JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kedokteran
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
banyak
ramuan
tradisional
yang
sudah
dihasilkan
dan
penyakit yang berarti (Bangun dan Sarwono, 2002). Berdasarkan hasil seleksi
pitekirnia sari buah mengkudu mengandung alkaloid, glikosida antrakinon,
glikosida safenin, dan flavonoid (Maat, 2001).
Buah mengkudu mengandung acubin, asperulosida, alizarin, dan
beberapa zat antrakuinon yang terbuktu sebagai zat antibakteri. Zat tersebut
memiliki kekuatan dalam melawan bakteri infeksi, seperti Escherichia coli,
Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus. Zat antibakteri tersebut
menunjukan dapat mengontrol perkembangan bakteri mematikan, seperti
Salmonella dan Shigella (Bangun dan Sarwono, 2002).
Escherichia coli merupakan flora normal usus kecil dan usus besar
yang umumnya tidak menyebabkan penyakit (non-patogenik). Namun
demikian, non-patogenik Escherichia coli dapat menyebabkan penyakit jika
berada di luar usus misalnya, ke dalam saluran kemih (infeksi kandung kemih
atau ginjal), maupun ke dalam aliran darah (sepsis). Strain Escherichia coli
yang lain (enterovirulent Escherichia coli strain atau EEC termasuk EPEC)
menyebabkan keracunan atau diare meskipun berada di dalam usus dengan
memproduksi racun mengakibatkan peradangan pada usus (Davis 2009).
Adapun Staphylococcus adalah bakteri Gram positif yang memiliki
bentuk bulat dan biasanya tersusun dalam bentuk kluster yang tidak teratur
seperti buah anggur, memiliki diameter 1 m, tidak bergerak, dan tidak
memiliki spora. Bakteri S. aureus memiliki sifat koagulase positif, yang
membedakannya dengan spesies staphyilococcus yang lain (Jawetz, 2005).
Bakteri S. aureus merupakan flora normal kulit manusia, S. aureus
kadang-kadang dapat menimbulkan kondisi dermatologis seperti jerawat,
pustul, dan impetigo. Bakteri S. aureus juga banyak ditemukan pada saluran
pernapasan individu yang sehat, tetapi pada orang yang sistem kekebalannya
menurun, dapat menyebabkan infeksi pernapasan serius (Hogg, 2005).
Antimikroba adalah obat untuk mengatasi mikroba, khususnya mikroba
yang merugikan manusia. Sementara itu, antibiotik merupakan zat yang
dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang memiliki kemampuan
untuk menghambat atau membasmi mikroba jenis lain. Meskipun demikian,
mikroorganisme dapat menjadi resisten terhadap antibiotik. Faktor-faktor yang
menyebabkan resistensi tersebut yaitu pada penggunaan antimikroba yang
makanan
juga
digunakan
sebagai
obat
walaupun
beberapa
penggunaannya masih berdasarkan empiris atau informasi secara turuntemurun. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membantu
mengkonfirmasikan tentang kebenaran khasiat tanaman obat. Beberapa
tanaman obat ternyata secara ilmiah terbukti khasiatnya (Munim, 2011).
Salah satu kandungan buah mengkudu adalah antrakuinon dan
skopoletin yang aktif sebagai antimikroba, terutama bakteri dan jamur,
sehingga penting dalam mengatasi peradangan dan alergi. Juga diketahui
mengandung enzim yang disebut enzim proxeronase dan suatu alkaloid
proxeronin. Jika kita memakan buah dan minum jusnya, enzim ini di dalam
usus besar kita akan membentuk suatu zat aktif yang disebut xeronine.
Xeronine ini kemudian akan masuk ke dalam aliran darah kita menuju semua
sel tubuh. Semua sel tubuh yang dimasuki ini akan menjadi aktif, lebih sehat,
dan terjadi perbaikan struktur maupun fungsinya (Bangun dan Sarwono, 2002).
Berdasarkan penelitian Purba (2007) bahwa daun mengkudu memiliki
kandungan saponin, flavonoid, polifenol, tanin, dan triterpen (Purba, 2007).
Hasil penelitian Djauharia (2003), telah membuktikan bahwa pada buah
mengkudu terdapat senyawa aktif yang berfungsi sebagai zat antibakteri.
Bakteri yang telah diketahui dapat dihambat oleh zat aktif yang dimiliki oleh
buah
mengkudu
tersebut
adalah
Bacillus
subtilis,
Bacillus
cereus,
2.
3.
4.
Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan efektivitas senyawa antibakteri ekstrak buah
2.
a.
b.
terhadap S. aureus.
Mengetahui efektivitas senyawa antibakteri ekstrak buah mengkudu
c.
d.