Anda di halaman 1dari 3

Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai

hiperglikemi yang disebabkan oleh defek sel beta-pankreas yang menghasilkan insulin,
adanya resistensi insulin di jaringan perifer, atau keduanya. Sebagian besar penderita diabetes
mellitus tipe 2 adalah obes, dengan resistensi insulin merupakan masalah utama. Pengobatan
yang tepat adalah bagaimana memperbaiki sensitivitas insulin di jaringan perifer baik dengan
diet, olah raga, dan obat hipoglikemik oral. Obat hipoglikemik oral golongan
thiazolidinedione seperti pioglitazone (Actos) bekerja sebagai insulin sensitizer melalui
PPARgammayaitu dapat meningkatkan sensitivitas insulin di jaringan perifer, dengan
demikian dapat menurunkan kadar glukosa plasma dan HbA Ic. Selain itu terdapat perbaikan
profil lipid serum yaitu peningkatkan HDL dan penurunan trigliserida. Selain secara langsung
bekerja pada otot dan jaringan adiposa memperbaiki sensitivitas insulin, pioglitazone diduga
bekerja melalui cara tidak langsung yaitu melalui percepatan adipogenesis dan proses
remodelling jaringan adiposa. Mekanisme tidak langsung tersebut akan menghasilkan sel
adiposit berukuran kecil yang lebih peka terhadap kerja insulin. Oleh karena itu pioglitazone
sangat tepat digunakan pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang obes yang paling banyak
ditemukan di praktek sehari-hari (Pengarang)
Dibetes melitus dikenal sebagai suatu penyakit metabolik dengan ketidaknormalan dalam
metabolisme yang diakibatkan dari kerusakan pada sekresi insulin, aksi (sensitivitas) insulin
atau keduanya. Tujuan terapi pada pasien diabetes melitus adalah dengan mengurangi atau
mencegah terjadinya komplikasi dan memperbaiki tingkat kualitas hidup dan harapan hidup
dari pasien.
Thiazolidinedione (TZDs atau glitazone), salah satu golongan obat DM tipe 2 yang berfungsi
memperbaiki sensitivitas insulin dengan mengaktifkan gen-gen tertentu yang terlibat dalam
sintesa lemak dan metabolisme karbohidrat. Beberapa studi menunjukkan thiazolidinediones
mengakibatkan berbagai efek baik pada jantung, termasuk penurunan tekanan darah dan
penurunan trigliserida dan kadar kolesterol (termasuk peningkatan kadar HDL, yang dikenal
sebagi kolesterol baik). Obat ini juga meredam molekul yang disebut 11Best HSK-1 yang
berperan penting pada sindrom metabolik (kondisi pre diabetes, termasuk tekanan darah
tinggi dan obesitas) dan diabetes melitus tipe 2.

SEPUTAR DECULIN
Farmakodinamik
Pioglitazone. kandungan dari Deculin, mengandung adalah obat oral golongan
thiazolidinedione penambah sensitivitas terhadap insulin yang dikembangkan untuk terapi
diabetes melitus tipe 2. Prinsip kerja pioglitazone adalah meningkatkan sensitivitas insulin

pada jaringan target, dan menurunkan glukoneogenesis di hati. Pioglitazone adalah suatu
agonis peroxisome proliferator-activated receptor gamma (PPARg). Reseptor PPAR dapat
ditemukan pada jaringan-jaringan yang penting bagi insulin seperti jaringan adiposa, otot
skelet dan hati. Aktivasi reseptor inti PPAR mengatur transkripsi dari sejumlah gen responsif
insulin yang terlibat dalam kontrol metabolisme glukosa dan lemak.
Farmakokinetik
Absorpsi
Pemberian oral, pada saat puasa, pioglitazone dapat diukur kadarnya dalam serum pada 30
menit pertama, dengan konsentrasi puncak diamati dalam 2 jam. Makanan dapat sedikit
menunda waktu puncak konsentrasi dalam serum menjadi 3 sampai 4 jam, tapi tidak
mengubah tingkat absorpsi.
Distribusi
Volume distribusi rata-rata pioglitazone setelah pemberian oral dosis tunggal adalah 0,63 +
0,41 (mean + SD) l/kg berat badan. Pioglitazone sebagian besar terikat protein dalam serum
manusia, terutama pada albumin serum. Pioglitazone juga terikat dengan protein serum, tapi
dengan afinitas yang lebih rendah. Metabolit M-III dan M-IV juga sebagian besar terikat
dengan albumin serum (>98%).
Metabolisme
Pioglitazone dimetabolisme secara luas dengan cara hidroksilasi dan oksidasi; metabolitmetabolit juga sebagian diubah menjadi glukuronida dan konjugat sulfat. Metabolit M-II dan
M-IV (derivat hidroksi dari pioglitazone) dan M-III (derivat keto pioglitazone) secara
farmakologi aktif pada hewan percobaan dengan diabetes tipe 2. Dalam hubungan dengan
pioglitazone, M-III dan M-IV adalah bentuk utama yang berhubungan dengan obat yang
ditemukan dalam serum manusia setelah pemberian dosis berulang. Pada waktu tunak, baik
pada relawan maupun pasien dengan diabetes tipe 2, pioglitazone terdiri dari kira-kira 3050% dari total konsentrasi serum puncak dan 20-25% dari total AUC.
Pioglitazone diinkubasi dengan P450 manusia atau mikrosom hati manusia menghasilkan
terbentuknya M-IV serta pada tingkat yang lebih sedikit M-II. Sitokrom utama isoform P450
yang terlibat dalam metabolisme hepatik pioglitazone adalah CYP2C8 dan CYP3A4 dengan
kontribusi dari berbagai isoform lainnya termasuk sebagian besar ekstrahepatik CYP1A1.
Pioglitazone tidak menghambat aktivitas P450 ketika diinkubasi dengan mikrosom hati P450
manusia. Belum ada studi in vivo pada manusia untuk menyelidiki induksi CYP3A4 oleh
pioglitazone.
Ekskresi dan eliminasi
Setelah pemberian oral, rata-rata 15-30% dosis pioglitazone dikeluarkan dalam urin.
Eliminasi pioglitazone melalui ginjal dapat diabaikan, dan obat terutama diekskresikan
sebagai metabolit dan konjugatnya. Diperkirakan sebagian besar dosis oral diekskresikan
pada empedu tanpa diubah maupun sebagai metabolit dan dieliminasi dalam feses. Rata-rata
waktu paruh pioglitazone berkisar 3-7 jam dan pioglitazone total 16-24 jam. Cl pioglitazone,
CL/F berkisar 5-7 l/jam.
Perhatian khusus

Gangguan ginjal
T1/2 el serum dari pioglitazone, M-III dan M-IV tetap dalam bentuk tidak diubah pada pasien
dengan gangguan ginjal sedang (ClCr 3060 ml/menit) sampai berat (ClCr <30 ml/menit) bila
dibandingkan dengan subyek normal. Tidak ada penyesuaian dosis pada pasien dengan
disfungsi ginjal.
Gangguan hati
Subyek dengan kerusakan fungsi hati (Child-Pugh Grade B/C) memiliki sekitar 45% reduksi
dari pioglitazone dan total konsentrasi puncak rata-rata pioglitazone tapi tidak ada perubahan
dalam nilai AUC rata-rata. Deculin tidak boleh diberikan pada pasien yang secara klinis
menunjukkan penyakit hati aktif atau kadar transaminase serum (ALT) melebihi 2,5 kali batas
atas normal.
Lanjut usia
Pada lansia sehat, konsentrasi serum puncak pioglitazone dan total pioglitazone tidak berbeda
secara signifikan, tapi nilai AUC sedikit lebih tinggi dan nilai waktu paruh terminal sedikit
lebih panjang pada subyek yang lebih muda.
Jenis kelamin
Rata-rata nilai Cmax dan AUC meningkat 20% 60% pada wanita. Pada uji klinik
terkontrol, hemoglobin A1c (HbA1c) menurun dari standar dimana umumnya pada wanita
lebih besar dari pria (perbedaan rata-rata dalam HbA1c 0,5%). Karena harus
diindividualisasikan bagi setiap pasien untuk mendapatkan kontrol gula darah, tidak ada
penyesuaian dosis yang dianjurkan bila hanya didasarkan pada jenis kelamin saja.
Daftar Pustaka
Anonim,2009,http://www.dexamedica.com/ourproducts/prescriptionproducts/detail.php?
id=19&idc=5, diakses pada tanggal 24 Maret 2010.

Anda mungkin juga menyukai