Anda di halaman 1dari 20

MIX DESIGN BETON NORMAL

Diketahui :
Kuat tekan beton ( fc') yang rencanakan =
Agregrat halus yang digunakan adalah pasir alami dan berdasarkan penelitian
laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis =
2.017
dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi pasir agak halus =
Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dan berdasarkan penelitian
laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis =
2.56
dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi split gradasi 3 ( 40 mm )
Langkah - langkah pokok cara perancangan menurut standar ini adalah :
Perhitungan nilai tambah / margin ( m )
1
Karena pelaksana tidak mempunyai pengalaman lapangan , maka nilai tambah m
diambil dari Tabel
Diambil nilai m =
12
mpa
( karena fc' lebih dari 20 Mpa)
2

Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') pada umur tertentu
a. Kuat tekan beton yang disyaratkan ( fc' ) ditetapkan sesuai dengan RKS
fc' =
20
mpa

Kuat tekan rata-rata perlu ( fcr' )


fcr/'
=
fc'
=
20
=
32

+
+
Mpa

m
12

Penetapan jenis semen portland


Jenis semen portlan yang dipakai jenis biasa tipe I

Penetapan Jenis agregrat


Jenis agregrat halus adalah : pasir alami dengan berat jenis =
Jenis agregrat kasar adalah : batu pecah dengan berat jenis =

Penetapan nilai faktor air semen


a.
Faktor air semen ditetapkan dengan cara yang tercantum dalam lampiran
Nilai faktor air semen =
0.48
c.
Diambil nilai faktor air semen terkecil jika lebih dari 6 maka ambil FAS 6
ditetapkan nilai faktor air semen =
0.48

Penetapan nilai slump


Ditetapkan niali slump =

30 - 60 mm

Penetapan besar butir agregrat maksimum


Ditetapkan nilai besar butir maksimum agregrat =

40

mm

Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton


Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton diperoleh dari lampiran , dengan data :
agregat maksimum
=
40 mm
nilai slump
=
30 - 60 mm
agregat kasar
batu pecah
=
agregat halus
pasir alami
=
A

=
=
=

0.67 Ah + 0.33 Ak
(0.67 x160) + (0.33 x 190)
170
liter
=

169.9 Kg

10

Berat semen yang diperlukan


berat semen per meter kubik beton dihitung degan :
Wair
W semen
=
fas
169.9 Kg
=
0.48
=
353.96 Kg

11

Penetapan jenis agregat halus


Agregat yang dipakai masuk dalam klasifikasi pasir agak halus :

12

Proporsi besar agregat halus terhadap agregat campuran


Perbandingan berat agregat halus diperoleh dari lampiran , dengan data :
agregat maksimum
=
40 mm
nilai slump
=
30 - 60 mm
faktor air semen
=
0.48
agregat halus
=
zona 2
Dari grafik didapatkan :
proporsi agregat halus
=
32
% terhadap campuran
proporsi agregat kasar
=
100%
32%
=
68
% terhadap campuran
Penentuan berat jenis agregat campuran
Berat jenis campuran dihitung dengan rumus :
BJ campuran
Kh
Kk
=
x Bj halus
+
100
100
32
68
=
x 2.6
+
x 2.7
100
100
=
2.39

13

14

Perkiraan berat beton


Perkiraan berat beton diperoleh dari Grafik, dengan :
Bj campuran
=
2.3862
Jumlah air
=
169.9 liter

dari grafik pada didapatkan berat beton =


15

Dihitung kebutuhan berat agregat campuran


Kebutuhan berat agregat campuran dihitung dengan rumus :
Wagg-campuran
=
Wbeton - Wair - Wsemen
=
2250
169.9
=
1726.1

16

Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (12) dan (15)
Kebutuhan berat agregat halus dihitung dengan rumus :
Wagg-halus
=
Kh
x
Wagg-campuran
=
34%
x
1726.14
=
552.37 kg

17

Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasar hasil langkah (12) dan (15)
Kebutuhan berat agregat kasar dihitung dengan runus :
Wagg-kasar
=
Kk
x
Wagg-campuran
=
68%
x
1726.14
=
1173.8 kg

18

Menghitung volume cetakan silinder (15cm x 30 cm)


Rumus Volume Silinder =

r2 t
=
=
=

3,14 x 0.0752 x 0.30


3.14
x
0.075
0.00529875

m3

19

Hitung volume 3 buah cetakan silinder


=
volume 1 buah cetakan silinder x 3
=
0.00529875
x
3
=
0.01589625

20

Koreksi 30 % ( untuk menghindari kekurangan isian cetakan )


=
volume 3 buah cetakan silinder x 30%
=
0.01589625
x
30%
=
0.004768875

21

Volume total 3 buah cetakan silinder


=
volume 3 buah cetakan silinder + Nilai koreksi 30%
=
0.01589625
+
0.004768875
=

0.020665125

m3

0.075

Proporsi Bahan Beton

Air
=
=
=

kadar air bebas x volue total


170
x
0.020665125
3.51 kg

=
=
=

Kebutuhan semen per m3 x volume total


353.958
x
0.020665125
7.31459 kg

=
=
=

Kebutuhan agregat halus per m3 x volume total


552.365
x
0.020665125
11.4147 kg

=
=
=

Kebutuhan agregat kasar per m3 x volume total


1173.78
x
0.020665125
24.2562 kg

Semen

Pasir

Kerikil

Kebutuhan % abu sekam padi per 3 buah cetakan silinder (pengganti semen)
0%
dari 7.314593
=
0
kg
10%
dari 7.314593
=
0.7315
10%
dari 7.314593
=
0.7315
10%
dari 7.314593
=
0.7315
10%
dari 7.314593
=
0.7315
Kebutuhan % bottom ash per 3 buah cetakan silinder (pengganti pasir)
=
kg
0% dari
11.4
0
25% dari
=
11.4
2.85367 kg
=
50% dari
11.4
5.70735 kg
75% dari
=
11.4
8.56102 kg
=
100% dari
12.1
12.076 kg
Tabel Proporsi bahan tambah per 3 cetakan

% abu sekam padi


0%
10%

Kebutuhan
semen
7.315
7.315

ASP yang digunakan


(kg)
0
0.731

Semen yang
digunakan (kg)
7.315
6.583

10%
10%
10%

7.315
7.315
7.315

0.731
0.731
0.731

6.583
6.583
6.583

Bottom Ash yang


digunakan (kg)
0
2.854
5.707
8.561
12.076

Pasir yang digunakan


(kg)
11.415
8.561
5.707
2.854
0

Tabel Proporsi bahan tambah per 3 cetakan

% bottom ash
0%
25%
50%
75%
100%

Kebutuhan Ag.
Halus
11.4
11.4
11.4
11.4
12.1

ORMAL

20

zona 2

aka nilai tambah m

dalam lampiran

aka ambil FAS 6

2.017
2.56

mpa

ampiran , dengan data :

Zona 2

% terhadap campuran

% terhadap campuran

x Bj kasar

2250 kg/m3

354

gkah (12) dan (15)

0.3

Semen yang
digunakan (kg)
7.315
6.583

6.583
6.583
6.583

Pasir yang digunakan


(kg)
11.415
8.561
5.707
2.854
0

MIX DESIGN BETON


Diketahui :
Kuat tekan beton ( fc') yang rencanakan =
50
Agregrat halus yang digunakan adalah pasir ssd dan berdasarkan penelitian
laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis =
2.026
dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi pasir agak halus =
zona 2
Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dan berdasarkan penelitian
laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis =
2.34
dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi split gradasi 3 ( 40 mm )
Langkah - langkah pokok cara perancangan menurut standar ini adalah :
Perhitungan nilai tambah / margin ( m )
1
Karena pelaksana tidak mempunyai pengalaman lapangan , maka nilai tambah m
diambil dari Tabel
Diambil nilai m =
12
mpa
( karena fc' lebih dari 30 Mpa)
2

Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') pada umur tertentu
a. Kuat tekan beton yang disyaratkan ( fc' ) ditetapkan sesuai dengan RKS
fc' =
50 mpa

Kuat tekan rata-rata perlu ( fcr' )


fcr/'
=
fc'
+
=
50
+
=
62
Mpa

m
12

Penetapan jenis semen portland


Jenis semen portlan yang dipakai jenis biasa tipe I

Penetapan Jenis agregrat


Jenis agregrat halus adalah : pasir alami dengan berat jenis =
Jenis agregrat kasar adalah : batu pecah dengan berat jenis =

2.026
2.34

Penetapan nilai faktor air semen


a. Faktor air semen ditetapkan dengan cara yang tercantum dalam lampiran
Nilai faktor air semen =
0.32
c. Diambil nilai faktor air semen terkecil jika lebih dari 6 maka ambil FAS 6
ditetapkan nilai faktor air semen =
0.32

Penetapan nilai slump


Ditetapkan niali slump =

60 - 180 mm

Penetapan besar butir agregrat maksimum


Ditetapkan nilai besar butir maksimum agregrat =

40

mm

Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton


Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton diperoleh dari lampiran , dengan data :
agregat maksimum
mm
=
40
nilai slump
=
60 - 180 mm
agregat kasar
batu pecah
=
agregat halus
pasir alami
=
A

=
=
=

0.67 Ah + 0.33 Ak
(0.67 x175) + (0.33 x 205)
185
liter
=

184.9 Kg

10

Berat semen yang diperlukan


berat semen per meter kubik beton dihitung degan :
Wair
W semen
=
fas
184.9 Kg
=
0.32
=
577.81 Kg

11

Penetapan jenis agregat halus


Agregat yang dipakai masuk dalam klasifikasi pasir agak halus :

12

13

14

Zona 2

Proporsi besar agregat halus terhadap agregat campuran


Perbandingan berat agregat halus diperoleh dari lampiran , dengan data :
agregat maksimum
=
40
mm
nilai slump
=
60 - 180 mm
faktor air semen
=
0.32
agregat halus
=
zona 2
Dari grafik didapatkan :
proporsi agregat halus
=
31.5 % terhadap campuran
proporsi agregat kasar
=
100%
32%
=
68.5 % terhadap campuran
Penentuan berat jenis agregat campuran
Berat jenis campuran dihitung dengan rumus :
BJ campuran
Kh
Kk
=
x Bj halus
+
x Bj kasar
100
100
31.5
68.5
=
x 2.026
+
x 2.34
100
100
=
2.24
Perkiraan berat beton
Perkiraan berat beton diperoleh dari Grafik, dengan :
Bj campuran
=
2.2411
Jumlah air
=
184.9 liter

dari grafik pada didapatkan berat beton =


15

2120 kg/m3

Dihitung kebutuhan berat agregat campuran


Kebutuhan berat agregat campuran dihitung dengan rumus :
Wagg-campuran
=
Wbeton - Wair - Wsemen
=
2120
184.9
=
1357.29

577.81

16

Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (12) dan (15)
Kebutuhan berat agregat halus dihitung dengan rumus :
Wagg-halus
=
Kh
x
Wagg-campuran
=
35%
x
1357.29
=
427.55 kg

17

Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasar hasil langkah (12) dan (15)
Kebutuhan berat agregat kasar dihitung dengan runus :
Wagg-kasar
=
Kk
x
Wagg-campuran
=
65%
x
1357.29
=
929.74 kg

18

Menghitung volume cetakan silinder (3.14 x 7.5 x 7.5 x 15)


Rumus Volume Silinder =
phi x r x r x t
=
3.14 x 7.5 x 7.5 x 15
=
=

5299 cm3
0.00529875

m3

19

Hitung volume 3 buah cetakan silinder


= volume 1 buah cetakan kubus x 3
=
0.00529875
x
3
=
0.01589625

20

Koreksi 30 % ( untuk menghindari kekurangan isian cetakan )


= volume 3 buah cetakan silinder x 30%
=
0.01589625
x
30%
=
0.004768875

21

Volume total 2 buah cetakan silinder


= volume 2 buah cetakan silinder + Nilai koreksi 30%
=
0.01589625
+
0.004768875
=

0.020665125

m3

Proporsi Bahan Beton

Air
=
=
=

kadar air bebas x volue total


185
x
0.020665125
3.82
kg

=
=
=

Kebutuhan semen per m3 x volume total


577.81
x
0.020665125
11.9405675391 kg

=
=
=

Kebutuhan agregat halus per m3 x volume total


427.55
x
0.020665125
8.8352824923 kg

=
=
=

Kebutuhan agregat kasar per m3 x volume total


929.74
x
0.020665125
19.2132333562 kg

Semen

Pasir

Kerikil

Air (Kg)
3.82

Semen (Kg)
11.94

debu 0%
Kerikil (Kg)
Pasir (Kg)
19.21
8.84

silica (kg)
0.00

Perencanaan Mix Design Dengan Menggunakan Perbandingan Volume


silica 5% + ligno 1%
Air
Semen
Kerikil
Pasir
silica (kg)
3.82
11.94
19.21
8.84
0.60

Air
3.82

Air
3.82

Semen
11.94

silica 5% + ligno 1,5%


Kerikil
Pasir
19.21
8.24

silica (kg)
0.60

Semen
11.94

silica 5% + ligno 2%
Kerikil
Pasir
19.21
8.24

silica (kg)
0.60

Air
3.82

Air
3.82

Semen
11.94

silica 5% + ligno 2,5%


Kerikil
Pasir
19.21
8.24

silica (kg)
0.60

Semen
11.94

silica 5% + ligno 3%
Kerikil
Pasir
19.21
8.24

silica (kg)
0.60

Kebutuhan bahan campuran untuk membuat beton pada penelitian ini adalah sbg :
bahan
kebutuhan
jumlah permintaan
semen OPC
860 kg
25 zak
silica fume
36 kg
50 kg
ligno P-100
5 liter
10 liter
kerikil
1383 kg
1450 kg
pasir
594
650 kg

mpa

a nilai tambah m

mpiran , dengan data :

x Bj kasar

kah (12) dan (15)

ligno (lt)
0
Volume
ligno (lt)
0.0382

ligno (lt)
0.0573

ligno (lt)
0.0764

ligno (lt)
0.0955

ligno (lt)
0.1146

enelitian ini adalah sbg :


umlah permintaan
25 zak
50 kg
10 liter
1450 kg
650 kg

Anda mungkin juga menyukai