Anda di halaman 1dari 9

1.

Ilustrasi Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi.
PT ABC mengakuisisi saham berikut ini di bursa efek pada 15 november 2011. Yang
hendak dijualnya diawal tahun 20xx untuk memanfaatkan perubahan harga saham
yang diperkirakan akan terjadi
a. 100.000 saham biasa PT LMN seharga Rp. 2000 per saham plus biaya
transaksi sebesar Rp. 3.000.000
b. 200.000 saham biasa PT XYZ seharga Rp. 3000 per saham plus biaya
transaksi sebesar Rp. 5.000.000
Pada tahun bukunya yang berakhir pada 31 desember 2012, saham tersebut memeiliki
kuotasi harga di bursa efek sebagai berikut
a. Saham biasa PT LMN Rp 1.500 per saham.
b. Saham biasa PT XYZ Rp. 4000 per saham.
Dalam contoh ini , saham tersebut akan di kalsifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan dan perlakuan akuntansi yang diisyaratkan berdasarkan PSAK 55
adalah sebagai berikut :
15 November 2011
Investasi dalam sekuritas diperdagangkan

800.000.000

Beban

8.000.000
Kas

808.000.000

31 Desember 2011
Investasi dalam sekuritas diperdagangkan

150.000.000

Keuntungan belum terealisasi

150.000.000

2. Ilustrasi Asset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia


untuk dijual .
Mengacu pada contoh ilustrasi diatas . angaplah bahwa saham tersebut diakuisisi
sebagai investasi jangka panjang, dan karenanya diklasifikasikan sebagai sekuritas
tersedia untuk dijual.
Dengan menganggap bahwa tahun bukunya berakhir pada 31 desember 2012 saham
tersebut memiliki kuotasi harga di bursa efek sebagai berikut
a. saham biasa PT LMN Rp. 1.300 per saham
b. saham biasa PT XYZ Rp. 3.100 per saham

perlakuannya sebagai berikut :


15 November 2011
Investasi dalam sekuritas tersedia untuk dijual

808.000.000

Kas

808.000.000

31 Desember 2011
Investasi dalam sekuritas tersedia untuk dijual

142.000.000

Akumulasi keuntungan/kerugian

142.000.000

31 Desember 2011
Akumulasi keuntungan/kerugian

200.000.000

Investasi dalam sekuritas tersedia untuk djual

200.000.000

3. Ilustrasi Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.


Pada 1 januari 2011, PT ABC membayar Rp. 104.330.000 untuk mengakuisisi
obligasi yang memiliki nilai nominal sebesar Rp. 10.000.000, suku bunga kupon
sebesar utang bunga 6% pada 31 desember setiap tahun dan jatuh tempo pada 31
desember 2015. PT ABC berniat dan berkemampuan untuk memiliki obligasi tersebut
hingga tanggal jatuh tempo dan karenanya mengklasifikasikan obligasi tersebut
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Ayat jurnal nya adalah sebagai berikut :
1 januari 2011
Investasi dalam obligasi
Kas

104.330.000
104.330.000

31 Desember 2011
Kas

6.000.000
Investasi dalam obligasi

784.000

Penghasilan bunga

5.216.000

31 Desember 2012
Kas

6.000.000
Investasi dalam obligasi

823.000

Penghasilan bunga

5.177.000

31 Desember 2013
Kas

6.000.000
Investasi dalam obligasi

864.000

Penghasilan bunga

5.136.000

31 Desember 2014
Kas

6.000.000
Investasi dalam obligasi

907.000

Penghasilan bunga

5.093.000

31 Desember 2015
Kas

6.000.000
Investasi dalam obligasi

952.000

Penghasilan bunga

5.048.000

Kas

100.000.000
Investasi dalam obligasi

100.000.000

4. Ilustrasi Pinjaman yang diberikan dan piutang


Pada 30 oktober 2011, PT ABC menjual barang seharga Rp. 20.000.000 kepada PT
XYZ dengan syarat kredit 90-hari. Anggaplah bahwa tidak ada masalah penagihan
hingga akhir tahun buku PT ABC pada 31 Desember 2011.
30 oktober 2011
Piutang dagang
Penjualan
31 Desember 2011
Tidak ada Penjurnalan.

AKUNTANSI LINDUNG NILAI

20.000.000
20.000.000

Ilustrasi 35.17
PT ABC (yang tahun bukunya akan berakhir pada 31 Desember) membeli sekuritas
utang dengan binga tetap seharga Rp. 100.000.000 pada 31 Maret 20X1 dan
menngklasifikasinya sebagai investasi 'tersedia untuk dijual' dan menerapkan
kebijakan mencatat keuntungan/kerugian atas penyesuaian nilai wajar secara langsung
ke ekuitas.
Oleh karena adanya penurunan suku bunga pasar, nilai wajar dari sekurita utang naik
menjadi Rp.110.000.000 pada 31 Desember 20X1
Untuk melindungi nilai Rp.110.000.000, PT ABC melindungi nilai dengan
memperoleh swap suku bunga pada 1 Januari 20X2.
Oleh karena adanya suku bunga pasar, nilai wajar dari sekuritas utang turun menjadi
Rp.6.000.000, dan nilai wajar swap suku bunga derivatif naik menjadi Rp.6.000.000
pada 31 Desember 20X2.
Ayat Jurnal yang sesuai adalah sebagai berikut :
31/3/XI
Dr. Investasi dalam
Sekuritas utang
Cr. Kas

100.000.000
100.000.000

31/12/XI
Dr. Investasi dalam
Sekuritas utang
Cr. Akumulasi keuntungan/
Kerugian

10.000.000

10.000.000
Dr. Aset derivatif
Cr. Keuntungan belum
terealisasi
Dr. Kerugian belu terealisasi
Cr. Investasi dalam sekuritas utang

6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000

Catatan:
(a) Keuntungan sebesar Rp10.000.000 atas investasi dalam sekuritas utang di
tahun 20X1 diakui secara langsung dalam ekuitas. Keuntungan tersebut akan
dipulihkan ke laporan laba rugi kompherensif pada saat penghentian
pengakuan akun investasi.
(b) Penyesuaian nilai wajar Rp.10.000.000 di akun investasi harus diamortisasi
sejak 1 januari 20X2 dan seterusnya, serta harus diamortisasi penih pada
tanggal jatuh tempo sekuritas utang tersebut.
(c) Kerugian sebesar Rp. 6.000.000 atas investasi dalam sekuritas utang di tahun

20X2 harus dicatat ke laporan laba rugi komprehensif (dan bukan ekuitas),
karena investasi tersebut kini dilindung nilai.
(d) Di tahun 20X2, tidak ada keuntungan atau kerugian atas eksposur nilai wajar,
karena terdapat lindung nilai yang 100% efektif.
(e) Di laporan posisi keuangan per 31 Desember 20X2 investasi dalam sekuritas utang
akan di catat sebesar Rp.104.000.000, sedangkan aset derivatif akan dicatat sebesar
Rp. 6.000.000, sehingga total menjadi Rp. 110.000.000. (selama lindung nilainya
efektif, total investasi dalam sekuritas utang dan aset derivatif adalah Rp.110.000.000)
LINDUNG NILAI ATAS NILAI WAJAR
Ilustrasi 35.18
PT M (sebuah perusahaan yang dikelola di Indonesia Rp sebagai mata uang
fungsionalnya dan 31 Desember sebagai akhir tahun bukunya). Pada 1 April 20X1
telah menjual barang pada PT S (sebuah perusahaan yang dikelola di singapura
dengan $ sebagai mata uang fungsionalnya), yang ditagihkan sebesar S$ 10.000 pada
30 September 20X1.
Nilai tukar antara S$ dan Rp pada tanggal penyesuaian adalah sebagai berikut.
Pada 1 April 20X1 :
Kurs spot (saat ini) :
S$1 = Rp. 2.200
Kurs 6-bulan ke depan
S$1 = Rp. 2.100
Pada 30 September 20X1:
Kurs spot :

S$1 = Rp. 2.050

Skenario A
PT M memutuskan untuk tidak melindung nilai eksposur nilai tukar. Ayat jurnal yang
sesuai adalah sebagai berikut.
1 April 20X1
Dr. Piutang dagang
22.000.000
Cr. Penjualan
22.000.000
(mencatat penjualan)
30 September 20X1
Dr. Kas
20.500.000
Dr. Kerugian nilai tukar
1.500.000
Cr. Piutang dagang
22.000.000
(mencatat penerimaan S$10.000 dari PT S)
Perhatikan bahwa akibat perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan, PT M
menderita kerugian nilai tukar sebesar Rp.1.500.000.
Skenario B
PT M memutuskan untuk melindungi nilai eksposur nilai tukar dengan memiliki
kontrak forward kurs pada 1 april 20X1 untuk menjual S$10.000 pada 30 September
20X1.

PT M juga memutuskan untuk menerapkan akuntansi lindung nilai berdasarkan


dengan PSAK 55 (ini adalah lindung nilai atas nilai wajar berdasarkan PSAK 55)
dengan menggunakan kurs forward sebagai dasar pengukuran, ayat jurnal untuk
mencatat transaksi ini adalah
1 april 20X1
Dr. Piutang dagang
Cr. Penjualan
(mencatat penjualan)

21.000.000
21.000.000

Tidak ada ayat jurnal yang dibutuhkan untuk kontak forward kurs. Hanya
memorandum yang dibutuhkan untuk mencatat fakta bahwa kontrak forward kurs
telah dimasukan kedalam lindung nilai atas nilai wajar.
30 September 20X1
Dr. Kas
Dr kerugian nilai tukar
Cr. Piutang dagang

20.500.000
500.000
21.000.000

(mencatat penerimaan S$10.000 dari PT S)


Dr piutang lainnya
Cr. Keuntungan nilai tukar
(penyesuaian nilai wajar untuk utang kontrak)

500.000

Dr. Kas
Cr. Piutang lainnya

500.000
500.000

500.000
(penyesuaian sekaligus atas kontrak forward kurs)
Perhatikan bahwa, dengan akuntansi lindung nilai atas nilai wajar, PT M dilindungi
dari resiko nilai tukar. Beberapapun nilai tukar yang berlaku pada 30 September
20X1, penjualan ini akan dicatat pada angka Rp. 21.000.000 (harga penjualan S$
10.000 pada nilai dolar yang sudah ditetapkan sebesar S$ 1 = Rp.100), dan
penerimaan kas neto adalah Rp.21.000.000 ( Rp.20.500.000+ Rp.500.000). Selain itu,
kerugian atas nilai tukar dagang akan saling hapus dengan keuntungan atas kontrak
forward kurs.
Namun perhatikan bahwa terdapat biaya yang terkait dalam lindung nilai (yaitu, laba
yang dibuat oleh pedagang efek nilai tukar Rp.100 ( Rp.2.200 - Rp. 2.100)) hal ini
akan dijelaskan lebih rinci dalam perlakuan alternatif dibawah ini.
*sebagai alternatif lain, kurs spot dapat digunakan, maka ayat jurnal untuk mencatat
transaksi diatas adalah sebagai berikut :
1 April 20X1
Dr. Piutang Dagang

22.000.000

Cr. Penjualan
22.000.000
(mencatat penjualan)
Dr. Piutang Kontrak
Dr. Premi
Cr. Utang Kontrak

21.000.000
1.000.000
22.000.000

30 September 20X1
Dr. Kas
Dr. Kerugian nilai tukar
Cr. Piutang dagang

20.500.000
1.500.000
22.000.000

( mencatat penerimaan sebesar S$ 10.000 )


Dr. Utang kontrak
Cr. Keuntungan nilai tukar

1.500.000
1.500.000

Dr. Kas
Dr. Utang kontrak
Cr. Piutang kontrak

500.000
20.500.000
21.000.000

( penyelesaian sekaligus atas kontrak forward kurs )


Perhatikan bahwa, karena lindung nilai atas nilai wajar, PT M mampu mengunci kurs
S$ 1 = Rp. 2.100 dalam laporan llaba rugi koprehensif akan ada penjualan sebesar
Rp.22.000.000

beban

premi

sebesar

Rp.

1.000.000

dan

tidak

ada

keuntungan/kerugian nilai tukar. Penerimaan kas neto sebesar Rp.21.000.000


( Rp.20.500.000 - Rp. 500.000 ) premi Rp. 1.000.000 menunjukan biaya lindung nilai.
LINDUNG NILAI ATAS ARUS KAS
Ilustrasi 35.19
Pada 10 November 20X1, PT ABC (yang tahun bukunya berakhir pada 31 Desember)
melakukan lindung nilai atas arus kas melalui derivatif untuk sebuah transaksi yang
diperkirakan terjadi pada april 20X2.
Skenario A
Perhitungan nilai wajar instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai pada 31
Desember 20X1 mengungkapkan hal berikut.
Keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai:
Kerugian dalam nilai kini arus kas yang diperkirakan
dari item yang dilindungi nilai

Rp100.000
Rp. 70.000

Dalam contoh ini, lindung nilai di atas tidak efektif berdasarkan paragraf 96, karena
berada dikisaran 80% hingga 125% dan transaksi ini tidak memenuhi kualifikasi
akuntansi lindung nilai.
Skenario B
Perhitungan nilai wajar instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai pada 30
Desember 20X1 mengungkapkan hal beikut:
Keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai:
Rp100.000
Kerugian dalam nilai kini arus kas yang diperkirakan
dari item yang dilindungi nilai
Rp. 90.000
Dalam contoh ini, lindung nilai di atas tidak efektif berdasarkan paragraf 96, karena
berada dikisaran 80% hingga 125% dan transaksi ini memenuhi kualifikasi akuntansi
lindung nilai (dengan asumsi bahwa konsumsi lainnya di paragraf 96 juga terpenuhi).
Dengan menerapkan paragraf 104, keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai
harus dialokasikan ke dalam bagian yang efektif dan bagian yang tidak efektif. Dalam
contoh ini, bagian dari keuntungan atas instrumen lindung nilai yang efektif adalah
Rp.90.000, dan harus diakui secara langsung dalam ekuitas; sedangkan bagian dari
keuntungan yang tidak efektif adalah Rp.10.000 dan akan diakui secara langsung
dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun 20X1.
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :
Dr. Investasi dalam derivatif
Cr. Akumulasi keuntungan/kerugian
Cr. Keuntungan belum terealisasi

100.000
90.000
10.000

Skenario C
Perhitungan nilai wajar instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai pada 31
Desember 20X1 mengungkapkan hal beikut:
Keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai:
Rp100.000
Kerugian dalam nilai kini arus kas yang diperkirakan
dari item yang dilindungi nilai
Rp. 105.000
Dalam contoh ini, lindung nilai di atas tidak efektif berdasarkan paragraf 96, karena
berada dikisaran 80% hingga 125% dan transaksi ini memenuhi kualifikasi akuntansi
lindung nilai (dengan asumsi bahwa konsumsi lainnya di paragraf 96 juga terpenuhi).
Dengan menerapkan paragraf 104, keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai
harus dialokasikan ke dalam bagian yang efektif dan bagian yang tidak efektif. Dalam
contoh ini, keuntungan atas instrumen lindung nilai tersebut yang 100% efektif adalah
Rp.100.000, dan harus diakui secara langsung dalam ekuitas; sedangkan kerugian
lindung nilai adalah Rp.5.000 akan diabaikan (karena item yang dilindung nilai belum
diakui)
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

Dr. Investasi dalam derivatif


Cr. Akumulasi keuntungan/kerugian

100.000
100.000

Anda mungkin juga menyukai