Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anemia adalah suatu keadaan di dalam tubuh yang ditandai dengan
terjadinya defisiensi pada ukuran dan jumlah sel darah merah tidak mencukupi
untuk melakukan pertukaran oksigen. Anemia merupakan salah satu masalah di
Indonesia yang sering dijumpai pada orang dewasa dan anak, baik di klinik
maupun di lapangan. Menurut WHO, seseorang mengalami anemia bila kadar Hb
<11 g/dl pada usia kurang dari 6 tahun dan kadar Hb <12 g/dl pada usia lebih
dari 6 tahun.
Pendekatan diagnosis anemia dimulai dari anamnesis riwayat penyakit
dalam keluarga, penyakit terdahulu, dan pemeriksaan fisik untuk mengarahkan
pemilihan pemeriksaan penunjang yang tepat sesuai dengan penyakit yang
diperkirakan. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan
darah lengkap, apusan darah tepi, pengukuran MCV, MCH, MCHC, jumlah
retikulosit, bilirubin, test Coomb, jumlah leukosit, jumlah trombosit, selain itu
dilakukan aspirasi sumsum tulang atau pemeriksaan penunjang lainnya yang
lebih spesifik jika diperlukan. Untuk memudahkan diagnosis, anemia dapat
diklasifikasikan berdasarkan dari morfologi serta fisiologi.
Terapi pada anemia diberikan berdasarkan pada etiologi. Anemia sendiri
bukan merupakan diagnosis akhir tetapi merupakan gejala, sehingga terapi pada
anemia harus didasarkan pada penyebab / etiologi dari anemia yang diderita.
Pasien yang memiliki anemia berat sebaiknya diberikan transfusi darah
sementara evaluasi untuk menegakkan diagnosis dan etiologi dilakukan.

63

Anda mungkin juga menyukai