Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI MANUSIA

DISUSUN OLEH:

DIMAS WICAKSONO
000000000000000000000000000000

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA 2015

I.

Acara Latihan
A. Hitung Jenis-Jenis Leukosit
B. Golongan Darah

II. Tujuan Latihan


Diharapkan mahasiswa dapat :
Mahasiswa mampu membedakan macam-macam jenis leukosit.
Mahasiswa mampu menghitung macam-macam jenis leukosit.
Mahasiswa mampu menentukan golongan darah.
III. Dasar Teori
A. Leukosit
Sel darah putih, leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah.
Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak
berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus
dinding kapiler/diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x10 9 hingga
11x109 sel darah putih di dalamseliter darah manusia dewasa yang sehat sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat
6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus leukemia,
jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Ada

beberapa

jenis

sel

darah

putih

yang

disebut granulosit atau sel

polimorfonuklear yaitu:[1]

Basofil.

Eosinofil.

Neutrofil.

dan dua jenis lain tanpa granula dalam sitoplasma:

Tipe

Limfosit.

Monosit.

Gambar

Diagram

% dalam Keterangan

tubuh
manusia
Neutrofil

berhubungan

dengan

pertahanan

tubuh

terhadap infeksibakteri serta


proses peradangan kecil
Neutrofil

65%

lainnya,

serta biasanya juga yang memberikan


tanggapan pertama terhadap infeksi
bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil
dalam

jumlah

yang

banyak

menyebabkan adanya nanah.


Eosinofi
l

4%

Eosinofil

terutama

berhubungan

dengan

infeksi parasit,

dengan

demikian

meningkatnya

eosinofil

menandakan banyaknya parasit.


Basofil terutama bertanggung jawab
untuk
Basofil

<1%

memberi

reaksi alergi danantigen dengan jalan


mengeluarkan histamin kimia

yang

menyebabkan peradangan.
Limfosit

25%

Limfosit lebih

umum

dalam sistem

limfa. Darah mempunyai tiga jenis


limfosit:

Sel

B:

Sel

membuat antibodi yang


mengikat patogen lalu
menghancurkannya. (Sel B tidak
hanya
dapat

membuat antibodi yang


mengikat

setelah
beberapa

patogen,

adanya
sel

tapi

serangan,
B

akan

mempertahankan kemampuannya
dalam

menghasilkan

antibodi

sebagai layanan sistem 'memori'.)

Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T


mengkoordinir

tanggapan

ketahanan (yang bertahan dalam


infeksi HIV) serta penting untuk
menahan

bakteri

intraseluler. CD8+ (sitotoksik)


dapat

membunuh

sel

yang

terinfeksi virus.

Sel

natural

pembunuh

killer:

Sel

alami (natural

killer,

NK) dapat membunuh sel tubuh


yang tidak menunjukkan sinyal
bahwa dia tidak boleh dibunuh
karena telah terinfeksi virus atau
telah menjadi kanker.
Monosit membagi fungsi "pembersih
vakum" (fagositosis) dari neutrofil,
tetapi lebih jauh dia hidup dengan
tugas
Monosit

6%

tambahan:

memberikan

potongan patogen kepada


sehingga
dihafal

patogen

dan

sel

tersebut

dibunuh,

atau

dapat
dapat

membuat tanggapan antibodi untuk


menjaga.
Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan
terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan),
mereka

memakan bakteria hidup

yang

masuk

ke sistem

peredaran

darah.

melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan


oleh sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit.
dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas di dalam dan dapat
keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia
dapat:
Mengepung

daerah

yang

terkena

infeksi

atau cidera,

menangkap organisme hidup dan menghancurkannya, menyingkirkan bahan lain


seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama, dan
sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang memungkinkan
merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya. dengan cara ini jaringan
yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama
sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah.
Nanah berisi "jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya
disebut sel nanah. demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu
dan ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah
tersebut akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putih

B. Golongan Darah
Ada banyak golongan darah, tetapi yang terkenal di bidang medis
adalah golongan darah ABO dan Rhesus. Kedua golongan darah ini ditemukan
oleh Dr. Karl Landsteiner, seorang dokter dari Austria, pada tahun
1900. http://biologimediacentre.com/sistem-transportasi-4-golongan-darah-abo/
Menurut sistem ini, golongan darah manusia dibedakan atas 4 macam, yaitu
sebagai berikut.
1) Golongan darah A apabila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A.
Adanya antigen tersebut dikendalikan oleh gen I A. Di dalam serum terdapat
antibodi anti-B.

2) Golongan darah B apabila dalam sel darah merahnya terdapat antigen B.


Adanya antigen tersebut dikendalikan oleh gen I B. Di dalam serum terdapat
antibodi anti-A.
3) Golongan darah A dan B apabila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A
dan B, masing-masing kemunculannya dikendalikan oleh gen I A dan IB. Di dalam
serum tidak terdapat antibodi anti-A maupun anti-B.
4) Golongan darah O apabila dalam sel darah merahnya tidak terdapat antigen A
atau B. Keadaan ini timbal balik karena dikendalikan oleh gen I O yang bersifat
sensitif, baik terhadap gen I A maupun gen IB. Di dalam serum terdapat antibodi
anti-A dan anti-B.

http://mulanovich.blogspot.co.id/2013/11/golongan-darah-sistem-a-b-o.html
IV.Alat dan Bahan
A. Alat
1. Objek Glass
2. Lancet
3. Bejana pewarna
4. Mikroskop
B. Bahan
1. Kartu golongan darah
2. Stick pengaduk
3. Kapas alkohol
4. Tissue
5. Lar.Alkohol 96%
6. Lar.Giemsa pada buffer 6,4
7. Minyak imersi
V. Cara kerja:
A. Hitung macam macam jenis leukosit

1. Sediakan 2 kaca objek yang bersih dan bebas dari lemak, teteskan satu
tetes darah perifer pada salah satu bagian dekat ujung kaca objek`
2. Tempatkan ujung akaca lain pada pinggiran tetesan dara, Tarik sedikit demi
sedikit kebelakang hingga tetesan darah menyebar.
3. Kemudian dorong kedepan tanpa menekan permukaan kaca objek. Jika
terlalu besar tetesannya maka sudut antara dua objek diperkecil begitu juga
sebaliknya
4. Sediaan harus mempunyai bagian yang tebal dan bagian yang tipis
5. Keringkan diudara, fiksasi dengan cairan methanol selama 10 menit lalu
diwarnai dengan larutan giemsaatau wright.
6. Pewarnaan Giemsa : sediaan yang telah difiksasi diberi larutan giemsa 10-15
tetes yang diencerkan dengan 10 ml buffer dengan pH 6,4 atau diwarnai
dengan larutan giemsa yang sudah tersedia. Biarkan kurang lebih 20 menit,
lalu cuci pelan pelan dengan air mengalir, keringkan dan baca dibawah
mikroskop dengan perbesaran kuat
7. Identifikasi macam-macam leukosit terutama dengan memeperhatikan ciri
ciri leukosit, bentuk initi, ada/tidaknya granula, dan sebaginya
B. Pemeriksaan Golongan Darah
1. Tuliskan terlebih dahulu identitas orang yang akan diperiksa golongan
darahnya pada kartu golongan darah yang tersedia
2. Tambahkan pada masing masing tetesan darah tadi setetes serum yang
mengandung antibody Anti-A, antibody Anti-B, dan anti Ab teteskan darah
yang akan diperiksa golongan darahnya dari ujung jari yang telah ditusuk
dengan lanset steril pada kartu golongan darah yang tersedia. Serum yang
mengandung antibody Anti-A, Anti-B, dan Anti-Ab, dan Anti-D
3. Aduk pelan masing masing campuran darah dan serum dengan pengaduk
yang berbeda
4. Amati masing-masing ada/tidaknya aglutinasi
5. Tentukan golongan darahnya
6. Tempelkan hasil pemeriksaan pada lembar praktikum
VI.Hasil Percobaan (data)
Nama
: Dimas Wicaksono
NIM
:
Nama OP
Usia

:
:

I.

HASIL HITUNG JENIS LEUKOSIT

Jenis Leukosit

II

III

Jumlah Pada Kolom KeVI


V
VI
VII
VIII

XI

10

10

10

10

10

Granulosit
Basofil
Granulosit
Eosinofil
Granulosit
Neutrofil
Batang
Granulosit
Neutrofil
segmen
Limfosit
Monosit
Jumlah

II.

VII.

10

HASIL PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH


Nama OP
:
Usia
:
Golongan Darah
:

Pembahasan

10

10

10

1
0

100

VIII.

Kesimpulan dan Saran

IX.Daftar Pustaka
http://mulanovich.blogspot.co.id/2013/11/golongan-darah-sistem-a-b-o.html
http://biologimediacentre.com/sistem-transportasi-4-golongan-darah-abo/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putih

Anda mungkin juga menyukai