D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
LATAR BELAKANG
Dokter keluarga adalah dokter yang memberikan pelayanan kesehatan
berorientasi komunitas dengan titik berat pada keluarga. Ia tidak hanya memandang
penderita sebagai individu yang sakit tapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak
hanya menanti secara pasif melainkan aktif mengunjungi penderita atau keluarganya
(Azwar A, 1997).
Pelayanan dokter keluarga melibatkan dokter keluarga sebagai penyaring di
tingkat primer dan sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang
melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan kesehatan sekunder dan rumah sakit
rujukan sebagai tempat pelayanan rawat inap. Pelayanan ini diselenggarakan
komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan mengutamakan
pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta pekerjaannya.
Pelayanan diberikan kepada pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia, serta faktor
lainnya (Azwar A, 1997).
Diabetes melitus tipe II merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di
dunia. Secara global diperkirakan bahwa 8,3% penduduk dunia usia 20-79 tahun yaitu
sekitar 382 juta orang menderita diabetes (Martiner, 2013). Global status report on
NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan bahwa 60%
penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena penyakit tidak menular.
Diabetes mellitus menduduki peringat ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3
juta orang meninggal akibat diabetes dan 4 persen meninggal sebelum usia 70 tahun.
Pada tahun 2030 diperkirakan diabetes mellitus menepati urutan ke-7 penyebab
kematian dunia (Depkes, 2013). Data tahun 2011 menunjukkan 60% penderita
Diabetes Mellitus tipe II terdapat di Asia dan merupakan penyebab 1.846 kematian
pada tahun 2009. (Hu FB, 2011)
WHO memprediksi Indonesia akan memiliki jumlah penyandang Diabetes
Mellitus tipe II sebanyak 21,3 juta pada tahun 2030 (Depkes, 2009). Prevalensi
diabetes di Indonesia berdasarkan wawancara yang terdiagnosis dokter sebesar 1,5
persen. DM terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 2,1 persen. Prevalensi diabetes
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%),
Sulawesi Utara (2,4%) dan Kalimantan Timur (2,3%). Prevalensi diabetes yang
terdiagnosis dokter atau gejala, tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi
Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa Tenggara Timur 3,3 persen.
(Riskesdas, 2013)
Berdasarkan data dari Puskesmas Kelurahan Meruya Utara didapatkan kasus
Diabetes Mellitus sebanyak 234 kasus. Dan menduduki peringkat kedua pada
kelompok penyakit tidak menular.
Alasan kami memilih Tn.D umur 62 tahun untuk dilakukan kunjungan rumah
adalah karena kadar gula darah pasien yang belum dapat terkendali. Dengan
dilakukannya kunjungan ini, diharapkan terjadi perbaikan pada kondisi pasien,
sehingga gejala-gejala yang dirasakan pasien tidak muncul kembali, mencegah
komplikasi lebih lanjut seperti ulkus diabetikum, amputasi kaki, kebutaan dan
komplikasi lain yang mungkin terjadi dan pasien dapat memiliki kualitas hidup yang
lebih baik.
I.2.
PERUMUSAN MASALAH
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
I.3.
TUJUAN
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. DIABETES MELLITUS TIPE II
II.1. Definisi
America Diabetes Assiciation (ADA) tahun 2010 mengemukakan bahwa diabetes
mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
II.2. Epidemiologi
Indonesia kini telah menduduki rangking keempat jumlah penyandang diabetes
terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India. Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) jumlah penyadang diabetes pada tahun 2003 sebanyak 13,7 juta orang dan
berdasarkan pola pertambahan penduduk diperkirakan pada 2030 akan ada 20,1 juta
penyandang diabetes dengan tingkat prevalensi 14,7 % untuk daerah Urban dan 7,2 % di
Rural. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi kenaikan jumlah
penyandang diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3
juta pada tahun 2030. Sedangkan Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun
2009 memperkirakan kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus dari 7,0 juta tahun 2009
menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. (Pusat data dan informasi PERSI, 16 November 2011).
II.3. Klasifikasi
Tabel 1. Klasifikasi Diabetes Mellitus
Tipe 1
Tipe 2
Autoimun
Idiopatik
Bervariasi, mulai dari yang dominan resistensi insulin relative
sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi
insulin
Tipe lain
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Endokrinopati
Karena obat atau zat kimia
Infeksi
Sebab imunologi yang jarang
Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan diabetes
mellitus
Diabetes
mellitus
gestasional
(PERKENI, 2011 : 4)
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
diabetes mellitus.
Riwayat melahirkan bayi dengan BB>4000g atau riwayat pernah menderita
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Makroangiopati
Mikroangiopati
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
II.8. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup
penyandang diabetes.
II.8.1 Tujuan penatalaksanaan
darah.
Jangka panjang : mencegah dan menghambat progresivitas penyulit
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah, tekanan
darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara holistik dengan
mengajarkan perawatan mandiri dan perubahan perilaku. (PERKENI, 2011)
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Tim kesehatan mendampingi pasien dalam menuju perubahan prilaku hidup sehat.
Untuk mencapai perubahan pola prilaku maka dubutuhkan edukasi yang komprehensif dan
upaya peningkatan motivasi.
Pengetahuan mengenai pemeriksaan kadar glukosa mandiri, tanda dan gejala
hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien. Pemantauan kadar
glukosa mandiri dapat dilakukan sendiri setelah mendapat pelatihan khusus. (PERKENI ,
2011 :15)
II.8.2.2. Terapi nutrisi medis
Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan anjuran
makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makanan dalam
hal jadwal, jenis, dan jumlah makanan, terutama pada orang yang menggunakan obat-obatan
penurun glukosa darah atau insulin. ( PERKENI, 2011 :15-17)
Komposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari :
Karbohidrat
45-65% total asupan energi, karbohidrat yang dikonsumsi harus berserat tinggi.
Makan 3x sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari.
Lemak
Asupan lemak dianjurkan 20-25% kebutuhan kalori
Lemak jenuh <7% kebutuhan kalori, PUFA<10%, MUFA>20%, trans fat<1%.
Protein
10-20% total asupan energi. Kebutuhan protein disesuaikan dengan keadaan ginjal.
Natrium
Tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 1 sendok teh garam.
Serat
Cukup konsumsi serat dari kacang-kacangan, buah, dan sayuran serta sumber
karbohidrat yang tinggi serat (25-30g/hari).
II.8.2.3 Latihan Jasmani
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali dalam
seminggu selama kurang lebih 30 menit) selain untuk menjaga kebugaran juga dapat
menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki
kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang dianjurkan bersifat aerobik seperti jalan kaki,
bersepeda santai, jogging, dan berenang. Hindari kebiasaan hidup yang kurang gerak dan
bermalas-malasan. (PERKENI, 2011 : 20 )
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 27 April 2015 20 Juni 2015
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
10
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
11
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
2.
Dislipidemia
Obesitas
Hipertens
i
Diet tinggi
gula, rendah
Ras dan
Etnik
Kurangnya
aktivitas fisik
Riwayat
BBLR
Mikroangiopa
ti
Nefropati
Makroangiop
ati
Neuropati
Perifer
Retinopati
Resiko ulkus
kaki dan
amputasi
Pembulu
h Darah
Tepi
Pembuluh
Darah
Otak
Pembulu
h Darah
Jantung
Ulkus iskemik
kaki
12
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
13
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
BAB III
DATA KLINIS
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Tn. D
62 tahun
Menikah
Gang Kesehatan, RT04/RW04 no.43
Pensiunan Guru
Islam
S1 Pendidikan
Betawi
Indonesia
III.2. Anamnesa
Autoanamnesa dilakukan sebanyak 7 kali pada tanggal 11 Mei, 15 mei, 18 mei, 21
mei, 25 mei, 28 mei, dan 1 juni 2015 di rumah pasien, pukul 15.30 WIB
III.2.1.Keluhan Utama dan Keluhan Tambahan
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
:
:
14
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Pasien menyangkal adanya nyeri, mengejan ataupun aliran terputus saat berkemih, BAK tidak
berwarna merah. Pasien mengatakan akhir-akhir ini berat badannya mengalami penurunan
padahal pasien banyak makan. Pasien makan 3x sehari dengan selang waktu 6 jam tetapi
sekarang ini setelah 3 jam makan, pasien merasa lapar kembali. Dahulu pasien memiliki
bobot tubuh 72 kg, dalam kurun waktu 3 tahun (sejak 2003) turun menjadi 60 kg dan pasien
juga sering merasa haus. Sebelum keluhan sering merasa haus muncul, pasien biasanya
minum 8 gelas air putih dalam sehari tetapi sekarang pasien dapat menghabiskan 2 botol air
mineral berukuran 1,5L. Pasien berobat ke Puskesmas bulan juni 2003, untuk mengatasi
keluhan kemudian pasien dianjurkan untuk memeriksakan gula darahnya, lalu berdasarkan
hasil pemeriksaan gula darah Dokter mendiagnosis pasien terkena penyakit kencing manis
(GDS 400mg/dL), kemudian memberikan pasien obat minum berupa tablet warna putih
yang harus diminum rutin setiap hari. Namun pasien tidak rutin minum obat karena merasa
keluhan sudah membaik. Pasien tidak mendapatkan penjelasan mengenai pola makan dan
gaya hidup yang baik.
Pasien memiliki riwayat beberapa kali berobat ke puskesmas dengan keluhan gatal di
kedua selangkangan. Gatal sudah dirasakan selama 6 bulan, semakin bertambah gatal
terutama saat cuaca panas atau habis berjalan-jalan. tidak ada anggota keluarga di rumah yang
mengalami keluhan serupa. Pasien mengaku rutin mengganti pakaian dalamnya. Pasien sudah
diberikan salep dari puskesmas namun keluhan masih timbul. Menurut pasien warna kulit
yang gatal lebih terang daripada kulit yang tidak gatal.
Pasien memiliki keluhan perut kembung, sudah dialami sejak 2 tahun yang
lalu. Perut kembung, nyeri pada daerah ulu hati. Nyeri daerah ulu hati tidak diserta dengan
sesak nafas, rasa tertekan pada dada kiri, dan nyeri tidak menjalar ke lengan kiri ataupun
tengguk. Pasien memiliki riwayat masuk rumah sakit karena mengonsumsi kulit manggis
yang dikeringkan atas saran dari tetangga psien untuk menurunkan kadar gula darah, setelah
mengonsumsi 3 hari, pasien mengalami diare cair dengan frekuennsi sehari lebih dari 4 kali,
diare tanpa lendir dan darah. Untuk mengatasi keluhan diare pasien berobat ke RS P dan
disarakan rawat inap.
15
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Pasien setiap hari mengonsumsi 1 bungkus rokok. Pasien tidak minum alkohol. Pasien mulai
rajin berolah raga seperti bersepeda pagi sejak pasien pensiun tahun 2013, pasien bersepeda
selama 30 menit. Pasien mempunyai kebiasaan makan makanan seperti gorengan, nasi uduk
setiap pagi dan makan makanan tinggi karbohidrat. Pasien makan sehari 3 kali dengan 2 kali
selingan. Sudah 5 hari ini pasien mengonsumsi semut jepang yang dipercaya dapat
menyembuhkan penyakit gula darah atas saran dari keponakannya.
III.2.4. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit hipertensi
: Disangkal
Penyakit stroke
: Disangkal
Penyakit jantung
: Disangkal
Penyakit paru- paru (TB)
: Disangkal
Penyakit lambung
: Diakui
Penyakit saluran kemih
: Disangkal
Penyakit ginjal
: Disangkal
Penyakit alergi
: Disangkal
Penyakit kulit
: Gatal di selangkangan yang suka hilang timbul
Riwayat kecelakaan tahun 2003 yang menyebabkan pasien kehilangan indera
penciuman.
Penyakit hipertensi
Penyakit stroke
Penyakit jantung
Penyakit paru- paru
Penyakit kencing manis
Penyakit lambung
Penyakit ginjal
Penyakit alergi
Penyakit kulit
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
Kesadaran
: Compos Mentis
Data Antopometrik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 27 April 2015 20 Juni 2015
16
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Tinggi badan
Berat badan
IMT
: 170 cm
: 60 kg
: 20,76 kg/m2
Nilai IMT
Underweight
<18,5
Normal
18,5 22,9
Overweight
23
Pre obes
23 24,9
Obese I
25 29,9
Obese II
30
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
: 130/70 mmHg
: 87x/menit
: 18x /menit
: 36,80C
17
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
III.3.6.Telinga
Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak terapat serumen, nyeri tekan tragus -/-,
nyeri tarik aurikuler -/-. Kelenjar getah bening pre-retro-infra aurikuler tidak teraba
membesar.
III.3.7.Hidung
Bentuk normal, tidak terdapat septum deviasi, tidak terdapat pernapasan cuping
hidung, tidak terdapat sekret.
III.3.8.Mulut
Tidak terdapat perioral sianosis, lidah tidak kotor dan tidak berselaput, tonsil T1-T1
tidak hiperemis, faring tidak hiperemis, uvula di tengah.
III.3.9.Gigi
Gigi terlihat kuning, karies +.
III.3.10. Thoraks
III.3.10.1. Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Stem fremitus kiri dan kanan sama kuat baik sisi depan
maupun belakang
Perkusi
Auskultasi
III.3.10.2. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
18
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
:
:
:
:
III.3.12. Ekstremitas
-
Ektremitas inferior sinistra tidak tampak deformitas, tidak edema dan akral teraba
hangat
Kesadaran
2.
3.
4.
Rangsangan Meningeal
Peningkatan TIK
Pupil
(E4V5M6)
: (-)
: (-)
: Bulat, isokor, 3 mm, refleks cahaya langsung
5.
N. Cranialis
6.
Motorik
7.
Sensorik
8.
9.
Sistem Otonom
:
Fungsi Cerebellum dan :
Koordinasi
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 27 April 2015 20 Juni 2015
19
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
10.
11.
12.
13.
Fungsi Luhur
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
Tanda regresi dan
:
:
:
:
Baik
+/+, dalam batas normal
(-)
Tidak ditemukan
demensia
III.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tahun 2003 di laboratorium klinik hasil GDS 400mg/dL.
Pertengahan tahun 2014 di RS. P hasil GDS 300mg/dL.
III.5. DIAGNOSIS KERJA
Diabetes Mellitus Tipe II
III.6. DIAGNOSIS TAMBAHAN
Neuropati Perifer
Dispepsia DD: Gastropati Diabetes Mellitus, Gastritis.
Candidiasis intertriginosa
III.7. TERAPI YANG TELAH DIBERIKAN
III.7.1.Terapi Farmakologis
III.7.2.Terapi Non-Farmakologis
Diet rendah gula, kurangi makanan yang digoreng
Olahraga secara teratur
Istirahat cukup
20
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
BAB IV
DATA KELUARGA DAN LINGKUNGAN
IV.1. Struktur Keluarga
Tabel 3. Struktur Keluarga Tn. D
No
1
2
3
4
5
Nama
Tn. D
Ny. Y
Tn. J
Ny. Ag
An. Ar
L/P
L
P
L
P
L
Usia
62 th
57 th
28 th
26 th
2 th
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
S1
Pensiunan
Islam
pendidikan
guru
Keluarga
IRT
Buruh
Buruh
Menikah
Menikah
Menikah
(Pasien)
Istri
Anak ke 5
Istri dari
Belum
anak ke 5
Anak dari
Menikah
Anak ke 5
SMA
SMA
SMA
-
Islam
Islam
Islam
Islam
Status
Pernikahan
Menikah
Keterangan
Kepala
21
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Pasien merupakan bapak keluarga. Saat ini tinggal bersama istri, anak laki-laki ke 5,
istri dari anak laki-laki ke 5, dan anak dari anak laki-laki ke 5.
IV.2. Genogram
22
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Keterangan :
: Tanggal meninggal
: Tanggal menikah
Vaksinasi
keluarga Campak
Tn. D
?
Keterangan
BCG
DPT
Polio
TT
Hep B
Tidak tahu
Ny. Y
Tidak tahu
Tn. J
Lupa
Ny. A
Tidak tahu
An. A
1x, usia
1x,
3x,
4x, usia
3x, usia o
Lengkap sampai
9 bulan
usia 1
usia 2,
1,2,3,4
hari, 2, 3
dengan usia 2
bulan
3,4
bulan
bulan
tahun
bulan
IV.4. Status Sosial Ekonomi
Penghasilan keluarga
o Penghasilan Tn. D (pensiunan guru)
Rp. 4.200.000,00-
23
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
o Penghasilan Ny. Y
Total penghasilan
Rp. 4.200.000,00-
Rp. 500.00,00-
Rp. 1.500.000,00-
o Biaya anak ke 5
Rp. 1.200.000,00-
o Lain-lain
Rp. 600.000,00-
Total pengeluaran
Rp.3.800.000,00-
Kesan: Penghasilan dan pengeluaran per bulan keluarga Tn. D cukup seimbang.
Keluarga Tn. D masih memiliki sisa pendapatan sebesar Rp. 400.00,00- untuk di
tabung.
Sumber Kalori
Sumber
Sayur-sayuran
Buah
Kentang,
Protein
Makan
Nasi uduk
Tahu /telur
pagi
wortel, kol
Selingan
pagi
Makan
Nasi putih
Siang
(1 piring)
24
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
telur
wortel / labu /
sawi
Makan
Nasi putih
Malam
(1 piring)
telur
wortel / labu /
sawi
Selingan
Buah
malam
Sumber : Hasil wawancara
belimbing
Pola makan pasien 5 kali sehari yaitu 3 kali makan berat dengan 2 kali makan
selingan.
Tabel6.MenudanPolaMakanTn.DSaatIni
Menupagi:nasiuduk,kentang,bakwangoreng,telur
Berat(g)
Energi(kkal)
Protein(g)
Lemak(g)
Karbohidrat
(g)
Beras
100
349
6,8
0,7
78,9
Telur
50
79
6,4
5,75
0,35
Kentang
20
17
0,4
0,02
3,82
Kol
10
2,8
0,14
0,02
0,52
Wortel
10
4,6
0,12
0,03
0,95
Tepung
terigu
15
53,55
1,33
0,19
11,59
Minyak
44,3
0,05
4,9
Santan
(2sdm)
30
104,4
1,26
10,29
1,68
654,65
16,5
21,9
97,81
Total
25
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Selingan1:biskuit4keping(40gram)
Berat(g)
Biskuit
40
Total
Energi(kkal)
Protein(g)
Lemak(g)
Karbohidrat
(g)
183,28
4,08
6,32
27,52
183,28
4,08
6,32
27,52
Menusiang:nasi,tahugoreng,tempegoreng,sayurbayambening
Berat(g)
Energi(kkal)
Protein(g)
Lemak(g)
Karbohidrat
(g)
Beras
100
349
6,8
0,7
78,9
Tahu
50
39,5
3,9
2,3
0,8
Tempe
50
80
9,15
6,35
Bayam
30
13,5
1,05
0,15
1,95
Minyak
10
88,6
0,1
9,8
570,6
21
14,95
88
Total
Selingan2:buahbelimbing
Berat(g)
Belimbing
140
Total
Energi(kkal) Protein(g)
Lemak(g)
Karbohidrat
(g)
56
0,56
0,56
12,32
56
0,56
0,56
12,32
Menumalam:nasi,ayamgoreng,tumissawiwortel
Berat(g)
Energi(kkal)
Protein(g)
Lemak(g)
Karbohidrat
(g)
Beras
100
349
6,8
0,7
78,9
Ayam
40
38
7,28
26
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Sawi
25
7,25
0,57
0,07
1,05
Wortel
25
11,5
0,3
0,07
2,37
Minyak
10
88,6
0,1
9,8
494,35
15,05
11,64
82,32
Protein(g)
Lemak(g)
Total
Totalkeseluruhan
Energi(kkal)
Karbohidrat(g)
Pagi
654,65
16,5
21,9
97,81
Selingan1
183,28
4,08
6,32
27,32
Siang
570,6
21
14,95
88
Selingan2
56
0,56
0,56
12,32
Malam
494,35
15,05
11,64
82,32
Total
1958,88
57,19
55,37
307,97
Selisihdengankebutuhan
Energi(kkal)
Protein(g)
Lemak(g)
Karbohidrat(g)
Totalasupan
1958,88
57,19
55,37
307,97
Total
kebutuhan
1728,07
60
48
264,39
Hasil
+230,81
2,81
7,37
+43,58
Sumber:Hasilwawancara
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 27 April 2015 20 Juni 2015
27
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
AngkadidapatkandariBukuDaftarAnalisisBahanMakanan(NioOK,2012)
Tn.D,62tahunseorangpensiunangurudengandiabetesmellitustipeIIsejaktahun2003
BB:60kg
TB:170cm
BMI60/(1,7)2=20,76kg/m2
BMR/hari60x21,5=1290kkal/hari
BMR/jam1290/24=53,75kkal/jam
Kegiatan
Lama
Perhitungan
Total
Tidur
8jam
8x1x53,75
430
Bersepeda(olahragasedang)
jam
0,5x4,5x53,75
120,94
Mengasahbatuakik
3jam
3x1,5x53,75
241,87
MenontonTV
3,5jam
3,5x1,4x53,75
263,38
Mengobrol
4jam
4x1,4x53,75
301
Berdiri
1,5jam
1,5x1,4x53,75
112,88
Berjalan
1,5jam
1,5x3,2x53,75
258
Jumlah
24jam
1728,07
Kebutuhanperjam:1728,07/24=72kkal
Aktivitas:72/53,75=1,33(gayahidupsangatringan)
Kebutuhanprotein(1g/kgBB):60x1g=60g
P/Erasio:
(60x4/1728,07)x100%=13,8%
Kebutuhanlemak(25%):
25%x1728,07=432,01kkal/9=48g
28
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Kebutuhankarbohidrat:
100%(13,8%+25%)=61,2%
61,2%x1728,07=1057,57/4=264,39kkal
Status rumah
Lokasi
Kondisi bangunan
Luas tanah
Luas bangunan
: 19, 2 m 2 (4,8 m x 4 m)
Atap rumah
Langit-langit
: Platfom
Lantai
: Keramik ukuran
20 cm x 20 cm dan
30 cm x 30 cm
: Terdapat 5 orang
Jumlah keluarga
: 2 keluarga
Jumlah ruangan
Halaman rumah berantakan, lingkungan di sekitar rumah pasien cukup bersih dan
masyarakatnya termasuk golongan sosial-ekonomi menengah ke bawah dan
berpendidikan SMP- SMA.
IV.7.2. Ventilasi
Insidential
o Pintu depan dan samping
: 2 buah pintu
29
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Permanen
o
(0, 25 m x 0,35 m)
m 2 ( 0, 25 m x 0,35m)
Satu di masing- masing jendela kamar utama (2) : 0, 09
m 2 (0, 25 m x 0,35 m)
o
30
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
31
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
32
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
33
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Denah Rumah
11,7 cm
14,2 cm
Body
o Tn. D usia 62 tahun dengan Diabetes Mellitus Tipe II.
Mind
o
Tn. D percaya bahwa jika minum obat terus-menerus dapat merusak fungsi
ginjal
Spirit
o
34
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Level Pertama
Human Biology
o Proses penuaan
Family
o Tn. D tinggal bersama istri, anak ke-5, istri dari anak ke-5 dan anak dari anak
ke-5.
Personal Behaviour
o Tn. D suka mengonsumsi nasi uduk sebagai sarapan di pagi hari
o Tn. D memiliki kebiasaan makan dalam porsi banyak
o Tn. D suka makan gorengan
Psycho-socio-economic Environment
o Psikososial : Tn. D memiliki hubungan yang baik dengan tetangganya
o Status ekonomi: cukup
Physical Environment
o Tn.D suka menghabiskan waktu di gazebo dan duduk di warung rokok
Level Kedua
Work
o Tn. D sudah tidak bekerja, namun mendapat penghasilan dari batu akik yang
dia jual
o Uang pensiunan
Lifestyle
o Tn. D merokok sejak SMP kelas 2
o Menghabiskan waktunya dengan mengosok batu akik sejak pension dan
menghabiskan waktu dengan duduk bersama temannya di warung rokok.
o Mengonsumsi semut jepang sehari 3 x. setiap kali makan 5 ekor
35
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Level Ketiga
The Community
o Masyarakat sosial ekonomi menengah ke bawah.
Culture
o Masyarakat sekitar percaya bahwa minum obat terus-menerus dapat merusak
fungsi ginjal.
o Masyarakat sekitar mulai percaya bahwa konsumsi semut jepang dapat
menyembuhkan penyakit Diabetes Mellitusnya.
o Masyarakat sekitar berobat jika ada keluhan
Biosphere
o Global warming
o Cuaca yang tidak menentu
36
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Culture
- Masyarakat sekitar percaya bahwa minum obat terus-menerus dapat merusak fungsi ginjal.
- Masyarakat sekitar mulai percaya bahwa mengonsumsi semut jepang dapat menyembuhkan penyakit gula darah.
- Masyarakat sekitar berobat jika hanya ada keluhan
Community
Masyarakat sosial ekonomi menengah ke
bawah
Lifestyle
- Tn. D merokok sejak SMP kelas 2
- Menghabiskan waktunya dengan mengosok batu akik sejak pensiun dan menghabiskan waktu dengan
duduk bersama temannya di warung rokok.
- Mengonsumsi semut jepang sehari 3 x. setiap kali makan 5 ekor.
Family
Tn. D tinggal bersama istri,
Personal Behaviour
- Tn. D
Psycho-socio-economic
Environment
- Tn. D memiliki hubungan yang baik
bungsu
dengan tetangganya
Body
Mellitus Tipe II
Mind
Spirit
Tn. D memiliki
Diabetes Mellitusnya
Tipe II
terus-menerus
alternatif
dapat
menyembuhkan
dapat
keinginan untuk
sembuh dari
penyakitnya dan taat
beribadah
Work
- Tn. D sudah tidak bekerja,
merusak
fungsi ginjal
Physical Environment
Human Biology
Proses penuaan
rokok
Human Made Environment
37
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
BAB V
DIAGNOSIS HOLISTIK
V.1 Resume
Telah diperiksa seorang pria berusia 62 tahun , pada tanggal 11 Mei 2015, dengan
keluhan kesemutan di kedua telapak kaki.
Keluhan kesemutan pada kedua kaki sejak 4 bulan yang lalu. Kesemutan dirasakan
terutama pada kedua telapak kaki. Mulanya kesemutan dirasakan hanya pada bagian ujung
jari kaki kanan kemudian semakin meluas ke kedua telapak kaki pasien. Untuk
menghilangkan rasa kesemutan, pasien suka menghentak-hentakkan kaki namun tidak
rasakan perubahan.
Pada tahun 2003 pasien merasakan sering BAK pada malam hari dengan frekuensi 3-5
kali bahkan dapat lebih, membuat pasien tidak dapat beristirahat pada malam hari. Pasien
mengatakan akhir-akhir ini berat badannya mengalami penurunan sebanyak 12 kg dalam 3
tahun (sejak 2003), padahal pasien makan 3x sehari selang 6 jam, tetapi sekarang ini setelah
3 jam makan, pasien merasa lapar kembali. Pasien juga sering merasa haus, pasien biasanya
minum 8 gelas air putih dalam sehari tetapi sekarang pasien dapat menghabiskan 2 botol air
mineral berukuran 1,5L. Pasien berobat ke Puskesmas bulan juni 2003 untuk mengatasi
keluhan kemudian pasien dianjurkan untuk memeriksakan gula darahnya, lalu berdasarkan
hasil pemeriksaan gula darah Dokter mendiagnosis pasien terkena penyakit kencing manis
(GDS 400mg/dL). Namun pasien tidak rutin minum obat karena merasa keluhan sudah
membaik. Pasien tidak mendapatkan penjelasan mengenai pola makan dan gaya hidup yang
baik.
Pasien memiliki riwayat beberapa kali berobat ke puskesmas dengan keluhan gatal di
kedua selangkangan. Gatal sudah dirasakan selama 6 bulan, semakin bertambah gatal
terutama saat cuaca panas atau habis berjalan-jalan. tidak ada anggota keluarga di rumah yang
mengalami keluhan serupa. Pasien mengaku rutin mengganti pakaian dalamnya. Pasien sudah
diberikan salep dari puskesmas namun keluhan masih timbul. Menurut pasien warna kulit
yang gatal lebih terang daripada kulit yang tidak gatal.
38
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Pasien memiliki keluhan perut kembung, sudah dialami sejak 2 tahun yang lalu. Perut
kembung, nyeri pada daerah ulu hati. Nyeri daerah ulu hati tidak diserta dengan sesak nafas,
rasa tertekan pada dada kiri, dan nyeri tidak menjalar ke lengan kiri ataupun tengguk. Pasien
memiliki riwayat masuk rumah sakit karena konsumsi kulit manggis yang dikeringkan atas
saran dari tetangga pasien untuk menurunkan kadar gula darah, setelah mengonsumsi 3 hari,
pasien mengalami diare cair dengan frekuennsi sehari lebih dari 4 kali, diare tanpa lendir dan
darah. Untuk mengatasi keluhan diare pasien berobat ke RS P dan disarakan rawat inap.
Pada pemeriksaan di dapatkan, pasien memiliki status gizi normal,
tekanan darah 130/70 mmHg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ulu hati
dan terdapat sikatrik pada ektremitas inferior dextra, dengan ukuran 4 cm x 0.5
cm x 0.1cm pada dorsal pedis antara jari ke 3 dan jari ke 4. Terdapat kan
gangguan sensorik pada N.1
(anosmia +/+).
DIAGNOSA HOLISTIK
Perut kembung
Neuropati Perifer
Dispepsia
Candidiasis intertriginosa
39
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Kurangnya pengetahuan Tn. D tentang pola makan yang sesuai untuk penderita
Diabetes Mellitus. Pasien suka mengonsumsi makanan yang manis dan
mengonsumsi karbohidrat dalam porsi banyak.
Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. D tentang makan dan minuman yang boleh
di konsumsi pada Diabetes Mellitus
DIAGNOSA KELUARGA
Bentuk Keluarga
Keturunan
Perkawinan : Monogami
Pemukiman : Neolokal
Jenis anggota keluarga : Nuclear Family
Kekuasaan : Patriakal
Fungsi Keluarga
40
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Holistik
1. Biologis
2. Psikologis
3. Sosial ekonomi
Fisiologis
Tabel 7. Fungsi Fisiologis Keluarga Tn. D
0
Adaptation:
anggota
kemampuan
keluarga
lain
adaptasi
serta
dengan
penerimaan,
dan
waktu
Aspek Penilaian
yang
dihabiskan
41
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Social
Culture
3.
Religious
4.
Economic
5.
Educational
6.
Medical
Kesimpulan
Tn.D dan kelurga juga melewati tahap keluarga dengan anak-anak meninggalkan keluarga.
3
4
42
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
BAB VI
RENCANA PENATALAKSANAAN HOLISTIK KOMPREHENSIF DAN
PROGNOSIS
VI.1. Penatalaksanaan Holistik Komprehensif
VI.1.1. Aspek Personal (Axis 1)
Perut kembung
Penatalaksanaan :
o Farmakologi:
Vitamin B 12 no. XV 2 x 1
Salep mikonazol s.u.e
o Non farmakologis :
Rencana Intervensi:
Menyarankan Tn. D untuk megurangi aktivitas yang
banyak duduk seperti duduk di warung rokok dan
43
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
o Farmakologis :
Glibenclamid 5 mg no. VII 1 x1 ( Pasien ingin membeli obat
sendiri di luar dan pihak puskesmas menyarankan pasien untuk
membeli sendiri obat Diabetes Mellitus dengan catatan sebulan
Minum obat secara teratur, rajin kontrol gula darah ( Gula darah
puasa dan 2 jam setelah makan) 1 bulan sekali ke Puskemas.
Kurangnya pengetahuan Tn. D tentang pola makan yang sesuai untuk penderita
Diabetes Mellitus
Kurangnya pengetahuan Tn.D tentang cara memeriksa gula darah dengan alat
yang dimilikinya.
Kurangnya pengetahuan Tn. D tentang alas kaki yang baik untuk Diabetes
Mellitus
Rencana penatalaksanaan :
o Memberikan penjelasan kepada Tn. D tentang komplikasi yang dapat terjadi
pada Diabetes Mellitus
44
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. D tentang efek samping obat Hipoglikemik oral
dan penanggulangannya.
Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. D tentang faktor resiko yang dapat komplikasi
pada Diabetes Mellitus.
Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. D tentang makan dan minuman yang boleh di
konsumsi pada Diabetes Mellitus
Rencana penatalaksanaan:
o Memberikan penjelasan dan pengertian kepada keluarga tentang penyakit
Diabetes Mellitus, bahwa penyakit tersebut memerlukan kepatuhan dalam
minum obat dan pentingnya perubahan pola hidup agar tidak terjadi
komplikasi seperti: hipertensi, ulkus diabetes melitus, retinopati, gangguan
fungsi ginjal.
45
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
akibat
penggunaan
Obat
Hipoglikemik
Oral
(OHO)
asam, kopi.
VI.1.5. Aspek Fungsional
Rencana penatalaksaan tidak dilakukan karena tidak ada hambatan dalam beraktivitas
VI.2. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Tn. D rajin mengontrol kadar gula darahnya secara mandiri dan 1 bulan sekali ke
Puskesmas
Tn. D melakukan olah raga sesuai ajuran untuk pasien Diabetes Mellitus. Seminggu
minimal 3 x, minimal 30 menit.
Ad sanasionam: ad malam
Karena Tn. D memerlukan obat diabetes mellitus untuk mengontrol kadar gula darah.
Ad fungsionam: ad bonam
46
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Tn. D rajin mengontrol kadar gula darahnya secara mandiri dan 1 bulan sekali ke
Puskesmas
Tn. D melakukan olah raga sesuai ajuran untuk pasien Diabetes Mellitus. Seminggu
minimal 3 x, minimal 30 menit.
BAB VII
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 27 April 2015 20 Juni 2015
47
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Hasil
malamnya
Tn. D sudah mengikuti anjuran memakai sepatu/ sandal yang
sesuai dengan ukuran kaki pasien (tidak boleh terlalu
48
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Hasil :
Energi (kkal)
Protein (g)
Lemak (g)
70
100
244,3
20
4,76
0,6
0,49
0,2
Karbohidrat
(g)
55,23
3,8
50
5
79
45
388,3
6,4
0
11,76
5,75
5
11,44
0,35
0
59,38
100
100
Energi (kkal)
52
146
198
Protein (g)
0,5
1,2
1,7
Lemak (g)
0,3
0,3
Karbohidrat
(g)
12,4
34,7
47,1
70
75
100
Energi (kkal)
244,3
71,25
29
Protein (g)
4,76
13,65
2,3
Lemak (g)
0,49
1,87
0,3
Karbohidrat
(g)
55,23
0
4,2
49
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Tahu bakar
Minyak
Total
50
5
39,5
45
429,05
3,9
0
24,61
2,3
5
9,96
0,8
0
60,23
75g
100
10
Energi (kkal)
Protein (g)
41,25
146
90
277,25
0,67
1,2
0
1,87
Lemak (g)
0,22
0,3
5
5,52
Karbohidrat
(g)
7,5
34,7
0
42,2
Energi
244,3
69,75
14,5
17
345,55
Protein
4,76
13,65
1,45
0,55
20,41
Lemak
0,49
1,65
0,1
0,15
2,39
Karbohidrat
55,23
0
2
3,4
60,63
Berat (g)
Energi (kkal)
Protein (g)
Lemak (g)
150
60
60
0,6
0,6
0,6
0,6
Karbohidrat
(g)
13,2
13,2
70
75
50
50
Selingan 3: Belimbing
Belimbing
Total
Total keseluruhan
Pagi
Selingan 1
Siang
Energi (kkal)
Protein (g)
Lemak (g)
388,3
198
429,05
11,76
1,7
24,61
11,44
0,3
9,96
Karbohidrat
(g)
59,38
47,1
60,23
50
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Selingan 2
Malam
Selingan 3
Total
277,25
345,55
60
1698,15
1,87
20,41
0,6
60,95
5,52
2,39
0,6
30,21
42,2
60,63
13,2
282,74
Energi (kkal)
1698,15
1728,07
-29,92
Protein (g)
60,95
60
+0,95
Lemak (g)
30,21
48
-17,79
Karbohidrat (g)
282,74
264,39
+ 18,35
Hasil GDS
18 mei
21 mei
25 mei
28 mei
1 juni
221 mg/dL
218 mg/dL 190 mg/dL 176 mg/dL 168 mg/dL 156 mg/dL
51
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Hasil :
Tn. D sudah megerti tentang pentingnya patuh minum obat dan pola
hidup.
Tn. D sudah memahami makanan dan minuman yang boleh dan tidak
boleh untuk Diabetes Mellitus.
Tn. D sudah mengerti cara penggunaan alat tes kadar gula darah, dan
pasien telah dapat menggunakannya dengan baik.
Tn. D sudah memakai alas kaki yang sesuai dengan ukuran kakinya.
bahwa penyakit
52
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Keluarga
Tn.
sudah
memahami
pentingnya
minum
obat
Tidak dilakukan
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
VIII.1 Kesimpulan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 27 April 2015 20 Juni 2015
53
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Dalam laporan kunjungan kasus ini, telah dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, dan kunjungan kerumah pasien bernama Tn. D yang didiagnosa
penderita penyakit Diabetes Mellitus Tipe II disertai neuropati perifer dan Dispepsia. Dapat
disimpulkan bahwa:
Faktor resiko yang menyebabkan Diabetes Mellitus pada Tn. D sehingga munculnya
neuropati perifer, dispepsia dan candidiasis intertriginosa adalah:
o Proses penuaan
o Pola makan Tn. D yang sejak dulu konsumsi nasi dalam porsi banyak
o Kebiasaan Tn. D merokok sejak SMP kelas 2 dengan 1 hari 1-2 bungkus
o Minum obat yang tidak teratur dikarenakan pasien menganggap bahwa minum
obat terus-terusan dapat merusak fungsi ginjal.
o Kebiasaan Tn. D yang suka menghabiskan banyak waktu untuk duduk.
( nongkrong di warung rokok dan mengosok batu akik)
o Kebiasaan Tn. D jika berkeringat tidak langsung ganti pakaian.
Faktor- faktor internal berdasarkan diagnosis holistik yang menyebabkan kadar gula
darah Tn. D tidak terkendali, yaitu:
o Kurangnya pengetahuan Tn. D tentang komplikasi yang dapat terjadi pada
Diabetes Mellitus .
o Kurangnya kesadaran Tn. D untuk hidup bersih dan sehat.
o Kurangnya pengetahuan tentang penyakit Diabetes Mellitus dan terapinya.
o Kurangnya pengetahuan Tn. D tentang pola makan yang sesuai untuk
penderita Diabetes Mellitus
o Kurangnya pengatuhan Tn.D tentang cara memeriksa gula darah dengan alat
yang dimilikinya.
o Kurangnya pengetahuan Tn. D tentang alas kaki yang baik untuk Diabetes
Mellitus
54
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
55
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
minum obat teratur dan rutin kontrol kadar gula darah di laboratorium klinik
dan Puskesmas Keluarahn Meruya Utara.
VIII. 2 . Saran
Untuk Tn. D
o Melanjutkan anjuran yang telah diberikan.
o Menukarkan kartu Askes menjadi kartu BPJS.
DAFTAR PUSTAKA
56
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
American Diabetes Association (ADA). (2014). Statistics About Diabetes. Dapat dilihat dari:
http://diabetes.org/diabetes-basics/statistics/ (dikutip pada 3 Januari 2015)
Azwar, A. (1997). Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga, cetakan kedua, Yayasan Penerbit
Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.
Clinical Audit and Guideline Working Group. (2006). Guideline on Management of
Overweight & Obesity in Primary Care. Dapat dilihat dari:
https://www.pdqa.gov.hk/textonly/english/primarycare/clinical/files/overwtguidelin
e.pdf
Hu FB. (2011). Globalization of diabetes: The role of diet, lifestyle, and genes. Amerika:
Diabetes Care. 34(6):1249-1257.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 di Dunia:
Kemenkes Tawarkan Solusi Cersik Melalui Posbind. Jakarta: Depkes RI. Dapat
dilihat dari:
http://www.depkes.go.id/article/print/2383/diabetes-melitus-penyebab-kematiannomor-6-di-dunia-kemenkes-tawarkan-solusi-cerdik-melalui-posbindu.html
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/ Menkes/ PER/V/2011.
Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah. Jakarta : Departemen
Kesehatan R.I. Dapat dilihat dari:
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%201077%20ttg
%20Pedoman%20Penyehatan%20Udara%20Dalam%20Ruang%20Rumah.pdf
Martiner. (2013). Prevalence of Diabetes in the World. Dapat dilihat dari :
http://healthintelligence.drupalgardens.com/content/prevalence-diabetes-world2013
Oey, KN. (2012). Daftar Analisa Bahan Makanan, Badan Penerbit Fakultas Kedokteran.
57
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
PDPERSI .(2011). Indonesia Peringkat Keempat Diabetes tipe II di Dunia, Jakarta. Dapat
dilihat dari : http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?
catid=23&mid=5&nid=618
PERKENI. (2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia, edisi Revisi ke 4, Jakarta.
Riskesdas. (2013). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2013, Percetakan Negara,
Jakarta.
Vinay, K.,Abbas,A.K., Fausto,N.,Mitchell,R. (2008). Robbins Basic Pathology, Saunders,
Philadelphia.
World Health Organization (WHO). (2014). Prevalence of diabetes and prediabetes and their
risk factors among bangladeshi adults: a nationwide survey Dalam: Bulletin of the
World Health Organization, 92 : 204-213 (dikutip pada 3 Januari 2015) Dapat
dilihat dari: http://who.int/bulletin/volumes/92/3/13-128371/en/
58
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
59
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
60
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
61
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
62
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
63
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
64
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Gambar 21b.
Kamar mandi
rumah Tn. D
Gambar 23.
Halaman depan
rumah Tn. D
65
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
66
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
67
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Gambar 29. Glukosa darah sewaktu di rumah Tn. D tanggal 15 mei 2015
68
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Gambar 30. Glukosa darah sewaktu di rumah Tn. D tanggal 22 mei 2015
Gambar 31. Glukosa darah sewaktu di rumah Tn. D tanggal 1 juni 2015
69
Laporan Kunjungan Kasus Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkendali, Pada Tn. D Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan
Kembangan, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Periode 2 Mei 20151 Juni 2015
Gambar 33. Koas kepaniteraan klinik IKM bersama Tn. D dan Ny. Y
70