HYDROCYCLONE
mineral-mineral
berharga
dari
pengotornya
dengan
alat
Pengertian Hydrocyclone
Pada dasarnya hydrocyclone merupakan gabungan dari dua kata yaitu
hydro dan cyclone. Hydro dapat diartikan air ataupun cairan, sedangkan cyclone
dapat diartikan sebagai pusaran. Sehingga hydrocyclone diartikan sebagai
pusaran air. Dalam penggunaanya secara nyata hydrocyclone dapat diartikan
sebagai suatu alat yang dapat memisahkan material ataupun partikel dari suatu
komposisi campuran baik berbentuk padatan dengan cairan ataupun cairan
dengan cairan
Prinsip kerja dari hydrocyclone adalah terdapatnya kumpulan partikel dan
air yang masuk dalam arah tangensial ke dalam siklon pada bagian puncaknya.
Kumpulan air dan partikel ditekan ke bawah secara spiral (primary vortex) karena
bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal menyebabkan partikel terlempar ke arah luar,
membentur dinding dan kemudian bergerak turun ke dasar hydrocyclone. Dekat
dengan bagian dasar hydrocyclone, air bergerak membalik dan bergerak ke atas
dalam bentuk spiral yang lebih kecil (secondary vortex) partikel yang lebih ringan
bergerak keluar dari bagian puncak hydrocyclone sedangkan partikel yang berat
keluar dari dasar hydrocyclone
Ada beberapa alasan mengapa hydrocyclone dipakai sebagai alat
pemisah, yaitu :
a. Biaya operaional yang relatif murah
b. Prosesnya dapat dilakukan pada satu tempat
berikut :
Sumber : repository.usu.ac.id
Gambar 8.1
Bagian Hydrocyclone
a.
b.
Cylindrical section
Pada dasarnya diameter dari cylindrical section memilki diameter sebesar
diameter dari Hydrocyclone . Konstruksi dari cylindrical section yang
panjang
dimaksudkan
untuk
memperbesar
kapasitas
dan
juga
d.
dihisap.
Cone section
Besar sudut pada cone section didasarkan pada jenis pemakaiannya.
Pada cone section besudut 20 merupakan standar pemakaian pada
industri pertambangan mineral. Sedangkan untuk Hydrocyclone yang
memiliki
bagian
bawah
datar
diperuntukan
Alat
a. Timbangan (neraca)
b. Splitter
c. Alas Plastik / karpet
d. Sendok
e. Nampan
f.
Kantong Plastik
g. Mikroskop / lup
h. Corong
i.
j.
Pan pemanas
k. Pemanas (oven)
l.
Ember
m. Gelas ukur
n. Stop Watch
o. Hydrocyclone
8.3.2
Bahan
untuk
pemisahan
b.
Foto 8.1
Proses Quatering
c.
d.
e.
Campur kasiterit dan kuarsa di atas dengan air dan aduk sampai
merata.
f.
Foto 8.2
Proses Penyesuaian Debit Air
g.
Hidupkan motor hydrocyclone (Dalam hal ini buka kran air dengan
ukuran debit tertentu)
Foto 8.3
Keadaan Cara Kerja Alat Alat
h.
i.
Foto 8.4
Tailling dari Hydrocyclone
j.
k.
l.
Foto 8.5
Proses Pemanasan
m.
n.
o.
8.5
a.
F=C+T
b.
Metallurgical Balance
F.f=C.c+T.t
c.
Recovery
R=
d.
Cc
Ff
8.6
Hasil Pengamatan
Berat (gram)
500
100,5
8.7
n SnO2 x SnO2
(n SnO2 x SnO2 ) + (n SiO2 x SiO2 )
245 x 7
=
x 100 %
( 245 x 7 ) + ( 394 x 2,65 )
K SnO2 =
b.
c.
= 62,15 %
Material Balance
T =FC
= 500 100,5
= 399,5 gram
Metalugical Balance
Ff = Tt + Cc
t
d.
Ff - Cc
T
(500 x 58,2) - (100,5 x 37,85)
=
399,5
=
= 63,3 %
Recovery
R
e.
x 100 %
Cc
x 100%
Ff
100,5 x 62,15
=
500 x 41,8
=
x 100%
= 29,88 %
Ratio Of Concentration (K)
K
F
C
500
=
100,5
=
= 4,97
Tabel 8.3
Hasil Perhitungan Hydrocyclone
Feed
Material
Konsentrat
Berat
(gr)
Kadar (%)
Berat
(gr)
Kada
r
(%)
SiO2
291
58,2
39,8
37,85
SnO2
209
41,8
62,46
62,15
TOTAL
500
100
100,5
100
Tailing
Berat
(gr)
252,9
6
146,5
4
399,5
R
(%)
29,88
4,97
Kadar
(%)
63,32
36,68
100
8.8
Analisa
Prinsip kerja dari alat hydrocyclone ini dari perbedaan berat jenis material,
untuk kinerja alatnya sendiri dibantu oleh adanya pusaran air dalam alat
hdyrocyclone. Pada alat sendiri akan membawa mineral dengan berat jenis lebih
besar ke bawah atau underlow sedangkan material dengan berat jenis lebih
ringan ke bagian overflow. Pusaran yang ada pada alat terbagi menjadi dua yaitu
secondary vortex dan primary vortex, untuk secondary vortex sendiri merupakan
pusaran kecil yang ada pada alat sedangkan primary vortex merupakan pusaran
utama yang relative besar. Dalam alat hydrocyclone pula memiliki bagian drum
sebagai alat untuk penampungan material sebelum ke alat utama yaitu
hydrocyclone dikarenakan alat hydrocyclone tidak dapat menampung banyak
material secara serentak dan tidak akan bekerja maksimal bila material terlalu
banyak dikarenakan kinerja alat pemisah memerlukan pusaran air yang cukup
besar agar material terpisah secara sempurna. Debit air yang dimasukan pada
alat perlu diatur agar dapat memisahkan material secara baik dikarenakan bila
debit air terlalu besar ada kemungkinan material dengan berat jenis lebih besar
akan terbawa pusaran dan keluar sebagai material dengan berat jenis lebih kecil.
8.9
Kesimpulan
Dalam proses pemisahan antara mineral berharga dan mineral pengotor
DAFTAR PUSTAKA
Galian,