Analisis Kebijakan Pemberian ASI Ekslusif PP No 33 Tahun 2012
Analisis Kebijakan Pemberian ASI Ekslusif PP No 33 Tahun 2012
Forecasting Implementasi
KEBIJAKAN
Peraturan Pemerintah
NO 33
Tahun 2012
tentang
Pemberian ASI Ekslusif
KELOMPOK 5 :
Eny Mayasari Dewi
Florentina Kusyanti
Laelatul Mubasyiroh
Norif
Nugraheni
Ria Yulianti
Sundari
PENYEBAB
Donor
ASI
Peraturan
Menteri yang
yang mengatur
tentang Donor
ASI belum
selesai, padaha
prakteknya
sudah banyak di
Indonesia
Permasalahan
terkait hubungan
kemahraman
Permasalahan
terkait jual beli
ASI
Permasalahan
terkait penularan
penyakit melalui
ASI
Penyebaranpeny
akitmenularmelal
ui ASI
ALTERNATIF
PENYELESAIAN
Konsekuensi
1. Mengundang
pakar lintas
sektoral
terkait donor
ASI
Terjadi perdebatan
dan tarikulur antara
kepentingan social,
ekonomi, kesehatan
dan agama
2. Memperketat
pelaksanaan
donor ASI
( bukan
dengan
BANK ASI )
sehingga
dapat terjalin
hubungan
Pengenalan silsilah
keluarga antara
pendonor dan
penerima
FORECASTING
Perilaku Aktor Peran
Stakeholder
Menjadi
Memberikan
penengah dan pengalaman
memberi
yang pernah
rambu-rambu terjadi di
sesuai dengan lapangan
nperaturan
yang ada
Penyediaan
pedoman,
formulir dan
wawancara
yang ketat
Penyediaan
system
informasi
Peran aktif
dalam mencari
informasi
terkait silsilah
PENDAPAT
Acceptable
PAKAR
Substansi
Awalnya
- Donor Asi
tetap akan
diperbolehkan
terjadi pro
dengan syarat
dan kontra
yang ketat
terhadap
dengan tetap
donor asi
memperhatika
tapi dengan
n hokum yang
sosialisasi
menjadikan
yang baik
hubungan
dari para ahli
kemahraman
- ASI tetap tidak
lintas
boleh
sektoral
diperjualbelika
lambat laun
n menghindari
masyarakat
malasnya ibu
akan
yang mampu
menerima
secara finansial
donor ASI
membeli ASI
Kurangnya
bukan karena
pemahaman
keadaan
tentanag
terpaksa
persilsilahan
sepersusuan
akan
mengakibatk
an rancunya
hubungan
silaturahmi
antara
pendonor
dengan
penerima ASI
Sanksi
adminis
tratif
Belumdijelaskant
entangsanksi
yang
diberikanpada :
Petugaskeseha
tan
Produsen
Sufor
Institusi
Pendidikan
Kesehatan
Tempat Kerja
Tempat Umum
Ibu yang tidak
terkait
pengguna
donor ASI
3. Menyediakan
fasilitas
pemeriksaan
ASI yang
akan di
donorkan
Pelaksanaan donor
ASI makinsusah
Menuaikontradaripet
ugaskesehatan
Memberikans
anksiterkaitiji
npraktekpada
petugaskeseh
atan
Dapat
mendisiplinkan
petugas kesehatan
Menyediakan
fasilitas
pemeriksaan
ASI termasuk
sarpras,
petugas dan
dana
Membuatatur
an yang
jelastentangp
emberiansank
si
kemahraman
Permasalahan
biaya
pemeriksaan
menjadi
hambatan
Masalah
biaya terkait
pemeriksaan
Meningkatkank
esadarandenga
ntidakmenggun
akan sponsor
darisusu
formula
Petugas
kesehatanya
ng money
oriented
akan banyak
protes
terhadap
aturan ini,
tapi
kemudian
akan
mencari
celah untuk
tetap
Perumusan
Sanksi
administrasi bagi
implementasi
kebijakan ini
akan
membutuhkan
waktu yang
lama, tapi tetap
harus segera
mulai dikerjakan,
karena tanpa
sanksi, mustahil
kebijakan ini
memberikan
ASI tanpa
indikasi
menjual
sufor
Memberikan
sanksi denda
pada
Produsen
Sufor,
Institusi
pendidikan ,
tempat
umum,
tempat kerja
yang tidak
melaksanaka
n
Memberikan
pembinaan
dan terhadap
ibu
dankeluarga
yang tidak
memberikan
ASI Ekslusif
Membuat
aturan yang
jelas tentang
pemberian
sanksi
Kelompok
pendukung Asi
akan
membantu
dalam
pengawasan
Kelompok
pengusaha
akan tarik ulur
mengenai
pembuatan
ruang laktasi
Membuat
aturan yang
jelas tentang
pedoman
pengawasan
dan
pembinaan
(termasuk
program
fisioterapi ASI)
Kelompok
pendukung ASI
akan
membantu dan
turut serta
dalam
memberikan
pendampingan
Masih akan ada
keluarag yang
tidak peduli
tentang ASI
Bisa di
jalankan
tetapi
persiapanny
a
membutuhka
n riset yang
panjang
Secara
kasuistik
akan
menghadapi
masalah
multi
sektoral
karena itu
dperlukan
seni dalam
menghadapi
nya
akan berjalan
Ekslusif
Promosi Susu
Formul
a
Masih banyak
celah promosi
sufor diam-diam
Masih banyak
kegiatan yang
diselenggarakan
nakes di sponsri
produsen susu
dan turunannya
- Memperketat
pengawasan
promosi sufor
- Pembatasan
penjualan sufor
hanya boleh di
apotik dengan
pengawasan
ketat
Penurunan pajak
sufor turun
Banyak kegiatan
dimana sufor masih
dapat menjadi
sponsor tap untuk
menghindari bias
lebih baik tdak
meminta dukungan
dari sufor
Meningkatnya
biaya program
untuk sosialisasi
dan koordinasi
Perlu ada tim
Membuat
peraturan
yang tegas
dan jelas
mengenai apa
yang boleh
dan tidak
boleh
Kelompok
pendukung Asi
akan
membantu
dalam
pengawasan
Membentuk
Keuntungan
badan
stakeholder :
koordinasi dan - Mendapatkan
menyiapkan
pembinaan
anggaran
dan panduan
Dapat
diterima
asalkan
pedomannya
jelas dan
tidak
menyisakan
daerah abuabu yang
dapat
menjadi
celah
Pro dan
kontra dari
kalangan
APINDO
Promosi sufor
terselubung
masih
merupakan
musuh no 1
dalam hal
pemberian ASI,
oleh karena itu
pemerintah
harus tegas
dalam membuat
pedoman
mengenai apa
yang boleh dan
tidak boleh serta
tegas
memberikan
sanksi bagi
pelanggaran
Kooridnasi
mengenai
Implementasi
Sosialisasi,
Pembinaan, dan
aan,
pembinaan
- Pembagian tugas
dan
kepada pelaku
yang jelas antara
monitor
kebijakan
Kementrian
- Belum jelas
ing
Kesehatan,
pembagiankerjaso
evaluas
Kementrian
sialisasi,
i
tenagakerja dan
pembinaan dan
Pemberdayaan
monev dari pihak
Perempuan
terkait
koordinasi yang
bekerja sesuai
bidang masingmasing tapi tetap
melakukan
pertemuan rutin
dan melaporkan
hasil kegiatan
yang jelas
Kerugian :
- Pengawasan
makin ketat
monitoring
evaluasi harus
segera
dilaksanakan
agar program
dapat segera
terlaksana