Anda di halaman 1dari 58

ETIKA BISNIS

Bab I
Pendahuluan
Pemahaman tentang etika
Etika merupakan ajaran kesusilaan dan
menciptakan akal.
Etika merupakan refleksi dari ajaran moral
Usaha sistematis dengan menggunakan rasio
untuk menafsirkan pengalaman moral individu
dan moral sosial sehingga dapat menetapkan
aturan untuk mengendalikan perilaku manusia.

Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar


(standard of conduct) yang memimpin individu dalam
membuat keputusan.
Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang
salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang
Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai
perilaku standar.
Etika bisnis adalah etika yang berlaku dalam bisnis.
Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika
manajemen,yaitu penerapan standar moral dalam
kegiatan bisnis.

PENGERTIAN ETIKA
Beberapa pengertian tentang etika adalah sebagai berikut:
Etika adalah perbuatan standar yang memimpin individu
dalam membuat keputusan
Etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang
salah serta pilihan moral yang dilakukan seseorang
Keputusan etis adalah suatu hal yang benar mengenai
perilaku standar
Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hakhak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang
harus dipraktekkan dalam bisnis.

ETIKA BISNIS MENCAKUP


Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan
orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan,
dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.
Orang

yang menanam uang atau investor menginginkan


manajemen dapat mengelola perusahaan secara berhasil,
sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.
Konsumen

menginginkan agar perusahaan menghasilkan


produk bermutu yang dapat dipercaya dan dengan harga
yang layak
Para

karyawan menginginkan agar perusahaan mampu


membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka,
memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.

Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan


dapat dibayar tepat pada waktunya dan membuat laporan
keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.
Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan
secara baik, tidak merugikan dan menghancurkan pihak lain.
Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai
aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan
sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari
pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses
produksi yang dilakukan.
Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara
masyarakat dengan perusahaan,dan ini merupakan elemen sangat
penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang.
Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada
melakukan perbuatan tidak terpuji.

Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting


untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah
etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian kegiatan bisnis, namun harus dijaga
terus menerus, sebab reputasi sebuah perusahaan
yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi
akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini
merupakan aset tak ternilai sebagai good will bagi
sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa
dalam competitive advantage.

KOMPONEN ETIKA
1. Komponen Sumber
- kemauan individu
contoh :seseorang tidak suka KKN
- konsensus sosial
contoh : ada kesepakatan tidak saling menjatuhkan
- nilai pribadi
contoh : seseorang memiliki pribadi jujur.
2. Komponen mekanik
usaha melalui berbagai metode untuk mencapai konsensus. Misalnya: hasil
negosiasi disepakati tidak boleh membanting harga

3. Produk
kesepakatan individu dalam masyarakat.
misalnya :
- barang dibeli dapat garansi selama 6 bulan
- kecap yang terbaik itu memiliki syarat-syarat
tertentu
4. Aliran Etika
- Aliran DEANTOLOGI
kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif.
misalnya: rasanya tak pantas kalau kita
turunkan harga

- Aliran TEOLOGI
Menilai perbuatan orang dari tujuannya.
Misalnya: saya turunkan harga untuk jatuhkan
lawan.
Kesimpulan:
a.Etika bisnis perlu dimiliki individu dan perusahaan
b.Etika bisnis sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan masalah-masalah bisnis
c.Etika bisnis memiliki sanksi moral
d.Tanpa etika bisnis, ekonomi akan kacau

BAB II
KONSEP ETIKA BISNIS
Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya
perusahaan).
Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter
suatu perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita,
kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya
berpakaian, berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor
Dasar pemikiran:
Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan
tersebut memiliki pasar, dan dikelola oleh orang-orang yang ahli
dan menyenangi pekerjaannya.
Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia
dihadapkan pada masalah:
a.intern,misalnya masalah perburuhan
b.Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan
c.Lingkungan, misalnya gangguan keamanan

pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu


perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:
1.Perusahaan tersebut harus dapat menemukan
sesuatu yang baru.
2.Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda
3.Tidak lebih jelek dari yang lain
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilainilai yang tercermin pada:
-Visi
-Misi
-Tujuan
-Budaya organisasi

Budaya Organisasi
Pada budaya organisasi terdapat unsur
1.Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal organisasi
2.Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam
3.Mempunyai persepsi yang sama
4.Pemikiran yang sama
5.Perasaan yang sama

Fungsi dan Manfaat Budaya Perusahaan


1. Fungsi
menentukan maksud dan tujuan organisasi
dengan fungsi tersebut organisasi akan mengikat anggotanya.
2. Manfaat
a. mampu memecahkan masalah intern
b. mampu memecahkan masalah ekstern
c. mampu memiliki daya saing
d. mampu hidup jangka panjang

Kunci Membangun Budaya Perusahaan


I.

Memahami proses terbentuknya budaya perusahaan


1. Alamiah
2. Konseptual
sumber budaya perusahaan adalah
a. karakteristik pemimpin
b. jenis pekerjaan
c. cara memecahkan masalah

II. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi budaya


perusahaan.
a. Nilai
b. Ideologi
c. Norma
III. Langkah-langkah membangun budaya perusahaan:
1. menemukan masalah dalam organisasi
2. menemukan opini yang berkembang
3. menganalisis opini dari:
- lingkup
- pemunculan
- kompetensi
- mutu
- kadar

4. Menentukan strategi
5. Membuat program
6. Merumuskan pesan yang dapat mengubah
- opini negatif menjadi positif
- opini positif menjadi lebih positif
7. menciptakan opini baru yang positif
tercermin pada:
(1) individul image
(2) unit image
(3)coorporate

IV. Budaya perusahaan dapat dibagi menjadi:


a.

Pertama : Produk

b.

Kedua

: Organisasi

- Perhatian pada karyawan (suasana, keejahteraan)


- Perhatian pada tata kerja
- Menyangkut pada sistem dan prosedur aturan-aturan
kerja
- Perhatian pada sarana/peralatan

INDIVIDUAL OPINION
NO.

OPINI

KEGIATA/UPAYA

1.

Pendapat orang saya harus


ULET

2.

TELITI

Menunjukkan anda
memperhatikan hal yang
kecil

3.

JUJUR

Jangan suka bohong


Jangan suka main uang

4.

TEGAS

Cepat mengambil keputusan


Tak pernah ragu

5.

AHLI

Menambah pengetahuan
Sering diskusi

6.

HUMAN RELATION

Kalau bicara menyenangkan

7.

TAQWA

Ibadahnya baik

Tunjukkan anda selalu sibuk


tak suka diam

OPINI BAGIAN / TIM


NO

OPINI

UPAYA

1.

Pendapat orang tentang


bagian kami
KOMPAK

2.

PELAYANAN CEPAT

Tidak mengulur waktu


Memberikan jaminan waktu

3.

PELAYANAN BAIK

Memperhatikan kepentingan
konsumen/pelanggan

4.

TELITI

Waspada terhadap kesalahan


Zero Mistake

Tidak memperuncing masalah

OPINI PERUSAHAAN
(Corporate Image)
No.
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

OPINI

UPAYA

PRODUK
ENAK DIBACA DAN PERLU
MENYELESAIKAN MASALAH
TANPA MASALAH
CEPAT DAN TERPERCAYA
FASILITAS SEMPURNA
HARGA TERJANGKAU
CARA KERJA OBAT TUNTAS
SELERA PEMBERANI
INI BARU BIR
INI BIR BARU
MEMANG MAHAL TAPI
BERMUTU

MUTU SESUAI
BERI KEMUDAHAN
BUKTIKAN
DENGAN NYATA
BUKTIKAN

9.
10.
11.

MURAH BERMUTU
MASAKAN SELALU BARU
PELAYANAN CEPAT, TERPERCAYA
DAN RAMAH

B.

ORGANISASI

1.

KESEJAHTERAAN TERJAMIN

2.

KARYAWAN
-JUJUR DAN RELIGIUS
-ANTUSIAS
-KOMPAK
-BERWIBAWA
-TAK BISA DIAJAK BERBUAT
JAHAT

GAJI DAN INTENSIF


MEMADAI
SEMUANYA DIJADIKAN
KEBIASAAN

3.

PANTANG TOLAK TUGAS


PANTANG KERJA TAK
SELESAI

4.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL


TINGGI

5.

MASA DEPAN CERAH

6.

KARIR TERJAMIN

BUKTIKAN

SERING MEMBANTU

PROGRAM PERUMAHAN,
ASURANSI,DLL
KENAIKAN
PANGKAT/JABATAN
OBJEKTIF

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

(Sonny Keraf)

Prinsip Otonomi :
1. Kebebasan : sikap & kemampuan manusia utk bertindak
berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yg dianggap
baik utk dilakukan kebebasan mengambil keputusan
& bertindak berdasar keputusan tsb
2. Tanggung jwb : mempertanggung jwbkan keputusan,
tindakan & dampaknya
prinsip dasar titik pangkal & landasan operasi bisnis
Prinsip Kejujuran :
1. Memenuhi syarat-syarat perjanjian & kontrak
2. Menawarkan barang & jasa dgn mutu baik
3. Hubungan kerja

Prinsip Tidak Berbuat Jahat (Non-Maleficence) &


Prinsip Berbuat Baik (Beneficence) :
prinsip moral sikap baik kpd orang lain :
1. Aktif & maksimal menuntut berbuat hal yg baik bg org
lain.
2. Aktif & minimal menuntut tdk berbuat jahat kpd org
lain.
Prinsip Keadilan :
Memperlakukan orang lain sesuai dgn haknya utk
dihargai & tdk dilanggar, serta berharap hak kita
dihargai & tdk dilanggar orang lain
Prinsip Hormat kepada Diri Sendiri :
Kewajiban moral utk menghargai diri sendiri, sama dgn
orang lain membela & mempertahankan harga diri
Prinsip dasar : hormat kpd manusia sbg persona
GOLDEN RULE (Aturan Emas) : Saya tdk akan melakukan
pd diri orang lain apa yg tdk saya inginkan utk
memperlakukan pd diri saya sendiri

Maxwell (2004), tiga alasan orang memilih tindakan-tindakan


tdk etis :
1.

Orang akan berbuat apa yg paling leluasa bisa diperbuatnya


situasi dilema etika/pilihan yg tdk diinginkan, apakah akan
melakukan hal yg mudah/yg benar ?

2.

Orang akan berbuat demi suatu kemenangan


menghalalkan segala cara/bersikap etis

3.

Orang selalu mencoba merasionalisasikan pilihan-pilihannya


dgn relativisme memutuskan apa yg benar menurut
kondisi mereka/menentukan standar sendiri yg dianggapnya
baik & benar, & bersikap longgar thd diri sendiri.

Masalah Penerapan Etika Bisnis


Usaha Mikro & Kecil
1. Lemahnya keadaan keuangan bisnis kecil
rentan tindakan tdk etis (penyuapan)
2. Bisnis kecil kesulitan bersaing dg bisnis besar
penyuapan utk menutup kerugian
3. Bisnis kecil jarang dilakukan check & balance
pihak lain system internal control utk mencegah
perilaku tdk etis
4. Masalah cash flow rentan thd tindakan tdk etis
(pajak), dll

BISNIS DAN ETIKA


Mitos Bisnis Amoral
Mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara
bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan
sama sekali

Etika justru bertentangan dengan bisnis dan akan


membuat pelaku bisnis kalah dalam persaingan
bisnis yang ketat
Orang bisnis tidak perlu memperhatikan imbauanimbauan, norma-norma dan nilai moral

Mitos
bisnis
amoral
sepenuhnya benar

tidak

Beberapa perusahaan ternyata bisa berhasil


karena memegang teguh kode etis dan
komitmen moral tertentu
Bisnis adalah bagian aktivitas yang penting
dari masyarakat, sehingga norma atau nilai
yang dianggap baik dan berlaku di masyarakat
ikut dibawa serta dalam kegiatan bisnis
Harus
dibedakan
moralitas

antara

legalitas

dan

Suatu praktek atau kegiatan bisnis mungkin


saja diterima secara legal karena ada dasar
hukum, tetapi tidak diterima secara moral

Etika harus dibedakan dari ilmu empiris


Etika
tidak
mendasarkan
norma
atau
prinsipnya pada kenyataan faktual yang terus
berulang.
Menurut Hume :dari kenyataan yang ada (is)
tidak bisa ditarik sebuah perintah normatif
(ought)
contoh
:
sogok,
monopoli,nepotisme

suap,kolusi,

Berbagai aksi protes yang mengecam berbagai


pelanggaran
dalam
kegiatan
bisnis
menunjukkan bahwa bisnis harus dijalankan

Keutamaan Etika bisnis


1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis
dituntut
untuk
menjadi
orang-orang
profesional di bidangnya
Perusahaan yang unggul bukan hanya memiliki
kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial
yang baik akan tetapi juga kinerja etis dan
etos bisnis yang baik
2.

Dalam persaingan bisnis yang sangat


ketat,maka konsumen benar-benar raja
Kepercayaan
konsumen
dijaga
dengan
memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis

3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran


pemerintah yang menjamin kepentingan dan
hak bagi semua pihak, maka perusahaan
harus menjalankan bisnisnya dengan baik
dan etis
4.

Perusahaan modern sangat menyadari


bahwa karyawan bukanlah tenaga yang
harus
dieksploitasi
demi
mendapat
keuntungan
Kenneth Blanchard dan Norman Vincent
Peale: perlakuan yang baik terhadap
karyawan telah menaikkan keuntungan
perusahaan sebesar 20% atau telah

Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis


1.Etika bisnis bertujuan untuk menghimbau
pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya
secara baik dan etis
2.Untuk menyadarkan masyarakat khususnya
konsumen, buruh atau karyawan dan
masyarakat luas akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar oleh
praktek bisnis siapapun juga
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem
ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis

Etos Bisnis
Etos bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya
moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut
dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke
generasi yang lain.
Inti
etos
ini
adalah
pembudayaan
atau
pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau
prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti
kekuatan dari suatu perusahaan yang juga
membedakannya dari perusahaan yang lain.
Etos bisnis dibangun atas dasar visi atau filsafat
bisnis pendiri perusahaan sebagai penghayatan
tentang bisnis yang baik

Relativitas Moral dalam Bisnis


Dalam bisnis global yang tidak mengenal
batas negara, etika masyarakat mana yang
harus diikuti?
Tiga pandangan umum yang dianut :
1.Norma etis berbeda antara satu tempat
dengan tempat yang lain.
Kalau di Roma, bertindaklah sebagaimana
dilakukan orang roma( kubu komunitarian )
Artinya perusahaan harus mengikuti norma
dan aturan moral yang berlaku di negara itu

2. Norma sendirilah yang paling benar dan


tepat
Bertindaklah di mana saja sesuai dengan
prinsip yang dianut dan berlaku di
negaramu sendiri
Pandangan ini mewakili kubu moralisme
universal, bahwa pada dasarnya norma dan
nilai moral berlaku universal (prinsip yang
dianut sendiri juga berlaku di negara lain)
3.Tidak ada norma moral yang perlu diikuti
sama sekali (De George menyebutnya
sebagai
denganimmoralis naif)

Pendekatan
stakeholder
ialah
cara
mengamati dan menjelaskan secara analitis
bagaimana
berbagai
unsur
akan
dipengaruhi
dan
juga
mempengaruhi
keputusan dan tindakan bisnis
Memetakan
terjalin

hubungan-hubungan

yang

Pendekatan Stakeholder dalam kegiatan


bisnis pada umumnya untuk
memperlihatkan siapa saja yang
mempunyai kepentingan, terkait, dan
terlibat dalam bisnis itu

Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa


agar hak dan kepentingan semua pihak
terkait yang berkepentingan (stakeholders)
dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa
dijamin, diperhatikan dan dihargai (disebut
tujuan imperatif)
Bermuara pada prinsip minimal : menuntut
agar bisnis apapun perlu dijalankan secara
baik dan etis demi menjamin kepentingan
stakeholder

Kelompok stakeholders:
1.Kelompok primer. Pemilik modal atau
saham, kreditor, karyawan, pemasok,
konsumen, penyalur dan pesaing atau
rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi
bisnis yang baik dan etis dengan kelompok
ini
2.Kelompok
sekunder.
Pemerintah
setempat, pemerintah asing, kelompok
sosial,
media
massa,
kelompok
pendukung, masyarakat

Teori Etika
a. Etika Teleologi
dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang mau dicapai
dengan tindakan itu, atau berdasarkan
akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
- Egoisme Etis
- Utilitarianisme
Teori Etika Bisnis

40

* Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari
setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah
mengejar kepentingan pribadi dan memajukan
dirinya.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia
cenderung
menjadi
hedonistis,
yaitu
ketika
kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan
semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat
vulgar.
Teori Etika Bisnis

41

* Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis
bermanfaat.

yang berarti

Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika


membawa manfaat, tapi manfaat itu harus
menyangkut bukan saja
satu dua orang
melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria
untuk
menentukan
baik
buruknya
suatu
perbuatan adalah the greatest happiness of the
greatest number, kebahagiaan terbesar dari
jumlah orang yang terbesar.
Teori Etika Bisnis

42

Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan


pemikiran ekonomis, karena cukup dekat
dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang
dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung
sama seperti kita menghitung untung dan
rugi atau kredit dan debet dalam konteks
bisnis

Teori Etika Bisnis

43

Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :


a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar
bagi jumlah orang terbesar) diterpkan pada
perbuatan.
Utilitarianisme aturan membatasi
justifikasi aturan-aturan moral.

Teori Etika Bisnis

diri

pada

44

b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata
Yunani
deon yang berarti kewajiban.
Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu
harus ditolak sebagai buruk, deontologi
menjawab : karena perbuatan pertama
menjadi kewajiban
kita dan karena
perbuatan kedua dilarang.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan
adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam
konteks agama, sekarang merupakan juga
salah satu teori etika yang terpenting.
Teori Etika Bisnis

45

Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :


(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan
ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban
(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung
pada tercapainya tujuan dari tindakan itu
melainkan tergantung pada kemauan baik
yang mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak
tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini,
kewajiban adalah hal yang niscaya dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap
hormat pada hukum moral universal
Teori Etika Bisnis

46

Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg


perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg
berarti hukum moral ini berlaku bagi semua
orang pada segala situasi dan tempat.
Perintah
Bersyarat
adalah
perintah
yg
dilaksanakan
kalau
orang
menghendaki
akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu
mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh
orang tsb.
Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg
dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun,
yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau
tanpa mempedulikan
apakah akibatnya
tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak.
Teori Etika Bisnis

47

c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali
teori hak ini adalah pendekatan yang paling
banyak dipakai untuk mengevaluasi
baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori
deontologi,
karena
berkaitan
dengan
kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua
sisi uang logam yang sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan
martabat semua manusia itu sama. Karena itu
hak sangat cocok dengan suasana pemikiran
demokratis.
.
Teori Etika Bisnis

48

d. Teori Keutamaan (Virtue)


memandang sikap atau akhlak seseorang.
Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu
adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan
sebagai berikut :
disposisi watak yang telah diperoleh seseorang
dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku
baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik
Teori Etika Bisnis

49

Keutamaan yang harus menandai pebisnis


perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness,
kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan
ini berkaitan erat satu sama lain dan kadangkadang malah ada tumpang tindih di antaranya.
Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang
wajar kepada semua orang dan dengan wajar
dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua
pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.
Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan
karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan,
adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan
Rasa malu.
Teori Etika Bisnis

50

Keramahan merupakan inti


kehidupan bisnis,
keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan
antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.
Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja
semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi
mempunyai juga komitmen yang tulus dengan
perusahaan.
Kehormatan adalah keutamaan yang membuat
karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka
serta sukses dan kegagalan perusahaan.
Rasa malu membuat karyawan solider dengan
kesalahan perusahaan.
Teori Etika Bisnis

51

Ujian KD2 :
Membuat paper dengan topik : ETIKA BISNIS DALAM
PRAKTEK DI INDONESIA, ANTARA HARAPAN DAN
TANTANGAN (KASUS BISNIS......................)
Maksimum 5 halaman, diketik dg font time roman 12,
dengan 1,5 spasi
DIKUMPULKAN VIA EMAIL PADA TANGGAL 31 Oktober
2014 jam 24.00 wib ke alamat : irian_her@yahoo.com,
dg cc ke alamat anda sendiri

Teori Etika Bisnis

52

ISU-ISU UTAMA ETIKA


BISNIS
PRODI AGRIBIS D III FPUNS
53

KORUPSI
Masalah etika klasik di Indonesia
Tindakan korupsi bertujuan utk
memperkaya diri sendiri, didahului oleh
upaya penipuan & manipulasi, & masalah
suap utk menghindari diri dari masalah.
Th 2006 Indonesia urutan ke 134
berdasarkan kemampuan mengatasi
korupsi (Survei Transparency
International) thd 163 negara di dunia.
Korupsi sdh sebagai budaya bg
komunitas Indonesia
54

KORUPSI
Perilaku pejabat publik, baik politisi &
pegawai negeri, yg secara tdk wajar & tdk
legal memperkaya diri/mereka yg dekat
dengannya, dgn menyalahgunakan
kekuasaan publik yg dipercayakan kpd
mereka (Transparency International).
Unsur-unsur korupsi dr sudut pandang
hukum :
1. melanggar hukum yg berlaku
2. penyalahgunaan wewenang
3. merugikan negara
4. memperkaya pribadi/diri sendiri
55

2. PEMALSUAN /PEMBAJAKAN HAK


CIPTA
PADA TAHUN 2005 PRODUK PALSU DIDUNIA SEKITAR
5% (Mantos et al, 2007 )
KERUGIAN KRN PEMBAJAKAN DI AS $200 MILYAR
PERTAHUN (Chaudhry et al., 2005).
DI INDONESIA KHUSUS PRODUK OPTIK PADA TAHUN
2007 MENCAPAI 84% DAN MENEMPATKAN INDONESIA
PADA URUTAN 12 DR 108 NEGARA PEMBAJAK

56

3. DISKRIMINASI & PERB. GENDER

DISKRIMINASI PEKERJAAN,
DISKRIMINASI UPAH
PERBEDAAN GENDER

57

4. KONFLIK SOSIAL & MASALAH


LINGKUNGAN
ANTAR PEKERJA
KESEJAHTERAAN
ANTARA PEKERJA DAN MASYARAKAT
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR)


58

Anda mungkin juga menyukai