Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak
dan tablet kempa.
Sebagian tablet dibuat dengan cara pengempaan dan merupakan bentuk sediaan
yang paling banyak digunakan. Tablet kempa dibuat dengan dengan memberikan
tekanan tinggi pada serbuk atau granul mengunakan cetakan baja. Tablet dapat
dibuat berbagai ukuran, bentuk dan penandaan permukaan tergantung pada desain
cetakan. Tablet berbentuk kapsul umumnya disebut kaplet. Bolus adalah tablet besar
digunakan untuk obat hewan, umumnya untuk hewan besar.
Tablet cetak dibuat dengan menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah
kedalam lubang cetakan . kepadatan tablet tergantung pada ikatan kristal yang
terbentuk selama proses pengeringan selenjutnya tidak tergantung pada kekuatan
tekanan yang diberikan.
Tablet tritural merupakan tablet cetak atau kempa berbentuk kecil, umumnya
silindris, digunakan untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan
obat. Jenis tablet ini sekarang sudah jarang digunakan. Tablet hipodermik adalah
tablet cetak yang dibuat dari bahan yang mudah melarut atau melarut sempurna
dalam air, dulu umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi hipodermik.
Diberikan secara oral atau jika diperlukan ketersediaan obat yang cepat seperti
halnya pada tablet nitrogliserin, diberikan secara sublingual.
Tablet bukal digunakan dengan cara meletakan tablet di antara pipi dan gusi dan
tablet sublingual digunakan dengan cara meletakan di bawah lidah,
Compressi
Tablet
Farmakope III
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaan rata tau cembung,
mengandung satu satu jenis bahan obat atau lebih atau tanpa zat
tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau
zat lain yang cocok.
Tablet bersalut adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang
cocok untuk maksud dan tujuan tertentu.
Tablet bersalut gula, disingkat tablet salut gula adalah tablet yang disalut
dengan larutan gula atau zat lain yang cocok dengan atau tanpa zat
warna.
Tablet bersalut kempa adalah tablet yang di salut kempa cetak dengan
massa granulat yang terdiri dari laktosat, kalsium fostat atau zat lain
yang cocok.
Tablet bersalut selaput adalah tablet yang disalut dengan lapisan yang
dimuat dengan cara pengendapan zat pelarut dari pelarut yang cocok.
Lapisan selaput umumnya tidak lebih dari 10% berat tablet.
Tablet bersalut enterik adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut
yang relatif tidak larut dalam asam lambung, tetapi larut dan hancur
dalam lingkungan basa usus halus.
Syarat tablet, kecuali dinyatakan lain, tablet harus memenuhi syarat
berikut :
dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya mentimpang dari bobot rataratanya lebiah besar dari harga kolom A, dan tidak satu tabletpun
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang
ditetapkan kolom B.
Bobot rata-rata
25 mg
15%
30%
26 mg 150 mg
10%
20%
151 mg 500 mg
7,5%
15%
> 500 mg
5%
10%
Waktu hancur tablet tidak bersalut enterik; Alat tabung gelas panjang 80
mm samapi 100 mm, diameter dalam 28 mm, diameter luar 30 mm
hingga 31 mm, ujung bawah dilengkapi kasa kawat tahan karat, lubang
sesuai dengan pengayak nomor 4, berbentuk keranjang.
Keranjang disisipkan searah di tengah-tangah tabung kaca diameter 45
mm, dicelupkan ke dalam air bersuhu antara 36 C dan 38 C sebanyak
1000 ml, sedalam tidak kurang dari 15 cm sehingga dapat dinaik
turunkan dengan teratur. Kedudukan kawaw kasa pada posisi tertinggi
tepat di atas permukaan air dan kedudukan terendah mulut keranjang
tepat dibawah permukaan air.
Cara: masukan 5 tablet kedalam keranjang, turun-naikkan keranjang
secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada
bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecuali fragmen yang berasal
dari zat penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk
menghancurkan kelima tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak
bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan
bersalut selaput.
1.
2.
3.
4.
5.
Konsentrasi (%)
5-20
5-15
5-10
5-15
5-10
2-8
2-8
0,5-5
0,5-5
5-10
Bahan-bahan
tersebut
tidak
hanya
berfungsi
sebagai
disintegrant/penghancur tetapi juga memiliki beberapa fungsi lainnya,
seperti sebagai pengisi, pengikat dan sebagainya. Dan dibawah ini akan
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
lagi diatas kasa atau screen. Tablet yang baik memiliki waktu hancur kurang dari 15
menit.
Waktu hancur tablet yang terlalu lama dapat disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu :
Kekerasan tablet berlebih
Terlalu banyak lubrikan, menyebabkan waterproofing (bersifat hidrofob)
Formula tanpa atau kurang zat penghancur
Ketiga faktor tersebut dapat diatasi dengan cara :
Kurangi tekanan mesin
Kurangi jumlah lubrikan, aduk 5-10 menit saja, tambahkan surfaktan
Tambahkan zat penghancur. Misalnya : starch kering 5-10%, sodium starch
glycolat 1-8%
Selain tiga faktor diatas, waktu hancur yang terlalu lama, juga dapat
disebabkan oleh penambahan bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat
mengadsorbsi, seperti SiO2 dan aerosil (adsorben).
Etanol digunakan karena merupakan pelarut universal yang dapat melarutkan semua
senyawa organic
Kemudian ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan vacum rotary
evaporator pada suhu 700C
Alasan menggunakan pelarut etanol 96% yaitu untuk menghasilkan ekstrak yang kental
(murni) sehingga mempermudah untuk proses identifikasi.