Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

DEFINISI OPERASIONAL PARAMETER


PENILAIAN PUSKESMAS
BERPRESTASI
I. IDENTITAS PUSKESMAS
No.

Parameter

1.

Nama Puskesmas

2.

Kode Puskesmas

Alamat Puskesmas
3.

a. Nomor telepon
b. Nomor Fax
c. Alamat email dan
website

Definisi Operasional/Batasan
Nama Puskesmas sesuai yang tercantum dalam SK Penetapan
Bupati/Walikota dan registrasi di Pusdatin Kemenkes RI
Nomor registrasi yang dikeluarkan oleh Pusdatin Kemenkes RI yang terdiri
dari 11 digit.
Digit 1 (P) : Jenis Fasilitas kesehatan (Puskesmas)
Digit 2 3 : Kode Provinsi dari Kemendagri
Digit 4 5 : Kode Kabupaten/Kota dari Kemendagri
Digit 6 8 : Kode Kecamatan dari Kemendagri
Digit 9
: Jenis Puskesmas : 1) Perawatan
2) Non Perawatan
Digit 1011 : Nomor urut Puskesmas di Kecamatan
Nama jalan dan/atau nama kampung dan/atau nomor RT dan nomor
RW dimana bangunan Puskesmas berdiri.
Desa/Kelurahan dimana bangunan Puskesmas berdiri.
Nomor telpon Puskesmas yang aktif digunakan
Nomor faksimile Puskesmas yang aktif digunakan
Alamat email dan website Puskesmas yang aktif digunakan (bila ada)

Kepala Puskesmas:
4.

5.

a. Nama
b. HP

Kategori Penilaian

Nama Kepala Puskesmas yang aktif saat ini, lengkap dengan gelar
Nomor HP Kepala Puskesmas yang aktif digunakan
Kategori wilayah Puskesmas yang diusulkan untuk penilaian Puskesmas
Berprestasi. Terdapat tiga kategori, (1). Puskesmas Perkotaan, (2).
Puskesmas Pedesaan, dan (3). Puskesmas Terpencil/Sangat Terpencil,
sesuai surat pernyataan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(untuk kategori 1, 2) dan SK Bupati/Walikota untuk kategori 3.

No.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan
Puskesmas Perkotaan
Mengacu pada Pengantar Kesehatan Perkotaan (Binkesmas, 2005):
1. Kawasan perkotaan menurut UU No. 32 Tahun 2004 adalah
kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
social dan kegiatan ekonomi.
2. Kawasan perkotaan memiliki beberapa permasalahan yang meliputi
beberapa aspek, yakni:
a) Aspek Kependudukan
b) Aspek Lingkungan
c) Aspek Sosial Politik
d) Aspek Sosial Ekonomi
e) Aspek Budaya
f) Aspek Teknologi Informasi
g) Aspek Kesehatan
3. Puskesmas wilayah perkotaan adalah Puskesmas yang berada di
kawasan perkotaan (khususnya yang terletak di Kecamatan dimana
Ibu kota Provinsi, Ibukota Kabupaten/Kota berada), dimana upaya
kesehatan perkotaan dilakukan dengan pendekatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat perkotaan yang disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan masing-masing lapisan masyarakat
tersebut.
Puskesmas Perdesaan
Mengacu pada Kriteria Desa yang tercantum dalam PP No. 72/2005
dan Permendagri No. 28/2006:
1. Perdesaan adalah suatu kawasan dengan karakteristik, antara lain:
a) sosial budaya masyarakatnya masih memegang kuat adat
istiadat, tidak bersifat individual/ kekerabatan masih tinggi
b) potensi ekonomi utama berupa kegiatan budidaya pertanian
atau perkebunan, ditandai dengan lahan pertanian atau
perkebunan
2. Puskesmas wilayah perdesaan adalah Puskesmas yang berada di
kawasan perdesaan.
Puskesmas Terpencil/Sangat Terpencil
Mengacu pada Permenkes No. 6/2013 tentang Kriteria Faskyankes
Terpencil, Sangat Terpencil dan Fasyankes yang Tidak Diminati,
meliputi :
1. Persyaratan letak geografis
2. Persyaratan akses transportasi
3. Persyaratan sosial ekonomi
(Dibuktikan dengan SK Bupati/ Walikota)

II. DATA UMUM PUSKESMAS


No.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan
Jenis Puskesmas sesuai penetapan SK Bupati/Walikota terakhir, berupa
perawatan atau non perawatan
Lokasi dimana Puskesmas berada apakah di ibu kota Provinsi, ibu kota
Kab/Kota atau lokasi lainnya
Sesuai dengan SK Pemda setempat. Perbatasan jika wilayah kerja
Puskesmas mencakup daerah perbatasan dengan negara lain

1.

Jenis Puskesmas

2.

Letak Puskesmas

3.

Topografi Wilayah

4.

Wilayah Kerja Puskesmas:

5.

6.

a. Luas wilayah Puskesmas

Luas wilayah kerja Puskesmas dalam km

b. Jumlah desa/kelurahan (sejenis)

Jumlah desa/kelurahan atau yang sejenis bila ada


penyebutan lain disesuaikan daerah masing-masing
seperti Nagari, Gampong, Kampung, dll di wilayah kerja
Puskesmas

c. Jumlah RW (sejenis)

Jumlah RW atau yang sejenis di wilayah kerja Puskesmas

d. Kepadatan Penduduk/ Wilayah Kerja


Puskesmas

Jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayah kerja


2
Puskesmas dalam satuan orang/km

Demografi Puskesmas:

a. Jumlah penduduk

Jumlah seluruh penduduk di wilayah kerja Puskesmas


(data Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil).
Bila ada penduduk wilayah lain yang rutin berobat di
Puskesmas, diberi keterangan khusus.

b. Jumlah Kepala Keluarga (KK)

Jumlah Kepala Keluarga di wilayah kerja Puskesmas


(data Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil).
Bila ada penduduk wilayah lain yang rutin berobat di
Puskesmas, diberi keterangan khusus

c. Jumlah Keluarga Miskin

Jumlah Keluarga Miskin di wilayah kerja Puskesmas (data


Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil)
Bila ada penduduk wilayah lain yang rutin berobat di
Puskesmas, diberi keterangan khusus

Ketenagaan Puskesmas:

a. Dokter

b. Dokter Gigi

c. Bidan

Jumlah dokter yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan terakhir


(S2/ S1), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri Sipil/PNS, Pegawai
Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi bekerja (Puskesmas
induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah dokter gigi yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan terakhir
(S2/ S1), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri Sipil/PNS, Pegawai
Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi bekerja (Puskesmas
induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah bidan termasuk bidan di desa yang ada di Puskesmas berdasarkan
pendidikan terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya
(Pegawai Negeri Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga
Sukarela/TS)
dan
lokasi
bekerja
(Puskesmas
induk/
Pustu/
Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)

No.

Parameter

d. Perawat

e. Perawat Gigi

f. Sanitarian

g. Tenaga Gizi

h. Analis Kesehatan

i. Tenaga Farmasi

j. Tenaga Promkes

k. Nakes Lainnya

l. Non Nakes

m. Total

7.

Definisi Operasional/Batasan
Jumlah perawat yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan terakhir
(S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri Sipil/PNS,
Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi bekerja
(Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah perawat gigi yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah sanitarian yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan terakhir
(S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri Sipil/PNS,
Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi bekerja
(Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah tenaga gizi yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah analis kesehatan yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah tenaga farmasi yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah tenaga promkes yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah nakes lainnya yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah tenaga non nakes yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah seluruh tenaga yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)

Jejaring Puskesmas:
Jumlah Puskesmas Pembantu yang ada di wilayah
kerja Puskesmas
Jumlah Puskesmas Keliling roda 4 yang dimiliki
Puskesmas
Jumlah Puskesmas Keliling Perairan yang dimiliki
Puskesmas

a. Jumlah Pustu
b. Jumlah Pusling R4
c. Jumlah Pusling Perairan (Perahu)

No.
8.

9.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

Rumah Dinas:
a. Rumah Dinas Dokter

Jumlah rumah dinas dokter yang dimiliki Puskesmas

b. Rumah Dinas Paramedis

Jumlah rumah
Puskesmas

yang

dimiliki

Jumlah kendaraan roda 2 yang dimiliki oleh


Puskesmas
Jumlah kendaraan roda 4 yang difungsikan sebagai
transportasi pengangkut pasien yang dimiliki oleh
Puskesmas
Ketersediaan angkutan umum untuk akses menuju
Puskesmas, bisa Roda 4, Roda 3, Roda 2, Perahu, dll

b. Roda 4 (Ambulans)
c. Tersedia angkutan umum untuk
akses ke Puskesmas
Ketersediaan Air Bersih:

Ketersediaan sumber air bersih di Puskesmas apakah


sepanjang tahun atau tidak
Sebutkan sumber air bersih yang ada di Puskesmas,
apakah dari PAM/Sumur Bor/Sumur Gali/ Mata
Air/Penampungan Air Hujan/lainnya (sebutkan, bisa
lebih dari 1 macam)

a. Sepanjang tahun

b. Sumber air bersih, sebutkan

11.

paramedis

Kendaraan Transportasi:
a. Roda 2 (Motor/Sepeda)

10.

dinas

Ketersediaan Listrik:
a. Tersedia 24 jam

Ketersediaan sumber listrik apakah 24 jam atau tidak

b. Sumber listrik, sebutkan

Sebutkan sumber listrik yang ada di Puskesmas,


apakah PLN/ Generator/ Tenaga Surya/ Mikrohidro/
Tenaga Angin/ lainnya (sebutkan, bisa lebih dari 1
macam)

III. MANAJEMEN PUSKESMAS


A.
No.

PERENCANAAN
Parameter

1.

SK Bupati/Walikota tentang pembentukan


Puskesmas

2.

Visi, misi, tujuan, tata nilai dan fungsi


Puskesmas

3.

Kelembagaan dan Struktur organisasi


Pembentukan Puskesmas

Definisi Operasional/Batasan
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang
terdiri dari :
Dokumen SK pembentukan Puskesmas yang
ditandatangani oleh Bupati/Walikota pada saat
pendirian Puskesmas
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang
terdiri dari :
Dokumen visi Puskesmas
Dokumen misi Puskesmas
Dokumen tujuan Puskesmas
Dokumen tata nilai Puskesmas
Dokumen fungsi Puskesmas
Penyusunan kelembagaan & struktur organisasi
dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota, dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah. Pola struktur organisasi
Puskesmas yang dapat digunakan sebagai acuan,
tercantum dalam Permenkes No. 128 tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang
terdiri dari:

Dokumen Struktur Organisasi Puskesmas


Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang
terdiri dari :
4.

5.

B.

6.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan


Puskesmas & Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas

Dokumen RUK (Rencana Usulan Kegiatan)


Puskesmas selama 2 tahun terakhir
Dokumen RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
Puskesmas selama 2 tahun terakhir

Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang


terdiri dari :
Data hasil survei
Hasil analisa data survei
Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Pelaksanaan Survei Mawas Diri di


Puskesmas

PELAKSANAAN & PENGENDALIAN


Uraian tugas pokok, tanggung jawab, kewenangan,
fungsi dan tugas tambahan masing-masing petugas
Puskesmas.

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi petugas


Puskesmas

Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang


terdiri dari :
Dokumen Tupoksi petugas Puskesmas

No.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan
Adanya pendelegasien wewenang dari pimpinan
kepada staf Puskesmas apabila meninggalkan tugas,
yang dibuktikan dalam bentuk surat tugas.

7.

Pendelegasian wewenang dari pimpinan


apabila meninggalkan tugas

8.

Lokakarya mini bulanan

9.

Lokakarya mini Triwulan

Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang


terdiri dari:
Dokumen Surat Tugas dari Kepala Puskesmas
kepada staf Puskesmas
Pertemuan yang diselenggarakan setiap bulan di
Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staf di
Puskesmas, Pustu, dan bidan desa serta dipimpin oleh
Kepala Puskesmas.
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang
terdiri dari:
RKP hasil Lokmin bulan pertama
POA Puskesmas bulanan
Notulen lokmin
Pertemuan yang diselenggarakan setiap tiga bulan
sekali di Puskesmas yang dihadiri oleh instansi lintas
sektor tingkat Kecamatan, Badan Penyantun
Puskesmas, staf Puskesmas dan jaringannya, serta
dipimpin oleh Camat.
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang
terdiri dari:
Rencana Kerja Triwulan
Notulen Lokmin
Kesepakatan bersama
Pencatatan dan Pelaporan data umum, sarana,
tenaga, dan upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas, yang dilakukan oleh tenaga Puskesmas.

10.

Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang


terdiri dari :
SP2TP (sistem Pencatatan & Pelaporan Terpadu
Puskesmas):
LB1, LB2, LB3, LB4
LT1, LT2, LT3,
W1 dan W2

Pencatatan dan Pelaporan

Adanya dokumen yang memastikan bahwa pasien


mendapatkan kejelasan pelayanan yang diberikan oleh
Puskesmas.
11.

Penjelasan mekanisme pelayanan (SPO


Pelayanan)

Dokumen Lengkap adalah dokumen yang terdiri dari :


1. Dokumen alur pelayanan
2. Dokumen jenis pelayanan
3. Dokumen tarif pelayanan

No.
C.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

PENGAWASAN & PERTANGGUNGJAWABAN


Suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja/prestasi
Puskesmas,
meliputi
penilaian
pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan,
manajemen Puskesmas, dan mutu pelayanan.

1.

2.

Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)

Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang


terdiri dari :
Dokumen PKP
Hasil PKP 2 tahun terakhir
Penilaian Kinerja Puskesmas mendapatkan umpan
balik dari Dinkes Kab/Kota dalam bentuk penetapan
kelompok
Puskesmas,
evaluasi
hasil
kinerja
Puskesmas & Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas

Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)


mendapatkan umpan balik dari Dinkes
Kab/Kota

Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang


terdiri dari :
Dokumen PKP
Hasil PKP 2 tahun terakhir

IV. PENYELENGGARAAN PROMOTIFPREVENTIF TERKAIT UKM


A.
No.

1.

2.

UPAYA PROMOSI KESEHATAN


Parameter

Rancangan manajemen
promosi kesehatan

Jumlah keluarga dengan


masalah yang telah
mendapat kunjungan rumah
oleh tenaga Puskesmas

Definisi Operasional/Batasan
Rancangan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dalam 1 tahun
terdiri dari jadwal kegiatan, SDM pelaksana, anggaran yang
dibutuhkan dan laporan pelaksanaan.
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang terdiri dari :
Dokumen jadwal kegiatan setahun
Dokumen laporan kegiatan Promkes
Kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas kesehatan
Puskesmas kepada keluarga dengan masalah kesehatan, sebagai
tindak lanjut upaya kesehatan dalam gedung Puskesmas, dengan
tujuan untuk membantu proses pemecahan masalah kesehatan di
tingkat keluarga.
Masalah kesehatan yang dimaksud adalah suatu masalah/keadaan
yang memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan, kegagalan
dalam mencapai potensi kesehatan, dan atau kegagalan yang
menuntut penyesuaian diri keluarga. Contoh: penyakit keturunan
(DM, Asma), keluarga dengan penyakit menular (TBC, Kusta),
penyakit yang diakibatkan dampak lingkungan, dsb.
Target keluarga yang dikunjungi ditentukan berdasarkan jumlah
pasien yang berobat ke Puskesmas yang memerlukan follow up
berupa kunjungan rumah.

3.

Puskesmas sebagai model


institusi kesehatan yang ber
PHBS:
a) Puskesmas bebas rokok
b) Lingkungan bersih
c) Bebas jentik
d) Jamban sehat
e) Persalinan ditolong
nakes
f) Penimbangan balita

Dokumen untuk penelusuran berupa:


Surat Tugas
Pelaporan kegiatan pelaksanaan
Puskemas sebagai model institusi yang menerapkan 6 program
PHBS berupa Puskesmas sebagai kawasan yang bebas rokok,
kawasan yang berlingkungan bersih, kawasan yang bebas jentik,
memiliki jamban sehat, Puskesmas sebagai tempat persalinan yang
ditolong nakes dan tempat penimbangan balita yang dibuktikan
dengan dokumen tertulis.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Dokumentasi foto, film video, dll
Data kegiatan persalinan ditolong Nakes di Puskesmas
Data penimbangan balita di Puskesmas
Data fisik jamban bersih dan sehat di Puskesmas
Data fisik penampungan air tertutup rapat bebas jentik di
Puskesmas
Data KTR (Kawasan Tanpa Rokok) di Puskesmas
Data lingkungan bersih di Puskesmas

No.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Parameter

Jumlah promosi kesehatan


Persalinan ditolong oleh
Nakes dalam setahun.

Jumlah promosi kesehatan


Menimbang balita dalam
setahun

Jumlah promosi kesehatan


Menggunakan jamban
sehat dalam setahun

Jumlah promosi kesehatan


Mencuci tangan dengan air
bersih dan memakai sabun
dalam setahun

Jumlah promosi kesehatan


Memberantas jentik dalam
setahun

Jumlah promosi kesehatan


Makan sayur dan buah
dalam setahun

Jumlah promosi kesehatan


Melakukan aktivitas Fisik
dalam setahun

Definisi Operasional/Batasan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan persalinan yang ditolong oleh nakes
kepada masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Dokumen pelaksanaan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan menimbang balita kepada masyarakat
secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Dokumen pelaksanaan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan penggunaan jamban sehat kepada
masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan mencuci tangan dengan air bersih dan
memakai sabun kepada masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan pemberantasan jentik kepada
masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan makan sayur dan buah kepada
masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan aktifitas fisik kepada masyarakat secara
massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan

10

No.

11.

12.

B.

Parameter

Jumlah promosi kesehatan


Merokok di dalam rumah
dalam setahun

Kelompok masyarakat peduli


kesehatan (jumantik, kader
posyandu, SBH, TOGA,
TOMA, UKS)

Definisi Operasional/Batasan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan merokok dalam rumah kepada
masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun dengan mengumpulkan kelompok masyarakat peduli
kesehatan seperti jumantik, kader posyandu, SBH, TOGA, TOMA,
UKS, dll.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan

KESEHATAN LINGKUNGAN

1.

Standar Pelayanan
Operasional

SPO terkait Penyehatan Lingkungan yang dibuat Puskesmas, dan


sesuai dengan jumlah/jenis pelayanan penyehatan lingkungan yang
diberikan Puskesmas.

2.

Jumlah dan kondisi peralatan

Sesuai standar alat penyehatan lingkungan

3.

Proses :
a. Rencana Kegiatan

Cukup Jelas

b. Pengawasan Sarana Air


Bersih

Cukup Jelas

c. Inspeksi Sanitasi rumah


4.

Cukup Jelas

Indikator Kinerja Kesling:


a. Akses Kesehatan Lingkungan:
Sarana air
bersih/minum
memenuhi syarat
Sanitasi dasar
(jamban sehat)
Cakupan rumah sehat
b. Cakupan Pengawasan
limbah (fasilitas rawat
jalan)

C.

1.

Cukup Jelas

Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas

UPAYA GIZI MASYARAKAT

Pemetaan Keluarga Sadar


Gizi (Kadarzi)

Pengumpulan data jumlah keluarga yang memenuhi kriteria Kadarzi


meliputi: menimbang balita, mengkonsumsi garam beriodium,
memberikan ASI eksklusif, mengkonsumsi makanan yang beragam
dan seimbang.

11

No.
2.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

Indikator Kinerja:
Jumlah balita 659 bulan yang mendapat kapsul Vit. A dibagi dengan
jumlah seluruh balita 659 bulan yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
a. Persentase Balita 6-59
bulan mendapat kapsul
Vit. A dosis tinggi

b. Persentase Bayi usia 0-6


bulan mendapat ASI
eksklusif

c. Cakupan rumah tangga


mengkonsumsi garam
beriodium

d. Persentase ibu hamil


mendapat tablet besi (Fe)
90 tablet

e. Persentase balita gizi


buruk mendapat
perawatan

f. Persentase balita
ditimbang berat
badannya D/S

Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:


Rekap laporan capaian
Buku Register
Kohort
Buku KIA
LB 3
F3 Gizi
Jumlah bayi 0 bulan 0 hari sampai 5 bulan 29 hari yang diberikan ASI
saja selama sehari sebelum dilakukan pencatatan (recall 24 jam)
dibagi dengan jumlah bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5 bulan 29 hari
yang ada pada saat dilakukan pencatatan di wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Dokumen penelusuran berupa Form ASI Ekslusif
Jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam cukup iodium (>
30 ppm) dibagi dengan jumlah seluruh rumah tangga yang diperiksa
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:
Form pemantauan garam beriodium
Rekap laporan capaian
Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 tablet tambah darah (TTD)
dibagi dengan jumlah seluruh ibu hamil trimester 3 yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:
LB 3
F3 Gizi & Buku KIA
Jumlah balita gizi buruk yang ditangani/ mendapat perawatan baik
rawat inap maupun rawat jalan dibagi dengan jumlah balita gizi buruk
yang ditemukan di satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu.
Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:
Form Laporan Bulanan kasus gizi buruk
Jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah seluruh balita
yang ada di wilayah Posyandu pada kurun waktu tertentu.
Dalam pelaporan dikelompokkan menjadi kelompok umur 0 23
bulan dan 24 59 bulan. Mencantumkan jumlah Posyandu yang ada
dan Posyandu yang menyampaikan hasil penimbangan pada bulan
yang bersangkutan.
Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:
LB 3
F3 Gizi

12

V. PUSAT PENYEDIA INFORMASI


KESEHATAN
No.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

1.

Profil Tahunan Kesehatan


Wilayah Puskesmas

2.

PWS-KIA

3.

PWS Gizi, SKDN

4.

PWS Imunisasi

5.

Monitoring Pencapaian
Kinerja Terpadu

Penyajian pemantauan wilayah setempat kesehatan Ibu dan Anak


dalam bentuk grafik setiap bulannya, dan dipublikasikan baik di
internal Puskesmas maupun untuk pengguna jasa Puskesmas.
Penyajian pemantauan wilayah setempat terkait program gizi dalam
bentuk grafik setiap bulannya, dan dipublikasikan baik di internal
Puskesmas maupun untuk pengguna jasa Puskesmas.
Penyajian pemantauan wilayah setempat terkait imunisasi dalam
bentuk grafik setiap bulannya, dan dipublikasikan baik di internal
Puskesmas maupun untuk pengguna jasa Puskesmas.
Tersedianya data MONEV pencapaian kinerja dari seluruh upaya
kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas, dan dipublikasikan baik
di internal Puskesmas maupun untuk pengguna jasa Puskesmas.

RTL hasil MONEV


pencapaian Kinerja

Adanya RTL hasil MONEV pencapaian kinerja dari seluruh upaya


kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas, dan dipublikasikan baik
di internal Puskesmas maupun untuk pengguna jasa Puskesmas.

6.

7.

Tenaga pengolah dan


analisis data Puskesmas

Cukup Jelas

Tersedianya Tenaga pengolah data yang khusus bertanggung-jawab


terhadap tersedianya laporan yang dibuktikan dengan SK Kepala
Puskesmas.
Reward system yang dimaksud adalah sistem insentif yang diterima
berupa honor dari Kab/kota

13

VI. UPAYA PENYELENGGARAAN


PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN
A.

UPAYA WAJIB

1.

Promosi Kesehatan

No.

Parameter

1.

Pelaksanaan Konseling
interpersonal pada pasien
di setiap kegiatan yang ada
di Puskesmas

2.

Definisi Operasional/Batasan
Jumlah pelaksanaan konseling interpersonal, direkap oleh Petugas
Promkes dari jumlah kegiatan konseling yang dilakukan untuk semua
upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dokumen untuk pembuktian:
Dokumen Pencatatan & Pelaporan

Kesehatan Lingkungan

1.

Klinik sanitasi lingkungan

Cukup Jelas

2.

SPO Kesling

Cukup Jelas

3.

1.

2.

Pelayanan Perbaikan Gizi

SPO Gizi dan Laktasi

SPO mengenai Gizi dan Laktasi yang diharapkan ada di Puskesmas


sebanyak 8 macam, meliputi : 1) SPO Tata laksana anak gizi buruk
rawat inap dan rawat jalan, 2) SPO Pemantauan pertumbuhan balita
di Posyandu dan Puskesmas, 3) SPO Konseling menyusui, 4) SPO
Pemberian Vit. A pada balita 6-59 bulan, 5) SPO Pemberian tablet
tambah darah (Fe) 90 tablet pada ibu hamil, 6) SPO Pemberian PMT
balita gizi kurang dan ibu hamil KEK dengan dana BOK, 7) SPO
surveilans gizi, 8) SPO Pemantauan Rumah Tangga mengkonsumsi
garam beriodium.

Ruangan:
Klinik Gizi : Klinik/ ruangan yang dilengkapi dengan sarana
pelayanan gizi (peralatan antropometri/ antropometri kit), media/
perlengkapan konseling (konseling kit).
a. Klinik Gizi dan laktasi
dan luasnya

Klinik Laktasi : Klinik/ ruangan yang digunakan untuk konseling


menyusui dan dilengkapi dengan sarana untuk konseling menyusui
(konseling kit). Diharapkan minimal satu Puskesmas memiliki 1
konselor menyusui.
Klinik gizi & laktasi dapat digabung atau dipisah sesuai kebutuhan

3.

b. Ada sarana pengolahan


makanan (Dapur,
Pantry,dll)
Peralatan klinik gizi, klinik
laktasi

Cukup Jelas
Peralatan Klinik Gizi: Peralatan Antropometri dan media/ peralatan
konseling.

14

No.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan
Peralatan Klinik Laktasi: Peralatan dan media untuk konseling
menyusui.
Dokumen untuk membantu penilaian:
Kartu inventaris barang

4.

Proses:
Puskesmas melaksanakan perencanaan kegiatan gizi.
a. Rencana Kegiatan

b. Evaluasi program
berkala

c. Pencatatan dan
pelaporan

Dokumen pembuktian:
Rencana Tahunan Kegiatan Gizi.
Penilaian/ analisis pencapaian kegiatan gizi dalam jangka waktu
tertentu (3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun) sebagai bahan tindak lanjut
kegiatan gizi selanjutnya.
Dokumen pembuktian:
Laporan hasil evaluasi berkala
Pencatatan dan pelaporan untuk masing-masing kegiatan gizi,
termasuk inovasi untuk penanganan gizi buruk dan gizi kurang, baik
laporan bulanan, triwulan, semester maupun tahunan.
Dokumen pembuktian:
Form RR Gizi

4.

1.

Pelayanan Kesehatan KIA dan KB

a. SPO poli KIA

b. SPO poli KB
2.

Standar pelayanan di Poli KIA mengacu pada:


1) Dokumen prosedur pelayanan berdasarkan pedoman ANC,
2) Buku perawatan neonatal esensial,
3) Manajemen BBLR,
4) MTBS,
5) Buku petunjuk imunisasi,
6) Protap/SPO tata laksana gizi buruk.
Standar pelayanan di Poli KB mengacu pada Dokumen prosedur
pelayanan berdasarkan pedoman pelayanan KB.

Ruangan:
Luas min 12 m2, lantai ubin/keramik, cat dinding terang bisa dicuci,
ruangan bersih, pencahayaan terang, ventilasi baik min 1/3 luas
lantai.

a. Poli KIA- KB

Yang dimaksud ruangan bersih adalah dinding, lantai, dan prasarana


di dalam ruangan tidak berdebu dan tidak bernoda. Ruangan
memiliki tempat sampah yang bersih, tertutup, terpisah antara
sampah medis & non medis.
Yang dimaksud dengan pencahayaan terang adalah cahaya
diruangan cukup terang untuk membaca dan menulis (intensitas
pencahayaan 200-500 lux).

15

No.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan
Yang dimaksud ruangan dengan ventilasi baik adalah ruangan yang
memungkinkan terjadinya pertukaran udara dari dalam ke luar
ruangan. Pertukaran udara yang disarankan adalah 12 s.d 15 kali per
jam (Air Change Per Hour 12 s.d 15 times).
Sumber: Permenkes 37 tahun 2012
Ruangan ini khusus untuk Puskesmas Perawatan, untuk Puskesmas
Non Perawatan lanjut ke nomor selanjutnya. Luas min 12 m2, lantai
ubin/keramik, cat dinding terang bisa dicuci, ruangan bersih,
pencahayaan terang, ventilasi baik min 1/3 luas lantai.
Yang dimaksud ruangan bersih adalah dinding, lantai, dan prasarana
di dalam ruangan tidak berdebu dan tidak bernoda. Ruangan
memiliki tempat sampah yang bersih, tertutup, terpisah antara
sampah medis & non medis.

b. Ruang Bersalin

Yang dimaksud dengan pencahayaan terang adalah cahaya


diruangan cukup terang untuk membaca dan menulis (intensitas
pencahayaan 200-500 lux).
Yang dimaksud ruangan dengan ventilasi baik adalah ruangan yang
memungkinkan terjadinya pertukaran udara dari dalam ke luar
ruangan. Pertukaran udara yang disarankan adalah 12 s.d 15 kali per
jam (Air Change Per Hour 12 s.d 15 times).
Sumber: Permenkes 37 tahun 2012
Ruangan ini khusus untuk Puskesmas Perawatan, untuk Puskesmas
Non Perawatan lanjut ke nomor selanjutnya.Luas min 12 m2, lantai
ubin/keramik, cat dinding terang bisa dicuci, ruangan bersih,
pencahayaan terang, ventilasi baik min 1/3 luas lantai.
Yang dimaksud ruangan bersih adalah dinding, lantai, dan prasarana
di dalam ruangan tidak berdebu dan tidak bernoda. Ruangan
memiliki tempat sampah yang bersih, tertutup, terpisah antara
sampah medis & non medis.

c. Ruang rawat gabung


ibu dan anak

Yang dimaksud dengan pencahayaan terang adalah cahaya


diruangan cukup terang untuk membaca dan menulis (intensitas
pencahayaan 200-500 lux).
Yang dimaksud ruangan dengan ventilasi baik adalah ruangan yang
memungkinkan terjadinya pertukaran udara dari dalam ke luar
ruangan. Pertukaran udara yang disarankan adalah 12 s.d 15 kali per
jam (Air Change Per Hour 12 s.d 15 times).
Sumber: Permenkes 37 tahun 2012

3.

Ketersediaan tempat sampah:


Poli KIA KB

Cukup Jelas

16

No.

4.

5.

6.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

Ruang Bersalin

Cukup Jelas

Ruang rawat gabung ibu


dan anak

Cukup Jelas

Sarana cuci tangan:


Poli KIA KB

Cukup Jelas

Ruang Bersalin

Cukup Jelas

Ruang rawat gabung ibu


dan anak

Cukup Jelas

Peralatan medis dan non


medis

Peralatan medis & non medis sesuai standar Pedoman Peralatan


Puskesmas.
Dokumen untuk membantu penelusuran:
Kartu Inventaris Barang

Proses:
Perencanaan kegiatan KIA yang akan dilaksanakan 1 tahun ke
depan.

a. Rencana kegiatan
terkait KIA

b. Pemetaan sasaran
KIA

c. Pencatatan pelaporan
KIA

d. Evaluasi program KIA


berkala

Kriteria dokumen dikatakan lengkap bila tersedia:


Dokumen RUK
Dokumen RPK
POA Bulanan
Notulen Minlok
Jadwal Minlok
Ada pemetaan Sasaran KIA pada 1 tahun yang dituliskan dalam
dokumen data sasaran, kantung risti dan peta wilayah.
Dokumen dikatakan lengkap bila tersedia:
Dokumen data sasaran
Kantung Risti
Peta wilayah
Kegiatan yang dilakukan untuk pencatat laporan pelaksanaan KIA.
Dokumen lengkap jika tersedia :
1. Buku register,
2. Laporan bulanan,
3. Kohort Ibu,
4. Kohort Bayi
5. Kohort Anak Balita,
6. Buku Rujukan
Kegiatan untuk mengevaluasi program KIA yang sudah dilaksanakan
secara berkala melalui kegiatan lokakarya mini Puskesmas maupun
pada akhir tahun.
Lengkap jika tersedia notulen lokakarya mini tiap bulan

17

No.
7.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

Pencapaian indikator Kinerja kesehatan Ibu:


Cakupan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal pertama kali
oleh Nakes di wilayah kerja Puskesmas di kurun waktu tertentu.

a. Cakupan K1

Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:


Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan kohort ibu
Kartu pasien (K4, Bumil risti yang ditangani, persalinan oleh
nakes, kunjungan nifas)
Media penyuluhan
Cakupan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal paling sedikit
4x (1x di trimeter 1, 1x di trimester 2 dan 2x di trimester 3).

b. Cakupan K4

Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:


Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan kohort ibu
Kartu pasien (K4, Bumil risti yang ditangani, persalinan oleh
nakes, kunjungan nifas)
Media penyuluhan
Cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani secara
definitif sesuai standar oleh Nakes kompeten di fasyankes dasar dan
rujukan.

c. Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani (Puskesmas
Mampu Poned)

Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:


Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan kohort ibu
Kartu pasien (K4, Bumil risti yang ditangani, persalinan oleh
nakes, kunjungan nifas)
Media penyuluhan
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan pesalinan oleh
Nakes yang memiliki kompetensi kebidanan.

d. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan (dokter,
bidan, perawat terlatih
dalam pertolongan
persalinan )

Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:


Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan kohort ibu
Kartu pasien (K4, Bumil risti yang ditangani, persalinan oleh
nakes, kunjungan nifas)
Media penyuluhan
Cakupan pelayanan pada ibu 6 jam42 hari pasca bersalin minimal 3
kali (6 jam3 hari, 814 hari dan 3642 hari pasca persalinan).

e. Cakupan pelayanan ibu


nifas KF 3

18

No.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan
Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:
Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan kohort ibu
Kartu pasien (K4, Bumil risti yang ditangani, persalinan oleh
nakes, kunjungan nifas)
Media penyuluhan

8.

Pencapaian Indikator Kinerja Kesehatan Anak:


Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan
standar pada 6-48 jam pasca lahir.

a. Cakupan Kunjungan
Neonatal KN-1

Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:


Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan
Kohort bayi dan anak balita
Kartu pasien
Bagan dinding/buku bagan MTBS
Buku KIA
Form MTBS
Kartu Nasehat Ibu
Form DDTK (KN, Neonatal komplikasi
kunjungan bayi, balita di DDTPK)
Jadwal pelayanan imunisasi
Sasaran & cakupan imunisasi

yang

ditangani,

Cakupan neonatur yang mendapatkan pelayanan kesehatan standar


minimal 3x (1x pada 6-48 jam, 1x pada hari ke 3-7, 1x pada hari ke
8-28 pasca lahir).

b. Cakupan Pelayanan
Neonatal (KN
Lengkap)

Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:


Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan
Kohort bayi dan anak balita
Kartu pasien
Bagan dinding/buku bagan MTBS
Buku KIA
Form MTBS
Kartu Nasehat Ibu
Form DDTK (KN, Neonatal komplikasi
kunjungan bayi, balita di DDTPK)
Jadwal pelayanan imunisasi
Sasaran & cakupan imunisasi

19

yang

ditangani,

No.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitif
oleh nakes kompeten di fasyankes dasar dan rujukan.

c.

Cakupan neonatal
dengan komplikasi
yang ditangani

d. Cakupan Kunjungan
Bayi

e. Cakupan pelayanan
anak balita sakit
dengan MTBS

No.

Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:


Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan
Kohort bayi dan anak balita
Kartu pasien
Bagan dinding/buku bagan MTBS
Buku KIA
Form MTBS
Kartu Nasehat Ibu
Form DDTK (KN, Neonatal komplikasi yang ditangani,
kunjungan bayi, balita di DDTPK)
Jadwal pelayanan imunisasi
Sasaran & cakupan imunisasi
Cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar minimal 4x (1x pada umur 29 hari-2 bulan, 1x pada umur 3-5
bulan, 1x pada umur 6-8 bulan, 1x pada umur 9-11 bulan).
Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:
Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan
Kohort bayi dan anak balita
Kartu pasien
Bagan dinding/buku bagan MTBS
Buku KIA
Form MTBS
Kartu Nasehat Ibu
Form DDTK (KN, Neonatal komplikasi yang ditangani,
kunjungan bayi, balita di DDTPK)
Jadwal pelayanan imunisasi
Sasaran & cakupan imunisasi
Cakupan anak balita (12-59 bulan) sakit yang berobat ke
Puskesmas dan mendapatkan pelayanan MTBS.
Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:
Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Bagan dinding/buku bagan MTBS

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

Form MTBS
Kartu Nasehat Ibu
Form DDTK (KN,

20

Neonatal

komplikasi

yang

ditangani,

9.

kunjungan bayi, balita di DDTPK)


Jadwal pelayanan imunisasi
Sasaran & cakupan imunisasi

Pencapaian Indikator Pelayanan KB:


Cakupan peserta KB yang baru dan lama yang masih aktif
menggunakan alat kontrasepsi.

a. Cakupan peserta
Keluarga Berencana
aktif

5.

Dokumen untuk pembuktiannya yaitu:


Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan
Lembar balik ABPK ber KB
Kartu pasien
Kohort KB (Cakupan akseptor KB baru dan akseptor KB aktif)

Pelayanan Pengendalian Penyakit Menular


SPO tersedia sesuai dengan pelayanan yang diberikan.

1.

2.

SPO

Peralatan

Dokumen pembuktian:
Dokumen SPO
Peralatan dikatakan lengkap sesuai standar bila memiliki:
Kit imunisasi, sesuai Pedoman Peralatan Kesehatan
Puskesmas.
Lemari es buka atas
Thermometer
Alat pemantau suhu

di

Dokumen untuk membantu penelusuran yaitu daftar inventaris


barang.
No.
3.

Parameter
Proses:

a. Manajemen cold chain

b. Evaluasi Program
berkala

4.

Definisi Operasional/Batasan

Cold Chain & grafik suhu dalam 1 bulan terakhir sesuai standar yang
tercantum dalam Kepmenkes 1059 tahun 2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi (2-8 C).
Dokumen untuk membantu penelusuran:
Grafik suhu
Evaluasi program yang dilakukan berkala setiap bulan, melalui
lokakarya mini.
Dokumen pembuktian:
Notulen lokakarya mini

Pencapaian indikator Kinerja:


a. Cakupan desa/
kelurahan Universal
Child Immunization

Cukup Jelas

21

(UCI)
b. Imunisasi lengkap
pada bayi usia <1
tahun (BCG 1 kali,
DPT-HB 3 kali, Polio 4
kali, campak 1kali)
c.

HB 0 - 7 hari

Cukup Jelas

Cukup Jelas
Persentase Balita terduga pneumonia yang datang ke Puskesmas
dan jaringannya dan dilakukan pemeriksaan.

d. Cakupan Pemeriksaan
Balita Terduga
Pneumonia

e. Puskesmas yang
mempunyai sarana
rehidrasi oral aktif

f.

Penemuan kasus TB

Dokumen untuk membantu penelusuran:


Blanko MTBS
Laporan bulanan
Status pasien
Puskesmas yang mempunyai sarana rehidrasi oral aktif adalah
Puskesmas yang memiliki : (a) ada petugas, b) ada perlengkapan
membuat oralit, c) melaksanakan tatalaksana diare sesuai standar
diare.
Dokumen untuk membantu penelusuran:
Form 2.1 Rekapitulasi Penderita Diare menurut golongan umur
Persentase penderita TB (semua tipe) yang ditemukan, dicatat dan
dilaporkan oleh Puskesmas.
Cara menghitung : Jumlah Pasien yang dicatat dan dilaporkan
dibagi jumlah Penduduk.
Dokumen untuk membantu penelusuran:
Form laporan TB 01, 03, dan 06

g. Persentase Pasien TB
yang menyelesaikan
pengobatan

No.
6.

1.

2.

Persentase pasien TB yang menyelesaikan pengobatan.


Cara menghitungnya : Jumlah pasien TB yang menyelesaikan
pengobatan dibagi jumlah pasien TB yang tercata
Dokumen untuk membantu penelusuran:
Form laporan TB 01 & 03

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

Pengobatan

Tersedia SPO

Rujukan Balik

Puskesmas menggunakan Panduan Praktik Klinik bagi Dokter


Pelayanan Primer sebagai SPO dengan jumlah minimal 10 yang
mengacu kepada Panduan Praktek Klinik bagi dokter/dokter gigi
yang ditetapkan oleh kepala Puskesmas
Dokumen pembuktian:
SPO
Jumlah kasus rujuk balik dari RS yang terdata di Puskesmas,
selama 6 bulan terakhir.
Dokumen pembuktian:

22


7.

1.

Buku register kasus rujuk balik

Upaya Penanganan Kegawatdaruratan

Tersedia SPO

2.

Jam buka Ruang UGD

3.

Ruangan:

Gawat darurat

Puskesmas menggunakan Panduan Praktik Klinik bagi Dokter


Pelayanan Primer sebagai SPO pelayanan kegawatdaruratan
mengacu kepada Panduan Praktek Klinik bagi dokter/dokter gigi
yang ditetapkan oleh kepala Puskesmas
Dokumen pembuktian:
SPO Penanganan Kegawatdaruratan
Pelayanan dan Pelayanan gawat darurat tergantung kebijakan
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dan ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas.

Tersedia ruang gawat darurat di Puskesmas, yang sesuai dengan


Pedoman Sarana Prasarana Puskesmas.
Pembuktian dengan dokumentasi foto/video.

4.

Ruangan tindakan

Cukup Jelas. Pembuktian dengan dokumentasi foto/video

Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah sampah infeksius dan non infeksius beserta


tatalaksana pemusnahannya

Jumlah dan kompetensi tenaga:


Dokter Unit Gawat Darurat
Puskesmas
Perawat

5.

Peralatan & BHP:


a. Peralatan medis

No.
6.

Jumlah tenaga dokter di pelayanan gawat darurat yang mempunyai


STR dan SIP serta sertifikat GELS/ATLS
Jumlah tenaga perawat yang mempunyai sertifikat PPGD, STR dan
SIP

Ketersediaan Emergency Kit sesuai standar

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

Obat-obatan:
Ketersediaan obat emergensi sesuai standar.
a. Obat emergensi

7.

Dokumen untuk membantu penelusuran:


LPLPO
Catatan Harian Penggunaan Obat
Kartu Stok Obat

Proses:
Ketersediaan rekam medis, yang terisi lengkap.
a. Rekam medis

Pembuktian dengan mengadakan sampling terhadap rekam medik


pasien.

23

Ketersediaan jadwal jaga.


b. Jadwal jaga

c.

8.

Dokumen pembuktian:
Dokumen jadwal jaga
Evaluasi program yang dilakukan berkala setiap bulan, melalui
lokakarya mini.

Program evaluasi
berkala

Dokumen pembuktian:
Notulen lokakarya mini

Pencapaian Indikator Kinerja:


Persentase dari perbandingan antara jumlah kematian pasien yang
telah mendapatkan pelayanan diinstalasi Gawat Darurat (IGD)
Puskesmas dengan jumlah seluruh pasien yang dilayani oleh
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas.

a. Angka kematian di
Instalasi Gawat
Darurat Puskesmas

Dokumen untuk membantu penelusuran:


Data Kunjungan IGD
B.

UPAYA PENUNJANG

1.

Upaya Pelayanan Kefarmasian

1.

SPO:
Tersedia SPO pengelolaan obat di Puskesmas.

a. SPO Pengelolaan
Obat

b. SPO Pelayanan
Farmasi Klinik

No.

Dikatakan SPO lengkap, jika memiliki:


SPO Perencanaan & Permintaan Obat
SPO Penerimaan, Penyimpanan, & Distribusi obat
SPO Pencatatan & Pelaporan Obat
SPO Supervisi & Evaluasi Pengelolaan Obat
Tersedia SPO Pelayanan Farmasi Klinik di Puskesmas.
Dikatakan SPO lengkap, jika memiliki:
SPO Pengkajian & Pelayanan Resep
SPO Pelayanan Informasi Obat

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

2.

SPO Konseling
SPO Pelayanan Kefarmasian di Rumah

Ruangan:
a. Kamar Obat

b. Gudang Obat

Kamar obat tersedia 4 tempat, yang dibuktikan dengan dokumentasi


foto/video
Gudang obat yang sesuai persyaratan adalah:
Tidak lembab
Cahaya cukup
Luas > 12 m2
Memiliki rak, lemari obat, kulkas, vaksin carrier dan thermometer
ruangan.
Dibuktikan dengan dokumentasi foto/video

24

c.
3.

Tenaga Pengelola

Proses:

a. Evaluasi Program
Berkala

4.

Cukup Jelas

Evaluasi program yang dilakukan berkala setiap bulan, melalui


lokakarya mini.
Dokumen pembuktian:
Notulen lokakarya mini

Indikator Kinerja:
Obat di Puskesmas tersedia untuk digunakan, dengan jenis, jumlah,
dan waktu yang tepat, dan mutu terjamin (tidak kadaluwarsa) dan
atau tidak rusak
a. Ketersediaan Obat

2.

Dokumen untuk membantu penelusuran:


LPLPO
Kartu Stok Obat
Catatan Harian Penggunaan Obat

Upaya Laboratorium

1.

SOP

Cukup Jelas

2.

Ruangan :
a. Kondisi dan luasnya
b. Pengelolaan Limbah
c.

Tersedianya air
mengalir

Sesuai dengan standar di Permenkes No. 37 tahun 2012. Dibuktikan


dengan dokumentasi foto/video.
Sesuai dengan standar di Permenkes No. 37 tahun 2012. Dibuktikan
dengan dokumentasi foto/video.
Cukup jelas

3.

Tenaga

Tersedia tenaga analis kesehatan

4.

Peralatan Pemeriksaan hematologi,urin, faeces dan kimia klinik:


Peralatan disesuaikan dengan standar di Permenkes No. 37 tahun
2012.
a. Jumlah dan kondisi
Dokumen untuk membantu penelusuran:
Kartu inventaris barang
b. Alat pelindung diri

No.

Cukup jelas

Parameter

5.

Ketersediaan reagen

6.

Proses:

a. Evaluasi Program
Berkala

Definisi Operasional/Batasan
Ketersediaan reagen disesuaikan dengan jenis pelayanan yang
diberikan, berpedoman pada standar di Permenkes No. 37 tahun
2012.

Evaluasi program yang dilakukan berkala setiap bulan, melalui


lokakarya mini.
Dokumen pembuktian:
Notulen lokakarya mini

25

Pencatatan & pelaporan pasien dilakukan berkesinambungan.


b. Pencatatan dan
pelaporan

7.

Jenis pemeriksaan
laboratrium yang dilakukan

Dokumen untuk membantu penelusuran:


Buku register laboratorium
Jenis pemeriksaan yang mampu dilakukan di
laboratorium
Puskesmas, disesuaikan dengan standar di Permenkes No. 37 tahun
2012

VII. UPAYA PENILAIAN MUTU


No.

1.

Parameter
Penilaian
kepuasan
pelanggan

Definisi Operasional/Batasan
Penilaian terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan terhadap pelayanan
yang diberikan. Penilaian dilaksanakan dengan metode kotak saran dan
pengaduan, dan atau survei harapan pelanggan.
Bukti dokumen telusur:

26

2.

Upaya Kendali
mutu

Kotak saran & pengaduan, atau


Survei Kepuasan Pelanggan
Dokumen tindak lanjut kotak saran & pengaduan, atau
Dokumen tindak lanjut Survei Kepuasan Pelanggan
Upaya untuk menjaga kesesuaian terhadap standar yang telah ditentukan,
baik input, proses, maupun output, dan telah memiliki sistem berkelanjutan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Bukti dokumen telusur:
Dokumen kendali mutu Puskesmas, baik berupa sertifikat ISO dan atau
akreditasi Puskesmas

27

VIII.PENGEMBANGAN, INOVASI DAN


PENGHARGAAN YANG PERNAH
DITERIMA
A. PENGEMBANGAN
No

1.

Parameter

Definisi Operasional/Batasan

Pengembangan

Upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas berdasarkan


permasalahan dan kebutuhan serta sumber daya yang ada diwilayah
kerja Puskesmas
Kriteria Penilaian : cukup jelas

B. INOVASI

1.

2.

3.

C.
No

Masalah kesehatan di
wilayah kerja
Puskesmas
Hambatan Pencapaian
tujuan

Cukup Jelas

Jenis inovasi

Suatu upaya terobosan yang diciptakan Tim Puskesmas memakai metoda


baru untuk mempercepat pencapaian tujuan awal.

Hambatan yang ditemui dari pelaksanaan upaya rutin baik wajib maupun
pengembangan sehingga tujuan awal tidak tercapai.

PENGHARGAAN
Parameter

Definisi Operasional/Batasan

Nama Penghargaan

Penghargaan yang diterima institusi dalam 2 tahun terakhir

2.

Kategori

Tingkat penghargaan yang diperoleh:


Internasional
Nasional
Provinsi
Kabupaten/Kota

3.

Pemberi Penghargaan

Cukup Jelas

4.

Tahun Penerimaan

Cukup Jelas

1.

--------------- TERIMA KASIH ---------------

28

Anda mungkin juga menyukai