Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PERUSAHAAN

A.

Bentuk Perusahaan
PT. Amanah Food Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang produksi pangan yaitu cookies berbahan dasar tepung
terigu dan substitusi 30% puree kacang hijau. Bentuk hukum perusahaan ini
adalah Perseroan Terbatas (PT). Pengertian Perseroan Terbatas (PT) menurut
Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 dinyatakan bahwa,
Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Untuk dapat disebut
sebagai perseroan terbatas suatu badan usaha harus mempunyai ciri-ciri
antara lain harus mempunyai kekayaan sendiri, ada pemegang saham
sebagai pemasok modal yang tanggung jawabnya tidak melebihi dari nilai
saham yang diambilnya (modal yang disetor) dan harus ada pengurus yang
terorganisir guna mewakili perseroan dalam menjalankan aktivitasnya dalam
lalu lintas hukum di luar maupun di dalam pengadilan dan tidak bertanggung
jawab secara pribadi terhadap perikatan-perikatan yang dibuat oleh
perseroan terbatas. Ini berarti bahwa badan usaha disebut perseroan harus
menjadi dirinya sebagai badan hukum, sebagai subyek hukum yang berdiri
sendiri mempunyai harta kekayaan tersendiri terpisah dari harta kekayaan
para pendirinya, pemegang saham, dan para pengurusnya.
Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU
No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), serta peraturan
pelaksaaannya. Berdasarkan pertimbangan pemilihan bentuk perusahaan PT
adalah:

1. Kontinuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak


tergantung pada pemegang saham dimana pemegang saham dapat
berganti.
2. Mudah memindahkan hak pemilik dengan menjual sahamnya kepada
orang lain.
3. Mudah mendapatkan modal dari bank maupun dengan menjual saham.
4. Tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang
perusahaan.
5. Penempatan peminjaman atas pelaksanaan tugas
PT (Perseroan Terbatas) adalah organisasi bisnis yang memiliki badan
hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab
yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau
perseorangan yang ada di dalamnya, perubahan kepemilikan perusahaan
dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Kekuasaan tertinggi
ada pada Komisaris Utama. Berdasarkan modal dan jumlah pemegang
sahamnya, PT. Amanah Food Indonesia merupakan perusahaan terbuka,
sehingga sahamnya sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat umum. PT.
Terbuka menurut UU No. 40 Tahun 2007 adalah Perseroan Terbatas yang
modal dan pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu, atau Perseroan
Terbatas yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
B.

Struktur Organisasi Perusahaan


Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik apabila ada bentuk
pengaturan wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi yang
dituangkan dalam bentuk struktur organisasi. Adanya bagan struktur
organisasi perusahaan akan memudahkan dalam melihat arus wewenang dan
tanggung jawab, adanya pembagian tugas yang harus diselesaikan serta garis
komunikasi antar karyawan.

Gambar 10.1 Struktur Organisasi PT. Amanah Food Indonesia.


Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan melalui masing-masing divisi
yang dikepalai oleh kepala divisi seperti Divisi Human Resource Departement
(HRD), Divisi Keuangan, Divisi Marketing, Divisi Produksi, Divisi Quality
Control (QC), Divisi Quality Assurance (QA) dan Divisi Research and
Development (R&D). PT. PT. Amanah Food Indonesia. dipimpin oleh seorang
Komisaris Utama yang mengkoordinasi kerja dari Dewan Komisaris. Dewan
Komisaris membawahi Presiden Direktur, yang juga membawahi Sekretaris
Perusahaan dan Manajer Umum. Tugas dari Manajer Umum adalah
mengkoordinasi kerja dari tujuh divisi di bawahnya. Masing-masing divisi
terdiri dari seorang kepala divisi atau manajer dan 12 orang staff. Bagian dari
struktur organisasi perusahaan dapat dilihat dengan deskripsi tugas pada
uraian di bawah ini:
1. Komisaris Utama
a. Mengkoordinasi tugas dan wewenang dari Dewan Komisaris
b. Melakukan Rapat Komisaris
2. Dewan Komisaris
a. Melakukan pengawasan atas kebijakan kepengurusan, jalannya
b. kepengurusan pada umumnya mengenai perseroan perusahaan
c. Memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya
d. Memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas perseroan

e. Mengawasi segala tindakan kepengurusan yang dilakukan oleh


Presiden Direktur
f. Memberi nasihat kepada Presiden Direktur
3. Presiden Direktur
a. Memimpin karyawan dan perusahaan ke arah kemajuan yang terarah
dan terpadu dengan mengantisipasi jauh ke depan tentang prospek
perusahaan, keadaan pasar, dan kemungkinan ekspansi pasar
b. Bertanggung jawab secara mutlak terhadap seluruh kegiatan
operasional yang dijalankan oleh perusahaan untuk mencapai internal
control yang baik
c. Melaporkan hasil kegiatan perusahaan kepada komisaris
4. Sekretaris Perusahaan
a. Memberikan masukan dari aspek hokum kepada Presiden Direktur
b. terkait dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan
c. Mengkoordinasikan pengurusan izin-izin usaha perusahaan
d. Menyelenggarakan data base dan penyimpanan dokumen asli
e. perusahaan
f. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
g. berbagai pihak stake holder
h. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah
i. kepada pihak internal dan eksternal
j. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Presiden Direktur
k. Mengkoordinasikna bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris dan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
5. Manajer Umum
a. Mengkoordinasikan kerja antar divisi
b. Mengawasi kebijakan dalam divisi keuangan, penjualan, poduksi yang
berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan
c. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan
d. Mengambil keputusan dan tindakan yang akan dijalankan untuk
aktifitas oprerasional perusahaan sehari-hari
e. Membuat laporan kegiatan operasi
f. Mempertanggungjawabkan hasil kegiatan

operasional

kepada

komisaris.
6. Divisi Human Resource Development (HRD)
a. Memimpin dan mengoordinir kegiatan perusahaan yang berhubungan
dengan karyawan, hubungan dengan instansi-instansi luar dan rumah
angga perusahaan
b. Mengembangkan sistem perencanaan personalia dan pengendalian
kebijakan pegawai

c. Bertanggung jawab terhadap rekruitmen karyawan, karyawan yang


bermasalah, dan lain-lain
d. Melaksanakan kebutuhan administrasi dan kepegawaian
e. Membina pengembangan staff administrasi
7. Divisi Keuangan
a. Bertugas dan bertanggung jawab pada masalah yang berhubungan
dengan keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran perusahaan
b. Bertugas untuk memperhitungkan dan membayar seluruh beban
kewajiban perusahaan kepada pemerintah yaitu pajak pendapatan dan
penjualan
c. Bertanggung jawab atas penggajian karyawan
d. Menerima dan menyimpan uang dari berbagai sumber.
e. Mencatat semua transaksi yang terjadi dan membuat laporan keuangan
perusahan secara periodik.
f. Menetapkan kebijakan penjualan.
g. Menerima dan mengawasi semua pesanan yang masuk.
8. Divisi Sales and Marketing
a.
Bertugas untuk memasarkan produk yang diproduksi
b.
c.
d.

oleh

perusahaan agar calon konsumen tertarik untuk membeli produk


Mengatur jaringan pemasaran dari produk
Menentukan desain dari kemasan produk
Bertanggungjawab atas program Corporate Social Responsibility

(CSR) dari perusahaan


9. Divisi Produksi
a. Membuat formulasi produk yang tepat sehingga produk dapat diterima
di pasaran dan disukai oleh konsumen
b. Melakukan pengawasan selama proses produksi dan bertanggung
jawab atas produk yang dihasilkan
c. Bertugas untuk mengawasi dan menjalankan semua kegiatan yang
berkaitan dengan arus produksi dari material hingga menjadi produk
jadi
10. Divisi Research and Development (R & D)
a. Memonitor pelaksanaan pengembangan produk baru dan produk yang
sudah berjalan sehingga memiliki nilai kualitas dan keamanan produk
yang lebih baik
b. Memonitor pelaksanaan standar produk dan proses yang dilakukan
pada saat pengembangan dan penelitian produk baru
c. Menciptakan inovasi baru untuk produk-produk yang akan dibuat oleh
divisi produksi sehingga dapat bersaing dengan kompetitor

11. Divisi Quality Assurance (QA)


a. Melakukan pemantauan kinerja sistem mutu
b. Melakukan koordinasi mengenai implementasi internal audit mutu di
pabrik secara berkala
c. Membuat perencanaan korektif dan preventif
d. Memastikan pelaksanaan validasi, kualifikasi, dan kalibrasi pada
semua alat ukur atau alat uji yang digunakan di lapangan
12. Divisi Quality Control (QC)
a. Memeriksa bahan baku dan bahan pengemas
b. Pembuatan spesifikasi dan metode pemeriksaan dan pengelolaan
sampel
c. Mengatur perihal pengembangan produk perusahaan dan pengamanan
produk-produk yang akan dihasilkan perusahaan
C.

Tenaga Kerja
Tenaga kerja pabrik di PT. Amanah Food Indonesia. berasal dari
berbagai daerah di Indonesia. Diutamakan yang berasal dari daerah
Kabupaten Demak dan sekitarnya. Jumlah pekerja di PT. Amanah Food
Indonesia. terdiri atas 278 orang dan dibagi menjadi 2 status pokok pekerja
yaitu pekerja tetap yang terdiri dari 188 orang dan 90 orang pekerja tidak
tetap. Berikut merupakan deskripsi dari pekerja tetap dan tidak tetap:
1. Pekerja tetap
Pekerja yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan akan
diterima, dipekerjakan, dan diberi imbalan jasa serta terikat pada
hubungan kerja dengan perusahaan yang tidak terbatas waktunya.
2. Pekerja tidak tetap
Pekerja tidak tetap atau pekerja kontrak yaitu pekerja yang telah
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan akan diterima, dipekerjakan,
dan diberi imbalan jasa serta terikat pada hubungan kerja dengan
perusahaan yang terbatas waktunya. Menurut jam kerjanya pekerja di
PT. Amanah Food Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Karyawan non shift (Regular/Daily)
Karyawan kerja lima hari selama seminggu. Dimulai pada hari Senin
sampai Jumat dengan waktu kerja pukul 08.00-16.00 WIB,
sedangkan pada hari sabtu 08.00-15.00 WIB.
b. Karyawan shift

Karyawan bekerja selama 7 jam dalam sehari selama 6 hari kerja.


Terbagi menjadi tiga shift yaitu shift pagi yang dimulai pukul 07.0014.00 WIB, dan shift siang mulai pukul 14.00-21.00 WIB dan shift
malam dimulai pukul 21.00-07.00. Pada hari Minggu karyawan libur
baik karyawan produksi maupun karyawan kantor tetapi untuk
karyawan mekanik hari minggu dihitung lembur untuk pemeliharaan,
pembersihan, dan sanitasi mesin-mesin produksi. Pada hari libur
nasional karyawan produksi dan karyawan kantor libur termasuk
karyawan mekanik.
Berdasarkan upah tenaga kerja yang diberikan oleh perusahaan,
karyawan di PT. Amanah Food Indonesia. ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
1) Karyawan kelas 1
Karyawan kelas 1 terdiri dari kepala keamanan, kepala kebersihan dan
koordinator sopir.
2) Karyawan kelas 2
Karyawan kelas 2 terdiri dari karyawan yang bekerja di proses produksi,
sopir, dan satpam.
3) Karyawan kelas 3
Karyawan kelas 3 terdiri dari petugas kebersihan atau Office Boy (OB).
PT Amanah Food Indonesia juga memperhatikan ketertiban para
karyawannya dalam melaksanakan tugasnya dengan mengeluarkan surat
peringatan yang dapat mencapai 3 kali. Peringatan-peringatan itu sebagai
konsekuensi

untuk

karyawan

yang

melakukan

pelanggaran

dalam

melaksanakan tugasnya. Surat peringatan tersebut terdiri dari :


a) Datang terlambat dan pulang lebih awal sebelum jam kerja habis,
mendapat peringatan secara lisan.
b) Melanggar peraturan keselamatan kerja atau petunjuk atasan mendapat
surat peringatan I.
c) Melalaikan kewajiban mendapat surat peringatan 2 atau 3 bila
kesalahannya tidak bisa ditolerir.
D.

Jaminan Sosial
Karyawan merupakan aset penting perusahaanyang sangat perlu
diperhatikan. Bentuk perhatian perusahaan adalah dengan jaminan sosial
yang diberikan perusahaan kepada pegawai ditunujukkan dengan adanya

beberapa

fasilitas

untuk

meningkatkan

kesejahteraan

pegawai.

Kesejahteraan pegawai merupakan hal yang harus diperhatikan untuk


menjamin kelancaran produksi serta menciptakan produktifitas kerja yang
optimal. PT. Amanah Food Indonesia menyadari bahwa karyawan
merupakan aset penting perusahaan, oleh karena itu dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan pegawai, Beberapa fasilitas yang disediakan
PT. Amanah Food Indonesia diantaranya adalah:
1. Menyediakan fasilitas poliklinik di lingkungan perusahaan bagi
karyawan.
2. Memberikan tunjangan hari raya keagamaan, tunjangan jabatan, dan
tunjangan kematian.
3. Menyediakan layanan berupa bus yang dapat mengantar karyawan
pulang dan pergi pabrik secara gratis tanpa dipungut biaya.
4. Menyediakan fasilitas koperasi karyawan.
5. Menyediakan fasilitas kantin bagi seluruh pegawai pada jam-jam
istirahat.
6. Memberikan extra fooding (tambahan makanan) bagi pekerja yang
bekerjadi shift malam.
7. Ikut serta dalam program Jaminan Asuransi Sosial Tenaga Kerja
(JAMSOSTEK).
Selain itu, setiap karyawan berhak untuk mendapatkan cuti selama
bekerja. Cuti kerja yang diberikan PT. antara lain:
1. Cuti tahunan: cuti yang diberikan kepada karyawan selama 12 hari kerja
selama 1 tahun.
2. Cuti kehamilan: cuti yang diberikan kepada karyawan selama 90 hari (3
bulan) sebelum atau sesudah persalinan.
3. Cuti keguguran: cuti yang diberikan kepada karyawan apabila terjadi
keguguran selama 1,5 bulan/45 hari.
4. Cuti sakit.
5. Cuti khusus lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, Dody Octavianus Haro; M. Sutisna; M. R. Sururi. 2013. Pengolahan
Limbah Domestik dengan Menggunakan Biokoagulan Biji Moringa
oleifera Lam. Dan Saringan Pasir Cepat. Jurnal Institut Teknologi
Nasional Vol. 1, No. 2.
Badan Standardisasi Nasional. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000). SNI 04-0225-2000.
Badan Standardisasi Nasional. 2008. Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi
Pengolahan Air. SNI 6774:2008.
Felani, Johan; M. Arifin; M. Syahrudin; M. Arwani; Y. Widiardi P. W. 2011.
Rancang Bangun dan Instalasi Sistem Kontrol Boiler Kapasitas 155
kg/jam dengan Tekanan Kerja 3 Bar. Tugas Akhir. Program Studi
Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Semarang.
Lestari, Diyah Erlina dan S. B. Utomo. 2007. Karakteristik Kinerja Resin
Penukar Ion pada Sistem Bebas Mineral (GCA 01) RSG-Gas. Seminar
Nasiobal III SDM Teknologi Nuklir. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai