
penjual yang digunakan, atau perwakilan-perwakilan penjual yang perlu diangkat
diberbagai daerah.
- Permodalan
Di sini diungkapkan rencana permodalan dan proyeksi permodalan, neraca
pendahuluan, aliran kas, dan pendapatan.
- Apendix

Di sini dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi


Business Plan, misalnya akte pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah dan
sebagainya.

Mutiara Kegiatan Wirausaha menurut Agama


Islam
1. Motif Wirausaha dalam Bidang Perdagangan
1) Dagang Buat Cari Untung

Perkerjaan berdagang/jual beli adalah sebagian dari pekerjaan bisnis.


Kebanyakan masyarakat kita jika meraka berdagang selalu ningin mencari laba besar.
Jika ini yang menjadi tujuan usahanya, maka sering kali mereka menghalalkan
berbagai cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Perilaku demikian sangat ditentang dalam ajaran islam, seperti diungkapkan
dalam sebuah hadis yang artinya:
Allah mengasihi orang yang bermurah hati waktu menjual, waktu membeli
dan waktu menagih piutang.
Seorang muslim bila menjual barang, harus dengan senang hati, gembira,
ikhlas, dan memberikan kesan baik terhadap pembeli. Beghitu pula bila seorang
muslim membeli barang, tidak membuat kesal si penjual, usahakan agar terjadi
transaksi secara harmonis,suka sama suka, tidak bersitegang dengan penjual. Dalam
hal menagih piutang, juga ada ajaran yang tinggi dalam Islam, jangan menekan,
menghina, memeras orang yang berhutang.
2) Berdagang Adalah Hobi
Konsep berdagang adalah hobi, kebanyakan dianut oleh para pedagang Cina.
Mereka memang menekuni dunia perdagangan dalam keseharian perihidup mereka.
Mereka dapat melakukan open display, yaitu pajangan yang dilakukan
dihalaman terbuka, untuk menarik orang yang lewat di jalan. Ada lagi window dispay,
yaitu pajangan didepan toko untuk menarikpejalan kaki masuk ke depan took.
Demikian pula di dalam took terdapat interior display agar para pembeli lebih tertarik
lagi. Close display juga dilakukan untuk barang-barang yang berharga mahal, agar
tidak diambil oleh orang-orang yang berniat tidak baik. Semua ini dilakukan oleh
pedagang sebagai pelaksaan hobinya.

3) Berdagang Adalah Ibadah


Berdagang adalah sebagian dari hidup kita yang harus ditunjukanuntuk
beribadah kepada-Nya, dan wadah untuk berbuat baik kepada sesame. Ada sebuah
hadis yang menyatakan:
Sesekali-kali tidaklah seorang mukmin akan merasa kenyang (puas)
mengerjakan kebaikan, sampai puncaknya ia memasuki surga. (HR. Tirmidzi).

Hadispun mengingatkan kepada kita bahwa: sesungguhnya amal itu


berdasarkan niat, dan sesungguhnya bagi setiap manusia pahala menurut apa yang
diniatkannya (Muttafaqalaih)
Pola berbelanja ke took tertentu itu, mungkin saja terjadi karena alasan:
a. Harga di took tersebud cukup murah
b. Persediaan barangnya komplit
c. Barabg slalu baru, fresh, dan model baru
d. Layanan cukup ramah dan dapat di percaya
e. Suasana dalam took cukup menarik
f. Mudah dicapai oleh kendaraan dalam perjalanan pulang pegi dari
rumah ke kantor
g. Tersedia tempat parker yang aman
h. Ada ikatan batin dengan pemilik toko, dan sebagainnya

2. Berbuat Baik Dapat Menenangkan Otak dan Menyehatkan badan


Berwira usaha memeberi peluang kepada seseorang untuk banyak-banyak
berbuat baik, dan sebaliknya. Berbuat baik dalam wirausaha perdagangan, misalnya
membantu kemudahan bagi orang yang berbelanja, kemudahan memperoleh alat
pemenuhan kebutuhan, pelayanan cepat, memberi potongan, memuaskan hati
konsumen, dan sebagainya.
Perbuatan baik akan menenangkan otak. Selanjutnya bila otak tenang akan
membuat jasmani menjadi sehat.
Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah buku yang berjudul The Healing
Brain (Otak yang menyembuhkan) yang ditulis oleh Robert Orstein dan Dokter
David Sobel, yang telah menenangkan American Health Award (majalah tempo 25
juni 1988).
Diungkapkannya bahwa fungsi otak yang utama bukan untuk berfikir, tetapi
untuk mengendalikan system kesehatan tubuh. Menurutnya, vitalitas otak dalam
menjaga kesehatan ternyata banyak bergantung pada frekuensi perbuatan baik.
Manusia adalah makhluk sosial, bergaul, bermuamalah, berjerjasama, tolong
menolong, dan kegiatan komunikasi dengan orang lain adalh sebuah aspekkerja otak
yang paling utama.

3.

Perintah Kerja Keras

Kemauan keras (azam) dapat menggerakkan motivasi untuk bekerja dan


sungguh-sungguh. Orang-orang atau bangsa yang berhasil ialah yang mau bekerja
keras, tahan menderita, dan berjuang memperbaiki nasibnya.
Jadi kita tidak boleh lupa, ingat kepada Allah, melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi larangan-Nya, sambil bekerja keras Insya Allah Yang Maha Kuasa
akan membantunya. Bekerja keras bukan hanya dilakukan pada saat memulainya saja,
akan tetapi terus dilakukan walaupun sudah berhasil. Lakukan perbaikan teusmenerus atas apa yang dikerjakan, dan jangan terlena karena suatu keberhasilan.
Peraikan pekerjaan terus menerus, banyak dicontohkan oleh orang Jepang
dalam keseharian pekerjaan mereka, dengan apa yang disebut Kaizen yang berarti
Unending Improvement (perbaikan terus menerus, tak pernah berhenti). Dengan
konsep ini, produk yang dihasilkan oleh indrustri Jepang selalu ada perbaikan, selalu
ada model baru. Konsep Kaizen dilakukan merata diseluruh bidang kehidupan.
Konsep Kaizen ini digabung dengan konsep gugus kendali mutu yang
membangkitkan kreativitas dari karyawan. Setiap karyawan melalui kelompoknya
mengevaluasi sendiri hasil kerjanya, kemudian melakukan perbaikan, membuat usul
keatasan tentang perbaikan lebih lanjut. Konsep Kaizen ini sudah menjadi buah bibir
orang Jepang sehari-hari yang betul-betul dilaksakan.
Sebagai orang muslim, kita dituntut agar tidak hanya mementingkan atau
mengutamakan kerja keras untuk dunia saja atau akhirat saja, tetapi ditengahtengah antara keduanya, maksudnya jangan sampai kita dilalaikan oleh
pekerjaan mencari harta saja, tapi berusahalah dan selalu dekat kepada Allah
SWT. Seperti dinyatakan dalam AL-Quran, Allah berfirman yang artinya:
Carilah kebahagiaan yang telah disediakan di akhirat kelak, dan jangan kalian
melupakan kebahagian kalian di dunia ini. (QS. Al-Qashas:77).

4.

Perdagangan Pekerjaan Mulia dalam Islam


Jika kita tinjau pekerjaan dagang sebagai suatu bagian dari bisnis, maka

pekerjaan dagang ini mendapat tempat terhormat dalam ajaran agama.


Bila riba meningkat maka pekerjaan haram akan meraja lela dan kegiatan jual
beli tidak akan berkembang. Ada kecenderungan dalam praktek riba yaitu uang atau
modal hanya berputar dan menumpuk pada suatu tangan. Yang memperoleh untung

dalam bentuk riba itu ialah beberapa gelintir orang yang uangnya digunakan untuk
mengeksploitasi masyarakat yang terdesak kebutuhan hidup.
Dal;am masyarakat riba tidak ada pungutan zakat, tidak ada unsur membantu
yang lemah. Variable riba memiliki korelasi negatife terhadap zakat, perdagangann
dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam riba tidak berkembang perdagangan dan
proyek investasi karena dalam kegiatan riba terkandung unsur bunga tinggi.
Kegiatan perdagangan akan menyerap banyak tenaga kerja. Kira-kira 85% dari
tenaga kerja diserap oleh lapangan bisnis. 9/10 dari rizki ada didalam sektor
perdagangan.
Kemudian satu variable utama lagi yaitu zakat, merupakan control atas
keberadaan harta pada tangan seseorang. Kontrol ini akan menyadarkan pemilik harta,
bahwa dalam hartanya itu yang merupakan titipan Allah, terkandung hak orang lain,
yaitu hak fakir miskin yang harus ia keluarkan. Kemudian harta itu jangan disimpan
saja, tapi usahakan diputar dalam bentuk perdagangan.

5. Perilaku Terpuji dalam perdagangan


Menurut Imam Al-Ghozali ada enam sifat perilaku yang terpuji dilakukan
dalam perdagangan, yaitu:
a. Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam dunia
dagang.
b. Membayar harga agak lebih mahal kepada pedagang muskin, ini
adalah amal yang lebih baik dari sedekah biasa.
c. Memurahkan harga atau memberi potongan kepada pembeli yang
miskin, ini akan memiliki pahala yang berlipat ganda.
d. Bila membayar utang, pembayarannya dipercepat dari waktu yang
ditentukan.
e. Membatalkan jual beli, jika pihak pembeli menginginkannya.
f. Bila menjual bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan, maka
jangan ditagih bial orang miskin itu tidak mampu untuk membayarnya,
dan membebaskan mereka dari utang jika meninggal dunia.

6. Menegemen Utang Piutang

Dalam pergaulan hidup sehari-hari jarang kita junpai orang yang tidak
berhutang. Nampaknya utang ini sudah melekat pada kehidupan manusia di zaman
modern ini. Bagi orang yang suka berhutang, haruslah berhati-hati dan membuat
rencana yang baik dalam mencicil utangnya. Jangan sampai kita tidak mampu mencicl
utang dan menunda pembayaran utang dengan janji-janji saja. Janji yang sering
mungkir, utang yang tak terlunasi, akan membuat seseorang terhimpit beban berat,
dan selalu merasa berat di bawah tekanan orang lain dan harga dirinya akan turun, dia
merasa hina.
Bagi seseorang individu , keinginan berutang timbul karena beberapa sebab,
diantaranya:
a. Memang sangat diperlukan, misalnya untuk menutupi keperluan hidup
karena penghasilan tidak cukup.
b. Karena keperluan mendadak, sedangkan dana tabungan tidak
ada,misalnya keperluan pengobatan, dan biaya sekolah anak, dan
sebagainya.
c. Keinginan menikmati kehidupan melampaui batas kemampuannya.
d. Karena pola hidup yang salah, dan menggunakan uang yang tidak
semestinya, seperti berjudi, mabuk dan perbuatan amoral lainnya.

7. Membina Tenaga Kerja Bawahan


Tenaga kerja yang dipekerjakan diperusahaan adalah partner pengusaha. Tidak
boleh terjadi pertentangan kepentingan pengusaha dengan pekerja, sebab mereka
saling membantu dalam menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat banyak. Oleh karena itu, pengusaha harus memberikan upah yang layak
bagi pekerjanya.
Hubungan antara pengusaha dan pekerja harus dilandasi oleh rasa kasih
sayang, saling membutuhkan, tolong menolong. Pengusaha menolong karyawan
menyediakan kerja, dan pekerja menerima rizki berupa upah dari majikannya.
Bawahan menyediakan tenaga dan kemampuannya untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan yang diperintahkan oleh atasan sehingga keduanya menerima rizki berupa
laba berkat kerja sama yang dilakukannya.
Ada 3 golongan orang yang kelak pada hari kiamat akan menjadi musuh Allah:

a. Seseorang yang berjanji beriman kepada Allah, kemudian ia ingkar.


b. Seseorang yang menjual orang yang merdeka lalu menikmati hasil dari
penjualan itu.
c. Seseorang yang memperkerjakan karyawan, dan upahnya tidak
dibayar.

8. Demonstration Effect Menyebabkan Faktor Modal Menjadi Beku


Demonstration effect atau pamer kekayaan dapat berupa memamerkan
perhiasan mencolok, harta ataupun benda yang dimiliki sangat menonjol tidak selaras
dengan masyarakat sekelilingnya. Hal ini bukan saja mengundang kecemburuan
social, orang lain menjadi iri, mengundang pencuri/perampok, tapi juga membuat
modal masyarakat menjadi beku, tidak produktif. Jika uang atau harta tersebut
disimpan di bank, maka simpanan itu akan menjadi modal produktif yang dapat
digunakan oleh dunia bisnis/usahawan untuk mendirikan atau memperluar usaha.
Perintah berdagang yang tersirat dalam hadis ini, jangan dibiarkan diam tetapi
haruslah harta itu dibuat menghasilkan. Banyak pemilik uang yang hanya mau
menyimpan saja.

9.

Sifat-sifat Seorang Wirausaha


Faktor produksi skill ini dikembangkan lagi lebih rinci pada sifat-sifat dan

periluku individu sebagai sumber daya manusia yang mengelola bisnis.


Sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh seorang pengusaha yang sesuai oleh
ajaran islam adalah:
1.

Sifat Takwa, Tawakal, Zikir dan Syukur


Sifat-sifat diatas harus benar-benar dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari.

2.

Jujur
Jujur dalam segala kegiatan bisnis, menimbang, mengukur, membagi,
berjanji, membayar utang, jujur dalam berhubungan dengan orang lain,
akan membuat ketenangan lahir dan batin.

3.

Niat suci dan ibadah

Seorang muslim harus melaksakan bisnis adalah dalam rangka ibadah


kepeda Allah.
4.

Bangun subuh dan bekerja


Rasulullah telah mengajarkan kepada kita agar mulai bekerja sejak pagi
hari, selesai sholat subuh, janagn kamu tidur, bergeraklah, carilah rizki dari
rabmu.

5.

Toleransi
Toransi, tenggang rasa harus dimiliki oleh orang-orang yang bergerak
dalam bidang bisnis.

6.

Berzakat dan berinfaq


Mengeluarkan zakat harus menjadi budaya muslim yang bergerak
dalam bidang bisnis

7.

Silahturahmi
Orang bisnis harus melakukan dengan partner bisnisnya ataupun
dengan langganannya.

Anda mungkin juga menyukai