Translate Varikokel Conitazahra
Translate Varikokel Conitazahra
Abstrak
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh perbaikan bedah varikokel dalam
meningkatkan fungsi sel Leydig testis seperti yang ditunjukkan dengan
peningkatan produksi testosteron.
Metode: Penelitian yang memenuhi syarat yang dicari di Medline dan database
Pubmed, dan lintas-referensi pada 31 Mei 2011 menggunakan istilah "varikokel" ,
"testosteron" dan "operasi". Pencarian database, penilaian kualitas dan ekstraksi
data secara independen dilakukan oleh dua reviewer. Hanya penelitian yang
melibatkan pasien dengan evaluasi testosteron sebelum dan setelah bedah yang
layak untuk dianalisis. Tinjauan sistematis dan meta-analisis dilakukan untuk
variabel kontinu menggunakan model efek acak.
Hasil: Dari 125 studi, total dipilih sembilan studi, melibatkan 814 pasien. Analisis
gabungan menunjukkan bahwa rata-rata kadar testosteron serum setelah
perawatan bedah meningkat 97,48ng/dL(interval kepercayaan 95% 43,73-151,22,
P =0.0004) dibandingkan dengan kadar pra bedah.
Kesimpulan: Pengobatan bedah varikokel secara signifikan meningkatkan
produksi testosteron dan meningkatkan fungsi sel Leydig testis.
Kata kunci: sel Leydig, meta-analisis, testosteron, varikokel, varicocelectomy
=interval kepercayaan
Pendahuluan
Varikokel kini diterima sebagai faktor etiologi penting dalam infertilitas
pria dan telah dianggap menjadi penyebab paling umum.1Varikokel dapat
mempengaruhi fungsi testis dalam berbagai jalur.2,3Pengobatan varikokel dengan
perbaikan bedah dapat meningkatkan potensi fertilitas.4 Namun, mekanisme
penurunan oleh varikokel dan pengobatan oleh perbaikan bedah tidak dipahami
dengan baik, dan berbagai teori telah diusulkan, namun tidak satupun dari mereka
yang meyakinkan5.Selain berdampak pada spermatogenesis, bukti dokumen yang
ada menunjukkan bahwa varicocele juga menghalangi fungsi sel Leydig testis
dengan akibatnya terjadi penurunan produksi testosteron.68Bagaimana varikokel
dan perbaikannya dapat mempengaruhi fungsi sel Leydig testis dan menyebabkan
perubahan dalam produksi testosteron tidak jelas diidentifikasi. Pertanyaan ini
telah menjadi perdebatan sengit selama beberapa dekade. Banyak penelitian
melaporkan bahwa varicocelectomy meningkatkan kerja sel Leydig dengan
peningkatan testosteron setelah pembedahan, tetapi penelitian lain tidak
menunjukkan manfaatnya. Baru-baru ini, Tanrikut Cet al. melaporkan bahwa data
masih bertentangan, meskipun bukti-bukti menunjukkan efek buruk varikokel
pada produksi testosteron dan kemungkinan manfaat varicocelectomy.9Untuk
mengatasi masalah ini, kami melakukan meta-analisis untuk menilai efek dari
perbaikan bedah varikokel pada produksi testosteron. Meta-analisis adalah metode
statistik yang berguna secara statistik menggabungkan hasil dari beberapa
penelitian untuk menghasilkan estimasi tunggal dari efek pengobatan atau
keeratan hubungan, mengingat variasi karakteristik yang dapat mempengaruhi
estimasi
keseluruhan
hasil
peminatan.10Tujuan
kami
adalah
untuk
Metode
Kelayakan artikel dinilai berdasarkan kriteria berikut: studi harus
menjelaskan pasien yang menjalani varicocelectomy untuk unilateral
atau
bilateral varikokel yang dapat di palpasi. Setidaknya ada dua evaluasi serum
testosteron sebelum dan setelah pembedahan.Periode tindak lanjut harus lebih dari
1 bulan. Nilai testosteron harus ditentukan dengan metode yang sama, seperti
radioimmunoassay(RIA), untuk kemungkinan menggabungkan data. Para pasien
sebagai kontrol mereka sendiri, dengan efek dibandingkan dari waktu ke waktu.
Hasil pengukuran adalah efek dari varicocelectomy bedah pada testosteron serum
setelah bedah. Usia pasien, derajat varikokel dan manajemen bedah tidak
dianggap sebagai faktor eksklusi. Kami tidak memasukkan studi yang
mengevaluasi pengobatan pada remaja dengan varikokel. Studi yang dimasukkan
yaitu studi pada serangkaian pasien itu sendiri dan studi yang mengandung unsur
duplikasi di eksklusi. Studi yang dilibatkan bukan hanya studi acak terkontrol
(RCT), tetapi juga penelitian observasional termasuk uji klinis terkontrol dan studi
banding, di mana faktor risiko dalam penelitian umumnya tidak dapat diacak
karena berhubungan dengan karakteristik atau kondisi manusia yang melekat, dan
subjek yang memaparkan faktor risiko berbahaya yang tidak sesuai.11Kriteria ini
sesuai dengan rekomendasi dari inklusivitas umum untuk meta-analisis studi
observasional. Untuk mengatur dan mengukur berbagai potensi bias, checklist
khusus dibuat menurut system skoring baru.12
Pencarian literatur dilakukan untuk semua publikasi di database Medline
dan Pubmed sampai dengan 31 Mei 2011. Pencarian referensi silang dari artikel
yang layak dilakukan untuk mengidentifikasi studi tambahan yang tidak
ditemukan dalam pencarian komputerisasi. Kata-kata kunci berikut ini digunakan
untuk mencari database: varicocele, testosteron dan bedah. Dibatasi pada manusia.
Tidak ada eksklusi yang dibuat berdasarkan bahasa. Strategi untuk identifikasi
studi dan ekstraksi data diuraikan pada Gambar1.
Studi dikeluarkan
karena desain dan
pengukuran outcome
Studi yang
berpotensi untuk
dimasukkan dalam
6 subkelompok data,
2 populasi pasien
khusus
Hasil
Sebanyak 125 studi yang mungkin relevan ditemukan melalui penelitian
gabungan. Setelah skrining semua judul dan abstrak, 39 artikel ditolak karena
fokus pada topik yang berbeda atau artikel tidak melaporkan penelitian asli, tapi
sebuah komentar. Kemudian 86 studi dipilih untuk diperiksa lebih lanjut. Menurut
kriteria inklusi dan eksklusi, 69 artikel lain harus dikeluarkan. Setelah tinjauan
independen, 17 artikel memenuhi kriteria inklusi. Lebih dari enam studi harus
dikeluarkan
dari
tinjauan,karena
data
testosteron
hanya
menunjukkan
dari
pengukuran
dikonversi
menjadi
ng/dL.
Setelah
bedah
Su et al.
(1995)19
Cayan et al.
(1999)7
Pierik et al.
(2001)23
Fujisawa et al.
22
(2001)
Lee et al.
21
(2007)
Di Bisceglie
et al. (2007)24
Ozden et al.
14
(2008)
Rodriguez
et al. (2009)20
Tanrikut et al.
Jenis studi
Retrospective
Retrospective
Retrospective
Retrospective
Retrospective
Retrospective
Prospective
Retrospective
Usia
Jumlah
(tahun)
pasien
35 (22
57)
29.5
(2140)
35.5
(2941)
32.5
(2442)
39.6
(NA)
28 (16
43)
24 (NA)
23.5
(1535)
35 (18
Retrospective
(2011)16
70)
NA, not available.
Derajat
Tindak
varicocele
lanjut
I, II, III
(bulan)
13/53 (I)
22/53 (II)
53
Inguinal or
>3
18/53 (III)
78
NA
>12
30
NA
>3
52
13/52 (I)
19/52 (II)
20/52 (III)
>6
12
NA
>3
38
NA
>6
10/30 (II)
30
20/30 (III)
142/202 (II)
202
60/202 (III)
325
NA
Pendekatan bedah
>6
>6
312
subinguinal
varicocelectomy
Subinguinal
varicocelectomy
Palomo
Subinguinal
varicocelectomy
Subinguinal
varicocelectomy
Sclerotherapy
Subinguinal
varicocelectomy
Inguinal
varicocelectomy
Subinguinal
varicocelectomy
Gambar 2: Meta-analisis testosteron pra dan post operation. CI, confidence interval.
Diskusi
pada pasien
varikokel
bahwa
kadar
testosteron
serum
meningkat
setelah
bedah
testosteron pasca bedah. Berbeda dengan temuan dari studi tersebut, penelitian
lain menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam produksi testosteron
pada pasien varikokel setelah bedah.14,20-24Dalam dua studi terbaru,indikator
didokumentasikan hasil yang bertentangan. Hsiao et al. Menemukan mikro
varicocelectomy dihasilkan pada peningkatan testosteron yang signifikan pada
semua kelompok umur dengan total 272 orang yang dibagi menjadi tiga kelompok
berdasarkan usia saat bedah (kurang dari 30 tahun, 30-39 tahun dan 40 tahun atau
lebih).25Namun, Reorlu et al. mencatat bahwa tidak ada perubahan kadar
testosteron yang signifikan diamati disetiap kelompok, yang dikategorikan ke
dalam tiga kelompok umur(18-25 tahun, 26-35 tahun dan lebih tua dari 36
tahun).26Kedua penelitian tersebut tidak dimasukkan dalam meta-analisis kami,
karena menggabungkan data subkelompok mungkin menyebabkan bias statistik.
Secara keseluruhan, data yang dinilai dalam meta-analisis saat ini menunjukkan
rata-rata serum testosteron yang secara signifikan lebih tinggi daripada pra bedah.
Hasil meta-analisis ini menunjukkan manfaat dari bedah varicocelectomy yang
dilihat dari rata-rata peningkatan kadar testosteron serum dan mengembalikan
sebagian fungsi sel Leydig.
Karena fungsi dasar sel Leydig adalah biosintesis testosteron dan sekresi,
kadar testosteron tergantung pada jumlah dan fungsi sel Leydig. Seperti yang
telah kita tunjukkan, kadar testosteron serum menurun pada pasien dengan
varikokel dan dapat ditingkatkan setelah perawatan bedah. Namun, mekanisme
yang tepat dari efek varikokel pada sel Leydig dan produksi testosteron masih
kurang dipahami sejauh ini. Beberapa hipotesis telah diusulkan untuk
menjelaskan efek merugikan varikokel pada fungsi testis. Hipotesis yang paling
diterima berkaitan dengan perubahan suhu dalam lingkungan testis. Vena
spermatika meninggalkan testis membentuk anyaman yang menghubungkan
antara vena dan arteri sebagai tempat pertukaran panas (vena) dan dingin
(arteri).27 Mekanisme ini menghilang pada pasien dengan varikokel, menyebabkan
suhu skrotum tinggi. Selain itu, aktivitas enzim spermatika, seperti17hydroxyprogesteronealdolase, terhambat pada suhu tinggi, yang mengakibatkan
penurunan produksi testosteron.28Mekanisme ini dapat berbalik setelah bedah,
8
pasien
infertilitas
dengan
varikokel.
Studi
sebelumnya
di
laboratorium kami menunjukkan bahwa ekspresi 8-hidroksi-2-deoxyguanosine (8OHdG) dalam tubulus seminiferus adalah lebih umum pada pasien dengan
varicocele.29Pelepasan spesies oksigen reaktif (ROS) mempengaruhi fungsi testis,
termasuk sel-sel Leydig. Gangguan ROS dimediasi mitokondria sel Leydig
menghasilkan penghambatan ekspresi protein StAR dan fungsinya mungkin juga
menjadi faktor penting untuk penurunan testosteron terkait dengan varikokel.30
Baru-baru ini, dampak langsung pada fungsi sel Leydig tercermin oleh
perubahan testosteron intratesticular dalam pembedahan tikus coba yang diinduksi
varikokel dan diamati dalam dua penelitian.6,31 Penurunan ini tampaknya
sepenuhnya dikoreksi oleh perbaikan bedah. Luo et al. juga menunjukkan bahwa
penurunan testis terkait dengan varikokel adalah bilateral dan bertahap, dan kadar
testosteron intratesticular menurun lebih awal dari kadar serum testosteron.6
Perbedaan waktu perubahan testosteron antara intratesticular dan kondisi perifer
mungkin menjadi salah satu alasan mengapa hasil-hasil penelitian yang
dilaporkan oleh banyak peneliti saling bertentangan.
Dalam review saat ini, sebagian besar artikel yang masuk dalam meta
analisis ini adalah penelitian observasional, yang bisa menjadi kontroversial.
Meta-analisis umumnya diperuntukkan bagi studi RCT, karena dianggap
memberikan bukti kuat mengenai intervensi. Bahkan, karena penelitian faktor
risiko umumnya berhubungan dengan karakteristik manusia atau praktek medis
yang melekat dan tidak dapat diacak,11dan desain RCT tidak layak di banyak uji
klinis, hanya data dari studi observasional klinis yang tersedia.Hal ini juga
direkomendasikan oleh Konsultasi Postdam bahwa studi observasional diterima
jika desain metodologis studi ini di evaluasi secara kritis.32Strategi dalam review
ini adalah untuk membandingkan efek perubahan dari waktu ke waktu pada
pasien yang menjalani bedah, tidak untuk membandingkan pasien dengan kontrol
tanpa pengobatan.
Kesimpulan
Meta-analisis ini menunjukkan bahwa varikokel menyebabkan gangguan
fungsi sel Leydig yang mengakibatkan penurunan biosintesis testosteron.
Perbaikan bedah secara signifikan meningkatkan kadar testosteron pada pria
dengan varikokel. Sebagai akibat dari keterbatasan pengamatan klinis dan
potensial bias literatur,studi terkontrol lebih lanjut diperlukan untuk lebih jelas
mendefinisikan masalah klinis dan studi hewan diperlukan untuk meneliti
mekanisme varikokel dalam mempengaruhi produksi testosteron.
Critical Appraisal
Judul dan Pengarang
No
1
2
3
4
5
Kriteria
Jumlah kata dalam judul, < 12 kata
Deskripsi Judul
- (14 kata)
Menggambarkan isi utama penelitian
Abstrak
10
No
1
2
3
4
5
Kriteria
Abstrak 1 paragraf
Mencakup IMRC
Secara keseluruhan informatif
Tanpa singkatan selain yang baku
Kurang dari 250 kata
Pendahuluan
No
1
2
3
4
5
Kriteria
Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf
Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan penelitian
Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian
Didukung oleh pustaka yang relefan
Kurang dari 1 halaman
Kriteria
Populasi Sumber
Teknik sampling
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
Blind
10
Uji Statistik
11
Program komputer
12
Hasil
11
No.
1
2
3
4
5
Kriteria
Jumlah Subjek
Tabel Karakteristik
Tabel Hasil Penelitian
Komentar dan Pendapat Penulis ttg hasil
Tabel Analisis data dengan Uji
Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
+
+
+
+
+
+
+
+
12