Anda di halaman 1dari 190

Dasar Analisis Teknikal

AnalisisTeknikaltelahmenjadisangatpopularakhirakhirinikarenabanyakorangpercayabahwa
historidatadarihargamerupakanindikasiyangkuatuntukmenganalisapergerakanhargakedepan.orang
yangmenggunakananalisisteknikaljugapercayahargabergeraktidaksecaraacaksehinggapergerakan
hargadapatdiprediksibaiktrendmaupunpolanya.

"Apa"adalahlebihpentingdaripada"Mengapa"
Dalambukunya,ThePsychologyofTechnicalAnalysis,TonyPlummermengatakan,"analisisTeknikal
tahubahwahargaadalahsegalanya,tetapitidakdengannilainya"Teknikalisyangmerupakansebutan
bagiorangyangmelakukananalisisTeknikal,adalahanalisisyangmempelajarimengenaiduahalberikut
ini,Apayangterjadidenganharganya?Apasajahistorypergerakanharganya?
Harga yang terjadi adalah refleksi transaksi antara penawaran dan permintaan dari harga yang
diperdagangkan.Tujuandariparaanalisadalahmeramalkanarahhargakedepan.Denganmemfokuskan
diharga dan hanya harga itu sendiri, Analisis tekknikal menunjukkan pendekatan langsung. Berbeda
analisis Fundamental ini adalah studi mengenai pertanyaan, mengapa dengan harganya?. Pertanyaan
MengapaadalahsangatluasdanterkadangalasandariFundamentalisadalahsangatberprasangka.Analis
teknikal percaya adalah terbaik untuk melakukan konsentrasi pada apa dan melupakan mengapa.
Mengapaharganyabergeraknaik?Mengapasebelumnyaharganaik?

Mengenal Grafik
Apakah
Grafik
itu?
Harga grafik adalah serangkaian harga yang digambarkan dengan jangka waktu tertentu; atau
chart adalah grafik yang menunjukkan pergerakan harga dalam pereode tertentu dan terdiri dari
waktu (X-Axis) dan harga (Y-axis). Pilihan untuk waktu yang digunakan tergantung dari kita
yang menggunakan. Jika kita menggunakan Chart untuk menentukan trend jangka panjang kita
sebaiknya menggunakan time frame yang lebih panjang begitu juga sebaliknya jika kita ingin
menentukan pergerakan jangka pendek sebaiknya kita menggunakian time frame yang lebih
pendek pula.
Chart dari analisis teknikal
Kita akan menjelaskan konstruksi dari grafik line, bar dan candlestick.meskipun ada beberapa
metode yang tidak kami sebutkan tetapi ini adalah yang umum.
Line
Chart
Line chart menunjukkan garis yang menunjukkan harga terakhir atau harga penutupan. Harga
terakhir atau harga penutupan adalah harga terakhir yang ditunjukkan dalam periode waktu
tertentu.

Bar Chart
Bar Chart pada dasarnya telah menginformasikan semua harga yang terjadi berbeda dengan line
chart yang hanya menunjukka harga yang terakhir atau harga penutupan. Bar chart terdari dari
garis vertical yang menunjukkan harga tertingginya (High) dan harga terendahnya (Low) dalam
pereode waktu tertentu, kemudian harga pembukaan dan harga penutupan ditunjukkan dengan
garis pendek horizontal, isebelah kiri adalah harga pembukaan dan sebelah kanan adalah harga
penutupan.

Grafik bar sangat efektif karena tidak memerlukan ruang tempat yang luas jika disbanding
dengan grafik candle.
Candlestick
Chart
Betuk informasi yang ditunjukkan grafik candlestick sama persis dengan garafik bar keseluruhan
informasi data yang berjalan telah ditunjukkan hanya saja dalam grafik candlesticks informasi
harga pembukaan dan harga penutupan ditunjukkan dengan bodi, jika harga penutupan lebih
rendah dari harga pembukaan biasanya bodi candle ditunjukkan dengan blok warna, dan jika
harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan biasanya candlestics ditunjukkan dengan
warna netral atau tidak berwarna.
Contoh

dalam

grafik

adalah

kesimpulan
Meskipun ada beberapa tekhnik grafik yang berbeda, tidak ada satu methodepun yang sempurna.
Setiap metode mempunyai interprestasi yang unik, dan masing masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Misalnya breakout dengan candle tidak sama dengan breakout dengan grafik line.
kunci
untuk
berhasil
adalah
dedikasi,
fokus,
dan
konsisten
Dedikasi : pelajari analsisi grafik aplikasikan pengetahuan anda dan selalu kembangkan.
Fokus: batasi pengguanaan grafik, indicator, dan metode yang akan digunakan pelajari cara
penggunannya.
dan
cara
memanfaatkan
dengan
baik.
Consistency: pelajari secara regular setiap hari akan lebih baik.

Kekurangan dan Kelebihan Analisis Teknikal


Trader yang sukses atau trader bukan umumnya akan berpikir lebih dari sekedar memprediksi
berjam-jam mencari rumus atau prediksi yang paling tepat atau juga mengumpulkan setumpuk
berita yang tidak akan pernah habis, mereka pasti tahu bahwa pasar bergerak bebas baik naik
maupun turun, seratus atau 500 point ini adalah urusan pasar dan bukan urusan kita!
Analisis tekhnikal didasari oleh asumsi yang kuat bahwa harga yang ada sudah merefleksikan
semua informasi yang ada! Bagi pemegang teori ini mereka mengatakan tidaklah penting apakah
informasi yang didapat adalah untuk umum atau tersembunyi khusus bagi orang-orang tertentu,
jika semua informasi telah direfleksikan dalam harganya maka investors atau traders tidak akan
dapat menemukan atau mengeksploitasi informasi berita yang ada. Analisis tekhnikal murni
percaya bahwa pasar adalah sangat kuat merefleksikan kondisi sebenarnya dan semua informasi
akan direfleksikan dalam harga. Sehingga dengan asumsi ini tekhnikalis dapat meramalkan
pergerakan harga dengan informasi data yang ada.
Beberapa kelemahan Analisis Teknikal
Jika anda sangat percaya dengan analisis tekhnikal yang sekarang ini terus berkembang
sebaiknya anda juga ingat bahwa analysis Tekhnikal juga mempunyai beberapa kelemahan.

Analisis tekhnikal adalah bias.


Analisis tekhnikal adalah sangat subjektif dan secara personal kondisi ini dapat direfleksikan
ketika kita melakukan analisa. Ketika kita menganalisa harga dan kebetulan harga naik maka
Kondisi Bias bullish akan membayangi, kemudian ketika pasar bergerak turun maka kondisi
tekhnikal akan mengindikasikan turun.kenapa hal ini bisa terjadi? Karena semua analisis
tekhnikal adalah mengikuti harga. Coba bayangkan kalo anda melihat grafik dan indicator
menginformasikan naik kemudian anda melaksanakan transaksi beli kemudian beberapa menit
kemudian harga berbalik turun dan indicator merubah arahnya menjadi turun.
Analisis Tekhnikal membuka banyak Interprestasi.
Selain bersifat bias Analisis tekhnikal juga membuka banyak intreprestasi (Penafsiran). Antara
analist yang satu dengan yang lain mempuyai prediksi yang berbeda dengan melihat harga yang
sama. Keduanya dapat membuat garis support dan resistance yang logis untuk membenarkan
posisi mereka masing-masing. Selain itu dengan time frame yuang berbeda maka anda akan
menemukan berbagai macam informasi yang berbeda-beda tergantung dari time frame yang di
pergunakan. Subyektifitas dalam analisis tekhnikal ini terlihat pada saat kita mempunyai
keyakinan untuk naik kemudian kita mencoba mencari indicator atau pola harga yang
mendukung persepsi kita.
Sangat Terlambat
Analisis tekhnikal telah banyak di kritik karena keterlambatannya memberikan informasi.
Menjadi sangat beresiko ketika anda benar-benar menjalankan transaksi ketika analisis tekhnikal
benar-benar sudah konfirmasi baik time frame jangka pendek maupun jangka panjang. Anda
akan menemukan bahwa apa yang anda lakukan adalah sudah terlambat. Sebaliknya jika anda
mengandalkan time frame jangka pendek untuk memberikan signal yang lebih cepat maka anda
akan menemukan banyak sekali signal palsu
Selalu mempuyai level harga yang berubah ubah
Ketika target harga terpenuhi, selalu ada lagi target harga yang lain yang di perhitungkan.
Tekhnikalis di salahkan karena hal ini mereka tidak pernah tetap pendiriannya. Meskipun dalam
kondisi Bullish selalu ada beberapa indicator dan beberapa level yang di pertimbangkan untuk
opini ini.
Tidak memiliki kepastian
Tidak semua Signals technical dan pola-pola ini dapat diandalkan. Ketika anda memulai belajar
analysis Tekhnikal, anda akan menemukan pola dan indicator yang tidak saling
mendukung.misalnya anda akan melakukan sell karena pola yang terbentuk adalah Double Top
dan harga telah menebus garis neckline.tapi setelah anda melihat indicator terenyata belum
neununjukkan konfirmasi. atau mungkin dengan menggunakan Pereode waktu yang berbeda
indikator dengan menggunakan indicator A kemungkianan malah mengindikasikan
sebaliknya.atau anda mungkin ragu jangan-jangan harga dimana kita kita melakukan sell adalah
harga Support untuk membentuk pola triple top. Hal ini yang sering membuat kebingungan di
antara trader dan investor analissi tekhnikal tidak memiliki kepastian
Berbeda halnya jika anda selama ini belajar yang mengajarkan tentang analisis tekhnikal, anda

sebaiknya perhatikan bahwa yang anda lihat adalah history data sehingga sepertinya teori yang
diajarkan adalah sangat sempurna sehingga cukup mempunyai kapastian.sell ketika indikator
mengatakan sell atau buy jika inidikator menginformasikan buy
Beberapa kelebihan dari Analisis Tekhnikal
Banyak sekali trader yang telah saya jumpai dan hampir semua yang pernah saya temui, mereka
sangat dekat sekali dengan analisis tekhnikal, cara ini dikenal bukan hanya caranya yang praktis
tetapi juga sangat menghemat waktu dibandingkan dengan analisis fundamental.
Ada beberapa alasan mengapa menggunakan analisis tekhnikal diantaranya adalah;
Fokus pada Harga
Jika tujuan kita adalah memprediksi pergerakan harga dimasa mendatang, maka masuk akal
untuk memfokuskan pada pergerakan harga baik data harga masa lalu atau yang sedang terjadi.
Teknikalis menganggap bahwa Pergerakan harga yang terjadi adalah refleksi dari perilaku
dipasar yang ditunjukkan dengan pergerakan harga. dengan memfokuskan hanya kepada
pergerakan harga maka hal ini akan jelas mempersingkat waktu dan kita tidak banyak
dipusingkan dengan banyak berita-berita.
Permintaan,Penawaran dan pergerakan harga
Banyak orang yang menggunakan analisis tekhnikal mengunakan data harga open, high, low and
close ketika menganalisa pergerakan harga pasar.ada informasi yang dapat diambil dari
informasi harga tersebut. Meskipun data ini tidak dikatakan banyak memberikan informasi.
Bagaimnapun juga memanfaatkan semua data open, high, low dan close aka merefleksikan
kekuatan supply dan demand yang terjadi pasar .
Support/Resistance
Secara simple Gafik dapat membantu untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Ini
biasanya ditandai dengan harga yang beberapa pereode waktu yang relative lama bergerak dalam
range harga tertertentu, ini adalah informasi buat kita bahwa kekuatan permintaan dan
penawaran adalah mengalami kemacetan. Ketika harga bergerak keluar dari range harga maka
ini adalah signal bahwa baik penawaran atau permintaan memulai melakukan penekanan. Jika
harga sudah melewati garis atas (resistance) maka dikatakan bahwa permintaan adalah
pemenangnya sedangkan sebaliknya jika harga menembus garis bawah (support) maka
penawaran mempunyai control lebih terhadap permintaan.
History Harga
Grafik harga dapat memberikan banyak informasi yang bermanfaat. Membaca history data harga
grafik dalam pereode waktu adalah sangat mudah. Grafik adalah lebih mudah dari pada
membaca angka-angka, dengan history data ini kita dapat mengidentifikasi;

Reaksi sebelum dan sesudah setelah level pentingnya.

Sebelum dan pergerakan volatile sekarang..

History volume atau level trading.

Kekuatan relative dari harga.

Diikuti dengan Entry Point dan Exit Point


Dengan Analisis Tekhnikal kita dapat menenentukan waktu yang tepat untuk melakukan entry
point maupun exit point, Beberapa analis menggunakan analisis Fundamental untuk
memutuskan apa yang akan kita beli dan analisis tekhnikal dapat memutuskan kapan kita harus
membeli. Ini adalah bukan rahasia bahwa waktu (Timing) merupakan kunci penting dalam
menjalankan transaksi. Dengan Analisis tekhnikal kita juga dapat menentukan level support dan
resistance sehingga memberikan peluang jika harga mengalami breakouts atau minimal kita
telah waspada untuk melakukan transaksi diarea support atau resistance apakah harga cukup kuat
untuk melakukan penembusan atau harga akan mengalami pembalikan.
Ini juga sangat penting untuk mengetahui history dari harga. Ketika harga mengalami pergerakan
sempit dalam pereode waktu yang lama maka pasar sedang mengalami konsolidasi yang
merupakn signal gerakan yang akan terjadi kemudian atau ketika harga bergerak tajam maka kita
bisa menunggu untuk terjadi pembalikan.

Indikator Forex
Secara sederhana indikator dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu trendline indicator,
oscillator dan momentum indicator.Trendline indicator memiliki kegunaan utama untuk
mengetahui trend yang sedang terjadi dengan
rentang periode yang ada. Meskipun demikian trendline indicator dapat juga
digunakan untuk mengetahui hal lainnya seperti support dan resistance point, dsb.
Indikator Oscillator memiliki ciri yang khas yaitu memiliki rentang nilai yang terbatas, biasanya
0-100. RSI, Stochastic oscillator merupakan contoh indikator jenis ini. Biasanya digunakan
untuk menentukan overbought dan oversold point yang pada akhirnya akan memicu uptrend atau
pun downtrend.
Momentum indicator digunakan untuk mengetahui seberapa cepat akselarasi sebuah trend
sehingga kita dapat mengetahui seberapa lama trend tersebut akan berlangsung.

Trend line

Analisis Tekhnikal dibangun dengan asumsi bahwa harga bergerak berdasarkan trend. garis trend adalah alat yang
sangat penting dalam analisis tekhnikal baik untuk mengidentifikasikan trend maupun di gunakan untuk
mengidentifikasi harga support & Resistance. ini adalah sangat penting anda memahami tentang Support dan
Resistance sebelum anda melanjutkan materi selanjutnya.
a.
Garis
Tren
Meningkat
(Uptrend)
Garis Trend naik adalah Garis Memiliki kemiringan (slope) positif. ada dua titik minimal yang harus
dihubungkan dalam trend yang menaik, dimulai dari titik terendah yang kemudian diteruskan harga
yang mengalami kenaikan dan membentuk harga terendah yang lebih tinggi dari harga terendah sebelumnya.
pergerakan harga dalam trend ini akan mencapai titik harga yang lebih tinggi dari kenaikan harga sebelumnya dan
setiap gerakan naik akan mencapai titik harga yang lebih tinggi setelah harga mengalami koreksi. Ini berarti, apabila
harga digambarkan dalam bentuk grafik dan titik dasar harga yang terjadi secara berturut-turut lebih tinggi dari titiktitik dasar sebelumnya, maka harga dikatakan mengikuti pola tren naik.Tren naik ini mengindikasikan untuk
sementara
waktu,
kekuatan
permintaan
lebih
kuat
dari
kekuatan
pasok
(suplai).
Sebuah trend naik dikatakan masih berlaku selama harga yang tejadi dipasar tetap berada diatas garis tren naik
(uptrend line) atau setara dengan garis tersebut. jika harga sudah melampui garis trend yang terjadi maka dapat
dipertimbangkan bahwa harga akan mengalami perubahan tren.
b.
Garis
Trend
Menurun
(Downtrend)
Garis tren menurun (down trend) adalah kebalikan dari garis tren menaik (Uptrendline). Syarat garis ini dibentuk
jika ada minimal dua titik harga tertinggi dari harga yang bergerak dan Titik yang kedua harus lebih rendah dari titik
yang pertama. Garis Downtrend berlaku sebagai garis resistance, dan mengindikasikan bahwa supply(penawaran)
lebih banyak dari pada demand(permintaan) dan harga penawaran akan semakin banyak ketika harga
turun.penurunan harga di kombinasi dengan naiknya penawaran adalah sangat bearish.dan menunjukkan kuatnya
seller menekan pasar.pecahnya garis resistance menunjukkan penawaran mulai berkurang dan perubahan perubahan
trend mulai terjadi. Untuk lebih jelas mengenai penjelasan ini silahkan lihat artikel tentang Dow Theory
c.
Trend
Horisontal
(sideaways)
Perbedaan mendasar dengan tren Menaik (uptrend) dan trend Menurun (downtrend) adalah pada trend horizontal ini
garis support dan resistance akan berlaku sekaligus. Karena garis horizontal adalah garis support dan garis
resistance itu sendiri.

Apa itu Fibonacci?


Fibonacci berasal dari kata Leonardo Fibonacci. Dia adalah seorang matematikawan Italia yang
terkenal, juga dikenal sebagai super duper ultra uber geek.
Dia memiliki Aha! saat ketika ia menemukan serangkaian sederhana dari rasio angka yang
diciptakan menggambarkan proporsi alami hal-hal di alam semesta ini.
Rasio timbul dari nomor seri berikut: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144
Rangkaian angka diperoleh dengan dimulai dengan 1 diikuti oleh 2 dan kemudian menambahkan
1 + 2 untuk mendapatkan 3, nomor ketiga. Kemudian, penambahan 2 + 3 untuk mendapatkan 5,
nomor keempat, dan seterusnya.
Setelah beberapa nomor pertama dalam urutan, jika Anda mengukur rasio jumlah apapun ke
nomor yang lebih tinggi berikutnya, Anda mendapatkan 0,618. Sebagai contoh, 34 dibagi 55

sama dengan 0,618.


Jika Anda mengukur rasio antara nomor alternatif Anda mendapatkan 0,382. Sebagai contoh, 34
dibagi dengan 89 = 0,382 dan itu sampai ke dalam penjelasan seperti yang kita akan bahas.
Rasio ini disebut Golden Mean. Oke itu cukup omong kosong. Dengan semua angka-angka,
Anda bisa membuat seekor gajah tertidur. intinya, ini adalah rasio yang Anda HARUS
mengetahui:
Tingkat Fibonacci Retracement
0,236, 0,382, 0,500, 0,618, 0,764
Tingkat Fibonacci Extension
0, 0,382, 0,618, 1,000, 1,382, 1,618
Anda tidak benar-benar perlu tahu bagaimana menghitung semua ini. software charting Anda
akan melakukan semua pekerjaan untuk Anda. seperti beberapa indicator di MT4. Namun, bagus
juga untuk menjadi akrab dengan teori dasar di balik indikator sehingga Anda akan memiliki
pengetahuan untuk mengesankan pacar Anda.
Pedagang menggunakan tingkat retracement fibonacci sebagai potensi dukungan (support) dan
wilayah perlawanan (resistance). Karena banyak trader maka perhatikan tingkat-tingkat yang
sama dan tempat membeli dan menjual mereka untuk memasuki atau menutup perdagangan, dan
level support resistance cenderung menjadi ramalan yang terpenuhi.
Trader menggunakan tingkat ekstensi Fibonacci untuk mengambil tingkat keuntungan . Sekali
lagi, karena banyak trader yang sedang mengawasi tingkat ini, alat ini cenderung lebih sering
digunakan.
Kebanyakan software charting termasuk kedua tingkat retracement fibonacci dan alat-alat
tingkat ekstensi. Dalam rangka menerapkan tingkat Fibonacci pada grafik Anda, Anda harus
mengidentifikasi Swing High dan Swing Low poin.
Swing Tinggi adalah candle dengan setidaknya dua tertinggi lebih rendah pada kedua sisi kiri
dan kanan itu sendiri.
Swing Rendah adalah candle dengan setidaknya dua terendah lebih tinggi pada kedua sisi kiri
dan kanan itu sendiri.

Fibonacci Retracement

Hal pertama yang harus Anda ketahui tentang alat Fibonacci adalah bahwa ini bekerja lebih baik
ketika pasar sedang dalam tren.
Idenya adalah untuk buy long (atau membeli) pada retracement pada tingkat dukungan fibonacci
ketika pasar sedang tren naik, dan untuk sell short (atau menjual) pada retracement pada tingkat
resistensi fibonacci ketika pasar sedang tren turun.
Dalam rangka untuk mencari tingkat retracement, Anda harus mencari level yang cukup penting
dari Swings high dan Swing Lows. Kemudian, untuk downtrend, klik pada Swing High dan tarik
kursor ke Swing low terbaru.
Untuk uptrends, lakukan sebaliknya. Klik pada Swing Low dan tarik kursor ke Swing high
terbaru.
Punya itu? Sekarang, mari kita lihat beberapa contoh tentang bagaimana menerapkan
retracements fibonacci level di pasar.

Uptrend
Ini adalah daily chart AUD / USD.

Di sini kita merencanakan Level retracement fibonacci dengan mengklik Swing low pada
0,6955 pada 20 April dan menyeret kursor ke Swing High pada 0,8264 pada tanggal 3 Juni.
Tada! software ini ajaib bisa menunjukkan tingkat retracement!.
Seperti yang dapat Anda lihat dari grafik, tingkat retracement adalah 0,7955 (23,6%), 0,7764
(38,2%), 0,7609 (50,0%), 0,7454 (61,8%), dan 0,7263 (76,4%).
Sekarang, harapan kita adalah bahwa jika AUD / USD retraces dari titik tertinggi baru-baru ini,
ia akan menemukan dukungan / support pada salah satu tingkat Fibonacci karena pedagang akan

menempatkan buy order pada tingkat ini jika harga naik kembali.
Sekarang, mari kita lihat apa yang terjadi setelah Swing High terjadi.

Harga turun kembali menembus level 23,6% dan terus jatuh selama beberapa minggu. Bahkan
menguji tingkat 38,2% namun tidak dapat menutup harga di bawahnya.
Kemudian, sekitar tanggal 14 Juli pasar kembali bergerak ke atas dan akhirnya menerobos
Swing high. Jelas, membeli pada tingkat fibonacci 38,2% akan menjadi perdagangan jangka
panjang yang sangat menguntungkan!

Downtrend
Sekarang, mari kita lihat bagaimana kita akan menggunakan alat retracement fibonacci selama
kecenderungan untuk menurun. Di bawah ini adalah bagan 4-jam EUR / USD.

Seperti yang Anda lihat, kita menemukan Swing High di 1,4195 pada tanggal 26 dan Swing
Low pada 1,3854 beberapa hari kemudian pada tanggal 2 Februari. Tingkat retracement adalah
1,3933 (23,6%), 1,3983 (38,2%), 1,4023 (50,0%), 1,4064 (61,8%) dan 1,4114 (76,4%).
Harapannya adalah bahwa jika harga retraces dari harga rendah ini, maka akan menghadapi
hambatan pada salah satu tingkat Fibonacci karena pedagang akan siap dengan order sell disana.
Mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya.

oh yeaa, bukankah chart diatas itu sangat indah?


Pasar memang mencoba rally, terhenti di bawah tingkat 38,2% sedikit sebelum pengujian tingkat
50,0%. Jika Anda memiliki beberapa order baik di tingkat% 38,2% atau 50,0, Anda akan kaya
raya!.
Dalam dua contoh diatas, kita melihat bahwa harga menemukan beberapa support atau resistance

sementara pada level retracement fibonacci. Karena kebanyakan orang menggunakan alat
Fibonacci, level tersebut menjadi self-fulfilling.
Satu hal yang harus diperhatikan adalah harga yang tidak akan selalu memantul dari tingkat ini.
Mereka harus dipandang sebagai Zona Minat atau sebagai KAWASAN PEMBUNUHAN.
Untuk saat ini, ada sesuatu yang harus selalu diingat tentang menggunakan alat Fibonacci dan itu
bahwa mereka tidak selalu mudah digunakan!
Dalam pelajaran berikutnya, kami akan menunjukkan kepada Anda apa yang bisa terjadi ketika
fibonacci level gagal.

Disaat Fibonacci Level Gagal


Di bawah ini adalah bagan 4-jam GBP / USD.
Di sini, Anda melihat bahwa pair telah di kecenderungan untuk menurun, sehingga Anda
memutuskan untuk mengambil alat Fibonacci Anda untuk membantu Anda melihat titik masuk
yang baik. Anda menggunakan Swing High di 1,5383, dengan ayunan rendah di 1,4799.
Anda melihat bahwa pair telah tersangkut pada tingkat 50,0% selama beberapa candle.
Anda berkata kepada diri sendiri, Wow, level 50,0% tingkat fib Ini! harga tertahan!
Waktunya untuk sell short!
Anda sell short di pasar dan anda mulai bermimpi bahwa Anda akan mengendarai mobil baru
BMW Z3 bersama bintang sinetron ke puncak..

Sekarang, jika Anda benar-benar menempatkan sell order pada tingkat itu, tidak hanya akan
impian Anda naik dalam asap, namun account Anda akan menerima pukulan serius jika Anda
tidak mengelola risiko Anda dengan benar!
Lihatlah apa yang terjadi.

Ternyata bahwa Swing Low merupakan bagian bawah downtrend dan pasar mulai reli di atas
titik Tinggi Swing.
Pelajaran apa dari hal ini?
Sedangkan tingkat Fibonacci memberikan kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi, seperti
alat-alat teknis lainnya, mereka tidak selalu benar. Anda tidak tahu apakah harga akan mundur ke
level 38,2% sebelum melanjutkan tren.
Kadang-kadang bisa mencapai level 50,0% atau 61,8% sebelum berbalik. Kadang-kadang harga
hanya akan mengabaikan Mr Fibonacci dan melewati semua tingkatan seperti bagaimana
LeBron James pengganggu jalan melalui jalur dengan penuh kekuatan.
Ingat, pasar tidak akan selalu melanjutkan uptrend setelah menemukan support / resistance
sementara, tetapi sebaliknya terus melewati Swing High atau Swing Low terakhir.
Masalah lain yang umum dalam menggunakan alat Fibonacci adalah menentukan Swing Low
dan High untuk digunakan.
Orang-orang melihat grafik berbeda, melihat timeframe yang berbeda, dan memiliki bias yang
berbeda pula. Kemungkinan bahwa saya dan anda punya ide yang berbeda mengenai tempat
dimana swing high dan swing low poin seharusnya.
Intinya adalah bahwa tidak ada cara yang benar dan mutlak untuk melakukannya, terutama

ketika tren pada chart tidak begitu jelas. Kadang-kadang menjadi permainan tebak-tebakan.
Itu sebabnya Anda perlu mengasah keterampilan Anda dan menggabungkan alat fibonacci
dengan alat-alat lain dalam kotak peralatan forex Anda untuk membantu memberikan
kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi.
Dalam pelajaran berikutnya, kami akan menunjukkan cara menggunakan alat fibonacci dalam
kombinasi dengan bentuk lain dari tingkat support resistance dan candle.

Fibs & Support Resistance


Menggunakan tingkat Fibonacci bisa sangat subjektif. Namun, ada cara-cara yang dapat
membantu anda untuk menemukan peluang dalam mendukung Anda.
Sementara alat fibonacci sangat berguna, tidak harus digunakan sendirian.
Rasanya seperti membandingkannya dengan superstar NBA Kobe Bryant. Kobe adalah salah
satu pemain basket terbesar sepanjang masa, tetapi bahkan dia tidak bisa memenangkan gelar
mereka sendiri. Dia perlu beberapa cadangan.
Demikian pula, alat fibonacci harus digunakan dalam kombinasi dengan alat-alat lain. Pada
bagian ini, mari kita apa yang telah Anda pelajari sejauh ini dan mencoba untuk menggabungkan
mereka untuk membantu kita melihat satu perdagangan manis.
Salah satu cara terbaik untuk menggunakan alat Fibonacci adalah untuk melihat potensi tingkat
support dan resistance dan melihat apakah mereka sejalan dengan level retracement fibonacci.
Jika tingkat fib adalah tingkat support dan resistance level, dan Anda menggabungkan mereka,
maka kemungkinan harga memantul dari daerah tersebut jauh lebih tinggi.
Mari kita lihat sebuah contoh bagaimana Anda dapat menggabungkan level support dan
resistance dengan tingkat fib. Di bawah ini adalah daily chart USD / CHF.

Seperti yang anda lihat, chart uptrend baru-baru ini. Lihat semua candle hijau! Anda
memutuskan bahwa Anda ingin masuk kereta USD / CHF .
Tetapi pertanyaannya adalah, Kapan Anda memasuki pasar? Anda menggunakan alat
fibonacci, memasang swing low pada 1,0132 pada 11 Januari dan swing high harga 1,0899
pada 19 Februari.
Sekarang tabel Anda terlihat cukup manis dengan semua level fibs tersebut.

Sekarang kita memiliki kerangka kerja untuk meningkatkan probabilitas kita untuk menemukan
entri yang solid, kita dapat menjawab pertanyaan Di mana harus memasuki pasar?
Anda melihat ke belakang sedikit dan Anda melihat bahwa harga 1,0510 adalah tingkat support
yang baik di masa lalu dan hanya terjadi untuk berbaris dengan tingkat Fib 50,0% retracement.
Sekarang bahwa sudah tembus, bisa berubah menjadi support dan menjadi tempat yang baik

untuk membeli.

Jika Anda menempatkan order buy di sekitar tingkat Fib 50,0%, Anda pasti akan sangat bahagia!
Akan ada beberapa saat yang cukup menegangkan, terutama pada tes kedua tingkat dukungan
pada tanggal 1 April. Harga berusaha untuk menembus tingkat dukungan, tapi gagal menutup di
bawahnya. Akhirnya, pair memecahkan Swing high terakhir dan kembali uptrend nya.
Anda dapat melakukan setup yang sama pada kecenderungan untuk menurun juga. Intinya
adalah Anda harus mencari tingkat harga yang tampaknya memiliki zona level yang penting di
masa lalu. Jika Anda berpikir tentang hal ini, ada kemungkinan lebih tinggi bahwa harga akan
memantul dari tingkat ini.
Mengapa?
Pertama, sebagaimana kita bahas di kelas 1, support dan resistance adalah tingkat daerah yang
baik untuk membeli atau menjual karena trader lain juga akan mengamati tingkat ini seperti
elang.
Kedua, karena kita tahu bahwa banyak pedagang juga menggunakan alat Fibonacci, mereka
mungkin mencari untuk melompat dengan level fib itu sendiri.
Dengan trader melihat support yang sama dan tingkat resistensi, ada kesempatan baik bahwa ada
satu ton pesanan pada satu zona harga.
Meskipun tidak ada jaminan bahwa harga akan memantul dari level tersebut, setidaknya Anda
dapat lebih percaya diri dengan transaksi Anda.

Fibs & Trend Line


Alat lain yang baik untuk digabungkan dengan Fibonacci adalah garis trend (trend line).
Lagipula, Fibonacci level bekerja dengan baik ketika pasar trending, jadi ini sangat masuk akal!
Ingat bahwa setiap kali pair berada sedang mengalami trend naik, trader menggunakan tingkat
Fibonacci retracement sebagai cara untuk masuk pasar. Jadi mengapa tidak mencari tingkat di
mana tingkat Fib bersentuhan dengan trend?

Berikut adalah chart AUD / JPY H1. Seperti yang Anda lihat, harga telah menghormati garis
tren jangka pendek selama beberapa hari.
Anda berpikir , Hmm, itu uptrend sangat manis seperti yang saya inginkan. Buy AUD / JPY,
bahkan jika itu hanya untuk perdagangan jangka pendek. Aku akan membeli jika menyentuh
garis tren lagi.
Sebelum Anda melakukan hal itu, kenapa tidak mencoba menggunakan Fibonacci? Mari kita
lihat apakah kita bisa mendapatkan harga entri yang lebih pasti.

Di sini kita merencanakan level retracement fibonacci dengan menggunakan Swing yang rendah
pada 82,61 dan Swing Tinggi di 83,84.
Perhatikan bagaimana level fibs 61,8% 50,0% yang berpotongan dengan garis trend.
Bisakah tingkat ini berpotensi sebagai support? Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya!

Lihatlah, Tingkat Fib 61,8% , harga memantul di sana sebelum kembali naik. Jika Anda telah
melakukan order pada tingkat itu, Anda akan memiliki entri yang sempurna!
Beberapa jam setelah menyentuh garis tren, harga yang diperbesar seperti Astroboy, meledak
melewati swing high.

Fibs & Candlestick


Jika Anda perhatikan, Anda akan tahu sekarang bahwa Anda dapat menggabungkan alat
fibonacci dengan support dan resistance dan garis trend untuk menciptakan trading strategi super
keren tapi sederhana. Tapi kita ini belum selesai! Dalam pelajaran ini, kita akan mengajarkan
anda bagaimana menggabungkan alat fibonacci dengan pengetahuan Anda tentang pola-pola
candlestick Jepang yang Anda pelajari di kelas 2.
Dalam menggabungkan alat fibonacci dengan pola candle, kita akan mencari candle yang
lengkap yang dapat memberitahu kita ketika tekanan beli atau jual habis, dan dapat memberikan
petunjuk tentang kapan harga akan terus mengikuti trend.
Kita akan menyebutnya fibonacci Candlesticks, atau fib stick singkatnya. Cukup menarik,
ya? Mari kita lihat sebuah contoh untuk membuat ini lebih jelas.
Di bawah ini adalah chart 1-jam EUR / USD.

Pasangan ini tampaknya telah dalam kecenderungan untuk menurun minggu lalu. Apakah akan
ada kesempatan untuk masuk pada trend ini? Anda tahu apa artinya ini. Sudah waktunya untuk
mengambil alat fibonacci dan mulai bekerja!
Seperti yang dapat Anda lihat dari grafik, kita telah menetapkan Swing High di 1,3364 pada
tanggal 5 Maret, dengan Swing Low pada 1,2523 pada 7 Maret.
Karena ini hari Jumat, Anda memutuskan untuk hanya tenang, dan berhenti trading, dan
memutuskan kapan Anda ingin masuk setelah Anda melihat grafik setelah akhir pekan.

Whoa! Pada saat Anda membuka grafik, Anda melihat bahwa EUR / USD telah terangkat sedikit
dari harga penutupan Jumat.
Pada tingkat Fib 50,0%, pembeli akhirnya mengangkat harga menjadi lebih tinggi. Anda
memutuskan untuk menunggu dan melihat apakah tingkat Fib 61,8% akan menahan. Setelah itu,
candle terakhir cukup bullish! Siapa tahu, harga akan terus naik!

Nah, akan Anda lihat itu? Sebuah doji berkaki panjang telah terbentuk dan kembali ke tingkat
Fib 61,8%. Jika Anda perhatikan dikelas 2, Anda akan tahu bahwa ini adalah sebuah
pembalikan. Apakah sudah waktunya sell? Anda tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti
(itulah sebabnya mengapa manajemen risiko sangat penting), tetapi kemungkinan pembalikan
terlihat sangat mungkin !

Tepat setelah doji terbentuk, harga terhenti sebentar sebelum menuju lurus ke bawah. Lihatlah
semua lilin merah itu!
Tampaknya bahwa pembeli memang cukup lelah, yang memungkinkan penjual untuk melompat
masuk pasar dan mengambil kendali. Akhirnya, harga jatuh kembali ke Swing Rendah sekitar
500 pips! !
Hal lain yang menyenangkan tentang fib stick adalah bahwa Anda tidak perlu terbatas pada
tingkat fib.
Anda dapat menggunakan pengetahuan Anda tentang formasi candlestick.
Anda bisa menunggu fib stick terbentuk tepat di bawah atau di atas tingkat fib untuk
memberikan konfirmasi lebih lanjut tentang apakah Anda harus melakukan order.

Ekstensi Fibonacci
Penggunaan fibonacci berikutnya akan digunakan untuk menentukan target.
Harus selalu diingat waktu kita trading Jika ragu, tahu kapan kita harus keluar!
Mari kita mulai dengan contoh pada kondisi tren naik.
Pada uptrend, idenya adalah mengambil keuntungan dengan BUY pada fibonacci harga

perpanjangan / ekstensi. Anda menentukan tingkat ekstensi Fibonacci dengan menggunakan tiga
klik mouse.
Pertama, klik pada Swing Low yang signifikan, lalu tarik kursor Anda dan klik pada Swing High
terbaru. Akhirnya, tarik kursor Anda kembali dan klik pada salah satu tingkat retracement.
Ini akan menampilkan masing-masing dari Extension level Harga yang menunjukkan rasio yang
baik dan tingkat harga yang sesuai. Cukup rapi, ya?
Mari kita kembali ke contoh dengan grafik USD / CHF kita menunjukkan Anda dalam pelajaran
sebelumnya.

Tingkat Fib 50,0% ditahan kuat sebagai support dan, setelah tiga tes, pair mata uang akhirnya
kembali melanjutkan uptrend nya.
Pada tabel di atas, Anda bahkan dapat melihat kenaikan harga melewat Swing High sebelumnya.
Mari kita menggunakan ekstensi Fibonacci untuk melihat mana akan menjadi tempat yang baik
Take Profit / mengambil untung.

Berikut ini rekap tentang apa yang terjadi setelah terjadi retracement Swing Low:

Harga rally sampai ke tingkat 61,8%, yang bergerak di Swing High sebelumnya.

Jatuh kembali ke tingkat 38,2%, di mana ia menemukan support

Harga kemudian menemukan resistance pada tingkat 100%.

Beberapa hari kemudian, harga rally lagi sebelum menemukan resistance pada tingkat
161,8%.

Seperti yang dapat Anda lihat dari contoh itu, tingkat 61,8%, 100% dan 161,8% adalah tempat
yang baik untuk mengambil keuntungan.
Sekarang, mari kita lihat sebuah contoh menggunakan tingkat Fibonacci ekstensi dalam trend
turun.
Mari kita lihat lagi chart EUR / USD 1-jam yang telah kita tunjukkan dalam pelajaran Fib stick.

Di sini, kami melihat doji terbentuk tepat di bawah tingkat Fib 61,8%. Harga kemudian
membalik kembali ke Swing rendah.
Mari kita memasang alat Extension fib untuk melihat dimana tempat yang baik untuk
mengambil keuntungan.

Inilah yang terjadi setelah harga balik dari tingkat retracement fibonacci:

Harga menemukan support pada tingkat 38,2%

Tingkat 50,0% sebagai support awal

Tingkat 61,8% juga menjadi daerah support, sebelum harga jatuh untuk menguji Swing
Low sebelumnya

Jika Anda melihat ke depan, Anda akan menemukan bahwa tingkat ekstensi 100% juga
bertindak sebagai support

Kita bisa mengambil keuntungan pada tingkat, 38,2% 50,0%, atau 61,8%. Semua level bertindak
sebagai support, mungkin karena trader lain mengawasi tingkat ini untuk profit taking juga.
Contoh menggambarkan harga yang menemukan setidaknya beberapa sementaradukungan atau
hambatan di tingkat ekstensi Fibonacci tidak selalu, tapi sering cukup untuk benar
menyesuaikan posisi Anda untuk mengambil keuntungan dan mengelola risiko Anda.
Anda harus menggunakan kebijaksanaan Anda dalam menggunakan alat ekstensi fibonacci.
Anda harus menilai berapa lama lagi tren akan terus berlanjut. Kemudian, kami akan
mengajarkan Anda metode untuk membantu Anda menentukan kekuatan sebuah tren.

Stop Loss dengan Fibs


Mungkin sama pentingnya dengan mengetahui tempat untuk memasuki pasar atau mengambil
untung, mengetahui dimana untuk menempatkan stop loss juga penting.
Anda tidak bisa hanya memasuki pasar berdasarkan level fib tanpa tahu di mana akan keluar.
Account Anda akan habis Anda selamanya akan menyalahkan fibonacci jika trading tanpa stop
loss, dan mengutuk namanya dalam bahasa Italia.
Dalam pelajaran ini, Anda akan belajar beberapa teknik dimana anda akan memasang stop loss .
Metode pertama adalah dengan memasang stoploss pada level fibonacci berikutnya.
Jika Anda berencana untuk masuk pasar pada tingkat Fib 38,2%, maka Anda akan menempatkan
stop melebihi tingkat 50,0%. Jika Anda merasa tingkat 50,0% akan tembus, maka Anda harus
memasang stop loss di tingkat 61,8% dan seterusnya. Sederhana, kan?
Mari kita lihat lagi chart EUR 4 jam.

Jika Anda memiliki order di 50,0%, Anda bisa memasang stop loss Anda pada tingkat Fib
61,8%.
Alasannya adalah bahwa Anda percaya bahwa tingkat 50,0% akan berlaku sebagai titik
resistensi. Oleh karena itu, jika harga naik melewati titik ini, berarti anda salah.
Harga mungkin melompat, dan menghentikan Anda, dan akhirnya pergi ke arah order Anda tadi.
Jika hal ini terjai biasanya kami pergi ke sebuah sudut, dan mulai memukul kepala kami di

dinding.
Kami hanya memperingatkan bahwa hal ini mungkin terjadi, kadang-kadang beberapa kali
berturut-turut, jadi pastikan Anda membatasi kerugian anda dengan cepat dan biarkan order
andasesuai dengan tren. Mungkin lebih baik jika Anda menggunakan jenis metode stop loss
untuk jangka pendek.
Sekarang, jika Anda ingin menjadi sedikit lebih aman, cara lain untuk mengatur stop loss Anda
adalah pada Swing Tinggi atau Swing Low terbaru.
Jenis penempatan stop loss akan memberikan usaha anda lebih banyak ruang untuk bernafas dan
memberikan kesempatan yang lebih baik bagi pasar untuk bergerak dalam mendukung
perdagangan Anda.

Jika harga pasar melampaui Swing High atau Swing Low,itu menunjukkan bahwa pembalikan
tren sudah terjadi. Ini berarti bahwa perdagangan Anda atau setup sudah batal dan bahwa Anda
sudah terlambat untuk melompat masuk
Setting stop loss yang lebih besar mungkin akan menjadi hal yang terbaik yang digunakan untuk
jangka panjang, swing trading, dan Anda juga dapat menggabungkan ini menjadi metode
scaling in , yang akan Anda pelajari nanti dalam kursus ini.
Tentu saja, stop loss yang lebih besar, Anda juga harus ingat untuk menyesuaikan ukuran posisi
Anda sesuai.
Jika Anda cenderung untuk berdagang ukuran posisi lot yang sama, Anda mungkin akan
mengalami kerugian besar.

Jadi mana yang lebih baik?

Yang benar adalah, seperti dalam menggabungkan alat fibonacci retracement dengan support dan
resistance, garis trend, dan candle untuk menemukan entri yang lebih baik, akan lebih baik untuk
menggunakan pengetahuan Anda tentang alat ini untuk menganalisis lingkungan saat ini untuk
membantu Anda memilih titik stop loss yang baik.
Sebisa mungkin, Anda tidak boleh hanya mengandalkan tingkatan fib sebagai titik support dan
resistance sebagai dasar untuk penempatan stop loss.
Ingat, penempatan stop loss bukan hal yang pasti, tapi jika Anda dapat memiringkan peluang
dalam mendukung Anda dengan menggabungkan beberapa alat, bisa membantu memberikan
Anda sebuah titik keluar yang lebih baik, lebih banyak ruang untuk perdagangan Anda untuk
bernapas, dan mungkin profit yang lebih baik dan resikonya kecil.

Ringkasan Fibonacci
Level Fibonacci untuk diperhatikan adalah 23,6%, 38,2%, 50,0%, 61,8%, dan 76,4%. dan yang
palin penting adalah 38,2%, 50,0%, dan tingkat 61,8%. Hal ini biasanya termasuk dalam
pengaturan default perangkat lunak retracement fibonacci.
Trader menggunakan tingkat retracement fibonacci sebagai potensi Support dan Resistance .
Karena banyak tarder mengawasi tingkat yang sama untuk tempat buy dan sellmaka fibonacci
bisa menjadi ramalan yang terpenuhi.
Level Ekstensi Fibonacci adalah 38,2%, 50,0%, 61,8%, 100%, 138,2% dan 161,8%.
Trader menggunakan tingkat ekstensi Fibonacci sebagai potensi support dan resistance untuk
menetapkan target keuntungan. Sekali lagi, karena begitu banyak trader yang memperhatikan
tingkat ini dan menempatkan order mereka, alat ini cenderung menjadi ramalan yang terpenuhi.
Dalam rangka menerapkan tingkat Fibonacci pada grafik Anda, Anda harus mengidentifikasi
Swing High dan Swing Low poin.
Swing high adalah candle dengan setidaknya dua puncak lebih rendah pada kedua sisi kiri dan
kanan.
Swing low adalah lilin dengan setidaknya titik low lebih tinggi pada kedua sisi kiri dan kanan.
Probabilitas keberhasilan dapat meningkatkan bila menggunakan alat fib dengan dukungan lain
dan tingkat resistensi, garis tren, dan pola candle untuk order dan stop loss.

Apa itu Divergence Trading?


Bagaimana jika ada cara trading dengan risiko rendah untuk sell di dekat top atau buy di dekat
bottom pada sebuah tren ?
Bagaimana jika Anda sudah dalam posisi buy dan Anda bisa tahu waktu yang tepat untuk keluar
dari pasar?
Bagaimana jika Anda percaya pasangan mata uang akan terus turun namun ingin sell dengan
harga yang lebih baik atau dengan entri yang kurang berisiko?
Ada cara! Ini disebut Divergence Trading.
Singkatnya, perbedaan dapat dilihat dengan membandingkan tindakan harga dan pergerakan
indikator. Tidak peduli apa indikator yang anda gunakan. Anda dapat menggunakan RSI ,
MACD , Stochastic , CCI, dll

Higher High dan Lower Low (tinggi yang lebih tinggi dan
rendah yang lebih rendah)
Harga dan momentum biasanya bergerak seperti seperti Hansel dan Gretel, Batman dan Robin,
Serena dan Venus Williams, garam dan merica Anda mendapatkan intinya kan?
Jika harga membuat higher high , osilator juga harus membuat higher high . Jika harga
bergerak lower low , osilator juga harus membuat lower low .
Jika TIDAK, yang berarti harga dan osilator divergence satu sama lain. Dan itulah mengapa ini
disebut perbedaan/divergence.
Divergence adalah alat yang luar biasa untuk dimiliki di kotak peralatan Anda karena perbedaan
ini memberikan sinyal kepada anda bahwa sesuatu yang mencurigakan sedang terjadi dan bahwa
Anda harus memperhatikanya lebih dekat.
Menggunakan divergence trading dapat berguna untuk menemukan melemahnya tren atau
pembalikan momentum. Bahkan kadang-kadang Anda dapat menggunakannya sebagai sinyal
untuk kelanjutan trend!

Ada DUA jenis divergence:


1. Reguler Divergence
2. Hidden Divergence

Reguler Divergence
Suatu regular divergence digunakan sebagai tanda kemungkinan untuk pembalikan tren.
Jika harga sedang membentuk rendah lebih rendah (lower low/LL), tetapi osilator membentuk
rendah yang lebih tinggi (higher low /HL), ini dianggap sebagai regular bullish divergence.
Hal ini biasanya terjadi pada akhir sebuah tren turun. Jika oscillator gagal membuat lower low
yang baru, kemungkinan bahwa harga akan naik.
Berikut adalah gambar yang menggambarkan regular bullish divergence.

Sekarang, jika harga membentuk tinggi yang lebuh tinggi (higher high / HH), dan oscilator
membentuk tinggi yang lebih rendah (lower high/LH), maka ini dinamakan regular bearish
divergence.

Jenis regular bearish divergence terjadi jika trend naik.


Dalam gambar di bawah, kita melihat harga yang balik arah setelah membentuk higher high
dengan ocilator membentuk lower high.

Seperti yang dapat Anda lihat dari gambar di atas, regular divergence adalah paling baik
digunakan ketika mencoba untuk memilih top dan bottom. Anda sedang mencari daerah dimana
harga akan berhenti dan sebaliknya.
Apakah Anda mengerti semua itu? sangat sederhana kan?
Sekarang Anda sudah tahu regular divergence, sudah waktunya untuk memperkenalkan anda
mengenai hidden divergence dalam bab selanjutnya.
Jangan khawatir, hidden divergence bukan seperti Kamar Rahasia dan tidak sulit untuk
melacaknya. Alasan disebut tersembunyi/ hidden adalah karena divergence ini bersembunyi di
dalam tren yang sedang terjadi.

Hidden Divergence
Divergence tidak hanya terjadi sebagai potensi pembalikan trend, mereka juga dapat digunakan
sebagai tanda untuk kelanjutan tren. Selalu diingat, tren adalah teman Anda, sehingga setiap kali

Anda bisa mendapatkan sinyal bahwa tren akan terus berlanjut, maka hal ini baik untuk anda!
Hidden bullish divergence terjadi ketika harga membentuk rendah yang lebih tinggi (Higher
Low/HL), namun osilator membentuk rendah yang lebih rendah (Lower low/LL).
Hal ini dapat dilihat ketika pairs berada dalam trend naik. Setelah harga membentuk rendah yang
lebih tinggi dan melihat osilator membentuk rendah yang lebih rendah.

Terakhir, kita punya hidden bearish divergence. Hal ini terjadi ketika harga membentuk tinggi
yang lebih rendah (Lower High/LH), tetapi osilator membentuk tinggi yang lebih tinggi (Higher
high/HH). hal ini terjadi waktu trend menurun.

Mari kita rekap apa yang telah Anda pelajari sejauh ini tentang hidden divergence.
Jika Anda trend follower, maka anda harus mendedikasikan waktu untuk menemukan hidden
divergence ini.

Cara Trading Divergence


Sekarang saatnya untuk menggunakan divergence untuk mendapatkan pips.
Di sini kita akan menunjukkan beberapa contoh ketika ada perbedaan antara gerakan harga dan
osilator.
Pertama, mari kita lihat regular divergence. Di bawah ini adalah daily chart USD / CHF.

Kita bisa melihat trendline bahwa USD / CHF dalam trend menurun. Namun, ada tanda-tanda
bahwa trend menurun akan segera berakhir.
Harga telah membentuk rendah yang lebih rendah, dan stokastik (indikator yang kami gunakan)
menunjukkan rendah yang lebih tinggi.
Ada sesuatu yang mencurigakan disini. Apakah pembalikan akan segera terjadi? Apakah sudah
waktunya untuk membeli?

Jika Anda menjawab ya untuk pertanyaan terakhir, maka anda akan menghasilkan banyak pips!
Sebelum kita melanjutkan, apakah anda melihat tweezer bottom yang terbentuk pada lower low
yang kedua?
Hal ini akan memberikan konfirmasi lagi bahwa sebuah tren akan segera berakhir, memberikan

alasan lebih untuk percaya pada divergence!


Selanjutnya, mari kita lihat sebuah contoh dari hidden divergence. Sekali lagi, mari kita lihat
daily chart USD / CHF.

Di sini kita melihat bahwa pair dalam trend menurun. Perhatikan bagaimana harga membentuk
lower high tetapi stokastik sedang membentuk higher high.
Menurut catatan kita, ini adalah bearish hidden divergence! Hmmm, apa yang harus kita
lakukan? Waktu untuk menaiki kembali trend?
Nah, jika Anda tidak yakin, Anda dapat duduk santai dan menonton untuk sementara waktu.

Nah tren turun terus. Harga memantul dari garis tren dan akhirnya terjun hampir 2000 pips.

Trik Momentum
Saat menggunakan divergence sebagai alat yang ada di kotak peralatan trading anda, ada kalanya
Anda mungkin masuk terlalu dini karena Anda tidak menunggu konfirmasi lebih lanjut. Berikut
adalah beberapa trik yang bisa Anda gunakan sehingga Anda memiliki lebih banyak konfirmasi
bahwa divergence akan menghasilkan pip untuk Anda.

Tunggu sebuah crossover


Tunggulah sampai indikator momentum crossover. Hal ini mengindikasikan pergeseran
potensial dalam momentum dari buy menjadi sell atau sebaliknya. Alasan utamanya adalah
menunggu untuk top atau bottom terbentuk.

Pada grafik di atas, pair menunjukkan tinggi yang lebih rendah sedangkan stokastik membentuk
tinggi yang lebih tinggi. Nah, itu menandakan bearish divergence.

Setelah beberapa candle terbentuk kemudian, stokastik akhirnya membentuk crossover.


Apa yang dibutuhkan dalam hal ini? Hanya kesabaran! Jangan mencoba untuk melompat masuk
karena Anda tidak cukup tahu kapan momentum akan bergeser! Jika Anda tidak sabar, Anda
mungkin akan terbakar!

overbought / oversold
Trik lainnya adalah menunggu momentum tertinggi dan terendah untuk menemukan kondisi
overbought dan oversold, dan menunggu indikator untuk keluar dari kondisi ini.
Katakanlah Anda sedang melihat grafik dan Anda melihat bahwa stokastik telah membentuk new
low sedangkan harga belum.

Anda mungkin berpikir bahwa sudah waktunya untuk membeli karena indikator menunjukkan
kondisi oversold dan divergence telah terbentuk. Namun, tekanan jual mungkin tetap kuat dan
harga terus jatuh dan membuat titik rendah baru.
Jika Anda telah menunggu dengan sabar untuk konfirmasi lagi bahwa Divergence telah
terbentuk, maka Anda bisa menghindari kerugian.

Menggambar garis tren pada indikator momentum


Hal ini mungkin terdengar sedikit konyol karena Anda biasanya akan menarik garis tren hanya
pada harga. Tapi ini trik yang kami ingin berbagi dengan Anda. Lagi pula, tidak ada salahnya
untuk memiliki senjata lain dalam toolbox trading anda Anda tidak pernah tahu kapan Anda
mungkin menggunakannya!
Trik ini dapat sangat berguna terutama ketika mencari bounce atau break dari tren. Bila Anda
melihat harga yang menghormati garis tren, coba menggambar garis tren serupa di indikator
anda.

Anda mungkin melihat bahwa indikator juga akan menghormati garis tren. Jika Anda melihat
kedua pergerakan harga dan indikator momentum menembus masing-masing garis tren, bisa
mengindikasikan sinyal pergeseran kekuasaan dari pembeli ke penjual (atau sebaliknya) dan
bahwa tren dapat berubah.

Aturan Trading Divergence


Berikut adalah sembilan aturan keren trading dengan menggunakan teknik divergence.
Pelajari mereka, ingat mereka (atau silahkan terus datang ke sini jika lupa), gunakan mereka
untuk membantu Anda membuat keputusan perdagangan yang lebih baik. Abaikan mereka dan
anda akan bangkrut.

1. Pastikan kacamata anda bersih


Untuk mengenali divergence, harga harus membentuk salah satu dari berikut ini:

Tinggi yang lebih tinggi dari pada tinggi sebelumnya

Rendah yang lebih rendah daripada rendah sebelumnya

Double top

Double bottom

Jangan repot-repot melihat indikator kecuali SATU dari empat skenario harga yang telah terjadi.
Jika tidak, Anda tidak trading divergence teman. Anda hanya membayangkan sesuatu. Segera
pergi menemui dokter mata dan silahkan memesan kacamata.

2. Buat garis di puncak dan dasar


Ingat, Anda hanya akan melihat salah satu dari empat hal: puncak yang lebih tinggi, puncak yang
datar, dasar yang lebih rendah, atau dasar yang mendatar.
Sekarang tarik garis mundur dari puncak atau dasar ke tinggi sebelumnya atau rendah
sebelumnya.

3. Lakukan dengan benar Hubungkan hanya Puncak dan


dasar
Setelah Anda melihat dua pasang swing ditetapkan, Anda menghubungkan Tops(puncak). Jika 2

dasar terbentuk, Anda menghubungkan Bottoms (dasar).


Jangan membuat kesalahan dengan mencoba menarik garis di bagian bawah apabila Anda
melihat dua top yang lebih tinggi.

4. Perhatikan gerakan harga


Jadi anda telah menghubungkan dua puncak (top) atau dua dasar (bottom) dengan garis tren.
Sekarang lihat pada indikator pilihan Anda dan bandingkan dengan tindakan harga. Indikator
apapun yang Anda gunakan, ingat Anda membandingkan Tops atau Bottoms. lupakan hal yang
lain.

5. Terbanglah seperti Pip Diddy


Jika Anda menggambar garis yang menghubungkan dua puncak pada harga, Anda HARUS
menarik garis yang menghubungkan dua top pada indikator juga. begitu juga untuk dasar. Jika
Anda menggambar garis yang menghubungkan dua posisi terendah pada harga, Anda HARUS
menggambar garis yang menghubungkan dua titik terendah pada indikator. Mereka harus sesuai!

6. Sejajarkan
Puncak atau dasar pada harga harus sejajar dengan puncak dan dasar di indicaor

7. Menjelajahi Lereng
Divergence terjadi jika garis membentuk lereng yang menghubungkan puncak indikator berbeda
dari LERENG dari puncak harga.

8. Jika kapal telah berlayar, tunggu kapal berikutnya


Jika Anda melihat divergence tapi harga sudah terbalik dan bergerak dalam satu arah selama
beberapa waktu. hal yang dapat anda lakukan adalah menunggu divergence berikutnya.

9. Mengambil langkah mundur


sinyal Divergence cenderung lebih akurat pada timeframe yang besar. Kami menyarankan hanya
mencari divergence pada grafik 1 jam atau lebih.
Ikuti aturan ini, dan Anda secara dramatis akan meningkatkan peluang untuk mendapatkan
transaksi yang menguntungkan.

Candlestick Jepang
Apa itu candlestick Jepang?
Sekarang kita akan membahas lebih dalam tentang candlestick. Mari kita
melakukan review dengan cepat.
Apakah Candlestick Trading itu?
Ketika Godzilla masih kadal kecil yang lucu, Jepang menciptakan sekolah analisis
teknis mereka sendiri untuk perdagangan beras. Itu benar, beras.
Orang barat dengan nama Steve Nison menemukan rahasia teknik ini yang
disebut lilin Jepang, belajar dari sesama broker Jepang. Steve meneliti,
mempelajari, hidup, bernapas dan makan candle dan mulai menulis tentang hal itu.
Perlahan-lahan, teknik rahasia ini menjadi populer di tahun 90an. Tanpa Steve
Nison, Candle chart mungkin akan tetap menjadi rahasia terkubur. Nison Steve
adalah Master Candlestick.
Oke, jadi apa sih candlestick chart itu?
Cara terbaik untuk menjelaskan adalah dengan menggunakan gambar:

Candle dapat digunakan untuk kerangka waktu (timeframe) apapun, apakah itu
satu hari, satu jam, 30-menit apapun yang Anda inginkan! Candle digunakan
untuk menggambarkan tindakan harga dalam kurun waktu tertentu.
Candle terbentuk dari Buka, Tinggi, Rendah dan Tutup pada periode waktu yang
dipilih.
Jika Tutup diatas buka, maka Candle berongga (biasanya ditampilkan sebagai
putih).
Jika Tutup dibawah buka, maka Candle terisi (biasanya ditampilkan sebagai hitam).
Bagian yang kosong atau isi dari candle disebut real body atau badan.
Garis tipis menyodok atas dan di bawah badan candle disebut bayangan.
Bagian atas bayangan atas adalah tinggi.
Bagian bawah bayangan yang lebih rendah adalah rendah.

Candlestick Bayangan Misterius


Sama seperti manusia, lilin memiliki ukuran tubuh yang berbeda. Dan dalam forex trading, tidak
ada yang lebih nakal dibanding memeriksa tubuh candle!
Panjang badan mengindikasikan buy atau sell yang kuat. Semakin panjang badan, semakin
intens tekanan beli atau jual. Ini berarti bahwa baik pembeli atau penjual yang kuat mengambil
alih kontrol.
Badan yang pendek menggambarkan sedikit kegiatan jual beli. Dalam bahasa jalanan forex, Bull
berarti pembeli (buyers) dan Bears berarti penjual(sellers).

Candle putih panjang menunjukkan tekanan beli yang kuat. Semakin panjang candle putih, close
akan jauh diatas open. Hal ini menunjukkan bahwa harga meningkat secara signifikan dan
menunjukkan pembeli yang agresif. Dengan kata lain, bulls menendang pantat bears !
Candle hitam panjang menunjukkan tekanan jual yang kuat. Semakin panjang candle hitam,
close akan jauh dibawah open. Hal ini menunjukkan bahwa harga jatuh karena penjual yang
agresif. Dengan kata lain, bears memegang tanduk bulls kemudian membantingnya.
Bayangan Misterius
Bayang-bayang atas dan bawah candle memberikan petunjuk penting tentang perdagangan pada
sesi tersebut.

Jika candle memiliki bayangan atas yang panjang dan bayangan bawah lebih pendek, ini berarti

bahwa pembeli mengencangkan otot-otot mereka dan menawar harga yang lebih tinggi, namun
untuk satu alasan tertentu, penjual masuk dan mengontrol harga kembali ke akhir sesi kembali
ke dekat harga open.
Jika candle memiliki bayangan bawah yang panjang dan bayangan atas pendek, ini berarti bahwa
penjual membabi buta dan harga dipaksa turun, tetapi untuk satu alasan atau lainnya, pembeli
datang dan menggerakkan harga kembali sampai dengan akhir sesi kembali dekat harga open .

Pola Dasar
Spinning Tops
Candle dengan bayangan atas yang panjang, panjang bayangan lebih rendah dan tubuh kecil
disebut spinning tops. Warna tubuh tidak terlalu penting.
Pola ini menunjukkan kebingungan antara pembeli dan penjual.

Tubuh yang kecil (apakah kosong atau diisi) menunjukkan gerakan kecil dari buka ke tutup, dan
bayangan menunjukkan bahwa kedua pembeli dan penjual berjuang tapi tidak ada yang menang.
Meskipun sesi dibuka dan ditutup dengan sedikit perubahan, harga bergerak secara signifikan
lebih tinggi dan lebih rendah untuk sementara.
Jika bentuk Spinning top terjadi selama uptrend, ini biasanya berarti tidak banyak pembeli yang
tersisa dan kemungkinan pembalikan arah dapat terjadi.
Jika bentuk Spining top terjadi selama downtrend, hal ini biasanya berarti tidak ada banyak
penjual yang tersisa dan kemungkinan pembalikan arah dapat terjadi.
Marubozu
Kedengarannya seperti sihir voodoo, ya? Aku akan melemparkan mantra jahat dari Marubozu
pada Anda! huahuaaa..
Untungnya, itu bukan arti yang sebenarnya. Marubozu berarti tidak ada bayangan dari tubuh.
Tergantung pada apakah tubuh adalah candle yang terisi atau kosong, yang tinggi dan rendah
adalah sama seperti membuka atau menutup. lihatlah dua jenis Marubozus pada gambar di
bawah.

Sebuah Marubozu Putih berisi tubuh putih panjang tanpa bayangan. Harga buka sama dengan
harga terendah dan harga penutupan sama dengan harga tertinggi. Ini adalah candle yang artinya
sangat bullish karena bahwa pembeli yang memegang kendali seluruh sesi. Ini biasanya menjadi
bagian pertama dari kelanjutan bullish atau pola pembalikan bullish.
Sebuah Marubozu hitam berisi tubuh hitam panjang tanpa bayangan. buka sama dengan tertinggi
dan tutup sama dengan yang terendah. Ini adalah candle yang sangat bearish karena
menunjukkan bahwa penjual mengendalikan harga seluruh sesi. Biasanya menyiratkan
kelanjutan bearish atau pembalikan bearish.
Doji
Doji candle memiliki harga buka dan tutup yang sama atau setidaknya tubuh mereka sangat
kecil. Doji harus memiliki tubuh yang sangat kecil yang muncul sebagai garis tipis.
Candle Doji menunjukkan keragu-raguan atau perjuangan untuk posisi antara pembeli dan
penjual. Harga bergerak di atas dan di bawah harga buk selama sesi, tapi dekat atau sangat dekat
dengan harga buka.
Baik pembeli maupun penjual mampu mengontrol dan hasilnya adalah seri.
Ada empat jenis Doji. Panjang bayangan atas dan bawah dapat bervariasi dan candle yang
dihasilkan tampak seperti salib, terbalik tanda silang atau plus.

Ketika Doji terbentuk, perhatikan candle sebelumnya.


Jika Doji terjadi setelah serangkaian candle dengan badan berongga panjang (seperti White
Marubozus), ini menunjukkan bahwa pembeli menjadi lelah dan melemah. Agar harga terus
naik, dibutuhkan lebih banyak pembeli tetapi tidak ada lagi! Penjual menjilati daging, memasuki
pasar dan menyetir harga kembali turun.

Jika Doji terjadi setelah serangkaian candle dengan badan diisi panjang (seperti Black
Marubozus), ini menunjukkan penjual menjadi lelah dan lemah. Agar harga terus jatuh,
dibutuhkan lebih banyak penjual tetapi penjual sudah ditendang keluar! Pembeli berbusa di
mulutnya dan mempunyai kesempatan untuk masuk pasar dengan harga murah.

Pada bagian berikutnya, kita akan melihat formasi candle tertentu dan apa yang mereka
beritahukan kepada kita. Diharapkan, pada akhir pelajaran ini, Anda akan tahu bagaimana
mengenali pola candle dan membuat keputusan perdagangan berdasarkan pola candle.

Pola Candlestick Single


Hammer dan Hanging Man
Hammer dan Hanging Man tampak persis sama namun memiliki arti yang sama sekali berbeda
tergantung pada aksi harga masa lalu. Keduanya memiliki tubuh kecil yang lucu (hitam atau
putih), panjang bayangan lebih rendah, dan bayangan atas pendek atau tidak ada.

Hammer adalah pola pembalikan bullish yang terbentuk waktu trend menurun. Hal ini bernama
hammer / palu, karena pasar mempalu bagian bawah.
Ketika harga jatuh, sinyal palu/hammer yang dekat dibawah harga akan mulai naik lagi. Panjang
bayangan lebih rendah menunjukkan bahwa penjual mendorong harga yang lebih rendah, namun
para pembeli mampu mengatasi tekanan jual dan menutup dekat denga harga open.
Hanya karena Anda melihat bentuk palu dalam trend turun tidak berarti Anda secara otomatis
menempatkan buy order, konfirmasi lebih bullish diperlukan sebelum itu untuk keamanan
menarik pelatuk.
Sebuah contoh yang baik dengan menunggu konfirmasi lilin putih untuk menutup di atas candle
di sisi kiri hammer.
Kriteria:

Bayangan panjang sekitar dua atau tiga kali tubuh candle.

Sedikit atau tidak ada bayangan atas.

Tubuh sebenarnya adalah pada ujung atas dari rentang perdagangan.

Warna tubuh candle tidak penting.

Hangging Man / wong gantung adalah pola pembalikan bearish yang juga dapat menandai
tingkat Resistance. Ketika harga naik, pembentukan hanging man menunjukkan bahwa penjual
mulai melebihi jumlah pembeli.
panjang bayangan lebih rendah Menunjukkan bahwa penjual mendorong harga lebih rendah
selama sesi. Pembeli mampu mendorong harga kembali beberapa tetapi hanya di dekat harga
open.
Hal ini memberitahu kita bahwa tidak ada pembeli yang tertinggal untuk memberikan
momentum yang diperlukan untuk menaikkan harga.
Kriteria:

Panjang bayangan lebih rendah yaitu sekitar dua atau tiga kali tubuh candle.

Sedikit atau tidak ada bayangan atas.

Tubuh candle berada pada ujung atas dari rentang perdagangan.

Warna tubuh tidak penting, meskipun tubuh hitam lebih bearish dari tubuh putih.

Inverted Hammer dan Shooting Star


Inverted Hammer dan Shooting Star juga terlihat sama. Satu-satunya perbedaan antara mereka
adalah apakah Anda berada dalam kecenderungan untuk trend turun atau naik. Kedua candle
memiliki tubuh kecil mungil (diisi atau kosong), bayangan atas yang panjang, dan bayangan
bawah lebih kecil atau tidak ada.

Inverted Hammer / Palu yang terbalik terjadi ketika harga telah jatuh ada kemungkinan
pembalikan. bayangan panjang atas menunjukkan bahwa pembeli mencoba tawaran harga lebih
tinggi.
Namun, penjual melihat apa yang pembeli lakukan, mengatakan Oh, tidak!!! dan mencoba
untuk mendorong harga kembali.
Untungnya, pembeli cukup makan beras untuk sarapan dan masih berhasil menutup sesi dekat
dengan harga open.
Karena penjual tidak dapat menutup harga lebih rendah, ini merupakan indikasi yang baik bahwa
semua orang yang ingin menjual telah terjual. Dan jika tidak ada penjual lagi, siapa yang tersisa?
Pembeli.
Shooting star / Bintang jatuh adalah pola pembalikan bearish yang terlihat identik dengan palu
terbalik / inverted hammer, namun terjadi ketika harga telah naik tinggi. Bentuk yang
menunjukkan bahwa harga dibuka rendah, rally naik, tapi ditarik kembali ke bawah.
Ini berarti bahwa pembeli berusaha untuk mendorong harga, tapi penjual masuk dan menerkam

mereka. Ini adalah tanda bearish pasti karena tidak ada pembeli yang tersisa karena mereka
semua sudah dibunuh.

Pola Candlestick Double


Engulfing Candle

Pola bullish engulfing adalah pola dimana dua batang lilin yang memberi sinyal, mungkin
harga akan bergerak ke atas dengan sangat kuat. Ini terjadi ketika sebuah lilin bearish segera
diikuti oleh sebuah lilin bullish lebih besar.
Candle (lilin) kedua menelan lilin bearish. Ini berarti pembeli meregangkan otot mereka dan
kemungkinan akan bergerak sangat kuat setelah kecenderungan menurun atau periode
konsolidasi.
Di sisi lain, pola bearish engulfing adalah kebalikan dari pola bullish. Jenis pola terjadi ketika
candle bullish segera diikuti oleh sebuah lilin bearish yang sepenuhnya menelan candle
sebelumnya. Ini berarti bahwa penjual mengalahkan pembeli dankemungkinan gerakan kuat ke
bawah bisa terjadi.
Tweezer Top dan Bottom
Tweezer adalah 2 candle pembalikan. Jenis pola candle biasanya dapat dilihat setelah tren yang
diperpanjang, menunjukkan bahwa pembalikan segera akan terjadi.

Perhatikan bagaimana formasi candlestick terlihat seperti sepasang pinset!


Mengagumkan!

Tweezer Candle yang paling efektif memiliki karakteristik sebagai berikut:

Lilin pertama adalah sama dengan tren secara keseluruhan. Jika harga yang bergerak
naik, maka lilin pertama harus bullish.

Lilin kedua adalah sebaliknya tren secara keseluruhan. Jika harga yang bergerak naik,
maka lilin kedua harus bearish.

Bayang-bayang lilin harus dengan panjang yang sama. Tweezer tops harus memiliki
tinggi yang sama, sementara dasar Tweezer harus rendahnya sama.

Pola Candlestick Triple


Evening dan Morning Star

Bintang pagi (morning star) dan bintang sore (evening star) adalah tiga pola candle yang
biasanya Anda dapat menemukan pada akhir sebuah tren. Mereka adalah pola pembalikan yang
bisa dikenali melalui tiga karakteristik:
1. Batangan pertama adalah candle bullish, yang merupakan bagian dari uptrend baru-baru
ini.
2. Candle kedua memiliki tubuh yang kecil, menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa
kebingungan di pasar. lilin ini dapat berupa bullish atau bearish.
3. Lilin ketiga bertindak sebagai konfirmasi bahwa pembalikan adalah sedang terjadi,
dengan candle menutup di luar titik tengah dari lilin pertama.
Three White Soldier dan Black Crow

Tiga tentara putih (three white soldier) adalah pola yang terbentuk ketika tiga lilin bullish
panjang mengikuti kecenderungan untuk menurun, sinyal pembalikan telah terjadi. Jenis pola
lilin dianggap sebagai salah satu sinyal kuat bullish, terutama ketika terjadi setelah
kecenderungan trend yang diperpanjang dan konsolidasi jangka pendek.
Yang pertama dari tiga tentara disebut lilin pembalikan. ini menggambarkan bahwa periode
konsolidasi yang diikuti kecenderungan untuk menurun sudah berakhir.
Untuk pola yang dianggap sah, lilin kedua harus lebih besar dari tubuh lilin sebelumnya. Selain
itu, lilin kedua harus menutup dekat tinggi, meninggalkan sumbu atas kecil atau tidak ada.
Untuk tiga tentara putih pola akan selesai, lilin terakhir harus setidaknya ukuran yang sama
dengan lilin kedua dan memiliki bayangan yang kecil atau tidak sama sekali.
Tiga burung gagak hitam (three black crow) adalah pola candlestick kebalikan dari tiga
tentara putih (three white soldier). Hal ini terbentuk ketika tiga lilin bearish mengikuti uptrend
yang kuat, yang menunjukkan bahwa pembalikan adalah sedang terjadi.
Tubuh lilin kedua ini harus lebih besar daripada lilin pertama dan harus dekat atau sangat dekat
dengan harga terendah rendah. Akhirnya, lilin ketiga harus dengan ukuran yang sama atau lebih
besar dari tubuh lilin kedua dengan sangat pendek atau tidak ada bayangan sama sekali.

Three Inside Up dan Three Inside Down

Three inside up adalah sebuah pola pembalikan tren yang ditemukan di bagian bawah trend yang
menurun. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan tersebut mungkin akan segera berakhir
dan bahwa uptrend baru akan dimulai. Ciri-ciri Three inside up:
1. Lilin pertama harus ditemukan di dasar sebuah trend menurun dan ditandai dengan
bearish candlestick yang panjang.
2. Lilin kedua setidaknya harus sampai dengan titik tengah dari lilin pertama.
3. Lilin ketiga perlu tutup di atas lilin pertama yang sangat tinggi untuk mengkonfirmasi
bahwa pembeli telah mengalahkan kekuatan trend turun.
Sebaliknya, dalam formasi three inside down ditemukan di puncak uptrend. Ini berarti bahwa
uptrend mungkin sudah selesai dan bahwa trend menurun baru akan dimulai. Three inside down
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Lilin pertama harus berada di bagian atas uptrend dan ditandai oleh bullish candlestick
yang panjang.
2. Lilin kedua harus mencapai titik tengah dari lilin pertama.
3. Lilin ketiga harus ditutup di bawah lilin pertama untuk mengkonfirmasi bahwa penjual
telah mengalahkan kekuatan uptrend.

Formasi Candlestick
Disini akan dibahas macam-macam formasi candlestick untuk dapat menganalisa lebih jelas
dalam melakukan trading. Dibawah ini ada 3 trend yaitu trend bullish, trend neutral dan trend
reversal.
The Bullish Candlestick Formations
Ini semua adalah Bullish pattern. Beberapa diantaranya menandakan strong bullish
pattern. Sedikit panduan sederhana, apabila ditemukan formasi-formasi berikut maka
kemungkinan yang terjadi adalah sebuah trend bullish akan segera terjadi.
Hammer Anda pasti dapat menduga mengapa disebut hammer. Hammer
terjadi setelah trend menurun yang kuat. Jika terjadi setelah trend menguat yang
tajam maka disebut hanging man. Bentuknya seperti bullish pattern dengan
lowest price yang dalam serta tidak memiliki highest price.

Piercing Line Candle pertama adalah bear candle yang panjang diikuti bull
candle yang juga panjang. Bull candle muncul dibawah bear candle tetapi tidak
sampai separuh dari bear candle.

Bullish Engulfing Lines Merupakan bullish pattern yang kuat dan terjadi
setelah downtrend yang cukup besar (dan biasanya merupakan trend balik /
reverse). Terjadi ketika bearish kecil disusul bullish yang besar.

Morning Star Pattern seperti ini menandakan harga telah mencapai titik
bawah (support) yang potensial. Munculnya star (candle yang ditengah)
mengindikasikan akan terjadi trend balik bila diikuti bullish pada candle
berikutnya. Star dapat berupa bull candle atau bear candle.

Bullish Doji Star Star seperti ini menunjukan trend balik yang sifatnya masih
tidak pasti. Jika tidak ada indikator pendukung lainnya yang memastikan trend akan
berlangsung, disarankan untuk wait and see terlebih dahulu.

Long Bearish Candle Bearish candle terjadi ketika harga dibuka dekat pada
highest price dan ditutup dekat pada lowest price.

Hanging Man Terjadi setelah uptrend yang signifikan. Terdiri dari dua candle
dengan lowest price yang jauh kebawah tanpa highest price. Pattern seperti ini
adalah kebalikan dari hamer pada bullish candlestick formation.

Dark Cloud Cover Merupakan bearish pattern . Akan lebih kuat pengaruhnya
apabila candle kedua muncul dibawah dari bullish candle pertama.

Bearish Engulfing Lines Merupakan bearish pattern yang cukup kuat apabila
terjadi setelah uptrend dan merupakan reverse pattern. Terjadi setelah bullish candle
kecil diikuti bearish candle yang besar.

Evening Star Menunjukan bahwa harga sudah mencapai titik resistance point-nya.
Star (candle yang ditengah) menunjukkan kemungkinan terjadi trend balik berupa
bearish. Star dapat berupa bear candle atau pun bull candle.

Doji Star Seperti pada bullish doji star, demikian doji star seperti ini menunjukan
bearish trend dengan periode yang tidak pasti. Diperlukan penguat seperti evening star
untuk memastikannya.

Shooting Star Merupakan trend balik minor. Star harus memiliki highest price yang
cukup panjang untuk dapat dikatakan shooting star.

Neutral Candlestick Formations


Formasi candlestick netral tidak menunjukkan uptrend maupun downtrend. Untuk keadaan
seperti ini disarankan wait and see.

Spinning Tops Benar-benar simetris dan jarak antar open dan close tidak terlalu besar.
Tidak ada kepastian apa yang akan terjadi setelahnya.

Doji Seperti Doji pada formasi bullish atau pun bearish. Posisi seperti ini menandakan
ketidak pastian trend yang akan terjadi serta periodenya.
Double Doji Nah untuk model double doji seperti ini kemungkinan yang akan terjadi
adalah breakout untuk ketidak pastian yang terjadi. Namun demikian model breakout
yang akan terjadi tetap tidak dapat dipastikan dari hanya formasi ini. Harus ada
pendukung lainnya.
Harami Model seperti ini mengindikasikan berkurangnya momentum trend yang akan
segera diikuti berakhirnya trend. Terdiri dari candle dengan ukuran yang lebih kecil
berada ditengah-tengah candle yang lebih besar sebelumnya. Pada contoh disamping
menandakan berakhirnya bullish trend karena bullish disusul oleh bearish candle yang
lebih kecil.

Reversal Candlestick Formations


Nah, formasi ini khusus untuk trend balik / reversal.

Long-legged Doji Sering menunujukkan titik balik. Terjadi ketika open dan closing
price adalah sama dengan highest dan lowest price relatif besar.

Dragonfly Doji Juga merupakan titik balik. Hanya saja disini menunjukkan bahwa
lowest price-nya jauh lebih besar dibanding highest price.

Gravestone Doji Open dan close serta lowest price adalah sama. Sementara highest
price jauh meninggi.

Stars Nah ini adalah bintang reverse. Posisinya berada diatas dari candle sebelumnya
yang berjenis sama. Seperti pada formasi lainnya, kondisi seperti ini menunjukkan
reversal trend mungkin terjadi.

Support & Resistance


Support dan resistance menunjukkan waktu yang tepat dimana kekuatan supply dan demand bertemu dan biasanya
trader atau investor memanfaakan peluan ini mengambil transaksi beli pada saat harga berada dalam areasupport
dan melakukan trasaksi jual ketika harga berada dalam area Resistance. Secara sederhana support adalah batas harga
bawah yang dibentuk karena permintaan melebihi penawaran. Sedangkan resistance adalah batas atas dimana
permintaan sudah menemukan penawaran yang tinggi sehingga mengalami penurunan

Dalam analisis tekhnikal garis support atau resitance yang yang memiliki validasi tinggi dalam artian harga
mengalami tekanan yang berkali kali pada saat harga menyentuh level ini, garis ini disebut sebagai garis support
atau resistance Major.sementara garis suport dan resistance yang lebih rendah validasinya disebut sebagai garis
Support/resistance Minor.tidak ada ukuran yang pasti berapa kali support atau resistance di sentuh sehingga bisa di
sebut sebagai support atau resistance mayor atau minor tetapi mungkin bisa di katakana support atau resistance
mayor jika memantul lebih dari 3 kali.dan support atau resistance minor jika garis ini di tes kembali oleh harga
selama minimal 2 kali.

a.

Support

Support adalah Suatu tingkat harga di mana dalam suatu kondisi tekanan jual diperkirakan akan diimbangi oleh
kenaikan pembelian yang dapat menahan koreksi yang terjadi atau bahkan membuat harga berbalik arah. Support
Dibentuk dengan menggambar garis yang menghubungkan titik-titik harga terendah yang sejajar. Penembusan
Support dalam suatu trend menaik dapat berarti perubahan trend menjadi menurun ataupun sideways.

Dimana

Support

dibangun?

Level Support tepatnya berada dibawah harga running, tetapi ini adalah hal yang umum untuk melakukan transaksi
ketika harga mendekati support.tetapi untuk lebih amanya kita harus bisa mempertimbangkan dimana melakukan
transaksi dengan tepat. Analisis tekhnikal bukan pengetahuan eksakta ini terkadang sulit untuk menentukan level
support yang tepat, terkadang harga volatile dan turun melebihi area support. Kadang ini tidak masuk akal untuk
mempertimbangkan bahwa support telah pecah atau telah di tembus, jika harga penutupan sudah melebihi 1/8
dibawah support yang dibangun.untuk alasan ini beberapa trader membuat namanya area support (support zones).

b.

Resistance

Suatu tingkat harga di mana dalam suatu kondisi tekanan beli diperkirakan akan diimbangi oleh kenaikan penjualan
yang dapat menahan kenaikan harga yang terjadi atau bahkan membuat harga berbalik arah turun. Resistance
Dibentuk dengan menggambar garis yang menghubungkan titik-titik harga tertinggi yang sejajar, Penembusan
Resistance dalam suatu trend menaik (uptrend) dapat berarti perubahan trend menjadi menaik ataupun sideways.

Dimana

Resistance

dibangun?

Level Resistan tepatnya berada diatas harga running tetapi ini adalah hal yang umum untuk melakukan transaksi
ketika harga mendekati resistance. tetapi untuk lebih amanya kita harus bisa mempertimbangkan dimana melakukan
transaksi dengan tepat. Analisis tekhnikal bukan pengetahuan eksakta ini terkadang sulit untuk menentukan level
resistance yang tepat, terkadang harga yang bergerak volatile dan naik melebihi area resistance. Kadang ini tidak
masuk akal untuk mempertimbangkan bahwa harga resistance telah pecah atau tertembus jika harga penutupan
sudah melebihi 1/8 diatas resistance yang dibangun.untuk alasan ini beberapa trader membuat namanya area
resistance
atau
Resistance
zones.
Metode untuk membangun Support dan Resistance

Methode untuk membangun support & resistance diantaranya;

a.

Baseline

Kuat dan lemah pergerakan harga tergantung dari pondasi atau baseline yang di bangun. Biasanya setelah harga
menembus harga support atau resistance maka akan mengalami koreksi yang berada pada garis yang telah di
tembus.

setelah mengalami beberapa pereode waktu harga melanjutkan kembalai untuk pergerakan yang lebih panjang, hal
ini yang di sebut sebagai baseline.atau perubahan support menjadi resistance atau resistance menjadi support.

b.

Trading

Range

Trading ranges dapat menjadi peran penting untuk menentukan aturan bahwa support dan resistance akan menjadi
titik balik atau menjadi pola penerusan. Trading range adalah pereode waktu ketika harga secara relative bergerak
dengan range yang relative sempit. ketika harga sudah menembus trading range atau menembus harga resistance
atau kebawah menembus harga support. Maka dapat dikatakan pemenang setelah mengalami pereode waktu range
harga telah muncul.

c.

Zona

Support

dan

Resistance

Karena analisis Tekhnikal bukan pengetahuan eksakta, dimana segala sesuatunya tidak memiliki kepastian yang
tetap maka ini sangatlah penting untuk membuat area support dan resistance support dan resistance zone.

Gaps
Celah harga adalah area di dalam grafik dimana tidak ada satu transaksi pun yang telah terjadi,
pola ini terbentuk karena kekosongan amanat jual/beli atau dikarenakan oleh terlalu

membanjirnya amanat jual/beli. Formasi Celah yang mengarah ke atas mencerminkan pasar
yang kuat, sebaliknya Celah yang mengarah ke bawah mencerminkan pasar yang lemah. Akan
tetapi keduanya mencerminkan potensi kekuatan pergerakan harga yang akan menyusul
kemudian.
Gaps dapat dibagi menjadi empat categori: Common, Breakaway, Runaway, dan Exhaustion.
a. Common Gaps
Gaps seperti ini sering kali kita jumpai yaitu gaps yang langsung ditutup kemudian. Dibawa ini
adalah dua contoh kejadian gaps yang langsung ditutup atau ada yang mengistilahkan closing
windows

Common gap biasanya muncul pada kondisi harga emngalami pergerakan dalam range harga
tertentu atau di area yang tertahan yang kemudian mengalami tekanan yang kuat untuk bergerak.
Berhati-hati dengan tipe ini adalah sangat baik tetapi jika ragu-ragu pergerakan seperti ini juga
memberikan kesempatan untuk mendapatkan peluang.
b. Breakaway Gaps
Breakaway gaps adalah sangat menarik.inin terjadi ketika harga harga menembus trading range
atau area yang tertahan. Untuk memahami gaps seseorang harus memahami proses alami pada
area yang tertahan. Yaitu harga yang bergerak dalam range harga tertentu dalam beberapa
pereode. Titik dimana harga mengalami breakout merupakan harga support begitu juga dengan
jika mengalami breakout kebawah titik dimana harga baru yang di tempu akan menjadi
resistance.

Konfirmasi yang baik dari trading gaps adalah anda sebaiknya melihat dari dekat bagaimana
formasi yang terbentuk. Misalnya saja harga mengalami pressure pada titik mendekati suppor
maka sebaiknya anda mulai memperhatikan kejadian ini.
c. Runaway Gaps
Runaway gaps ini mengambarkan dengan jelas bahwa besarnya tekanan yang mempengaruhi
pergerakan harga pada saat harga sedang bergerak tajam.

Suatu pernyataan yng mengatakan bahwa runaway gaps adalah sebuah ukuran untuk
memutuskan sebarapa lama trend akan berhenti. Theory ini mengatakan bahwa ukuran gaps ini
adalah setengan dari pergeakannya.Meskipun sulit untuk dibuktikan kata-kata ini tetapi
setidaknya membantu kita untuk pada saat menjalankan transaksi.

d. Exhaustion Gaps
Exhaustion gaps adalah pergerakan harga yang terjadi mendekati akhir pergerakan trend turun
atau trend naik.ada beberapa kali signal yang menunjukkan bahwa trend akan berakhir salah
satunya adalah Exhaustion Gaps. Membedakan runaway gaps dengan exhaustion gaps bahwa
pengetian gapas ini adalalah euphoria dari pergerakan harga yang teryata tidakmampu untuk di
lanjutkan

Analisis Pasar

Dow Theory
Dasar Analisis Teknikal menurut teory Dow
Prinsip dasar dari analisis tekhnikal menurut teory dow adalah sebagai berikut
a. Market action discount everything
Harga yang terjadi sekarang sudah merefleksikan keseluruhan informasi, segalanya telah
dicerminkan melalui supply dan demand yang pada akhirnya mempengaruhi pergerakan harga.
Karena semua informasi sudah direfleksikan dalam harga, maka harga yang terjadi adalah nilai
yang sebenarnya kejadian di pasar yaitu refleksi dari semua pelaku pasar termasuk
trader,investor, portfolio managers, buyer, Seller, market strategist, analysts Tekhnikal,Analis
fundamental ,analysts-analyst lain yang berada di pasar.
b. Price moves in trend
Hampir semua analyst setuju bahwa harga bergerak berdasarkan trend. Meskipun kebanyakan
tekhnikalis juga tahu bahwa pada pereode waktu tertentu harga tidak mengalami Trend atau
harga bergerak secara acak (random) dan Jika harga bergerak seperti ini (random), maka ini
sangat sulit untuk mendapatkan keuntungan atau merupakan waktu yang tidak tepat untuk
menjalankan transaksi.
Tekhnikalis atau orang yang menggunakan analisis tekhnikal percaya bahwa sangat mungkin
untuk mengidentifikasi trend. Melakukan Investasi atau transaksi berdasarkan trend dan
mendapatkan keutungan karena memanfaatkan trend adalah beralasan. Karena analsisi tekhnikal
yang di gunakan dapat diaplikasikan dalam beberapa pereode waktu. ini sangat mungkin untuk
mengambil keuntunagn dalam jangka pendek menegah atau panjang. Contoh diatas
mengambarkan harga bergerak secara natural dalam kondisi trend. Dasarnya adalah trend naik
tetapi harga diselingi dengan trading ranges.trend kembali berlanjut ketika harga breaks diatas
trading range. Dan mengalami trend turun ketika harga bergerak dibawah trading range.

c. Harga akan selalu bergerak dalam trend selama belum mengalami breakout (Trends exist
until it is not broken)
Ciri khas dari pergerakan harga adalah terus membentuk pola trends dan kondisi trends akan
berubah jika signal pembalikan sudah mengalami konfirmasi.
d. Harga selalu akan berulang (History repeats itself)
Pola pergerakan harga selalu berulang-ulang, karena berkaitan dengan tindakan psikologis
manusia terhadap perubahan supply dan demand yang cenderung berulang.semua kejadian di
dalam anlisis tekhnikal adalah sesuatu yang berulang sesuatu yang kita pelajari tentang analisis
tekhnikal adalah mengenai pola harga yang sama. Sedangkan yang sekarang banyak indicator
yang modern adalah pengembangan dari analisis tekhnikal matematis.

Elliott Wave Theory


Pada tahun 1920-1930, ada seorang yang bernama Ralp Nelson Elliot yang berpendapat bahwa
perilaku pasar yang 'kacau' (chaos) tetap dapat diprediksikan. Pasar bergerak dalam formasi yang
berulang. Hal ini terjadi karena emosi trader dan tekanan psikologis.elliot menjelaskan bahwa
swing dalam kondisi trend (baik uptrend maupun downtrend) selalu berbentuk pola yang sama,
yang dapat dibagi-bagi menjadi pola yang lebih kecil yang disebut 'waves'. Oleh karena itu, pola
tersebut dinamakan Elliot Wave Theory.
Pola gelombang 5-3
Pada kondisi tren, pergerakan pasar akan membentuk formasi 5-3 waves.5 wave pattern disebut
impulse.
Jika pergerakan ini dilihat dengan waktu yang lebih pendek maka akan terlihat sebagai berikut
Wave 1 Harga mulai bergerak naik, hal itu biasanya terjadi karena beberapa trader yang merasa
sudah waktunya membeli.
Wave 2 pasar mulai sedikit overbought dan beberapa trader mulai melakukan take profit/aksi
ambil untung. Hal itu membuat harga sempat turun, tetapi tidak sampai ke harga terendah.
Wave 3 Biasanya, itu merupakan waves yang paling panjang. Trader lain mulai menyadari
adanya tren yang terbentuk dan ikut 'menunggangi' tren tersebut.
Wave 4 pada kondisi ini trader mulai mengambil untung dan beberapa trader yang lain mulai
menilai bahwa harga sudah terlalu tinggi sehingga harga cenderung turun.
Wave 5 pada kondisi ini harga terus naik karena histeria trader. Mereka membeli dan membeli
terus karena melihat tren yang terbentuk.

ABC CORRECTION
5-wave tren kemudian terkoreksi oleh 3-wave. Dalam kondisi sebaliknya.Pola koreksi ini terdiri
dari 3 atau 5 Pola gelombang yang bergerak terhadap trend yang kuat.
Reversal dan Koreksi harga
Secara umum koreksi menurut teori Elliot wave dibagi atas 3 macam pola yaitu:
a. Zigzag
Pola koreksi zigzag menunjukkan bahwa pergerakan harga reversal yang kuat pada awal
pergerakan koreksi. Awal pergerakan yang tajam yang mengawali koreksi yaitu point A
menunjukkan bahwa koreksi masih ini masih bersifat sementara karena harga akan mencari
keseimbangan baru yaitu point B,apakah point C bisa turun lebih jauh dari point A akan sangat
tegantung dari formasi yang terbentuk dari pergerakan harga ini seca mayor.pergerakan koreksi
ini seperti ini kita kenal dengan koreksi zigzag.

b. Flat
Koreksi yang mengalami pergerakan side aways menunjukan bahwa pergerakan harga tidak
mengalami perlawanan yang cukup berarti, sehingga hal ini perlu diwaspadai.jika kondisi yang
flat atau side aways bisa menjadi informasi bahwa harga akan berlanjut. Hal ini tergantung dari
dari formasi yang dibangun pada kondisi side aways. Koreksi side aways atau menyamping bisa
membentuk formasi segitiga atau membentuk pola setengah lingkaran. Sebaiknya anda berhati
hati dengan pergerakan seperti ini karena bisa jadi harga masih akan berlanjut dan koreksi yang
terjadi tidak mempunyai nilai yang berarti dibanding dengan resiko yang dihadaoi ketika harga
melanjutkan pergerakan.

c.
Segitiga
Arah dari pergerakan harga yang mengalami Koreksi dengan pola segitiga akan sangat
tergantung dari formasi segitiga yang dibangun. Pola koreksi segitiga dilihat dari formasinya
maka
di
bagi
menjadi
Koreksi dengan Formasi segitiga dengan penekanan pada garis horizontal
Formasi pergerakan ini dilihat dari pergerakannya dapat di golongkan dalam koreksi side aways
tetapi dilihat dari formasinya maka pola ini termasuk dalam koreksi dengan formasi segitiga.

Failures elliots
Failures elliots mengunakan istilah failures(gagal) untuk menjelaskan pola impulse dimana yang
secara ekstrim gelombang yang ke 5 gagal melebihi gelombang yang ke 3 tetapi kemudian di
ikuti dengan pola reversal yang kuat.

Indikator Referensi

Ada beberapa jenis indikator tekhnikal yang biasanya berada diatas, dibawah harga atau di
dalam bersama dengan grafik harga, berikut ini akan dijelaskan beberapa referensi analisis
tekhnikal yang umum dan sering digunakan;

* Moving Averages
Moving Average
Moving Average adalah harga tengah dari data, dengan kata lain Moving Average menunjukkan
fungsi matematika dimana data yang diambil dirata-ratakan. Moving Averages digunakan untuk
menghaluskan data dengan menghilangkan pergerakan yang terlalu fluktuatif. tiga jenis MA
dapat dijelaskan dibawah ini;
Simple Moving Average (SMA)
SMA ini dihitung dengan menjumlahkan nilai n pereode dibagi dengan jumlah total n pereode
itu. Dalam aplikasi dalam Trend naik SMA pereode pendek menghasilkan nilai yang lebih besar
dibandingkan dengan SMA pereode panjang begitu juga sebaliknya Trend turun.

Weighted Moving Average (WMA)


WMA mempunyai nilai yang lebih sensitive dibanding SMA terhadap perubahan harga. Ini
karena data terakhir selalu mendapatkan bobot yang lebih besar dibanding data sebelumnya.
Semakin panjang pereode yang ditetapkan semakin besar pembobotan yang diberikan kepada

data yang terbaru. begitu juga sebaliknya

Exponential Moving Average


Pembobotan XMA adalah terbalik dengan pembobotan WMA, Semakin panjang pereode yang
ditetapkan semakin kecil pembobotan yang diberikan kepada data yang terbaru. begitu juga
sebaliknya

Perbedaan ketiga MA diatas dapat dilihat dalam gambar berikut ini

* Bollinger Bands.
Dikembangkan oleh John Bollinger, Bollinger Bands dibuat dari simple moving average
Kemudian ditambahkan dua bands (Pembatas) dengan standar Deviasi diatas dan dibawahnya
moving average.
Penggunaan secara umum Bollinger Bands adalah:
1. Mengidentifikasi overbought dan oversold
Signals Overbought dan oversold dapat digunakan jika market bergerak tidak dalam sebuah
trend naik atau trend turun. Jika market bergerak dalam sebuah trend misalnya trend naik
Moderate trader melakukan transaksi menunggu harga menyentuh oversold signal kemudian
entry .

2. Digunakan sebagai kombinasi dengan Oscillator, untuk menunjukkan Signal buy atau sell
Oscillator sebagai kombinasinya biasanya adalah Relative Strength Index (RSI), buy dan sell
signals digambarkan ketika Bollinger Bands berada di overbought/oversold market kemudian

pada saat yang sama Signal oscillatornya adalah divergence.

Bands yang menyempit disertai dengan kondisi yang divergence merupakan signal kuat untuk
bergerak panjang, perhatikan contoh gambar dibawah ini;

3.Peringatan pergerakan yang akan terjadi kemudian.


Bands sering bergerak menyempit karena sebelumnya telah bergerak tajam. Setelah pergerakan
untuk beberapa waktu menyempit seringkali terjadi sebelum market bergerak tajam.

4.Signal potential untuk puncak dan lembah


Puncak yang menembus upper band yang diikuti harga berikutnya adalah signals potential
puncak arga.
Lembah yang menembus lower band yang diikuti harga berikutnya adalah potential lembah
dasar.

* Average Directional Index (ADX)


Average Directional Movement Index
Direction movement system adalah alat analisis yang bersifat trend follower dan berfungsi
sebagai pendeteksi dan pengkonfirmasi terbrntuknya sebuah trend atau bukan trend jika
pergerakan harga membentuk pola trend maka Direction movement system dapat digunakan.
Pada dasarnya terdapat beberapa alat analisis dalam Direction movement system, yaitu :

Directional Movement Index terdiri dari :


a. +DM Directional movement (momentum Gerakan keatas)
b. -DM Directional movement (momentum Gerakan kebawah)
c. ADX Average Directional Index (Trend strength)
Fungsi Direction movement system sebenarnya adalah untuk melihat arah pergerakan harga
yang sesungguhnya dengan membandingkan range perdagangan pada suatu hari ini dengan
range perdagangan pada hari sebelumnya.
Directional Movement
Dalam analisis Directional movement Index terdapat dua jenis DM yang dipergunakan yaitu
+DM dan DM.Keduanya tidak dapat terjadi secara bersamaan. Pembentukan +DM dan DM
tergantung pada posisi range harga pada suatu periode dibandingkan range harga pada periode
sebelumnya.
Plus Directional Movement dan pergerakan harga
Directional movement /+DM adalah suatu ukuran yang menggamberkan besarnya jarak
pergerakan naik dari harga + DM baru. Minus Directional Movement dan pergerakan harga
Minus Directional Movement Index /-DM adalah sebuah ukuran yang memberikan informasi
mengenai besaran Penurunan harga.
Minus Directional Movement dan pergerakan harga
Minus Directional Movement Index /-DM adalah sebuah ukuran yang memberikan informasi
mengenai besaran Penurunan harga.
Penggunaan secara umum Directional movement Index adalah:
Menentukan apakah trend atau bukan trend
Garis ADX yang berada melewati 20 atau 30 menunjukkan trend market.lihat gambar
berikut ini

Mengindikasikan arah pergerakan Trend


Jika garis +DM berada diatas garis -DM maka trendnya adalah naik, jika garis -DM berada

diatas garis +DM maka trendnya adalah turun. Jarak +DM dan DM menunjukkan kuat /
lemahnya momentum dari suatu trend.

Membandingkan Trend dalam beberapa kondisi


Jika nilai DX dan ADX yang tinggi dibandingkan dengan nilai DX dan ADX yang rendah,
yang pertama adalah trend yang lebih kuat jika dibandingkan dengan yang pertama.
Keputusan yang tepat adalah trading pada sinyal yang kuat

Mengindikasikan Signal buy atau sell


Signal Buy dan sell digambarkan dengan garis +DM dan DM. Jika garis +DM Memotong
dari bawah keatas garis -DM, ini adalah buy signal. Signal sell terjadi ketika -DM
memotong garis +DM dari bawah keatas. Signals ini adalah baik jika garis ADX
mengindikasikan market dalam posisi trend.

* Moving Average Convergence/Divergence (MACD)


Moving Average Convergence Divergence atau MACD umum dipakai, pertamakali
dikembangkan oleh Gerald Appel. MACD adalah termasuk Oskilator yang dapat digunakan
untuk mengukur momentum yang mengindikasikan trend.
Penggunaan secara umum MACD adalah:
Menunjukkan Signal buy dan sell
Signals akan ditunjukkan ketika garis MACD dan garis Signal cross. buy signal terjadi ketika
garis MACD crosses dari bawah, lebih jauh dibawah garis 0 maka signal semakin kuat.begitu
juga sebaliknya signal sell
Menunjukkan arah trend
Jika Trend mendapatkan sebuah momentum perbedaan antara panjng pendek MA akan
bertambah.ini berarti bahwa kedua garis MACD mengarah keatas dan masih dibawah 0 dan

kemudia trend akan naik. Begitu sebaliknya (turun).


Indicate Bullish and Bearish Divergence
Bearish Divergence terjadi ketika harga bergerak naik diharga tertingginya tetapi MACD
menurun, ini adalah tanda bahwa pergerakan naik adalah mulai melemah.
Bullish Divergence terjadi ketika harga bergerak turun dalam harga terendahnya sedangkan
MACD bergerak sebaliknya (naik), ini adalah tanda bahwa penurunan harga adalah mulai
melemah.
Ini adalah sangat penting dan dicatat meskipun divergences mengindikasikan pergerakan sebuah
trend melemah tetapi tetapi ini belum menjadi kesimpulan harga akan berbalik sebelum harga
benar2 menunjukkan pembalikan misalnya harga telah menunjukkan signal break a trend line.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini;

* Relative Strength Index (RSI)


RSI (Relative Strength Index)
Dikembangkan oleh J. Welles Wilder dalam bukunya New Concepts in Technical Trading
Systems.
RSI menghitung perbandingan daya tarik kenaikan dan penurunan harga dalam pereode
pengamatan.
Penggunaan secara umum RSI adalah:
1. Mengindikasikan overbought dan oversold
Signals Overbought dan oversold signals digunakan pada saat market bukan Trend dimana harga
membentuk pola side aways. Jika market Trending, maka signal yang menunjukkan trend dapat
dipergunakan. Jika harga dalam kondisi trend naik, moderate trader mungkin sebaikya
menunggu ketika harga mulai berbalik turun dan signal oversold mulai terlihat.

2. Indicate Bullish and Bearish Divergence

meskipun divergance atapun konvergance yang mengindikasikan melemahnya trend, cara ini
tidak mengindikasikan trend telah berbalik.Signal konfirmasi pembalikan trend datang dari
pergerakan harga, misalnya Trend line break.

3. Menunjukkan signals buy dan sell


Signal ini bagus ketika bukan trend. Ketika trending markets, Signal yang paling dapat
dipercaya adalah penunjuk arah Trend. Contoh ketika market menunjukkan trend naik, ambil
hanya buy signals.

4. Mengidentifikasi failure swings


Failure Swing misalnya RSI membentuk puncak diatas 70 kemudian retrace menyentuh pivot
bawah sebelum mencoba lagi untuk kepuncak yang kedua. Puncak yang kedua gagal untuk
menembus puncak pertama karena RSI berbalik untuk menembus pivot.

* Ichimoku Kinko Hyo


Ichimoku Kinko Hyo adalah salah satu analisis yang sangat popoler dijepang dari
namanya berarti sekilas tentang balance chart metode ini dkembangkan oleh
analyst bernama Hosoda dalam transaksi Indeks saham Nikkei .

Penggunaan Ichimoku Kinko Hyo secara umum adalah


Ichimoku Kinko Hyo digunakan unuk mengindikasikan Kondisi Trend
Kijun-sen (Base Line) digunakan untuk menentukan kondisi momentum pergerakan
harga,jika harga beergerak diatas Kijun-sen maka harga dapat dipertimbangkan akan
melanjutkan naik.sebaliknya kalau harga dibawah Kijun-sen.
Menentukan area Support dan Resistance
Cloud antara garis Senkou Span A and Senkou Span B menunjukkan area Support dan
Resistance,jika harga berada diatas garis Senkou Spandan kemudian garisnya semakin

dekat dengan Senkou Span berikutnya ini berarti rsistante yang kedua.

Menentukan signal Buy dan Sell


Dimana Chikou Span (Lag) crosses dengan harga dalam grafik, ini dapat diambil
sebagai Buy Signal(Chikou Span line crosses to above price) atau sebaliknya signal sell
(Chikou Span crosses to below price)

Penggunaan lain Kijun-sen adalah untuk menunjukkan signal buy dan sell. buy signal
terjadi ketika garis Tenkan-sen crosses garis Kijun-sen ke atas.Sell signal terjadi ketika
garis Tenkan-sen crosses garis Kijun-sen kebawah.

* Average Directional Index

Direction movement system adalah alat analisis yang bersifat trend follower dan berfungsi
sebagai pendeteksi dan pengkonfirmasi terbrntuknya sebuah trend atau bukan trend jika
pergerakan harga membentuk pola trend maka Direction movement system dapat digunakan.
Pada dasarnya terdapat beberapa alat analisis dalam Direction movement system, yaitu :
Directional Movement Index terdiri dari :
a. +DM Directional movement (momentum Gerakan keatas)
b. -DM Directional movement (momentum Gerakan kebawah)
c. ADX Average Directional Index (Trend strength)
Fungsi Direction movement system sebenarnya adalah untuk melihat arah pergerakan harga yang
sesungguhnya dengan membandingkan range perdagangan pada suatu hari ini dengan range
perdagangan pada hari sebelumnya.
Directional Movement

Dalam analisis Directional movement Index terdapat dua jenis DM yang dipergunakan yaitu
+DM dan DM.Keduanya tidak dapat terjadi secara bersamaan. Pembentukan +DM dan DM
tergantung pada posisi range harga pada suatu periode dibandingkan range harga pada periode
sebelumnya.
Plus Directional Movement dan pergerakan harga
Directional movement /+DM adalah suatu ukuran yang menggamberkan besarnya jarak
pergerakan naik dari harga + DM baru. Minus Directional Movement dan pergerakan harga
Minus Directional Movement Index /-DM adalah sebuah ukuran yang memberikan informasi
mengenai besaran Penurunan harga.
Minus Directional Movement dan pergerakan harga
Minus Directional Movement Index /-DM adalah sebuah ukuran yang memberikan informasi
mengenai besaran Penurunan harga.
Penggunaan secara umum Directional movement Index adalah:
Menentukan apakah trend atau bukan trend
Garis ADX yang berada melewati 20 atau 30 menunjukkan trend market.lihat gambar berikut
ini

Mengindikasikan arah pergerakan Trend


Jika garis +DM berada diatas garis -DM maka trendnya adalah naik, jika garis -DM berada
diatas garis +DM maka trendnya adalah turun. Jarak +DM dan DM menunjukkan kuat /
lemahnya momentum dari suatu trend.

Membandingkan Trend dalam beberapa kondisi


Jika nilai DX dan ADX yang tinggi dibandingkan dengan nilai DX dan ADX yang rendah,
yang pertama adalah trend yang lebih kuat jika dibandingkan dengan yang pertama.
Keputusan yang tepat adalah trading pada sinyal yang kuat

Mengindikasikan Signal buy atau sell


Signal Buy dan sell digambarkan dengan garis +DM dan DM. Jika garis +DM Memotong
dari bawah keatas garis -DM, ini adalah buy signal. Signal sell terjadi ketika -DM memotong
garis +DM dari bawah keatas. Signals ini adalah baik jika garis ADX mengindikasikan
market dalam posisi trend.

Teori Elliot Wave


Kembali jaman dulu tahun 1920-30-an, ada seorang jenius gila dan akuntan profesional bernama
Ralph Nelson Elliott.
Dengan menganalisis sekitar 75 tahun data saham , Elliott menemukan bahwa pasar saham, yang
diduga bergerak kacau, sebenarnya tidak.
Ketika ia berumur 66 tahun, ia akhirnya mengumpulkan bukti yang cukup untuk dibagi
mengenai penemuanya tersebut ke dunia.
Ia menerbitkan teorinya dalam buku berjudul Wave Priciple .
Menurut dia, pasar diperdagangkan dalam siklus berulang, yang menunjukkan bahwa emosi

investor disebabkan oleh pengaruh luar (ahem, CNBC, Bloomberg, ESPN) atau psikologi
dominan media massa pada saat itu.
Elliott menjelaskan bahwa ayunan/swing ke atas dan ke bawah harga yang disebabkan oleh
psikologi kolektif selalu muncul dalam pola-pola yang sama berulang-ulang.
Dia menyebut gelombang swing ke atas dan ke bawah.
Ia percaya bahwa, jika Anda benar dapat mengidentifikasi pola perulangan harga, Anda bisa
memprediksi kemana harga akan pergi (atau tidak pergi) berikutnya.
Inilah yang membuat Elliott wave begitu menarik bagi trader. Ini memberikan mereka cara untuk
mengidentifikasi titik-titik yang tepat di mana harga paling mungkin akan balik arah. Dengan
kata lain, Elliott datang dengan suatu sistem yang memungkinkan para trader untuk menangkap
puncak dan dasar.
Jadi, di tengah semua kekacauan gerakan harga, Elliott menemukan arah. Mengagumkan,
bukan?
Tentu saja, seperti semua genius gila, ia membutuhkan nama untuk mengklaim observasi ini.
karena itu ia dinamakan dengan : Teori Elliott Wave.
Namun sebelum kita menggali masalah Elliott wave, Anda harus terlebih dahulu memahami apa
yang disebut dengan fractals.

Fractals
Pada dasarnya, fractals adalah struktur yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yang
masing-masing adalah salinan yang sangat mirip dari keseluruhan. Matematikawan suka
menyebutnya kemiripan-diri.
Anda tidak perlu pergi jauh untuk menemukan contoh dari fraktal. Mereka dapat ditemukan di
seluruh alam.
Sebuah kerang laut adalah sebuah fraktal. Sebuah serpihan salju adalah sebuah fraktal. Awan
adalah sebuah fraktal. Dan, petir adalah sebuah fraktal.
Jadi mengapa fractals penting?
Salah satu kualitas penting dari Elliott wave adalah bahwa mereka adalah fractals. Sama seperti
kerang laut dan serpih salju, Elliott wave bisa lebih jauh dibagi menjadi gelombang Elliot yang
lebih kecil.

Pola Wave 5-3

Mr Elliott menunjukkan bahwa tren pasar bergerak dalam apa yang ia sebut pola gelombang 5-3.
Pola 5-gelombang pertama disebut gelombang impuls .
Pola 3-gelombang terakhir disebut gelombang korektif .
Dalam pola ini, Gelombang 1, 3, 5 adalah motif , yang berarti mereka pergi bersama dengan tren
secara keseluruhan, sedangkan Gelombang 2 dan 4 adalah koreksi.
Jangan bingung dengan Gelombang 2 dan 4 dengan pola ABC korektif (didiskusikan dalam
bagian berikutnya)
Pertama, mari kita melihat pola impuls 5-gelombang. Lebih mudah jika Anda melihatnya seperti
gambar dibawah :

Masih terlihat membingungkan? . Mari kita poles dengan beberapa warna pada anak nakal ini.

Kami berikan masing-masing kode warna pada gelombang bersama dengan hitungan gelombang
nya.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang apa yang terjadi pada setiap gelombang.
Kita akan menggunakan saham untuk contoh kita karena saham adalah apa yang Mr Elliott
gunakan. Tapi hal ini juga dapat digunakan dengan mudah pada mata uang, obligasi, emas,
minyak, atau boneka Tickle Me Elmo. Yang penting adalah Teori Elliott Wave juga dapat
diterapkan pada pasar valuta asing.
Wave 1

Saham bergerak keatas. Hal ini biasanya disebabkan oleh sejumlah kecil orang (karena
berbagai alasan, nyata atau hanya membayangkan) merasa bahwa harga saham murah sehingga
merupakan waktu yang tepat untuk membeli. Hal ini menyebabkan harga naik.
Wave 2

Pada titik ini, cukup banyak orang yang berada di wave asli mempertimbangkan saham dinilai
terlalu tinggi dan mengambil keuntungan. Hal ini menyebabkan saham turun. Namun, saham
tidak akan turun rendah ke posisi terendah sebelumnya sebelum saham dianggap murah lagi.
Wave 3

Ini biasanya gelombang terpanjang dan terkuat. saham telah menarik perhatian publik. Lebih
banyak orang mencari tahu tentang saham dan ingin membelinya. Hal ini menyebabkan harga
saham untuk naik lebih tinggi dan lebih tinggi. Gelombang ini biasanya melebihi tinggi yang
dibuat pada akhir wave 1.
Wave 4

Trader mengambil keuntungan karena saham dianggap mahal lagi. Gelombang ini cenderung

lemah karena biasanya ada lebih banyak orang yang masih bullish pada saham dan sedang
menunggu untuk membeli
Wave 5

Ini adalah titik dimana kebanyakan orang mendapatkan saham yang didorong oleh histeria. Anda
biasanya mulai melihat CEO perusahaan di halaman depan majalah utama sebagai Person of the
Year. Trader dan investor mulai datang dengan alasan konyol untuk membeli saham dan
mencoba untuk mencekik Anda ketika Anda tidak setuju dengan mereka. Ini terjadi ketika saham
menjadi yang paling mahal.
Extended Impulse Wave

Satu hal yang Anda juga perlu mengetahui tentang Elliott Wave Theory adalah bahwa salah satu
dari tiga gelombang impuls (1, 3, atau 5) akan selalu diperpanjang. Secara sederhana, akan
selalu ada satu gelombang yang lebih panjang daripada yang lain.

Koreksi ABC
5-gelombang trend tersebut kemudian dikoreksi dan diputarbalikkan oleh countertrends 3gelombang. Huruf digunakan sebagai pengganti angka untuk menandai koreksi. Periksalah
contoh pola wave 3-korektif yang keren dibawah ini.

Hanya karena kita telah menggunakan bull market sebagai contoh utama, ini tidak berarti Elliott
Wave Teori tidak bekerja di bear market. Pola 5-3 gelombang yang sama dapat terlihat seperti
ini:

Jenis Pola Corrective Wave


Menurut Elliott, ada 21 pola koreksi ABC mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Uh 21? saya tidak Bisa menghafal semua itu! Dasar-dasar dari Elliott Wave Teori saja sudah
memenuhi pikiran!
Tenang, Anda tidak harus menghafal semua 21 jenis pola ABC korektif karena mereka hanya
terdiri dari tiga formasi sangat sederhana yang mudah dimengerti.
Mari kita lihat di ketiga formasi tersebut. Contoh di bawah ini berlaku untuk uptrends, tapi Anda
bisa membalikkan mereka jika Anda sedang berhadapan dengan downtrend.

Formasi Zig-Zag

Formasi Zig-zag tersebut bergerak sangat tajam pada harga yang bertentangan dengan tren yang
dominan. Gelombang B biasanya terpendek dibandingkan dengan Gelombang A dan C. pola zigzag dapat terjadi dua kali atau bahkan tiga kali dalam koreksi (2 sampai 3 pola zig-zag yang
terkait satu sama lain). Seperti semua gelombang, setiap gelombang di pola zig-zag bisa dipecah

menjadi pola 5-gelombang.

Formasi Flat

formasi Flat wave sederhana korektif kesamping. Flat wave, panjang gelombang adalah biasanya
sama panjang.

Formasi Segitiga

formasi Segitiga terdiri dari 5-gelombang yang bergerak melawan tren dalam mode kesamping.
Segitiga ini bisa simetris, turun, naik, atau expanding.

Wave Dalam Wave


Setiap gelombang terbuat dari sub-gelombang.

Apakah Anda melihat bagaimana Gelombang 1, 3, dan 5 yang terdiri dari pola 5-gelombang
kecil impuls sedangkan Gelombang 2 dan 4 yang terdiri dari pola korektif yang lebih kecil?
Selalu ingat bahwa setiap gelombang terdiri dari pola gelombang yang lebih kecil. Pola ini
berulang-ulang
SELAMANYA!
Untuk membuatnya mudah untuk memberikan label gelombang ini, para Elliott Wave Teori telah
membuat serangkaian kategori untuk ombak di urutan besar ke kecil. Mereka adalah:

Grand Supercycle

Supercycle

Cycle

Primer

Intermediate

Minor

Minute

Minuette

Sub-Minuette

Sebuah Grand Supercycle terdiri dari gelombang Supercycle yang terdiri dari gelombang cycle
yang terdiri gelombang primer, yang terdiri dari gelombang Intermediate yang terdiri dari

gelombang Minor yang terdiri dari gelombang Minute yang terdiri dari gelombang Minuette
yang terdiri dari gelombang Sub-Minuette. Apakah Anda sudah faham?
Oke, untuk membuat hal-hal yang lebih jelas, mari kita lihat bagaimana Elliott Wave terlihat
dalam kehidupan nyata.

Seperti yang Anda lihat, gelombang tidak berbentuk sempurna dalam kehidupan nyata. Anda
juga akan belajar kadang-kadang sulit untuk memberikan label gelombang. Namun, semakin
Anda memperhatikan grafik, anda akan memahaminya.
Selain itu, kita tidak akan membiarkan Anda pergi sendiri! Pada bagian berikut, kami akan
memberikan anda beberapa tips tentang cara yang benar dan mudah untuk mengidentifikasi
gelombang serta mengajarkan anda bagaimana untuk trading dengan menggunakan Elliott
Waves!

Aturan Elliot Wave


Kunci dalam menggunakan Teori Elliott Wave dalam trading adalah semua bisa benar
mengidentifikasi gelombang.
Ada tiga aturan yang tidak boleh dilanggar dalam pelabelan gelombang. Jadi, sebelum Anda
melompat untuk menerapkan Teori Elliott Wave untuk trading, Anda harus memperhatikan
aturan di bawah ini.
Gagal dalam memberikan label pada gelombang akan mengakibatkan bencana pada akun forex
anda.

3 Aturan Pokok Teori Elliott Wave

Aturan Nomor 1: Wave 3 TIDAK PERNAH menjadi impuls gelombang yang terpendek

Aturan Nomor 2: Wave 2 TIDAK PERNAH melampaui titik awal Wave 1

Aturan Nomor 3: Wave 4 TIDAK PERNAH melampaui daerah harga yang sama pada
Wave 1

Kemudian, ada pedoman yang membantu Anda dengan benar mengenai pelabelan gelombang.
Berbeda dengan tiga aturan pokok, panduan ini bisa dilanggar.

Kadang-kadang, Wave 5 tidak bergerak melampaui akhir dari gelombang 3.

Wave 5, lebih sering (daripada tidak), melampaui atau menerobos garis tren yang
diambil dari Wave 3 yang sejajar dengan garis tren yang menghubungkan awal
Gelombang 3 dan 5.

Wave 3 cenderung sangat panjang, tajam, dan diperpanjang.

Gelombang 2 dan 4 sering terpental karena level retracement fibonacci.

Menaiki Elliot Wave

Hipotetis, skenario yang akan-paling-mungkin-benar:


Katakanlah Anda ingin memulai hitungan gelombang Anda. Anda lihat bahwa harga tampaknya
telah mulai bergerak ke atas. Menggunakan pengetahuan Anda tentang Elliott Wave, Anda
memberikan label gerakan ini sebagai Wave 1 dan retracement sebagai Wave 2.

Berikut ini adalah apa yang Anda temukan:

Aturan Nomor 2: Wave 2 TIDAK PERNAH melampaui awal Wave 1

Gelombang 2 dan 4 sering terpental karena level retracement fibonacci

Jadi, Anda memutuskan untuk mengeluarkan alat Fibonacci untuk melihat apakah harga pada
tingkat fib. wow! Harga hanya sampai di sekitar tingkat 50%. Hmm, ini bisa menjadi awal Wave
3, yang merupakan sinyal beli sangat kuat.

Karena Anda seorang trader yang cerdas, Anda juga menempatkan stoploss sewaktu
menempatkan order.
Peraturan pokok nomor 2 menyatakan bahwa Wave 2 tidak pernah bisa melampaui awal Wave 1
sehingga Anda menempatkan stop loss Anda di bawah harga terendah.
Jika retraces harga yang lebih dari 100% dari Wave 1, berarti anda salah dalam menghitung

gelombang.
Mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya

Analisis Elliott Wave terbayar lunas dan Anda menangkap gerakan naik yang tinggi! Anda pergi
ke Las Vegas (atau Macau), menghabiskan semua keuntungan Anda di rolet, dan anda kembali
ke tempat Anda mulai. Beruntung bagi Anda, kita memiliki skenario hipotetis di mana Anda bisa
mendapatkan uang imajiner lagi

Skenario 2:
Kali ini mari kita menggunakan pengetahuan Anda pada pola gelombang korektif untuk meraih
pips.

Anda mulai menghitung gelombang pada trend menurun dan Anda melihat bahwa gelombang
ABC korektif yang bergerak ke samping. Hmm, apakah ini sebuah formasi flat sedang terjadi?
Ini berarti bahwa harga hanya mungkin akan memulai gelombang impuls baru setelah Wave C

berakhir.
Mempercayai keterampilan Elliott Wave Anda, Anda melakukan sell dengan Lot penuh di pasar
dengan harapan menangkap gelombang impuls baru.
Anda menempatkan stop hanya beberapa pips di atas awal Wave 4 hanya untuk memastikan jika
hitungan gelombang Anda salah.

Trend Spotting
Trader yang baik mencoba untuk mengetahui strategi yang tepat untuk lingkungan pasar saat ini.
Apakah sudah waktunya retracements ? Atau sideway?
Sama seperti pelatih suatu pertandingan, Anda juga harus dapat menentukan strategi yang
terbaik untuk digunakan pada lingkungan pasar saat ini.
Dengan mengetahui lingkungan pasar, kita bisa memilih strategi berbasis trend di pasar waktu
pasar sedang trending atau strategi range untuk pasar yang naik turun.
Dengan mengetahui strategi mana yang tepat, Anda akan menemukan dengan mudah indicator
apa yang harus digunakan.
Sebagai contoh, Fibs dan trend line berguna untuk pasar yang sedang trending, sedangkan pivot

point, support dan resistancesangat membantu di pasar sideway.


Sebelumnya, anda harus tahu bahwa gerakan harga dipasar ada 3 :

Tren naik (bullish)

Tren turun (bearish)

Tren kesamping (Sideway)

Trending Market
Trending Market adalah di mana harga umumnya bergerak dalam satu arah.
Tentu, harga dapat melawan trend setiap saat, tapi melihat pada frame waktu yang lebih panjang
akan menunjukkan bahwa itu hanya retracements .

Tren biasanya terbentuk oleh tertinggi yang lebih tinggi / higher high dan rendah yang lebih
tinggi / higher lows dalam sebuah uptrend dan tertinggi lebih rendah / lower high dan
terendah lebih rendah / lower low dalam downtrend .
Likuiditas sangat penting dalam strategi berbasis tren. Pasangan mata uang yang likuiditas tinggi
, lebih banyak gerakan (alias volatilitas ) yang bisa kita harapkan.

ADX di Trending Market


Sebuah cara untuk menentukan apakah pasar mengalami tren adalah melalui penggunaan

indikator Average Directional Index atau ADX.


Dikembangkan oleh J. Welles Wilder, indikator ini menggunakan nilai-nilai mulai dari 0-100
untuk menentukan jika harga bergerak kuat di satu arah, yaitu trending, atau hanya berkisar.
Nilai lebih dari 25 biasanya menunjukkan harga yang sedang trending atau sudah dalam tren
yang kuat.
Semakin tinggi jumlahnya, semakin kuat tren tersebut.
Namun, ADX merupakan indikator lagging yang berarti bahwa ia tidak selalu memprediksi masa
depan. Ini juga merupakan indikator non-directional, yang berarti akan melaporkan angka positif
apakah harga tren naik atau turun.
Lihatlah contoh ini. Harga jelas tren ke bawah meskipun ADX adalah lebih besar dari 25.

Moving Averages di Trending Market


Jika Anda bukan penggemar ADX, Anda juga dapat menggunakan Moving Avewrage .
Tempatkan Simple Moving periode 7, periode 20, dan rata-rata periode 65 pada grafik Anda.
Kemudian, tunggu sampai kompres SMA tiga bersama-sama dan mulai menyebar.
Jika SMA 7 periode keluar di atas SMA periode 20, dan SMA 20 di atas SMA 65, maka harga
trending up.

Di sisi lain, jika SMA 7 periode di bawah SMA 20 periode, dan SMA 20 berada di bawah SMA
65, maka harga menurun.

Bollinger Band di Trending Market


Salah satu alat yang sering digunakan untuk strategi juga dapat membantu dalam menemukan
tren. Kita bicara tentang Bollinger band atau hanya Band.
Satu hal yang harus Anda tahu tentang tren adalah bahwa mereka sebenarnya cukup langka.
Berlawanan dengan apa yang Anda mungkin pikirkan, harga kisaran / sideway terjadi 70-80
persen. Dengan kata lain, itu adalah norma untuk harga kisaran.
Jadi, jika harga menyimpang dari norma maka mereka dalam trend. Apa salah satu alat teknis
terbaik yang telah kita bahas di kelas-kelas sebelumnya untuk mengukur deviasi?

Jika Anda mengatakan Bollinger band, anda benar.


Bollinger band sebenarnya mengandung rumus standar deviasi.
Berikut adalah bagaimana kita dapat menggunakan Bollinger band untuk menentukan trend!
Tempat Bollinger band dengan deviasi standar 1 dan satu set band dengan standar deviasi 2.
Anda akan melihat tiga set zona harga.

Zona Jual adalah daerah di antara dua band bawah standar deviasi 1 (SD 1) dan standar deviasi
2 (SD 2). Ingatlah bahwa harga telah menutup dalam band agar dapat dipertimbangkan dalam
zona menjual.
Zona Beli adalah daerah antara dua band atas 1 SD dan 2 SD band. Seperti zona menjual, harga
telah menutup dalam dua band agar dapat dipertimbangkan dalam zona beli.
Daerah di antara band-band standar deviasi 1 adalah area di mana pasar berjuang untuk
menemukan arah. Harga akan menutup dalam area ini jika harga benar-benar dalam Zona
tidak berpenghuni. arah Harga cukup banyak untuk diperebutkan.
Bollinger band ini membuat lebih mudah untuk mengkonfirmasi tren secara visual.
Downtrend dapat dikonfirmasi ketika harga berada di zona jual.
Uptrends dapat dikonfirmasi ketika harga berada di zona beli.

Ranging Market

Ranging Market adalah di mana harga memantul di antara harga tinggi dan harga rendah.
Harga tinggi bertindak sebagai resistance di mana harga tidak bisa menembus.
Demikian pula, harga rendah bertindak sebagai tingkat support di mana harga tidak bisa untuk
tembus juga. Pergerakan pasar dapat diklasifikasikan sebagai horisontal atau kesamping.

ADX di Ranging Market


Salah satu cara untuk menentukan apakah pasar sideway adalah dengan menggunakan ADX
yang kita bahas sebelumnya. Suatu pasar dikatakan sideway saat ADX berada di bawah 25.
Ingat, jika nilai dari ADX berkurang, tren melemah.

Bollinger Band di Ranging Market

Umumnya, rentang perdagangan akan berisi lingkungan band yang sempit dibandingkan dengan
band luas dan bentuk horizontal. Dalam kasus ini, kita dapat melihat bahwa Bollinger band
menciut, seperti harga hanya bergerak dalam kisaran yang ketat.
Menggunakan osilator, seperti Stochastic atau RSI , akan membantu meningkatkan peluang
Anda menemukan titik balik dalam sideway karena mereka dapat mengidentifikasi kondisi
overbought oversold. Berikut ini adalah contoh menggunakan GBP / USD.

Double
Sebuah Double Top adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah ada perpanjangan gerakan.
TOP atau puncak adalah puncak yang terbentuk ketika harga menyentuh tingkat tertentu yang
tidak dapat ditembus.
Setelah menyentuh tingkat ini, harga akan terpental sedikit, tapi kemudian kembali ke menguji
tingkat puncak lagi. Jika harga memantul dari tingkat itu lagi, maka Anda memiliki DOUBLE
TOP!

Dalam grafik di atas Anda dapat melihat bahwa dua puncak atau puncak terbentuk dua kali.
Perhatikan bagaimana puncak kedua tidak mampu menembus tinggi puncak sebelumnya. Ini
adalah tanda yang kuat bahwa pembalikan akan terjadi yang mengatakan kepada kita bahwa
tekanan beli sudah selesai selesai.
Dengan double top, kami akan memesan entri kami di bawah leher karena kami mengantisipasi
pembalikan dari uptrend.

Melihat grafik diatas, Anda dapat melihat bahwa harga menembus neckline (leher) dan terjun ke
bawah. Ingat bahwa puncak ganda atau double top adalah formasi pembalikan tren sehingga
Anda akan menemukan ini setelah ada uptrend kuat.
Anda juga akan melihat bahwa harga terjun kurang lebih sama tingginya dengan pembentukan
double top. Hal itu perlu diingat karena itu akan berguna untuk menetapkan target keuntungan
(Take Profit).

Double Bottom
Bagian bawah ganda (double bottom) juga merupakan formasi pembalikan tren, tapi kali ini kita
mencari untuk pergi buy bukannya sell. Formasi tersebut terjadi setelah downtrend ketika dua
bottom telah terbentuk.

Anda dapat melihat dari grafik di atas bahwa setelah trend sebelumnya, harga membentuk dua
lembah karena tidak bisa pergi di bawah tingkat tertentu.
Perhatikan bagaimana bottom kedua tidak mampu secara signifikan memecahkan bottom yang
pertama. Ini adalah tanda bahwa tekanan jual sudah selesai, dan bahwa pembalikan akan segera
terjadi.

Harga mematahkan leher dan terbang tinggi.


Lihat bagaimana harga melonjak tinggi hampir sama panjangnya dengan pembentukan double
bottom?
Ingat, seperti double top, double bottom juga formasi pembalikan.

Head & Shoulder


Pola kepala dan bahu juga merupakan formasi pembalikan tren.

Hal ini dibentuk oleh puncak (bahu), diikuti dengan puncak yang lebih tinggi (kepala), dan
kemudian lagi puncak yang lebih rendah (bahu). Sebuah leher ditarik dengan menghubungkan
titik-titik terendah dari dua lembah. Kemiringan garis ini dapat ke atas atau ke bawah. Biasanya,
ketika leher kebawah, menghasilkan sinyal yang lebih handal.

Dalam contoh ini, kita dapat dengan mudah melihat pola kepala dan bahu.
Kepala adalah puncak kedua dan merupakan titik tertinggi dalam pola. Kedua bahu juga
membentuk puncak tetapi tidak melebihi tinggi kepala.
Dengan formasi ini, kami menempatkan perintah entri di bawah leher tersebut.
Kita juga bisa menghitung target dengan mengukur titik tinggi kepala ke leher tersebut. Jarak ini
kira-kira seberapa jauh harga akan bergerak setelah leher ditembus.

Anda dapat melihat bahwa begitu harga menurun di bawah garis leher akan mencapai target
yang setidaknya ukuran jarak antara kepala dan leher itu.
Kami tahu Anda berpikir untuk diri sendiri, harga terus bergerak kebawah bahkan setelah
mencapai target!.
Dan respon kita, JANGAN tamak!
Kebalikan Kepala dan Bahu

Hal ini pada dasarnya kepala dan bahu, tetapi terbalik.


Sebuah lembah dibentuk (bahu), diikuti oleh sebuah lembah bahkan lebih rendah (kepala), dan
kemudian lembah lain yang lebih tinggi (bahu). Formasi tersebut terjadi setelah gerakan
kebawah diperpanjang.

Di sini Anda dapat melihat bahwa ini adalah seperti pola kepala dan bahu, tapi terbalik. Dengan
formasi ini, kami akan menempatkan order entry buy di atas leher itu.
Target kami adalah dihitung seperti pola kepala dan bahu. Mengukur jarak antara kepala dan
leher, dan bahwa kira-kira jarak bahwa harga akan bergerak setelah tembus leher tersebut.

Anda dapat melihat bahwa harga bergerak naik menembus leher tersebut.
Jika target Anda kena, kemudian senang dengan keuntungan Anda. Namun, ada teknik
manajemen trading di mana Anda dapat mengunci beberapa keuntungan Anda dan masih tetap
membiarkan order anda terbuka.

Wedge
Wedges (gergaji) adalah sinyal jeda dalam tren saat ini.
Wedges bisa berfungsi sebagai pola kelanjutan atau pembalikan.

Rising Wedge
Sebuah baji naik terbentuk ketika harga mengkonsolidasi antara support dan resistance yang
miring keatas.
Di sini, kemiringan garis support lebih curam daripada resistance.
Dengan harga yang berkonsolidasi, kita tahu bahwa ledakan besar akan datang, sehingga kita
bisa mengharapkan harga yang akan lari baik keatas atau kebawah.
Jika bentuk irisan naik setelah uptrend, biasanya pola pembalikan.
Di sisi lain, jika terbentuk selama kecenderungan turun, bisa sinyal kelanjutan dari gerakan ke
bawah.
yang penting adalah bahwa, ketika Anda melihat hal itu, Anda sudah siap dengan perintah entri
Anda!

Dalam contoh pertama, baji naik terbentuk pada akhir uptrend. Perhatikan bagaimana tindakan
terbentuk dengan harga tertinggi yang baru.

Lihat bagaimana harga turun. Itu berarti ada banyak trader putus asa untuk buy dan kemudian
melakukan buy!
Mereka mendorong harga turun dan mematahkan garis tren, yang menunjukkan bahwa
kecenderungan untuk trend menurun.
Sama seperti dalam pola chart lain kita bahas sebelumnya, pergerakan harga setelah breakout
terjadi kira-kira besarnya sama dengan ketinggian formasi.
Sekarang mari kita lihat contoh lain dari formasi wedge meningkat. Hanya saja kali ini bertindak
sebagai sinyal kelanjutan bearish.

Seperti yang Anda lihat, harga berasal dari kecenderungan untuk menurun sebelum konsolidasi

dengan tinggi yang lebih tinggi (higher high) dan rendah yang lebih tinggi (higher low).

Dalam hal ini, terjun kebawah dan kecenderungan untuk menurun terus menerus. Itu sebabnya
itu disebut sinyal kelanjutan (continuation)!
Lihat bagaimana harga bergerak turun itu sama tingginya dengan wedge?
Apa yang kita pelajari sejauh ini?
Sebuah baji naik terbentuk setelah uptrend biasanya menyebabkan pembalikan (kecenderungan)
sedangkan baji naik terbentuk selama tren turun biasanya kelanjutan (downtrend).
Secara sederhana, sebuah baji naik mengarah ke kecenderungan untuk menurun, yang berarti
bahwa itu adalah pola chart bearish!

Falling Wedge
Sama seperti rising wedge, falling wedge bisa menjadi sinyal pembalikan atau kelanjutan.
Sebagai sinyal pembalikan, maka yang terbentuk di bawah kecenderungan untuk menurun,
menunjukkan bahwa kondisi tren kenaikan akan datang berikutnya.
Sebagai kelanjutan sinyal, hal ini terbentuk selama uptrend, menyiratkan bahwa tindakan harga
ke atas akan kembali. Berbeda dengan rising wedge, falling wedge adalah pola grafik yang
bullish.

Dalam contoh ini, falling wedge berfungsi sebagai sinyal pembalikan. Setelah kecenderungan
untuk menurun, harga dibuat lower high dan lower low.

Setelah menembus di atas garis trend, harga bergerak ke atas kurang lebih sama dengan
ketinggian formasi. Dalam hal ini, rally harga melebihi target!
Mari kita lihat sebuah contoh di mana falling wedge berfungsi sebagai sinyal kelanjutan /
continuation. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ketika bentuk falling wedge selama
uptrend, biasanya sinyal akan kembali melanjutkan naik nanti.

Dalam hal ini, harga konsolidasi beberapa waktu setelah rally yang kuat. Ini bisa berarti bahwa
pembeli hanya berhenti untuk menarik napas dan mungkin merekrut lebih banyak orang untuk
bergabung dengan kamp banteng.
Hmm, sepertinya pasangan ini bergerak kuat. Arah mana akan pergi?

Lihat bagaimana harga pecah ke sisi atas dan melanjutkan untuk naik lebih tinggi?
Jika kita menempatkan perintah entri buy di atas garis tren penurunan tertinggi yang
menghubungkan pair, kita pasti sudah dapat melompat masuk dalam uptrend kuat dan
menghasilkan beberapa pips!

Pennants

Bearish Pennant
Serupa dengan rectangles/persegi panjang, pennants atau panji-panji adalah pola kelanjutan yang
terbentuk setelah bergerak sangat kuat.
Setelah bergerak ke atas atau ke bawah dengan sangat kuat, pembeli atau penjual biasanya
berhenti sejenak untuk menarik napas mereka sebelum meneruskan trend. Karena itu, harga
biasanya mengkonsolidasi dan bentuk segitiga simetris kecil, yang disebut sebuah pennants.
Sebuah bearish pennats terbentuk selama trend menurun, curam hampir vertikal,. Setelah
penurunan tajam, beberapa penjual menutup posisi mereka sementara penjual lainnya

memutuskan untuk masuk pasar, membuat harga ber konsolidasi.

Begitu banyak penjual melompat masuk pasar, harga akan menembus di bawah bagian bawah
pennants dan terus bergerak ke bawah.

Seperti yang Anda lihat, harga terjun ke bawah. Untuk perdagangan pola grafik ini, kita akan
meletakkan sell di bagian bawah pennants dengan stop loss di atas pennants tersebut.
Berbeda dengan pola-pola chart lain dimana untuk mengukur langkah berikutnya adalah sekitar

ketinggian formasi. Biasanya, ketinggian sebelum pennants sebelumnya (juga dikenal sebagai
tiang) digunakan untuk menghitung untuk berapa pip target yang akan dituju.

Bullish Pennant
Bullish pennants, seperti namanya, ini menandakan bahwa buyer sudah akan memompa harga
keatas lagi, seperti kebalikan dari bearish pennants.

Dalam contoh ini, harga melakukan pendakian vertikal yang tajam sebelum istirahat
mengambil nafas. Kita akan melihat sapi jantan mengentak! dan kemudian harga terbang tinggi.

Sama seperti cara mengukur target pada bearish pennants, biasanya harga akan mncapai
ketinggian yang sama dengan tiang dibawah pennants.

Triangle

Symetrical Triangle (Segitiga Simetris)


Sebuah segitiga simetris adalah formasi grafik dimana kemiringan harga tertinggi dan
kemiringan harga terendah berkumpul bersama-sama ke titik di mana terlihat seperti segitiga.
Apa yang terjadi selama pembentukan ini adalah bahwa pasar sedang membuat Lower high dan
higher low . Ini berarti bahwa baik pembeli maupun penjual mendorong harga cukup jauh untuk
membuat tren yang jelas.
Jika ini pertempuran antara pembeli dan penjual, maka ini akan menjadi seri.
Ini juga merupakan jenis konsolidasi.

Dalam chart di atas, kita dapat melihat bahwa baik pembeli maupun penjual bisa mendorong
harga ke arah mereka. Ketika ini terjadi, kita mendapatkan lower high dan higher low.
ketika semakin runcing, itu berarti bahwa breakout semakin dekat. Kita tidak tahu kemana harga
akan berlari, tetapi kita tahu bahwa pasar sebentar lagi akan breakout. Akhirnya, satu sisi pasar
akan menyerah
Jadi bagaimana kita bisa mengambil keuntungan dari hal ini?
Sederhana.
Kita dapat melakukan order diatas atau dibawah kemiringan dengan buy stop atau sell stop.
Karena kita sudah tahu bahwa harga akan breakout, kita bisa mencari tumpangan kemanapun
harga akan bergerak.

Dalam contoh ini, jika kita menempatkan entry order di atas kemiringan.
Jika Anda telah menempatkan pending sell order di bawah kemiringan maka kita bisa
menutupnya.

Ascending Triangle
Jenis pembentukan terjadi ketika ada tingkat resistensi dan kemiringan lebih rendah.
Apa yang terjadi selama ini adalah bahwa ada suatu tingkat tertentu yang pembeli tidak bisa
melebihinya. Namun, mereka secara bertahap mulai untuk mendorong harga ke atas dengan
membentuk higher low.

Dalam tabel di atas, Anda dapat melihat bahwa pembeli mulai mendapatkan kekuatan karena

mereka membuat higher low. Mereka terus memberi tekanan pada tingkat resistensi dan sebagai
hasilnya, breakout pasti terjadi.
Sekarang pertanyaannya adalah, Kemana harga akan pergi? Apakah pembeli dapat
memecahkannya atau resistensi terlalu kuat?
Banyak buku charting akan memberitahu Anda bahwa dalam banyak kasus, pembeli akan
memenangkan pertempuran ini dan harga akan keluar melewati resistance.
Namun, dari pengalaman kami bahwa hal ini tidak selalu terjadi. Kadang-kadang level resistance
terlalu kuat, dan daya beli tidak cukup untuk menembus resistance.
Dalam hal ini, kami akan menetapkan pending buy stop order di atas garis resistensi dan pending
sell stop order di bawah kemiringan.

Dalam skenario ini, para pembeli kalah dan harga mulai menyelam! Anda dapat melihat bahwa
harga drop sekitar jarak yang sama dengan ketinggian formasi segitiga.

Descending Triangle
Seperti yang Anda duga, Descending triangle adalah kebalikan dari ascending triangle (kami
tahu anda pintar!).

Dalam chart di atas, Anda dapat melihat bahwa harga secara bertahap membuat higher low.
MUNGKIN, harga akhirnya akan menembus support dan terus turun.
Namun, dalam beberapa kasus support yang terlalu kuat, dan harga akan memantul dan
membuat gerakan kuat keatas.
Kabar baiknya adalah bahwa kita tidak peduli kemana harga akan pergi. Kita hanya tahu bahwa
itu akan pergi ke suatu tempat. Dalam hal ini, kita akan menempatkan pending order di atas garis
atas dan di bawah garis support.

Dalam hal ini, harga akhirnya breakout ke atas puncak segitiga.

Trading dengan Pattern


Tidak cukup untuk sekedar tahu bagaimana alat-alat ini bekerja, kita harus belajar bagaimana
menggunakannya.
Mari kita meringkas pola grafik yang telah kita pelajari dan memilah mereka sesuai dengan
sinyal yang mereka berikan.

Pembalikan (Reversal)
Pola Pembalikan adalah formasi grafik yang memberikan sinyal bahwa tren yang sedang
berlangsung siap untuk berubah arah.
Jika bentuk pembalikan pola grafik terjadi selama uptrend, itu merupakan petunjuk bahwa tren
akan segera berakhir dan sebentar lagi akan downtrend. Sebaliknya, jika pola grafik yang terlihat
terjadi saat downtrend, ini menunjukkan bahwa harga akan naik nanti.
Dalam pelajaran ini, kita bahas 6 chart pattern yang memberikan sinyal pembalikan. Dapatkah
Anda menyebutkan keenam dari mereka?
1. Double Top
2. Double Bottom
3. Head and Shoulder
4. Inverse head and shoulder
5. Rising Wedge
6. Falling Wedge

Untuk melakukan trading dengan chart pattern, cukup melakukan pending order ( Buy Stop /
Sell Stop ) di luar garis leher dan di arah tren baru. Dengan memasang target (Take Profit) yang
hampir sama panjangnya dengan ketinggian formasi.
Misalnya, jika Anda melihat chart double bottom, tempat untuk buy stop order ada di bagian atas
leher / neckline dan memasang Take Profit target setinggi jarak dari dasar ke leher tersebut.
Untuk kepentingan manajemen risiko yang tepat, jangan lupa untuk menempatkan stop loss !
Sebuah stop loss yang masuk akal dapat ditetapkan di sekitar tengah formasi grafik.
Sebagai contoh, Anda dapat mengukur jarak dari dasar double top ini, membagi dua, dan
menggunakannya sebagai ukuran stop loss.

Kelanjutan (Continuation)
Biasanya, ini juga dikenal sebagai Consolidation Pattern (Pola Konsolidasi), karena mereka
menunjukkan bagaimana pembeli atau penjual beristirahat sebentar sebelum melanjutkan trend
sebelumnya.
Kami telah membahas beberapa pola kelanjutan (continuation pattern), yaitu wedge, rectangle,
dan pennants. Perhatikan bahwa wedges dapat juga bisa dianggap pola pembalikan atau
kelanjutan tergantung pada tren di mana mereka terbentuk.

Untuk melakukan trading dengan pola-pola ini, cukup memasang buy stop diatas formasi atau
sell stop dibawah formasi. dengan menentukan target take profit (TP) setidaknya panjangnya
sama dengan pola grafik yang terbentuk.
Untuk Pennants, Anda dapat menentukan target yang lebih tinggi dengan mengukur tiang
sebelum terjadi formasi.
Untuk pola kelanjutan, stop loss biasanya ditempatkan di atas atau di bawah breakout formasi
grafik tersebut.
Sebagai contoh, ketika melakukan perdagangan bearish rectangle, tempat Anda memasang stop
loss adalah beberapa pips di atas support yang tembus tersebut .

Bilateral
Bilateral chart pattern sedikit lebih rumit karena harga bisa tembus keatas atau kebawah.
Hah, sinyal apa itu?!

Untuk memainkan pola-pola ini, Anda harus mempertimbangkan kedua skenario (upside atau

downside breakout) dengan menempatkan satu order di atas formasi dan satu lagi di bagian
bawah formasi (buy stop atau sell stop).
Jika salah satu order telah terpicu, Anda dapat membatalkan yang lain.
Satu-satunya masalah adalah bahwa Anda bisa mendapatkan breakout palsu jika Anda mengatur
perintah entri Anda terlalu dekat dengan bagian atas atau bawah formasi.
Jadi hati-hati dan jangan lupa untuk menempatkan stop juga.

Ringkasan Chart Pattern


Chart Pattern
Double Top
Double Bottom
Head & Shoulder
Inverse Head & Shoulder
Rising Wedge
Rising Wedge
Falling Wedge
Falling Wedge
Bearish Rectangle
Bullish Rectangle
Bearish Pennant
Bullish Pennant

Terjadi Saat
Uptrend
Downtrend
Uptrend
Downtrend
Downtrend
Uptrend
Uptrend
Downtrend
Downtrend
Uptrend
Downtrend
Uptrend

Jenis Sinyal
Pembalikan
Pembalikan
Pembalikan
Pembalikan
Kelanjutan
Pembalikan
Kelanjutan
Pembalikan
Kelanjutan
Kelanjutan
Kelanjutan
Kelanjutan

Arah
Ke bawah
Ke atas
Ke bawah
Ke atas
Ke bawah
Ke bawah
Ke atas
Ke atas
Ke bawah
Ke atas
Ke bawah
Ke atas

Moving Average
Moving average hanya merupakan cara untuk melihat kelancaran aksi harga dari waktu ke
waktu. Dengan bergerak rata-rata, berarti bahwa Anda hanya mengambil harga penutupan
rata-rata pasangan mata uang untuk periode nomor yang terakhir X . Pada grafik, akan terlihat
seperti ini:

Seperti setiap indikator, indikator moving average digunakan untuk membantu kita meramalkan
harga di masa mendatang. Dengan melihat kemiringan rata-rata gerakan, Anda dapat lebih
menentukan potensi arah harga pasar.
Seperti yang kami katakan, aksi harga dengan gerakan rata-rata yang diperhalus.
Ada berbagai jenis moving average dan masing-masing memiliki tingkat kelancaran mereka
sendiri.
Umumnya, semakin mulus rata-rata gerakan, semakin lambat bereaksi terhadap pergerakan
harga.
Ada dua jenis utama moving average:
1. Sederhana (simple moving average)
2. Eksponensial (exponential moving average

Simple Moving Average


Simple Moving Average adalah jenis yang paling sederhana.
Pada dasarnya, Simple Moving Average dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan terakhir X periode dan
kemudian membagi jumlah tersebut dengan X.

Jika Anda merencanakan untuk jangka waktu 5 Simple Moving Average pada grafik 1-jam,
Anda akan menambah harga penutupan selama 5 jam terakhir, dan kemudian membagi
jumlahnya dengan 5. Voila! Anda memiliki harga penutupan rata-rata selama lima jam terakhir!

String harga tersebut rata-rata sama dan Anda mendapatkan rata-rata yang bergerak!
Jika Anda plot sederhana 5-Simple Moving Average pada grafik 10 menit, Anda akan menambah
harga penutupan dari 50 menit terakhir dan kemudian bagi jumlahnya dengan 5.
Jika Anda plot jangka waktu 5 Simple Moving Average pada grafik 30 menit, Anda akan
menambah harga penutupan dari 150 menit terakhir dan kemudian bagi jumlahnya dengan 5.
Jika Anda plot periode 5 Simple Moving Average pada chart 4 jam.
Paket charting kebanyakan akan melakukan semua perhitungan untuk Anda. Alasan menjelaskan
bagaimana cara menghitung Simple Moving Average adalah karena itu penting untuk
dipahami sehingga Anda tahu cara mengedit dan tweak indikator tersebut.
Memahami bagaimana indikator bekerja berarti Anda dapat mengatur dan menciptakan strategi
yang berbeda.
Sekarang, seperti hampir semua indikator lain di luar sana, Moving Average beroperasi dengan
delay. Karena Anda mengambil harga rata-rata sejarah masa lalu, Anda benar-benar hanya
melihat masa lalu dan masa depan harga jangka pendek.
Berikut adalah contoh bagaimana Simple Moving Average memperlancar analisa harga.

Pada grafik di atas, kami telah memasang tiga SMA berbeda pada chart 1 jam pada USD / CHF.
Seperti yang anda lihat, semakin besar period SMA, semakin tertinggal harganya.
Perhatikan bagaimana 62 SMA berada jauh dari harga saat ini dari 30 dan 5 SMA.
Hal ini karena 62 SMA menambahkan sampai harga penutupan 62 periode terakhir dan

membaginya dengan 62.


SMA dalam tabel ini menunjukkan Anda keseluruhan sentimen pasar pada titik waktu ini. Di
sini, kita dapat melihat bahwa pasangan ini trennya naik.
Alih-alih hanya melihat pada harga pasar saat ini, moving average memberi kita pandangan yang
lebih luas, dan kita sekarang dapat mengukur secara umum arah harga masa depan. Dengan
menggunakan SMA, kita bisa tahu apakah pasangan trenya naik, tren turun, atau hanya sideway.
Ada satu masalah dengan simple moving average dan hal itu bahwa mereka rentan terhadap
lonjakan. Ketika hal ini terjadi, hal ini dapat memberi kita sinyal palsu. Kita mungkin berpikir
bahwa tren baru dapat berkembang, tetapi dalam kenyataannya, tidak ada yang berubah.

Exponential Moving Average


Seperti yang kami katakan dalam pelajaran sebelumnya, simple moving average dapat terdistorsi
oleh lonjakan harga. Kita akan mulai dengan contoh.
Katakanlah kita plot SMA 5-periode pada daily chart EUR / USD.

harga penutupan selama 5 hari terakhir adalah sebagai berikut:


Hari 1: 1,3172
Hari 2: 1,3231
Hari 3: 1,3164
Hari 4: 1,3186

Hari 5: 1,3293
kalkulasinya sebagai berikut:
(1.3172 + 1.3231 + 1.3164 + 1.3186 + 1.3293) / 5 = 1.3209
Bagaimana kalau hari kedua ada berita yang keluar yang mengakibatkan euro terjun bebas? Hal
ini mengakibatkan EUR/USD terjun ke harga 1.3000. mari kita lihat apa yang terjadi dengan
SMA periode 5.
Day 1: 1.3172
Day 2: 1.3000
Day 3: 1.3164
Day 4: 1.3186
Day 5: 1.3293
Moving Average akan dihitung seperti berikut :
(1.3172 + 1.3000 + 1.3164 + 1.3186 + 1.3293) / 5 = 1.3194
Hasil dari perhitungan akan mengakibatkan perhitungan yang sangat rendah. padahalhal tersebt
hanya terjadi karena adanya berita yang keluar.
Kadang-kadang simple moving average mungkin terlalu sederhana. Kalau saja ada cara yang
Anda bisa menyaring spike lonjakan harga tersebut sehingga Anda tidak akan mendapatkan
sinyal yang salah.
Ini disebut Exponential Moving Average !
Exponential Moving Average (EMA) memberikan berat untuk periode paling baru. Dalam
contoh di atas, EMA akan menempatkan berat pada harga hari-hari paling baru, yang berarti hari
3, 4, dan 5.
Ini akan berarti bahwa lonjakan pada Hari 2 akan menjadi nilai lebih rendah dan tidak akan besar
pengaruhnya terhadap moving average.
Mari kita lihat di grafik 4 jam pada USD / JPY untuk menyoroti bagaimana sebuah SMA dan
EMA akan terlihat berdampingan pada grafik.

Perhatikan bagaimana garis merah (30 EMA). Tampak harga lebih dekat dengan garis biru (30
SMA). Ini berarti bahwa lebih akurat menggunakan SMA. Anda mungkin bisa menebak
mengapa hal ini terjadi.
Itu karena EMA lebih menekankan pada apa yang telah terjadi belakangan ini. Ketika trading,
jauh lebih penting untuk melihat apa yang terjadi sekarang bukan apa yang telah terjadi minggu
lalu atau bulan lalu.

SMA vs EMA
Sekarang, anda mungkin bertanya pada diri sendiri, mana yang lebih baik? Yang sederhana atau
eksponensial?
Bila Anda ingin moving average yang akan merespon harga yang bergerak cepat, maka EMA
adalah cara terbaik.
Ini dapat membantu Anda menangkap tren sangat dini (lebih lanjut tentang ini nanti), yang akan
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Bahkan, sebelumnya Anda menangkap tren,
semakin lama Anda bisa menahan OP dan meraup keuntungan yang banyak.
Kelemahan menggunakan Exponential moving average adalah bahwa Anda mungkin
mendapatkan sinyal palsu selama periode konsolidasi.
Karena moving average begitu cepat merespon harga, Anda mungkin berpikir sebuah tren yang
terbentuk ketika itu hanya spike harga.
Dengan simple moving average, adalah sebaliknya. Bila Anda ingin moving average yang lebih

halus dan lebih lambat untuk merespon aksi harga, maka SMA adalah pilihan yang terbaik.
Hal ini akan bekerja dengan baik ketika melihat time frame yang lebih lama, karena bisa
memberi Anda gambaran mengenai tren secara keseluruhan.
Meskipun lambat untuk merespon tindakan harga, hal itu mungkin bisa menyelamatkan Anda
dari sinyal palsu. Kekuranganya adalah bahwa Anda mungkin menunda terlalu lama, dan Anda
mungkin kehilangan harga entri yang baik.
Sebuah analogi mudah diingat perbedaan antara keduanya adalah untuk memikirkan kelinci dan
kura-kura.
Kura-kura yang lambat, seperti SMA, jadi anda mungkin kehilangan untuk mendapatkan sinyal
pada awal tren. Namun, ia memiliki cangkang keras untuk melindungi diri, dan sama,
menggunakan SMA akan membantu Anda terhindar dari jebakan.
Di sisi lain, kelinci cepat, seperti EMA. Ini membantu Anda menangkap awal dari sebuah tren
tetapi Anda mungkin mendapatkan sinyal palsu.
Di bawah ini adalah tabel untuk membantu Anda mengingat pro dan kontra masing-masing.
SMA
Pro

Menampilkan grafik halus yang


menghilangkan sinyal palsu.

Bergerak lambat, yang dapat


Kont menyebabkan sinyal telat dalam
pembelian dan penjualan

EMA
Bergerak cepat dan baik
untuk menunjukkan
perubahan harga terbaru.
Lebih rentan mendapatkan
sinyal palsu

Jadi mana yang lebih baik?


Ini benar-benar terserah Anda untuk memutuskan.

Penggunaan MA
Salah satu cara yang manis untuk menggunakan moving average adalah untuk membantu Anda
menentukan tren.
Cara termudah adalah dengan hanya plot moving average tunggal pada tabel. Ketika harga
cenderung untuk tinggal di atas moving average, berarti trendnya naik.

Jika harga cenderung tinggal di bawah moving average, maka menunjukkan bahwa trend
menurun.

Masalahnya dengan hal ini adalah bahwa itu terlalu sederhana.


Mari kita katakan bahwa USD / JPY trendnya turun, tetapi laporan berita yang keluar
menyebabkan spike yang tinggi.

Anda melihat bahwa harga sekarang di atas rata-rata bergerak. Anda berpikir kepada diri sendiri:
Hmmm Sepertinya pasangan ini adalah untuk pergeseran arah Waktu untuk membeli
pengisap ini.!
Jadi Anda melakukan hal itu. Anda membeli satu miliar unit menyebabkan Anda yakin bahwa
USD / JPY akan naik.

Ternyata, trader hanya bereaksi terhadap berita, tetapi trend tetap turun dan lebih rendah!
Apa beberapa trader yang melakukan dan kami sarankan Anda jangan melakukan juga. Untuk
mempermudah mendapatkan sinyal yang lebih jelas apakah pasangan ini tren naik atau turun
tergantung pada urutan moving average. Mari kita jelaskan.
Pada uptrend, yang lebih cepat moving average harus berada di atas lebih lambat rata-rata
bergerak dan kecenderungan untuk menurun, sebaliknya. Sebagai contoh, katakanlah kita
memiliki dua MA: 10-periode MA dan MA periode 20. Pada grafik Anda, akan terlihat seperti
ini:

Di atas adalah daily chart USD / JPY. Sepanjang uptrend, 10 SMA di atas 20 SMA. Seperti yang
Anda lihat, Anda dapat menggunakan moving average untuk membantu menunjukkan apakah
pasangan adalah tren naik atau turun. Menggabungkan ini dengan pengetahuan Anda pada garis
tren, ini dapat membantu Anda memutuskan apakah akan buy atau sell .

Anda juga dapat mencoba menempatkan lebih dari dua moving average pada chart Anda.

MA Crossover
Sekarang, Anda tahu bagaimana menentukan trend dengan memplot moving average pada grafik
anda. Anda juga harus tahu bahwa moving average dapat membantu Anda menentukan kapan
tren berakhir dan sebaliknya.
Yang harus Anda lakukan adalah plot beberapa moving average pada chart Anda, dan menunggu
sebuah crossover (persilangan). Jika moving average menyilang satu sama lain, itu berarti sinyal
bahwa tren akan segera berubah, sehingga memberikan kesempatan kepada Anda untuk
mendapatkan entri yang lebih baik. Dengan memiliki entri yang lebih baik, Anda memiliki
kesempatan mendapatkan profit yang banyak!
Mari kita melihat lagi bahwa daily chart USD / JPY menunjukkan moving average crossover.

Dari sekitar April sampai Juli, pasangan berada dalam uptrend yang bagus. keluar sekitar 124,00,
sebelum perlahan-lahan menuju ke bawah. Pada pertengahan Juli, kita melihat bahwa 10 SMA
menyeberang di bawah 20 SMA.
Dan apa yang terjadi selanjutnya?
Sebuah trend menurun yang bagus!

Jika Anda sell di crossover SMA, akan menghasilkan hampir seribu pips!
Tentu saja, tidak setiap perdagangan akan menghasilkan seribu pip, seratus-pip, atau bahkan 10pip.
Ini bisa menjadi sinyal yang palsu, yang berarti Anda harus mempertimbangkan hal-hal seperti
di mana kita harus menempatkan stop loss atau kapan harus mengambil keuntungan. Anda tidak
boleh melompat masuk pasar tanpa rencana!
Satu hal yang perlu dicatat dengan sistem crossover adalah bahwa ketika mereka bekerja dalam
pasar yang volatile, mereka tidak bekerja dengan baik ketika trend sideway.

Support Resistance Dinamis


Cara lain untuk menggunakan moving average adalah dengan menggunakan mereka sebagai
support dan resistance dinamis.
Kami ingin menyebutnya dinamis karena hal itu tidak seperti support resistance tradisional.
Mereka akan terus berubah tergantung pada aksi harga terbaru.
Ada banyak pedagang di luar sana yang melihat moving average ini sebagai support resistance
utama. Trader akan melakukan beli jika harga menguji moving average atau sell jika harga naik
dan menyentuh moving average.
Berikut adalah chart 15-menit dari GBP / USD dan mengetest pada 50 EMA. Mari kita lihat
support resistance dinamis.

Setiap kali harga mendekati 50 EMA dan diuji, itu bertindak sebagai perlawanan dan harga

memantul kembali. Menakjubkan, huh?


Satu hal yang harus diingat adalah bahwa hal ini hanya seperti support resistance garis normal.
Ini berarti harga tidak akan selalu memantul sempurna dari movinga average. Kadang-kadang
akan melewatinya sedikit sebelum kembali ke arah tren.
Anda bisa menyebut daerah ini sebagai zona.
Mari kita lihat lagi pada chart 15-menit dari GBP / USD, tapi kali ini mari kita menggunakan 10
dan 20 EMAS.

Dari grafik di atas, Anda melihat harga melewati 10 EMA beberapa pips, tetapi mulai menurun
setelah itu.
Ada beberapa trader yang menggunakan strategi intraday seperti ini. Idenya adalah bahwa hanya
seperti support resistance horisontal, moving average harus diperlakukan seperti zona.
Daerah antara moving average bisa dipandang sebagai zona support atau resistance.

Menerobos Support Resistance Dinamis


Sekarang Anda tahu bahwa moving average berpotensi dapat bertindak sebagai support dan
resistance. Menggabungkan beberapa dari mereka, Anda dapat memiliki sendiri zona kecil yang
menyenangkan. Tapi Anda juga harus tahu bahwa mereka dapat rusak, seperti setiap tingkat
support dan resistance!
Mari kita lihat lagi pada grafik GBP / 15-mnt s USD dengan 50 EMA.

Dalam chart di atas, kita bisa melihat bahwa 50 EMA sebagai level support yang kuat untuk
sementara pada GBP / USD karena berulang kali memantul.
Namun, seperti yang kita telah ditandai dengan kotak merah, harga akhirnya berhasil menembus
dan terangkat naik. Harga kemudian kembali dan menguji EMA 50 lagi, yang terbukti menjadi
tingkat dukungan yang kuat.
Satu hal yang menyenangkan waktu menggunakan moving averages adalah bahwa mereka selalu
berubah, yang berarti Anda hanya bisa meninggalkan tempat pada chart Anda dan tidak harus
terus menerus mencari kembali potensi support dan resistance.

Ringkasan MA

dari banyak jenis moving average. Dua jenis yang paling umum adalah simple moving
average dan eksponensial moving average.

simple moving average adalah bentuk paling sederhana moving average, tetapi mereka
rentan terhadap lonjakan (spike) harga.

eksponensial moving average bergerak menempatkan titik berat terhadap harga terbaru,
yang berarti lebih menekankan pada apa yang para trader lakukan sekarang.

Hal ini jauh lebih penting untuk mengetahui apa yang para trader lakukan sekarang
daripada melihat apa yang mereka lakukan minggu lalu atau bulan lalu.

moving average lebih halus daripada eksponensial moving average .

Menggunakan eksponensial moving average dapat membantu Anda melihat tren lebih
cepat, tetapi rentan terhadap sinyal palsu.

Smooth moving average lebih lambat untuk merespon tindakan harga namun akan
menyelamatkan Anda dari spike. Namun, karena reaksi lambat, mereka dapat menunda
Anda dari mengambil kesempatan untuk memasuki pasar dan dapat menyebabkan Anda
kehilangan beberapa peluang bagus.

Anda dapat menggunakan moving average untuk membantu Anda menentukan tren,
kapan harus masuk, dan ketika tren tersebut akan segera berakhir.

Moving average dapat digunakan sebagai support dan resistance dinamis.

Salah satu cara terbaik untuk menggunakan moving average adalah menggunakan
beberapa moving average sehingga Anda bisa melihat kedua gerakan jangka panjang dan
jangka pendek.

Bolinger Bands

Bollinger band digunakan untuk mengukur volatilitas suatu pasar.


Pada dasarnya, alat ini memberitahu kita apakah pasar tenang atau apakah pasar ramai ! Ketika
pasar yang tenang.
Perhatikan pada grafik di bawah ini bahwa ketika harga tenang, pita berdekatan.Ketika harga
bergerak naik, pita melebar.

Ya, kami bisa terus dan membuat Anda bosan dengan menjelaskan sejarah Bollinger band,
bagaimana cara menghitung dengan rumus matematika di belakangnya, dan seterusnya dan
sebagainya, tapi kami benar-benar tidak merasa harus mengetik semuanya.
Sejujurnya, Anda tidak perlu tahu apapun itu. Kami pikir, lebih penting kami menunjukkan

beberapa cara agar Anda dapat menerapkan band Bollinger untuk trading anda.
Catatan: Jika Anda benar-benar ingin belajar tentang perhitungan dari sebuah band Bollinger,
maka Anda dapat pergi ke www.bollingerbands.com .
Bollinger Bounce

Satu hal yang perlu anda ketahui tentang band Bollinger adalah bahwa harga cenderung untuk
kembali ke tengah band. Itulah gagasan di balik bouncing Bollinger. Dengan melihat chart di
bawah ini, bisa anda beritahu kami di mana harga bisa pergi berikutnya?

Jika Anda mengatakan bawah, maka Anda benar! Seperti yang Anda lihat, harga duduk kembali
turun menuju daerah tengah band.

Apa yang baru saja Anda lihat adalah Bollinger bounce klasik. Alasan bounce ini terjadi adalah

karena Bollinger band bertindak seperti support resistance dinamis.


Semakin lama jangka waktu Anda berada, cenderung semakin kuat band-band ini. Banyak trader
telah mengembangkan sistem yang berkembang pada bouncing tersebut dan strategi ini paling
baik digunakan ketika pasar mulai dan tidak ada tren yang jelas.
Sekarang mari kita lihat cara untuk menggunakan Bollinger band ketika tren pasar tidak jelas.
Bollinger Squeeze

Ketika band squeeze, biasanya berarti bahwa breakout bersiap-siap akan terjadi.
Jika lilin mulai pecah di atas band atas, biasanya akan terus naik. Jika lilin mulai pecah di bawah
band yang lebih rendah, maka harga biasanya akan terus turun.

Melihat grafik di atas, Anda dapat melihat band squeeze bersama-sama. Harga baru saja mulai
untuk keluar dari band top. Berdasarkan informasi ini, kemana menurut anda harga akan pergi?

Ini adalah bagaimana Bollinger squeez khas bekerja.


Strategi ini dirancang bagi Anda untuk menangkap trend sedini mungkin. Setup seperti ini tidak
terjadi setiap hari, tapi Anda mungkin bisa melihat mereka beberapa kali seminggu jika Anda
melihat grafik 15 menit.
Ada banyak hal lain yang dapat Anda lakukan dengan band Bollinger, tetapi ini adalah 2 strategi
yang paling umum yang terkait dengan mereka. Saatnya untuk menempatkan nya di kotak
peralatan trader anda sebelum kita beralih ke indikator berikutnya.

MACD
MACD adalah singkatan dari M oving A verage C onvergence D ivergence. Alat ini digunakan
untuk mengidentifikasi gerakan rata-rata yang menunjukkan tren yang baru, entah itu bullish
atau bearish. Setelah semua, prioritas utama kami dalam trading adalah mampu menemukan
tren, karena di situlah uang paling banyak dihasilkan.

Dengan grafik MACD, Anda bisa melihat tiga angka yang digunakan untuk pengaturannya.

Yang pertama adalah jumlah waktu yang digunakan untuk menghitung moving average
lebih cepat.

Yang kedua adalah jumlah waktu yang digunakan dalam moving average lebih lambat.

Dan ketiga adalah jumlah bar yang digunakan untuk menghitung rata-rata bergerak dari
perbedaan antara moving average yang lebih cepat dan lebih lambat.

Misalnya, jika Anda melihat 12, 26, 9 sebagai parameter MACD (yang biasanya pengaturan
default untuk sebagian besar paket charting ), ini adalah bagaimana Anda akan menafsirkannya:

12 mewakili 12 bar sebelumnya moving average yang lebih cepat.

26 mewakili 26 bar sebelumnya moving average yang lebih lambat.

9 mewakili 9 bar sebelumnya perbedaan antara dua moving average. Hal ini diplot oleh
garis vertikal yang disebut histogram (garis hijau pada grafik di atas).

Cara Menggunakan MACD


Karena ada dua moving average dengan berbagai kecepatan, yang jelas lebih cepat akan lebih
cepat untuk bereaksi terhadap pergerakan harga dari pada yang lambat.

Ketika sebuah tren baru terjadi, jalur cepat akan bereaksi pertama dan akhirnya melewati garis
lebih lambat. Saat ini crossover terjadi, dan garis cepat mulai menyimpang atau menjauh
dari garis lebih lambat, sering menunjukkan bahwa tren baru telah terbentuk.

Dari grafik di atas, Anda dapat melihat bahwa garis cepat melintasi bawah garis lambat dan
mengidentifikasi trend baru untuk menurun.Perhatikan bahwa ketika crossing, histogram
sementara menghilang.
Hal ini karena perbedaan antara garis-garis adalah 0. Sebagai kecenderungan untuk menurun
dimulai dan garis cepat menyimpang jauh dari garis lambat, histogram mendapat lebih besar,
yang merupakan indikasi baik dari tren yang menguat.
Mari kita lihat sebuah contoh.

Dalam EUR / USD s chart 1-jam di atas, baris cepat melintasi di atas garis lambat sementara
histogram menghilang. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan trend naik akan terjadi.
Sejak saat itu, EUR / USD mulai uptrend. Bayangkan jika Anda buy setelah crossover, Anda
akan mendapatkan hampir 200 pips!
Ada satu kelemahan untuk MACD. Tentu saja, rata-rata bergerak cenderung tertinggal harganya.
karena hanya mengunakan rata-rata harga historis masa lalu.

Parabolic SAR
Sampai sekarang, kami telah memperlihatkan indikator yang berfokus pada penangkapan awal
tren. Meskipun penting untuk dapat mengidentifikasi tren, sama pentingnya untuk dapat
mengidentifikasi dimana trend berakhir. Lagipula, apa gunanya entri yang baik dan tepat waktu
tanpa keluar di waktu yang tepat?

Salah satu indikator yang dapat membantu kita menentukan dimana tren mungkin berakhir
adalah Parabolic SAR ( Stop And Reverse). titik-titik Parabolic SAR pada grafik menunjukkan
potensi pembalikan dalam pergerakan harga.
Dari gambar di atas, Anda dapat melihat bahwa pergeseran titik dari yang di bawah candle
selama uptrend untuk di atas candle ketika trend berbalik ke dalam trend menurun.

Cara Menggunakan Parabolic SAR


Yang menyenangkan tentang Parabolic SAR adalah bahwa alat ini benar-benar mudah untuk
digunakan.
Pada dasarnya, ketika titik-titik berada di bawah candle, itu adalah sinyal beli, dan ketika titiktitik berada di atas lilin, itu adalah sinyal jual.

Sederhana?
Ya, kami pikir begitu.
Ini mungkin adalah indikator paling mudah untuk menafsirkan karena mengasumsikan bahwa
harga baik naik atau turun. Dengan mengatakan bahwa alat ini paling baik digunakan di pasar
yang sedang trending.
Anda TIDAK ingin menggunakan alat ini di pasar yang berombak/ sideway dimana pergerakan
harga yang menyamping.

Menggunakan Parabolic SAR untuk keluar dari


perdagangan
Anda juga dapat menggunakan Parabolic SAR untuk membantu Anda menentukan apakah Anda
harus menutup perdagangan Anda atau tidak.
Periksalah bagaimana Parabolic SAR bekerja sebagai sinyal untuk keluar di EUR / USD s daily
chart di atas.

Ketika EUR / USD mulai meluncur ke bawah pada akhir April, sepertinya akan terus turun.
Pada awal Juni, tiga titik terbentuk di bagian bawah harga, menunjukkan bahwa kecenderungan
untuk menurun sudah berakhir dan bahwa sudah waktunya untuk keluar dari sell short tersebut.
Jika Anda keras kepala memutuskan untuk berpegang pada bahwa EUR / USD akan kembali
drop, Anda mungkin rugi banyak sekali.

Stochastic
Stochastic adalah indikator lain yang membantu kita menentukan kapan tren mungkin berakhir.
Menurut definisi, suatu Stochastic adalah sebuah osilator yang mengukur overbought dan
oversold kondisi di pasar. 2 baris serupa dengan garis MACD dalam arti bahwa satu baris lebih
cepat dari yang lain.

Cara Menggunakan Stochastic


Seperti yang kami katakan sebelumnya, Stochastic memberitahu kita ketika pasar sedang
overbought atau oversold. Stochastic ada skala dari 0 hingga 100.
Ketika garis Stochastic di atas 80 (garis titik-titik merah pada grafik di atas), maka itu berarti
pasar overbought. Ketika garis Stochastic di bawah 20 (garis titik-titik biru), maka itu berarti
bahwa pasar oversold.
Sebagai aturan praktis, kita beli ketika pasar sedang oversold, dan kita menjual ketika pasar
sedang overbought.

Melihat grafik di atas, Anda dapat melihat bahwa Stochastic telah menunjukkan kondisi
overbought selama beberapa waktu. Berdasarkan informasi ini, bisa anda tebak kemana harga
akan pergi?

Jika Anda mengatakan harga akan turun, maka Anda benar! Karena pair sedang overbought
untuk suatu jangka waktu yang panjang, pembalikan pasti terjadi.
Itu adalah dasar-dasar Stochastic. Banyak trader menggunakan Stochastic dengan cara yang
berbeda, namun tujuan utama dari indikator ini adalah untuk menunjukkan kepada kita di mana
kondisi pasar overbought atau oversold.
Seiring waktu, Anda akan belajar untuk menggunakan Stochastic sesuai dengan gaya trading
pribadi Anda sendiri.
Oke, mari kita beralih ke RSI.

RSI
RSI mirip dengan stokastik dalam artian bahwa mengidentifikasi kondisi overbought dan
oversold di pasar. RSI juga menggunakan skala dari 0 hingga 100. Biasanya, angka dibawah 30
menunjukkan oversold, sementara angka lebih dari 70 mengindikasikan overbought.

Cara Menggunakan RSI


RSI dapat digunakan seperti stokastik. Kita dapat menggunakannya untuk memilih potensi Top
dan Bottom tergantung pada apakah pasar adalah overbought atau oversold.
Di bawah ini adalah bagan 4-jam EUR / USD.

EUR / USD telah turun dan jatuh sekitar 400 pips selama dua minggu.

Pada tanggal 7, sudah diperdagangkan di bawah 1,2000 . Namun, RSI turun di bawah 30,
menandakan bahwa tidak mungkin ada penjual yang tersisa di pasar. Harga kemudian dibalik
dan berjalan kembali selama beberapa minggu.

Menentukan Trend menggunakan RSI


RSI adalah alat yang sangat populer karena juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi formasi
tren. Jika Anda berpikir tren terbentuk, lihatlah RSI dan lihatlah apakah berada di atas atau di
bawah 50.
Jika anda melihat sebuah uptrend memungkinkan, maka pastikan RSI berada di atas 50. Jika
Anda melihat sebuah kecenderungan untuk menurun, maka pastikan RSI berada di bawah 50.

Pada awal grafik di atas, kita dapat melihat bahwa uptrend mungkin akan terbentuk. Untuk
menghindari sinyal palsu, kita bisa menunggu RSI untuk menyeberang di atas 50 untuk
mengkonfirmasi tren. Ketika RSI melewati di atas 50, itu adalah konfirmasi yang baik bahwa
uptrend telah benar-benar terbentuk.

ADX

Average Directional Index atau ADX, adalah contoh lain dari sebuah osilator. Ini berfluktuasi
dari 0 hingga 100, dengan angka dibawah 20 menunjukkan tren yang lemah dan bacaan di atas
50 sinyal tren yang kuat.
Berbeda dengan stokastik, ADX tidak menentukan apakah trend bullish atau bearish. Sebaliknya,
itu hanya mengukur kekuatan tren saat ini. Karena itu, ADX biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi apakah pasar berkisar sideway atau memulai sebuah tren baru.
Perhatikan grafik ini :

Dalam contoh pertama, ADX bergerak di bawah 20 dari akhir September hingga awal Desember.
Seperti yang dapat Anda lihat dari grafik, EUR / CHF terjebak di dalam rentang selama waktu
itu. Dimulai pada bulan Januari meskipun ADX mulai naik di atas 50, menandakan bahwa tren
yang kuat akan terbentuk.
Dan Anda melihat itu! EUR / CHF mengalami trend menurun yang kuat setelah adxnaik diatas
50. Ooh, jika anda melakukan sell, anda akan mendapatkan sekitar 400 pips dalam karung.
Sekarang, mari kita lihat contoh berikut ini:

Sama seperti dalam contoh pertama kami, ADX bergerak di bawah level 20 cukup lama. Pada
saat itu, EUR / CHF juga mulai naik. Setelah itu ADX naik di atas 50 dan EUR / CHF terbang
tinggi.

Ichimoku
Ichimoku Kinko Hyo (IKH) adalah suatu indikator yang berguna untuk ,mengukur momentum
harga masa depan dan menentukan support dan resistance di masa depan. Dan indikator ini
terutama digunakan pada pasangan JPY.
Untuk menambah kosakata Jepang Anda, kata Ichimoku diterjemahkan menjadi sekilas, Kinko
berarti keseimbangan, sementara Hyo adalah untuk chart. Dalam satu kalimat, kalimat
Ichimoku Kinko Hyo singkatan dari Sekilas grafik dalam keseimbangan. Hah, apa semua itu?
Kijun Sen (garis biru): garis standar atau disebut juga garis dasar, ini dihitung dengan rata-rata
high low untuk periode 26 masa lalu.
Tenkan Sen (garis merah): ini juga dikenal sebagai garis balik yang dihitung dengan rataratahigh low untuk periode 9 masa lalu.
Chikou Span (garis hijau): ini disebut garis tertinggal. Ini adalah harga penutupan hari ini diplot
26 periode belakang.
Senkou Span (garis oranye): Baris Senkou pertama dihitung dengan rata-rata pada Sen Tenkan
dan Kijun Sen dan diplot 26 periode ke depan. Baris Senkou kedua ditentukan oleh rata-rata

high low untuk periode 52 masa lalu dan diplot periode 26 ke depan.

Cara Menggunakan Ichimoku Kinyo Hyo


Mari kita melihat Senkou span pertama.
Jika harga berada di atas rentang Senkou, baris paling atas berfungsi sebagai level support
pertama sedangkan garis bawah berfungsi sebagai tingkat support yang kedua.
Jika harga berada di bawah rentang Senkou, garis bawah membentuk level resistance pertama
saat baris paling atas adalah tingkat resistensi kedua. Mengerti?
Sementara itu, Kijun Sen bertindak sebagai indikator pergerakan harga di masa depan. Jika harga
lebih tinggi dari garis biru, bisa terus naik lebih tinggi. Bila harga berada di bawah garis biru,
kemungkinan besar akan turun.
Tenkan Sen merupakan indikator tren pasar. Jika garis merah bergerak naik atau turun, ini
menunjukkan bahwa pasar bergerak dalam tren. Jika bergerak secara horizontal, hal itu
memberikan sinyal bahwa pasar berkisar/sideway.
Terakhir, jika Chikou Span atau jalur hijau melintasi harga pada arah bottom-up, itu sinyal beli.
Jika melintasi jalur hijau harga dari-atas ke bawah, itu sinyal jual.
Berikut bahwa baris tabel yang penuh sekali lagi, kali ini dengan sinyal perdagangan:

Ini pasti terlihat rumit pada awalnya, tetapi indikator ini mempunyai tingkat support resistance,
crossover, osilator dalam 1 indikator.

Gabungan Indikator
Sekarang Anda tahu bagaimana cara kerja indikator grafik pada umumnya. Lebih baik lagi, mari
kita menggabungkan beberapa indikator dan melihat bagaimana sinyal perdagangan mereka
berjalan dengan baik.
Banyak trader menggabungkan berbagai indikator secara bersama sehingga mereka dapat
mengisi satu sama lain. Mereka mungkin memiliki 3 indikator yang berbeda dan mereka tidak
akan memasuki pasar kecuali 3 indikator tersebut memberikan sinyal yang sama.
Dalam contoh pertama, kita punya band Bollinger dan stokastik pada EUR / USD chart s 4-jam.
Pasar tampaknya bergerak menyamping, sebaiknya kita hati-hati bouncing Bollinger band.

Periksa bahwa harga nampak sampai atas Bollinger band dan Stokastik mulai crossing. EUR /
USD naik sampai puncak dari band, yang biasanya bertindak sebagai tingkat resistance.
Pada saat yang sama, Stochastic mencapai daerah overbought, menunjukkan bahwa harga bisa
drop down segera.
Dan apa yang terjadi selanjutnya?
EUR / USD turun sekitar 300 pips dan anda akan telah membuat keuntungan yang cukup besar
jika Anda melakukan sell.
Kemudian, harga melakukan kontak dengan bagian bawah bollinger band, yang biasanya
berfungsi sebagai tingkat support. Ini berarti bahwa pair mata uang bisa melambung dari sana.
Dengan Stochastic di daerah oversold, itu berarti kita harus buy.
Jika Anda mengambil perdagangan itu, Anda akan mendapatkan sekitar 400 pips.
Berikut contoh lain, dengan RSI dan MACD saat ini.

Ketika RSI mencapai daerah overbought dan memberikan sinyal jual, MACD segera diikuti
dengan crossover ke bawah, yang juga merupakan sinyal jual. Dan, seperti yang Anda lihat,
harga itu bergerak menurun dari sana.
Kemudian, RSI mencelupkan diri ke daerah oversold dan memberikan sinyal beli. Beberapa jam
setelah itu, MACD membuat crossover ke atas, yang juga merupakan sinyal beli. Dari sana,
harga membuat pendakian yang mantap. kita akan mendapatkan pips yang lebih dari cukup.
Anda mungkin melihat pada contoh ini bahwa RSI memberikan sinyal sebelum MACD. Karena
berbagai properti dan formula ajaib untuk indikator teknis, beberapa benar-benar memberikan
sinyal dini sementara yang lain sedikit tertunda.
Ketika Anda melanjutkan perjalanan Anda sebagai seorang trader, anda akan menemukan
indikator yang paling cocok untuk Anda. Kami dapat memberitahu Anda bahwa kita akan sering
menggunakan MACD, Stochastic, dan RSI, tetapi Anda mungkin memiliki preferensi yang
berbeda.
Setiap trader di luar sana telah berusaha untuk menemukan kombinasi ajaib indikator yang
akan memberikan sinyal yang tepat sepanjang waktu, tetapi kenyataannya adalah bahwa tidak
ada hal yang seperti itu.
Kami mendorong Anda untuk mempelajari setiap indikator sendiri sampai Anda mengetahui
bagaimana kecenderungan relatif terhadap pergerakan harga, kemudian dengan kombinasi Anda
sendiri yang Anda mengerti dan yang sesuai dengan gaya trading anda.

Leading

Sebuah osilator adalah setiap objek atau data yang bergerak bolak-balik antara dua titik.
Dengan kata lain, ini merupakan item yang akan selalu jatuh di suatu tempat antara titik A dan
titik B. Pikirkan ketika anda menekan saklar pada kipas angin listrik Anda.
Pikirkan indikator teknis kami sebagai on atau off. Lebih khusus, suatu osilator biasanya
akan menghasilkan sinyal Beli atau Jual, dengan pengecualian hanya menjadi contoh ketika
osilator tidak jelas di kedua ujung rentang beli / jual.
Stochastic, Parabolic SAR, dan Indeks Kekuatan Relatif (RSI) adalah oscillator. Masing-masing
indikator dirancang untuk sinyal pembalikan, di mana tren sebelumnya telah menjalankan
program dan harga siap untuk berubah arah.
Mari kita lihat di beberapa contoh.
Kami telah menyajikan ketiga oscillator pada GBP / USD s daily chart di bawah ini. Ingat
ketika kita membahas bagaimana cara kerja Stochastic, Parabolic SAR, dan RSI?
Jika Anda tidak ingat, kami mengirim Anda kembali ke kelas lima! hauhauha
Bagaimanapun, seperti yang Anda lihat pada tabel, ketiga indikator memberi sinyal buy
menjelang akhir Desember. Jika anda melakukan buy akan telah menghasilkan keuntungan
sekitar 400 pips . yeeehaaa!

Kemudian, pada minggu ketiga Januari, Stochastic, Parabolic SAR, dan RSI semua memberi
sinyal Jual. Dan, dilihat dari drop 3 bulan kemudian, Anda akan telah membuat banyak pips jika
Anda sell.
Sekitar pertengahan April, ketiga oscillator memberikan sinyal jual lagi, setelah harga dibuat

menyelam tajam.
Sekarang mari kita melihat leading oscillator memberikan sinyal palsu, hanya supaya kau tahu
sinyal-sinyal ini tidak sempurna.
Dalam tabel di bawah ini, Anda dapat melihat bahwa indikator dapat memberikan sinyal yang
saling bertentangan.
Misalnya, Parabolic SAR memberikan sinyal jual pada pertengahan Februari sementara
Stochastic menunjukkan sinyal sebaliknya. Mana yang harus anda ikuti?
Nah, RSI tampaknya sama seperti Anda ragu-ragu karena tidak memberikansinyal buy dan sell
pada waktu itu.

Melihat grafik di atas, Anda dapat dengan cepat melihat bahwa ada banyak sinyal palsu
bermunculan.
Selama minggu kedua bulan April, baik Stochastic dan RSI memberikan sinyal sell sementara
Parabolic SAR tidak. Harga terus naik dari sana dan Anda bisa saja kehilangan banyak pips jika
Anda segera sell short.
Anda akan banyak lagi kehilangan sekitar pertengahan Mei jika Anda melakukan buy dari
Stochastic dan RSI dan hanya mengabaikan sinyal jual dari Parabolic SAR.
Apa yang harus kita lakukan?
Jawabannya terletak pada metode perhitungan untuk masing-masing.
Stokastik didasarkan pada kisaran tinggi-ke-rendah pada periode waktu (dalam kasus ini, itu per

jam), namun tidak memperhitungkan perubahan dari satu jam ke depan.


Relatif Strength Index (RSI) menggunakan perubahan dari satu harga penutupan ke penutupan
yang berikutnya.
Parabolic SAR memiliki perhitungan sendiri yang unik yang dapat menyebabkan konflik lebih
lanjut.
Itulah sifat oscillator. Mereka menganggap bahwa gerakan harga tertentu selalu menghasilkan
pemulihan yang sama. Tentu saja, itu omong kosong.
Sementara anda menyadari mengapa indikator utama mungkin salah, tidak ada cara lain untuk
menghindari mereka.
Jika Anda mendapatkan sinyal campuran, Anda lebih baik melakukan apa-apa selain mengambil
tebakan terbaik. Jika grafik tidak memenuhi semua kriteria Anda, jangan memaksakan diri
masuk pasar.

Lagging
Sebuah lagging indikator memberikan sinyal setelah trend telah dimulai.
Indikator Lagging hanya memberikan sinyal setelah perubahan harga jelas membentuk tren.
Kekuranganya adalah bahwa Anda akan sedikit terlambat dalam memasuki pasar.
Indikator yang dapat melakukannya telah diidentifikasi sebagai MACD dan moving average.
Indikator-indikator akan melihat tren setelah mereka terbentuk.
Memang anda mendapatkan sinyal yang tertunda tetapi sisi baiknya adalah bahwa sedikit
kemungkinan salah.

Pada GBP / USD s daily chart di atas, telah diletakkan EMA 10 (biru), EMA 20 (merah), dan
MACD.
Sekitar 15 Oktober 10 EMA melintasi di atas 20 EMA, yang merupakan crossover bullish.
Demikian pula, MACD membuat crossover ke atas dan memberikan sinyal beli.
Jika Anda melompat masuk pasar untuk buy, Anda pasti sudah menikmati ratusan pips.
Kemudian, kedua moving average bergerak dan MACD memberikan beberapa sinyal sell.
Kita sudah bisa melihat tanda-tanda dolar yang berkedip di mata Anda!
Sekarang mari kita lihat grafik lain sehingga Anda dapat melihat bagaimana sinyal crossover
kadang-kadang dapat memberikan sinyal palsu. Kami menyebut mereka fakeouts.

Pada tanggal 15 Maret, MACD membuat crossover bullish sedangkan moving average tidak
memberikan sinyal apapun.
Jika anda bertindak atas sinyal beli dari MACD, Anda akan mendapatkan sinyal palsu.
Demikian pula, membeli waktu keluar sinyal MACD pada akhir Mei ini tidak disertai oleh
crossover moving average. Jika Anda masuk pasar dengan buy, Anda mungkin telah mengalami
kerugian yang besar.

Ringkasan Indikator

Segala sesuatu yang Anda pelajari dalam trading adalah seperti alat yang ditambahkan ke
toolbox trader Anda. Alat Anda akan memberi Anda kesempatan yang lebih baik untuk membuat
keputusan dalam perdagangan yang baik bila Anda menggunakan alat yang tepat pada waktu
yang tepat.
Bollinger Bands.

Digunakan untuk mengukur volatilitas pasar.

Mereka bertindak seperti tingkat support dan resistance.

Bollinger Bounce

Sebuah strategi yang bergantung pada gagasan bahwa harga cenderung


untuk selalu kembali ke tengah Bollinger band.

Anda membeli ketika harga menyentuh Bollinger band bagian bawah.

Anda menjual ketika harga menyentuh Bollinger band atas.

Bollinger Squeeze

Strategi yang digunakan untuk menangkap awal trend.

Ketika Bollinger band memeras, itu berarti bahwa pasar sangat tenang dan
akan breakout . Setelah breakout terjadi, kita memasuki pasar tergantung
kemana arah harga.

MACD

Digunakan untuk menangkap tren awal dan juga dapat membantu kita kapan
pembalikan tren terjadi.

inidikator Ini terdiri dari 2 moving average (1 cepat, 1 lambat) dan garis
vertikal yang disebut histogram, yang mengukur jarak antara 2 moving
average.

Salah satu cara untuk menggunakan MACD adalah menunggu untuk moving
average cepat untuk menyeberang atau silang dengan moving average
lambat.

Parabolic SAR

Indikator ini dibuat untuk mengetahui pembalikan tren, maka dinamakan


Stop And Reverse (SAR).

Ini adalah indikator paling mudah untuk ditafsirkan karena hanya


memberikan sinyal bullish dan bearish.

Ketika titik-titik berada di atas candle, itu adalah sinyal jual.

Ketika titik-titik berada di bawah candle, itu adalah sinyal beli.

Indikator ini paling baik digunakan dalam tren pasar yang terdiri dari rally

atau terjun yang panjang.


Stochastic

Digunakan untuk menunjukkan kondisi overbought dan oversold.

Ketika garis moving average di atas 80, itu berarti bahwa pasar overbought
dan kita bisa menentukan kapan untuk menjual.

Ketika garis moving average adalah di bawah 20, itu berarti bahwa pasar
oversold dan kita bisa menentukan kapan untuk membeli.

Relative Strength Index (RSI)

Serupa dengan stokastik dalam hal ini menunjukkan kondisi overbought dan
oversold.

Ketika RSI berada di atas 70, itu berarti bahwa pasar overbought dan kita
siap untuk menjual.

Ketika RSI di bawah 30, itu berarti bahwa pasar oversold dan kita siap untuk
membeli.

RSI juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi formasi tren. Jika Anda
berpikir tren sudah terbentuk, menunggu RSI untuk naik di atas atau turun di
bawah 50 (tergantung pada jika Anda melihat sebuah uptrend atau
downtrend) sebelum Anda memasukkan perdagangan.

Average Directional Index (ADX)

ADX mengukur seberapa kuat sebuah tren.

Ini berfluktuasi dari 0 hingga 100, dengan angka dibawah 20 menunjukkan


tren yang lemah dan bacaan di atas 50 sinyal tren yang kuat.

ADX dapat digunakan sebagai konfirmasi apakah pasangan mungkin dapat


melanjutkan tren saat ini atau tidak.

ADX juga dapat digunakan untuk menentukan kapan kita harus menutup
perdagangan lebih awal. Misalnya, ketika ADX mulai slide di bawah 50, ini
menunjukkan bahwa tren saat ini kehilangan tenaga.

Ichimoku Kinko Hyo

Ichimoku Kinko Hyo (IKH) adalah suatu indikator untuk mengukur momentum

harga masa depan dan menentukan daerah support resistance masa depan.

Ichimoku diterjemahkan menjadi sekilas, Kinko berarti keseimbangan,


sementara Hyo adalah bahasa Jepang untuk chart. Jadi, Ichimoku Kinko
Hyo singkatan untuk Melihat secara sekilas grafik dalam keseimbangan.

Jika harga berada di atas rentang Senkou, baris paling atas berfungsi sebagai
level support pertama sedangkan garis bawah berfungsi sebagai tingkat
dukungan yang kedua. Jika harga berada di bawah rentang Senkou, garis
bawah membentuk level resistance pertama saat baris paling atas adalah
tingkat resistensi kedua.

Kijun Sen bertindak sebagai indikator pergerakan harga di masa depan. Jika
harga lebih tinggi dari garis biru, bisa terus naik dan lebih tinggi. Bila harga
berada di bawah garis biru, kemungkinan akan turun.

Tenkan Sen merupakan indikator tren pasar. Jika garis merah bergerak naik
atau turun, ini menunjukkan bahwa pasar bergerak dalam tren. Jika bergerak
secara horizontal, hal itu memberikan sinyal bahwa pasar berkisar / sideway.

Chikou Span adalah baris lagging. Jika garis Chikou melintasi harga pada arah
bottom-up, itu sinyal beli. Jika melintasi jalur hijau harga dari-atas ke bawah,
itu sinyal jual.

Leading dan Lagging


1. Sebuah Leading indikator atau suatu osilator memberikan sinyal sebelum
tren baru atau pembalikan terjadi.
2. Sebuah lagging indikator atau indikator momentum memberikan sinyal
setelah trend telah dimulai.

Setiap indikator memiliki kekurangannya. Inilah sebabnya mengapa trader menggabungkan


indikator yang berbeda untuk melengkapi satu sama lain.

Ringkasan Indikator

Segala sesuatu yang Anda pelajari dalam trading adalah seperti alat yang ditambahkan ke
toolbox trader Anda. Alat Anda akan memberi Anda kesempatan yang lebih baik untuk membuat
keputusan dalam perdagangan yang baik bila Anda menggunakan alat yang tepat pada waktu
yang tepat.
Bollinger Bands.

Digunakan untuk mengukur volatilitas pasar.

Mereka bertindak seperti tingkat support dan resistance.

Bollinger Bounce

Sebuah strategi yang bergantung pada gagasan bahwa harga cenderung


untuk selalu kembali ke tengah Bollinger band.

Anda membeli ketika harga menyentuh Bollinger band bagian bawah.

Anda menjual ketika harga menyentuh Bollinger band atas.

Bollinger Squeeze

Strategi yang digunakan untuk menangkap awal trend.

Ketika Bollinger band memeras, itu berarti bahwa pasar sangat tenang dan
akan breakout . Setelah breakout terjadi, kita memasuki pasar tergantung
kemana arah harga.

MACD

Digunakan untuk menangkap tren awal dan juga dapat membantu kita kapan
pembalikan tren terjadi.

inidikator Ini terdiri dari 2 moving average (1 cepat, 1 lambat) dan garis
vertikal yang disebut histogram, yang mengukur jarak antara 2 moving
average.

Salah satu cara untuk menggunakan MACD adalah menunggu untuk moving
average cepat untuk menyeberang atau silang dengan moving average
lambat.

Parabolic SAR

Indikator ini dibuat untuk mengetahui pembalikan tren, maka dinamakan


Stop And Reverse (SAR).

Ini adalah indikator paling mudah untuk ditafsirkan karena hanya


memberikan sinyal bullish dan bearish.

Ketika titik-titik berada di atas candle, itu adalah sinyal jual.

Ketika titik-titik berada di bawah candle, itu adalah sinyal beli.

Indikator ini paling baik digunakan dalam tren pasar yang terdiri dari rally
atau terjun yang panjang.

Stochastic

Digunakan untuk menunjukkan kondisi overbought dan oversold.

Ketika garis moving average di atas 80, itu berarti bahwa pasar overbought
dan kita bisa menentukan kapan untuk menjual.

Ketika garis moving average adalah di bawah 20, itu berarti bahwa pasar
oversold dan kita bisa menentukan kapan untuk membeli.

Relative Strength Index (RSI)

Serupa dengan stokastik dalam hal ini menunjukkan kondisi overbought dan

oversold.

Ketika RSI berada di atas 70, itu berarti bahwa pasar overbought dan kita
siap untuk menjual.

Ketika RSI di bawah 30, itu berarti bahwa pasar oversold dan kita siap untuk
membeli.

RSI juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi formasi tren. Jika Anda
berpikir tren sudah terbentuk, menunggu RSI untuk naik di atas atau turun di
bawah 50 (tergantung pada jika Anda melihat sebuah uptrend atau
downtrend) sebelum Anda memasukkan perdagangan.

Average Directional Index (ADX)

ADX mengukur seberapa kuat sebuah tren.

Ini berfluktuasi dari 0 hingga 100, dengan angka dibawah 20 menunjukkan


tren yang lemah dan bacaan di atas 50 sinyal tren yang kuat.

ADX dapat digunakan sebagai konfirmasi apakah pasangan mungkin dapat


melanjutkan tren saat ini atau tidak.

ADX juga dapat digunakan untuk menentukan kapan kita harus menutup
perdagangan lebih awal. Misalnya, ketika ADX mulai slide di bawah 50, ini
menunjukkan bahwa tren saat ini kehilangan tenaga.

Ichimoku Kinko Hyo

Ichimoku Kinko Hyo (IKH) adalah suatu indikator untuk mengukur momentum
harga masa depan dan menentukan daerah support resistance masa depan.

Ichimoku diterjemahkan menjadi sekilas, Kinko berarti keseimbangan,


sementara Hyo adalah bahasa Jepang untuk chart. Jadi, Ichimoku Kinko
Hyo singkatan untuk Melihat secara sekilas grafik dalam keseimbangan.

Jika harga berada di atas rentang Senkou, baris paling atas berfungsi sebagai
level support pertama sedangkan garis bawah berfungsi sebagai tingkat
dukungan yang kedua. Jika harga berada di bawah rentang Senkou, garis
bawah membentuk level resistance pertama saat baris paling atas adalah
tingkat resistensi kedua.

Kijun Sen bertindak sebagai indikator pergerakan harga di masa depan. Jika
harga lebih tinggi dari garis biru, bisa terus naik dan lebih tinggi. Bila harga
berada di bawah garis biru, kemungkinan akan turun.

Tenkan Sen merupakan indikator tren pasar. Jika garis merah bergerak naik
atau turun, ini menunjukkan bahwa pasar bergerak dalam tren. Jika bergerak
secara horizontal, hal itu memberikan sinyal bahwa pasar berkisar / sideway.

Chikou Span adalah baris lagging. Jika garis Chikou melintasi harga pada arah
bottom-up, itu sinyal beli. Jika melintasi jalur hijau harga dari-atas ke bawah,
itu sinyal jual.

Leading dan Lagging


1. Sebuah Leading indikator atau suatu osilator memberikan sinyal sebelum
tren baru atau pembalikan terjadi.
2. Sebuah lagging indikator atau indikator momentum memberikan sinyal
setelah trend telah dimulai.

Setiap indikator memiliki kekurangannya. Inilah sebabnya mengapa trader menggabungkan


indikator yang berbeda untuk melengkapi satu sama lain.

Pivot Point
Trader Profesional dan pelaku pasar menggunakan pivot points untuk mengidentifikasi potensi
tingkat support dan resistance. Sederhananya, titik pivot support dan resistance adalah wilayah
di mana arah pergerakan harga mungkin bisa berubah.
Alasanya mengapa pivot points begitu menarik?
Itu karena mereka Objektif .
Dalam banyak hal, titik pivot sangat mirip dengan tingkat Fibonacci. Karena begitu banyak
orang yang melihat level tersebut, mereka hampir menjadi self-fulfilling.
Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa dengan fibonacci, masih ada subjektivitas yang
terlibat dalam memilih swing tertinggi dan swing terendah. Dengan pivot point, trader
menggunakan metode yang sama untuk menghitung mereka.
Banyak trader mengawasi tingkat ini dan Anda sebaiknya juga.
Pivot point sangat berguna untuk trader jangka pendek yang ingin mengambil keuntungan dari
pergerakan kecil harga. Sama seperti level support dan resistance normal, trader dapat
menggunakanya denga tehnik break atau bounch.
Range-bounce trader menggunakan pivot point untuk mengidentifikasi titik-titik

pembalikan. Mereka melihat titik pivot sebagai daerah di mana mereka dapat menempatkan
perintah jual beli.
Breakout trader menggunakan pivot point untuk mengenali tingkat kunci yang harus
tembus sebagai klarifikasi bahwa breakout tersebut adalah bukan sinyal palsu(false break).
Berikut adalah contoh pivot points yang di plot pada grafik USD/EUR 1-jam:

Seperti yang dapat Anda lihat di sini, support dan resistance horizontal ditempatkan pada chart
Anda. Dan lihat, mereka ditandai dengan baik untuk Anda! terlihat nyaman kan?!
Berikut ikhtisar singkat di pivot point:
PP singkatan dari Pivot Point.
S singkatan dari support.
R singkatan dari resistance.
Tapi jangan terjebak dalam pikiran anda bahwa S1 harus menjadi support atau R1 harus
menjadi resistance. Kami akan menjelaskan mengapa nantinya.
Dalam pelajaran berikut ini, anda akan belajar bagaimana menghitung pivot points, berbagai
jenis titik pivot dan yang paling penting, bagaimana Anda dapat menambahkan pivot point ke
toolbox trading anda!

Cara
Menghitung
PP
Hal pertama yang akan Anda pelajari adalah bagaimana menghitung tingkat titik pivot.
Titik pivot yang terkait dengan tingkat support dan resistance dihitung dengan menggunakan
harga open, high, low, dan close. Karena forex adalah pasar 24-jam, sebagian besar trader
menggunakan waktu penutupan sesi New York hari sebelumnya.
Perhitungan untuk titik pivot adalah sebagai berikut:
Pivot point (PP) = (High + Low + Close) / 3
Support dan resistance yang kemudian dihitung dari pivot point seperti:
Support dan Resistance pertama:
Resistance Pertama (R1) = (2 x PP) low
Support Pertama (S1) = (2 x PP) high
Support dan Resistance kedua:
Resistance Kedua (R2) = PP + (high- low)
Support Kedua (S2) = PP (High- Low)
Support dan Resistance ketiga:
Resistance Ketiga (R3) = high + 2 (PP Low)
Support Ketiga (S3) = Low 2 (High PP)

Jika Anda benci aljabar, Anda tidak perlu takut harus melakukan perhitungan ini sendiri. MT4
indicator secara otomatis akan melakukan hal ini untuk Anda.
Selanjutnya, kami akan mengajarkan anda berbagai cara di mana Anda dapat menggabungkan
pivot points ke dalam strategi trading anda.

Pivot Range Trading


Cara paling mudah untuk menggunakan level pivot point adalah menggunakan mereka seperti
Support dan resistance biasa. Sama seperti support dan resistance, harga akan menguji level
tersebut berulang kali.
Mari kita perlihatkan sebuah contoh. Berikut adalah chart 15-menit dari GBP / USD.

Dalam tabel di atas, Anda melihat harga menguji tingkat dukungan S1. Jika Anda berpikir harga
akan memantul, yang dapat Anda lakukan adalah buy dan kemudian menempatkan stop loss
pada tingkat support berikutnya.
Jika Anda konservatif, Anda dapat menempatkan stop loss tepat di bawah S2. Jika harga
mencapai S2, kemungkinan tidak akan balik kembali, baik S1 dan S2 bisa menjadi resistance
level.
Jika Anda sedikit lebih agresif dan yakin bahwa support di S1 ??akan tembus, Anda dapat
menempatkan stop loss Anda tepat di bawah S1.
Adapun untuk menempatkan take profit, Anda dapat menempatkan TP pada PP atau R1, yang
juga dapat memberikan semacam resistance. Mari kita lihat apa yang terjadi jika Anda tadi
melakukan buy.

Dan Boom! Sepertinya S1 memang sebagai support! Apa lagi, jika Anda telah memasang TP

pada PP!
Tentu saja, tidak selalu sederhana seperti itu. Sebaiknya Anda tidak mengandalkan hanya pada
tingkat titik pivot.
Anda juga dapat menggabungkan analisis Candle dan jenis-jenis indikator untuk membantu
memberikan konfirmasi sebelum memasuki pasar.
Misalnya, jika Anda melihat bahwa doji sudah terbentuk diatas S1, atau bahwa stokastik
mengindikasikan kondisi oversold, maka kemungkinan S1 akan menjadi support.
Terakhir, Anda juga harus sangat memahami bahwa kadang-kadang, harga hanya akan
menembus semua tingkat seperti bagaimana Roger Federer melakukan kompetisi di Wimbledon.
Apa yang akan Anda lakukan ketika itu terjadi? Terus menahan order Anda dan hanya bisa
menonton account Anda berkurang? Atau akan Anda mengambil keuntungan dan mendapatkan
kembali beberapa pips?
Dalam pelajaran berikutnya, kami akan mengajarkan Anda bagaimana memanfaatkan saat level
ditembus oleh harga.

Pivot Range Trading


Cara paling mudah untuk menggunakan level pivot point adalah menggunakan mereka seperti
Support dan resistance biasa. Sama seperti support dan resistance, harga akan menguji level
tersebut berulang kali.
Mari kita perlihatkan sebuah contoh. Berikut adalah chart 15-menit dari GBP / USD.

Dalam tabel di atas, Anda melihat harga menguji tingkat dukungan S1. Jika Anda berpikir harga
akan memantul, yang dapat Anda lakukan adalah buy dan kemudian menempatkan stop loss
pada tingkat support berikutnya.
Jika Anda konservatif, Anda dapat menempatkan stop loss tepat di bawah S2. Jika harga
mencapai S2, kemungkinan tidak akan balik kembali, baik S1 dan S2 bisa menjadi resistance
level.
Jika Anda sedikit lebih agresif dan yakin bahwa support di S1 ??akan tembus, Anda dapat
menempatkan stop loss Anda tepat di bawah S1.
Adapun untuk menempatkan take profit, Anda dapat menempatkan TP pada PP atau R1, yang
juga dapat memberikan semacam resistance. Mari kita lihat apa yang terjadi jika Anda tadi
melakukan buy.

Dan Boom! Sepertinya S1 memang sebagai support! Apa lagi, jika Anda telah memasang TP

pada PP!
Tentu saja, tidak selalu sederhana seperti itu. Sebaiknya Anda tidak mengandalkan hanya pada
tingkat titik pivot.
Anda juga dapat menggabungkan analisis Candle dan jenis-jenis indikator untuk membantu
memberikan konfirmasi sebelum memasuki pasar.
Misalnya, jika Anda melihat bahwa doji sudah terbentuk diatas S1, atau bahwa stokastik
mengindikasikan kondisi oversold, maka kemungkinan S1 akan menjadi support.
Terakhir, Anda juga harus sangat memahami bahwa kadang-kadang, harga hanya akan
menembus semua tingkat seperti bagaimana Roger Federer melakukan kompetisi di Wimbledon.
Apa yang akan Anda lakukan ketika itu terjadi? Terus menahan order Anda dan hanya bisa
menonton account Anda berkurang? Atau akan Anda mengambil keuntungan dan mendapatkan
kembali beberapa pips?
Dalam pelajaran berikutnya, kami akan mengajarkan Anda bagaimana memanfaatkan saat level
ditembus oleh harga.

Pivot Breakout
Menggunakan pivot poin untuk trading range akan bekerja, tetapi tidak setiap saat. Pada tingkat
pivot level yang tembus, Anda harus memiliki beberapa alat supaya siap untuk mengambil
keuntungan dari situasi tersebut!
Seperti yang telah kita tunjukkan kepada Anda sebelumnya, ada dua cara utama untuk trading
breakout: cara agresif atau cara yang aman.
Hanya selalu ingat bahwa jika Anda mengambil cara yang aman, yang berarti menunggu harga
mengetes support dan resistance beberapa kali, Anda mungkin terlambat.
Mari kita lihat pada chart untuk melihat potensi perdagangan menggunakan pivot points. Berikut
adalah chart 15-menit dari EUR / USD.

Di sini kita melihat EUR / USD trend naik sepanjang hari. Kita melihat bahwa EUR / USD
dibuka oleh gapping di atas titik pivot. Harga naik sebelum berhenti di R1.
Akhirnya, resistance 1 jebol dan harga melompat 50 pips!
Jika Anda telah mengambil langkah agresif, Anda akan menghasilkan banyak pips.
Di sisi lain, jika Anda mengambil cara yang aman dan menunggu tes ulang pada R1, anda pasti
akan sedih. Harga tidak mengetest ulang setelah menembus R1. Bahkan, hal yang sama terjadi
pada R1 dan R2!
Perhatikan bagaimana EUR / USD bulls berusaha naik sampai R3 juga.
Namun, jika Anda telah mengambil metode agresif, Anda akan terperangkap dalam breakout
palsukarena harga gagal untuk mempertahankan breakout awal.
Namun kemudian, Anda akan melihat bahwa harga akhirnya menerobos R3. Perhatikan
bagaimana ada juga tes ulang dari garis resistance yang tembus.
Juga, amati bagaimana ketika harga balik arah dan naik lagi sampai R3. Ada kesempatan untuk
sell di tes ulang dari harga yang memantul dari R3 tersebut.
Perlu diingat, ketika tingkat support jebol, mereka biasanya berubah menjadi resistance level.

Menempatkan stop loss dan take profit dengan breakout


Salah satu hal yang sulit dalam trading breakout adalah memilih tempat untuk menempatkan
stop loss.
Mari kita kembali ke chart EUR / USD untuk melihat di mana Anda dapat menempatkan stop

loss Anda.
Sedangkan untuk pengaturan target take profit, Anda sebaiknya menempatka pada pivot level
selanjutnya. Hal ini sangat jarang terjadi bahwa harga akan menembus melewati semua
tingkatan pivot point, kecuali sebuah peristiwa ekonomi yang besar atau berita mengejutkan
keluar.
Mari kita kembali ke chart EUR / USD untuk melihat di mana Anda akan menempatkan stop
loss dan take profit.

Dalam contoh ini, setelah Anda melihat harga menembus R1, Anda akan mengatur stop loss
tepat di bawah R1. Jika Anda percaya bahwa harga akan terus naik, Anda bisa menjaga posisi
Anda dan memindahkan stop secara manual untuk melihat apakah harga akan terus bergerak
naik. Anda akan belajar lebih banyak tentang ini di pelajaran nanti.
Anda harus menggunakan pengetahuan Anda tentang support dan resistance, chart pattern, dan
indikator momentum untuk membantu Anda memberikan sinyal yang lebih kuat.

Pivot Sentimen
Ada satu cara lain untuk memasukkan poin pivot ke dalam strategi trading anda, dan yang
menggunakannya untuk mengukur sentimen pasar .
Yang Anda perlu lakukan adalah untuk mengawasi titik pivot. Anda bisa memperlakukannya
seperti garis pada lapangan sepak bola. Tergantung di sisi mana bola (dalam hal ini, harga) aktif,
Anda dapat mengatakan apakah pembeli atau penjual yang di atas angin.

Jika harga breakout melalui titik pivot ke atas, itu pertanda bahwa buyer membeli pair tersebut
seperti membeli krispy krim donat. Berikut adalah contoh dari apa yang terjadi ketika harga
berada di atas titik pivot.

Dalam contoh ini, kita melihat bahwa EUR / USD gapped dan membuka di atas titik pivot. harga
kemudian naik lebih tinggi dan lebih tinggi, menembus semua tingkat resistance.
Sekarang, jika harga menerobos titik pivot ke bawah, maka seller menjual pairs tersebut seperti
saham Enron. Mari kita melihat grafik GBP / USD.

Dalam tabel di atas, kita melihat bahwa harga menguji titik pivot, yang bertindak sebagai tingkat
resistance. Hal berikutnya yang terjadi, pair bergerak turun dan turun.
Tentu saja, itu tidak selalu berjalan semudah itu. Ada saat-saat ketika Anda berpikir bahwa trend
bearish, tapi kemudian pair membalik dan menerobos ke atas!

Sebaliknya, jika Anda memilih untuk menggunakan analisis pivot point dengan cara ini, Anda
harus mengkombinasikannya dengan indikator lain untuk membantu Anda menentukan sentimen
pasar secara keseluruhan.

Metode Pivot Lainnya


Sementara kami sarankan bahwa Anda tetap dengan metode standard menghitung pivot points,
Anda harus tahu bahwa ada cara lain untuk menghitung titik pivot. Dalam pelajaran ini, kita
akan berbicara tentang metode lain.

Woodie Pivot Point


R2 = PP + Tinggi rendah
R1 = (2 X PP) Rendah
PP = (H + L + 2C) / 4
S1 = (2 X PP) Tinggi
S2 = PP Tinggi + Rendah
C Harga Penutupan, H Tinggi, L Rendah
Dalam rumus di atas, Anda akan melihat bahwa perhitungan pivot point sangat berbeda dari
metode standar.
Selain itu, dalam rangka menghitung support dan resistance, Anda akan menggunakan perbedaan
antara tinggi dan rendah hari sebelumnya , atau dikenal sebagai kisaran.

Berikut adalah contoh bagan perhitungan pivot point Woodie diterapkan di EURUSD. Woodie
PP, Support level, dan Resistance level untuk garis sedangkan garis putus-putus mewakili
perhitungan metode standar.

Karena mereka memiliki formula yang berbeda, tingkat yang diperoleh melalui perhitungan
Woodie sangat berbeda dengan yang diperoleh melalui metode standar.
Beberapa trader memilih untuk menggunakan formula Woodie karena mereka menitik beratkan
kepada harga penutupan periode sebelumnya.
Dalam hal apapun, karena resistance berubah menjadi support (dan sebaliknya), jika Anda
memilih untuk menggunakan rumus Woodie, Anda harus mengawasi tingkat ini karena mereka
bisa menjadi daerah yang menarik.

Camarilla Pivot Point


R4 = C + ((HL) x 1,5000)
R3 = C + ((HL) x 1,2500)
R2 = C + ((HL) x 1,1666)
R1 = C + ((HL) x 1,0833)
PP = (H + L + C) / 3
S1 = C ((HL) x 1,0833)
S2 = C ((HL) x 1,1666)
S3 = C ((HL) x 1,2500)
S4 = C ((HL) x 1,5000)
C Harga Penutupan, H Tinggi, L Rendah
Rumus Camarilla mirip dengan rumus Woodie. Mereka juga menggunakan harga penutupan hari
sebelumnya dan kisaran untuk menghitung tingkat support dan resistance.
Satu-satunya perbedaan adalah bahwa Anda harus menghitung 8 level utama (4 support dan 4
resistance).
Konsep utama dari pivot points Camarilla adalah bahwa hal itu didasarkan pada gagasan bahwa

harga memiliki kecenderungan alami untuk kembali ke mean (terdengar akrab?), Atau dalam hal
ini, penutupan hari sebelumnya.
Idenya adalah bahwa Anda harus membeli atau menjual ketika harga mencapai support atau
resistance ke-3. Namun, jika harga meledak menembus S4 atau R4, itu berarti bahwa tren
intraday yang kuat, dan sudah waktunya Anda melompat masuk pasar !
Lihatlah bagaimana perhitungan Camarilla memberikan tingkat yang berbeda (garis solid)
dibandingkan dengan tingkat metode standar itu (garis titik-titik)!

Seperti yang dapat Anda lihat dari grafik di atas, penekanan lebih diberikan kepada harga
penutupan sebagai lawan titik pivot . Karena itu, ada kemungkinan bahwa tingkat resistensi
dapat berada di bawah pivot point atau tingkat support bisa di atasnya.
Lihat bagaimana semua level support dan resistance berada di atas pivot point Camarilla?

Fibonacci Pivot Point


R3 = PP + ((High Low) x 1.000)
R2 = PP + ((High Low) x 0,618)
R1 = PP + ((High Low) x 0,382)
PP = (H + L + C) / 3
S1 = PP ((High Low) x 0,382)
S2 = PP ((High Low) x 0,618)
S3 = PP ((High Low) x 1.000)
C Harga Penutupan, H High, L Low
tingkat Fibonacci pivot point ditentukan dengan terlebih dahulu menghitung pivot point seperti
metode standar.
Selanjutnya, kalikan rentang hari sebelumnya dengan tingkat yang sesuai fibonacci nya.
Kebanyakan trader menggunakan 38,2%, 61,8% dan retracements 100% dalam perhitungan
mereka.

Akhirnya, menambah atau mengurangi angka-angka sampai ke titik pivot dan voila, Anda punya
tingkat Fibonacci pivot point!
Lihatlah tabel di bawah untuk melihat bagaimana tingkat dihitung melalui metode Fibonacci
(garis solid) berbeda dari yang dihitung melalui metode standar (garis titik-titik).

Logika di balik ini adalah bahwa banyak trader menggunakan rasio Fibonacci. Orang
menggunakannya untuk tingkat retracement, moving average, dll
Mengapa tidak menggunakannya untuk titik-titik pivot juga?

Metode mana yang terbaik?


Sebenarnya, sama seperti semua variasi dari semua indikator lain yang telah Anda pelajari sejauh
ini, tidak ada metode tunggal terbaik. Itu benar-benar semua tergantung pada bagaimana Anda
menggabungkan pengetahuan Anda tentang pivot point dengan semua alat-alat lain dalam kotak
peralatan trading anda.

Ringkasan PP
Berikut adalah beberapa tips yang mudah untuk dihafal yang akan membantu Anda untuk
membuat keputusan perdagangan cerdas dengan pivot point:

Pivot point adalah teknik yang digunakan oleh trader untuk membantu menentukan
potensi support dan resistance.

Ada empat cara utama untuk menghitung titik-titik pivot: Standar, Woodie, Camarilla,
dan Fibonacci.

Pivots bisa sangat berguna di forex karena banyak pasangan mata uang biasanya

berfluktuasi antar tingkat pivot. Sebagian besar waktu, harga berkisar antara R1 dan S1.

Pivot point dapat digunakan untuk tehnik bounce, break, dan trending

Sentimen (atau trend) trader menggunakan pivot point untuk membantu menentukan
bullish atau bearish dari pasangan mata uang.

Kesederhanaan pivot points jelas membuat mereka alat yang berguna untuk menambah
alat dalam toolbox trading anda. Anda akan menjadi lebih sinkron dengan pergerakan
pasar dan membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.

Menggunakan analisis titik pivot saja tidak selalu cukup. Belajar menggunakan pivot
points bersama dengan alat analisis teknis lainnya seperti pola candlestick, MACD
crossover, moving average crossover, stokastik, RSI, dll akan memungkinkan Anda
sukses dalam trading.

Pola ABCD & Three Drive


Pola ABCD
Untuk pola grafik ini, yang Anda butuhkan adalah mata elang yang ultra-tajam dan alat
Fibonacci.
Untuk kedua versi bullish dan bearish pola grafik ABCD, garis AB dan CD dikenal sebagai kaki
dan BC disebut koreksi atau retracement. Jika Anda menggunakan alat retracement fibonacci
pada kaki AB, retracement BC harus mencapai sampai tingkat 0,618. Kemudian, CD harus
menjadi perpanjangan Fibonacci 1,272 BC.
Sederhana, kan? Yang harus Anda lakukan adalah menunggu keseluruhan pola selesai terbentuk
(mencapai titik D) sebelum mengambil posisi Sell atau Buy.

berikut adalah beberapa aturan untuk pola ABCD yang valid:

Panjang garis AB harus sama dengan panjang garis CD.

Waktu yang diperlukan harga untuk pergi dari A ke B harus sama dengan waktu yang
diperlukan harga untuk bergerak dari C ke D.

Pola Three-Drive
Pola tiga drive sangat mirip dengan pola ABCD kecuali bahwa ia memiliki tiga kaki (yang
sekarang dikenal sebagai drive) dan dua koreksi atau retracements. Mudah sekali! Lagipula, pola
Three-Drive adalah nenek moyang pola Elliott Wave.
Seperti biasa, Anda akan mmbutuhkan mata elang Anda, alat fibonacci, dan sedikit kesabaran
untuk yang satu ini.

Seperti yang dapat Anda lihat dari grafik di atas, titik A harus retracement 61,8% dari drive 1.
Demikian pula, titik B harus menjadi retracement 0,618 drive 2. Kemudian, drive 2 harus
menjadi perpanjangan 1,272 koreksi A dan drive 3 harus menjadi perpanjangan 1,272 koreksi B.
Pada saat pola Three-Drive seluruhnya selesai, saat itulah Anda bisa menarik pelatuk pada
perdagangan anda long atau short. Biasanya, saat harga mencapai titik B, Anda sudah dapat
mengatur order Anda long atau short pada ekstensi 1,272 sehingga Anda tidak akan ketinggalan
kereta!
Tapi pertama, akan lebih baik untuk memeriksa aturan ini :

Waktu yang diperlukan harga untuk menyelesaikan drive 2 harus sama dengan waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan drive 3.

Juga, waktu untuk menyelesaikan retracements A dan B harus sama.

Pola Gartley & Binatang


Suatu ketika, ada seorang trader gila yang cerdas bernama Harold McKinley Gartley.
Dia memiliki jasa penasehat pasar saham pada pertengahan 1930-an. Layanan ini adalah salah
satu yang pertama yang menerapkan metode ilmiah dan statistik untuk menganalisis perilaku
pasar saham.
Menurut Gartley, ia akhirnya mampu menyelesaikan dua masalah terbesar trader: apa dan kapan
harus membeli.
Tak lama, pedagang menyadari bahwa pola-pola ini juga bisa diterapkan di pasar-pasar lain.
Sejak itu, berbagai buku, perangkat lunak, dan pola lain (dibahas di bawah) telah dibuat
berdasarkan Gartleys.
Pola Gartley a.k.a. 222
Pola The Gartley atau 222 adalah nama untuk nomor halaman itu yang ditemukan di dalam
buku Gartleys HM, Profit in the stock market . Pola Gartleys yang mencakup pola dasar ABCD
yang telah kita bicarakan, tetapi diawali dengan tinggi atau rendah yang signifikan.
Sekarang, pola-pola ini biasanya terbentuk ketika sebuah koreksi dari tren keseluruhan sedang
berlangsung dan terlihat seperti M (atau W untuk pola bearish). Pola ini digunakan untuk
membantu trader menemukan titik masuk yang baik untuk melompat masuk pasar.

Bentuk Gartley ketika tindakan harga telah berlangsung untuk uptrend (atau downtrend), tetapi
sudah mulai menunjukkan tanda-tanda koreksi.
Pola terdiri dari pola ABCD bullish atau bearish, tetapi didahului dengan titik (X) yang berada di
luar D. Intinya pola Gartley sempurna memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Gerakan AB harus menjadi 0,618 retracement dari XA.

2. Gerakan BC harus berupa 0,382 atau 0,886 retracement dari gerkan AB.
3. Jika retracement BC 0,382, maka CD harus bergerak 1,272 dari BC. Maka dari itu, jika
BC adalah 0,886, maka CD harus diperluas 1,618 dari BC.
4. Gerakan CD harus 0,786 retracement dari XA
Pola Binatang
Crab (Kepiting)

Pada tahun 2000, Scott Carney, sangat percaya dengan pola harmonik, dan menemukan Crab /
kepiting.
Menurutnya, ini adalah yang paling akurat di antara semua pola harmonisa karena cara ekstrim
Zona Pembalikan Potensial dari gerakan XA.
Pola ini memiliki risk and reward yang tinggi karena Anda bisa menempatkan stop loss sangat
ketat. Pola kepiting Sempurna harus memiliki aspek-aspek berikut:
1. Panjang AB harus 0,382 atau 0,618 retracement dari panjang XA.
2. Panjang BC dapat berupa 0,382 atau 0,886 retracement panjang AB.
3. Jika retracement panjang BC 0,382 dari AB, maka CD harus 2,24 dari BC. Sehingga, jika
panjang BC adalah 0,886 dari panjang AB, maka CD harus 3,618 panjang BC.
4. CD harus 1,618 dari panjang XA.
Bat (Kelelawar)

Pada tahun 2001, Scott Carney menemukan Pola Harmonic lain yang disebut Bat. The Bat
didefinisikan oleh retracement 0,886 dari XA bergerak sebagai Zona Potensi Pembalikan. Pola
Bat memiliki ciri sebagai berikut:
1. Panjang AB harus 0,382 atau 0,500 retracement dari XA.
2. BC dapat berupa 0,382 atau 0,886 retracement dari AB.
3. Jika retracement BC 0,382 dari AB, maka CD harus 1,618 dari BC. Sehingga, jika BC
0,886 yang bergerak dari AB, maka CD harus 2,618 dari BC.
4. CD harus 0,886 retracement dari XA.
Butterfly ( Kupu-kupu )

Kemudian, ada pola Butterfly. Dibuat oleh Bryce Gilmore, pola Butterfly sempurna
didefinisikan oleh retracement 0,786 AB dari XA. Butterfly berisi karakteristik khusus:
1. Panjang AB harus menjadi 0,786 retracement dari XA.
2. Panjang BC dapat berupa 0,382 atau 0,886 retracement bergerak dari AB.

3. Jika retracement bergerak BC 0,382 dari AB, maka CD harus 1,618 dari BC. Sehingga,
jika BC adalah 0,886 yang bergerak dari AB, maka CD harus diperluas 2,618 dari BC.
4. CD harus 1,27 atau 1,618 dari XA.

Trading dengan Harmonic


Seperti yang bisa Anda tebak, keuntungan dari Pola Harmonic adalah kita bisa menempatkan
order secara sempurna.
Ada tiga langkah dasar dalam Pola Harmonic:

Langkah 1: Temukan potensi Pola Harmonic

Langkah 2: Ukur potensi Pola Harmonic

Langkah 3: Menempatkan order Buy atau Sell pada akhir pola

Dengan mengikuti tiga langkah dasar, Anda dapat menemukan probabilitas tinggi yang akan
membantu Anda menghasilkan pips yang sangat banyak.
Mari kita lihat dalam aksi dibawah ini!
Langkah 1: Temukan potensi Harmonic Pola Harga

Oh wow, terlihat seperti potensi Pola Harga Harmonic ! Pada suatu waktu, kita tidak benar-benar
yakin jenis pola yang ada. Ini TERLIHAT seperti drive tiga, tetapi bisa saja menjadi Bat atau
Crab
woalah.., bahkan bisa saja menjadi sebuah mouse/ tikus! Dalam hal apapun, mari kita beri label
titik-titik pembalikan.
Langkah 2: Ukur potensi Harmonic Pola Harga
Menggunakan alat fibonacci untuk mengukur.

1. Panjang BC 0,618 retracement dari AB.


2. Panjang CD 1,272 perpanjangan BC.
3. Panjang AB adalah kira-kira sama dengan panjang CD.
Pola ini memenuhi syarat untuk pola ABCD bullish, yang merupakan sinyal beli yang kuat.
Langkah 3: Menempatkan order Buy atau Sell pada akhir pola

Setelah pola selesai, yang harus Anda lakukan adalah menempatkan order buy untuk chart
seperti diatas.
Dalam hal ini, Anda harus beli di titik D, yang merupakan perpanjangan 1,272 Fibonacci dari
CB, dan meletakkan stop loss Anda beberapa pips di bawah harga entri Anda.
Apakah benar-benar mudah?
Tidak persis seperti itu.
Masalah dengan pola harga harmonisa adalah bahwa mereka begitu sempurna sehingga mereka
begitu sulit untuk ditemukan.
Lebih daripada mengetahui langkah-langkah, Anda harus memiliki mata elang untuk mengetahui
potensial pola harmonik dan dibutuhkan banyak kesabaran untuk menghindari pola yang salah.

Anda mungkin juga menyukai