2.
3.
4.
5.
Kira-kira 88% ASI terdiri dari air yang berguna untuk melarutkan zatzat yang terdapat di dalamnya yang sekaligus juga dapat meredakan
rangsangan haus bayi
6. Vitamin
Kandungan vitamin dalam ASI yang lengkap dan cukup, yaitu vitamin
A, D, C. Akan tetapi golongan vitamin B kecuali riboflavin dan asam
pantotenat kurang.
(Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal)
Kandungan ASI
Kolostrum
Segera setelah melahirkan air susu ibu yang keluar berwarna
kekuning-kuningan, kental agak lengket. Air susu ini disebut kolostrum
dan ini diproduksi dalam masa kira-kira seminggu pertama. Kemudian
setelah itu air susu yang diproduksi berwarna putih. Kolostrum berbeda
dengan air susu ibu yang berwarna putih itu dalam hal kandungan:
- Lebih banyak protein
- Lebih banyak immunoglobulin A dan laktoferrin dan juga sel-sel
darah putih yang berperan penting dalam mencegah timbulnya
infeksi penyakit.
- Kurang dalam hal lemak dan lactose
- Lebih banyak vitamin A
- Lebih banyak natrium dan seng
a. ASI mengandung lactoferin. Zat ini adalah protein yang dapat mengikat
besi sehingga bakteri yang berbahaya yang terdapat dalam usus tidak
memperoleh mineral ini untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu
suplementasi besi melalui mulut tidak boleh diberikan kepada bayi yang
disusui karena akan berpengaruh terhadap peranan laktoferin dalam
proteksi tubuh.
b. ASI mengandung lisozim, yaitu suatu enzim yang terdapat cukup banyak
(beberapa ribu kali) lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Zat ini
menghancurkan sejumlah bakteri berbahaya dan berbagai virus.
c. ASI mengandung sel-sel darah putih. Selama 2 minggu pertama, ASI
mengandung sampai 4000 sel/ml. Sel-sel ini mengeluarkan Ig A,
laktoferin, lisozim dan interferon. Interferon adalah suatu substansi yang
dapat menghambat aktivitas virus-virus tertentu.
d. ASI mengandung factor bifidus. Zat ini adalah karbohidrat yang
mengandung nitrogen yang diperlukan pertumbuhan bakteri laktobaksilus
bifidus. Pada bayi yang diteteki, bakteri ini di dalam usus menghasilkan
asam laktat dari beberapa lactose susu.Asam ini menghambat
pertumbuhan bakteri dan parasit yang berbahaya, serta membuat feses
menjadi asam. Adanya factor bifidus ini merupakan salah satu alasan
mengapa feses bayi yang diteteki berbeda dari bayi yang diberi susu
botol. (Suhardjo.1992.Pemberian Makanan pada Bayi dan
Anak.Yogyakarta: Kanisius)
Sumber:
a. (Suhardjo.1992.Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak.Yogyakarta:
Kanisius)