Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
Anjani Fatnasari
1311105022
1311105031
Diah Yunita
1311105033
Nidaul Ainiyah
1311105036
1311105050
Nama Ayah
: Marga Singgih
Nama Ibu
: Wanty Sumarta
Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Universitas
: Bina Nusantara
Memulai Bisnis
: Umur 15 tahun
: Kondisi Ekonomi
hal
ini
yang
membuatnya
menyelesaikan pendidikannya di
menghargai
kerja
keras. Yasa
melanjutkan di sekolah menengah dan akhir di SMP dan SMA Regina Pacis
Jakarta. Dia layaknya anak biasa yang masih suka bermain dan meminta uang
jajan. Yang berbeda padanya hanyalah kasih sayang keluarga.
Saat menginjak kelas 3 SMP, ayahnya menderita sakit jantung, ayahnyalah
yang memberikannya satu titik balik. Ia pun mulai menjadi pembawa acara guna
mencari uang jajan sendiri. Yasa tak mau membebani kedua orang tuanya. Usaha
pertamanya adalah melamar sebagai Master of Ceremony, bekerja sebagai
pembawa acara di sebuah pusat perbelanjaan. Dalam seminggu ia menerima
uang Rp.350.000 setiap kali tampil sehari kemudian ia berpikir untuk membuat
usahanya sendiri. Setelah masuk SMA Regina Pacis, Jakarta, barulah ia mulai
usahanya sendiri untuk mencari uang. Selepas kontrak sebagai pembawa acara
selesai, ia mulai berbisnis lampu hias warna- warni selama enam bulan. Sebuah
buku berjudul "The Power of Kepepet" karya Jaya Setiabudi, membuatnya
terbakar berbisnis mandiri. Kala itu Yasa langsung menghubungi temanya yang
ayahnya memiliki usaha konveksi, ia belajar membuat desain dan mencetak
desain tersebut pada kaosnya. Setelah dua minggu kaosnya jadi, dia segera
menjual kasonya dan hanya laku terjual 2 buah saja.
Dari dua kaosnya, satu kaosnya dibeli oleh ibunya sendiri karena kasihan.
Lucunya, dia merasa semuanya menarik dan perasaan kepepet itu semakin jadi.
Yasa lalu berlari ke Tanah Abang, membeli selusin pakaian kaos hingga
menghabiskan 4 juta. Dia harus bersusah payah membawa kaos- kaos tersebut,
melewati ribuan penjual dan pembeli yang tumpah jadi satu. Ia harus memutar
otak lagi untuk menjualnya atau merugi besar- besaran. Beberapa kali
menawarkan ditambah rasa percaya diri, ia mulai menjual produknya tanpa ada
marketing khusus atau brand tersenidiri. Lama kelamaan, Yasa berhasil menutup
modalnya dan mulai mencari cara menjual produknya sendiri. Dua kali bisnis
kaos yang bermodal kepepet, Yasa mulai merencanakan bisnisnya secara
matang- matang. Dia membuka bisnis minuman yang diberi nama "Ini Teh
Kopi", sebuah usaha kedai menjual minuman kopi duren. Usahanya tersebut bisa
dibilang sukses besar ditambah dengan namanya yang dikenal. Dari bisnis kaos,
ia pernah diwawancarai oleh majalah entrepreneur besar di Indonesia. Bisnis
lainnya yaitu membuka toko online "Men's Republic".
Sebelumnya hanya berjualan produk milik orang lain, kini, seorang Yasa
Singgih adalah salah satu pengusaha online sukses bersama Men's Republic.
Mengambil pasar anak muda hingga pria. Ini membawa namanya kian berkibar
di berbagai media masa. Dulu ketika berjualan kaos tanah abang yang ia miliki
hanya BlackBerry sebagai modal. Usahanya kala itu masih bermodal hutang tapi
lama-lama bisa jadi modal yang dikembangkan menjadi usaha lainnya. Di tahun
2012, ia mencoba berbisnis cafe, membuka sebuah tempat nongkrong kecil
bernama Ini Teh Kopi. Di awalnya cukup berjalan apik hingga bisa membuka
cabang. Usaha pertamanya terletak di kawasan Kebun Jeruk, selang enam bulan,
Yasa membuka cabang di Mal Ambassador, Jakarta Selatan. Semangat tinggi
tidak dibarengi perhitungan matang. Usahanya berkembang terlalu cepat tapi
hasilnya minus. Bahkan bisnis kaosnya ikut terhenti. Dihitung- hitung Yasa rugi
sampai 100 juta ketika dia masih di bangku SMA. Disaat bersamaan, di sekolah
tengah mempersiapkan ujian nasional, begitu pula dia sudah kelas 3 SMA.
Dalam urusan rugi atau membuka bisnis kaos kembali dihentikan dulu.
Setelah Ujian Nasional, tepatnya tahun 2013, fokus Yasa ada pada bisnis
aneka produk pria. Men's Republic masih berdiri dan belum dijajah rasa kapok,
baginya kehilangan uang 100 juta tidak membuatnya kapok dan berhenti
berbisnis kembali. Yasa yang bermodal nama mulai membangun bisnis tanpa
modal. Kali ini, ia bertemu dengan satu pabrik yang memberinya 250 pasang
sepatu. Itu diberikan untuk dijualkan dengan tenggat waktu selama dua bulan.
Kepepet membuat Yasa berpikir serius bagaimana agar semuanya terjual.
Dijualnya sepatu itu bermodal brand atau mereknya. Menggunakan survei
sebagai landasan, kali ini, Yasa tidak mau bangkrut kembali seperti yang dulu.
Dia telah melakukan survei pembeli rata-rata Men's Republic adalah umur 15
tahun sampai 25 tahun. Untuk itu ia menyesuaikan harga produknya agar tidak
lebih dari Rp.500.000. Selain menjual sepatu ia juga menjual produk lain seperi
jaket, sandal, bahkan pakaian dan celana dalam. Kisaran harga yang dipatoknya
ada pada angka Rp.195.000- Rp.390.000 per- itam. Fokus Yasa cukup pada
produk dapat terjual melalui aneka branding lewat online.
Total ada enam pabrik bekerja sama dengannya di kawasan Bandung.
Uniknya pabrik tempatnya bekerja sama tak cuma membangun mereknya.
Mereka juga bekerja sama dengan produk bermerek lain seperti Yongki
Komaladi dan Fladeo. Ia sendiri mencontoh para pemilik merek tersebut. Kini,
Men's Republic telah menjual 500 buah pasang sepatu per- bulan. Tanpa ada
pabrik Yasa mampu menghasilkan omset ratusan juta rupiah. Soal laba bersih,
tenang, dia sanggup untuk menghasilkan 40% dari sana. Tak puas pada
produknya sekarang, masih ada pemikiran dibenaknya untuk menjual produk
ikat pinggang, dan celana. Yang paling pasti adalah ia akan terus mematangkan
konsep bisnis sambil berjalan.
Yasa juga sering dipanggil mengisi seminar atau memberikan training.
Melalui Twitter, ia rajin menyemangati para pengusaha muda agar selalu
semangat. Prinsipnya satu yaitu "Never too Young to Become Billionaire" atau
tidak ada kata terlalu muda untuk menjadi seorang miliarder.
1.3 Kiat-Kiat Mencapai Kesuksesan Di Usia Muda
Yasa Singgih merupakan salah satu contoh anak muda yang sukses diusia
belia. Melalui produknya yang bernama Mens Republik pemuda ini berhasil
meraih penghasilan 300 juta per bulan. Dedikasinya yang luar biasa telah ia
tunjukkan untuk kedua orang tua, pemuda-pemudi seusianya, dan dirinya
sendiri. Hasil bisnis yang ia jalani telah berhasil mewujudkan beberapa mimpimimpinya berupa memiliki rumah sendiri diusia 20 tahun, memiliki mobil
sendiri seharga 700 juta, dan memberikan uang senilai 30 juta per bulan untuk
kedua orangtuanya. Pencapaian atas segala kesuksesan di atas pastilah dilalui
dengan kerja keras yang luar biasa. Pencapaian yang luar biasa tersebut tak luput
dari kiat-kiat sukses yang selama ini ia jalani.
Kiat-kiat sukses Yasa Paramita Singgih dapat digambarkan melalui teori 10
D yang terdiri atas :
a.
Dream (Mimpi)
Yasa Paramita Singgih selalu bermimpi menjadi orang sukses sejak usia
belia. Mimpi-mimpinya selalu ia tulis secara nyata dalam lembaran kertas
lalu ia tempelkan di dinding-dinding kamar tidurnya. Setiap pagi, setelah
terbangun dari tidur, pemuda ini selalu membaca mimpi-mimpinya dan
berfikir tentang hal-hal yang harus ia lakukan untuk mewujudkannya.
Seorang Arif Ahmad Jaya mengatakan bahwa kita haruslah berani
bermimpi besar, tuliskan 100 mimpi anda secara nyata di atas kertas,
Decisiveness (Ketegasan)
Ketegasan disini berarti berani mengambil keputusan secara tegas
ketika dalam suatu bisnis mengalami kendala, atau ketika berada dalam
kondisi yang membutuhkan keputusan kita. Yasa Paramita Singgih
merupakan pemuda yang berani mengambil keputusan secara cepat ketika
memulai bisnis. Prinsip hidupnya ketika memulai bisnis yaitu Never too
Young to Become Billionaire mampu membawa Yasa menghasilkan omset
sebanyak 300 juta per bulan. Menjadi seorang entrepeneur yang sukses
adalah dengan kerja keras dan semangat yang tinggi. Tidak perlu melakukan
hal-hal yang besar untuk menjadi orang yang besar. Hanya dengan
keberanian mengambil resiko seseorang bisa menjadi orang besar, jangan
Doers (Pelaku)
Kesuksesan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri. Halangan
terberat menuju kesuksesan adalah dirinya sendiri. Selalu berorientasi pada
pemikiran yang positif dan cerdas dalam mengambil segala peluang yang
ada di depan mata merupakan kunci sukes dari setiap orang. Yasa bukan
seorang yang menunda-nunda kesempatan. ia selalu bergerak menuju
keberhasilan. Meski terkadang banyak kegagalan yang menghampiri, tapi
pemuda ini tak butuh waktu lam untuk segera bangkit. Tekadnya yang besar
untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang ia tuliskan di dinding-dinding
kamarnya membuat semangatnya tak kunjung padam. Yasa juga merupakan
pribadi yang disiplin dan religius, dilihat dari kesehariannya, yasa
merupakan pemuda yang menjalani bisnis dan juga masih menempuh
pendidikan tingginya di Universitas Bina Nusantara dan Ia juga merupakan
pemuda yang masih tetap pergi beribadah.
Pemuda ini yakin dan percaya bahwa seindah apapun rencana yang kita,
tetap lebih indah rencana Tuhan untuk kita. Oleh karena itu, selalu sertakan
Tuhan di segala langkah kehidupan kita.
d.
Determination (Determinasi)
Orang sukses adalah orang dengan tujuan (goal) dan mimpi (dream)
yang jelas. Tujuan inilah yang akan membakar semangat seorang untuk
bekerja keras dan lebih keras lagi untuk bisa sampai pada tujuan tersebut.
Yasa merupakan sosok yang sangat menginspiratif, memiliki semangat yang
tinggi, pantang menyerah dan mampu memotivasi saya bahwa usia muda itu
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Yasa tidak pernah menyerah
dan terus mencoba meski ia mengalami kegagalan berkali-kali karena ia
sudah bertekad untuk mewujudkan mimpinya itu. Yasa merupakan salah
satu dari banyak pengusaha yang memulai karirnya dari nol hingga
mencapai kesuksesan yang fantastis (From Zero to Hero). Yasa
berpandangan untuk menjadi seorang pengusaha itu prinsipnya Just Do it!,
itu saja. Maka jangan takut untuk memulai usaha. Melangkah adalah yang
pertama, dan menyempurnakan adalah jalan yang berikutnya. Lakukan
usaha hingga tujuan itu tercapai.
e.
Dedication (Dedikasi)
Dalam buku Mimpi Sejuta Dolar (Marry Riana True Story) terdapat
sebuah quotes yang menyebutkan bahwa Hidup adalah tantangan yang
harus dihadapi, perjuangan yang harus dimenangkan, kesusahan yang harus
diatasi, rahasia yang harus digali, tragedi yang harus dialami, kegembiraan
yang harus disebarkan, cinta yang harus dinikmati, tugas yang harus
dilaksanakan, romantika yang harus dirangkul, resiko yang harus diambil,
lagu yang harus dinyanyikan, anugrah yang harus dipergunakan, impian
yang harus diwujudkan, perjalanan yang harus diselesaikan, janji yang harus
dipenuhi, kesempatan yang harus dipakai, persoalan yang harus dipecahkan,
kesulitan yang harus dikalahkan dan rahmat yang harus dipelihara dan
dicintai. Sebagian besar orang sukses memiliki prinsip bahwa kebahagiaan,
kegembiraan, keberhasilan, dan rahasia-rahasia kesuksesan haruslah
Devotion (Pengabdian)
Steve Jobs, mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk melakukan
pekerjaan besar adalah mencintai apa yang anda lakukan. Quotes tersebut
mendorong manusia untuk mencintai apapun yang kita lakukan dan
mengabdikan jiwa raga kita agar terus berusaha untuk mencintai pekerjaan
yang dilakukan. Karena dengan mencintai, jiwa raga ini terasa ringan saat
melakukan pekerjaan berat sekalipun. Yasa sangat mencintai dan
menggemari apa yang ia kerjakan saat ini, karena menjadi pengusaha sukses
adalah impiannya. Oleh karena itu, dalam kesehariannya yang super padat,
ia tidak pernah mengeluh sekalipun.
g.
Details (Cermat)
Yasa termasuk orang yang sangat cermat dalam melakukan sesuatu.
Mulai dari menuliskan mimpi-mimpinya secara detail. Ia juga cermat dalam
membaca peluang seperti saat peminat lampu hias banyak, ia mengambil
keputusan untuk berbisnis lampu hias. Saat banyak orang yang malas keluar
untuk sekedar membeli baju maka Yasa menawarkan jasa untuk menjadi
jembatan atau reseller baju-baju, celana, dan rok-rok yang dijual di pasar
tanah abang. Dan terakhir ia juga mampu membaca peluang dibisnis online
baju bermerk (memiliki Brand) dengan mengutamakan kualitas. Meskipun
sebelumnya pernah gagal, Yasa bangkit lagi dengan perencanaan bisnis yang
lebih cermat dan terstruktur lebih baik. Dalam menjalankan bisnisnya, Yasa
juga selalu mempehatikan hal sekecil apapun. contoh : Kata-kata
penyemangat untuk para pekerjanya. Ia selalu menjadi motivator bagi setiap
pekerja dan juga para pemuda-pemudi yang ingin membuka usaha.
h.
Destiny (Nasib)
Hidup ini bagai roda, kadang kita di atas, semua terasa mudah, kadang
kita di bawah, semua terasa sulit, dipergilirkan, satu sama lain sungguh
dipergilirkan. Nasip setiap orang akan berbeda-beda tergantung bagaimana
kita dapat bertahan atau bahkan dapat berubah ke arah yang lebih baik atau
ke arah yang lebih buruk. Saat kita berada di bawah kita harus segera
bangkit dari keterpurukan caranya adalah dengan berfikir cepat, cerdas, dan
efektif. Saat kita berada di atas hal yang harus kita lakukan adalah berusaha
sekuat
mungkin
untuk
dapat
berkembang
dan
menghindar
dari
Dollars (Uang)
Pada awal membangun bisnisnya, bukan uang yang menjadi fokus
utama, melainkan bagaimana cara memberikan yang terbaik untuk
konsumennya. Yasa Yakin dari kepuasan konsumen, maka uang akan datang
terus menerus.
Saat awal membangun bisnis, uang modal berasal dari pinjaman.
Setelah lama berkembang uang tersebut berhasil dikembalikan dan
keuntungannya dapat diputar kembali seabagai modal untuk pengembangan
usaha. Hal ini menunjukkan bahwa uang bukan hal yang paling
diprioritaskan saat mulai membangun usaha. Just do it, lakukan saja dengan
j.
e.
Rutin membeli majalah/ tabloid bisnis, dan membaca kisah tentang jatuh
f.
bangun pebisnis.
Terjun di organisasi dan bisnis, memaksa saya untuk memiliki pola pikir di
g.
h.
menuju keberhasilan.
Dulu pas usia 15 tahun demi mencari uang merelakan menjadi MC di Mall,
i.
1.4 Manajemen
Sistem manajemen usahanya adalah mampu mencapai keunggulan
bersaing dengan produk fashion lain melalui kualitas,kuantitas serta inovasi dan
kreatifitas yang dihasilkan sehingga menghasilkan produk yang berkualitas
dengan harga yang bersaing dan mampu bersaing dengan kompetitor-kompetitor
dalam bidang fashion mens lainya. Hal mendasar yang dilakukan adalah
bagaimana
mencapai apa yang menjadi impiany selama ini,Sampai dia memutuskan untuk
membuat brand sendiri dari modal selama dia menjadi reseller.Yasa berpendapat
bahwa produk yang memiliki brand akan lebih banyak diminati dan dikenal
orang.Dari beberapa pengalaman yang sudah dilakukan yasa memulai usaha
yang ke 3 ini dengan manajemen dan perencanaan yang lebih matang.
Proses produksi dari brand mens republik ini,yasa bekerja sama dengan 6
pabrik konveksi yang bertepat di bandung,dan uniknya pabriknya konveksi ini
tidak cuman memproduksi 1 brand yang sama tapi juga berbeda-beda,seperti
bekerja sama dengan brand yongki komaladi ,fladeo dll,meskipun dia sendiri
tidak mempunyai pabrik sendiri namun usahanya ini dapat berkempang
pesat,hingga mampu menjual 500 pasang produk dalam sebulan dengan omset
mencapai ratusan juta rupiah dan laba hingga 40 %.Semua pencapaian yang
diraih tidak terlepas dari
mengutamakan
competence dan kemampuan lainnya, saat ini Yasa dapat menjadi seorang yang
sukses dan berhasil. Prinsip Yasa Never too Young to Become Billionaire
mampu membawa Yasa menghasilkan omset sebanyak 300 juta per bulan.
Menjadi seorang entrepeneur yang sukses adalah dengan kerja keras dan
semangat yang tinggi. Tidak perlu melakukan hal-hal yang besar untuk menjadi
orang yang besar. Hanya dengan keberanian mengambil resiko seseorang bisa
menjadi orang besar, jangan takut pada suatu permasalahan dan ancaman karena
sesungguhnya di dalam masalah dan ancaman itu ada kesempatan untuk menjadi
orang besar.