PBL 2 2015
PBL 2 2015
DASAR
PENGUKURAN
BESARAN LISTRIK
PENGERTIAN DASAR
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
Pengukuran adalah suatu perbandingan
antara suatu besaran dengan besaran lain
yang sejenis secara eksperimen/percobaan
dan salah satu besaran dianggap sebagai
standar.
Sebagai perbandingan digunakan suatu alat
bantu (alat ukur) yang sudah dikalibrasi.
Contoh:
Pengukuran tegangan pada jaringan listrik
dalam hal ini tegangan yang akan diukur
dibandingkan dg penunjukkan dari Volt meter
(secara langsung).
Akurasi (Ketelitian)
Presisi (kecermatan)
Kepekaan (sensibility/sensitivity)
Resolusi (daya urai/diskriminasi)
Repeat ability (kemampuan)
Efisiensi
Linearity (kesetaraan)
AKURASI/Ketelitian
AKURASI/Ketelitian ialah persesuaian antara
pembacaan alat ukur dengan nilai sebenarnya
dari besaran yang diukur. Ketelitian alat ukur
dinilai dalam derajat kesalahannya.
Kesalahan (Error)
Kesalahan/ERROR ialah selisih antara nilai
pembacaan pada alat ukur dengan nilai
sebenarnya .
Rumus error :
E = I T atau dalam %
Keterangan:
E = Kesalahan (error)
I = Nilai pembacaan (reading value)
T = Nilai sebenarnya (actual value)
Koreksi
Koreksi ialah selisih antara nilai sebenarnya dari
besaran yg diukur dgn nilai pembacaan pd alat ukur.
C = T - I atau dalam %
Berdasarkan dari kedua rumus di atas, yaitu kesalahan
dan koreksi dapat disimpulkan bahwa:
C= - E
Penggunaan
Keterangan
0,1
0,1
Laboratorium
Presisi
0,2
0,2
Laboratorium
Presisi
0,5
0,5
Laboratorium
Menengah
1,0
1,0
Industri
Menengah
1,5
1,5
Industri
Menengah
2,0
2,0
Industri
Menengah
2,5
2,5
Industri
Menengah
3,0
3,0
Rendah
5,0
5,0
Rendah
Kelas
Sensitifitas (kepekaan)
Kepekaan ialah perbandingan
antara besaran akibat (respon)
dan besaran yang diukur.
Kepekaan ini mempunyai satuan mm/A.
Seringkali kepekaan ini dinyatakan
sebagai sebaliknya
(inverse sensitivity = faktor
penyimpangan/defleksi).
Jadi, satuannya menjadi A/mm.
Repeatibility
Banyak alat ukur mempunyai sifat bahwa nilai
penunjukkannya cenderung bergeser,
yaitu dengan satu nilai masukan yang sama,
nilai pembacaan berubah terhadap waktu.
Hal tersebut disebabkan antara lain
oleh :
a. Fluktuasi medan listrik di sekitarnya, sehingga
harus dipasang pelindung untuk
mencegahnya.
b. Getaran mekanis, untuk menghindari hal ini
dipasang peredam getaran.
c. Perubahan suhu, sehingga ruangan
diusahakan suhunya tetap dengan cara
memasang alat pendingin (AC:Air Conditioner).
V fs
I fs .Rm
Rm
Eff
Pfs I fs .V fs V fs
Keterangan : Eff = Efisiensi Volt meter
Pengukuran Tegangan
(1) tidak adanya arus
Voltmeter ideal menunjukkan
dan mempunyai impedansi input yang sangat tinggi.
Di masa lalu, ada voltmeter yang bisa menunjukkan nilai
sampai dengan 10000 ohm/volt.
DVM (Digital VoltMeter) modern seringkali mempunyai impedansi
input lebih dari 100 MOhm (M).
Voltmeter bisa membaca langsung dari rangkaian
atau perlu dilakukan pembebanan terlebih dahulu melalui tes/pengukuran.
Ini berarti bahwa tipe pembacaan diambil pada saat rangkaian beroperasi.
Pada kenyataannya, hal itu tidak akan berarti untuk
mengukur tegangan melalui pembebanan pada rangkaian yang
tidak beroperasi, sebab hasilnya akan nol volt.
Oleh sebab itu, validitas dalam pengukuran tegangan supply rangkaian terbuka
sama seperti tegangan supply saat diberi pembebanan.
Pengukuran ini akan menunjukkan seberapa besar beban bisa mengefektifkan supply.
40 tahun yang lalu, gerakan mekanik D'Arsonval meter
diterima secara standar.
Dengan jenis meter/pengukuran ini, maka tegangan yang lebih tinggi
menciptakan gerakan pengukuran yang lebih juga.
Berbagai skala tegangan adalah pembagi tegangan sederhana
yang diijinkan oleh tindakan pengukuran yang sama
dan akan digunakan bagi banyak rentang/range yang berbeda.
Pengukuran Tegangan
(2)
http://www.measurementest.com/2010/08/how-to-measure-current-using-shunt.html
Measuring Resistance
(1)
Measuring Resistance
(2)
Types of Meters
QUIZ
ANSWERS of QUIZ