EVIDENCE-BASED MEDICINE

(EBM; KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI)

DR.dr. BAMBANG UDJI DJOKO RIANTO, Sp.THT (K).,M.Kes.

EAR, NOSE & THROAT DEPARTMENT

FACULTY OF MEDICINE
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu & teknologi kedokteran

Perbedaan metode:
- penetapan faktor risiko/kausa
- prosedur & penetapan diagnosis
- penetapan/pilihan terapi
- penetapan prognosis
2

WAKTU LAMPAU:

WAKTU SEKARANG:

Abdikasi:
- rekomendasi senior
- supervisor
- konsulen
- dokter ahli

Evidence-Based Medicine:

Induksi:
- pengalaman sendiri

bukti riset
terpercaya
valid
reliabel
terkini

EBM (EVIDENCE-BASED MEDICINE)

- proses sistimatik
- evaluasi hasil riset klinik

memberikan pelayanan klinik optimum

meningkatkan keuntungan pasien dan klinisi
efektifitas & efisiensi praktek
4

MENGAPA PERLU EBM ?

1. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN
- diagnostik
- terapi
- prognostik
2. REFERENSI LAMA
- kurang/tidak memadai
- kurang/tidak efektif
5

3. TUNTUTAN KETRAMPILAN KLINIK

- bekal saat pendidikan tak memadai
4. WAKTU KLINISI TERBATAS
- pasien/kesibukan meningkat

TUJUAN EBM
- membantu proses keputusan klinik
- pencegahan
- diagnosis
- terapi
- prognosis
- dasar bukti ilmiah terkini, terpercaya
- sesuai masalah klinik
- dokter, klinisi
- calon klinisi, peneliti
7

TAHAPAN EBM
1. Menyusun pertanyaan penelitian/masalah
- faktor risiko
- diagnosis
- terapi
- prognosis
2. Penelusuran informasi ilmiah
- sesuai masalah klinik
3. Penelaahan bukti ilmiah
4. Penerapan penelaahan bukti ilmiah
5. Follow-up dan evaluasi penerapan di klinik
8

EVIDENCE-BASED MEDICINE CYCLE

Answerable
questions
Evaluation

Application
in practice

Searching
information

Critical
appraisal
9

SUMBER PERTANYAAN KLINIK

Pengalaman pribadi
Referensi (bahan kuliah, jurnal, textbook)
Di klinik/RS (pasien, bimbingan/diskusi)
Di masyarakat

10

JENIS PERTANYAAN KLINIK

1. Temuan & manifestasi klinik

2. Proses diagnosis:
metode/alat: validitas, reliabilitas
3. Terapi
hasil/daya guna, efek samping, cost-benefit
4. Prognosis
prediksi komplikasi
11

CONTOH: REKOMENDASI TONSILEKTOMI NON EBM

- 389 sampel tonsil utuh

Grup dokter I
- 174 (45%) rekomendasi TE
- 215 (55%) tidak TE
Grup dokter II
- rekomendasi TE: 99 (46%)
- tidak TE: 116 (54%)
Grup dokter III
- rekomendasi TE: 51 (44%)
12

12

HOW TO GET EVIDENCE ?

1.
2.
3.
4.

INTERNET
PRINTED JOURNAL
CD ROM
UNPUBLISHED REPORTS

13

PERAN CALON & KLINISI

- peningkatan kualitas & performance diri
- bekal EBM informasi adekuat untuk praktek
- penyusunan pertanyaan klinik
- pemilihan metode diagnostik sesuai
- pemilihan terapi memadai
- motivasi mencari bukti medis terkini

- mau menerima evidence valid terkini dari siapapun

14

CONTOH PERMASALAHAN KLINIK

- pasien wanita, 25 th

keluhan nyeri tenggorok, 2 hari

demam, batuk, pilek
tonsila palatina udem, mukosa hiperemi
suhu badan 38oC, lekopeni ringan
Diagnosis klinik: TONSILOFARINGITIS AKUTA NON SPESIFIK
15

PERTANYAAN ILMIAH KLINIK

1. Apa penyebab tonsilofaringitis akut ?
- viral, bakteriil ?
2. Bagaimana terjadinya demam & lekopeni ringan
- kausa viral, bakteriil ?
3. Apa dan kapan komplikasi terjadi ?
4. Bagaimana cara diagnosis ?
5. Bagaimana terapi pilihan ?
- kapan penggunaan antibiotik ?
6. Bagaimana ramalan penyakit?
16

PROSES DIAGNOSIS
Bagaimana bukti akurasi:
prosedur diagnosis?
alat diagnostik?
Contoh:
bagaimana mendiagnosis apendisitis akut?
- gejala subyektif? obyektif?
- pemeriksaan penunjang?
- konsekuensi terapi?
17

- PERTANYAAN KLINIK/MASALAH BISA BERBEDA

urgensi/prioritas masalah
pengetahuan ilmiah yang dimiliki klinisi
pengalaman klinisi
kepentingan pasien
kepentingan klinisi
sarana diagnostik
pengetahuan ilmiah terkini

18

CONTOH: REKOMENDASI TONSILEKTOMI NON EBM

- 389 sampel tonsil utuh

Grup dokter I
- 174 (45%) rekomendasi TE
- 215 (55%) tidak TE
Grup dokter II
- rekomendasi TE: 99 (46%)
- tidak TE: 116 (54%)
Grup dokter III
- rekomendasi TE: 51 (44%)
19

KENDALA EBM
- tanggung jawab moral/ilmiah
- kemauan calon & klinisi
- orientasi calon & klinisi
- ilmiah, sekedar lulus
- materi
- ketersediaan waktu

20

- ketersediaan sarana akses informasi

- kemampuan penelaahan informasi terkini
- kesadaran menyampaikan informasi terpercaya,
reliabel & terkini kepada calon & klinisi
- arogansi klinisi

21

CONTOH SUMBER INFORMASI EBM

1. The Cohrane Collaboration

2. The Center For Evidence-based Medicine
3. MEDLINE
4. Journal Of Evidence-based Medicine

22

SIMPULAN
Aplikasi EBM dalam klinik bermanfaat untuk:
1. CALON & KLINISI:

memahami pembuktian penyebab sakit

memahami cara mendiagnosis penyakit
memahami cara memilih terapi penyakit
memahami pembuktian prediksi penyakit

2 CALON & KLINISI:

- bekal yang benar dalam praktek sebagai klinisi
23

TERIMA KASIH

24