Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR DASAR ILMU TANAH

OLEH :
KELOMPOK 5
1. Ari Satria

( D1A014012 )

2. Alex Rahmadi

( D1A014017 )

3. Indriyani

( D1A014019 )

4. Tiwi Sartika ( D1A014021 )


5. Selvi Nurhidayah

(D1A014025 )

5.Nadya Oktaviana

( D1A014037 )

DOSEN PENGAMPU :Dr. Ir. Henny H, M.Si.

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
SEMPTEMBER 2015
1 | LAPORAN DDIT KELOMPOK IV

2 | LAPORAN DDIT KELOMPOK IV

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I
1

PENDAHULUAN
Judul

i
1
1

Tempat/waktu pelaksanaan

Tujuan

Metode praktikum

Tinjauan pustaka

Bahan dan alat

Cara kerja

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil praktikum

Pembahasan

21

.
1
1
.
2
1
.
3
1
.
4
1
.
5
1
.
6
1
.
7
BAB
II
2
.
1
2
.
2

3 | LAPORAN DDIT KELOMPOK IV

Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul

:
1. Pengambilan ccontoh tanah Komposit
2. Penetapan Kadar Air di Lapangan
3. Penetapan kadar air kapasitas lapang

1.2 Tempat / Waktu Pelaksanaan Praktikum:


a.Kebun Percobaan Pertanian ,22 September 2015
b.Laboraturium Ilmu Tanah, 22 September 2015
c.Laboraturium Ilmu Tanah, 06 Oktober 2015
1.3 Tujuan

:
1. Untuk Mengambil contoh tanah komposit
2. Unutk mengetahui kapasitas kadar air di lapang
3. Untuk mengetahui kadar air kapasitas lapang

4 | LAPORAN DDIT KELOMPOK IV

24
25
26
27

1.4 Metode praktikum

1. Pengambilan Tanah Komposit


2. Gravitmatrik
3. Retensi Air Tanah

1.5 Tinjauan Pustaka

a) Pengambilan Contoh Tanah Komposit


Tanah komposit merupakan contoh yang dikumpulkan dari beberapa titik
pengamatan melalui pengambilan tanah yang dicampur merata menjadi satu
contoh homogen. (Rayes, 2006)
Tanah komposit merupakan campuran dari contoh-contoh tanah yang diambil
dengan cara-cara tertentu pada kedalaman0-20 cm dan bertujuan untuk
memperkecil keragaman dari area yang diwakili. (Hidayat, 1992)
b. Penetapan Kadar Air Di Lapangan
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air
terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan
gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara
penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan
dalam oven pada suhu 1000 C 1100 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena
pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air
irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat
dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah
berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air tambahan berikutnya akan

5 | LAPORAN DDIT KELOMPOK IV

bergerak ke bawah melalui proses penggerakan air jenuh. Penggerakan air tidak
hanya terjadi secara vertikal tetapi juga horizontal. Gaya gravitasi tidak berpengaruh
terhadap penggerakan horizontal (Hakim, dkk, 1986).
Menurut Hanafiah (2007) bahwa koefisien air tanah yang merupakan
koefisien yang menunjukkan potensi ketersediaan air tanah untuk mensuplai
kebutuhan tanaman, terdiri dari:
1.

Jenuh atau retensi maksimum, yaitu kondisi di mana seluruh ruang pori tanah

terisi oleh air.


2.

Kapasitas lapang adalah kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori-pori

tanah mulai menipis,sehingga tegangan antarair-udara meningkat hingga lebih besar


dari gaya gravitasi.
3.

Koefisien layu (titik layu permanen) adalah kondisi air tanah yang

ketersediaannya sudah lebih rendah ketimbang kebutuhan tanaman untuk


aktivitas,danmempertahankan turgornya.
4.

Koefisien Higroskopis adalah kondisi di mana air tanah terikat sangat kuat

oleh gayamatrik tanah.


Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah.
Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah
bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya
lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat. Kondisi
kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: banyaknya curah hujan atau air irigasi,
kemampuan tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung
melalui tanah dan melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan organik
tanah, senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan kedalaman solum tanah
atau lapisan tanah (Madjid, 2010).
c. Penetapan Kadar Air Kapasitas Lapang
Kadar air kapasitas lapang adalah sejumlah air yang ditahan atau dipegang
tanah setelah air gravitasi turun (oleh gaya gravitasi) atau saat aliran air gravitasi nol.
Penetapan kadar air tanah kapasitas lapang dapat melalui penetapan kadar air pada pF

6 | LAPORAN DDIT KELOMPOK IV

2.54 (metode retensi air tanah) menggunakan alat yang disebut pressure plate
apparatus. Metode lain untuk penetapan kadar air tanah kapasitas lapang adalah
metode gaya berat yakni menimbang tanah yang telah diusahakan kondisi (kadar
airnya) sama seperti dalam keadaan kapasitas lapang. Data kadar air tanah kapasitas
lapang biasanya digunakan dalam menentukan jumlah air yang harus ditambahkan
dalam pemeliharaan tanaman (dalam proses penyiraman) atau dalam penetapan pori
air tersedia atau kadar air tersedia bagi tanaman.
Keadaan air pada kapasitas lapang ini adalah jumlah banyaknya kandungan air
(% vol) dalam tanah sesudah air gravitasi turun sama sekali. Tanah yang jenuh air
karena hujan lebat atau irigasi kemudian dibiarkan selama 48 jam sehingga air
gravitasi dengan bebas turun sama sekali. Pada keadaan ini tanah mengandung air
yang terbanyak bagi tanaman, yaitu pori makro terisi oleh udara dan air yang tersedia,
sedangkan pori-pori mikro diisi seluruhnya oleh air. Kandungan air ini ditahan oleh
sesuatu kekuatan sebesar pF 2,54 atau 1/3 atm (Sarief, 1986).
Banyaknya kandungan air dalam tanah berhubungan erat dengan besarnya
tegangan air dalam tanah tersebut.Besarnya tegangan air menunjukkan besarnya
tenaga yang diperlukan untuk menahan air tersebut di dalam tanah. Kandungan air
pada kapasitas lapang ditunjukkan oleh kandungan air pada tegangan air 1/3 bar,
sedang kandungan air pada titik layu permanent adalah pada tegangan 15 bar. Air
yang tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan 1/3 bar sampai 15
bar. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada
bertektur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir pada
umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat
(Hardjowigeno, 2007).
Nilai kapasitas lapang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Tekstur tanah: Kapasitas lapang pada tanah yang bertekstur halus lebih besar
daripada tanah bertekstur kasar.

7 | LAPORAN DDIT KELOMPOK IV

2. Struktur tanah: Kapasitas lapang pada tanah yang berstruktur dengan pori-pori
halus lebih besar daripada kapasitas lapang tanah yang berstruktur dengan
pori-pori kasar.
3. Bahan organik: Kapasitas lapang pada tanah yang mempunyai kandungan
bahan organik tinggi lebih besar daripada kapasitas lapang tanah yang
mempunyaikandungan bahan organik yang rendah.
4. Jenis koloid: Kapasitas lapang pada koloid humus lebih besar daripada
kapasitas lapang pada koloid liat.
5. Macam kation yang diserap tanah: Kapasitas lapang pada koloid natrium lebih
besar daripada kapasitas lapang koloid Mg dan lebih besar dari koloid Ca.
(Hasibuan, 2006).
Air bebas menurun terus sampai ke lapisa air tanah sehingga di dalam tanah
tinggal air yang tertahan oleh tanah. Tetapi tidak semua jenis tanah bisa menahan
jumlah air yang sama. Semakin halus partikel-partikel tanah semakin banyak air yang
tertahan, karena permukaan tanah halus lebih luas daripada tanah yang kasar, humus
lebih halus lagi, maka akan menahan jumlah air yang lebih banyak.Tanaman itu
menghisap air dari tanah, hanya air kapilerlah yang dihisap lebih dahulu, sehingga
lapisan air pada permukaan agregat sedikit demi sedikit akan berkurang. Lamakelamaan tanah akan mengering atau tinggal sedikit sekali, semakin kering/
sedikitnya airlapisan pada agregat itu makindipertahankan dan makin sulit dihisap
oleh tanaman. Dan inilah saat tanaman menjadi layu, karena kekuatan tanah menahan
air lebih kuat daripada daya hisap tanaman (Suhardi,1983).
Secara umum diketahui bahwa tanah berpasir lebih kering daripada tanah
berliat.Satu alasannya adalah bahwa tanah yang bertekstur halus mampu menahan
lebih banyak air yang dapat digunakan.Tanah liat lempung yang dapat mengikat 18
persen air yang dapat digunakan dibandingkan dengan 8 persen untuk lempung
berpasir.Tanah liat lempung mengandung air pada titik layu lebih banyak daripada
kandungan lempung berpasir pada kapasitas lapangan (Foth, 1994).
1.6 Bahan Dan Alat
a) Pengambilan Contoh Tanah Komposit
1) Tanah
2) Cangkul

8 | LAPORAN DDIT KELOMPOK IV

3) Daun pisang
4) Plastik
5) Cutter
b) Penetapan Kadar Air Tanah Di Lapangan
1) Tanah
5. Saringan
2) Oven
6.Tampah
3) Cawan
7.Plastik
4) Neraca Ohaus
c) Penetapan Kadar Air Kapasitas Lapang
1) Pasir
7.Cawan
2) Tanah
8.Oven
3) Gelas piala
9.Sprayer (penyemprot)
4) Paralon dengan panjang 30 cm
10.Sendok
5) Karet
11.Neraca Ohaus
6) Plastik
1.7 Cara Kerja
a) Pengambilan Contoh Tanah Komposit
a. Siapkan peralatan yang akan digunakan
b. Ambillah daun pisang menggunakan cutter untuk tempat tanah yang akan
c.
d.
e.
f.

diambil
Carilah beberapa titik tanah yang tidak terganggu
Cangkullah di beberapa titik tanah sedalam 20 cm
Letakkan tanah yang telah diambil ke daun pisang
Campurkan tanah yang telah diambil dari beberapa titik agar menjadi

homogen
g. Masukkan tanah ke dalam plastic
b) Penetapan Kadar Air Di Lapangan
a. Campurkan tanah yang telah diambil, agar menjadi homogen
b. Saring tanah menggunakan saringan 2 mm
c. Bersihkan 3 cawan yang akan digunakan
d. Timbang 3 cawan yang akan digunakan
e. Masukkan 15 gram tanah ke dalam cawan
f. Masukkan tanah yang berada di dalam cawan ke dalam oven dengan
pengaturan suhu 105
g. Setelah 24 jam, timbanglah tanah yang telah dioven
h. Catat hasil penimbangan
c) Penetapan Kadar Air Kapasitas Lapang
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

9 | LAPORAN DDIT KELOMPOK IV

b. Siapkan gelas piala berukuran


c. Masukkan pasir halus setinggi bagian gelas piala
d. Tegakkan pipa dibagian tengah pasir, tetapi jangan dimasukkan ke dalam
pasir
e. Masukkan tanah sebanyak volume gelas piala
f. Semprotkan air menggunakan sprayer hingga tanah menjadi jenuh
g. Tutup gelas piala menggunakan plastik, buat lubang ditengahnya untuk
h.
i.
j.
k.

pipa
Beri karet agar plastik tidak bergerak
Letakkan gelas piala di tempat yang tidak terganggu selama 24 jam
Setelah 24 jam, masukkan tanah ke dalam cawan yang telah ditimbang
Masukkan cawan berisi tanah ke dalam oven dengan suhu 105 ,

selama 24 jam
l. Setelah 24 jam, timbanglah tanah dan catat hasil timbanganya.

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil Praktikum


a) Pengambilan Contoh Tanah Komposit
Hasil dari pelaksanaan praktikum contoh tanah komposit ialah 1 kg
contoh tanah komposit yang didapat dari pencampuran beberapa
contoh tanah dari titik contoh tanah yang berbeda.
10 | L A P O R A N D D I T K E L O M P O K I V

b) Penetapan Kadar Air Di Lapangan


Data Kelompok IV
Ul

BT

BT

an

B+

K+

ga

BC

BC

(g)

(g)

(
%

II

III

18,

16,

)
1

,
6
1

19,

17,

2
1

,
6
1

19,

17,

2
1

Perhitungan :
KA (%) =

BTBBTK
BTK

100%

Ulangan I

11 | L A P O R A N D D I T K E L O M P O K I V

KA (%) =
BTBBTK
BTK

1513,2
13,2

100%

100% =13,6 %

KA (%) =
1513,2
13,2

100%

=13,6 %

Ulangan III

Ulangan II

KA (%) =

KA (%) =
BTBBTK
BTK

KA (%) =

100%
BTBBTK
BTK
100%

KA (%) =
1513,2
13,2
100% = 13,6%

12 | L A P O R A N D D I T K E L O M P O K I V

Data Kelas
Ke

B
(

K
(

)
1

)
1

lo
po

II

3
1

A
(
%
)

1
3

1
6

,
9

III

IV

1
5

5
,

7
1

VI

3
1

2
1

6
1

8
1

JU

H
R

A
R

A2

9
1

2
1

c) Penetapan Kadar Air Tanah Kapasitas Lapang


Data kelompok II

la

ga

C
(g

C
(g

)
1

)
1

7,

II

II
I

8
1

C
(g
)

2
1
4,

7
1

1
1

4,
4

2,

2,

B
(g

K
(g

3,
2

A
(
%
)

1,

4
1

1,

4
1

4,

7,

1,
2

3
1

3
1

3
4

Kelompok 4

1. BTK = b x

= 14,2 2,8

= 11,4

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11,4)/11,4] 100 %

= 0,31 100 %

=31 %

2. BTK = b x

= 14,1 2,7

= 11,4

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11,4)/11,4] 100 %

= 0,31 100 %

=31 %

3. BTK = b x

= 14,4 3,2

= 11,2

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11,2)/11,2] 100 %

= 0,34 100 %

=34 %

Rata-rata =
96
3

= 32 %

31 +31 +34
3

Data kelas

BT

BT

el.

B+

K+

BC

BC

T
B

17,

14,

17,

14,

%
3

18,

14,

t
2
3

17,

15,

%
1

17,

15,

I
I
I

18,

15,

19,

15,

19,

15,

I
I

6
,
3
%

19,

15,

17,

14,

,
4

17,

14,

I
I
I

18,

14,

%
3

18,

14,

17,

13,

I
I
I

17,

13,

24,

18,

%
3

23,

18


I
I
I

24,

18,

Menghitung Kadar Air Tanah Kapasitas Lapang(KA-KL)

Kelompok 1

1. BTK = b x

= 14,4 2,8

= 11,6

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11,6)/11,6] 100 %

= 0,29 100 %

=29 %

2. BTK = b x

= 14,6 2,9

= 11,7

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11,7)/11,7] 100 %

= 0,28 100 %

=28 %

3. BTK = b x

= 14,4 3,1

= 11,3

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11,3)/11,3] 100 %

= 0,33 100 %

=33 %

Rata-rata =
90
3

= 30 %

29 +28 + 33
3

Kelompok 2

1. BTK = b x

= 15,9 2,8

= 13,1

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-13,1)/13,1] 100 %

= 0,14 100 %

=14 %

2. BTK = b x

=15,9 2,9

= 13

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-13)/13] 100 %

=0,15 100 %

= 15 %

3. BTK = b x

= 15,8 3,1

= 12,7

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-12,7)/12,7] 100 %

=0,18 100 %

=18 %

Rata-rata =
47
3

=15,7%

14 +15 +18
3

Kelompok 3

1. BTK = b x

= 15,3 4,1

= 11,2

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11,2)/11,2] 100 %

= 0,34 100 %

=34 %

2. BTK = b x

= 15,5 4,7

= 10,8

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-10,8)/10,8] 100 %

= 0,39 100 %

=39 %

3. BTK = b x

= 15,5 4,5

= 11

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11)/11] 100 %

= 0,36 100 %

=36 %

Rata-rata =
109
3

= 36,3 %

34 +39 +36
3

Kelompok 5

1. BTK = b x

= 14,3 3,3

= 11

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11)/11] 100 %

= 0,36 100 %

=36 %

2. BTK = b x

= 13,9 2,8

= 11,1

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11,1)/11,1] 100 %

= 0,35 100 %

=35 %

3. BTK = b x

= 13,8 2,6

= 11,2

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(15-11,2)/11,2] 100 %

= 0,34 100 %

=34 %

Rata-rata =

36 +35 + 34
3
105
3

= 35 %

Kelompok 6

1. BTK = b x

= 18,7 3,4

= 15,3

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(21-15,3)/15,3] 100 %

= 0,37 100 %

=37 %

2. BTK = b x

= 18 2,8

= 15,2

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(21-15,2)/15,2] 100 %

= 0,38 100 %

=38 %

3. BTK = b x

= 18,9 3,5

= 15,4

KA-KL = [(BTB-BTK)/BTK] 100 %

= [(21-15,4)/15,4] 100 %

= 0,36 100 %

=36 %

37 +38 + 36
3

Rata-rata =

111
3

= 37 %

2.2 PEMBAHASAN

Kadar air tanah adalah jumlah air tanah yang terkandung dalam pori-pori

tanah dalam suatu tanah tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah
adalah tekstur tanah, iklim, topografi, adanya gaya kohesi, adhesi, dan gravitasi. Tanahtanah yang bertekstur pasir, karena butiran-butirannya berukuran lebih besar, maka
setiap satuan berat (gram) mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit
menyerap air dan unsur hara. Tanah-tanah bertekstur liat, karena lebih halus maka
setiap

satuan

berat

mempunyai

luas permukaan yang lebih besar sehingga

kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara lebih tinggi. Tanah bertekstur
halus lebih aktif dalam reaksi kimia dibanding tanah bertekstur kasar.

Adapun manfaat mengetahui kadar air tanah yaitu untuk mengetahui


proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah yaitu reaksi yang mempersiapkan hara
yang larut bagi pertumbuhan tanaman, menduga kebutuhan air selama proses irigasi,
mengetahui kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya simpan lengas tanah.
Tujuan dan manfaat menganalisis kadar air tanah :
a.
Menurut M. M. Sutedjo (2002), mempelajari kadar air sangat penting karena
air sangat diperlukan untuk menjalankan proses-proses morfogenesa dalam tanah dan
untuk menggerakan kegiatan jasad renik, maka dengan ketiadaan air aliran
permukaan, air rembesan samping dan air perkolasi akan menyebabkan tanah itu
mati dan tanaman pun tidak mungkin tumbuh karena tidak tersedianya air dalam
tanah.

b.

Menurut Henry D. Foth (1988), pengawetan air penting dimana kekurangan air

yang besar terjadi dalam tanah-tanah yang mempunyai regim kelembaban tanah

aridic, ustic dan xeric.


c.
Menurut A. N. Strahler (1976), air merupakan bagian terbesar di dunia, dan
diperlukan untuk semua kehidupan. Penambahan air dalam waktu lama ke bagian

dasar sama dengan presipitasi tahunan rata-rata 66 cm pada permukaan tanah.


d.
Menurut Dr. L. S. Robertson, kulit permukaan tanah terdiri dari lapisan
permukaan yang dapat menghambat munculnya perkecambahan, apabila kering dan
sangat mengurangi infiltrasi dan menaikkan aliran permukaan pada lahan berlereng
bila basah

Tanah yang diovenkan beratnya akan berkurang dari berat awal. Hal

inidikarenakan hilangnya kadar air yang terkandung pada tanah tersebut. Hal ini sesuai
dengan literatur Craig (1994) yang menyatakan bahwa energi yang telah dilepaskan
ketika air berubah dari uap air menjadi cairan. Pembebasan panas dan pembentukanair
hujan merupakan sumber energi utama untuk sistem hujan. Bila butir-butir air hujan jatuh
ke atas tanah kering dan diserap oleh permukaan partikel tanah, terjadi penurunan lebih
lanjut dalam pergerakan dan mempunyai tapak positif dan negative.

Eksikator berfungsi untuk mendinginkan tanah yang telah selesai dioven.


Tanah direndam dalam bak perendam agar tanah bersifat basah dan mengembang. Sedang
penimbangan bobot kering dan bobot basah dilakukan untuk membandingkan serta
menentukan kadar air dalam tanah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air di dalam tanah adalah :


1. Kadar Bahan Organik Tanah

Bahan organic tanah mempunyai pori-pori yang jauh lebih banyak


daripada partikel mineral tanah yang berarti luas permukaan penyerapan juga lebih
banyak sehingga makin tinggi kadar bahan organic tanah makin tinggi kadar dan
ketersediaan air tanah.
2. Kedalaman Solum atau Lapisan Tanah

Kedalaman solum atau lapisan tanah menentukan volume simpan air


tanah, semakin dalam maka ketersediaan dan kadar air tanah juga semakin banyak.
3. Iklim dan Tumbuhan

Faktor iklim dan tumbuhan mempunyai pengaruh yang berarti pada


jumlah air yang dapat diabsorbsi dengan efisiensi tumbuah dalam tanah. Temperatur dan
perubahan udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi

pengguanaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi
permukaan tanah. Kelakuan akan ketahanan pada kekeringan keadaan dan tingkat
pertumbuhan adalah fakto pertumbuhan yang berarti.

Senyawa Kimiawi Garam-garam dan senyawa pupuk atau ameliorant baik


alamaiah maupun non alamiah mempunyai gaya osmotic yang dapat menarik dan
menghidrolisis air sehingga koefisien laju meningkat.

Faktor lainnya yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah,
dengan adanya perbedaan jenis tekstur tanah dapat menggambarkan tingkat kemampuan
tanah untuk mengikat air, contohnya tanah yang bertekstur liat lebih mampu mengikat air
dalam jumlah banyak dibandingkan tanah yang bertekstur pasir, sedangkan tanah
bertekstur pasir lebih mampu mengikat air daripada tanah bertekstur debu.

Faktor lain yang mempengaruhi kadar air tanah adalah struktur tanah, pori
tanah, dan peremeabilitas tanah. Tanah yang mempunyai ruang pori lebih banyak akan
mampu menyimpan air dalam jumlah lebih banyak. Karena ruang-ruang pori tanah akan
terisi oleh air.

Kesimpulan

1. Tanah komposit merupakan contoh yang dikumpulkan dari beberapa titik pengamatan
melalui pengambilan tanah yang dicampur merata menjadi satu contoh homogen. (Rayes,
2006)
2. Tanah komposit merupakan campuran dari contoh-contoh tanah yang diambil dengan
cara-cara tertentu pada kedalaman0-20 cm dan bertujuan untuk memperkecil keragaman
dari area yang diwakili. (Hidayat, 1992)
3. Menurut Herlambang (1996) air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang
terdapat di dalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan
bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer
4. Setelah dilakukan kegiatan praktikum dan pembahasanya maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. kadar air tanah merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah

dengan berat kering tanah tersebut.


2. Data yang kami peroleh dari hasil perhitungan untuk rata-rata kadar air tanah
kadar air di lapangan dan kadar air kapasitas lapang adalah sebagai berikut:

Kadar airdi lapangan

kadar air kapasitas lapang

ulangan 1:31%
ulangan 2:31
ulangan 3:34%

Ulangan 1:13,6%
Ulangan 2:13,6%
Ulangan 3:13,6%

5. Pada kelompok 4 kadar air tanah kapasitas lapangnya hampir sama data yang di
perolehnya kemungkinan besar praktikum yang kami lakukan benar dan sesuai dengan
yang ibu arahkan.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan air dalam tanah yaitu tekstur tanah, kadar
bahan organik tanah, senyawa kimia dan kedalaman solum.

Saran

Sebaiknya dalam memilih tanah untuk berbudidaya (tanah pertanian),

sangat perlu diperhatikan kandungan atau kadar untuk suatu jenis tanah. Karena kadar air
tana cukup berperan setelah bahan organik tanah yang turut mempengaruhi kandungan
unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://fauzaniarshare.blogspot.co.id/2013/04/laporan-praktikum-dastanpenetapan.html

Hakim, Nurhajati dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UNILA: Lampung.


Hanafiah, K., A. 2007. Dasar-Dasar ILmu Tanah. Rajawali Pers : Jakarta.
Indranada, Henry . 1994 . Pengelolaan Kesuburan Tanah . Bumi Aksara :Semarang.
Raes, D. , Herman L. , Paul V. A. Matman dan V.B Martin. 1987.

Irrigation Schedulling Information Sistem. Katholike Universiteit Leuven : Leuven.


Soetjipto . 1992 . Dasar-Dasar Irigasi . Erlangga :Jakarta

LAMPIRAN

A. Cara Pengambilan tanah komposit

Proses pencangkulan tanah dari

Beberapa titik.

proses pencampuran titik tanah dan


Selanjutnya tanah di haluskan.

Penghalusan tanah

Tanah di masukkan ke dalam plastic

Tanah yang sudah dimasukan di dalam plastic seperti yang di gambar.

b. penetapan kadar air di lapangan

Pengayakan tanah

Timbang tanah nya

Masukan ke oven

oven 1X24 jam,lalu timbang

c. penetapan kapasitas tanah lapang

Siapkan bahan praktikum

Masukan pasir

Masukan tanah

basahi dengan air

c. penetapan kapasitas tanah lapang

Siapkan bahan praktikum

Masukan pasir

Masukan tanah

basahi dengan air

Tutup dengan plastic dan ikat

menggunakan karet

diamkan 1X 24 jam.

Timbang

selanjutnya di oven,selama 1x24 jam

dan di timbang lagi

Anda mungkin juga menyukai