MEAN
25.10
MINIMAL
19
MAKSIMAL
35
St.Deviasi
4.85
95% CI
23.72-26.48
Berdasarkan tabel 5.1 diatas tentang distribusi responden berdasarkan umur didapatkan bahwa
rata rata umur responden adalah 25,10 tahun, dengan standar deviasi 4,850 tahun. Umur termuda
adalah 19 tahun dan paling tua adalah 35 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan
95% diyakini bahwa rata rata umur responden berada pada rentang 23,72-26,48 tahun
TABEL 5.2
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
DI DESA X TAHUN 2013
NO
1.
PENDIDIKAN
SD
JUMLAH
10
PERSENTASE
20
2.
SMP
11
22
3.
SMU
16
32
4.
PT
13
50
26
100
Berdasarkan tabel 5.2 diatas tentang distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan
didapatkan bahwa mayoritas responden berpendidikan SMU, yaitu 16 orang (32%).
Kategori
muda
JUMLAH
7
PERSENTASE
14.00
2.
pertengahan
22
44.00
3.
dewasa
21
42.00
50
100
Berdasarkan tabel 5.3 distribusi responden berdasarkan umur 2 didapatkan bahwa mayoritas
responden kategori umur pertengahan, yaitu 22 orang(44%).
Tabel 5.4
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR 3
NO
1.
Kategori
Dewasa tengah
JUMLAH
34
PERSENTASE
68.00
2.
Dewasa akhir
16
32.00
50
100
Berdasarkan tabel 5.4 distribusi responden berdasarkan umur 3 didapatkan bahwa mayoritas
responden kategori umur dewasa tengah, yaitu 34 orang (68%).
Tabel 5.5
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR 4
NO
1.
Kategori umur 4
Remaja akhir
JUMLAH
10
PERSENTASE
20.00
2.
Dewasa awal
27
54.00
3.
Dewasa akhir
13
26.00
50
100
Berdasarkan tabel 5.5 distribusi responden berdasarkan umur 4 di dapatkan bahwa mayoritas
responden kategori dewasa awal, yaitu 27 orang (54%).
Tabel 5.6
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN DIDIK1
NO
1.
PENDIDIKAN
Rendah
JUMLAH
21
PERSENTASE
42.00
2.
Menengah
16
32.00
3.
Tinggi
13
50
26.00
100
Berdasarkan tabel 5.6 distribusi responden berdasarkan didik 1 di dapatkan bahwa mayoritas
responden berpendidikan rendah, yaitu 21orang (42%).
Tabel 5.7
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN DIDIK2
NO
1.
PENDIDIKAN
Rendah
JUMLAH
21
PERSENTASE
42.00
2.
Menengah
16
32.00
3.
Tinggi
13
50
26.00
100
Berdasarkan tabel 5.7 distribusi responden berdasarkan didik 2 di dapatkan bahwa mayoritas
responden berpendidikan rendah, yaitu 21orang (42%).
Tabel 5.8
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN DIDIK3
NO
1.
PENDIDIKAN
Rendah
JUMLAH
21
PERSENTASE
42.00
2.
Tinggi
29
58.00
50
100
Berdasarkan tabel 5.8 distribusi responden berdasarkan didik 3 di dapatkan bahwa mayoritas
responden berpendidikan tinggi, yaitu 29 orang (58%).
TABEL 5.9
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BBIBU
VARIABEL
bbibu
MEAN
56.40
MINIMAL
42
MAKSIMAL
75
St.Deviasi
9.214
95% CI
53.78-59.02
Berdasarkan tabel 5.1 diatas tentang distribusi responden berdasarkan bbibu didapatkan bahwa
rata rata berat badan responden adalah 56.40 kg, dengan standar deviasi 9.214 kg. berat badan
terendah adalah 42 kg dan paling tinggi adalah 75 kg. Dari hasil estimasi interval dapat
disimpulkan 95% diyakini bahwa berat badan responden berada pada rentang 53.78-59.02 kg.
TABEL 6.0
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BBbayi
VARIABEL
bbbayi
MEAN
3170.00
MINIMAL
2100
MAKSIMAL
4100
St.Deviasi
584.232
95% CI
3003.963336.04
Berdasarkan tabel 6.0 diatas tentang distribusi responden berdasarkan bbbayi didapatkan bahwa
rata rata berat badan responden adalah 3170.00 gram, dengan standar deviasi 584.232 gram.
berat badan terendah adalah 2100 gram dan paling tinggi adalah 4100 gram. Dari hasil estimasi
interval dapat disimpulkan 95% diyakini bahwa berat badan responden berada pada rentang
3003.96-3336.04 gram.
TABEL 6.1
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN hb1
VARIABEL
Hb1
MEAN
10.346
MINIMAL
7.2
MAKSIMAL
13.2
St.Deviasi
1.3835
95% CI
9.95310.739
Berdasarkan tabel 6.1 diatas tentang distribusi responden berdasarkan hb1 didapatkan bahwa rata
rata hb1 responden adalah 10.346 gr%, dengan standar deviasi 1.3835 gr%. Hb1 terendah adalah
7.2 gr% dan paling tinggi adalah 13.2 gr%. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan 95%
diyakini bahwa hb1responden berada pada rentang 9.953-10.739 gr%.
TABEL 6.2
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN hb2
VARIABEL
Hb2
MEAN
10.858
MINIMAL
9.1
MAKSIMAL
13.3
St.Deviasi
1.0531
95% CI
10.55911.157
Berdasarkan tabel 6.2 diatas tentang distribusi responden berdasarkan hb2 didapatkan bahwa rata
rata hb2 responden adalah 10.858 gr%, dengan standar deviasi 1.3835 gr%. Hb2 terendah adalah
9.1 gr% dan paling tinggi adalah 13.3 gr%. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan 95%
diyakini bahwa hb2responden berada pada rentang 10.559-11.157 %.
TABEL 6.3
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN STATUS KERJA IBU
NO
1.
JUMLAH
25
PERSENTASE
50.0
2.
Tidak bekerja
25
50.0
50
100
Berdasarkan tabel 6.3 diatas tentang distribusi responden berdasarkan status kerja ibu didapatkan
bahwa ???????????????????
NO
1.
2.
TABEL 6.4
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN CARA MENYUSUI
ASI EKSLUFIF
ASI EKSLUSIF
JUMLAH
PERSENTASE
TIDAK
24
48.0
YA
26
52.0
50
100
Berdasarkan tabel 6.4 diatas tentang distribusi responden berdasarkan cara menyusui asi
eksklusif didapatkan bahwa mayoritas responden menyusui secara asi ekslusif, yaitu 26 orang
(52%)
TABEL 6.5
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KATSKP
NO
1.
KATSKP
BAIK
JUMLAH
11
PERSENTASE
22.0
2.
KURANG BAIK
39
78.0
50
100
Berdasarkan tabel 6.5 diatas tentang distribusi responden berdasarkan KATSKP didapatkan
bahwa mayoritas responden kategori sikap kurang, yaitu 39 orang (78%).
TABEL 6.6
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN HB3
NO
1.
HB3
ANEMIA
JUMLAH
33
PERSENTASE
66.0
2.
NON ANEMIA
17
34.0
50
100
Berdasarkan tabel 6.6 diatas tentang distribusi responden berdasarkan HB3 didapatkan bahwa
mayoritas responden anemia, yaitu 33 orang (66%).
TABEL 6.7
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN HB4
NO
1.
HB3
ANEMIA
JUMLAH
38
PERSENTASE
76.0
2.
NON ANEMIA
12
24.0
50
100
Berdasarkan tabel 6.7 diatas tentang distribusi responden berdasarkan HB4 didapatkan bahwa
mayoritas responden anemia, yaitu 38 orang (76%).
menyusui
EKSLUSIF
mean
10,277
SD
1,322
SE
0,259
P VALUE
N
26
0,717
2
TIDAK
EKSLUSIF
10,421
1,471
0,300
24
Dari tabel 5.3 didapatkan bahwa rata-rata Hb ibu yang menyusui Asi ekslusif adalah 10,277 gr
%, dengan SD 1,322 gr %, sedangkan ibu yang menyusui non ekslusif rata rata hb nya adalah
10,277 gr % dengan SD 1,471 gr %.
Hasil uji statistic didapatkan nilai p=0,717, berarti pada alpha 5 % terlihat tidak ada perbedaan
yang signifikan /hubungan rata rata kadar hb antara ibu yang menyusui secara ekslusif dengan
non ekslusif.
Tabel 5.4 ( uji T dependen )
Distribusi rata rata kadar hb responden menurut pengukuran pertama dan kedua
no
1.
Kadar hb
PENGUKURAN I
mean
10,346
SD
1,38
P VALUE
0,001
2.
PEGUKURAN II
10,860
N
50
1,05
Dari tabel 5.4 terlihat bahwa nilai rata rata kadar hb pengukuran pertama adalah 10,346 gr %
dengan SD 1,38 gr % , sedangkan pengukuran kedua rata rata kadar hb adalah 10,860 gr %
dengan SD 1,05 gr % . hasil uji statistic di dapatkan p value nya = 0,001, maka dapat
disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara kadar hb pengukuran pertama dengan kedua.
Status menyusui
Tidak ekslusif
ekslusif
17(68%)
8(32%)
7(28%)
24(48%)
18(72%)
26(52%)
total
P value
OR
(95%ci)
0,001
5,464
(1,6-18,3)
25
25
100
Dari tabel 5.5 terlihat bahwa hasil analisa hubungan status pekerjaan dengan perilaku menyusui
ekslusif diperoleh bahwa ibu yang tidak bekerja lebih banyak yang menyusui ekslusif
dibandingkan ibu yang bekerja. Hasil uji statistic diperoleh nilai p value nya =0,011, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dengan perilaku
menyusui ekslusif. Dari hasil analisis diperoleh juga nilai OR =5,464, artinya ibu yang tidak
bekerja mempunyai peluang 5,464 kali untuk menyusui ekslusif dibandingkan dengan ibu yang
bekerja.
Tabel 5.6 ( uji anova )
Distribusi rata rata berat bayi menurut tingkat pendidikan
no
1.
pendidikan
Sd
mean
2470,0
sd
249,6
95%CI
2291,4-2648,6
2.
Smp
2727,2
241,2
3565,2-2889,3
P Value
0,0005
3.
Smu
3431,2
270,1
3287,3-3575,1
4.
Pt
3761,5
386,3
3528,1-3994,9
Dari tabel 5.6 terlihat bahwa rata rata berat badan bayi pada mereka yang berpendidikan SD
adalah 2470 dengan SD 249,6 gram . pada mereka yang berpendidikan smp rata rata berat badan
bayi adalah 2727,2 gram dengan SD 241,2 gram . pada mereka yang berpendidikan smu rata rata
berat badan bayi adalah 3431,2 gr dengan SD 386,3 gr .
Hasil uji statistic didapatkan p value = 0,0005, ini berarti pada alpha 5% dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan berat badan bayi diantara keempat jenjang pendidikan . analisis lebih lanjut
membuktikan bahwa kelompok yang berbeda signifikan adalah sd dengan smu, sd dengan pt,
smp dengan smu, smp dengan pt, dan smu dengan pt .
R square
Persamaan garis
P value
Bb ibu
0,655
0,430
Bbbayi=825,875+41,562*bbibu
0,0005
Dari tabel 5.7 terlihat bahwa hubungan berat badan bayi menunjukkan hubungan kuat (r=0,684)
dan berpola positif artinya semakin tinggi berat badan ibu semakin tinggi pila berat badan
bayinya. Nilai koefisien dengan determinasi nya adalah 0,430, artinya persamaan garis lurus
yang diperoleh dapat menerangkan 43,01 %variasi berat badan bayi atau persamaan garis yang
diperoleh cukup baik untuk menjelaskan variabel berat badan bayi. Hasil uji statistic didapatkan
ada hubungan yang signifikan antara berat badan ibu dengan berat badan bayi dengan p value
=0,0005
Status menyusui
Tidak ekslusif
ekslusif
16(48,5%)
17(51,5%)
Anemia
total
P value
OR (95%ci)
0,92
1,059
(32834183)
33
Non anemia
8(47,1%)
9(52,9%)
17
total
24(48%)
26(52%)
100
Dari tabel 5.8 terlihat bahwa hasil analisa hubungan hb3 dengan perilaku menyusui ekslusif
diperoleh kadar hb3 yang non anemia lebih banyak yang menyusui ekslusif dibandingkan yang
anemia. Hasil uji statistic diperoleh nilai p value nya =0,92 , maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dengan perilaku menyusui ekslusif. Dari hasil
analisis diperoleh juga nilai OR =1,059, artinya hb3 yang non anemia mempunyai peluang 1,059
kali untuk menyusui ekslusif dibandingkan dengan yang anemia.
5. Tabel 5.9 ( uji T independen )
Kadar hb4
Anemia
mean
57,79
SD
9,142
SE
1,483
Non anemia
52,00
8,323
2,403
P VALUE
N
38
0,410
12
Dari tabel 5.9 didapatkan bahwa rata-rata berat badan ibu yang anemia adalah 57,79 kg %,
dengan SD 9,142 kg %, sedangkan berat badan ibu yang non anemia adalah 52,00 kg % dengan
SD 8,323 kg %.
Hasil uji statistic didapatkan nilai p=0,410 , berarti pada alpha 5 % terlihat tidak ada perbedaan
yang signifikan /hubungan rata berat badan ibu antara anemia dan non anemia.
10. Tabel 6.0 ( uji T independen )
Kadar hb2
Anemia
mean
10,88
SD
4,350
SE
0,757
Non anemia
10,35
4,415
1,071
P VALUE
N
33
0,988
17
Dari tabel 5.9 didapatkan bahwa rata-rata nilai total sikap yang anemia adalah 10,88 gr %,
dengan SD 4,350 gr %, sedangkan rata rata nilai total sikap yang non anemia adalah 10,35 %
dengan SD 4,415 %.
Hasil uji statistic didapatkan nilai p=0,988 , berarti pada alpha 5 % terlihat tidak ada perbedaan
yang signifikan /hubungan rata rata nilai totskp antara anemia dan non anemia.
7. Tabel 6.1 ( uji chi square )
Distribusi responden menurut didik3 dan perilaku menyusui
Didik3
Rendah
Tinggi
total
Status menyusui
Tidak ekslusif
ekslusif
7(33,3%)
14(66,7%)
17 (58,6%)
24 (48,0%)
12(41,4%)
26(52,0%)
total
P value
OR (95%ci)
0,077
0,353
(0,110-1,137)
21
29
100
Dari tabel 6.1 terlihat bahwa hasil analisa hubungan didik3 dengan perilaku menyusui ekslusif
diperoleh bahwa ibu yang pendidikan rendah lebih banyak yang menyusui ekslusif dibandingkan
ibu pendidikan tinggi. Hasil uji statistic diperoleh nilai p value nya =0,077, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara didik3 dengan perilaku menyusui
ekslusif. Dari hasil analisis diperoleh juga nilai OR =0,353, artinya ibu yang pendidikan rendah
mempunyai peluang 0,353 kali untuk menyusui ekslusif dibandingkan dengan ibu yang
pendidikan tinggi .
8. Tabel 7.1 ( uji T independen )
Distribusi rata rata kadar hb1 responden menurut didik3
no
1.
Didik3
Rendah
mean
10,500
SD
1,274
SE
0,278
P VALUE
N
21
0,509
2
Tinggi
10,234
1,469
0,272
29
Dari tabel 5.3 didapatkan bahwa rata-rata Hb ibu yang menyusui pendidikan rendah adalah
10,500 gr %, dengan SD 1,274 gr %, sedangkan ibu yang pendidikan tinggi rata rata hb nya
adalah 10,234 gr % dengan SD 1,469 gr %.
Hasil uji statistic didapatkan nilai p=0,509, berarti pada alpha 5 % terlihat tidak ada perbedaan
yang signifikan /hubungan rata rata kadar hb1 ibu antara pendidikan rendah dan pendidikan
tinggi.
pendidikan
Rendah
mean
10,620
sd
1,1114
95%CI
9,825-11,415
2.
Menengah
10,233
1,6227
9,591-10,875
P Value
0,758
3.
Tinggi
10,363
1,0451
9,738-11,001
Dari tabel 5.6 terlihat bahwa rata rata berat hb1 pada mereka yang berpendidikan rendah adalah
10,620 dengan SD1,1114. pada mereka yang berpendidikan menengah rata rata hb adalah
10,233 dengan SD1,6227. pada mereka yang berpendidikan tinggi rata rata hb adalah 10,363
dengan SD 1,0451 .