Anda di halaman 1dari 1

1.

Senam yang dilakukan di luar ruangan dengan


gerakan-gerakan tertentu, menimbulkan pro dan
kontra. Terutama apabila yang mungkin melihatnya
adalah laki-laki non-mahram. Bisa jadi gerakan itu
dapat membangkitkan syahwat mereka. Yang
terpenting adalah, apabila dilakukan di luar
ruangan tetaplah menjaga aurat dengan memakai
pakaian yang tidak ketat, sehingga anggota tubuh
kita terpelihara dari pandangan lawan jenis yang
bukan mahram kita. Namun apabila khawatir dapat
mengundang syahwat, maka lebih baik dilakukan
di dalam ruangan.
2. Batasan aurat bagi sesama wanita menurut para
ulama fiqih adalah antara pusar dan lutut. Tetapi
jika khawatir akan menimbulkan fitnah (misalnya
karena alasan adanya penyimpangan seksual),
maka anggota tubuh tersebut harus ditutup
sebagai tindakan preventif. Sehingga yang boleh
terlihat adalah kepala, leher, tangan dan betis saja.
Kemudian, bila dikhawatirkan juga gambaran aurat
wanita itu akan disampaikan/digambarkan kepada
laki-laki non-mahram, maka menutupi aurat secara
sempurna akan jauh lebih baik.
Soal memakai pakaian senam yang ketat dengan
membuka kerudung di dalam ruangan yang
tertutup dan hanya disaksikan oleh sesama wanita,
diperbolehkan selama aman dari fitnah.

Anda mungkin juga menyukai