Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi Anaphylactic Schock

Pada saat antigen berikatan dengan IgE pada permukaan sel mast, sel mast akan
mengalami degranulasi dan mengeluarkan berbagai mediator inflamasi seperti
histamin, prostaglandin, kinin, dan leukotrien. Efek mediator inflamasi tersebut
adalah meningkatnya permeabilitas kapiler, vasodilatasi perifer, dan konstriksi
otot polos (spasme bronkus, laring, dan saluran cerna). Meningkatnya
permeabilitas kapiler akan menyebabkan ekstravasasi cairan intravaskuler
sehingga menyebabkan edema dan hipovolemi relatif. Adanya vasodilatasi perifer
turut memperberat hipovolemi relatif dengan menurunnya tahanan pembuluh
darah perifer. Hipovolemi relatif akan menyebabkan turunnya curah jantung dan
menurunnya perfusi jaringan sehingga pasien jatuh dalam kondisi syok.

Patofisiologi Dengue Shock Syndrome

Dengue shock syndrome (DSS) muncul akibat adanya aktivasi komplemen akibat
kompleks virus-antibodi. Adanya aktivasi komplemen terutama C3a dan C5a akan
menyebabkan munculnya anafilatoksin yang menyebabkan permeabilitas vaskuler
meningkat. Adanya peningkatan permeabilitas vaskuler menyebabkan kebocoran
plasma yang apabila berlangsung terus menerus akan menyebabkan hipovolemia.
Adanya hipovolemia menyebabkan perfusi jaringan yang inadekuat sehingga
pasien mengalami syok.

Anda mungkin juga menyukai