Narasumber: Bimo Prasetya Jati, karyawan Bagian Pemasaran dan Produksi CD
Waktu dan Tempat Wawancara: 12 Oktober 2015 di Lokananta
Penanya: Sejak kapan Lokananta memproduksi CD?
Narasumber: Lokananta mulai memproduksi CD mulai tahun 2005. Penanya: Tujuan Lokananta memproduksi CD? Narasumber: Kami ingin membuat teknologi baru, sehingga tidak memproduksi kaset saja. Jadi hasil master lagu-lagu dari piringan hitam dan kaset, sesudah digitalisasi kami perbanyak dengan memproduksi CD. Penanya: Permintaan dari masyarakat untuk genre lagunya apa saja? Narasumber: Biasanya masyarakat atau toko-toko kaset meminta lagu gending jawa, klenengan, klenengan untuk acara nikahan seperti kebo giro/ibu pertiwi, dan keroncong kepada Lokananta, lalu Lokananta memproduksinya lewat CD. Penanya: Pada awalnya produksi CD apakah berdasarkan keinginan masyarakat atau dari Lokananta sendiri? Narasumber: Permintaan masyarakat juga menjadi faktornya, tetapi memang anjuran dari lokananta memang harus membuat CD untuk mengisi stok-stok ke toko-toko. Penanya: Untuk harga satu keping CD berapa? Narasumber: Kami jual dengan harga Rp 25.000,00 lalu mereka (toko-toko) jual dengan harga Rp 30.000,00. Kalau wayang kami jual dengan harga Rp 100.000,00 (karena durasi lama). Penanya: Untuk CD kosongan, apakah Lokananta membuat sendiri atau membeli dari tangan lain? Narasumber: Kami membeli CD kosongan, biasanya kami beli di Toko Meta di Pasar Gede, Solo. Kendala kami tidak bisa membuat kepingan CD karena kami tidak punya alatnya.
Penanya: Untuk mengeluarkan produksi CD apakah harus menunggu pesanan?
Narasumber: Kami memproduksi sesuai dengan permintaan, maka dari itu kami punya Daftar Order yaitu daftar bagi yang memesan CD dari Lokananta. Permintaan ramai mulai dari individu-individu sampai toko-toko CD. Penanya: Untuk proses produksi CD bagaimana? Narasumber: Penggandaan tinggal burning saja. Lama penggandaan tergantung durasi lagu tersebut. Lalu diberi cover sebagai finishingnya. Tetapi kalau digitalisasi/remastering dari pita master harus dari komputer pita master namanya Studer lalu masuk ke data. Semua pita master sudah di digitalisasi. Semua sudah ada hak cipta jadi kami tidak takut dalam proses penggandaan.