REPUBLIK INDONESIA
Parameter
1.
Nama Puskesmas
2.
Kode Puskesmas
Alamat Puskesmas
3.
a. Nomor telepon
b. Nomor Fax
c. Alamat email dan
website
Definisi Operasional/Batasan
Nama Puskesmas sesuai yang tercantum dalam SK Penetapan
Bupati/Walikota dan registrasi di Pusdatin Kemenkes RI
Nomor registrasi yang dikeluarkan oleh Pusdatin Kemenkes RI yang terdiri
dari 11 digit.
Digit 1 (P) : Jenis Fasilitas kesehatan (Puskesmas)
Digit 2 3 : Kode Provinsi dari Kemendagri
Digit 4 5 : Kode Kabupaten/Kota dari Kemendagri
Digit 6 8 : Kode Kecamatan dari Kemendagri
Digit 9
: Jenis Puskesmas : 1) Perawatan
2) Non Perawatan
Digit 1011 : Nomor urut Puskesmas di Kecamatan
Nama jalan dan/atau nama kampung dan/atau nomor RT dan nomor
RW dimana bangunan Puskesmas berdiri.
Desa/Kelurahan dimana bangunan Puskesmas berdiri.
Nomor telpon Puskesmas yang aktif digunakan
Nomor faksimile Puskesmas yang aktif digunakan
Alamat email dan website Puskesmas yang aktif digunakan (bila ada)
Kepala Puskesmas:
4.
5.
a. Nama
b. HP
Kategori Penilaian
Nama Kepala Puskesmas yang aktif saat ini, lengkap dengan gelar
Nomor HP Kepala Puskesmas yang aktif digunakan
Kategori wilayah Puskesmas yang diusulkan untuk penilaian Puskesmas
Berprestasi. Terdapat tiga kategori, (1). Puskesmas Perkotaan, (2).
Puskesmas Pedesaan, dan (3). Puskesmas Terpencil/Sangat Terpencil,
sesuai surat pernyataan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(untuk kategori 1, 2) dan SK Bupati/Walikota untuk kategori 3.
No.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Puskesmas Perkotaan
Mengacu pada Pengantar Kesehatan Perkotaan (Binkesmas, 2005):
1. Kawasan perkotaan menurut UU No. 32 Tahun 2004 adalah
kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
social dan kegiatan ekonomi.
2. Kawasan perkotaan memiliki beberapa permasalahan yang meliputi
beberapa aspek, yakni:
a) Aspek Kependudukan
b) Aspek Lingkungan
c) Aspek Sosial Politik
d) Aspek Sosial Ekonomi
e) Aspek Budaya
f) Aspek Teknologi Informasi
g) Aspek Kesehatan
3. Puskesmas wilayah perkotaan adalah Puskesmas yang berada di
kawasan perkotaan (khususnya yang terletak di Kecamatan dimana
Ibu kota Provinsi, Ibukota Kabupaten/Kota berada), dimana upaya
kesehatan perkotaan dilakukan dengan pendekatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat perkotaan yang disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan masing-masing lapisan masyarakat
tersebut.
Puskesmas Perdesaan
Mengacu pada Kriteria Desa yang tercantum dalam PP No. 72/2005
dan Permendagri No. 28/2006:
1. Perdesaan adalah suatu kawasan dengan karakteristik, antara lain:
a) sosial budaya masyarakatnya masih memegang kuat adat
istiadat, tidak bersifat individual/ kekerabatan masih tinggi
b) potensi ekonomi utama berupa kegiatan budidaya pertanian
atau perkebunan, ditandai dengan lahan pertanian atau
perkebunan
2. Puskesmas wilayah perdesaan adalah Puskesmas yang berada di
kawasan perdesaan.
Puskesmas Terpencil/Sangat Terpencil
Mengacu pada Permenkes No. 6/2013 tentang Kriteria Faskyankes
Terpencil, Sangat Terpencil dan Fasyankes yang Tidak Diminati,
meliputi :
1. Persyaratan letak geografis
2. Persyaratan akses transportasi
3. Persyaratan sosial ekonomi
(Dibuktikan dengan SK Bupati/ Walikota)
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Jenis Puskesmas sesuai penetapan SK Bupati/Walikota terakhir, berupa
perawatan atau non perawatan
Lokasi dimana Puskesmas berada apakah di ibu kota Provinsi, ibu kota
Kab/Kota atau lokasi lainnya
Sesuai dengan SK Pemda setempat. Perbatasan jika wilayah kerja
Puskesmas mencakup daerah perbatasan dengan negara lain
1.
Jenis Puskesmas
2.
Letak Puskesmas
3.
Topografi Wilayah
4.
5.
6.
c. Jumlah RW (sejenis)
Demografi Puskesmas:
a. Jumlah penduduk
Ketenagaan Puskesmas:
a. Dokter
b. Dokter Gigi
c. Bidan
No.
Parameter
d. Perawat
e. Perawat Gigi
f. Sanitarian
g. Tenaga Gizi
h. Analis Kesehatan
i. Tenaga Farmasi
j. Tenaga Promkes
k. Nakes Lainnya
l. Non Nakes
m. Total
7.
Definisi Operasional/Batasan
Jumlah perawat yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan terakhir
(S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri Sipil/PNS,
Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi bekerja
(Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah perawat gigi yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah sanitarian yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan terakhir
(S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri Sipil/PNS,
Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi bekerja
(Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah tenaga gizi yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah analis kesehatan yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah tenaga farmasi yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah tenaga promkes yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah nakes lainnya yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah tenaga non nakes yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jumlah seluruh tenaga yang ada di Puskesmas berdasarkan pendidikan
terakhir (S2/ S1/ D3/ D1/ SMK), status kepegawaiannya (Pegawai Negeri
Sipil/PNS, Pegawai Tidak Tetap/PTT, Tenaga Sukarela/TS) dan lokasi
bekerja (Puskesmas induk/ Pustu/ Poskesdes/Polindes/UKBM lainnya)
Jejaring Puskesmas:
Jumlah Puskesmas Pembantu yang ada di wilayah
kerja Puskesmas
Jumlah Puskesmas Keliling roda 4 yang dimiliki
Puskesmas
Jumlah Puskesmas Keliling Perairan yang dimiliki
Puskesmas
a. Jumlah Pustu
b. Jumlah Pusling R4
c. Jumlah Pusling Perairan (Perahu)
No.
8.
9.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Rumah Dinas:
a. Rumah Dinas Dokter
Jumlah rumah
Puskesmas
yang
dimiliki
b. Roda 4 (Ambulans)
c. Tersedia angkutan umum untuk
akses ke Puskesmas
Ketersediaan Air Bersih:
a. Sepanjang tahun
11.
paramedis
Kendaraan Transportasi:
a. Roda 2 (Motor/Sepeda)
10.
dinas
Ketersediaan Listrik:
a. Tersedia 24 jam
PERENCANAAN
Parameter
1.
2.
3.
Definisi Operasional/Batasan
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang
terdiri dari :
Dokumen SK pembentukan Puskesmas yang
ditandatangani oleh Bupati/Walikota pada saat
pendirian Puskesmas
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang
terdiri dari :
Dokumen visi Puskesmas
Dokumen misi Puskesmas
Dokumen tujuan Puskesmas
Dokumen tata nilai Puskesmas
Dokumen fungsi Puskesmas
Penyusunan kelembagaan & struktur organisasi
dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota, dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah. Pola struktur organisasi
Puskesmas yang dapat digunakan sebagai acuan,
tercantum dalam Permenkes No. 128 tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang
terdiri dari:
5.
B.
6.
No.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Adanya pendelegasien wewenang dari pimpinan
kepada staf Puskesmas apabila meninggalkan tugas,
yang dibuktikan dalam bentuk surat tugas.
7.
8.
9.
10.
No.
C.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
1.
2.
1.
2.
Rancangan manajemen
promosi kesehatan
Definisi Operasional/Batasan
Rancangan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dalam 1 tahun
terdiri dari jadwal kegiatan, SDM pelaksana, anggaran yang
dibutuhkan dan laporan pelaksanaan.
Kriteria Dokumen Lengkap adalah dokumen yang terdiri dari :
Dokumen jadwal kegiatan setahun
Dokumen laporan kegiatan Promkes
Kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas kesehatan
Puskesmas kepada keluarga dengan masalah kesehatan, sebagai
tindak lanjut upaya kesehatan dalam gedung Puskesmas, dengan
tujuan untuk membantu proses pemecahan masalah kesehatan di
tingkat keluarga.
Masalah kesehatan yang dimaksud adalah suatu masalah/keadaan
yang memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan, kegagalan
dalam mencapai potensi kesehatan, dan atau kegagalan yang
menuntut penyesuaian diri keluarga. Contoh: penyakit keturunan
(DM, Asma), keluarga dengan penyakit menular (TBC, Kusta),
penyakit yang diakibatkan dampak lingkungan, dsb.
Target keluarga yang dikunjungi ditentukan berdasarkan jumlah
pasien yang berobat ke Puskesmas yang memerlukan follow up
berupa kunjungan rumah.
3.
No.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan persalinan yang ditolong oleh nakes
kepada masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Dokumen pelaksanaan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan menimbang balita kepada masyarakat
secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Dokumen pelaksanaan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan penggunaan jamban sehat kepada
masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan mencuci tangan dengan air bersih dan
memakai sabun kepada masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan pemberantasan jentik kepada
masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan makan sayur dan buah kepada
masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan aktifitas fisik kepada masyarakat secara
massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
10
No.
11.
12.
B.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun terkait dengan merokok dalam rumah kepada
masyarakat secara massal.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
Jumlah kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan dalam kurun
waktu 1 tahun dengan mengumpulkan kelompok masyarakat peduli
kesehatan seperti jumantik, kader posyandu, SBH, TOGA, TOMA,
UKS, dll.
Dokumen untuk penelusuran berupa:
Surat tugas
Laporan
KESEHATAN LINGKUNGAN
1.
Standar Pelayanan
Operasional
2.
3.
Proses :
a. Rencana Kegiatan
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
C.
1.
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
11
No.
2.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Indikator Kinerja:
Jumlah balita 659 bulan yang mendapat kapsul Vit. A dibagi dengan
jumlah seluruh balita 659 bulan yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
a. Persentase Balita 6-59
bulan mendapat kapsul
Vit. A dosis tinggi
f. Persentase balita
ditimbang berat
badannya D/S
12
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
1.
2.
PWS-KIA
3.
4.
PWS Imunisasi
5.
Monitoring Pencapaian
Kinerja Terpadu
6.
7.
Cukup Jelas
13
UPAYA WAJIB
1.
Promosi Kesehatan
No.
Parameter
1.
Pelaksanaan Konseling
interpersonal pada pasien
di setiap kegiatan yang ada
di Puskesmas
2.
Definisi Operasional/Batasan
Jumlah pelaksanaan konseling interpersonal, direkap oleh Petugas
Promkes dari jumlah kegiatan konseling yang dilakukan untuk semua
upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dokumen untuk pembuktian:
Dokumen Pencatatan & Pelaporan
Kesehatan Lingkungan
1.
Cukup Jelas
2.
SPO Kesling
Cukup Jelas
3.
1.
2.
Ruangan:
Klinik Gizi : Klinik/ ruangan yang dilengkapi dengan sarana
pelayanan gizi (peralatan antropometri/ antropometri kit), media/
perlengkapan konseling (konseling kit).
a. Klinik Gizi dan laktasi
dan luasnya
3.
Cukup Jelas
Peralatan Klinik Gizi: Peralatan Antropometri dan media/ peralatan
konseling.
14
No.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Peralatan Klinik Laktasi: Peralatan dan media untuk konseling
menyusui.
Dokumen untuk membantu penilaian:
Kartu inventaris barang
4.
Proses:
Puskesmas melaksanakan perencanaan kegiatan gizi.
a. Rencana Kegiatan
b. Evaluasi program
berkala
c. Pencatatan dan
pelaporan
Dokumen pembuktian:
Rencana Tahunan Kegiatan Gizi.
Penilaian/ analisis pencapaian kegiatan gizi dalam jangka waktu
tertentu (3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun) sebagai bahan tindak lanjut
kegiatan gizi selanjutnya.
Dokumen pembuktian:
Laporan hasil evaluasi berkala
Pencatatan dan pelaporan untuk masing-masing kegiatan gizi,
termasuk inovasi untuk penanganan gizi buruk dan gizi kurang, baik
laporan bulanan, triwulan, semester maupun tahunan.
Dokumen pembuktian:
Form RR Gizi
4.
1.
b. SPO poli KB
2.
Ruangan:
Luas min 12 m2, lantai ubin/keramik, cat dinding terang bisa dicuci,
ruangan bersih, pencahayaan terang, ventilasi baik min 1/3 luas
lantai.
a. Poli KIA- KB
15
No.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Yang dimaksud ruangan dengan ventilasi baik adalah ruangan yang
memungkinkan terjadinya pertukaran udara dari dalam ke luar
ruangan. Pertukaran udara yang disarankan adalah 12 s.d 15 kali per
jam (Air Change Per Hour 12 s.d 15 times).
Sumber: Permenkes 37 tahun 2012
Ruangan ini khusus untuk Puskesmas Perawatan, untuk Puskesmas
Non Perawatan lanjut ke nomor selanjutnya. Luas min 12 m2, lantai
ubin/keramik, cat dinding terang bisa dicuci, ruangan bersih,
pencahayaan terang, ventilasi baik min 1/3 luas lantai.
Yang dimaksud ruangan bersih adalah dinding, lantai, dan prasarana
di dalam ruangan tidak berdebu dan tidak bernoda. Ruangan
memiliki tempat sampah yang bersih, tertutup, terpisah antara
sampah medis & non medis.
b. Ruang Bersalin
3.
Cukup Jelas
16
No.
4.
5.
6.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Ruang Bersalin
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Ruang Bersalin
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Proses:
Perencanaan kegiatan KIA yang akan dilaksanakan 1 tahun ke
depan.
a. Rencana kegiatan
terkait KIA
b. Pemetaan sasaran
KIA
c. Pencatatan pelaporan
KIA
17
No.
7.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
a. Cakupan K1
b. Cakupan K4
c. Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani (Puskesmas
Mampu Poned)
d. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan (dokter,
bidan, perawat terlatih
dalam pertolongan
persalinan )
18
No.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Dokumen dalam membantu penelusuran berupa:
Grafik pencapaian
Rekap laporan hasil pencapaian
Buku register
Buku rujukan kohort ibu
Kartu pasien (K4, Bumil risti yang ditangani, persalinan oleh
nakes, kunjungan nifas)
Media penyuluhan
8.
a. Cakupan Kunjungan
Neonatal KN-1
yang
ditangani,
b. Cakupan Pelayanan
Neonatal (KN
Lengkap)
19
yang
ditangani,
No.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitif
oleh nakes kompeten di fasyankes dasar dan rujukan.
c.
Cakupan neonatal
dengan komplikasi
yang ditangani
d. Cakupan Kunjungan
Bayi
e. Cakupan pelayanan
anak balita sakit
dengan MTBS
No.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Form MTBS
Kartu Nasehat Ibu
Form DDTK (KN,
20
Neonatal
komplikasi
yang
ditangani,
9.
a. Cakupan peserta
Keluarga Berencana
aktif
5.
1.
2.
SPO
Peralatan
Dokumen pembuktian:
Dokumen SPO
Peralatan dikatakan lengkap sesuai standar bila memiliki:
Kit imunisasi, sesuai Pedoman Peralatan Kesehatan
Puskesmas.
Lemari es buka atas
Thermometer
Alat pemantau suhu
di
Parameter
Proses:
b. Evaluasi Program
berkala
4.
Definisi Operasional/Batasan
Cold Chain & grafik suhu dalam 1 bulan terakhir sesuai standar yang
tercantum dalam Kepmenkes 1059 tahun 2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi (2-8 C).
Dokumen untuk membantu penelusuran:
Grafik suhu
Evaluasi program yang dilakukan berkala setiap bulan, melalui
lokakarya mini.
Dokumen pembuktian:
Notulen lokakarya mini
Cukup Jelas
21
(UCI)
b. Imunisasi lengkap
pada bayi usia <1
tahun (BCG 1 kali,
DPT-HB 3 kali, Polio 4
kali, campak 1kali)
c.
HB 0 - 7 hari
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Persentase Balita terduga pneumonia yang datang ke Puskesmas
dan jaringannya dan dilakukan pemeriksaan.
d. Cakupan Pemeriksaan
Balita Terduga
Pneumonia
e. Puskesmas yang
mempunyai sarana
rehidrasi oral aktif
f.
Penemuan kasus TB
g. Persentase Pasien TB
yang menyelesaikan
pengobatan
No.
6.
1.
2.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Pengobatan
Tersedia SPO
Rujukan Balik
22
7.
1.
Tersedia SPO
2.
3.
Ruangan:
Gawat darurat
4.
Ruangan tindakan
Pengelolaan Limbah
5.
No.
6.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Obat-obatan:
Ketersediaan obat emergensi sesuai standar.
a. Obat emergensi
7.
Proses:
Ketersediaan rekam medis, yang terisi lengkap.
a. Rekam medis
23
c.
8.
Dokumen pembuktian:
Dokumen jadwal jaga
Evaluasi program yang dilakukan berkala setiap bulan, melalui
lokakarya mini.
Program evaluasi
berkala
Dokumen pembuktian:
Notulen lokakarya mini
a. Angka kematian di
Instalasi Gawat
Darurat Puskesmas
UPAYA PENUNJANG
1.
1.
SPO:
Tersedia SPO pengelolaan obat di Puskesmas.
a. SPO Pengelolaan
Obat
b. SPO Pelayanan
Farmasi Klinik
No.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
2.
SPO Konseling
SPO Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Ruangan:
a. Kamar Obat
b. Gudang Obat
24
c.
3.
Tenaga Pengelola
Proses:
a. Evaluasi Program
Berkala
4.
Cukup Jelas
Indikator Kinerja:
Obat di Puskesmas tersedia untuk digunakan, dengan jenis, jumlah,
dan waktu yang tepat, dan mutu terjamin (tidak kadaluwarsa) dan
atau tidak rusak
a. Ketersediaan Obat
2.
Upaya Laboratorium
1.
SOP
Cukup Jelas
2.
Ruangan :
a. Kondisi dan luasnya
b. Pengelolaan Limbah
c.
Tersedianya air
mengalir
3.
Tenaga
4.
No.
Cukup jelas
Parameter
5.
Ketersediaan reagen
6.
Proses:
a. Evaluasi Program
Berkala
Definisi Operasional/Batasan
Ketersediaan reagen disesuaikan dengan jenis pelayanan yang
diberikan, berpedoman pada standar di Permenkes No. 37 tahun
2012.
25
7.
Jenis pemeriksaan
laboratrium yang dilakukan
1.
Parameter
Penilaian
kepuasan
pelanggan
Definisi Operasional/Batasan
Penilaian terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan terhadap pelayanan
yang diberikan. Penilaian dilaksanakan dengan metode kotak saran dan
pengaduan, dan atau survei harapan pelanggan.
Bukti dokumen telusur:
26
2.
Upaya Kendali
mutu
27
1.
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Pengembangan
B. INOVASI
1.
2.
3.
C.
No
Masalah kesehatan di
wilayah kerja
Puskesmas
Hambatan Pencapaian
tujuan
Cukup Jelas
Jenis inovasi
Hambatan yang ditemui dari pelaksanaan upaya rutin baik wajib maupun
pengembangan sehingga tujuan awal tidak tercapai.
PENGHARGAAN
Parameter
Definisi Operasional/Batasan
Nama Penghargaan
2.
Kategori
3.
Pemberi Penghargaan
Cukup Jelas
4.
Tahun Penerimaan
Cukup Jelas
1.
28