KELOMPOK III
RUANGAN CVCU
Asuhan Keperawatan Ischemic Heart Disease (IHD)
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
: 12031009
: 12031023
: 12031053
: 12031021
Puji dan Syukur Penulis Ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Makalah Filed
Study yang berjudul Asuhan Keperawatan Iskemik Heart Disease ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh sebab itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Ns. Susi Erianti,
M. Kep dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan laporan selanjutnya. Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.
(Kelompok III)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit jantung iskemik, sering disebut penyakit jantung koroner (PJK), menjadi epidemi sejak
abad ke-20 pada kebanyakan negara industri, yang mana penyakit jantung iskemik merupakan
penyebab kematian utama pada orang dewasa. Epidemi tersebut mulai terlihat di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia (Djoko Kraksono, 2002; Luepker et al., 2003; Schoen, 2005).
Di seluruh dunia diperkirakan 30 % dari semua penyebab kematian diakibatkan oleh penyakit
jantung iskemik (Fuster, et al., 2008). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), 60 % dari
seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung iskemik (Mamat
Supriyono, 2008).
Penyakit tersebut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada
orang dewasa di Eropa dan Amerika Utara (Wilson et al., 1998). Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa peringkat
penyakit kardiovaskular sebagai penyebab kematian semakin meningkat (Heru Sulastomo,
2010). Berdasarkan SKRT 1992 penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian
dengan angka sebesar 16,4% dari seluruh penyebab kematian (Djoko Kraksono, 2002).
Persentase kematian akibat penyakit kardiovaskular di tahun 1998 sekitar 24,4% (Heru
Sulastomo, 2010). Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian karena penyakit
kardiovaskular termasuk penyakit jantung koroner adalah sebesar 26,4 %, dan sampai dengan
saat ini penyakit jantung iskemik juga merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar 40
% dari sebab kematian laki-laki usia menengah (Mamat Supriyono, 2008).
1.2 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami konsep Ischemic Heart Disease
2. Mengetahuai dan memahami asuhan keperawatan Ischemic Heart Disease
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
IHD (Ischemic Heart Disease) adalah penyakit jantung iskemik, keadaan berkurangnya pasokan
darah pada otot jantung yang menyebabkan nyeri di bagian tengah dada dengan intensitas yang
beragam dan dapat menjalar ke lengan serta rahang. Lumen pembuluh darah jantung biasanya
menyempit karena plak ateromatosa. Jika pengobatan dengan obat=-obatan vasodilator tidak
berhasil, operasi bypass perlu dipertimbangkan. Penyakit jantung iskemik adalah keadaan
berbagai etiologi yang semua mempunyai kesamaan ketidakseimbangan antara suplai dan
tuntutan oksigen (Andrew Selwyn/ Wugene Braunwald, 2002)
2.3 Etiologi
Terlapisnya suatu plak ateroskerotik dari aslah satu arteri koroner dan kemudian tersangkut
dibagian hilir yang menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang diperdarahi oleh
pembuluh darah tersebut. IHD juga bisa terjadi jika apabila lesi membaik yang melekat ke sautu
arteri yang rusak membesar dan menyumbat total aliran darah ke bagian hilir atau apabila suatu
ruang jantung mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigennya tidak dapat dipenuhi.
Riwayat hipertensi
Diabetes mellitus
Merokok
Obesitas
Kadar kolesterol darah tinggi
Kelelahan dan stress emosional
2.5 Patofisiologi
1. Perubahan awal
Terjadinya penimbunan plak-plak srterosklerosis
2. Perubahan intermediate
Plak semakin besar dan terjadi obstruksi dari lumen srteri koroner epikardium. Hal ini
menyebabkan peningkatan sirkulasi darah sebankyak 2-3 kali lipat akibat olehraga tidak
dapat dipenuhi. Keadaan ini disebut iskemia dan manifestasinya dapat berupa angina atau
nyeri pada dada akibat kerja jantung yang meningkat.
3. Perubahan akhir
Terjadi rupture pada cap atau bagian superficial dari plak sehingga akan terjadi suatu
situasi yang tidak stabil dan berbagai macam manifestasi klinik seperti Angina at rest atau
Infark miokard. Dengan terpaparnya sis plak dengan darah akan memicu serangkaian
proses platelet agregasi yang pada akhirnya akan menambah obstruksi dari lumen
pembuluh darah tersebut.
4. Iskemia miokard
Peristiwa ini akan menimbulkan serangkaian perubahan pada fungsi diastolic, lalu
kemudian pada fungsi sistolik. Menyusul dengan perubahan impuls listrik (gelombang
ST-T) dan akhirnya timbul keadaan infark miokard.
- Angina stabil : bila obstruksi pada arteri koroner 75%
- Unstable angina : bila terjadi vasospasme dari arteri koroner utama
Nyeri dada > 30 menit intensif dan menetap, tidak hialng dengan istirahat
Mual dan muntah
Berkeringat, pasien gelisah, takut, muka pucat akibat vasokonstrik simpatis
Takikardi akibat peningkatan stimulasi simpatis jantung
Nyeri dada di bagian bawah sternum dan perut atas secara tiba-tiba dan spontan
Perasaan lemas berkaitan dengan penurunan darah ke otot rangka
Pengeluaran urin berkurang karena penurunan aliran darah ginjal serta peningkatan
aldosteron dan ADH (Arif Mansjoer, 2001)
2.7 Komplikasi
Perluasan infarik dan iskemia pasca infarik, aritmia (sinus takikardia, supraventrikuler
takikardia, aritmua ventricular, gangguan konduksil, disfungsi otot jantung (gagal jantung kiri)
hipotensi dan syok, infark ventrikel kanan, defek mekanik, rupture miokard, aneurisma ventrikel
kiri, perikarditis dan trombus.
6. Peningkatan enzim dan isoenzimnya merupakan indikator spesifik infark miokard akut.
7. Peningkatan LED terjadi lebih lambat, mencapai puncaknya dalam 1 minggu dan dapat
bertahan 1-2 minggu.
8. Rongen thorak mengetahui adanya kardiomegali (Brunner & Suddart, 2002)
Istirahat total
Diet makanan lunak serta rendah garam
Pasang infuse dekstrosa 5% untuk persiapan pemberian obat intravena
Diberikan nitral untuk mengurangi aliran balik vena dan melemaskan arteri
Oksigen 2-4 l/menit
Sedative sedang seperti diazepam 3-4x, 2-5 mg/hari.
Pada insomnia dapat ditambahkan fluratepam 25-30 mg
Morfin 2,5-5 mg atau petidin 25-50 mg untuk mengatasi nyeri
Resusitasi jantung paru bila terjadi fibrilasi jantung
(Corwin, 2001)
Identitas pasien
Riwayat kesehatan individu dan keluarga
Riwayat kesehatan individu secara umum sebelum sakit dan saat sakit sekarang
Pertumbuhan dan perkembangan anak
Pemeriksaan fisik
1. Psikologis (cemas, takut, konsep diri)
Gejala : kelemahan, kelelahan, tidak bisa tidur, pola hidup menetap, jadwal olahraga
tidak teratur.
Tanda : takikardia, dispnea saat istirahat/aktivitas
2. Sirkulasi
Gejala : riwayat infark miokard sebelumnya, PJK, GJK, dan diabetes mellitus
Tanda : TD bisa normal/naik turun, nadi bisa normal, penuh atau tidak kuat/lemah,
kuat kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, distrimit, bunyi jantung III/IV
menunjukkan gagal jantung, murmur : menunjukkan gagal katup, disfungsi otot pada
pilar, friksi : dicurigai perikarditias, irama jantung /; dapat teratur/tidak. Edema :
distensi vena jugularis, edema perifer, edema umum, krekels terjadi pada gagal
Tujuan : setelah dilakuakn tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan maslah teratasi
dengan criteria hasil : ekspresi nyeri biasa, menyatakan nyeri dada menghilang, mudah
bergerak, rileks.
Intervensi
- Pantau karakteristik nyeri
-
Rasional
Merupakan dasar pengkajian dan pedoman
intervensi selanjutnya
Membantu
menegaskan
indikator
ketidaknyamanan
Menurunkan rangsangan memicu nyeri
Observasi
isyarat
ketidaknyamanan nonverbal
Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
Bantu melakukan tehnik relaksasi
- Membantu
mengurangi
nyeri,
nonfarmakologik
Berikan obat analgesik
- Menurunkan nyeri hebat dan mengurangi kerja
miokad
Rasional
- Mengetahui tingkat ansietas pasien
- Meningkatkan rasa aman dan nyaman pasien
- Mengurangi ansietas
- Meningkatkan
ansietas
istirahat
dan
menurunkan
Rasional
Mengetahui tingkat toleransi terhadap aktivitas
Mengindikasikan program obat dan pemberian
oksigen tambahan
Mamfasilitasi relaksasi
- Mencegah keluhan
- Merencanakan dan
aktivitas
memantau
program
Rasional
- Mengetahui adanya edema perifer
- Mengetahui adanya suara tambahan
- Menurunkan sirkulasi perifer
- Memantau
keseimbangan
asupan
pengeluaran
- Meningkatkan suplai oksigen
- Menurunkan kontraktilitas koroner
Rasional
- Mengetahui tingkat kenyamanan
- Mengetahui tingkat/luasnya infark
- Meningkatkan pertukaran gas
- Mengurangi keakuratan
- Mengurangi kontraksi kuat pada jantung
- Mencegah konteraksi kuat pada jantung
dan
BAB III
PEMBAHASAN
FORMAT PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian
: 25 November 2015
Jam
: 09.15
Diagnosa masuk
No. MR
:-
A. DATA UMUM
Identitas pasien
Nama
Usia
Pekerjaan
Pendidikan terakhir
Jenis Kelamin
Suku
Agama
Alamat
Diagnosa
Keluhan utama
: Tn. MY
: 85 tahun
:
:
: Laki-laki
:
: Islam
:
: Iskemik Heart Disease
: Tidak terkaji
B. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway (A)
:
Tidak ada sumbatan/obstruksi jalan nafas, jalan nafas paten, tidak ada suara nafas
tambahan.
2. Breathing (B)
:
Gerakkan dada simetris, irama nafas cepat, pola nafas tidak teratur, ada retraksi otot dada,
ada sesak nafas, RR: 26x/i, terpasang oksigen 8 ml.
3. Circulation (C)
:
Nadi teraba 87x/i, tidak ada sianosis, CRT 4 detik, tidak ada pendarahan, akral teraba
dingin, ada edema ditangan dengan kedalaman cm, edema di kaki dengan kedalaman 1
cm.
4. Disability (D)
:
Kesadaran somnolen, GCS 9 : E: 4, M: 4, V:1, reflek cahaya ada, ukuran pupil 2/2.
C. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :
Tidak terkaji
D. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
Tidak terkaji
E. PEMERIKSAAN FISIK :
Keadaan Umum
: Somnolen
Kesadaran/GCS
: Somnolen/9
Tekanan darah
: 183/77 mmHg
Nadi : 87x/i
Pernafasan
: 26x/i
Suhu : 360 Celcius
1. Kepala
a. Rambut
Rambut pendek, pertumbuhan rambut tidak merata, rambut bersih.
b. Mata
Reaksi pupil +/+, ukuran 2/2
c. Hidung
Terpasang oksigen 8 ml, tidak ada perdarahan, sinusitis tidak terkaji, gangguan
penciuman dan malformasi tidak terkaji, bentuk hidung simetris.
d. Mulut
Kebersihan mulut tidak terkaji, terpasang oksigen, tidak terpasang ETT, gangguan
oengecapan tidak terkaji.
e. Gigi
Tidak terkaji
f. Telinga
Telinga bersih, tidak ada perdarahan, tidak terpasang alat bantu, tidak ada infeksi,
tidak ada gangguan pendengaran.
2. Leher
Tidak ada perbesaran KGB, kaku kuduk tidak terkaji, tidak terpasang trakeostomi.
3. Dada
a. Inspeksi
: bentuk simetris, normo chest, tidak ada jejas, gerakkan dada
simetris, menggunakan otot bantu pernafasan.
b. Palpasi
: tidak ada nyeri, tidak ada krepitasi, tidak ada fraktur iga
c. Perkusi
: Sonor, tidak ada perbesaran jantung
d. Auskultasi
: suara vesicular di semua lapang paru, Terdengar bunyi Lup Dup
pada saat diauskultasi.
4. Tangan
Tangan utuh, tidak ada luka lecet, tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, akral
teraba dingin, tidak ada fraktur, ada edema dengan kedalaman cm.
5. Abdomen
a. Inspeksi
:Tidak ada jejas di abdomen, tidak ada perbesaran abdomen dan
tidak ada ikterik
b. Palpasi
: terasa kenyal, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas
c. Perkusi
: tidak terkaji
d. Auskultasi
: ada bising usus, 4x/menit
6. Genetelia
Terpasang kateter, tidk ada perdarahan
7. Kaki
Tidak ada fraktur, tidak ada malformasi, ada edema di kaki dengan kedalaman 1 cm, ada
luka dikaki, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada sianosis, akral teraba dingin.
8. Punggung
Ada dekubitus di belakang bahu kanan, tidak ada infeksi.
F. AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
Istirahat total
G. NUTRISI, CAIRAN DAN ELIMINASI
Diit MC extra putih telur, IVFD: NaCl 0,9 : 1000 ml, infuse kitmil 1 fls/hari. Kateter urin 198
cc.
Pemeriksaan penunjang
Tanggal
25 november
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
2015
Terapi Medikasi
Tanggal
25
november
2015
Obat
Meropenem
Ozid
citicolin
Cernefit
parasetamol
valsarton
Dosis
2x1 gr(Hr 4)
1x1 fls
2x500mg
1x1 (Drip)
3x1000 mg k/p
1x160 mg
Kegunaan
renosteril
CPG
aspilet
Adalat aros
Decubal salp
IVFD NaCl 0,9
3x2 tab
1x75 mg
1x80 mg
1x30 mg
2x/hari (habis mandi)
12 tts/menit
Terapi cairan
Data Penunjang
DS : -
DO :
Kemungkinan Penyebab
DO:
nafas
efektif
Sesak
Edema ekstermitas
Penurunan curah
jantung
Edema ekstremitas
DS : DO:
Akral dingin
CRT 4 detik
Kesadaran
somnolen
GCS : 9
Suhu: 360C
tidak
cm
Pola
DS : -
Masalah
Inefektif perfusi
jaringan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Inefektif pola nafas berhubungan dengan
2. Inefektif perfusi jaringan berhubungan dengan
9.
1
14.
2
18.
3
5. Diagno
sa
Kepera
watan
10. Inefekti
f pola
nafas
11.
15. Penuru
nan
curah
jantung
bd
turunny
a
kontrak
si
jantung
19. Inefekti
f
perfusi
jaringa
n
bd
: Tn. MY
: CVCU
Nama Mahasiswa
No.MR
6. Tujuan/Sasaran
: Kelompok 3
:
7. Intervensi
8. Rasional
penuru
21. GCS normal, kesadaran
nan
meningkat, CRT < 2 detik,
kontrak
akral hangat
si
jantung
23. 4. CATATAN PERKEMBANGAN
1. Nama Klien
2. Ruang
24.
N
: Tn. MY
: CVCU
25. Diagnosa
Keperawatan
28.
1
29. Inefektif
pola
35.
2
42.
3
nafas
berhubungan dengan
jantung
jaringan berhubungan
dengan
Diagnosa Medis
No. MR
Dapat
membantu
mencegah
pembentukkan atau migrasi emboli.
26. SOAP
27. Par
af
34.
41.
48.
49. BAB IV
50. PENUTUP
51. 4.1 Kesimpulan
52. Penyakit jantung iskemik adalah keadaan berbagai etiologi yang semua mempunyai
kesamaan ketidakseimbangan antara suplai dan tuntutan oksigen, yang disebabkan oleh
terlapisnya suatu plak ateroskerotik dari aslah satu arteri koroner dan kemudian
tersangkut dibagian hilir yang menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang
diperdarahi oleh pembuluh darah tersebut. Dengan manifestasi yang khas yaitu Nyeri
dada > 30 menit intensif dan menetap, tidak hilang dengan istirahat. Jika tidak diatasi
akan mengakibatkan infark miokard.
53.
diantaranya istirahat total, diet makanan lunak serta rendah garam, pasang infuse
dekstrosa 5% untuk persiapan pemberian obat intravena, diberikan nitral untuk
mengurangi aliran balik vena dan melemaskan arteri, Oksigen 2-4 l/menit.
54.
55. 4.2 Saran
1. Diahrapkan dengan adanya makalah ini menambah wawasan pembaca tentang penyakit
jantung
2. Diharapkan dengan adanya makalah ini, para mahasiswa keperawatan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
3. Dengan adanya makalah ini, dapat mendorong pembaca untuk menulis karya baru yang
berhubungan dengan penyakit jantung.
56.
57.
58.
59.
66.
67.