Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KULIAH KEANEKARAGAMAN HAYATI

PENCEMARAN SUNGAI DAN LAUT

OLEH KELOMPOK 5 :
1.FAUZAL FAJRI
2.INDRA SANGGA
3.LUIS OSARIO
4.NIKMAH MARDHA SARI

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Pencemaran
Sungai dan Laut walaupun masih banyak kekurangannya.
Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Keanekaragaman Hayati sebagai ajang
latihan untuk membuat makalah pada masa mendatang.
Harapan kami,, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya yang berhubungan dengan pencemaran sungai dan
laut

April, 2015
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI .

ii

BAB I PENDAHULUAN .

A. Latar Belakang ..
B. Permasalahan ..
A.1 Rumusan Masalah ..
A.2 Batasan Masalah .
C. Tujuan Pembahasan ..
D. Manfaat Pembahasan

1
2
2
2
2
3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..

BAB III PEMBAHASAN ..

BAB IV KESIMPULAN .

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seperti yang dimuat dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alenia 4
memajukan kesejahteraan umum. Dari pernyataan ini mengandung maksud
bahwa rakyat Indonesia di harapkan hidup dalam kondisi sejahtera. Untuk mencapai
hidup sejahtera diperlukan lingkungan hidup yang sehat. Lingkungan hidup yang
sehat bisa terwujud salah satunya bila air sungai dan laut kita bersih dan sehat,
sehingga

kita

dapat

memanfaatkan

air

sungai

dan

laut

tersebut

untuk

mensejahterakan kehidupan secara luas.


Ada banyak sungai dan laut di Indonesia kini dalam kondisi rusak dan tercemar.
Jika diibaratkan orang sakit, kondisi sungai dan laut sudah sangat buruk. Menurut
hasil pengamatan penulis terhadap sungai dan laut yang ada di sekitar tempat
tinggal, sungai dan laut sudah mulai tercemar oleh sampah-sampah domestic dan
pertanian yang dibuang penduduk tanpa melalui proses pengolahan. Sampahsampah tersebut menghambat aliran sungai dan laut bahkan ketika hujan lebat air
sempat meluap sehingga mengalir malalui jalan raya dan sebagian menggenangi
halaman rumah penduduk. Selain itu, air buangan dari pertanian yang tercampur
oleh pupuk, pestisida dan lain-lain membuat warna air menjadi kecoklatan dan
mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
Kesadaran penduduk akan pentingnya sungai dan laut merupakan salah satu hal
yang penting, karena dengan kesadaran tersebut masyarakat dapat menjaga dan
melestarikan sungai dan laut tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga sungai
dan laut di Indonesia menjadi terawat dan terjaga kelestariannya yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk mensejahterakan kehidupannya.
Dengan memperhatikan ulasan uraian yang ada diatas, makalah ini berjudul
Pencemaran Sungai dan Laut

B. Permasalahan

1. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pengertian pencemaran sungai dan laut ?
b. Apa penyebab pencemaran sungai dan laut ?
c. Apa dampak pencemaran sungai dan laut ?
d. Bagaimana cara mencegah pencemaran sungai dan laut ?
2. Batasan Masalah
a. Pengertian pencemaran sungai dan laut
b. Penyebab pencemaran sungai dan laut
c. Dampak pencemaran sungai dan laut
d. Cara mencegah pencemaran sungai dan laut

C. Tujuan Pembahasan
1. Tujuan Umum
Penulis ingin mengajak pembaca agar senantiasa menjaga dan melestarikan
air sungai
2. Tujuan Khusus
Penulis ingin mengetahui :
a. Pengertian pencemaran sungai dan laut
b. Penyebab pencemaran sungai dan laut
c. Dampak pencemaran sungai dan laut
d. Cara mencegah pencemaran sungai dan laut

D. Manfaat Pembahasan
Manfaat yang dapat diperoleh oleh penulis melalui makalah ini yaitu dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat makalah berikutnya,
sehingga dalam penyusunan makalah yang akan datang hal-hal yang sudah baik
di ditingkatkan dan yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan
penulis mengenai pencemaran sungai dan laut

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pencemaran
penampungan

air

adalah

air seperti

suatu

perubahan

keadaan

danau, sungai, lautan dan air

di

suatu

tanah akibat

tempat
aktivitas

manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus

kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.
Walaupun femomena alam seperti gunung berapi,badai , gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap
sebagai pencemaran.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi
dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional
hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah
penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas
kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India
tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit
diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga
tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air
minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di
negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah
polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika
Serikat, 45% dari mil sungai dinilai, 47% dari danau hektare dinilai, dan 32% dari
teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik
dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas
penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan,
alga,kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar
dalam kualitas air dan status ekologi air.

BAB III
PEMBAHASAN
Air layak disebut sebagai sumber kehidupan. Selain memenuhi kebutuhan dasar
untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, air merupakan sumberdaya
vital bagi tersedianya energi yang menyokong setiap lini pembangunan. Kekurangan air
dan energi akan mengarahkahn manusia pada kemunduran. Sangat disayangkan telah
terjadi banyak pencemaran air yang terjadi karena kegiatan kehidupan yang tidak
bertanggung jawab seperti membuang sampah organik dan anorganik, limbah rumah

tangga dan B3, limbah air rumah tangga ke sungai dan laut tanpa pengelolaan air yang
tepat. Hal ini menyebakan Indonesia mengalami krisis air bersih. sangat disayangkan
Indonesia adalah Negara maritime yang wilayah perairannya sangat luas.
Rusaknya ekosistem sungai seperti pendangkalan sungai, matinya hewan dan
tumbuhan umum sungai, pencemaran udara disekitar sungai pun bisa terjadi karena
penumpukan sampah organik yang membusuk, pencemaran oleh mikroba dan
menimbulkan banyak penyakit, sehingga akan meminbulkan bencana alam misalnya
banjir dan wabah muntaber di musim penghujan. Rusaknya ekosistem laut seperti
rusaknya terumbu karang, matinya hewan laut dan yang paling dikhawatirkan adalah
ikan-ikan

yang

umumnya

dikonsumsi

menjadi

tidak

layak

konsumsi

karena

mengandung logam berat. Hal ini pun akan menimbulkan bencana keracunan masal
masyarakat, menurunya pendapatan wisata, menurunya pendapatan nelayan Beberapa
fakta kondisi air ( Kompas, dikutip dari WHO, Water Organization, The United Nations
World Water Development Report) :
1. Lebih dari 80% pembuanagan sampah di negara berkembang tidak dikelola
dengan baik, mencemari sungai, danau, dan daerah0daerah lain yang lebih
luas.
2. Meskipun sejumlah Negara mempunyai perkembanagn dari segi ekonomi, polusi
air meningkat secara global.
3. Dari pertambahan penduduk perkotaan, di banyak negara yang mencapai 60 juta
orang per tahun, kebanyakan tinggal di pemukiman kumuh dan tidak mempunyai
fasilitas sanitasi yang baik.
4. Sebanyak 780 juta orang di dunia atai 1 banding 9 orang mengalami kesulitan
mengakses air bersih.
5. Kualitas air yang buruk dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit seperti
kolera, tifus, disentri, dari gangguan kesehatan lain akibat konsumsi air yang
buruk. Kekurangan air juga bisa memicu sejumlah penyakit seperti trakoma,
infeksi-infeksi, dan tifus.

Pemeliharaan air bersih dapat dilakukan dengan tindakan langsung baik yang
dikelola oleh pemerintah maupun individu, yang dilindungi dengan adanya peraturanperaturan daerah maupun undang-undang yang berlaku. Contoh tindakan yang dapat
dilakukan adalah mengurangi pemakaiaan plastik, mengolah limbah terlebih dahulu
sehingga aman dibuang ke lingkungan, membuang dan memisahkan sampah organik,
anorganik dan B3 pada tempaynya, membuat MCK yang rapih dan higenis, mengolah
limbah organik sebagi pupuk kompos, penanaman pohon bakau di pesisir pantai untuk
menghindari abrasi dan mengeliminasi limbah di laut, pemberian informasi serta
penyuluhan tentang pentingnya menjaga lingkungan air dan pengelolaan air bersih,
serta melakukan kegiatan seperti program 3P dari molto yaitu:
1. Pengurangan pemakaian air (Reduce)
A. Menutup keran saat menggosok gigi.
B. Menghindari pembilasan cucian berulang-ulang.
C. Menggunakan sisa air minum untuk tanaman atau mencuci.
2. Pemakaian ulang (Reuse)
A. Air bekas pencucian pakaian digunakan untuk mengepel lantai atau mebersihkan
kamar mandi dan kloset.
B. Menggunakan sisa air cucian beras untuk menyiram tanaman.
3. Pelestarian air (Recovery)
A. Menciptakan lubang biopori di area sekitar rumah.
B. Membuat sumur resapan.
C. Menampung air hujan dalam suatu wadah untuk menyiram tanaman saat musim
kemarau.
D. menanam pepohonan dan tumbuhan lain dapat membantu menyimpan
cadangan air.
Adapun undang-undang (UU) tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yaitu UU no 32 tahun 2009 Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut limbah B3, adalah
sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Pasal 69 ayat 1F Setiap
orang dilarang membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup. Dengan

adanya kesadaran masyarakat serta program-program pemerintah maupun perusahan


lain akan menciptakan lingkungan perairan yang bersih, aman, dan sehat.

BAB IV
KESIMPULAN
Dari uraian diatas penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Pencemaran air sungai dan laut adalah masuk atau dimasukkannya sesuatu yang
dapat merubah tatanan (komposisi) air kedalam aliran sungai dan laut.
2. Pencemaran air sungai dan laut di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh
perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab.
3. Pencemaran air sungai dan laut di Indonesia membawa banyak dampak buruk yang
dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup.
4. Secara garis besar cara mencegah pencemaran air sungai dan laut di Indonesia
adalah menyadarkan masyarakat itu sendiri akan pentingnya air sungai dan laut

bagi makhluk hidup serta dampak buruk yang ditimbulkan jika air sungai dan laut
tercemar. Sehingga mereka mau menjaga dan merawat aliran sungai dan laut
dengan penuh kesadaran.

DAFTAR PUSTAKA
Kompas. Lingkungan & Kesehatan. Wewenang ke Daerah Beresiko. 8 Februari 2014.
Halaman 13.
Kompas. Lingkungan & Kesehatan. Sampah Tak Terkelola. 22 Februari 2014. Halaman
13.
Kompas. Inspiratorial Hari Air. Krisis Air di Depan Mata Kita. 22 Maret 2014. Halaman
33.
Kompas. Inspiratorial Hari Air. Pengelolaan Baik, Air Terjaga. 22 Maret 2014. Halaman
34.
Kompas. Inspiratorial Hari Air. Air Bersih Semakin Langka. 22 Maret 2014. Halaman 35.

Kompas. Mengolah Limbah demi Merawat Laut. 25 Februari 2015. Halaman 26


Kompas. Karawang Aktifkan Patroli Air di Citarum. 20 Februari 2015. Halaman 24
United States Environmental Protection Agency (EPA). Washington, DC. "The National
Water Quality Inventory: Report to Congress for the 2002 Reporting Cycle A
Profile." October 2007

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai