Kelompok 2. Industri Glass
Kelompok 2. Industri Glass
INDUSTRI KACA
DISUSUN OLEH:
VIVI WULANDARI
YOGIK KURNIAWAN
MAYCHEL
SHABRINA DWI SUKMA
RIQKA WAHYULI
ARMELIA PURWANINGRUM
(1141400048)
(1141400028)
(1141400014)
(1141400024)
(1141400012)
(1141400060)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwataala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah tentang Industri Kaca. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas matakuliah Proses Industri Kimia.
Adapun makalah Proses Industri Kimia tentang Industri Kimia ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Karakteristik
dan proses pembuatan serta untuk memberikan informasi kepada rekan rekan mahasiswa
mengenai industry kaca. Makalah yang kami sajikan ini berdasarkan dari berbagai sumber
informasi, refrensi, dan berita.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata kuliah guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I........................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN........................................................................................................... 4
1.1
LATAR BELAKANG........................................................................................... 4
1.2
Tujuan............................................................................................................ 5
BAB II.......................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN............................................................................................................. 6
2.1
Definisi........................................................................................................... 6
2.2
2.3
Sifat-sifat Kaca............................................................................................. 12
2.4
Macam-macam Kaca....................................................................................12
2.5
Reaksi Kimia................................................................................................ 14
2.6
Cara Pembuatan.......................................................................................... 14
2.7
2.8
Aplikasi Kaca............................................................................................... 20
BAB III......................................................................................................................... 1
PENUTUP.................................................................................................................... 1
3.1
Kesimpulan.................................................................................................... 1
3.2
Saran............................................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kaca merupakan benda yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Kaca
banyak sekali di gunakan dalam sifat-sifatnya yang khas, yaitu transparan, tahan terhadap
serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi kaca
adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi
dari kekuatan tariknya. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat
oleh pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba
menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang digunakan secara tidak sengaja
diletakan di atas massa trona di suatu pantai, penyatuan yang terjadi antara pasir dan
alkali menarik perhatian dan orang kemudian berusaha menirunya.
Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang Mesir telah membuat permata
tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca
jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290. Ibnu Firnas dikenal sebagai ilmuwan
pertama yang memproduksi kaca dari pasir dan batu-batuan. Pada abad ke-8 M, ahli
kimia itu secara mengejutkan telah menjelaskan tak kurang dari 58 resep orisinil untuk
memproduksi gelas atau kaca berwarna. Rumus pembuatan kaca berwarna itu
dituliskannya dalam dua kitab yang dituliskannya selama hidup. Dalam Kitab al-Durra alMaknuna atau The Book of the Hidden Pearl dan 12 resep atau rumus pembuatan kaca
atau gelas lainnya dipaparkan Ibnu Hayyan dalam Kitab Al-Marrakishi.
Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad ke-12. Dalam
abad tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di Jerman dan
inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun
1900, industri ini merupakan seni yang dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga
ketat.
3
Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca
plat secara kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah
berhasil berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk
memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya
pembuatan kaca lembaran gosok dan poles.
Dari segi fisika kaca adalah zat cair yang sangat dingin dan tidak mempunyai titik
cair tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak megalami
kristalisasi. Hal ini terjadi karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling
berjauhan dan pendinginan (cooling) terjadi sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika
tidak sempat menyusun diri secara teratur.
Sedangkan dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik yang
tak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisisi dan peleburan senyawa alkali
dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk
yang mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca adalah pruduk yang mengalami
vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang mengandung amat sedikit bahan
nonvitreo dalam keadaan suspensi.
Kaca atau gelas merupakan materi bening dan transparan (tembus pandang) yang
biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida (SiO2) yang secara
kimia sama dengan kuarsa. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan
golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Menurut Adams dan Williamson kaca adalah material amorf yang pada suhu biasa
mempunyai bentuk yang keras, tetapi apabila dipanaskan lama kelamaan akan menjadi
lunak sesuai dengan suhu yang meningkat dan akhirnya menjadi kental hingga mencapai
keadaan cair. Selama proses pendinginan terjadi proses yang berkebalikan dengan proses
peleburan kaca. Kaca atau gelas merupakan bahan pecah belah biasanya terbentuk
apabila bahan cair tidak berkristal didinginkan dengan cepat tidak memberikan cukup
waktu untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk. Kaca atau gelas termasuk kelompok
vitroida atau termogel yang merupakan senyawa kimia dengan susunan yang kompleks.
Senyawa tersebut diperoleh dengan membekukan lelehan yang lewat dingin. Kaca
atau gelas ialah produk yang amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas yang
cukup, tetapi sangat rapuh. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan
zat cair yang sangat dingin, Disebut demikian karena struktur partikel-partikel
penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun kaca atau gelas
berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat,
sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi
kimia, kaca atau adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah
menguap yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali
tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya.
Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam 30
tahun terakhir namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda masih
merupakan bahan baku dari 90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di dunia. Kaca
dibuat dari campuran 75% silikon dioksida (SiO 2), Na2O, CaO dan beberapa zat
tambahan. Suhu lelehnya adalah 2.000 derajat Celsius. Bahan-bahan pembuat kaca di
antaranya adalah:
5
1.
Pasir (SiO2)
Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni (99.1 99.7
%). Silikon (IV) oksida ialah molekul kovalen raksasa. Oleh karena itu, silicon
(IV) oksida memerlukan banyak tenaga haba untuk mengatasi setiap ikatan
kovalen antara atom dalam struktur raksasa. Maka, silicon (IV) oksida
mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, yaitu 1710 oC. Dalam silicon (IV)
oksida, setiap atom silikon diikat secara kovalen kepada 4 atom oksigen dalam
bentuk tetrahedron dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu diulangi secara
tidak terhingga dengan setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon untuk
membentuk molekul kovalen raksasa seperti struktur berlian.
Sifat pasir ini adalah dapat tembus cahaya, sehingga lebih banyak
digunakan untuk pembuatan alat-alat optik. Oleh karena itu lokasi pabrik kaca
biasanya ditentukan oleh lokasi endapan pasir kaca kandungan besinya tidak
boleh melebihi 0,45 % untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca
optik, sebab kandungan besi ini bersifat merusak warna kaca pada umumnya.
Ukuran partikel silika sand sangat berpengaruh pada temperatur di furnace. Jika
ukuran partikel besar maka membutuhkan banyak waktu untuk melebur silika
sand maka sebelum diolah silika sand harus diayak sehingga didapat butiran
partikel yang lebih halus.
Pasir ini berguna untuk membentuk cairan gelas yang sangat kental yang
memiliki ketahanan terhadap perubahan temperatur yang mendadak. Pasir kuarsa
ini terdapat di beberapa tempat di Indonesia, di antaranya: Aceh, Sumatera Utara,
Bengkulu, pulau Bangka dan Belitung, pulau Jawa, Kalimantan Timur,
2.
3.
4.
Cullet
Cullet merupakan sisa-sisa dari pecahan kaca yang dapat digunakan
sebagai bahan baku utama dari produksi kaca. Tujuan dari penggunaan cullet ini
adalah mengurangi bahan utama lainnya sehingga biaya produksi dapat semakin
kecil, selain itu cullet ini dapat memperkecil melting point dari pembuatan kaca,
sehingga dapat menghemat penggunaan bahan bakar. Cullet yang diumpankan
5.
Borax
Borax adalah bahan campuran yang menambahkan Na2O dan boron oksida
kepada kaca. Walaupun jarang dipakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran,
boraks sekarang banyak digunakan didalam berbagai jenis kaca pengemas. Ada
pula kaca borat berindeks tinggi yang mempunyai nilai dispersi lebih rendah dan
indeks refraksi lebih tinggi dari semua kaca yang telah dikenal. Kaca ini banyak
digunakan sebagai kaca optik. Disamping daya fluksnya yang kuat, boraks tidak
saja bersifat menurunkan koefisien ekspansi tetapi juga menungkatkan
ketahanannya terhadap aksi kimia. Asam borat digunakan dalam tumpak yang
memerlukan hanya sedikit alkali.
Selain bahan utama, terdapat pula bahan penunjang lainnya, yaitu bahan stabilizer,
refining agent (penghilang gelembung), penghilang warna, pewarna, dan opacifiers.
Bahan stabilizer merupakan bahan yang mampu menurunkan kelarutan di dalam air,
tahan terhadap serangan bahan kimia lain termasuk materi-materi lain yang terdapat di
atmosfer. Contoh bahan stabiliser yang biasa dipakai di industri gelas adalah:
1.
Kalsium Karbonat atau Limestone: Membuat produk akhir menjadi tidak larut di
dalam air.
2.
3.
4.
Seng Oksida: Membuat gelas tahan terhadap panas yang mendadak, memperbaiki
sifat-sifat fisik dan mekanik dan meningkatkan indeks bias.
5.
Aluminium oksida adalah sebuah senyawa kimia dari aluminium dan oksigen,
dengan rumus kimia Al2O3 dan nama mineralnya adalah alumina. Disini
alumunium oksida berfungsi untuk meningkatkan viskositas gelas, kekuatan fisik
dan ketahanan terhadp bahan kimia.
6.
Salt cake yang mengandung 99% Na2SO4 berfungsi sebagai fining agent bahan
pemurni kaca dari bubble. Salt cake berbentuk serbuk halus dan merupakan
sumber Na2O dan SO2. Sulfat ini harus dipakai bersama karbon agar tereduksi
menjadi sulfite.
7.
Arsen trioksida dapat pula ditambahkan untuk menghilangkan gelombanggelombang dalam kaca.
8.
Nitrat: Baik dari natrium maupun kalium digunakan untuk mengoksidasi besi
sehingga tidak terlalu kelihatan pada kaca produk. Kalium nitrat atau karbonat
digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik. Sodium
Nitrate adalah sumber Na2 dan mencegah terbentuknya NiS pada kaca. Adanya
NiS pada kaca akan menyebabkan kaca pecah secara tiba-tiba.
9.
10.
Mangan dioksida (MnO2), logam Selenium (Se), atau nikel oksida (NiO)
merupakan bahan penghilang warna (decolorant) yang dapat menghilangkan
warna karena kehadiran senyawa besi oksida yang masuk bersama bahan baku.
11.
Bahan pewarna dalam kaca atau gelas adalah oksida dari unsur transisi terutama
golongan pertama Tc, V, Ca, Mn, Fe, Co, Ni, dan Cu. Warnanya dihasilkan dari
absorbsi cahaya frekuensi tertentu. Contoh NiO akan memberikan warna coklat
9
pada larutan natrium-timbal dan menghasilkan heliotrope dalam kaca potas. Krom
oksida akan memberikan warna yang berkisar dari hijau sampai jingga.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Padatan amorf
Berwujud padat tetapi susunan atomnya seperti pada zat cair
Tidak memiliki titik lebur yang pasti
Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih dari 1012 Pa.s)
Transparan dan tahan terhadap serangan kimia kecuali hidrogen fluorida
Efektif sebagai isolator
Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan
3.
4.
lampu, lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai
tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai
5.
radiasi nuklir.
Kaca borosilikat
Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80% sampai
87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien
ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas
kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Kaca borosilikat juga digunakan sebagai
isolator tegangan tinggi, dan digunakan juga untuk lensa teleskop seperti misalnya
6.
7.
3.
+ bSiO2
3. Na2SO4
+ cSiO2
Na 2O.aSiO2 + CO2
CaO.bSiO2
+ C
+ CO2
Reaksi yang terakhir ini dapat berlangsung seperti pada persamaan 4, 5, 6 yaitu:
4. Na2SO4
+ C
Na2SO3
+ CO
5. 2 Na2SO4
+ C
2 Na2SO3 + CO2
6. Na2SO3
+ cSiO2
Na2O.cSiO2 + SO2
.
2.
Peleburan
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke
dalam tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran akan mencair.
Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca, terbagi
menjadi
13
3 jenis, yaitu :
a.
b. Tank furnace, digunakan pada industri gelas skala besar dan terbuat
dari bata refraktori (bata tahan panas). Furnace ini mampu menampung
sekitar 1350 ton cairan gelas yang membentuk kolam di jantung
furnace.
c.
Regenerative furnace.
Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan
kaca cair untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi
secara elektrotermal atau dengan gas
3.
4.
Penyangaian
Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca semua barang kaca
harus disangai (annealing), baik barang kaca yang dibuat dengan mesin maupun
yang dibuat dengan tangan. Penyangain menyangkut 2 macam operasi :
Menahan lama kaca itu pada suatu suhu diatas suhu kritis tertentu selama
beberapa waktu yang cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam
dengan jalan pengaliran plastis sehingga regangannya kurang dari standar
maksimun yang ditentukan. Mendinginkan kaca tersebut sampai suhu kamar
14
secara cukup perlahan sehingga regangan yang terjadi pada dibawah batas
maksimun suhu lehr atau tungku penyangaian.
5.
Penyelesaian
Semua kaca yang sudah disangai harus mengalami operasi penyelesaian
yang relatif sederhana tetapi sangat penting. Operasi ini menyangkut
pembersihan, penggosokan, pemolesan, pemotongan, gosok-semprot dengan
pasir, pemasangan email sebagai klasifikasi kualitas dan pengukuran.
kaca tahan peluru dirancang untuk menahan satu atau beberapa butir peluru
tergantung pada ketebalan kaca dan jenis senjata yang ditembakkan.
Polikarbonat termoplastik serta lapisan kaca laminasi biasanya akan ditempatkan
di antara lapisan kaca biasa. Lapisan yang terpisah ini kemudian akan disatukan
untuk membentuk sebuah kaca tahan peluru. Dengan polikarbonat termoplastik
atau lapisan kaca laminasi yang ditempatkan di antara kaca biasa, akan
menciptakan sebuah senyawa yang memiliki ketahanan pada dampak tumbukan
yang luar biasa. Kaca tahan peluru akan menyerap banyak energi dari setiap
proyektil yang masuk, seperti peluru atau sesuatu yang lebih kecil seperti palu
yang dipukulkan kepadanya. Polikarbonat seperti armormax, makroclear,
cyrolon, tufax, dan lexan yang biasanya digunakan dalam pembuatan kaca tahan
peluru.
Kaca tahan peluru biasanya memiliki tebal antara 7-75 milimeter. Sebuah
peluru yang ditembakkan pada lembaran kaca tahan peluru akan menembus
lapisan luar kaca, tetapi lapisan bahan polikarbonat termoplastik atau kaca
laminasi akan mampu menyerap energi peluru dan menghentikannya sebelum
keluar dari lapisan akhir. Sifat anti peluru dari kaca tahan peluru didapatkan
ketika senyawa keras ini meratakan peluru, menghentikan energi dan inersia dari
peluru tersebut, dan benar-benar mencegah penetrasinya. Namun, sebagian besar
kaca anti peluru hanya bekerja pada tembakan senjata kecil dan akan kurang
efektif pada senjata yang menembakkan peluru dengan kaliber yang lebih besar.
Kemampuan kaca tahan peluru untuk menghentikan peluru sendiri
ditentukan oleh ketebalan kaca. Proses Pembuatan kaca tahan peluru yaitu kaca
beserta lapisan-lapisannya harus diukur dan dipotong terlebih dahulu, karena
memotong kaca anti peluru setelah proses pelapisan (laminasi) adalah hal yang
tidak mungkin. Kaca yang telah disiapkan di bawa ke ruangan khusus untuk
dibersihkan. Kaca dan lapisan-lapisannya kemudian disusun dan dimasukan
kedalam kantong vaccum. Setelah itu, kantong vaccum tersebut akan diberikan
panas dan tekanan yang tinggi sampai kaca dan lapisan tersebut menyatu.
17
Cara kerja sebuah kaca anti peluru dalam menghentikan laju peluru yaiu
dengan cara: Pertama, peluru akan menuju lapisan kaca pertama. Karena kaca
lebih keras daripada polycarbonate, peluru tersebut akan berubah menjadi pipih,
tetapi peluru tersebut masih memiliki energi kinetik untuk menembus lapisan
kaca. Kemudian, peluru yang telah menjadi pipih dan sebagian energi kinetiknya
telah terserap oleh lapisan kaca akan ditangkap lajunya oleh lapisan polycarbonate
yang lebih lentur dibandingkan dengan kaca.Sehingga laju peluru melambat
begitu banyak dan tidak lagi memiliki energi yang cukup untuk menembus-atau
melakukan banyak kerusakan terhadap obyek yang dilindungi. Meskipun panel
kaca yang pecah, lapisan plastik menghentikan mereka untuk terbang terpencar
Bayangkan sebuah mobil yang dilengkapi dengan kaca tahan peluru satu
arah ini. Jika orang di luar mobil menembakkan sebuah peluru ke jendela mobil,
maka peluru akan mengenai sisi rapuh terlebih dahulu. Bahan rapuh ini akan
hancur di sekitar titik tumbukan peluru dan menyerap sebagian energi peluru dari
area yang lebih luas. Bahan fleksibel kemudian akan menyerap energi dari peluru
yang masih tersisa, dan kemudian menghentikan peluru. Sebaliknya jika peluru
ditembakkan dari dalam mobil maka peluru akan dengan mudah melewati kaca
karena gaya peluru terkonsentrasi pada area yang kecil dan dengan mudah
melewati bahan fleksibel. Hal ini menyebabkan material rapuh pecah dan
memungkinkan peluru untuk mengenai target.Tetapi, kaca anti peluru demikian
masih dalam tahap pengembangan karena sering kali lawan tidak mengalami luka
yang serius sama sekali.
Gambar 2.8.3. Kaca Tahan Peluru
18
2. Kaca temper atau kaca perkuatan, sangat kuat dan tahan. Kaca ini digunakan
untuk pintu dan jendela mobil, serta untuk pipa. Pembuatannya meliputi
penyangaian dengan suhu terkendali sehingga tegangan-tegangan yang tidak
seragam yang terdapat dalam kaca digantikan oleh tegangan rendah, seragam
dan terkendali. Kaca itu sangat kuat terhadap kompresi dan sangat lemah
terhadap tarikan. Kaca temper tidak mudah pecah sebagaimana kaca biasa dan
pengujian menunjukan bahwa kaca ini yang dijual dengan nama Centura yang
dibuat dengan proses temper kimia lebih ringan tetapi 3 kali lebih kuat daripada
kaca barang pecah-belah biasa.
2.8
Aplikasi Kaca
Pemakaian kaca antara lain :
1. Pembuatan bola lampu, tabung elektronik, penyangga filament. Titik pelunakan
kaca ini tidak terlalu tinggi, muai panjangnya hendaknya dibuat mendekati muai
panjang logam maupun paduannya yang disangga. Logam yang dimaksud adalah
wolfram, molibdenum.
2. Untuk bahan dielektrik pada kapasitor. Minos adalah salah satu jenis kaca
permeabilitas relatif tinggi yaitu 7,5, sudut kerugian dielektrik (tan ) kecil pada
frekuensi 1MHz, suhu 20oC, tan = 0.0009 pada frekuensi 1MHz, suhu 200oC,
tan = 0,0012. Kaca minos mempunyai = 8,2 . 107 per oC. massa jenis 3,6
g/cm3.
3. Untuk membuat berbagai isolator. Misalnya isolator penyangga, isolator antena,
isolator len dan isolator bushing. Untuk penggunaan ini, selain sifat kelistrikan
yang baik juga dituntut mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi, tahan terhadap
perubahan suhu yang mendadak dan tahan terhadap pengaruh kimia. Jenis kaca
yang digunakan untuk keperluan ini antara lain kaca silika dan pireks kaliumnatrium.
4. Pelapisan logam. Salah satu jenis kaca adalah enamel (bukan enamel vernis).
Enamel dalam hal ini dapat digunakan untuk pelapisan logam atau benda lain
sejenisnya, misalnya dudukan lampu, reflektor, barang-barang dekoratif yang
tujuannya untuk mendapatkan permukaan yang lebih bagus. Enamel juga dapat
19
digunakan sebagai isolasi listrik, yaitu untuk melapisi resistor tabung (kawat yang
dililitkan pada tabung tersebut adalah resistor, antara lain : nikrom, konstantan).
Dalam hal ini, enamel dileburkan dan kemudian tabung keramik yang
sudah dililiti kawat tersebut dicelupkan sehingga sela-sela di antara lilitan diisi
enamel. Tujuannya di samping untuk mengisolasi lilitan juga melindungi lilitan
terhadap uap, debu dan oksidasi udara pada suhu kerja yang tinggi. Enamel
dipabrikasi dengan meleburkan komponen-komponennya yang halus, kemudian
dituangkan sedikit demi sedikit dalam keadaan meleleh ke dalam air yang dingin
hingga membentuk seperti bola selanjutnya dihaluskan menjadi bubuk.
Pemakaian enamel untuk pelapisan dapat dilakukan dengan cara kering
maupun basah. Pada pelapisan kering perangkat yang akan dilapisi dipanasi hingga
suhu tertentu kemudian dimasukkan ke dalam bubuk enamel. Dengan demikian
maka bubuk di sekelilingnya akan meleleh dan melapisi perangkat tersebut. Proses
ini diulang berkali-kali hingga diperoleh ketebalan lapisan yang diinginkan. Pada
pelapisan basah mula-mula enamel diaduk dengan air sehingga menjadi bubur
enamel yang digunakan untuk melapisi perangkat yang dimaksud. Selanjutnya
perangkat yang sudah dilapis tersebut dikeringkan, lalu dipanaskan dengan oven
sehingga enamel meleleh dan dengan demikian melapisi perangkat.
Untuk keperluan pelapisan ini, koefisien muai panjang enamel harus
diusahakan sama dengan muai panjang perangkat yang dilapisi. Komponen elamen
untuk pelapisan resistor tabung (kaca boron-timah hitam dengan mangan
peroksida) adalah sangat sederhana yaitu : 27% PbO, 70% H3BO3 dan 3% MnO2.
Titik lebur enamel 600oC. Enamel akan hilang warnanya dan sebagian akan
melarut jika direndam dalam air dalam waktu yang lama. Untuk menambah
ketahanan enamel terhadap air dan panas biasanya ditambahkan pasir kuarsa.
Sedangkan untuk menambahkan kemampuan lekatnya, enamel yang digunakan
untuk melapisi baja atau besi tulang, ditambah Ni dan Co.
5.
Fiber Optic (Serat optik) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau
plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias
20
dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang
digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit.
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah
selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core
akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali
kedalam core lagi.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian kaca terbagi atas 2 segi, yaitu; dari segi fisika, kaca
adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai titik cair
tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 10 12
Pa.s) sehingga tidak mengalami kristalisasi. Dari segi kimia, kaca adalah
gabungan berbagai oksida anorganik yang tak mudah menguap, yang
dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali
tanah,pasir serta berbagai penyusun lainnya sehingga menghasilkan
produk yang mempunyai struktur atom yang acak.
Pengelompokan terbagi atas beberapa golongan, yaitu : Silika
lebur, Alkali silikat, Kaca soda-gamping, Kaca timbal, Kaca borosilikat,
Kaca khusus, Serat kaca.
Prosedur pembuatan gelas dibagi menjadi 4 tahap utama yaitu :
peleburan
pembuatan
bentuk
atau
percetakan,
penyangaian
dan
penyelesaian.
3.2 Saran
Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya
alat yang di cipatakan para insinyur maka sudah pasti akan menciptakan
lapangan pekerjaan baru bagi para penganggur yang ada di sekeliling
perusahaan tersebut. Namun, dengan makin besarnya perusahaan kaca ini
maka akan sangat menganggu lingkungan karena proses pembuatan kaca
ini pasti mempunyai limbah yang sangat berbahaya bagi kelangsungan
hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya. Sudah tentu semua
ekosistem akan berubah menjadi tidak baik dari struktur tanah ataupun air.
Oleh karena itu, industri kaca ini harus memperhatikan lingkungan sekitar
dengan meminimalisir dampak negatif dari limbah yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2013, May). All about glass. Dipetik October 21, 2013, dari
http://aalfiyahya13.blog.uns.ac.id/all-about-glass/
Anonim. (2011). Bab III Proses Produksi. Dipetik October 21, 2013, dari
http://id.scribd.com/doc/47027633/BAB-III
Anonim. (2012, September 04). Bahan-bahan Dasar Pembuat Kaca.
Dipetik October 21, 2013, dari http://bisakimia.com/2012/09/04/bahan-bahandasar-pembuat-kaca/
Anonim. (2013, May). Langkah cara membuat. Dipetik October 20, 2013,
dari
http://langkah-cara-membuat.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-cara-
pembuatan-gelas-dan.html
Anonim. (2011, September 26). Pembuatan Kaca. Dipetik October 20,
2013, dari http://aadhew.wordpress.com/2011/09/26/pembuatan-kaca/
Aldongutra. 2012. Kaca glass. Dari
http://aldongutra.blogspot.co.id/2012/02/kaca-glass.html