Anda di halaman 1dari 5

Budaya politik,Infra struktur

Indonesia

dan supra struktur dalam system politik

Infra struktur politik adalah lembaga politik atau mesin politik non formal yang berperan
secara tidak langsung dalam pengambilan kebijakan-kebijakan politik yang diambil oleh
suprastruktur politik, guna sebagai penyalur atau penyampai aspirasi dari berbagai kelompok
pada suatu Negara dalam lapisan manapun
Infrastruktur politik mempunyai 6 unsur diantaranya:
1.
Partai Politik
2.
Kelompok Kepentingan
3.
Kelompok Penekan
4.
Media Komunikasi Politik
5.
Organisasi Masyarakat
6.
Tokoh Politik
Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembagalembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan
Wakil Presiden, Yang termasuk dalam Suprastruktur politik adalah semua lembaga-lembaga
negara yang tersebut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan
yudikatif ). Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial.
Mengklasifikasi macam sistim politik dari beberapa ahli
a.Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam
Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan,
upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala
prioritas
ALMOND & POWELL,MEMBAGI 3 KATEGORI SISTEM POLITIK YAKNI:
*sistem sistem primitif yang bekerja dengan sebentar sebentar istirahat.sistem politik ini sangat
kecil kemungkinanya untuk mengubah perananya menjadi terspesialisasi atau lebih
otonom.sistem ini lebih mencerminkan suatu kebudayaan yang samar samar dan bersifat
keagamaan.
*sistem sistem tradisional dengan struktur struktur bersifat pemerintahan politik yang berbeda
beda dan satu kebudayaan subyek
*sistem sistem modern dimana struktur struktur politik yang berbeda beda berkembang dan
mencerminkan aktivitas budaya politik.
b.ALFIAN,mengklasifikasikan sistem politik terbagi 4 yaitu :
*sistem politik otoriter/totaliter
*sistem politik anarki
*sistem politik demokrasi
*sitem politik demokrasi dalam transisi.

2.

Macam-macam Sistem Politik


Macam-macam system politik antara lain:
1. Komunisme;
2. Fasisme
3. Politik liberal
KD-2
12. Struktur Politik di Indonesia Sistem politik demokrasi berdasarkan Pacasila Kedaulatan
rakyat Pelaksanaan kedaulatan melalui sistem perwakilan Didalam lembaa perwakilan selalu
diusahakan permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
Ada beberapa kelebihan dari sistem politik yang di anut Indonesia antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

a. Warga negara bisa terlibat dalam hal-hal tertentu seperti pembuatan keputusankeputusan politik,baik secara langsung maupun melalui wakil-wakil yang mereka pilih.
b. Warga negara memiliki kebebasan atau kemerdekaan menyangkut hak-hak kebebasan
yang telah mencakup dalam hak asasi manusia (seperti hak politik,ekonomi,kesetaraan di
depan hokum dan pemerintahan,ekspresi kebudayaan,dan hak pribadi).
c. Masyarakat yang telah memenuhi syarat tertentu memiliki hak untuk berpartisipasi
dalam pemilihan pemerintahan (pemilu).
p Penduduk memilih secara rahasia tanpa ada unsure paksaan.
e. Pengambilan keputusan di lakukan dengan cara bermusyawarah untuk mencapai
mufakat.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.

Kelemahan-kelemahan dari sistem politik yang di anut Indonesia antara lain:


1.
a. Terjadi konflik diantara masyarakat,apabila mereka terlibat dalam hal politik yang
sama dan memiliki pandangan yang berbeda.
2.
b. Dengan adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat,maka masyarakat
sewenang-wenang mengeluarkan isi hatinya,meskipun bersifat negative yang biasanya di
tujukan kepada pemerintah yang kurang di senangi.
3.
c. Belum mampu menjamin keadilan distributive,karena hakikat politik yang memberikan
peluang arena bersaing.
4.
d. Proses kemajuan ekonomi yang sudah di capai selama ini akan beratakan,karena
pemerintah kewalahan dalam melaksanakan kepemimpinannya karena adanya perbedaan
suku,bahasa,dll.yang menyebabkan prinsip mereka juga berbeda.
1.

Sistem politik di Negara yang berpaham Liberal (Amerika Serikat)


Proses politik dan mekanisme politik pada Negara yang berpaham liberal tergantung dari
konstitusi Negara tersebut. Di Amerika Serikat (AS) system politik dijalankan berdasarkan
Konstitusi AS tahun 1787 dengan nama Declaration Of Independence. Dalam ketentuan
konstitusi ini, corak politik yang dianut adalah Demokrasi Liberal. Ketentuan sistem politik
Amerika Serikat antara lain adalah sebagai berikut. a. Amerika Serikat menganut pemisahan
kekuasaan antara legislatif (congress) yang memiliki fungsi perundangan eksekutif (Presiden dan
menterinya) yang memiliki fungsi pemerintahan, dan yudikatif (MA) yang mempunyai fungsi

peradilan. Masing-masing lembaga merupakan lembaga tertinggi di bidangnya. Apabila terjadi


konflik antara lembaga legislatif dan lembaga eksekutif, yang menengahi adalah lembaga
yudikatif. b. Ketiga lembaga itu saling menguji atau membatasi dan mengontrol (check and
balance) sehingga tidak ada yang lebih dominan satu dengan yang lainnya. Contohnya legislatif
mengawasi tindakan pemerintah dan membuat public policy, dua kamar di congress mempunyai
kedudukan yang sama sehingga tidak ada putusan yang hanya disetujui oleh salah satu kamar.
Dalam mengangkat menteri, presiden harus mendapat persetujuan 2/3 anggota senat, undangundang yang dibuat congress harus mendapat persetujuan presiden, presiden dalam mengangkat
jaksa agung harus mendapat persetujuan 2/3 anggota senat, presiden dapat dipecat oleh congress.
c. Legislatif dilaksanakan oleh congress (seperti parlemen di Inggris) congress terdiri dari dua
kamar (bicameral), yaitu senat (utusan negara-negara dan DPR (House of Representative).
Anggota DPR dipilih setiap empat tahun dan mewakili seluruh rakyat Amerika Serikat, bukan
mewakili rakyat satu negara bagian. Sedangkan senat terdiri dari 100 orang yang mewakili
rakyat satu negara bagian, masing-masing dua orang. Besar kecilnya negara bagian tidak
dibedakan. Setiap anggota congress disebut congressman. Congressman yang duduk di House of
Representative disebut Representative, sementara yang duduk di senat disebut senator, masa
jabatan senator adalah 6 tahun. d. Eksekutif sesuai dengan sistem presidensial yang diterapkan,
sehingga Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak
bertanggung jawab kepada congress, dan menteri-menteri dalam kabinet juga tidak bertanggung
jawab kepada congress karena diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden. e. Kekuasaan
yudikatif dijalankan. MA (Supreme of Court) terhadap semua perkara, kecuali soal impeachment
(pemberhentian dari jabatan publik, biasanya ditujukan kepada kepala Negara, karena telah
melakukan perbuatan tidak terpuji, melalui mekanisme sesuai peraturan perundang-undangan .
Asas yang diterapkan adalah persamaan. Selama berkelakuan baik, masa jabatan anggota
Supreme of Court adalah seumur hidup.
2.
Sistem politik di Negara yang berpaham Komunis (RRC/Cina)
RRC merupakan negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan Republik. Demokrasi rakyat
adalah bentuk khusus demokrasi yang memenuhi fungsi kediktatoran. Bentuk khusus ini tumbuh
dan berkembang di negara-negara Eropa Timur (sebelum Uni Soviet runtuh tahun 1991) dan
Tiongkok (RRC). Demokrasi rakyat di Republik Rakyat Cina khususnya, merupakan hasil
perkembangan politik yang amat kaku dan penuh ketegangan antara golongan komunis dan
golongan antikomunis. Sistem politik RRC didasarkan dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Pembuat keputusan tertinggi dalam sistem politik Cina adalah Partai Komunis Cina (PKC) yang
menentukan semua kebijakan. Pembuat keputusan berasal dari komite-komite partai yang
mengambil keputusan dalam sidang tertutup. Tidak ada proses legislatif secara terbuka.
Keputusan-keputusan banyak berupa pernyataan umum tentang kebijakan atau doktrin. b.
Republik Rakyat Cina pada tahun 1949 setelah menumbangkan Dinasti Ching. Tetapi baru tahun
pada 1954, secara mapan Konstitusi Cina ditetapkan dalam Kongres Rakyat Nasional yang
menyebutkan, antara lain bahwa demokrasi rakyat dipimpin oleh kelas pekerja, dalam hal ini,
dikelola oleh Partai Komunis Cina sebagai inti kepemimpinan pemerintah. Menurut peristilahan
komunis, demokrasi rakyat adalah bentuk khusus demokrasi yang memenuhi fungsi
kediktatoran. Bentuk khusus ini tumbuh dan berkembang di negara-negara Eropa Timur
(sebelum Uni Soviet runtuh tahun 1991), dan Tiongkok (RRC). Republik Rakyat Cina
khususnya, sebagai hasil perkembangari politik yang amat kaku dan penuh ketegangan antara

golongan komunis dan antikomunis. Di negara tersebut hanya diakui satu partai dalam
masyarakat (golongan-golongan lain disingkirkan dengan paksa).
3. Sistim politik di Indonesia Sistem politik indonesia didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur,
dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di
Indonesia adalah : a. Ide kedaulatan rakyat b. Negara berdasarkan atas hukum c. Bentuk
Republik d. Pemerintahan berdasarkan konstitusi e. Pemerintahan yang bertanggung jawab f.
Sistem Perwakilan g. Sistem peemrintahan presidensiil Sistem politik yang ingin di wujudkan
sejak kemerdekaan adalah sistem politik demokrasi. Demokrasi yang hendak dikembangkan
adalah demokrasi berdasarkan Pancasila; sehingga system politik di Indonesia disebut sebagai
sistem politik demokrasi Pancasila.
Prinsip Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah kedaulatan rakyat yang dijiwai oleh dan diintegrasikan dengan
keseluruhan sila-sila dalam Pancasila. Ciri khas demokrasi Pancasila adalah musyawarah
mufakat. Corak khas demokrasi Pancasila dapat dikenali dari sisi formal dan material. Dari sisi
formal, demokrasi Pancasila mengandung makna bahwa setiap pengambilan keputusan sedapat
mungkin didasarkan pada prinsip musyawarah untuk mufakat. Dari sisi material, demokrasi
Pancasila menampakkan sifat kegotongroyongan.

Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut :


1) Perlindungan terhadap hak asasi manusia.
2) Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah.
3) Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh
Presiden, BPK, DPR atau lainnya.
4) adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan
aspirasi rakyat.
5) Pelaksanaan Pemilihan Umum.
6) Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (pasal
1 ayat 2 UUD 1945).
7) Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
8) Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri
sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
9) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
10) Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
Kd 3A. Ciri masyarakat politik Pada umumnya masyarakat politik adalah masyarakat yang
mengembangkan Partipasi politik terhadap sistem politik negaranya dan sangat di pengaruhi
oleh; 1. Pendidikan politik warga negaranya 2. Kesadaran Politik warga negaranya 3. Budaya
Politik yang berkembang di masyarakat 4. Dan cara sosialisasi politik masyarakatnya B.
Menunjukkan perilaku politik yang sesuai aturan Sebelum membahas perilaku politik yang

sesuai aturan, maka terlebih dahulu kita pelajari mengenai bentuk-bentuk partisipasi politik yang
terjadi di berbagai negara yang dapat dibedakan dalam kegiatan politik yang berbentuk
konvensional dan non konvensional, termasuk yang mungkin legal (seperti petisi) maupun illegal
(cara kekerasan atau revolusi). Bentuk-bentuk dan frekuensi partisipasi politik dapat dipakai
sebagai ukuran untuk menilai stabilitas sistem politik, integritas kehidupan politik, kepuasan atau
ketidakpuasan warga negara. Berikut ini adalah bentuk-bentuk partisipasi menurut Almond.
Konvensional Non Konvensional Pemberian suara (Voting) Diskusi Politik Kegiatan
Kampanye Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan Komunikasi individual
dengan pejabat politik / administratif Pengajuan Petisi Berdemonstrasi Konfrontasi
Mogok Tindak kekerasan politik terhadap harta benda perusakan, pemboman, pembakaran
Tindak kekerasan politik terhadap manusia: penculikan, pembunuhan, perang gerilya/revolusi.
Kegiatan politik yang berbentuk konvensional dan non konvensional di atas ada beberapa hal
yang menunjukkan perilaku politik yang sesuai aturan dan yang tidak sesuai aturan; Yang sesuai
aturan seperti ( Pemberian suara/Voting, Diskusi Politik, Kegiatan Kampanye, Pengajuan Petisi,
Berdemonstrasi), dan kegiatan politik yang tidak sesuai aturan seperti ( Tindak kekerasan politik
terhadap harta benda perusakan, pemboman, pembakaran, Tindak kekerasan politik terhadap
manusia: penculikan, pembunuhan) C. Contoh peran serta dalam sistem politik Cara-cara yang
umum yang dilakukan untuk menyampaikan aspirasi atau peran serta dalam melakukan
partisipasi politik adalah: 1. Memberikan suara dalam pemilu 2. Terlibat dalam kampanye 3.
Diskusi Politik 4. Komunikasi individual dengan pejabat politik / administratif 5. Demonstrasi.
Dll

Anda mungkin juga menyukai