Lap Hard Candy Fix
Lap Hard Candy Fix
Disusun Oleh :
Kelompok 24
1
2
3
4
Fatimah Muhammad
H0913032
Maghfira Dwi Maulani H0913051
Nindya Kirana Dania H0913065
Sarah Huda Ramadhani H0913097
merupakan produk
dibuat
dengan
mencairkan
gula
di
dalam air.
dingin
menghasilkan
permen
kenyal.
Permen
tekstur
keras,
zat
pengasam.
bahan
utama
pembuatan
permen
adalah
sukrosa
yang
terdispersi
ini
akan
kelarutan dan
menghambat
misalnya
sirup
glukosa,
sirup
glukosa
atau
maltosa,
yang
dan
glukosa
merupakan
komponen
dasar
dari
hasil
dekomposisi
sukrosa
selama
proses
dengan
mereduksi
beberapa
komponen
di
atas
adalah
permen
selama
penyimpanan,
karena
permen
tingkat
kemanisan
paling
tinggi
dan
memiliki
dapat
menyebabkan
pertumbuhan
kapang
dan
yang
dihasilkan
menjadi
kurang
keras,
mudah
kristalisasi.
Selain
itu,
sirup
glukosa
juga
gula
sudah
mengental,
buah jeruk oleh pada tahun 1784. Asam sitrat yang diperoleh
dengan ekstraksi ini disebut sebagai asam sitrat alami. Pada
tahun 1880, Grimoux dan aadm menemukan cara pembuatan
asam sitrat secara sintesa kimia. Jalan reaksinya didasarkan
pada reaksi antara gliserol derivate 1,3-dikloroaseton dengan
sianida. Namun secara umum, proses ini belumbisa diterima
di dalam ruang lingkup industri (Nyoman, 2011).
Wehmer
pada
tahun
1893,
pertama
mendiskripsikan
fermentasi
produksi
kapang
yaitu
asam
sitrat
Citromyces
dengan
kali
proses
pfefferianus
dan
strain
Aspergillus
niger
memiliki
kemampuan
didasarkan pada
yang
didapatkan
dari
buku
Pengantar
Kimia
Dengan
mendirikan
pabrik
asam
sitrat
ini
setelah
sirup
mengental
dan
dingin,
digunakan
mempermudah
untuk
orang
untuk
menarik
perhatian
mengetahui
rasa
dan
permen
ini,
digunakan
pewarna
merah.
Pewarna
makanan
makanan
berupa
flavour
strawberry
(essence
Penambahan
pewarna,
perisa,
dan
asam
sitrat
telah
mengalami
(Ramadhan, 2012).
C. Metodologi
1. Alat
a. Kompor listrik
b. Neraca
c. Panci pemasakan
d. Beaker glass
e. Gelas ukur
f. Pengaduk
g. Loyang
pendinginan
dan
pemadatan
2. Bahan
a. Gula pasir
b. Glukosa
c. Asam sitrat
d. Pewarna makanan
e. Essence jeruk/nanas/strawberry
f. Stick dari PVC plastik
g. Pembungkus dari kertas fosil/kertas kaca
Pemasakan di atas kompor hingga mencair & pengadukan terus menerus (15 menit)
Penambahan
Pengadukan hingga homogen
Pencetakan menggunakan stick
138
384
475
296
Warna
Aroma
Parameter
Tekstur
Shift 1
Shift 2
Shift 1
Shift 2
Shift 1
Shift 2
1,947
4a
3,157
9b
3,210
5b
3,578
9b
4,000
0b
3,650
0b
3,550
0b
2,550
0b
2,421
1a
2,842
1a
2,578
9a
2,578
9a
3,050
0ab
3,350
0b
2,900
0ab
2,700
0a
1,947
4a
2,315
8a
2,473
7a
1,842
1a
3,550
0b
3,500
0b
2,400
0a
3,400
0b
Rasa
Shift
Shift
1
2
2,631 3,100
6a
0b
3,210 3,050
5ab
0b
2,894 3,100
7a
0b
3,631 2,000
6b
0a
Overall
Shift
Shift 2
1
2,263 3,350
2a
0b
2,947 3,250
4b
0b
2,947 2,850
4b
0b
3,368 2,350
4b
0a
nilai
nilai 1
terkecil
sangat
tidak suka
Warna jingga :
nilai
tertinggi
a/b/ab
: subset tiap
sampel
nilai 2
: tidak suka
nilai 3
: netral
nilai 4
: suka
nilai 5
: sangat suka
non
kristalin
(amorphous).
Permen
kristallin
biasanya
mempunyai rasa yang khas dan apabila dimakan terdapat rasa krim
yang mencolok. Contoh dari permen ini adalah fondants, fudge,
penuche,dan divinity. Sedangkan permen non kristallin (amorphous)
terkenal dengan sebutan without form. Setelah dimasak permen
akan menjadi kasar tanpa pembentukan kristal dan susah untuk
dibetuk lebih lanjut, kecuali dengan menggunakan alat atau mesin.
Pada
pembuatan
permen
ini
harus
dihindari
terjadinya
dengan
bahan
pewarna
dan
pemberi
rasa
sampai
Parameter
Spesifikasi
Keadaan (bentuk, rasa, Normal
bau)
2
Kadar air (%)
Maks 3,5
3
Abu Total (%)
Maks 2,0
4
Gula reduksi dihitung Maks 22
sebagai gula inversi
(%)
5
Sukrosa (%)
Min 40
6
Pemanis Buatan
(tidak disebutkan)
7
Pewarna
Yang diizinkan Depkes
8
Cemaran logam (mg/kg
permen)
Pb
Maks 1,0
Cu
Maks 5
Zn
Maks 40
Sn
Maks 40
Hg
Maks 0,03
As
Maks 0,1
9
Cemaran
mikroorganisme
ALT (koloni/gram)
Maks 50
E.coli (koloni/10 gram)
Negatif
Salmonella sp
Negatif
Kapang dan khamir Maks 50
(koloni/10 gram)
Stapylococcus
aureus Negatif
(koloni/gram)
Sumber: SNI Kembang Gula yang dipublikasikan BSN Tahun 2008
(Suparmi, 2009)
Produksi high boiled sweet dapat dilakukan dengan tiga
metode utama yaitu oven pan, vacuum cooker dan continues
cooker.
Setiap
metode
mempunyai
perbedaan
dalam
hal
dilakukan
uji
lanjutan
berupa
Duncan
Test
untuk
Stickiness
terjadi
karena
meningkatnya
kadar
air
lembab. Jika hal tersebut terjadi, maka akan terjadi kristalisasi sebagian gula yang
terdapat dalam permen.
Permen jenis ini hendaknya dibungkus dengan pembungkus yang tidak
tembus air dan disimpan dalam wadah tertutup. Jika permen termasuk kelompok
fudge, nougat, jelly serta permen kunyah (misalnya karamel), maka permen yang baik
adalah yang tidak keras, tetapi kenyal dan dapat dikunyah. Penyimpanannya tidak
ditempat yang panas atau kering untuk mencegah kehilangan air yang mengakibatkan
permen menjadi keras.
E.
Kesimpulan
Kesimpulan dari Praktikum Teknologi Pengolaha Pangan Acara III
Hard Candy adalah:
1. Permen terdiri dari kristallin dan non kristallin
2. Salah satu contoh dari permen non kristalilin atau amorphous
3.
4.
5.
stickiness
Pembuatan hard candy yaitu dengan mencampurkan sukrosa, air,
sirup
glukosa.
Kemudian
dipanaskan
hingga
mengental
dan
8.
DAFTAR PUSTAKA
Bait, Yoyanda dan Rahmiyati Kasim. 2013. Suplementasi Lisin pada
Permen Keras Sari Jagung Metode Open Pan. Laporan
Tahunan Penelitian Hibah Bersaing Desentralisasi Universitas
Negeri Gorontalo.
Buckle, K. A. 2010. Ilmu Pangan. UI Press.
Dhalmi, Dwi Sartika. 2011. Pengaruh Penambahan Dadih Terhadap
Kadar Air, Ph, Total Koloni Bakteri Asam Laktat dan Kadar Gula
Permen Jeli. Fakultas Peternakan Universitas Andalas.
Koswara,
Sutrisno.
2009.
Teknologi
Pembuatan
Permen.
Ebookpangan.
Marwati, Siti. 2013. Pembuatan Pewarna Alami Makanan dan
Aplikasinya. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY.
Nyoman, Maulana Andika. 2011. Pabrik Asam Sitrat dari Tepung
Tapioka dengan Proses Fermentasi :Pra Rencana Pabrik.
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
Ramadhan. 2012. Pembuatan Permen Hard Candy yang
Mengandung Propolis Sebagai Permen Kesehatan Gigi.
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Indonesia Jakarta.
Smidova, Irena., Jana Copikova., Martin Maryska., Manuel. A.
Coimbra. 2003. Crystals In Hard Candies. Czech J. Food Sci.
Vol. 21 No. 5: 185-191.
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
Suparmi, Sri. 2009. Laporan Magang di PT. Tiga Pilar Sejahtera
(Proses Produksi Candy). Program Diploma III Teknologi Hasil
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Tim Penyusun YPB dan TPG. 2001. Tekno Pangan & Agroindustri
Volume 1. Yayasan Pengembangan Banten dan TPG. Bogor.
LAMPIRAN
Gambar 3.3 Bahan Pembuatan Hard Candy formulasi IV yaitu 640 g gula dan
360 g glukosa
Gambar 3.5 Proses perataan tepung di atas loyang sebagai tempat menuangkan
adonan Hard Candy