DIARE AKUT
DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
DISUSUN OLEH :
Ratu Permata
1410221054
PEMBIMBING :
Letkol (CKM) dr. Roedi Sp. A
Identitas Pasien
Nama
: An. A
Umur
: 11 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Asrama RINDAM IX Udayana,
Banjaranyar, Kediri
Tanggal Masuk Ruangan : 29 Juni 2015
Tanggal Keluar
: 4 Juli 2015
Anamnesa
Riwayat Penyakit Sekarang
KU :
Diare
Pasien
datang
dengan
keluhan diare sejak 1 hari
SMRS. Diare sebanyak 7 kali,
konsistensi
cair,
warna
kekuningan berampas, lendir
(-), darah (-). Pasien juga
mengeluh muntah sejak 1 hari
SMRS. Muntah sebanyak 6 kali,
setiap pasien habis minum ASI.
Napsu makan baik, minum ASI
baik. Batuk (-), pilek (-). BAK
baik.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
HR: 116 x/menit
RR : 32 x/menit
T
: 35.4 C
Berat Badan : 10 Kg
Status Lokalis
Kepala : Bentuk
normocephal
Rambut : Hitam,
distribusi merata,
tidak mudah dicabut
Wajah : Edema
(-), sianosis (-)
Mata :
Konjungtiva anemis
(-/-), sklera ikterik
(-/-), Pupil isokor
Telinga : Bentuk
normal, sekret (-),
serumen (-)
Hidung: Nafas cuping
hidung (-), discharge
(-), epistaksis (-).
Mulut : Sianosis (-),
T1T1 tenang ,
Mukosa Faring
normal
Leher:
KGB tidak
membesar, nyeri
tekan (-)
THORAX
Pulmo
I : Simetris kanan =
kiri
P : Vocal fremitus
kanan = kiri
P : Sonor di seluruh
lapang paru
A : SDV +/+, Rh -/-,
Wh -/-
Cor
ABDOMEN
I : Datar
A : BU (+)
P : Timpani di
seluruh lapang
abdomen
P : Soef, NT (-),
hepatosplenomeg
ali (-)
EKSTREMITAS
Superior: akral hangat
(+), sianosis (-/-),
oedema (-/-)
Inferior : akral hangat
(+), Sianosis
(-/-), oedema (-/-)
JENIS
HASIL
SATUAN
PEMERIKSAAN
NILAI
REFERENSI
HEMATOLOGI
WBC
12.5
x103/L
4.0 10.0
RBC
5.07
x106/L
3.50 5.50
HGB
10.2
g/dL
11.0 15.0
HCT
31.7
36.0 48.0
PLT
468
x103/L
150 450
Terapi
Inf D5 1/4 NS 1000/24 jam
Sanprima 2 x 3 ml
Liprolac 1 x 1
Proksion 3 x 1 ml
Orezinc 1 x 5 ml
Tanggal/ Jam
Hasil Pemeriksaan
Instruksi Dokter
Pemeriksaan
30 Juni 2015
06.00
Sanprima 2 x 3 ml
Liprolac 1 x 1
VS
Proksion 3 x 1 ml
N : 120 x/menit
Orezinc 1 x 5 ml
O : KU/KS : Baik / CM
R : 40 x/menit
S : 36.3o C
Kepala : normochepal, CA /, SI /
Leher : KGB tidak membesar, nyeri tekan (-)
Thorax : Simetris, statis & dinamis,
retraksi (-)
Pulmo : Suara napas vesikuler +/+,
Rh / , Wh -/Cor : BJ III regular,
murmur (), gallop ()
Abdomen: BU (+) normal, supel, timpani
Ekstremitas : akral hangat
A : Diare akut
Dehidrasi ringan-sedang
1 Juli 2015
06.00
S : Diare hari ini sebanyak 3 kali, konsistensi cair, warna kekuningan Therapy:
berampas, lendir (-), darah (-). Makan dan minum tidak mau.
Sanprima 2 x 3 ml
VS
Liprolac 1 x 1
N : 116 x/menit
Proksion 3 x 1 ml
O : KU/KS : Baik / CM
R : 32 x/menit
S : 36o C
Kepala : normochepal, CA /, SI /
Leher : KGB tidak membesar, nyeri tekan (-)
Thorax : Simetris, statis & dinamis,
retraksi (-)
Pulmo : Suara napas vesikuler +/+,
Rh / , Wh -/Cor : BJ III regular,
murmur (), gallop ()
Abdomen: BU (+) normal, supel, timpani
Ekstremitas : akral hangat
A : Diare akut
Dehidrasi ringan-sedang
Orezinc 1 x 5 ml
2 Juli 2015
06.00
S : Diare hari ini sebanyak 1 kali, warna kekuningan berampas, lendir (-), Therapy:
darah (-). Tadi pagi muntah 1 kali. Minum ASI sedikit.
Sanprima 2 x 3 ml
VS
Liprolac 1 x 1
N : 116 x/menit
Proksion 3 x 1 ml
O : KU/KS : Baik / CM
R : 32 x/menit
S : 36o C
Kepala : normochepal, CA /, SI /
Leher : KGB tidak membesar, nyeri tekan (-)
Thorax : Simetris, statis & dinamis,
retraksi (-)
Pulmo : Suara napas vesikuler +/+,
Rh / , Wh -/Cor : BJ III regular,
murmur (), gallop ()
Abdomen: BU (+) normal, supel, timpani
Ekstremitas : akral hangat
A : Diare akut
Dehidrasi ringan-sedang
Orezinc 1 x 5 ml
3 Juli 2015
06.00
S : Diare hari ini sebanyak 2 kali, warna kekuningan berampas, lendir (-), Therapy:
darah (-). Tadi pagi muntah 1 kali. Minum ASI baik.
Sanprima 2 x 3 ml
VS
Liprolac 1 x 1
N : 120 x/menit
Proksion 3 x 1 ml
O : KU/KS : Baik / CM
R : 30 x/menit
S : 35.4 C
o
Kepala : normochepal, CA /, SI /
Leher : KGB tidak membesar, nyeri tekan (-)
Thorax : Simetris, statis & dinamis,
retraksi (-)
Pulmo : Suara napas vesikuler +/+,
Rh / , Wh -/Cor : BJ III regular,
murmur (), gallop ()
Abdomen: BU (+) normal, supel, timpani
Ekstremitas : akral hangat
A : Diare akut
Dehidrasi ringan-sedang
Orezinc 1 x 5 ml
4 Juli 2015
06.00
S : Diare hari ini sebanyak 1 kali, warna kekuningan berampas, lendir (-), Therapy:
darah (-). Minum ASI baik.
Sanprima 2 x 3 ml
VS
Liprolac 1 x 1
N : 120 x/menit
Proksion 3 x 1 ml
O : KU/KS : Baik / CM
R : 30 x/menit
S : 35.4o C
Kepala : normochepal, CA /, SI /
Leher : KGB tidak membesar, nyeri tekan (-)
Thorax : Simetris, statis & dinamis,
retraksi (-)
Pulmo : Suara napas vesikuler +/+,
Rh / , Wh -/Cor : BJ III regular,
murmur (), gallop ()
Abdomen: BU (+) normal, supel, timpani
Ekstremitas : akral hangat
A : Diare akut
Dehidrasi ringan-sedang
Orezinc 1 x 5 ml
DIAGNOSIS KERJA
DIARE AKUT
DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
DIARE AKUT
DEFINISI
Diare akut adalah perubahan
konsistensi tinja yang terjadi tibatiba
akibat
kandungan
tinja
melebihi normal (10ml/kgBB/hari)
BAB cair
dengan peningkatan
frekuensi defekasi lebih dari 3 kali
dalam 24 jam dan berlangsung
kurang dari 14 hari.
EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia dilaporkan bahwa setiap anak
mengalami diare sebanyak 1-2 episode per tahun
(Depkes, 2003).
Berdasarkan survei demografi kesehatan Indonesia
tahun 2002-2003, prevalensi diare pada anak
anak dengan usia kurang dari 5 tahun di Indonesia
adalah : laki-laki 10,8% dan perempuan 11,2%.
Berdasarkan umur, prevalensi tertinggi terjadi
pada usia 6-11 bulan(19,4%), 12-23 bulan (14,8)
dan 24-35 bulan (12,0) (Biro pusat statistik, 2003).
ETIOLOGI
1. Faktor infeksi
Infeksi enteral (infeksi saluran pencernaan makanan
yang merupakan penyebab utama diare)
Infeksi bakteri : vibrio, E. coli, salmondla, shigella,
campylo
bacter,yersinia,
aeromonas,
dan
sebagainya
Infeksi virus : enterovirus, adenovirus, rotavirus,
astrovirus, daii lain-lain
Infeksi parasit : cacing (ascaris), protozoa
(entamoeba histolytica,giardia lamblia, tricomonas
hominis dan jamur (candida albicans)
Infeksi parenteral (infeksi diluar alat pencernaan)
seperti:
OMA
(Otitis
Media
Akut),
tonsilitis,
tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan
sebagainya (sering terjadi pada bayi dan umur
dibawah 2 tahun)
2. Faktor Malabsorpsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
Disakarida ; intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa
Monosakarida: intoleransi glukosa, fruktosadan
galaktosa
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
Makanan besi, beracun, alergi terhadap makanan
4. Lain-lain
a. Imunodefisiensi
b. Gangguan psikologis (cemas dan takut)
c. Faktor-faktor langsung:
KKP (Kurang Kalori Protein)
Kesehatan pribadi dan lingkungan
Sosioekonomi
PATOFISIOLOGI
Menurut
patofisiologinya
diare
dibedakan
dalam
beberapa kategori yaitu diare osmotik, sekretorik dan
diare karena gangguan motilitas usus.
Diare osmotik terjadi karena terdapatnya bahan yang
tidak dapat diabsorpsi oleh usus akan difermentasi
oleh bakteri usus sehingga tekanan osmotik di lumen
usus meningkat yang akan menarik cairan.
Diare sekretorik terjadi karena toxin dari bakteri
akan menstimulasi cAMP dan cGMP yang akan
menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit.
Diare karena gangguan motilitas usus terjadi
akibat adanya gangguan pada kontrol otonomik, misal
pada diabetik neuropati, postvagotomi, post reseksi
usus serta hipertiroid.
PATOGENESIS
jasad renik yang masih hidup masuk
ke dalam usus halus setelah melewati
asam lambung berkembang biak
di dalam usus halus mengeluarkan
toksin terjadi hipersekresi
menimbulkan diare
PATOGENESIS
Jasad renik menyebabkan diare melalui :
Virus
Rotavirus berkembang biak dalam epitel vili
usus halus kerusakan sel epitel & pemendekan
vili terjadi penggantian sementara oleh sel
epitel bentuk kripta yang belum matang, usus
mensekresi air dan elektrolit.
Dapat juga karena hilangnya enzim disakaridase
berkurangnya absorbsi disakarida (laktosa).
Penyembuhan, bila vili regenerasi & epitel vilinya
matang.
PATOGENESIS
Bakteri
Bakteri
(pili/fimbria)
menempel
pada
mukosa
(reseptor dipermukaan usus) perubahan epitel usus
pengurangan kapasitas penyerapan /sekresi cairan.
Toksin absorpsi natrium melalui vili & sekresi
chlorida dari kripta sekresi air & elektrolit.
Penyembuhan bila sel yang sakit diganti dgn sel yang
sehat (2 4 hari).
Diare berdarah terjadi melalui invasi & perusakan sel
epitel mukosa (di colon & distal ileum), diikuti
mikroabses & ulkus superficial (krn toksin
kerusakan jar) melena.
PATOGENESIS
Protozoa
G. lamblia dan Cryptosporidium menempel
pada epitel usus halus pemendekan vili
diare.
E.histolitica menginvasi epitel mukosa
colon/ileum mikroabses dan ulkus
diare, terjadi pada strain sangat ganas,
strain yang tidak ganas tidak ada invasi
ke mukosa dan tidak timbul gejala atau
tanda-tanda, meskipun kista amoeba dan
tropozoit mungkin ada di dalam tinjanya.
MANIFESTASI KLINIS
1. Bayi/anak cengeng, gelisah,
suhu tubuh meningkat, nafsu
makan menurun
2. Muntah
3. Kalau banyak kehilangan cairan
dan elektrolit jadi dehidrasi
berat badan menurun, turgor kulit
menurun, mata dan ubun-ubun
besar cekung, selaput lendir dan
mulut serta kulit kering
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Lamanya diare
Frekuensi ( berapa kali
sehari )
Banyaknya / volumenya
Warnanya
Baunya
Buang air kecil
Batuk, panas, pilek, dan
kejang
Makanan dan minuman
sebelum dan sesudah sakit
Penderita diare di sekitar
rumah
Berat badan sebelum sakit
2. Pemeriksaan Jasmani
Dilihat dari derajat
dehidrasi menurut
WHO
3. Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan tinja
pH & kadar gula
Pemeriksaan darah
Analisa gas darah
Kadar ureum
TUJUAN PENGOBATAN
Mencegah dehidrasi
Mengatasi dehidrasi yang telah ada
Mencegah kekurangan nutrisi dengan
memberikan makanan selama dan
setelah diare
Mengurangi lama dan beratnya diare,
serta berulangnya episode diare, dengan
memberikan suplemen zinc.
Penatalaksanaan
Rencana
Terapi A
Oralit yang harus diberikan sebagai
tambahan bagi kebutuhan cairannya
sehari-hari :
< 2 tahun : 50-100 ml tiapkali BAB
>2 tahun : 100-200ml tiap BAB
Beri tablet Zink
Pada anak berumur 2 bulan ke atas, beri
tablet zink selama 10 hari dengan dosis
Umur < 6 bulan : tablet (10 mg) per hari
Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari
RENCANA TERAPI A
UNTUK MENGOBATI DIARE DIRUMAH
PENDERITA DIARE TANPA DEHIDRASI
Antibiotik
Beberapa antimikroba yang sering dipakai antara lain
(WHO, 2006)
Kolera :
Tetrasiklin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3 hari)
Eritromisin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3
hari)
Shigella :
Ciprofloxasin 15 mg/ kgBB (2 x sehari selama 3
hari)
Amebiasis:
Metronidasol 10mg/kg/x (3 x sehari selama 5 hari
/ 10 hari pada kasus berat)
Giardiasis :
Metronidasol 5mg/kg/x (3 x sehari selama 5 hari)
Zinc
Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF telah
menganjurkan penggunaan zinc pada
anak dengan diare dengan dosis 20
mg/hari selama 10-14 hari dan pada bayi<
6 bulan dengan dosis 10 mg perhari
selama 10-14 hari
Probiotik
lactobacillus
aman
dan
efektif
dalam
pengobatan diare akut infeksi pada anak,
menurunkan lamanya diare kira-kira 2/3
lamanya diare, dan menurunkan frekuensi
diare pada hari ke dua pemberian sebanyak 12 kali.
Kemungkinan mekanisme efekprobiotik dalam
pengobatan
diare
adalah
:
Perubahan
lingkungan mikro lumen usus, produksi bahan
anti mikroba terhadap beberapa patogen,
kompetisi nutrien, mencegah adhesi patogen
pada anterosit, modifikasi toksin atau reseptor
Komplikasi
Dehidrasi
Gangguan keseimbangan asam basa
(asidosis metabolik)
Gangguan elektrolit kejang
Gangguan sirkulasi (shock)
Hipoglikemi
Pencegahan
Ada 7 cara diidentifikasi sebagai sasaran untuk
promosi, yaitu :
Pemberian ASI
Perbaikan makanan pendamping ASI
Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan untuk
minum
Cuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar
dan sebelum makan.
Penggunaan jamban yang bersih dan higienis
Pembuangan tinja yang aman
Imunisasi campak